Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131071 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arif Nur Cahyo
2012
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan operasi hitung bagi siswa sekolah dasar. Peneliti merasa prihatin karena berdasarkan hasil observasi dan wawancara di beberapa sekolah di Purwakarta banyak siswa SD di kelas tinggi yang masih kesulitan melakukan hitung perkalian, sehingga mereka kesulitan memahami konsep-konsep matematika yang lain. Subjek dalam hal ini penelitian adalah siswa kelas 3 SDN 2 Nagrikaler Purwakarta. Metode yang akan digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan 3 siklus matematik untuk meningkatkan ketrampilan berhitung operasi perkalian siswa SD. Selain itu penelitian ini akan mendeskripsikan hasil belajar sebelum, sesudah dan akyivitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan permainan funtastic ganbate dan bingo matematik. Penelitian ini telah akan menghasilkan Silabus dan RPP, media, model serta alat evaluasi pembelajaran operasi hitung perkalian matematika dengan menggunakan model permainan funtastic "
JURPEND 15:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erry Wijoyo
"ABSTRAK
Dalam berbagai penelitian, perilaku agresif dan kekerasan pada tahap perkembangan anak-anak hingga remaja kerap dijadikan faktor resiko yang membuat seorang individu menggunakan napza pada masa dewasanya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan faktor resiko agresifitas adalah perubahan tingkah laku yang dapat dijalankan melalui program sekolah. Objektif studi ini adalah melihat perubah tingkat laku dalam lingkungan kelas dalam aspek perilaku disruptif-impulsif, melalui metode Permainan Tingkah Laku Baik The Good Behavior Game atau GBG ; sebuah strategi pengelolaan kelas berupa permainan dan kontingensi kelompok yang menekan tingkah laku tidak diinginkan dan mendukung tingkah laku yang diharapkan. Dengan metode penelitian single-group pre-post design, studi ini menggunakan sampel guru n=16 dan siswa kelas IV n=24 dari salah satu sekolah di Tangerang Selatan. Instrumen yang digunakan untuk mengukur perubahan tingkah laku disruptif ndash;agresif adalah Conner rsquo;s Global Index ndash; Teacher, dan Classroom Management Assessment untuk mengukur pengelolaan kelas. Hasil uji beda menunjukkan penurunan tingkah laku disruptif signfikan (p<0.05) setelah intervensi GBG yang dijalankan selama empat bulan. Diindikasikan bahwa intervensi memiliki efektivitas pada sampel siswa kelas IV sekolah dasar tersebut, namun validitas eksternal dan efek penyalahgunaan napza membutuhkan studi dengan sampel penelitian lebih besar dan desain penelitian yang lebih sistematis.

ABSTRACT
In various studies, aggressive behavior and violence during childhood and adolescence has been considered a risk factor for the initiation of substance abuse in later years of life. An effort to reduce aggressiveness as a risk factor is through behavioral change that can be implemented in school programs. This study is aimed at observing behavioral changes in disruptive impulsive aspects within classroom settings through The Good Behavior Game method a classroom management strategy in the form of games and group contingency that suppresses undesired behavior and reinforces expected behavior. Through a singe group pre post design, this study rsquo s sample consists of teachers n 16 and fourth grade students n 24 from a school institution in Tangerang Selatan. The instruments used to measure changes in disruptive aggressive behavior is Conner rsquo s Global Index ndash Teacher, and the Classroom Management Assessment to measure changes in classroom management. T test analyses resulted in significant reductions (p<0.05) in disruptive classroom behavior following a 4-month delivery of the GBG intervention. It was indicated that this intervention showed effectiveness for the sample of fourth grade students, however external validity as well as the effects on substance abuse initiation will require a larger sample size and more systematic research design."
2017
T49052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Acep Saepul Rahmat
"ABSTRAK
Games Book merupakan salah satu media pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajarkan materi pelajaran kepada siswa melalui permainan. Permainan terselip di dalam sebuah buku yang berisikan variasi permainan yang memungkinkan siswa tertarik dan mengikutinya. Games Book memberikan alternatif baru dalam membelajarkan siswa secara aktif dan kolaboratif untuk meningkatkan minat dan aktivitas baca, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Berdasarkan penelitian di kelas V SD Negeri Karamatjaya, media Games Book ternyata memberikan rangsangan positif terhadap aktivitas dan minat baca siswa terutama pada materi pelajaran tentang unsur unsur intrinsik cerita. Berdasarkan data yang dikumpulkan, kualitatif dan kuantitatif, didapatkan data rata-rata pengaruh perlakuan pemanfaatan media games book terhadap minat dan aktivitas baca siswa secara signifikan, yakni dari rata-rata 62,24% menjadi 90,81%. Merujuk pada data tersebut, tampaklah adanya peningkatan aktivitas dan minat baca, siswa lebih kritis, mandiri, dan mampu membangun interaksi dan kerjasama dengan siswa lain."
Jakarta: usat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, KEMENDIKBUD, 2018
600 TEKNODIK 22:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Van de Walle, John A.
Jakarta: Erlangga, 2008
510 WAL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ketut Tirtayasa
"ABSTRAK
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Kegiatan jasmani berupa latihan menari Bali mungkin dapat meningkatkan kapasitas aerobik maksimal ( V02 max ). Di sini ingin diketahui kemungkinan pengaruh latihan menari Bali yang dilakukan secara teratur di Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) terhadap V02 max siswa. Penelitian dilakukan pada 60 orang siswa pria kelas I yang terdiri atas 20 orang siswa SMKI, 20 orang siswa Sekolah Guru Olah Raga (SGO) dan 20 orang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Pemeriksaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pads awal, pertengahan dan akhir semester pertama tahun ajaran 1982 / 1983. Pengukuran V02 max secara tidak langsung dengan uji kerja submaksimal memakai ergometer sepeda berdasarkan atas nomogram Astrand-Ryhming.
Hasil dan Kesimpulan: Pada awal semester CO max siswa SMKI, SGO dan SMA antara satu dengan lainnya tidak ber eda bermakna (p > 0,05). Pada akhir semester V09 max siswa SMKI dan SGO berbeda sangat bermakna (p < 0,001) dibandingkan dengan pemeriksaan pada awal semester. Sedangkan pada siswa SMA perbandingan ini tidak berbeda bermakna (p > 0,05). Pada akhir semester antara VO2 max siswa SMKI dan siswa SGO tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p > 0,05). Sedangkan pada akhir semester ini V02 max siswa SMKI dan SGO di satu fihak dibandingkan dengan V02 max siswa SMA pada fihak lain terdapat perbedaan yang sangat bermakna. Kesimpulan adalah: 1. Latihan menari Bali dapat meningkatkan V02 max siswa pria kelas I SMKI selama mengikuti pelajaran seester pertama. 2. Perbedaan tidak bermakna antara V02 max siswa pria kelas I SMKI dengan siswa pria kelas I SGO disebabkan oleh beban latihan jasmani yang kurang lebih sama pada kedua kelompok siswa, walau jenis latihan berbeda. 3. Perbedaan bermakna antara VO2 max siswa pria kelas I SMKI dengan VO2 max siswa pria kelas I 5MA besar kemungkinan disebabkan oleh perbedaan beban latihan.

ABSTRACT
Scope and Method of Study: Physical activity such as Balinese dance training may increase maximal aerobic capacity ( V02 max ). This research was conducted in order to observe the influence of regular Balinese dance training on VO max of Indonesian High School of Performing Arts Students (SMKI). Sixty male first year students consisted of 20 SMKI students, 20 High School of Physical Educator (SGO} students and 20 High School (SMA) students were examined at the beginning, middle and end of the first semester of academic year 1982 / 1983. The VO2 max was calculated indirectly using an ergo cycle according to the Astrand-Ryhming method.
Findings and Conclusions: At the beginning of the semester, V02 max of SMKI, SGO and SMA students were not significantly different (p > 0.05). V02 max of SMKI and SGO students at the end of the semester were significantly different (p < 0.001) compared to that of the beginning semester. There was no significant difference (p > 0.05} on the V02 max at the beginning and the end of the semester for High School students. At the end of semester, VO max of SMKI and SGO students was not significantly different (p > 0.05). But V02 max of SMKI and SGO students at the end of the semester was significantly different (p < 0.001) compared to SMA students. It was concluded that: 1. Balinese dance training could increase maximal aerobic capacity of the male first year SMKI students during the first semester. 2. The VO2 max between male first year SMKI and SGO students was not significantly different. It might due to the apparently equal load on physical training in both groups even though different in its kind. 3. The VO max between male first year SMKI and SMA students was significantly different most probably due to difference in exercise load.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1983
T58480
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Soetarlinah Soekadji
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan usaha pendahuluan untuk mendapatkan suatu tes yang dapat digunakan untuk mengarahkan ataupun menyeleksi lulusan SMP yang cocok kemampuannya untuk meneruskan ke SMU. Langkah pertama adalah menyusun Tes Bakat Sekolah, yang diharapkan dapat berfungsi sejajar dengan Scholastic Aptitude Tests (SAT), tetapi pada jenjang pendidikan yang lebih rendah (SLTA). Setelah tes tersebut tersusun, terbukti bahwa dengan tes yang belum sempurna, validitas kriterion menggunakan kriteria NEM dan TIKI-M, cukup memadai. Reliabilitas berdasar perhitungan belah dua dan bentuk paralel, menghasilkan angka yang kurang memadai, baik bagian tes yang disebut Tes Verbal maupun Tes Matematika, tetapi cukup memadai untuk keputusan kelompok (seperti dalam penelitian). Rendahnya reliabilitas belah dua bagian-bagian yang seharusnya paralel ini disebabkan lebih banyaknya item yang gugur pada bagian yang disajikan lebih belakangan. Item-item yang sulit disusun (yang banyak gugur dalam perhitungan konsistensi internal) terutama adalah item-item pemahaman verbal.
Saran-saran dipusatkan pada usaha penyempurnaan item-item tes, terutama item-item verbal, penyusunan norma dan penyusunan versi-versi yang selalu diperbaharui, dan menggunakan item-item jangkar untuk mendapatkan skor yang disamakan (equated score)."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Teffy Aulia Merry Dame
"Latar belakang: GPK adalah gangguan neurodevelopmental yang dikarakteristikkan dengan gangguan performa motorik dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang tidak konsisten dengan usia dan intelegensi anak. Penyandang GPK juga memiliki gangguan keseimbangan selain gangguan motorik kasar dan halus yang memiliki ciri khas berupa kesulitan dalam proses pembelajaran motorik, sehingga akan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam prosesnya. Akibat gangguan yang dimilikinya, anak dengan GPK cenderung melakukan isolasi dan restriksi dari beragam aktivitas fisik yang apabila tidak dikoreksi dapat memberikan defisit di bidang lainnya seperti akademis, perawatan diri bahkan mental yang akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hidup anak. Gangguan ini dapat menetap hingga dewasa namun apabila diberikan intervensi dapat memberikan keluaran yang lebih baik dalam performa motorik anak, sehingga sebuah intervensi penting untuk diberikan. Penyandang GPK memiliki defisit mulai dari gerakan yang diinisiasi diri, gangguan motorik prefungsional, Kemampuan kontrol motoric dan performa motorik serta keterampilan motorik yang akhirnya mempengaruhi fungsi motoric adaptifnya, dalam hal ini bermain. Sementara engklek sendiri berperan dalam fungsi motorik adaptif yaitu bermain bersama dalam komunitas, yang aktivitasnya meliputi lompat,lempar dan berbalik, yang dengan pelatihan dapat meningkatkan fungsi koordinasi serta keseimbangan dan tidak lupa peningkatan motivasi bergerak serta memenuhi unsur praktek berulang.
Metode: Penelitian ini merupakan studi intervensi dengan consecutive sampling pada 18 orang anak sekolah dasar berusia 6-12 tahun dengan GPK yang memiliki skor motorik pada zona merah berdasarkan penilaian dengan Movement Assessment Battery for Children-2. Intervensi yang diberikan berupa latihan engklek sebanyak 2x/minggu sebanyak 10 kali putaran selama 6 minggu.
Hasil: Dari hasil penilaian skor pada awal, minggu ketiga dan akhir penelitian didapatkan peningkatan fungsi keseimbangan, namun hasilnya tidak signifikan secara statistik. Tidak signifikannya perbaikan ini dapat didasari oleh dasar mekanisme pada GPK yaitu kesulitan dalam proses pembelajaran motorik itu sendiri. Dalam penelitian ini, tiap anak hanya mendapatkan 120x momen permainan engklek total yang setara dengan 520 kali pengulangan lompat dengan satu kaki. Sehingga,penyandang GPK perlu lebih banyak latihan untuk menyesuaikan dengan kondisinya
Kesimpulan: permainan tradisional engklek memberikan perbaikan skor keseimbangan pada anak dengan GPK yang tidak signifikan secara statistik

DCD is a neurodevelopmental disorder characterized by motor performance problems in daily activities that are inconsistent with the age and intelegency. Children with DCD also has a balance problem in addition to fine and gross motor problems with a characteristic of difficulty in the motor learning process, which can take a longer time in motor learning process. Due to his or her problems, child with DCD tends to make a self isolation and restriction to various physical activities. Uncorrected problems in DCD children leads to other areas deficits such as academic, self-care even mental problems that can eventually affect children quality of life. These disorders can remain to adulthood but when given the intervention can provide better output in children motor performance, so that an intervention is important to this condition. DCD children have a deficit ranging from self-initiated movements, prefunctional Motor disorders, motoric control capabilities and motor performance as well as motor skills that ultimately affect its adaptive motoric function like plays. While the Engklek itself plays a role in adaptive motor function like play together in the community, whose activities include jumping, throwing and turning, which with training can improve the function of coordination as well as balance and also increased motivation to moves and fulfill elements of repetitive practice. Methods: This research is an intervention study with consecutive sampling in 18 elementary school children aged 6-12 years with DCD that has a motor score in the red zone based on the assessment with the Movement Assessment Battery for Children-2. The intervention given is 2x/week of Engklek training as much as 10 rounds for 6 weeks. Results: Assessment was taken at baseline, third and final week of study which shows improved balance function, but the results were not statistically significant. This finding might because of the based on the basic mechanism of DCD i.e difficulty in the motor learning process itself. In this study, each child only gained 120x a total game moment equivalent to 520 times the jump loop with one foot. Thus, DCD child needs more exercise to adjust to its condition. Conclusion: Engklek traditional game usually provide balance function score improvement in children with DCD but not statistically significant"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>