Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107177 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Putu Ramayasa
"Wilayah kecamatan Pupuan kabupaten Tabanan-Bali yang berada di dataran tinggi di kaki gunung Batukaru menjadikannya tempat yang ideal untuk mengembangkan perkebunan kopi. Mitra yang digandeng untuk PKM ini yaitu Industri Rumah Tangga (IRT) “Paras Putra Jaya” yang beralamat di desa Padangan. Produksi kopi Robusta bubuk yang diberi brand “Dua Cangkir” ini telah dijalankan sejak tahun 2002. Beberapa permasalahan utama yang dihadapi oleh mitra saat proses produksi diantaranya penjualan yang menurun karena terlalu banyak adanya pesaing, mesin-mesin yang digunakan masih manual serta kemasan yang masih sederhana. Kemudian pada manajemen pemasaran, diperlukan riset pasar untuk mengetahui segmen pasar dan minat konsumen, serta diperlukan promosi tambahan baik secara offline maupun online. Solusi yang disepakati bersama antara tim PKM dan mitra adalah, pada bagian produksi, menambahkan varian baru yakni kopi rasa coklat yang khas dengan mencampurkan biji kakao kering hasil perkebunan masyarakat sekitar, pengadaan mesin, serta pembuatan kemasan baru dengan tampilan yang menarik dan modern. Sedangkan untuk meningkatkan kualitas manajemen usaha, maka solusinya adalah dengan melakukan riset pasar, memberikan pelatihan dan mendampingi mitra dalam pembuatan iklan pada media online serta memberikan sebuah aplikasi penjualan dan website usaha kepada IRT “Paras Putra Jaya”."
Yogyakarta : Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, 2020
600 JPM 3:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Tri Prabowo
"Kurang efisiennya pengeringan biji kopi dengan menggunakan sinar matahari membuat produktifitas para petani kopi di Indonesia kurang maksimal. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk membuat sistem pengeringan yang lebih optimum yaitu dengan cara mengkombinasikan sistem pengeringan jenis bed drying dengan sistem refrigerasi double condensor sebagai dehumidifier. Pengujian dilakukan dengan buah kopi yang sudah dikupas dengan variasi pengujian laju aliran, temperatur dan kelembaban udara pengering. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah karakterisasi pengeringan biji kopi dengan mendapatkan nilai konstanta pengeringan dan energi aktivasi dari proses pengeringan. Yang dimana didapati dalam penelitian ini ialah besarnya nilai konstanta pengeringan dan energi aktivasi berbanding lurus dengan besarnya nilai laju aliran dan temperatur udara pengering, serta berbanding terbalik dengan kelembaban udara pengering yang dimana semakin kering udara yang digunakan selama proses pengeringan maka akan optimum hasil yang diharapkan. Dalam penelitian ini didapat nilai konstanta pengeringan tertinggi sebesar 1,8534×10-4 dan nilai konstanta pengeringan terendah sebesar 3,70079×10-5, sedangkan untuk nilai energi aktivasi tertinggi sebesar 56,117 kJ/mol dan nilai energi aktivasi terendah sebesar 44,928 kJ/mol.

The inefficient drying of coffee beans using sunlight makes the productivity of coffee farmers in Indonesia less than optimal. Therefore, this research was conducted to make a more optimum drying system by combining a bed drying type drying system with a double condenser refrigeration system as a dehumidifier. The test was carried out with peeled coffee cherries with variations in the flow rate, temperature and specific humidity testing of the drying air. The result of this research is the characterization of coffee bean drying by obtaining the drying constant and activation energy of the drying process. What is found in this study is the value of the drying constant and activation energy is directly proportional to the value of the flow rate and temperature of the drying air, and inversely proportional to the humidity of the drying air, where the drier the air used during the drying process, the optimum results will be expected. In this study, the highest drying constant value was 1.8534×10-4 and the lowest drying constant value was 3.70079×10-5, while the highest activation energy value was 56.117 kJ/mol and the lowest activation energy value was 44,928 kJ/mol.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mitra Fany Mahesa
"ABSTRAK
Indonesia merupakan penghasil biji kopi keempat terbanyak di dunia. Pada proses
pengolahan kopi dihasilkan limbah dalam bentuk pulp, mucilage, parchment dan skin
dimana limbah tersebut mengandung beberapa senyawa polifenol. Tujuan penelitian
ini yang pertama adalah mengekstraksi dan memisahkan senyawa polifenol dari kulit
biji kopi. Berdasarkan LCMS dan dibandingkan dengan literatur, kemungkinan
senyawa polifenolnya adalah cianidin-3-glukosida dan quercetin. Selanjutnya,
melakukan reaksi esterifikasi senyawa polifenol tersebut dengan asam phidroksibenzoat.
Katalis heterogen yang digunakan untuk mempercepat laju reaksi
adalah asam sulfat yang diimobilisasikan pada permukaan silika gel, SiO2-H2SO4.
Silika gel pada katalis ini dipreparasi dari kaolin. Proses esterifikasi dilakukan dengan
variasi waktu 6, 12, 18 dan 24 jam pada suhu 56 oC dan menggunakan pelarut
aseton. Produk ester yang terbentuk memiliki bau yang wangi seperti perpaduan
aroma bunga dan buah serta berbentuk minyak yang berwarna kuning. Berdasarkan
hasil LCMS, kemungkinan ester yang terbentuk adalah quercetin yang mengikat 3
asam p-hidroksibenzoat. Uji antioksidan dengan metoda DPPH menunjukkan bahwa
radical scavenging produk ester lebih rendah dibandigkan dengan polifenol awalnya.

ABSTRACT
Indonesia is the fourth coffee beans producer in the world. The separation process of
coffee beans produces waste in the form of pulp, skin, mucilage and parchment which
is contain polyphenol compounds. The purpose of this research was first to extract
and separate of polyphenol compounds from this waste. Based on LCMS and
compare literature, the compounds probably are cyanidin-3-glucoside and quercetin.
Aftar that, an esterification reaction was conducted on this compounds with phydroxybenzoic
acid. Solid acid catalyst was used to accelerate the reaction, namely
sulphuric acid immobilized on silica gel, SiO2-H2SO4. The silica gel for this catalyst
was prepared from kaolin minerals . The reaction times of esterification were varied
for 6, 12, 18 and 24 h at 56 oC by using acetone as the solvent. The ester product
smelled like a combination of fruit and flower fragrance, and was in the form of
yellow oil. The LCMS results it was probably 3 molecule of p-hydroxybenzoic acid
binding on a quercetin compound. The antioxidant assay with DPPH method showed
the radical scavenging of ester products was lower than the initial polyphenol
compounds."
2012
T31079
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahman Muhamad Zuhuda
"Proses menyangrai kopi merupakan proses yang sederhana secara konsep namun kompleks dalam pelaksanaannya. Hal ini disebabkan proses tersebut dilakukan dengan prinsip mengeluarkan cita rasa dari biji kopi tersebut, namun dalam pelaksanaannya banyak sekali parameter yang memengaruhi proses sangrai tersebut. Selain itu, untuk menghasilkan cita rasa yang konsisten membutuhkan keahlian dari penyangrai yang tentu membutuhkan pengalaman yang tidak bisa didapat dalam waktu yang singkat. Penelitian ini bertujuan untuk menghadirkan sebuah pemodelan dalam melakukan perhitungan kompleksitas sistem manufaktur dari proses sangrai kopi. Pemodelan ini berperan sebagai salah satu jenis alat ukur sebuah proses untuk menilai proses yang ada. Nantinya, pemodelan ini memiliki fungsi untuk melakukan estimasi biaya awal pada tahapan desain sebelum meningkat pada tujuan akhir yaitu otomatisasi proses sangrai kopi. Pada penelitian ini, penulis mengadaptasi metode yang telah dikemukakan oleh W.H. El Maraghy terkait pemodelan kompleksitas dan mengembangkan pemodelan tersebut ke dalam ruang lingkup sangrai kopi, khususnya untuk biji kopi Arabika Solok Radjo dan Robusta Temanggung. Proses sangrai pada penelitian ini dilakukan dengan temperatur pre-heating 160OC dengan durasi penyangraian selama 16 menit. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapat hasil bahwa aspek penting yang paling mempengaruhi kompleksitas sangrai biji kopi berdasarkan tingkatan sangrai adalah dimensi, massa, dan warna sangrai yang dihasilkan dari profil sangrai biji kopi. Selain itu, variasi RPM juga memengaruhi temperatur turning point dan titik akhir temperatur biji. Indeks kompleksitas tertinggi didapatkan pada biji kopi Robusta Temanggung dengan RPM 90 dan memiliki tingkatan sangrai dark, yaitu sebesar 9,99.

The process of roasting coffee is simple in principle yet complex in execution. This is happened because the process is carried out with the simple principle, that is to brings out the flavour of the coffee beans. But in practice, there are so many parameters that affect the roasting process. In addition, to produce a consistent taste requires expertise from the roaster which certainly requires experience that cannot be obtained in a short time. This research aims to present a model for calculating the complexity of the coffee roasting process manufacturing system. This model act as a type of measurement tool for a process to assess the existing process. Later, this model will have a function to estimate the initial costs at the design stage before increasing to the last goals, that is the automation of roasting process. In this research, writer adapted the method that was carried out by W. H. El Maraghy about the modelling the complexity and adapted it to the scope of coffee roasting, especially Arabica Solok Radjo and Robusta Temanggung coffee beans. In this research, the roasting process was carried out with a pre-heating temperature of 160°C with a roasting duration of 16 minutes. Based on this research, the results show that the important aspects that influence the complexity of roasting coffee beans are dimension, mass, and roast color resulting from the roasted coffee bean profile. In addition, the variations of RPM will affect the turning point temperature and the end point temperature of the beans. The highest complexity index was found in Robusta Temanggung coffee beans with the RPM of 90 and a dark roast level, that is 9.99."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wimba Adhirabrata
"Corporate Social Responsibility (CSR) beberapa dekade terakhir mulai menjadi sorotan di berbagai belahan dunia, disebabkan permasalahan lingkungan dan sosial yang semakin komppleks sebagai akibat meningkatnya proses produksi yang dilakukan oleh berbagai perusahaan. Dari hasil penelitian antara tahun 1998 hingga 2006, diketahui bahwa kinerja Program Kemitraan BUMN dalam membina UKM di lingkungan sekitar BUMN menunjukan peningkatan yang cukup signifikan dan memeberikan sumbangan bagi pertumbuhan PDB UKM. Namun, masih terdapat inefisiensi dalam pembinaan UKM karena tidak terjadi transfer informasi teknologi secara langsung dari BUMN pembina yang mampu memanfaatkan UKM binaan sebagai bagian dari faktor produksi dan memberikan nilai tambah nagu output BUMN pembina. Pelaksanaan program kemitraan masih dilakukan sebatas pemberian modal namun belum menyentuh arahan pengembangan usaha dalam jangka panjang. Selain itu juga masih terjadi tumpang tindih dalam implementasi antara alokasi Program Kemitraan (PK) dan Bina Lingkungan (BL) yang perlu diselesaikan dengan optimalisasi penyisihan laba BUMN."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T27708
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Nata Lilys
"Sebagai suatu wacana dalam ilmu sosial, khususnya studi pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat menempati arti sendiri dalam upaya mewujudkan pembangunan karena berbagai literatur."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2023
330 ASCSM 62 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Women are important actors in development. Unfortunately women as human resources have been experiencing many problems and obstacles that may undermine their existence to participate and improve her roles in development. Therefore, their roles need to be increased, in particularly in economic sectors, they can be involed in any kind of occupational activities including small huosehold industry."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Azam
"Program Corporate Social Responsibility (CSR) di Kawasan Industri PT. Jababeka, Tbk. memiliki keunikan, yaitu sebagai sebuah program yang didorong oleh perusahaan pengembang kawasan industri dengan melibatkan tenant industri, dan dalam pelaksanaan telah berusaha menggunakan pendekatan pemberdayaan untuk mencapai sustainabilitas program. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif analitis.
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa Program CSR PT. Jababeka, Tbk. tahun 2009 dan 2010 pada kegiatan pemberdayaan ekonomi industri rumah tangga pembuatan rengginang dan telur asin masih belum optimal, kelompok sasaran masih belum berdaya dan program belum mencapai sustainabilitas, sehingga dalam pelaksanaan program berikutnya diperlukan adanya perbaikan dalam pendekatan pemberdayaan.

Corporate Social Responsibility (CSR) programme of PT. Jababeka, Tbk. industrial estate is unique, as a programme who initiative by industrial estate corporation colaborated with industrial tenant, and in implementation had use empowerment approachs to make a programme sustainable. This study used a qualitative approach to the type of descriptive analitical research.
The result of this study have that the CSR Programme of PT. Jababeka, Tbk. 2009-2010 of economic empowerment activities as industrial domestic economic productions of rengginang and telur asin has not optimal yet, beneficiaries are not empower and programs are not have sustainabilities, as of in next CSR programme implementation are needs correction of empowerment approach to reach the real sustainability.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30106
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Bosar M.
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan ketidaktaatan para pelaku usaha IRTP dalam menggunakan bahan kimia berbahaya pada pangan yang diproduksinya dan mengetahui langkah-langkah kebijakan yang efektif dan tepat dalam mengendalikan ketidaktaatan pelaku usaha IRTP dalam penggunaan bahan kimia berbahaya (formalin). Metode yang digunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam dengan tipe pertanyaan terbuka. Penentuan informan didasarkan pada teknik purposive.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) formalin merupakan salah satu unsur penting dalam pembuatan tahu karena sudah sejak lama digunakan sebagai bahan untuk menjaga kualitas rasa, aroma, warna, tekstur, dan menghilangkan lendir; (2) Tidak adanya bahan pengganti formalin yang efektif, meskipun terdapat beberapa alternatif pilihan bahan pengganti formalin, membuat kualitas tahu tidak hanya menurun, justru tahu menjadi rusak; (3) Adanya penolakan dari konsumen, apabila formalin tidak ditambahkan dalam tahu, maka akan terjadi penolakan dan keluhan; (4) Keberlangsungan Usaha, akibat dampak dari penolakan konsumen terhadap tahu non formalin secara langsung dan cepat akan mengancam keberlangsungan industri tahu; (5) tidak adanya keterlibatan efektif pemerintah, bahwa pemerintah bukan hanya tidak secara maksimal turun ke lapangan, namun juga dapat dikatakan tidak berkontribusi langsung terhadap permasalahan ini; (6) tidak tegasnya pemerintah, khususnya dalam hal ini aparat penegak hukum dalam penerapan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta belum adanya pemecahan masalah sesuai dengan yang diharapkan.
Saran yang bersifat strategis bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) adalah segera melakukan penelitian untuk menemukan zat pengganti formalin yang mampu menggantikan secara utuh sesuai permintaan produsen dan konsumen. Saran yang bersifat metodologis, khususnya bagi peneliti selanjutnya adalah dengan mencoba menerapkan pendekatan penelitian yang berbeda, yaitu pendekatan penelitian kuantitatif berupa survey, dengan fokus lebih kepada perilaku ketidaktaatan secara individual.
Penelitian yang berfokus pada sisi konsumen juga disarankan dilakukan, karena dengan mempelajari sisi konsumen diharapkan masalah dengan harapan konsumen dapat ditanggap secara baik. Selain itu, peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti bahan kimia berbahaya lain seperti penggunaan boraks, rhodamin B, dan methanyl yellow yang digunakan pada produk makanan lain seperti bakso, mie, ikan asin, serta produk minuman.

This research was aimed to obtain factors causing disobedience among food household industries in using hazardous chemical substance and to obtain effective and fit policy in overcoming or eliminating disobedience of food household industries in using hazardous chemical substance (formaldehyde) in their product. Qualitative research method by conducting in-depth interviews using open-ended questions was used in this study. Informers were determined by purposive technique.
Results showed that: (1) formaldehyde was one of important substances in processing tahu (bean curd) to maintain qualities such as taste, aroma, texture, and eliminating mucous; (2) there were no chemical substitutions which had the same effectiveness as formaldehyde, even though there were alternatives of chemical substances, they would only degrade and damage the product; (3) there were rejections and complaints from customers if the product did not include formalin; (4) the continuity of business was at stake directly and indirectly as a result of customers? rejections; (5) there was no effective involvement from the government, not only in supervising role in the field but also did not give direct contribution to the problem; (6) the irresoluteness from government, specifically from law enforcement in implementing sanctions according to regulations, and there was no problem solving as expected.
Strategic suggestions needed for stakeholders are to conduct relevant research to discover substitute substance of formalin which can replace it perfectly in accordance with producers and consumers needs. Methodological suggestions for the next researchers are to try using different research method, such as quantitative survey approach which focuses more on individual disobedience behaviors.
Research focuses on consumer?s side also needed to investigate since by understanding consumer?s point of view the whole picture of consumer expectations can be learned. Furthermore, next researchers interested are suggested to study another hazardous chemical substances such as the using of borax, rhodamin B, and methanyl yellow in usage another food such as bakso, mie, ikan asin, and beverage."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>