Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25691 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susiati
"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan nilai pembentuk karakter masyarakat Wakatobi melalui Kabhanti Wa Leja. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data dikumpulkan menggunakan metode simak. Sementara, teknik pengumpulan data menggunakan teknik catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua puluh sembilan nilai pembentuk karakter masyarakat wakatobi melalui Kabhanti Wa Leja meliputi (1) peduli sosial; (2) rasa kasih/sayang dan cinta; (3) kepasrahan; (4) pujian; (5) kerendahan hati: (6) pencari nafkah; (7) berserah diri; (8) perhatian; (9) mencari tahu; (10) teguh pendirian; (11) optimis; (12) nasihat; (13) setia kawan; (14) tepati janji; (15) ikhlas; (16) kecewa; (17) sakit hati; (18) kesedihan; (19) rasa malu; (20) percaya diri; (21) bingung; (22) meyakinkan; (23) setia pada kekasih; (24) penyesalan; (25) rasa kasihan; (26) pengharapan; (27) saling memaafkan; (28) permohonan; dan (29) teguran."
Ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2019
400 JIKKT 7:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Eskak
"Solidarity is an important matter for the Indonesian nation with its diversity. This study reveals the values of solidarity embedded in the motifs of Indonesian batik motifs. This study aims at enriching knowledge about Indonesian batik and raising awareness about the importance of national solidarity. This descriptive qualitative research has found 29 batik motifs that conserve noble values of solidarity, such as Kotak Nan Rancak, Sekar Jagad, Kaledo, Kuda Kupang, and Tambal Ukir. The values of solidarity embedded in the batik motifs are among others diversity, helping each other, togetherness, tolerance, acculturation, harmony, unity, brotherhood, and harmony in community life. Understanding and actualization of these values will strengthen the existence of the Republic of Indonesia."
D.I. Yogyakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2018
400 JANTRA 13:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elva Yusanti
"Mitos menjadi salah satu acuan masyarakat Pulautemiang, Jambi, dalam beraktivitas dan bersosialisasi. Mitos yang diyakini umumnya berkaitan dengan tradisi kehamilan, kelahiran, kemasyarakatan, dan keagamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi mitos bagi masyarakat Pulautemiang, Jambi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif serta memanfaatkan teori mitos yang dikemukakan
Bastian dan Mitchell. Menurut Bastian dan Mitchell, fungsi mitos terdiri atas fungsi primer yang berkaitan dengan sistem sosial dan budaya, serta fungsi sekunder yang berkaitan dengan hal-hal di luar logika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mitos berfungsi sebagai sarana sosial dan ritual, serta sarana penyembuhan dan pembaruan. "
Ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2019
400 JIKKT 7:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muh Subair
"Artikel ini merupakan hasil penelitian kualitatif dengan fokus kajian pada memori kolektif masyarakat Bugis tentang perjumpaan Islam dan tradisi lokal. Dengan melakukan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen, penelitian ini memperlihatkan bahwa tradisi mallappessang olok-kolok ternyata memicu kontroversi dalam masyarakat. Realitas tradisi berbasis cerita lisan masyarakat ini kemudian dianalisis secara naratif. Mallappessang olok-kolok adalah tradisi “tolok bala” yaitu cara lokal yang dilakukan sebagai aksi pencegahan terhadap bahaya bencana. Contoh praktik Tolak bala Mallappessang olok-kolok dalam masyarakat Bugis adalah dengan cara melepas hewan di hutan dalam rangka mengharapkan kesembuhan dari suatu penyakit. Ternyata ada yang memandang tradisi itu sebagai hal yang bertentangan dengan Islam dalam aspek kesinambungannya dari animisme, dinamisme dan pelaksanaannya yang dinilai tidak masuk akal. Pada sisi lain, ada juga kelompok yang menganggap mallappessang olok-kolok sebagai tradisi yang sesuai dengan ajaran Islam. Seperti melepas hewan di hutan untuk memberi makan hewan buas dimaknai masyarakat Bugis sebagai ungkapan persahabatan manusia dengan alam, melepas hewan dapat menjadi pengikat hubungan dengan leluhur melalui tata-cara pelaksanaannya yang disesuikan dengan petunjuk leluhur, dan melepas hewan di hutan juga menjadi pengikat kebersamaan yang ditandai dengan keikutsertaan keluarga, kerabat, dan tetangga dalam proses pelaksanaannya. Narasi perbedaan cara pandang ini kemudian bergulir menjadi diskusi atau dialog antara Islam dan budaya lokal yang kemudian berdampak pada lahirnya tradisi penghormatan terhadap keberadaan tradisi tersebut. Dialog Islam dan budaya lokal merupakan tanda kemajuan pemikiran masyarakat Islam yang tidak sekedar menerima tradisi sebagai warisan, tetapi juga sebagai ilmu pengetahuan yang berdampak pada penguatan hubungan manusia dengan alam.

This article presents the findings of a qualitative research study that delves into the collective memory of the Bugis community concerning the intersection of Islam and local traditions. Collecting data through observation, interviews, and document analysis, this study shows that the Mallappessang olok-kolok (Releasing animals) tradition has sparked controversy in the community. The study analyzed the oral storytelling-based community’s tradition narratively. Mallappessang olok-kolok constitutes a “tolok bala” tradition, a local ritual designed for averting disasters. The Bugis society practices it by releasing animals into the forest to hope for healing from an illness. Some view the practice as contrary to Islam’s continuity from animism and dynamism and its implementation as unreasonable. On the other hand, others consider the tradition adheres to Islamic teachings. Releasing animals into the forest to feed wild animals expresses human harmony with nature. The act is also viewed as bonding with ancestors, following ancestral guidelines, and fostering community unity as families, relatives, and neighbors actively participate in the ritual. The narrative of this different perspective then rolls into a discussion or dialogue between Islam and local culture, which then impacts the existence of respect for the presence of these traditions. The conversation between Islam and local culture is a sign of progress in the thought of Islamic society that accepts traditions as heritage and science impacting on strengthening human relations with nature."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2023
900 HAN 7:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Helmi Yulianto
"Tujuan dari studi ini adalah untuk menganalisis permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Casablanca Kebab yang bergerak dibidang kuliner, sekaligus membantu mencari solusi atas permasalahan tersebut. Studi ini dilakukan melalui metode deskriptif kualitatif. Untuk dapat memahami kondisi UMKM, telah dilakukan beberapa analisis seperti Business Model Canvas, PESTEL, Five Forces Framework, SegmentingTargeting-Positioning (STP), bauran pemasaran 7P, VRIO, DINESERV, SWOT, dan TOWS. Berdasarkan analisis-analisis tersebut, diketahui bahwa UMKM memiliki permasalahan dalam meningkatkan kualitas pelayanan mereka dan juga meningkatkan aktivitas promosinya melalui media sosial Instagram. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, terdapat beberapa solusi yang diberikan kepada UMKM untuk dapat diimplementasikan. Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan UMKM, maka dilaksanakan implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan dan juga pengenalan pengetahuan dasar mengenai pelayanan prima (service excellence) kepada para karyawannya melalui pelatihan yang sesuai. Sementara itu solusi untuk meningkatkan aktivitas promosi UMKM dilaksanakan dengan melakukan perbaikan strategi promosi media sosial khususnya Instagram, baik dari sisi perencanaan, implementasi dan juga bagaimana cara melakukan evaluasinya.

The purpose of this study is to analyze the problems and challenges faced by Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) called Casblanca Kebab that engaged in culinary industry, and also to seek solutions to its problems. This study is using descriptive qualitative methods. In order to understand the MSMEs condition, several analysis was conducted such as Business Model Canvas, PESTEL, Five Forces Framework, Segmenting-Targeting-Positioning (STP), 7Ps Marketing Mix, VRIO, DINESERV, SWOT, and TOWS. In accordance with the abovementioned analysis, it is revealed that MSMEs had the problem in improving their service quality and also improving their promotional activities through Instagram. To overcome those problems, there are several solutions provided to MSMEs to be implemented. In order to improve MSMEs' service quality, Service Standard Operating Procedures (SOP) was implemented and basic knowledge of service excellence was introduced to MSMEs' employees through appropriate training. The SOP implementation process starts from evaluating customer contact, developing SOP, socialization, accompaniment and monitoring, and also evaluation of those SOP during monitoring period. Meanwhile the solution to increase MSMEs' promotional activities was done by improving their promotion strategies through Instagram, both in term of planning, implementation and also how to conduct the evaluation."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Subirosa Sabarguna
Jakarta: UI-Press, 2008
001.42 BOY a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Wuri Handayani
Depok: Rajawali Pers, 2019
004 PUT k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Wuri Handayani
Depok: Rajawali Pers, 2019
004 PUT k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Saldana, Johnny
"Johnny Saldana's unique and invaluable manual demystifies the qualitative coding process with a comprehensive assessment of different coding types, examples and exercises. The ideal reference is essential reading across the social sciences and neatly guides you through the multiple approaches available for coding qualitative data."
Los Angeles: Sage , 2016
300.72 SAL c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Collective, Bodies
"The Collaborative Body in Qualitative Research challenges normative philosophies that have frequently neglected the body’s place in research and then illustrates how the body is essential for all meaning making.
By ‘voicing the body’, the first part of this rebellious book problematizes how the body is used/assessed, yet often silenced in academic writing. This book then fluidly moves to celebrating the body through discussing taboo topics like sex/sexuality in friendship, underwear (knickers), ageing, and death, as well as how a non-binary body moves in a heteronormative world. Through the lens of Bodyography, this book does research differently – illuminating how the body flourishes, excites knowledge, and is complicated when placed on a ‘screen’. This book celebrates a collaborative and arts-based approach. This book is a dialogue between The Bodies Collective, with dialogic resonance sections between each chapter and art pieces throughout.
This book will encourage all scholars to do research differently. Anyone with a thirst to challenge normative practices in academia and who wants research to be inspiring and playful will fall in love with this book."
London: Routledge, 2023
e20559189
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>