Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178224 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ardian Amping
"PT Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan portofolio bisnis TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment, Services) sedang merencanakan implementasi suatu platform yang dapat memberikan solusi terhadap kebutuhan Big Data Video Surveillance Analytic di Indonesia. Dengan adanya kerjasama dengan pihak PT Jasa Marga dalam bentuk pemasangan CCTV di beberapa titik di jalan tol, PT Telkom memulai penelitian Video Surveillance Analytic dalam bentuk pengembangan sistem otomasi analisis trafik. Berlatar belakang masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan desain dan sekaligus mengimplementasikan solusi Video Surveillance Analytic untuk menghitung jumlah kendaraan di jalan tol. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa notebook untuk mengimplementasikan desain dalam skala kecil. Sumber data penelitian berasal dari data video rekaman CCTV di jalan tol yang dimiliki DDS (Divisi Digital Service). Metodologi penelitian yang digunakan adalah metodologi observasi literatur dan metodologi pengembangan sistem menggunakan metodologi waterfall. Dari hasil wawancara, studi literatur, dan observasi, desain Video Surveillance Analytic yang sesuai dengan kebutuhan PT Telkom adalah sistem yang memiliki arsitektur terpusat menggunakan teknologi Spark. Desain sistem terdiri dari 3 blok yaitu blok masukan Video Streaming, blok Video Stream Collector, dan blok Video Stream Processor. Pengembangan sistem menggunakan bahasa pemograman Java dengan library OpenCV sebagai pengolah video, Spark berfungsi sebagai pemroses data streaming serta algoritma GMM (Gaussian Mixture Model) sebagai algoritma pendeteksi gerak. Metode analisis data menggunakan rumus akurasi deteksi. Hasil analisis data menyatakan bahwa tingkat akurasi penghitungan jumlah kendaraan pada kondisi pagi hari mencapai 98%, pada kondisi siang hari mencapai 94%, pada kondisi malam hari mencapai 50,83% dan pada kondisi macet siang hari mencapai 42,5%. Faktor yang mempengaruhi kurangnya tingkat presisi adalah pencahayaan yang kurang, dan objek bergerak yang tampak berhimpitan (trafik macet). Penelitian ini menjadi awal yang baik bagi perusahaan dalam pengembangan teknologi Spark dan video analytic dalam skala yang lebih besar.

PT Telkom as the largest telecommunications company in Indonesia with a TIMES business portfolio (Telecommunication, Information, Media, Edutainment, Services) is planning the implementation of a platform that can provide solutions to the needs of Big Data Video Surveillance Analytic in Indonesia. With the cooperation with PT Jasa Marga in the form of CCTV installation at several points on the toll road, PT Telkom began research on Video Surveillance Analytic in the form of developing a traffic analysis automation system. Against the background of this problem, this research aims to obtain a design and simultaneously implement a Video Surveillance Analytic solution to count the number of vehicles on the toll road. This research uses a research instrument in the form of a notebook to implement designs on a small scale. The source of the research data came from CCTV recorded video data on the toll road owned by DDS (Digital Service Division). The research methodology used is the literature observation methodology and system development methodology using the waterfall methodology. From interviews, literature studies, and observations, Video Surveillance Analytic design that suits PT Telkom's needs is a system that has a centralized architecture using Spark technology. The system design consists of 3 blocks namely the Video Streaming input block, the Video Stream Collector block, and the Video Stream Processor block. Development of the system uses the Java programming language with the OpenCV library as a video processor, Spark functions as a data streaming processor and the GMM (Gaussian Mixture Model) algorithm as a motion detection algorithm. The data analysis method uses the detection accuracy formula. The results of data analysis stated that the accuracy of the calculation of the number of vehicles in the morning conditions reached 98%, during the daytime conditions reached 94%, at night conditions reached 50.83% and in the daytime traffic jam conditions reached 42.5%. Factors affecting the lack of precision are low lighting and moving objects that appear coincide (traffic jam). This research is a good start for the company in developing Spark technology and video analytics on a larger scale. 

"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyanto Widagdo
"Kemajuan teknologi informasi kini telah dapat membuat kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang masuk pada berbagai bidang teknologi, salah satunya yaitu sistem video surveillance. Terintegrasinya sistem video surveillance dengan artificial intelligence membuat sistem dapat melakukan analisis secara otomatis sesuai kebutuhan dari penggunanya yang dapat membantu dalam penegakan hukum, perlindungan keamanan, analisis bisnis, analisis lalu lintas, dan berbagai kegiatan lain dalam implementasinya. Selain memiliki banyak manfaat, dalam penggunaan dan penyelenggaraan sistem video surveillance terdapat dampak negatif pula yang sedang diperdebatkan yaitu isu mengenai privasi, keamanan nasional dan keadilan sosial. Hal ini dapat merugikan tidak hanya individu, namun juga masyarakat keseluruhan bahkan Negara. Belum ada pengaturan yang secara jelas dan eksplisit mengatur mengenai sistem video surveillance di Indonesia, maka dari itu penulis perlu menganalisis secara mendalam peraturan- peraturan di Indonesia dari segi penyelenggara usaha layanan sistem video surveillance yang dikaitkan dengan kewenangan negara mengatur penyelenggaraan usaha, sebab penyelenggaraan usaha juga akan berujung pada penggunaan sistem video surveillance. Penelitian ini bersifat preskriptif dengan pendekatan yuridis-normatif. Di Indonesia pengaturan jasa layanan sistem video surveillance terbagi dalam beberapa klasifikasi usaha yaitu sebagai perdagangan sistem video surveillance, penyelenggara sistem elektronik dan penyelenggara sistem keamanan dengan masing-masing peraturan serta otoritas kewenangan Negara yang menaunginya. Selain itu penulis juga memberikan solusi pengaturan sistem video surveillance yang dirasakan dapat menyeimbangkan kepentingan masing-masing pihak dalam penggunaan dan penyelenggaraan sistem video surveillance yang dianalisis berdasarkan peraturan-peraturan sistem video surveillance pada beberapa Negara.

The advance of information technology today has integrated the artificial intelligence into several sectors of technology, including the surveillance video system. The integration of video surveillance system with artificial intelligence makes the system able to perform automated analysis according to the needs of its users which can assist in law enforcement, security protection, business analysis, traffic analysis, and various other activities in its implementation. In addition to having many benefits, in the use and organization of video surveillance system there are also negative impacts that are being debated issues of privacy, national security and social justice. It will not only harm the individuals, but also the entire society even the State. There is no clear and explicit regulations on video surveillance system in Indonesia, therefore the writer needs to deeply analyze the regulations in Indonesia in terms of business service provider of video surveillance system which is associated with the state authority to manage the business, because the business will lead to the use of video surveillance systems. This research is prescriptive with juridical-normative approach. In Indonesia the arrangement of video surveillance system services is divided into several business classifications as trading of video surveillance system, electronic system providers and security system providers with their respective rules and authority of the State authority that oversees them. In addition, the authors also provide video surveillance system arrangement solutions that are perceived to balance the interests of each party in the use and organization of video surveillance systems that are analyzed based on video surveillance system regulations in some countries."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
T52470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Debora S.
"ABSTRAK
KM readiness dapat membantu organisasi dalam menganalisis faktor-faktor yang
berpengaruh dalam kesuksesan implementasi KM sehingga dapat mencapai
obyektif organisasi. Saat ini, pengelolaan informasi dan knowledge pada Telkom
Akses belum cukup baik. Hal tersebut dikarenakan banyak data yang belum
terintegrasi, aktivitas berbagi informasi hanya sebatas transaksional dan seringkali
terjadi perbedaan intepretasi antar karyawan atas informasi yang disampaikan.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis penilaian tingkat kesiapan suatu
organisasi dalam implementasi KM berdasarkan 17 subfaktor dengan
menggunakan metode Fuzzy Analytics Network Process (FANP) yang dibangun
untuk menghitung global weight setiap faktor dan subfaktor berdasarkan skala
Saaty yang ditransformasi menjadi triangular fuzzy number (TFN). Perhitungan
tingkat kesiapan menggunakan skala variabel linguistik. Hasil penelitian
memperlihatkan hubungan antar faktor dan subfaktor serta tingkat kesiapan
Telkom Akses berada pada level medium dengan skor kesiapan tertinggi berada
pada organizational readiness (skor 61.1).

ABSTRACT
KM readiness can assist organizations to analyze the factors which influence the
success of KM implementation so as to achieve the objective of the organization.
However, information and knowledge management in Telkom Akses is still
deficient. It caused by much of the data that are unintegrated, information-sharing
activities were limited as transactional matter and different interpretation among
employees in information sharing. This study aims to analyze and asses KM
readiness in Telkom Akses with 17 subfactors using Fuzzy Analytics Network
Process (FANP) method. This method calculate the global weight of each factor
and subfactors based on Saaty scale which transformed into triangular fuzzy
number (TFN) then. Readiness score calculation use linguistic variables scale.
The study shows the dependencies among the factors and subfactors as well as
readiness level of Telkom Akses reach medium level. The highest readiness
scores currently is occupied by organizational readiness (score 61.1)"
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dedhy Susamto
"TELKOM mengembangkan layanan Indonesia WiFi (wireless fidelity) segmen carrier untuk menghasilkan pendapatan baru pada bisnis wholesale dengan memberikan layanan sebagai alternatif solusi bagi operator seluler dalam mengantisipasi lonjakan trafik data. Layanan Indonesia WiFi segmen carrier diawali kerjasama antara TELKOM dengan Telkomsel sejak April 2012 dengan layanan Web Service dan mulai Oktober 2012 dilengkapi dengan layanan Offload. Namun bagi TELKOM implementasi layanan ini belum berjalan baik ditandai adanya perbedaan yang cukup tinggi antara target dan realisasi pendapatan dan jumlah penggelaran titik akses pada tahun 2012 dan triwulan I 2013.
Penelitian ini mengevaluasi implementasi bisnis Indonesia WiFi segmen carrier sampai dengan triwulan I 2013. Menemukan penyebab tidak tercapainya target pendapatan pada bisnis ini dan memberikan usulan tindakan korektif berdasarkan hasil evaluasi implementasi layanan Wifi segmen carrier. Kemudian melakukan simulasi proyeksi pencapaian pendapatan layanan Indonesia WiFI segmen carrier Telkomsel tahun 2013 berdasarkan usulan tindakan korektif.
Hasil evaluasi menemukan penyebab tidak tercapainya pendapatan layanan Indonesia WiFI segmen carrier Telkomsel adalah adanya skema bisnis wholesale untuk layanan Web Service yang berpotensi tidak dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi bagi TELKOM walaupun pemakaian layanan tinggi, jumlah penggelaran titik akses belum sesuai rencana, jumlah titik akses yang tidak berfungsi cukup banyak, dan penggunaan layanan WiFi Offload yang masih relatif sedikit baik jumlah pengguna maupun trafiknya.
Usulan tindakan korektif untuk perbaikan kondisi berupa perubahan skema bisnis dari pola bagi hasil (revenue sharing) menjadi berdasarkan jumlah pemakaian (volume based), perbaikan kinerja dalam penggelaran titik akses baik pencapaian jumlah penggelaran maupun meningkatkan availability titik akses sesuai kontrak TELKOM dan Telkomsel.
Hasil simulasi proyeksi pendapatan layanan WiFi segmen carrier berdasarkan usulan tindakan korektif berpotensi meningkatkan pendapatan layanan WiFi segmen carrier sebesar 158 kali lebih tinggi (dari 991 juta rupiah menjadi 157 miliar rupiah) untuk jumlah titik akses 250K dibandingkan tanpa melakukan tindakan korektif.

TELKOM develop Indonesia WiFi (wireless fidelity) carrier segment to generate new revenue in the wholesale business by providing services as an alternative solution for mobile operators in anticipation of a surge in data traffic. Indonesia WiFi carrier segment initiated cooperation between TELKOM and Telkomsel since April 2012 with a Web Service service began in October 2012 with Offload services. But for TELKOM implementation of these services has not gone well, characterized by a high difference between the target with the realization of revenue and the number of access point deployment in 2012 and the first quarter of 2013.
This study evaluated the business implementation of the Indonesian WiFi carrier segment until the first quarter of 2013. Finding the cause of not achieving the revenue targets on this business and proposes corrective actions based on the results of evaluation of Wi-Fi service carrier segment implementation. Then Simulate the estimated revenue performance in 2013 based on the proposed corrective actions.
Evaluation results have found the cause not achieving revenue targets of Indonesia WiFI carrier segment are a wholesale business scheme for Web Service service which can not generate high revenue for TELKOM despite high use of services, the number of access point deployment has not been as planned, many access points are disorder, and WiFi Offload services is still a few number of users and the traffic either.
Proposed corrective actions to improve conditions are changes in the wholesale business scheme from revenue sharing to be based on the amount of usage (volume based), improved performance of access point in the achievement of number of deployment and increase availability according to the contract of TELKOM and Telkomsel.
Simulation results of estimation of WiFi service carrier segment revenue based on the proposed corrective action could potentially increase revenue WiFi service carrier segment is 158 times (from 991 milion rupiahs to 157 billion rupiahs) higher than without corrective action for the number of access points 250K.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34947
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairudin Mirza
"PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di Indonesia. Pada kurun 2016-2020, EBITDA dan laba bersih mengalami fluktuasi. Bagi perusahaan BUMN multibisnis, strategi parenting sangat berperan penting sebagai salah satu strategi korporasi. Namun, ditemukan adanya kecenderungan kinerja yang relatif belum mencapai target di beberapa anak usaha dan bahkan ada beberapa anak usaha yang masih berada di posisi rapor merah. Selain itu, beberapa anak usaha berebut pasar yang sama dalam menjalankan bisnisnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa strategi parenting yang dilaksanakan dewasa ini belum sepenuhnya mencapai target. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis: gambaran strategi parenting di Telkom; implementasi strategi parenting di Telkom, serta peran anak perusahaan terhadap kinerja Telkom. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, di mana pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung, in-depth interview, dan Focus Group Discussion (FGD) dengan pihak yang relevan dengan penelitian. Unit analisisnya adalah kelompok unit-unit bisnis di lingkungan anak usaha Telkom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut Corporate Strategic Scenario (CSS) 2021-2025, strategi parenting tidak lagi secara eksplisit dinyatakan sebagai corporate strategy tetapi termasuk dalam delivery model direction. Telkom mengatur bisnis berbasis pada Customer Facing Unit (CFU) dengan mengategorikan portofolio produk menjadi lima segmen: Mobile, Consumer, Enterprise, Wholesale & International Business, dan segmen “lainnya”. Penerapan strategi parenting memiliki tingkat dominasi yang berbeda-beda tergantung maturitas anak perusahaan. Selain itu, ada kendala yang umum terjadi dalam penerapan strategi parenting di Telkom di antaranya: birokrasi yang panjang, kurangnya pemahaman tentang sifat bisnis anak perusahaan, kurangnya bimbingan dari perusahaan induk untuk melakukan penilaian, masalah dalam pelaporan, pemahaman tentang CFU, dan kesulitan bagi perusahaan yang memiliki banyak portofolio. Faktor yang paling dominan dan signifikan dalam meningkatkan kinerja anak perusahaan dalam penerapan strategi parenting adalah: manajemen portofolio, dukungan investasi, dukungan SDM, faktor jaringan dan akses informasi dari perusahaan induk. Adapun peran anak perusahaan bagi kinerja Telkom bervariasi sesuai dengan kinerja CFU.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) is one of the largest State-Owned Enterprises (BUMN) in Indonesia. In the period of 2016-2020, EBITDA and net profit fluctuated. For multi-business state-owned companies, parenting strategy plays an important role as one of the corporate strategies. However, it was found that there was a tendency for performance that had not reached the target in several subsidiaries and even some subsidiaries were still in the red report card position. In addition, several subsidiaries are fighting for the same market in running their business. This shows that the parenting strategy implemented today has not fully achieved the target. Based on this background, this study aims to describe and analyze: the description of parenting strategy at Telkom, implementation of parenting strategy at Telkom, as well as the role of subsidiaries on Telkom's performance. This is a qualitative research, where data collection is done through direct observation, in-depth interviews, and Focus Group Discussion (FGD) with parties relevant to the research. The unit of analysis is a group of business units within Telkom's subsidiaries. The results show that according to Corporate Strategic Scenario (CSS) 2021-2025, parenting strategy is no longer explicitly stated as a corporate strategy but is included in the delivery model direction. Telkom manages its business based on the Customer Facing Unit (CFU) by categorizing its product portfolio into five segments: Mobile, Consumer, Enterprise, Wholesale & International Business, and “other” segments. The application of parenting strategy has different levels of dominance depending on the maturity of the subsidiary. In addition, there are common obstacles in implementing the parenting strategy at Telkom including: long bureaucracy, lack of understanding of the nature of the subsidiary's business, lack of guidance from the parent company to conduct assessments, problems in reporting, understanding of CFU, and difficulties for the company who have multiple portfolios. The most dominant and significant factors in improving the performance of subsidiaries in implementing parenting strategies are: portfolio management, investment support, HR support, network factors and access to information from the parent company. The role of subsidiaries for Telkom's performance varies according to the performance of the CFU."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Kheris Sasmita
"Dewasa ini, sering kita jumpai kemacetan yang luar biasa di jalan raya Salah satu solusi untuk menanggulangi kemacetan itu adalah dengan memperlebar ruas jalan. Untuk itu perlu dilakukan perhitungan jumlah kendaraan untuk mengetahui kelayakan ruas jalan dapat diperlebar atau tidak. Sampai saat ini perhitungan kendaraan masih dilakukan secara manual. Untuk mendapatkan hasil data yang lebih akurat, pada skripsi ini akan dirancang perhitungan kendaraan secara digital dengan menggunakan video melalui image processing. Simulasi Image processing menggunakan LabVIEW dan menggunakan metode perhitungan Crisp Set. Berdasarkan hasil simulasi dan perhitungan, maka sistem yang telah dirancang dapat melacak kendaraan yang bergerak (tracking object) di jalan raya dan menghitung jumlah kendaraan yang melewati ruas jalan raya.

Today, we often encounter tremendous congestion on the roadway. One solution to overcome the traffic jam is to widen the roads. It is necessary for the calculation of the number of vehicles to determine the feasibility of roads can be widened or not. Until now calculations vehicle is still done manually. To get the expected data, in this paper the calculation of the vehicle will be designed digitally using video through image processing. Based on the results of the simulation and calculation, it can track the moving vehicle (tracking object) on the roadway and count the number of vehicles passing through the roadway."
2014
S53762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Cavin Bagerry
"PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan suatu perusahaan perbankan yang mengedepankan teknologi dalam membantu menjalankan kegiatan proses bisnisnya. Untuk dapat melayani nasabahnya 24 jam, maka dibutuhkan suatu infrastruktur IT yang memiliki availability dan reliability yang tinggi dan dapat dijalani dengan baik tanpa kendala. Selain jaringan interkoneksi, faktor utama dari infrastruktur IT adalah data center (DC). Jika terjadi downtime pada DC, maka kegiatan operasional bisnis berbasis IT akan tertunda sementara dan dapat mengurangi transaksi perbankan saat itu. Untuk menyusun rekomendasi yang terbaik bagi perusahaan, dibutuhkan proses evaluasi seluruh kegiatan operasional data center yang dijalankan oleh PT BRI. Data Center Maturity Model (DCMM) akan digunakan sebagai kerangka kerja dalam mengevaluasi kegiatan operasional data center PT BRI. Metode pengumpulan data akan dilakukan dengan cara wawancara terhadap stakeholder dan user data center yang kemudian akan menghasilkan luaran tingkat kematangan data center PT BRI tersebut. Untuk penyusunan rekomendasi, dilakukan wawancara terhadap internal dan eksternal perusahaan agar mendapatkan expert judgement terhadap rekomendasi yang didapatkan. Hasil rekomendasi akan diterima PT BRI dan dipertimbangkan oleh top management selaku pemangku keputusan agar dijadikan panduan untuk perbaikan kegiatan operasional data center PT BRI.

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) is a Banking Company that utilize technology in order to support and assist its business process activity in a daily basis. To be able to serve its customers 24 hours, it requires an IT infrastructure that has high availability and reliability and can be used properly without any problems. Apart from network interconnection, the main factor of IT infrastructure is the data center (DC). If there is downtime at DC, IT-based business operations will be temporarily delayed and can reduce banking transactions at that time. To make the best recommendations for the company, it is necessary to evaluate all data center operational activities carried out by PT BRI. The Data Center Maturity Model (DCMM) will be used as a framework in evaluating the operational activities of PT BRI's data center. The data collection method will be carried out by interviewing stakeholders and data center users which will then produce the output data center for the maturity level of PT BRI. For the preparation of recommendations, interviews were conducted with internal and external companies in order to obtain expert judgment on the recommendations obtained. The results of the recommendations will be received by PT BRI and approved by top management as decision makers to be used as a guide for improving PT BRI's data center operational activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pawit Muhamad Mahrur
"Penelitian ini membahas tentang implementasi pemajakan atas fringe benefits/natura yang berlaku di Indonesia, khususnya PT Telkom Indonesia. PT Telkom telah melaksanakan pemajakan fringe benefits sesuai dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif berdasarkan teknik pengumpulan data studi literatur dan studi lapangan. Hasil dari penelitian ini adalah melihat proses implementasi pemajakan atas fringe benefits/natura di PT Telkom sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

This research analyzes the implementation of the taxation of fringe benefits / benefit in kind prevailing in Indonesia, particularly PT Telkom Indonesia. PT Telkom has implemented taxation of fringe benefits in accordance with the Income Tax Act (Income Tax). This study used qualitative research methods based on literature data collection techniques and field studies. The results of this study is to look at the process of implementing the taxation of fringe benefits / natura in PT Telkom in accordance with statutory provisions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S44051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Nurmadaniah
"Tesis ini membahas analisis pengaruh antara Pembelajaran Karyawan (Employee Learning) yang terdiri dari dua tipe yaitu exploitative learning dan explorative learning, Kreatifitas Karyawan (Employee Creativity) yang terdiri dari dua tipe yaitu incremental creativity dan radical creativity, Dukungan Atasan Pada Implementasi Ide (Supervisor Support for Idea Implementation) Dan Kompleksitas Pekerjaan (Job Complexity) Terhadap Kinerja Karyawan (Job Performance) dalam konteks pembentukan Divisi Wireless Broadband PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan dilakukan melalui survei kuesioner terhadap karyawan Divisi Wireless Broadband.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kinerja Karyawan dapat dipengaruhi oleh Kreatifitas Karyawan, dimana Kreatifitas Karyawan tersebut dipengaruhi oleh Pembelajaran Karyawan. Sedangkan Kompleksitas Pekerjaan Dan Dukungan Atasan Pada Implementasi Ide tidak terbukti mempengaruhi Kinerja Karyawan. Sehingga Penelitian ini menyarankan untuk penelitian dapat dikembangkan dengan membandingkan unit analisis antar divisi, baik dalam perusahaan maupun berbeda perusahaan.

This research explores the influence of the Employee Learning that divide into exploitative learning and explorative learning, Employee Creativity that divide into incremental creativity and radical creativity, Supervisor Support for Idea Implementation, and Job Complexity on Job Performance in the context in Broadband Wireless Division PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. The research method of this research is quantitative and conducted through a questionnaire survey of employees Broadband Wireless Division.
The results showed that the performance can be affected by Employee Creativity, where Employee Creativity is influenced by the Employee Learning. While the Job Complexity and Supervisor Support for Idea Implementation not supported for job performance. This study thus suggests to research can be developed by comparing the unit of analysis between divisions, both within the company and the different companies.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayi Mustika Pudyanti
"Di era globalisasi ini, teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dapat dikatakan saat ini tidak ada kehidupan manusia yang luput dari teknologi. Industri yang berkaitan erat dengan perkembangan teknologi adalah industri telekomunikasi. Dengan memanfaatkan teknologi, komunikasi dapat berlangsung cepat dan mudah. Komunikasi saat ini sudah menjadi kebutuhan utama bagi manusia dalam menunjang kesuksesan pekerjaan, keluarga dan pergaulan. Hal tersebut mendorong meningkatnya pergaulan industri telekomunikasi, khususnya di Indonesia.
PT. TELKOM, Tbk selaku penyedia jasa layanan telekomunikasi terbesar di Indonesia harus mampu bersaing dengan kompetilomya mengingat saat ini pasar yang dihadapinya bukan monopoli melainkan kompetisi. Agar mampu bertahan dan memenangkan persaingan pasar tersebut, PT. TELKOM memfokuskan diri pada pemenuhan kebutuhan pelanggan untuk menjngkatkan kepuasan pelanggan seperti layanan yang terjamin, cepat, akurat dan jelas. Untuk itulah perlu dilakukan desain ulang terhadap proses bisnis pelayanan Provisioning Sentral & Signaling dan Penanganan Gangguan terhadap Surveillance Perangkat Sentral.
Skripsi ini membahas mengenai bagaimana desain ulang pada kedua proses tersebut dilakukan. Diawali dengan pengumpulan data lcebutuhan pelanggan, nnetapan target performa dan memetakan kedua proses bisnis yang dilakukan saat Kemudian melalui analisis kondisi pelaksanaan kedua proses bisnis tersebut pada saat ini dan membandingkannya dengan apa yang dibutuhkan pelanggan, maka dapat diindentifikasi proses apa saja yang harus dihilangkan, digabung, atau ditambah. Hal penting yang dihasilkan dalam desain ulang pada kedua proses tersebut adalah munculnya Helpdesk sebagai perwujudan dari One Stop Service. Helpdesk bertjndak sebagai Contact Person, pusat informasi dan pelayanan. yang ingin diwujudkan pemsahaan. Akhirnya, untuk lebih memperjelas proses bisnis desain ulang maka dilakukan pemetaan kembali. untuk desain proses bisnis yang baru. Desain ulang proses bisnis menggunakan metedologi rekayasa ulang.

In the globalization era, technology grows up very quickly. Today, we can say that there?s no human life without affected by technology. Telecommunication industry is closely related to the development of technology. By using technology, communication can be faster and easier. Today, communication becomes one of the main needs to support the success in works, family and environment. It can support for the increasing of telecommunication industry, especially in Indonesia.
PT. TELKOM, Tbk as the biggest telecommunication company in Indonesia must have an ability to compete with its competitor because its market is changed form monopoly into competition. in order to maintain and win its business in the market competition, PT. TELKOM must focus its business to iilltill its customer needs so that its customer satisfaction can be achieved, for example service guarantee, fast, accurate and clearly. So, it is important that PT. TELKOM, Tbk redesign the business process for provisioning Sentra! &Signaling and problem handling in Surveillance Perangkat Sentral.
This research discuss about how redesign implemented in both business processes. Started with customer needs data collection, setting the performance target then mapping those current business processes. Discussion continued with analyzing current business processes condition comparing with customer needs so that we can identify which proeess(es) must be out or joined or added. Helpdesk as the realiration of One Stop Service become the important output from this discussion. Helpdesk is planned to be Contact Person, centre of infonnation and service for provisioning and problem handling business process. Finally, to make it easier in understanding the redesign result, new processes are mapped. To redesign these business processes, Business Process Reengineering was used."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>