Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44526 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yati Afianti
1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Fairuzi
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan karakteristik yang dimiliki kepala keluarga menurut umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan sistem rujukan, jumlah anggota yang menjadi tanggungan, kebutuhan pelayanan kesehatan, penghasilan, serta faktor kemudahan yaitu jarak dari rumah ke RSUD, biaya pengobatan yang harus dikeluarkan, jaminan kesehatan yang dimiliki dan dukungar pihak ketiga terhadap kepala keluarga dengan pemanfaatan rujukan kebidanan dari Puskesmas ke RSUD Prabumulih.
Penelitian ini dilakukan pada 5 Puskesmas binaan RSUD Prabumulih Kabupaten Muara Enim yaitu : Puskesmas Prabumulih Barat, Puskesmas Prabumulih Timur, Puskesmas Tebat Agung, Puskesmas Beringin dan Puskesmas Gelumbang.
Penelitian ini merupakan studi "Cross Sectional" , dengan menggunakan rumus estimasi dari : Lemesshow terhadap populasi finit maka didapatkan jumlah sampel adalah 75, kemudian sampel diambil secara sistematik random. Selanjutnya dilakukan pengambilan data kuantitatif dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Data yang diperoleh diolah secara statistik menggunakan teknik analisa distribusi frekwensi dan Chi-Square dengan menggunakan program komputer SPSS Versi 7,51PC.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hanya karakteristik kepala keluarga berdasarkan, pendidikan, pengetahuan sitem rujukan, dan faktor jarak dari rumah ke RSUD dan dukungan pihak ketiga terhadap kepala keluarga mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan pemanfaatan rujukan kebidanan dari Puskesmas ke RSUD Prabumulih.
Konsep penelitian yang disusun ternyata tidak mampu membuktikan sebagian besar karakteristik kepala keluarga yang berhubungan dengan pemanfaatan rujukan kebidanan dari Puskesmas ke RSUD. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan konsep yang berbeda untuk mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan rujukan kebidanan dari Puskesmas ke RSUD.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan rujukan kebidanan perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Dinas Kesehatan Dati II Muara Enim bersama-sama RSUD Prabumulih dan Puskesmas binaan perlu lebih meningkatkan upaya kesehatan rujukan secara umum dan rujukan kebidanan secara khusus dalam bentuk, latihan penyegaran pada petugas kesehatan Puskesmas dan RSUD secara berkala.

This research aims for obtaining information which relationship with characteristic of head family according to age, education, job and knowledge of referral system, member of the family, the needs of health service, income, and facilities to reach Prabumulih general hospital, cost for medication which has to be paid, health insurance owned by the family and also support from third party for the family in using obstetric reference from Public Health Center to Prabumulih General hospital.
This research done in 5 Public Health Center under survey pence of Prabumulih General Hospital Regency of Muara Enim Public Health Center West Prabumulih, Public Health Center East Prabumulih, Public Health Center Tebet Agung, Public Health Center Beringin, Public Health Center Gelumbang.
This study in "Cross Sectional" , using estimation formula from Lemesshow on population, finit we have total sample 75, and there the sample were systematically random taken quantitative. Data was taken using structures questioner. The data obtained were work up statistically using technical analysis, frequency distribution and chi-square with computer program SPSS versi 7.5IPC.
The outcome of research showed that only characterized head family based on education, knowledge of referral system, and distance factor from hospital with support from third party, from the head family have significant correlation based on statistic with use fullness of obstetric referral from Public Health Center to Prabumulih General Hospital.
The concept of research can not prove most of characteristic of the head family which relationship with using referral system from Public Health Center to Prabumulih General Hospital. For there research with different concept most be done to lean all the factor which relationship with use fullness of obstetric referral from Public Health Center to Prabumulih General Hospital.
From the result we have above it showed the using obstetric referral system must be continually done and improved. Health department of Muara Enim regency to gather with Prabumulih General Hospital and Public Health Center under its. Surveillance must work hand to get maximum goal in referral system in general specially in obstetric referral this can be improve by giving, training to Public Health Center Staff.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T1840
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agussalim
"Dalam rangka mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka pelaksanaan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) perlu terus dipantau dan dievaluasi dari berbagai aspek.
Salah satu aspek yang cukup penting dan banyak konstribusinya dalam menopang keberhasilan program KIA adalah aspek kemampuan manajerial dan bidan Puskesmas. Meskipun pemerintah telah melakukan terobosan-terobosan dengan penempatan bidan di desa, namun hasilnya sampai sekarang belum sesuai dengan harapan yang ditandai masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kemampuan manajerial bidan dalam pelaksanaan program KIA di Puskesmas, dan faktor-faktor yang berhubungan.
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Cabang Dinas Kesehatan Ciawi Kabupaten Bogor. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional dengan unit analisis Bidan Puskesmas dan bidan di desa (individu) dan pengambilan sampel dilakukan dengan total populasi, sebanyak 105 responden.
Variabel yang diteliti meliputi variabel dependen yaitu fungsi-fungsi pelaksanaan manajemen program KIA (perencanaan, penggerakan dan penilaian), sedangkan variabel independen adalah faktor internal (umur, pendidikan dan lama bekerya) dan faktor eksternaI ( supervisi, pelatihan, umpan balik, dorongan masyarakat dan sarana kerja).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kemampuan manajerial bidan di Puskesmas dan desa proporsinya tidak jauh berbeda antara yang baik dan yang kurang baik. Dengan Kai Kuadrat dan multivariate, bermakna yang berhubungan dengan kemampuan manajerial bidan yaitu , supervisi, pelatihan dan dukungan masyarakat, dan yang paling bermakna adalah supervisi dengan p. value 0,000.Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor , Kepala Cabang Dinas Kesehatan Ciawi Kabupaten Bogor dan Kepala Puskesmas agar mengingatkan serta menegaskan kembali pentingnya melaksanakan manajemen program KIA oleh Bidan di Puskesmas, selalu melakukan bimbingan teknis dan segera memberikan umpan balik hasil kerja bidan di Puskesmas dan desa.

In discreasing Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) as one of the effort in the human resource improvement, the implementation of Mother and Child Care must be monitored and evaluated on several aspects.
One of the aspect that is necessary which will contribute to success of break through Mother and Child Care program in Public Health Centre of Midwife is the midwife's managerial competence. While although government base distributed some midwife in Public Health Center and the village midwife, but the result is unmet with the expectation it is can be prospek by the highly Maternal Mortality Rate and Infant Mortality Rate.
The goal of this study is feed back to describe the ralation factors in managerial competence of midwife in implementing Mother Chuld Care program in Public health. Design research is using cross sectional with analysis unit in Public Health Centre midwives and village midwives. Sampel has taken by total population, sum 105 respondent.
The variables which was researched involve dependent variable by the function of the Application of Management Mother and Child Health Care program namely planning, actuating, and evaluation, where as the independet variables were age, educuation , periode of work, supervision, training, community support, jof feed back and infra structure. Result of this study is that midwif's managerial competence in Health Centre and in the village midwife is not so different. By the Chi-Square statistic exam and Multivariate, known that supervision was a factor related with comptence manajerial midwife of the mother and child Health care Program (p.value = 0,000).
According to the reseach, recommended for District Health Bogor and Ciawi Health Area and head of Public Health centre in order to remind and will focus how necessary application of Mother and Child care by midwife, always technical guidance and job feed back with midwife resulted in Public Health Centre.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Depkes , 1998
618.2 IND a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nadeak, Dermawan C.
"Metode: Desain penelitian cross-sectional, sampel dipilih secara consecutive sampling, didapatkan 124 ibu hamil. Data yang dikumpulkan meliputi data umum subyek, asupan makanan, pengukuran antropometrik dan pemeriksaan laboratorium darah Vena. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi Spearman.
Hasil: Rerata umur subyek penelitian 29,3 (± 4,9) tahun, median umur kehamilan 26,3 (8-38 ) minggu, rerata IMT 25,39 (± 3,9) kg/mm2, rerata LLA 25,6 {± 7,2) cm, Hb 11,1 (± 1,0) g/dL, TLC 1837/mm3, median Zn plasma 18,6 (7,2- 25,7) µmo1/L, median IgG antiCMV 41 (9-175) AU/mi sedangkan IgM antiCMV ditemukan negatif (-) pada semua sampel. Median asupan energi berdasarkan FFQ-semikuantitatif adalah 1212,3Ka1, Protein 57,6 g, Lemak 24,8 g dan Zn 7,2 mg. Riwayat abort-us terdapat pada 29,8% sampel.
Dengan uji korelasi Spearman rank IgG antiCMV berkorelasi positif (r 0,394) dengan kadar Zn plasma. Dengan uji mean-rank Kruskal-Wallis asupan Zn tertinggi didapat melalui metode FFQ-semikuantitatif.
Kesimpulan: Terdapat korelasi positif antara kadar Zn plasma dengan IgG anti CMV. Anemia ditemukan pada 55,5% subyek penelitian dan status imunologik subyek penelitian balk. Untuk mendapatkan asupan Zn sebaiknya menggunakan metode FFQ-semikuantitatif.

The Correlation Betweeb Plasma Zinc and Cytomegalo Virus Infection in Pregnant MothersMethods: One hundred and twenty four pregnant mothers were recruited consecutively in this cross-sectional study. The collected data consist of the general characteristics of the subjects, dietary, anthropometric, and venous blood analysis data. Spearman correlation was used for the statistical test.
Result The mean age was 29,3 (± 4,9) years, median age of pregnancy 26,5 (8-38) weeks, BMI 25,39 (± 3,9) kg/m2, MIJAC 25,6 (± 7,2 ) cm, Ilb 11,1 (± 1,0) g/dL, median of plasma Zn 18,6 (7,2-25,7) p.mol/L, median. of IgG antiCMV 41 (9-175) AU/ml whereas 1gM antiCMV was found negative in all subjects. The median daily energy intake based on semi quantitative FFQ method was 1212 Cal, protein 57,6 g, fat 24,8 g and Zn 7,2 mg. History of abortion was found in 29,8% subjects.
Using Spearman rank correlation analysis between IgG antiCMV and plasma Zn showed positive correlation (r = 0,394). By using Kniskal-Wallis mean-rank test, the highest Zn intake was found by semi quantitative- FFQ method.
Conclusion: The current study indicated that there was significant positive correlation between plasma Zn and IgG antiCMV. Anemia was found in 55,5% subjects, and immunological state was normal. The highest Zn intake was found by -using semi quantitative-FFQ method.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2002
T5177
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuana Wiryawan
"Program Pembangunan Kesehatan bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta kualitas kehidupan yang dilakukan sejak dini. Kesehatan ibu hamil dan kondisi saat melahirkan sangat berperan dalam menentukan kesehatan hasil kehamilan tersebut. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan suatu negara adalah angka kematian bayi dan angka kematian ibu. Sampai saat ini angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi. Menurut hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) I995 AKI di Indonesia adalah 373 per 100.000 kelahiran hidup. Kematian ibu dapat dicegah bila komplikasi kehamilan dan persalinan dapat diketahui secara dini. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan kehamilan, dan memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan. Keadaan yang ada sekarang ini meskipun cakupan pemeriksaan kehamilan oleh tenaga kesehatan sudah cukup tinggi, namun pada akhirnya ibu-ibu kembali memilih non tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa faktor-faktor yang berperan dalam pemilihan penolong persalinan adalah umur ibu, pendidikan ibu, adanya gangguan saat hamil, paritas, sosial ekonomi, tempat tinggal dan pekerjaan. Penelitian ini menggunakan data Studi Tindak Lanjut Ibu Hamil SKRT 2001. SKRT 2001 dilakukan serentak di seluruh wilayah Indonesia kecuali Maluku, Papua dan Nanggroe Aceh Darussalam.
Unit analisis adalah ibu hamil yang dijumpai pada saat penelitian dan dilakukan wawancara dengan ketentuan sejak tahun 1998 sampai dengan 2001 pernah hamil dan melahirkan baik lahir mati maupun lahir hidup. Dengan ketentuan tersebut, ibu yang berhasil ditemui sebanyak 738 orang, setelah dilakukan penggabungan dengan data Susenas 2001 Modul dan dengan kriteria ibu pernah hamil dan melahirkan pada periode 1998-2001 diperoleh sampel sebanyak 191.
Hasil analisis menunjukkan bahwa 76% ibu telah memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan. Masih cukup banyak (44%) ibu-ibu yang memilih non tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan. Faktor umur ibu dan ada atau tidaknya gangguan saat hamil tidak mempengaruhi pemilihan penolong persalinan. Pemeriksa kehamilan berhubungan bermakna secara statistik dengan pemilihan penolong persalinan (p=0.001), demikian juga dengan faktor pendidikan dan daerah tempat tinggal. Ibu-ibu yang berpendidikan rendah, golongan tidak mampu dan tinggal di daerah perdesaan cenderung memilih non tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan. Ibu-ibu yang tinggal di daerah perdesaan mempunyai kemungkinan 1.19 kali untuk memilih non tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan dibandingkan dengan ibu-ibu yang tinggal di perkotaan. Faktor daerah tempat tinggal merupakan faktor yang paling dominan menentukan pemilihan penolong persalinan.
Berdasarkan hasil diatas maka faktor yang dapat di intervensi adalah faktor penolong persalinan dengan meningkatkan kerjasama antara tenaga kesehatan dengan non tenaga kesehatan, dan menyediakan tempat persalinan sampai ke daerah perdesaan sehingga mudah di jangkau oleh masyarakat.

Relationship between Pregnancy Examiner and Social Demographic Factors Pregnant Woman with Delivery Assistant in IndonesiaHealth Development Program has targeted to increase quality of human resources and quality of life at early. Health of pregnant women and her condition when delivering have important role to health condition of her pregnancy. One of the health level indicators of a country is infant mortality rate and maternal mortality rate. In Indonesia, maternal mortality rate (AKI) still high, as the result of Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995, AKI in Indonesia is 373 per 100.000 live births. Maternal mortality could be prevented if complication on pregnancy and delivery can be detected in early. This can be done by conducting pregnancy examination and choose health provider as delivery assistant. Although pregnancy: examination that has been covered by health provider is high, but when they delivery more of them to chose traditional birth attendant to assist their delivery.
Some of the studies reported that factors that have role in choosing the delivery assistant are age, education, pregnancy disorder, parity, social economic, living place, and occupation. In the data of SKRT 2001 that factors have not been studied. SKRT 2001 conducted in all Indonesian regions, except Maluku, Papua, and Nanggroe Aceh Darrusalam.
Analysis unit is mother that found when this study in conducted and carried out interview with pre requirement from 1998 to 2001 ever pregnant and delivered alive or death. By this pre requirement, number of mother that can be found is 738 mothers, after combine with Susenas Modul 2001 data and based on the criteria; it was got samples 191 mothers.
Results of the analysis showed that 76% mothers have checked their pregnancy to health provider. Much of mothers (44%) choose traditional births attendants as delivery assistant. Age and pregnancy disorder are factors that did not influence on choosing delivery assistant. Pregnancy examiner has significant statistical relationship with delivery assistant (p=0,001), also education and living stay factor. Mother who has low education, poor and living in village tends to choose traditional birth attendants as delivery assistant. Mother who lives in villages has probability 1.19 times to choose traditional births attendants as delivery assistant compared to mother which living in urban area. Living stay factor is the most dominant factor in choosing delivery assistant.
Based on the result, this study recommends the factor that can be an intervention is delivery assistant, especially to increase coordination between health provider with traditional birth attendants and preparing place of delivery in the villages.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T11197
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Winandari
"Dalam merencanakan suatu pelayanan kesehatan yang dikehendaki dan dapat dijangkau sesuai kemampuan masyarakat perlu dipertimbangkan demand masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Demand terhadap pelayanan kesehatan berfungsi untuk mengetahui pola pemanfaatan pelayanan kesehatan dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pemakainya.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang demand ibu hamil terhadap pertolongan persalinan di Kabupaten Bogor serta ingin mengetahui faktor predisposisi dan faktor kemampuan yang berhubungan dengan demand tersebut. Dipilihnya Kabupaten Bogor sebagai lokasi penelitian adalah untuk meningkatkan pelayanan pertolongan persaiinan dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu {AKI). Penelitian ini menggunakan rancangan survey cepat dan memakai kuesioner untuk wawancara dalam pengumpulan data terhadap 218 ibu hamil yang telah dipilih. Dilakukan pengambilan sampel dua tahap yaitu kluster yang dipilih dengan cara "probability proportional size" dan metode EPI untuk pemilihan rumah tangga dengan responden yang memenuhi kriteria. Tehnik analisis yang digunakan adalah uji chi-square dan uji anova.
Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa demand yang tertinggi dari ibu hamil terhadap pertolongan persalinan adalah persalinan oleh tenaga non kesehatan yaitu sebesar 46,33 % (95 % CI 39 % - 53 %). Demand terendah adalah persalinan ditolong tenaga kesehatan di pelayanan kesehatan pemerintah yaitu 8.72 % (95 % Cl 6% - 12 %) . Faktor predisposisi yang berhubungan dengan demand tersebut adalah pendidikan dan pekerjaan ibu dan kepala keluarga serta sikap terhadap pertolongan persalinan. Semakin rendah tingkat pendidikan, semakin tidak bekerja ibu dan semakin tidak tetap pekerjaan kepala keluarga serta semakin rendah nilai sikap terhadap pertolongan persalinan maka demand pertolongan persalinannya lebih mengarah kepada tenaga non kesehatan. Sedangkan faktor kemampuan yang berhubungan dengan demand pertolongan persalinan adalah pengeluaran rumah tangga per bulan, sumber biaya, jarak, dan biaya pelayanan. Semakin pengeluaran keluarga rendah, sumber pembiayaan pertolongan persalinannya "old of pocket", dan biaya pelayanan untuk pertolongan persalinan rendah maka demand pertolongan persalinannya cenderung kepada tenaga non kesehatan. Untuk mereka yang tidak memilih pertolongan persalinan di rumah maka jarak menentukan demand pertolongan persalinannya. Pelayanan kesehatan swasta lebih dipilih responden karena jarak yang lebih dekat dan waktu yang lebih sedikit dibandingkan ke pelayanan kesehatan pemerintah.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam rangka peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yaitu perlunya keterlibatan Pemerintah Daerah termasuk peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yaitu dengan program Gerakan Sayang Ibu. Meningkatkan penyuluhan dengan pendekatan pada Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KPKIA), mengupayakan adanya jaminan pemeliharaan kesehatan dalam pertolongan persalinan, meningkatkan kemitraan antara tenaga non kesehatan dan tenaga kesehatan dalam pertolongan persalinan serta meningkatkan kinerja bidan di desa dalam pertolongan persalinan di rumah.

The Demand of Pregnant Mothers for the Birth Delivery Service and Factors Related, in the District of Bogor, 2002An expected and accessible health care planning needs to consider the public's demand for the health care. Demand for health care is used to assess the pattern of health service utilization and its determinant factors.
The research was aimed to obtain information of the demand of pregnant mothers for the birth delivery service in the District of Bogor, and also to assess the predisposing and enabling factors dealing with the demand itself. This study used a rapid survey design. Data collection was conducted by using questionnaire for interviewing 218 selected pregnant mothers. Two-step sampling method was used that is cluster sampling which selected base on probability proportional size (PPS) and EPI method to select the household with respondents that suitable with the criteria. In this study, the technical analysis used was a chi-square and anova test.
The results of this study showed that the highest demand of pregnant mothers for the birth delivery service conducted by traditional attendant was 46.33% (95% CI 39%--53%). Meanwhile, the lowest demand for the birth delivery service conducted by health provider at the government health facilities was 8.72 % (95% CI 6%--12%). Predisposing factors related to such demand were education, occupation of pregnant mothers and their husband, as well as their attitude towards the birth delivery service. The lower the educational level, the more the unemployed mothers, the more non-permanent husband's job, and the lower the mother's attitude to the birth delivery service, so demand for the birth delivery service the more concern to the birth traditional attendant. Hence, powerful factors related to the demand for birth delivery service were monthly household expenditure, income sources, distance, and tariff. The lower the household expenditure, income source that is out of pocket and the lower the tariff, so the demand for the birth delivery tends to the birth traditional attendant. For those who did not choose the birth delivery at home, so the distance determined their demand for the birth delivery service. Private health care was more favorable by respondents because the nearer distance used in comparison with government health care.
Some efforts could probably be conducted to improve the birth delivery service done by health provider are local government and community participation in line with Friendly Mother Movement program, to maintain the campaign (communication, information, and education) towards the Mother and Child Health Group, to make possible the availability of social security in the birth delivery service, to maintain the partnership between health provider and non-health provider (birth traditional attendant) in delivering services, and to improve the performance of village midwife in conducting birth delivery service at home.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryati Romauli
Yogyakarta: Nuha Medika, 2011
618.2 SUR bt I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agustine Ramie
"Kontrol diri dan efikasi diri sangat diperlukan bagi ibu untuk meningkatkan kepuasan menjalani proses persalinan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara kontrol diri dan efikasi diri dengan kepuasan ibu menjalani proses persalinan di RSUD Ratu Zalecha Martapura dan RSUD Banjarbaru Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan rancangan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel 125 ibu bersalin normal, dipilih menggunakan teknik consecutive sampling.
Hasil analisis uji korelasi Chi Square menunjukkan ada hubungan antara kontrol diri dan efikasi diri dengan kepuasan ibu menjalani proses persalinan (p value 0.002, α: 0.05) dan (p value 0.000, α: 0.05). Hasil analisis regresi logistik berganda didapatkan 4 variabel yang berpengaruh terhadap kepuasan ibu menjalani proses persalinan yaitu kontrol diri, efikasi diri, penghasilan dan paritas.
Variabel paling berpengaruh terhadap kepuasan ibu menjalani proses persalinan adalah penghasilan. Petugas Pemberi layanan persalinan perlu memberi dukungan agar ibu bersalin memandang proses persalinan sebagai pengalaman positif dan menyenangkan, sehingga ibu memiliki kepuasan menjalani proses persalinan.

Self-control and self-efficacy are necessary for would-be mothers to enhance their birth labor satisfaction. This research was conducted in Ratu Zalecha public hospital in Martapura and in Banjarbaru public hospital in South Borneo with the aim to identify the relationship between self-control and self efficacy on the one hand, and birth labor satisfaction on the other hand. Cross-sectional approach with correlative analysis was applied for this research, using 125 samples chosen from normal childbirth using consecutive sampling techniques.
The result of Chi-Square correlation test showed that there were some relationships between self-control as well as self-efficacy and birth labor satisfaction (ρ value 0.002,α: 0.05) and (ρ value 0.000, α: 0.05). There were four variables resulted from double logistic analytical regression that play significant roles in birth labor satisfaction, i.e., self-control, selfefficacy, family income, and parity.
The most influencing variable in birth labor satisfaction was family income. Labor carers should provide enough support so that would-be mothers can view the process of childbirth as a positive and pleasant experience; hence, birth labor satisfaction will surely be tremendous.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35884
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suratin
"Perdarahan pasca persalinan merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu di RSU Kabupaten Tangerang, dengan proporsi penyebab kematian dibanding dengan seluruh kematian ibu yang terjadi yaitu 37,77% pada tahun 1997, 38,09% tahun 1998, 48,71% tahun 1999 dan 48 % tahun 2000.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kematian ibu akibat perdarahan pasca persalinan di RSU Kabupaten Tangerang tahun 1997 - 2000. Studi ini menggunakan desain kasus kontrol.
Jumlah sampel diambil secara keseluruhan berjumlah 256 yang terdiri dari 64 kasus kematian ibu dengan perdarahan pasca persalinan sejak tahun 1997 -- 2000, dan 192 kontrol adalah ibu dengan perdarahan pasca persalinan yang tidak meninggal dari tahun yang sama.
Hasil bivariat dan multivariat dari variabel yang diteliti menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan bermakna antara kematian ibu akibat perdarahan pasca persalinan dengan lama waktu memutuskan merujuk sampai mendapat pertolongan dengan mempertimbangkan sosial ekonomi, pendidikan, jarak kelahiran dan transfusi darah.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lama waktu memutuskan merujuk sampai mendapat pertolongan dan tranfusi darah merupakan tindakan yang penting pada ibu yang mengalami perdarahan, sebelum kondisi ibu menjadi gawat.
Dalam usaha mencegah dan mengurangi angka kematian ibu akibat perdarahan pasca persalinan, disarankan kepada tenaga yang terkait baik tenaga kesehatan maupun non kesehatan mampu mengidentifikasi tanda-tanda perdarahan pasca persalinan lebih dini serta memahami kriteria rujukan sedini mungkin, penyebaran program komunikasi informasi dan edukasi di tiap desa tentang penyebab kematian ibu akibat perdarahan pasca persalinan kepada para pengambil kebijakan dan masyarakat.

Factor Influencing Maternal Death Caused by Post Delivery Bleeding at Public Hospital of Tangerang Regency Year 1997 to 2000Post delivery bleeding is one of the primary causes of maternal death at Public Hospital of Tangerang Regency. The proportions of the death?s causes compared to the occurrence of maternal deaths were 37, 77% in 1997, 38, 09% in 1998, 48, 71% in 1999 and 48% in 2000.
The purpose of this research was to find out factor influencing maternal death caused by post delivery bleeding at Public Hospital of Tangerang Regency the period of 1997 to 2000. This research used case control design. Samples were 256 which consist of 64 cases with maternal death caused by post delivery bleeding since 1997 to 2000 while controls were those who had post delivery bleeding but did not die of the same year.
Based on bivariate and multivariate analysis, it was known that there was significant and strong relationship between maternal death caused by post delivery bleeding with the interval to decide to refer until getting help, social economic, education, birth space and blood transfusion. Through this research, it could be concluded that, the interval to decide to refer until getting help and blood transfusion was the important action that should be taken especially for mothers who had bleeding, before her condition getting worse.
In order prevent and decrease maternal death caused by post delivery bleeding, I suggest both health providers and non health providers to identify the signals of post delivery bleeding earlier, understanding the criterion of reference, socializing education, information and commutation program in every village about the causes of post delivery bleeding to the policy maker as well as the community.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T7873
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>