Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130499 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Francis D.K. Ching
Jakarta: Penerbit Erlangga, 2018
690 CHI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Primasari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arwin Soelaksono
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dungky Purwoko
"Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan semakin menyempitnya lahan yang tersedia maka untuk mendapat ketersediaan lahan dibutuhkan pembangunan gedung bertingkat sehingga salah satu solusinya adalah dilakukan pembangunan basement. Metode konstruksi basement yang dianggap cukup efektif adalah dengan menggunakan konstruksi penahan tanah. Masalah terjadi ketika timbulnya resiko keruntuhan selama pelaksanaan konstruksi penahan tanah akibat kondisi tanah sehingga dibutuhkan suatu stabilisasi tanah untuk mengatasi resiko ini. Studi ini dilakukan dengan melakukan simulasi dengan metode elemen hingga terhadap penggunaan turap sebagai stabilisasi tanah dalam konstruksi basement dengan mencoba beberapa variasi jenis permodelan untuk mendapatkan kestabilan tanah dan sebagai fokus penelitian adalah untuk mengevaluasi perilaku dinding turap dengan bentuk plane strain dan axisimmetry. Program elemen hingga yang digunakan untuk mensimulasi penelitian adalah PLAXIS.

Along with the growth of population and the space constraint to build a high rise building, one of the solutions is to build a basement. A basement construction method considered quite effective is the use of sheet pile. There is a collapse risk with the sheet pile construction and a soil stabilization is needed to overcome this risk. This study was conducted using a soil finite element method to simulate the use of sheet pile in basement construction with various kinds of models. The focus of this study was to evaluate the difference in behavior of plane strain and axisimmetry sheet pile walls. The program used in this research was PLAXIS ver. 8"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35338
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fauzan
"Gempa bumi yang diikuti gelombang tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 dan gempa susulan padu tanggal 28 Maret 2005, telah menghancurknn sebagian besar wilayah Provinsi X dan Kepulauan X Provinsi Y dengan korban lebih dari dua ratus ribu jiwa meninggal dan menyisakan kerusakan flsik yang luar biasa. Kerusakan Esik meliputi hampir di seluruh sektor kegiatan, termasuk sarana dan prasarana (infrastruktur) perkotaan dan pedesaan.
Dalam rangka percepatan proses penanganan bencana dan dampak luar biasa yang ditimbulkan tersebut, Pemerintah mengeluarkan Perpu No. 2 Tahun 2005 untuk membentuk Badan XX Pemerintah Provinsi X, Sena mengeluarkan Perpres No. 30 Tahun 2005 tentang Rencana Induk Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Provinsi X dan Kepulauan X Provinsi Y sebagai acuan bagi proses percepatan tersebut. Rencana Induk ini merupakan acuan dasar hagi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi Pemerintah Provinsi X. Pembenrtukan Badan XX ini di rencanakan berakhir Sampai 2009 setelah seluruh proses pemulihan di mncanakan selesai.
Penelitian ini mencoba untuk mendapatkan gambaran yang nyata tentang peran tim ahli di Badan XX pada tahap desain yang berhubungan dangan proyek konstmksi yang dibangun terutama dengan peningkatan mutu desain pada proyek konstruksi, Survey ini terbagi alas dun bagian, pada tahap pertama mendapatkan masukan dari engirneer-engineer senior yang duduk di badan pelaksana dan pcngawas yang kemudian hasil tersebut di lakukan perengkingan dengan Mcetode Analytical Hierarcy Process (AHP) dan kemudian hasil perengkingan tcrscbut diambil untuk memastikan di lakuakan survey tahap kedua kepada orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi, dan data tcrsebut diubah secara statistik dengan bantuan Statistical Program for Social Science (SPSS).
Dari Hasil AHP di dapat 12 variabel yang mempunyai perbandingan dengan level Pemahaman 60%-100% mcnurut engineer-engineer senior yang duduk di Badan XX tersebut. Dari hasil Slatistik di dapat pengaruh yang Signifikan dan berkorelasi peran Tim Ahli dengan kinerja mutu desain, ditunjukan dengan persamaan yang dihasilkan bahwa rata-rata Change order antara 5%-7%.
Dari variabel yang paling berpengaruh terhadap peningkatan kinerja Mutu desain yang dilakukan Oleh tim ahli owner ditunjukan oleh Variabel X2 : Koordinasi berkala antara Tim ahli Owner dengan Konsultan berencana man mitra kerja lainnya, setiap 1% dari Kinerja peranan ini meningkatkan kerja hasil desain sebesar 0,895 % dan Xu : Menentukan Standar-standar dan batasan teknis atau spekteknis yang dipilih, Sctiap 1% dari Kinerja Peranan ini memberikan peningkatan hasil desain sebesar 0,849 %.

Earthquake that following with Tsunami at 26 December 2004 and scnal of Earthquake at 28 March 2005 Caused hundred thousand dead vicum and destroyed most rnfmsttllcture rn Pl`0Vll`|$l X and Kepulauan X at Pm/mst Y Damages W affected an every sen project especially improve of quality doctor not only at the vrllage but also an the city.
For Recovery alter disaster Government has make regulation Perpu No 2 Tahun 2005 about Agency XX an local government X, also another perpres No 30 tahun 2005 about Rehabilitation and Reconstruction as an arm master plan for Regional People at Province X and Kepulauan X Province Y. This Master-plan due to plus government regulation all planing, implementation, control and evaluation an local government Province X based on Masterplan Agency XX Was planing Will be end on 2009 after all recovery planed has finished to implement.
This Research Tried to Describe about role of Expert on Agency XX an design level due to construction project especially improve of quality design for construction design Survey has divided into 2 part of element first Collected input and sugestion from senior engineer in implementation and supervision agency that result using analytical hierarchy Process (AHP) Methods. Second, result from first step will be based for assure another survey for people that directly involve in implementation all data next after all step was process into SPSS program.
The Measurement from AHP resulting 12 Variable Possibility with understanding level between 60% 100% Based on Senior Engineer Opinion Pro Agency XX Based On Statistic Program Resulting Significant Influence an Correlation with expert Team With Quality Design Result, That Can Appear From Change Order? With Avarage Number between 5% &%.
The Most Influenced variable to improve quality design by tl-ns research due to variable X2 Regular Coordination between expert team owner with design consultan or other shareholder every 1% of Performance show an Increase In design result between 0 895% and XII Built and standar and technical restriction for Spekteknis Each l/6 of Performance has Quality design about 0 849°."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T33063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ubaidilah
"Efektivitas perancangan struktur portal ? dinding geser perlu dievaluasi guna mendapatkan desain yang paling efektif. Dalam hal ini adalah struktur yang membutuhkan tulangan paling minimum. Tetapi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan dalam peraturan harus tetap diikuti guna keselamatan pengguna bangunan tersebut.
Efektivitas struktur bangunan ini dapat dilihat berdasarkan variasi persentase gaya geser dasar yang ditahan portal terhadap gaya geser dasar total untuk berbagai nilai faktor reduksi gempa (daktilitas struktur). Pemodelan juga dilakukan dengan variasi tingkat struktur. Pembebanan gempa dilakukan dengan respon spectrum gempa zona 3 pada tanah lunak.
Struktur dengan nilai faktor reduksi gempa 6,5 SRPMM (Sistem Rangka Penahan Momen Khusus) umumnya membutuhkan penulangan paling minimum. Berdasarkan gaya geser dasar yang ditahan portal, persentase gaya geser dasar portal lebih dari 25% merupakan struktur yang paling efektif untuk bangunan 16 lantai kebawah. Untuk bangunan yang lebih tinggi, struktur dengan gaya geser dasar portal di antara 15% dan 25% adalah struktur yang paling efektif.

Effectiveness of frame ? shear wall structure design has to be evaluated to obtain the most effective structural design. In this case, the most effective structural design is the structure which requires minimum reinforcement. However, following the requirements that have been stated in the regulation is a must to save the building user.
The effectiveness of building structure can be considered according to percentage of vane base force on frame to total vane base frame for various seismic reduction factor (structural ductility). Structural model is also evaluated with various of its stories. Seismic load is modeled by spectrum response zone 3 on soft soil.
The structure with value of seismic reduction factor 6.5 IMRF (Intermediate Moment Resisting Frame) commonly requires the most minimum reinforcement. Base on vane base force which endured by frame, percentage vane base force on frame more than 25% to total vane base frame is the most effective structure for 16 stories building below. For the higher building, structure with percentage vane base force on frame between 15% and 25% to total vane base frame is the most effective."
2008
S40501
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Inal Aprilia
"Pada tahun 1960, MIT menemukan sistem struktur yang efisien untuk tipe bangunan seperti hotel dan apartemen yaitu sistem struktur staggered truss. Tesis ini meneliti pengaruh jumlah panel vierendeel terhadap perilaku inelastik pada struktur rangka staggered truss dimana objek penelitian ini berupa bangunan hotel yang memiliki 6, 12, dan 18 lantai yang dievaluasi dengan analisis pushover dengan desain berbasis kinerja menggunakan perangkat lunak SAP200. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sistem struktur ini mampu mencapai kinerja Life Safety dengan dilakukan desain berbasis kinerja.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah panel vierendeel mempengaruhi perilaku inelastik bangunan, salah satunya dimana sistem struktur dengan tiga panel vierendeel memberikan faktor daktilitas yang lebih besar dibandingkan dengan satu panel vierendeel terlihat dari kurva pushover yang dihasilkan oleh struktur tiga panel vierendeel memiliki perpindahan maksimum yang lebih besar. Distribusi sendi plastis kebanyakan terjadi di komponen sekitar panel vierendeel yaitu batang tepi, batang vertikal, dan rangka batang diagonal.

In 1960, MIT found the economically efficient structure system for buildings such as hotel and apartment, which is called staggered truss structure system. This research studied the effect of the number of vierendeel panel towards the inelastic behaviour of staggered truss structure system. Object of this research consists of building which have 6, 12, and 18 story which is evaluated by pushover analysis using SA2000.
The results showed that the number of vierendeel panel influence the inelastic behavior, one of the results was the structure with three vierendeel panel gives higher ductility factor than the structure with one panel vierendeel. It is also displayed by pushover curve which have larger maximum displacement than one panel vierendeel structure. Plastic hinges formed at structural component along the vierendeel panel that is horizontal chord, vertical chord and diagonal truss.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T42912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firna Sofia
"Pada struktur bangunan tinggi, beban yang dominan adalah beban lateral akibat beban angin dan gempa. Oleh sebab itu dibutuhkan perkuatan-perkuatan khusus guna menahan gaya tersebut. Ada beragam sistem perkuatan struktur yang dapat digunakan, salah satunya yaitu Sistem outrigger. Dimana sistem ini bekerja sebagai sistem rangka keseimbangan berupa lengan yang terikat pada core wall hingga kolom terluar bangunan. Sistem ini memanfaatkan lebar bangunan untuk memaksimalkan kekakuan karena outrigger mampu memberikan ketahanan tehadap momen guling dari gempa atau angin dan membuat gedung lebih stabil. Outrigger dapat diletakkan di beberapa tempat dan penggunaanya pun dapat lebih dari satu outrigger. Oleh karena itu dilakukan analisa berkaitan dengan hal tersebut.
Analisa yang dilakukan adalah membuat modelisasi struktur empat puluh lantai delapan varian dengan kombinasi outrigger yang berbeda-beda dengan menggunakan software structure ETABS V.9.0.7, untuk mengetahui masingmasing dari perilaku strukturnya. Kemudian melalui pengamatan perilaku struktur yang meliputi waktu getar, momen maksimum dan driftnya dapat diperoleh kesimpulan varian sistem outrigger yang paling optimal dan ekonomis dilihat dari kebutuhan tulangannya.
Dari perbandingan perilaku struktur serta perbandingan kebutuhan tulangan maka yang paling optimum diantara kedelapan varian adalah varian dengan pemasangan outrigger di ¾ tinggi struktur (outrigger diletakkan pada lantai 29-30).

In a high rise building structure, the most dominant load is lateral load, which are caused by wind load and earthquake load. Because of that reason, we utilize some special system to resist the load. There are many systems to strengthen the structure, such as outrigger system. This system works as a balanced frame like an arm, tied in the core wall through the external column of the building. This system utilizes the width of the building to maximize the stiffness, because the outrigger is able to give more resistance and stabilization from the overturning moment caused by wind and earthquake. The outrigger can be placed in some places, and we may use more than one outrigger besides. Since the requirements needed, we have to do some analysis involves to it.
The analysis is performed by doing some structural modifications of forty stories structure in eight variants of the outrigger, using the software structure ETABS V.9.0. By using this software, we analyzed some information about the structural behaviours of each modification. The information includes the Period of vibration, maximum moment, and the drift of the structure, which will be summarized which one is the most optimum and economize modification from the use of the outrigger in the several variant analyzed.
By comparing the structural behaviours and the economical of reinforcing, it concluded that the variant with outrigger at ¾ of structure high (outrigger at story 29-30) is the most optimum than the other variant.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35757
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Schueller, Wolfgang, 1934-
Bandung: Eresco, 1989
690 SCH s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Salvadori, Mario
Jakarta: Jakarta Erlangga, 1986
624.17 SAL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>