Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136955 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Kenia Verani
"ABSTRAK
Tugas Karya Akhir ini membahas mengenai penerapan whistleblowing system sebagai salah satu upaya pencegahan situasional terhadap tindak kejahatan okupasional di PT. X. PT.X dalam upaya mencegah sekaligus meminimalisir kejahatan okupasional menerapkan mekanisme bernama whistleblowing system sebagai intervensi pada risiko terjadinya kejahatan okupasional. Analisis dalam penulisan ini menggunakan pendekatan pencegahan kejahatan situasional untuk kejahatan kerah putih melalui tiga prinsip yaitu increasing the risk of detection, reducing provocations, dan removing the excuses. Pada tulisan ini, hasil analisis menunjukan bahwa whistleblowing system masih diragukan keefektifannya walaupun penerapannya sudah mencakup tiga prinsip tersebut.

ABSTRACT
This paper discusses the application of the whistleblowing system as an effort to prevent occupational crime at PT. X. PT. X in an effort to prevent and minimize occupational crime implementing a mechanism called whistleblowing system as an intervention to the risk of occupational crime. The analysis in this paper uses a situational crime prevention approach for white collar crime through three principles namely increasing the risk of detection, reducing provocations, and removing the excuses. In this paper, the results of the analysis show that the effectiveness of the whistleblowing system is still doubtful even though its application includes these three principles."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Sudiadi
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2015
364 DAD p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shintyarlin
"ABSTRAK
Sistem I-24/7 disebut sebagai ldquo;state-of-the-art weapon rdquo;-nya INTERPOL,karena sistem ini sangat penting untuk digunakan dalam menanggulangikejahatan internasional dan terorisme, khususnya sebagai alat pertukaran dansharing informasi antar negara anggotanya. Pada pelaksanaannya di PoldaMetro Jaya sistem jaringan I-24/7 ini menemukan suatu kendala, namunkendala itu bukan berasal dari sistemnya melainkan dari user dari sistemtersebut. Upaya optimalisasi pengaturan manajemen sdm kebijakan usersistem jaringan I-24/7 perlu dirumuskan secara kompeherensif dan memilikilegitimasi regulasi yang jelas. Penelitian ini menggunakan pendekatankualitatif dan pemilihan narasumber dengan teknik purposive sampling.Lokasi penelitian di Polda Metro Jaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwaUpaya Optimalisasi manajemen sumber daya manusia user Jringan I-24/7 diPolda Metro Jaya bisa dilakukan; pertama, revitalisasi sarana dan prasaranauser jaringan I-24/7. Kedua, memberikan kewenangan tunggal kepada userJaringan I-24/7 yang terlegitimasi melalui sprin. Ketiga, memperbaiki polarekruitmen user jaringan I-24/7 yang didasarkan pada kompetensi

ABSTRACT
The I 24 7 system is referred to as INTERPOL 39 s state of the art weapon ,because it is essential for sharing information among its member states. In itsimplementation in Polda Metro Jaya I 24 7 network system has been generated,but nothing comes from users of the system. Efforts to optimize the managementof the I 24 7 network system user need to be formulated comprehensively andhave clear regulatory legitimacy. This study used a qualitative approach and theselection of resource persons with purposive sampling technique. Researchlocation in Polda Metro Jaya. The results showed that the optimization of humanresource management of Jringan I 24 7 users in Polda Metro Jaya can be done first, revitalization of facilities and infrastructure of I 24 7 network users. Second,grant authority to I 24 7 Network users who are legitimated through sprin. Third,Improve the recruitment pattern of I 24 7 network users who stand out incompetence.
"
2018
T52202
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoel Yohanes Watugigir
"Tesis ini membahas mengenai penerapan dari Whistleblowing System (WBS) dalam internal korporasi, dalam rangka mencegah terjadinya kejahatan korporasi. Penelitian ini adalah Penelitian Yuridis Normatif, yang bersifat eksploratif-identifikatif. Hasil dari penelitian ini menyarankan bahwa perlu dirancang sebuah mekanisme khusus yang dapat menggabungkan perlidungan yang diberikan oleh Intemal Korporasi dengan Pihak eksternal yang terkait, yang diterapkan melalu perangkat regulasi yang ada, dan perlu dijalin kerjasama dengan pihak eksternal oleh korporasi dalam rangka penerapan WBS."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T37833
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syafril
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Raharjo
Bandung: Citra Aditya Bakti, 2002
004.340 AGU c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"This research was an overview about the crime prevention program following the implementation of Suramadu Bridge. The Crime Prevention Program occures there are conducted by the police and Badan Pengembangan Wilayah Suramadu. This research starts when mass media publication exposed a lot of criminalities occured around Suramadu Bridge after it established. The purpose of this research is to find out the effective way of crime prevention to be implicated there. This research uses qualitative method with descriptive design which the data is obtained through the process of interviewing and observation on the field. This study concludes that community development and crime prevention should be run at its best. This is very important for the future,simple crime won?t be a social problem."
[Departemen Kriminologi. FISIP UI, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia], 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniadi Dwiyanto
"ABSTRAK<>br>
Tulisan ini membahas keterlibatan masyarakat dalam upaya pencegahan pelanggaran daerah penangkapan ikan dan upaya pencegahan konflik sebagai bentuk pencegahan kejahatan terpadu di Indonesia. Pelanggaran daerah penangkapan ikan, sebagai salah satu bentuk illegal fishing, terjadi karena tingginya permintaan ikan yang tidak disertai dengan pengawasan yang memadai akibat keterbatasan sumber daya berbagai instansi negara dan penindakan pelanggaran yang masih terdapat praktik korupsi dan kolusi. Konflik antar nelayan muncul sebagai akibat dari kekurangan tersebut. Penelitian dalam studi kriminologi di Indonesia sebelumnya sudah ada yang membahas keterlibatan masyarakat dalam pencegahan destructive fishing. Sedangkan tulisan ini membahasnya dalam konteks pelanggaran daerah peangkapan ikan. Keterlibatan masyarakat dalam pengawasan kegiatan perikanan Indonesia diterapkan melalui pembentukan Sistem Pengawasan Masyarakat yang sudah diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan. Tujuannya untuk mengatasi kekurangan instansi resmi dalam melakukan pengawasan di lapangan. Tulisan ini berusaha untuk menjelaskan motivasi keterlibatan masyarakat menggunakan teori pertukaran sosial. Pemberian rekomendasi terhadap berjalannya keterlibatan masyarakat dalam pencegahan pelanggaran daerah penangkapan ikan juga akan dibahas dalam tulisan ini.

ABSTRACT<>br>
This article discusses about the community involvement in the efforts to prevent fishing ground violations and conflict prevention efforts as a form of integrated crime prevention in Indonesia. Fishing ground violation, as an act of illegal fishing, occurs due to high fish demand that is accompanied by limited resources of state institutions rsquo to oversight and the presence of corrupt officers in prosecution stage. Conflicts among fishermen emerged as the consequences. There is a research in criminology studies in Indonesia previously discussed about community involvement in the prevention of destrucive fishing. While this paper discusses it in the context of fishing ground violation. Community involvement in the surveillance of Indonesian fishery activities is implemented through the establishment of a Public Oversight System that has been regulated in the Regulation of the Minister of Marine Affairs and Fisheries. The goal is to overcome the lack of official agencies in conducting surveillance in the field. This paper seeks to explain the motivation of community involvement using the theory of social exchange. Providing recommendations on the passage of community involvement in the prevention of violations of fishing grounds will also be discussed in this paper."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lihawa, Ronny
"Latar belakang pemikiran dalam tesis ini adalah kondisi dan kualitas hidup masyarakat yang semakin menurun akibat urbanisasi, pengangguran, lemahnya penegakan hukum, dan berbagai perilaku tidak tertib yang tidak ditangani. Kondisi seperti ini apabila dibiarkan sangat berpotensi menimbulkan terjadinya kejahatan. Untuk mengatasi agar tidak terjadi kejahatan maka strategi yang tepat adalah penerapan Pemolisian Masyarakat. Sejak lama dilingkungan Polri telah dibentuk Babinkamtibmas yang ditempatkan pada setiap Desa dan Kelurahan untuk melakukan Pembinaan Kamtibmas dengan bentuk kegiatan pertama, membina kesadaran hukum masyarakat dan kedua membina kesadaran Kamtibmas masyarakat dan ketiga membina partisipasi masyarakat dalam rangka pembinaan Kamtibmas secara swadaya.Kegiatan-kegiatan ini pada dasarnya adalah pencegahan kejahatan yang merupakan juga bagian dari kegiatan Pemolisian Masyarakat.
Tesis ini menjelaskan tentang Kegiatan Babinkamtibmas dalam pencegahan kejahatan di Kebayoran Lama Utara. Kebayoran Lama Utara merupakan salah satu Kelurahan dari Kecamatan Kebayoran Lama yang merupakan wilayah Polsek Kebayoran Lama. Permasalahan tesis ini difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan Babinkamtibmas dalam pencegahan kejahatan.
Permasalahan dalam penelitian ini difokuskan pada pertama, pencegahan kejahatan yang dilakukan Babinkamtibmas, kedua, permasalahan yang dihadapi Babinkamtibmas dalam pelaksanaan tugasnya dan ketiga, penerapan kebijakan Pemolisian Masyarakat oleh Babinkamtibmas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan metode pengumpulan data terdiri dari; studi dokumen, angket, wawancara yang diiakukan secara mendalam, berkelompok maupun perorangan, dan pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan Babinkamtibmas Kelurahan Kebayoran Lama Utara.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain teori Broken Windows yang dikemukakan oleh Kelling dan Wilson. Teori ini menggunakan perumpamaan kejahatan dengan jendela rusak, yaitu apabila sebuah jendela rusak dibiarkan maka jendela-jendela lainnya akan menyusul dirusak. Oleh sebab itu Polisi bersama masyarakat harus segera melakukan penanganan terhadap berbagai perilaku tidak tertib sebelum hal itu menjadi kejahatan yang lebih besar.
Teori lainnya yang penting adalah yang dikemukakan oleh Bayley, bahwa kegiatan pencegahan kejahatan adalah pada dasarnya sama dengan kegiatan Pemolisian Masyarakat yaitu konsultasi, adaptasi, mobilisasi, dan pemecahan masalah. Organisasi kepolisian yang menerapkan Pemolisian Masyarakat akan melakukan kegiatan-kegiatan tersebut sebagai upaya pencegahan kejahatan.
Pedoman pelaksanaan tugas Babinkamtibmas yang utama adalah Buku Petunjuk Lapangan tentang Babinkamtibmas tahun 1997, Undang-undang No 212002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Kebijakan dan Strategi Polri 2002-2004. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa naskah-naskah tersebut tidak dipahami dengan baik oleh Babinkamtibmas disebabkan mereka secara resmi tidak pernah menerimanya, mereka tidak pernah secara khusus mempelajari dan para atasannya tidak pernah memberikan petunjuk tentang ketentuan-ketentuan tersebut.
Dari penelitian ini, diperoleh hasil yang menggambarkan; Pertama, Kegiatan pencegahan kejahatan yang dilakukan Babinkamtibmas dapat dikelompokan pada konsultasi, koordinasi, penyuluhan, pelatihan, pembinaan Pam Swakarsa, dan pemecahan masalah. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan tanpa perencanaan yang baik tetapi semata- mata berdasar perintah harian Kapolsek atau karena kebiasaan yang sudah berjalan selama ini. Akibatnya kegiatan tersebut tidak efektif dalam mencegah kejahatan yang terbukti dari peningkatan angka kriminalitas yang cukup signifikan.
Kedua, permasalahan yang dihadapi Babinkamtibmas dalam pelaksanaan tugasnya adalah antara lain berbagai petunjuk peiaksanaan tugas yang tidak dijabarkan oleh kesatuan Paid secara berjenjang, bahkan pedoman yang diterbitkan pada masa Polri masih bagian dari ABRI belum diganti. Penghapusan Kanit Bimmas Polsek menyebabkan fungsi supervisor tidak berjalan dengan baik. Para Babinkamtibmas bertanggung jawab langsung kepada Kapolsek yang dalam prakteknya sangat sibuk sehingga kegiatannya berjalan tanpa bimbingan dan pengawasan yang cukup. Babinkamtibmas, jumlah anggota Babinkamtibmas sangat kurang untuk melayani Kelurahan yang padat, dukungan pelaksanaan tugas sangat minim seperti kendaraan angkutan yang sudah sangat tua, ketiadaan alat komunikasi yang memadai, anggaran operasional yang jauh dari cukup, dan permasalahan yang dihadapi sangat kompleks, kemampuan Babinkamtibmas yang rendah akibat pendidikan yang kurang, dan citra Polri yang kurang mendukung pelaksanaan tugas Babinkamtibmas.
Ketiga, penerapan konsep Pemolisian Masyarakat masih jauh dari harapan disebabkan antara lain belum samanya persepsi dikalangan anggota Polri tentang konsep tersebut, forum kemitraan Polisi-masyarakat pada berbagai tingkat organisasi Paid belum terbentuk dan berfungsi sebagaimana mestinya, kemampuan pemecahan masalah yang sangat penting dalam Pemolisian Masyarakat seperti identifikasi masalah, analisa masalah, menyusun rencana penanggulangan dan evaluasi kegiatan tidak dipunyai Babinkamtibmas, dan sistim rekrutmen, pendidikan, dan penugasan yang kurang baik. Penerapan Pemolisian Masyarakat dengan baik akan meningkatkan efektifitas pencegahan kejahatan,untuk itu Pemolisian Masyarakat harus dijadikan strategi organisasi Poiri.Babinkamtibmas sebagai petugas utama Pemolisian Masyarakat harus dibekali dengan berbagai ketrampilan untuk mendukung pelaksanaan tugasnya. Manajemen kegiatan Babinkamtibmas harus mendapat prioritas untuk dilakukan pembenahan agar dapat efektif melaksanakan tugasnya."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T13407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>