Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196775 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jason Theola
"

Salah satu permasalahan kesehatan utama di Indonesia merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan. Penyakit saluran pernapasan dapat diakibatkan oleh jamur, sehingga disebut mikosis paru. Jamur-jamur penyebab infeksi saluran pernapasan pada manusia terdiri atas banyak spesies mulai dari spesies-spesies Candida sp. hingga spesies jamur penyebab mikosis yang lebih patogen, yaitu Aspergillus fumigatus. Metode biakan spesimen respirasi berupa sputum dapat digunakan untuk mengidentifikasi spesies jamur penyebab mikosis paru. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan jumlah spesies yang dapat tumbuh pada media Agar Saboraud Dekstrosa dengan metode biakan konvensional menggunakan agar miring dengan metode biakan High Volume Culture pada cawan petri (plate). Penelitian ini menggunakan desain potong lintang di mana jenis dan jumlah spesies yang dapat tumbuh diidentifikasi dari sputum yang dibiakan pada metode yang berbeda. Data jumlah spesies yang didapat pada dua metode berbeda tersebut kemudian dianalisis korelasinya dengan uji McNemar dan didapatkan nilai kemaknaan P=0.000. Hubungan antara metode biakan dengan hasil kultur mempunyai korelasi yang signifikan (P<0.05).


One of the main health problems in Indonesia is respiratory disease. Respiratory disease can be caused by fungus, so-called lung mycosis. The fungi species that cause respiratory infections in humans are ranged from Candida sp. to more dangerous species Aspergillus fumigatus. Culture methods using respiration specimen especially sputum can be used to identify species of fungi that cause pulmonary mycosis. This study was conducted to compare the number of species that can grow on Saboraud Dextrose Agar by using conventional culture methods on sloped agar and high volume culture method on plate. This study uses a cross-sectional design in which the data of species and number of species are acquired from different culture methods. The correlation of data between culture methods and number of species are analyzed with McNemar test and it shows significancy value P=0.000. The relationship between the culture method and culture result has a significant correlation (P<0.05).

"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jason Theola
"Salah satu permasalahan kesehatan utama di Indonesia merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan. Penyakit saluran pernapasan dapat diakibatkan oleh jamur, sehingga disebut mikosis paru. Jamur-jamur penyebab infeksi saluran pernapasan pada manusia terdiri atas banyak spesies mulai dari spesies-spesies Candida sp. hingga spesies jamur penyebab mikosis yang lebih patogen, yaitu Aspergillus fumigatus. Metode biakan spesimen respirasi berupa sputum dapat digunakan untuk mengidentifikasi spesies jamur penyebab mikosis paru. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan hasil kultur yang dapat tumbuh pada media agar saboraud dekstrosa dengan metode biakan konvensional menggunakan agar miring dan metode biakan High Volume Culture pada cawan petri (plate). Penelitian ini menggunakan desain potong lintang di mana hasil kultur diidentifikasi dari sputum yang dibiakan pada metode yang berbeda. Data hasil kultur pada dua metode berbeda tersebut kemudian dianalisis korelasinya dengan uji McNemar dan didapatkan nilai kemaknaan p=0.000. Hubungan antara metode biakan dengan hasil kultur mempunyai korelasi yang signifikan (p<0.05). Oleh karena itu, metode High Volume Culture merupakan metode yang lebih baik untuk menumbuhkan lebih banyak koloni jamur termasuk Aspergillus fumigatus dibandingkan dengan metode kultur konvensional.

One of the main health problems in Indonesia is respiratory disease. Respiratory disease can be caused by fungus, so-called lung mycosis. The fungi species that cause respiratory infections in humans are ranged from Candida sp. to more dangerous species such as Aspergillus fumigatus. Culture methods using respiratory specimen especially sputum can be used to identify species of fungi that cause pulmonary mycosis. This study was conducted to compare the culture results between conventional culture methods on sloped agar and high volume culture method on plate. This study used a cross-sectional design in which the data of culture results were obtained from different culture methods. High volume culture method grew more colonies including Aspergillus fumigatus than conventional culture method which grew no Aspergillus fumigatus. The correlation of data between culture methods and culture results were analyzed with McNemar test and it showed p=0.000. The relationship between the culture method and culture results has a significant correlation (p<0.05). Therefore, high volume culture was a better method to grow more fungal colonies including Aspergillus fumigatus than conventional culture method."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzura Intan Wahyudi
"COVID-19 merupakan salah satu penyakit pernapasan yang ditularkan melalui udara dengan media droplet. WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi yang melanda seluruh dunia. Seluruh sektor kehidupan masyarakat mengalami perubahan akibat COVID-19 seperti sektor pendidikan, perekonomian, perkantoran dan sektor lainnya. Hingga saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan COVID-19, namun WHO dan pemerintah Indonesia sudah membuat pedoman perilaku yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19 yaitu melalui 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). Perilaku pencegahan diterapkan oleh seluruh lapisan masyarakat salah satunya sektor perkantoran. Sektor perkantoran merupakan salah satu salah satu klaster penularan COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan COVID-19 karyawan PT XYZ (Head Office) di Jakarta tahun 2021. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional dan dilakukan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Data yang digunakan adalah data primer yang diisi oleh 221 responden dengan metode pengisian kuesioner secara luring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku pencegahan COVID-19 yang baik. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada karyawan PT XYZ antara lain pengetahuan, persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, self-efficacy, dan isyarat untuk bertindak. Perilaku pencegahan COVID-19 harus terus ditingkatkan khususnya bagi karyawan PT XYZ untuk menghindari penularan dan terbentuknya klaster penularan COVID-19. Edukasi baik secara langsung maupun tidak langsung sangat penting untuk dilakukan di lingkungan kerja. Memaksimalkan fasilitas penunjang seperti penambahan tempat cuci tangan, penyediaan hand sanitizer, penyediaan masker, dan kegiatan sterilisasi ruang kerja juga dapat dilakukan untuk menurunkan risiko penularan COVID-19.

COVID-19 is one of the respiratory diseases transmitted by air with droplets. WHO has designated COVID-19 as a worldwide pandemic. All sectors of people's lives are experiencing changes due to COVID-19, such as the education sector, economy, offices, and other sectors. Until now, there is no cure for COVID-19, but WHO and the Indonesian government have made guidelines to prevent the transmission of COVID-19 through 3M (using masks, washing hands, and social distancing). Preventive behavior is applied by all levels of society, one of which is the office sector. The office sector is one of the clusters of COVID-19 transmission. This research aims to determine the factors related to the preventive behavior of COVID-19 employees of PT XYZ (Head Office)in Jakarta in 2021. This research used the quantitative method with cross-sectional study design, and univariate and bivariate analysis uses the chi-square test. The data used was primary data filled out by 221 respondents to fill out questionnaires offline. The results showed that most of the respondents had good COVID-19 prevention behavior. Factors related to COVID-19 preventive behavior in PT XYZemployees include knowledge, perceived susceptibility, perceived severity, perceived benefit, self-efficacy, and cues to action. COVID-19 prevention behavior must continue to be improved, especially for PT XYZ employees, to avoid transmission and the formation of COVID-19 transmission clusters. Education, either directly or indirectly, is essential to do in the work environment. Maximizing supporting facilities such as the addition of handwashing facilities, the provision of hand sanitizer and masks, and sterilization activities of the workspace can also be conducted to reduce the risk of COVID-19 transmission."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Dwi Susanto
Jakarta: UI-Press, 2016
616.24 AGU o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anugrah
"Latar belakang dan tujuan: Pengaruh dari pencemaran udara khususnya akibat kendaraan bermotor belum sepenuhnya dapat dibuktikan dan bersifat kumulatif. Tujuan penelitian umuk mengetahui kadar NO; dan SO; di lingkungan kerja SPBU dan mengetahui hubungan antara prevalens gangguan iimgsi pam dan gejala respirasi dengan faktor usia, indeks massa tubuh, masa kerja dan faktor kebiasaan merokok dan olahraga pada operator pompa bensin.
Metode penelitian: Penelitian ini dilakukan di beberapa SPBU. Desain penelitian potong lintang. Populasi adalah operator pompa bensin, dengan besar sampel 196 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, kuesioner, analisa lingkungan dan pemeriksaan spiromeni.
Hasil penelitian: Kadar NO; dan SO; di semua SPBU masih di bawah nilai ambang batas. Prevalens gangguan fimgsi pam restriksi 23,4% dan gejala respirasi 20,4%. Terdapat hubungan bermakna antara gangguan fungsi pam restriksi dengan usia Z 41 tahun (OR = 3,42). Terdapat hubungan bermakna antara gejala respirasi dengan perokok tingan (OR : 4,32) dan status gizi obes (0P¢5,87) serta status gizi lebih (OR: 3,78).
Kesimpulan dan saran: Gangguan fungsi paru restriksi berhubungan dengan usia dan keluhan respirasi berhubungan dengan kebiasaan merokok dan status gizi obes dan lebih. Saran yang diajukan agar pemeriksaan bcrkala spirometri dan foto toraks perlu dilakukan untuk mendeteksi gangguan fimgsi pam lebih dini sehingga terhindar dari penyakit paru yang lebih berat.

Background and objectives : The influence of pollution, especially due to vehicle has not been fully proven and cumulative. The purpose of this study was to determine levels of NO2 and S02 at gas stations and knows the relationship between the prevalence of lung function disorders and respiratory symptoms by factor of age, body mass index, periods of working smoking habits and exercise.
Methods : This research was conducted at the gas stations using cross sectional design. Population are gasoline operator, 196 respondents. Data was collected by interviews, questionnaires, environmental analysis, spirometry.
Results : Levels of NO2 and S02 at all gas stations were below the threshold limit value. Prevalence of restriction lung disorder were 23 ,4% and prevalence of respiratory symptoms were 20,4%. There was association between restriction with age >41 years (OR = 3.42) and there were association between respiratory symptoms with light smokers (OR: 4.32), obese (OR;5,87) and also overweight (OR: 3,78).
Conclusions : Lung iimction disorder was associated with the age and respiratory symptoms were associated with smoking and body mass index (obese and overweight). Suggestions were proposed for periodic inspection spirometry and chest X-ray needs to be done to detect early lung disorder to avoid the worse lung disorder.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
T32304
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Judhi Saraswati
"Asap rokok merupakan salah satu polutan dalam ruangan yang mengandung 4.000 jenis bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan tubuh. Asap rokok tidak hanya berbahaya bagi kesehatan orang yang merokok tetapi juga bagi orang- orang di sekitarya. Anak-anak merupakan kelompok yang berisiko. Dampak yang ditimbulkan dari asap rokok temebut salah satunya adalah gangguan saluran pcrnafasan, yaitu ISPA dan gangguan fungsi paru.
Prevalensi orang merokok dari tahun ke tahun meningkat yang berarti prevalensi perokok pasifjuga meningkat. Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Litbangkes tahun 2002, anak-anak umur 0-14 tahun merupakan kclompok berisiko yang paling banyak. Berdasarkan data dari Puskesmas Kelurahan Grogol mcnujukkan bahwa ISPA menempati urutan pertama dibandingkan penyakit Iainnya dan data tcntang gangguan fungsi paru belum tersedia di Kelurahan Grogol.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai hubungan antara pajanan asap rokok di rumah dengan kejadian ISPA dan gangguan fungsi paru sehingga menjadi informasi yang bermanfaat untuk memutuskan strategi mcngatasi dampak asap rokok terhadap kesehatan. Penelitian ini bcrsifat deskriptif analilik dengan pendekatan Cross Sectional, yang dilakukan terhadap anak SD kelas IV dan V di Kelurahan Grogol denganjumlah sampcl 174 responcien. Respondcn merupakan siswa yang sehat pada saat dilakukan pcngukuran fimgsi paru dan tidak mengalami penyakit TB paru, asma dan bronkhitis.
Variabel independen yang diteliti adalah pajanan asap rokok jumlah perokok, jumlah konsumsi rokok per hari dan waklu merokok) karakteristik reponden (jcnis kelamin dan status gizi), lingkungan rumah (kepadatan rumah, ventilasi, jenis lantai, jenis dinding dan kelembaban rumah) dan aktifitas rumah (bahan bakar memasak dan penggunaan anti nyamuk) sedangkan variabel dependen adalah [SPA dan gangguan fungsi paru. Pengukuran gangguan fungsi paru responden dilakukan dengan menggunakan spirometri. Sedangkan pengambilan data variabel independen pajanan asap rokok, karakteristik responden, Iingkungan rumah dan aktifitas rumah dengan kuisioner yang diisi oleh orangtua rcspondcn. Kunjungan ke rumah responden dilakukan untuk pengukuran data kelembaban dan ventilasi rumah Serta konfirmasi jawaban kuisioner melalui wawancara kepada orang tua responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi ISPA 67,8% sedangkan prevalensi gangguan fungsi paru anak SD di Kelurahan Grogol sebesar 20,7% dengan prevalcnsi restriksi 5,2% dan prevalensi obstruksi l4,9% Serta restriksi dan obstruksi sebmar 0,57%. Jumlah perokok dan penggunaan bahan hakar memasak terbukti bermakna lerhadap ISPA dan variabcl yang dominan mempcngaruhi ISPA adalah penggunaan bahan bakar memasak dcngan OR 2,735. Sedangkan variabel jenis kelamin terbukti bermakna terhadap gangguan fungsi paru dengan OR 2,|67. Perlu penelitian lebih Ianjut dengan jumlah sampel yang Iebih banyak dengan mengikuti perjalanan pajanan asap rokok dan variabel lainnya terhadap reponden (studi kohort) sehingga dapat diketahui pengaruh dari pajanan asap rokok dengan kejadian ISPA dan gangguan fungsi paru."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T32068
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erlang Samoedro
"Latar belakang penelitian : Prevalens penyalahgunaan obat semakin tinggi di Indonesia dan menimbulkan pengaruh pada bidang kesehatan. Konsumsi zat dan obat ? obatan terlarang memiliki pengaruh pada kesehatan paru. Pemeriksaan fungsi paru pada pecandu menunjukkan hasil yang tidak jelas.
Metode penelitian : Studi deskriptif analitik yang melibatkan 144 subyek yang memenuhi kriteria inklusi. Foto toraks dilakukan untuk mengetahui status Tuberculosis paru dan dieksklusi bila terdapat gambaran TB paru. Subyek dilakukan pemeriksaan spirometri dan kuesioner.
Hasil penelitian : Seratus empat puluh empat subyek ikut dalam penelitian. Seratus dua puluh satu subyek adalah laki - laki, 128 subyek mempunyai hasil spirometri normal. Gambaran spirometri restriksi 3 orang dan obstruksi 1 orang. Terdapat korelasi antara penurunan VEP1/KVP dengan usia p=0,000 r=-0,454 (korelasi sedang), lama menghisap kanabis p=0,01 r=-0,345 (korelasi lemah), lama menghisap metamphetamin p=0,004 r=-0,25 (korelasi lemah), lama menggunakan heroin injeksi p=0,025 r= - 0,337 (korelasi lemah), lama merokok p=0,000 r=-365 (korelasi lemah) dan konsumsi rokok perhari p=0,04 r=-0,238 (korelasi lemah). Terdapat hubungan bermakna antara pengguna heroin injeksi dengan HIV OR 27,4 p=0,037 CI 95% 3,27-229,6.
Kesimpulan : Terdapat korelasi antara penurunan VEP1/KVP dengan usia, lama menghisap kanabis, lama menghisap metamphetamin, lama menggunakan heroin injeksi, lama merokok dan jumlah konsumsi rokok perhari. Pengguna heroin injeksi memiliki risiko HIV 27,4 kali.

Background: The increasing drug user prevalence in Indonesia affecting health sectors. The lungs health were affected by the use of illicit drug. Lung function test amongs drug users still unclear.
Methods: This descriptive analitic study involves 144 drug users whom met the inclusion criteria. Thorax foto was performed to find out the subject with Tuberculosis and exclude from the study. Subjects are then performed spirometry test and interviewed using questionaire.
Results: One hundred forty four subjects were included in this study. One hundred twenty one (84,03%) were male, 128 subjects were normal spirometry. Restriction were found in 14 subject and obstruction were found in 1 subject. There were corelation between VEP1/FVC with age p=0,000 r=-0,454 (moderate corelation), time using canabis p=0,01 r= -0,345 (weak corelation), time using metamphetamin inhalation p=0,004 r=-0,25(weak corelation), time using heroin injection p=0,025 r= - 0,337 (weak corelation), time using cigarette p=0,000 r=-0,365 (weak correlation), amount cigarette consume/day p=0,04 r=-0,238(weak correlation). There were relation between HIV and the heroin injection OR 27,4 p=0,037 CI 95% 3,27-229,6.
Conclusion: There were weak correlation between reduce FEV1/FVC with time of smoking, the amount of cigarette consume perday, time of canabis inhalation, time of metaphetamin inhalation, time of heroin injection . The heroin injection had 27,4 times higher risk for HIV."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasugian, Mita Septaria
"Penelitian bertujuan mengetahui faktor yang berhubungan dengan keluhan pernafasan subyektif pada operator cetak yang terpajan (PM2,5) di lingkungan produksi. Subyek penelitian ini adalah 51 pekerja operator cetak shift tiga. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi PM2,5 lebih tinggi ditemukan pada daerah mesin solna 1 (0,463 mg/m3) dan solna (40,211 mg/m3) dibandingkan mesin HT dan magnum. Ditemukan operator mengalami keluhan pernafasan sebanyak 88,2% dan yang tidak mengalami ada 11,8%. Ditemukan tidak adanya perbedaan yang signifikan konsentrasi PM2,5, durasi pajanan, perilaku merokok dan karakteristik tempat tinggal dengan keluhan pernafasan subyektif. Diperlukan perbaikan desain lingkungan kerja serta penggunaan alat pelindung pernafasan yang baik dan benar.

This study aimed to determine factors that associated with subjective respiratory complaints on printing operator who exposured particulate matter 2,5 respirable in the environment of production. The subjects of research in the measurement are 51 printing operators in the third shift. The result showed that the higher average exposure concentrations of PM2,5 were found in the Solna 1 machine (0,463 mg/m3) and Solna 4 machine (0,211 mg/m3) than HT 1,2,3 machine and magnum machine. The result also showed that the printing operators who get the subjective respiratory complaints are 88,2 percents and who not to get the subjective respiratory complaints are 11,8 percents. There were not significant differences between the average concentration of PM2,5 in production area, the duration of exposure, smoking habit and characteristic of living environment with the subjective respiratory complaints. Further improvements on the design of working environment and the good using of respiratory protective equipments."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhany Nugraha Ramdhany
"Sistem urinari hewan dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu sistem urinari bagian atas dan sistem urinari bagian bawah. Ginjal yang merupakan bagian dari sistem urinari memiliki 2 fungsi penting, yaitu filtrasi dan reabsorpsi. Dalam mendiagnosis penyakit yang diderita hewan pada sistem urinarinya terdapat beberapa kendala. Pada penelitian ini, dikembangkan model untuk mendiagnosis gangguan sistem urinari pada anjing dan kucing dengan menggunakan algoritma VFI 5 berdasarkan gejala klinis (terdapat 37 feature) dan pemeriksaan laboratorium (39 feature). Percobaan dilakukan baik pada feature gejala klinis dan juga pada feature pemeriksaan laboratorium. Hasil pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa akurasi rata-rata sebesar 77,38% untuk percobaan dengan feature gejala klinis, dan 86,31% untuk percobaan dengan feature pemeriksaan laboratorium. Peningkatan ini mengindikasikan bahwa dalam mendiagnosis penyakit dalam sistem urinari, pemeriksaan laboratorium masih sangat dibutuhkan dalam menentukan hasil diagnosis suatu penyakit."
Lengkap +
[Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, IPB. Departemen Ilmu Komputer], 2009
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Nugroho
"Universitas sebagai lembaga pendidikan tinggi harus bisa menjamin keselamatan semua pihak yang berkepentingan di wilayah universitas untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja, baik dalam kegiatan akademik seperti keselamatan laboratorium dan kegiatan lain seperti kegiatan konstruksi dalam area universitas. Penelitian ini dilakukan untuk menilai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di Universitas Indonesia, mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2012 tentang penerapan OHSMS dan ISO 45001: 2018 sebagai standar internasional tentang SMK3. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan analisis arsip dengan validasi oleh para ahli dan praktisi melalui kuesioner berdasarkan standar dan peraturan SMK3 tersebut. Universitas Indonesia telah menerapkan SMK3 yang terdiri dari: (1) Kebijakan K3, (2) Perencanaan K3 (3) Pelaksanaan rencana K3, (4) Pemantauan dan evaluasi kinerja K3, dan (5) Peningkatan berkelanjutan. Selain itu, Universitas Indonesia telah membentuk unit khusus yang bertugas dalam mengelola program K3 & prosedur K3, termasuk pencegahan dan mitigasi kecelakaan kerja dan penyakit di kawasan Universitas Indonesia.

The university is an institution of higher education and research that must be able to guarantee the safety of all interested parties in the university area to prevent accidents and occupational diseases, both in academic activities such as laboratory safety and other activities such as construction activities within the university area. This research was conducted to assess the implementation of Occupational Safety and Health Management System (OHSMS) at Universitas Indonesia, referring to Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 50 of 2012 regarding the application of OHSMS and ISO 45001:2018 as international standards on OHSMS. The methodology used in this research uses interview and archive analysis with validation by experts and practitioner through a questionnaire based on those OHSMS standard and regulation. Universitas Indonesia has implemented OHSMS which consists of: (1) Policy; (2) Planning; (3) Operation; (4) Measurement and Evaluation; and (5) Improvement. Furthermore, Universitas Indonesia has formed a specific unit tasked with developing and organizing OHS programs & OHS procedures, including prevention and mitigation of work accident and diseases."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>