Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169852 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arjuna
"Salah satu kelompok yang rentan dan sering mengalami gangguan kecemasan adalah lansia yang tinggal di komunitas. Relaksasi Otot Progresif adalah salahsatu terapi modalitas yang dapat memunculkan keadaan rileks sehingga mempengaruhi tingkat kecemasan seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Relaksasi Otot Progresif terhadap kecemasan pada lansia yang ada di komunitas. Desain penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimen pre test and post test with control group pada 138 lansia (67 kelompok intervensi dan 71 kelompok kontrol). Kelompok intervensi diberikan intervensi Relaksasi Otot Progresif selama 10 sesi dalam 5 minggu (2 kali dalam seminggu) selam 35 menit setiap sesi. Pengukuran tingkat kecemasan menggunakan Geriatric Anxiety Scale. Hasil statistik menunjukkan ada perbedaan kecemasan pre test dan mid test dengan nilai p = 0,0001 (p<0,005) dan ada perbedaan kecemasan pre test dan post test dengan nilai p = 0,0001 (p<0,005) pada kelompok intervensi. Tidak ada perbedaan kecemasan pre test dan post test pada kelompok non intervensi dengan nilai p = 0,063 (p>0,005). Ada pengaruh yang signifikan Relaksasi Otot Progresif terhadap tingkat kecemasan dengan nilai p = 0,0001 (P value<0,005) pada lansia di Kota Pangkalpinang. Intervensi Relaksasi Otot Progresif dapat dijadikan salah satu intervensi dalam terapi modalitas dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan komunitas pada lansia yang mengalami kecemasan sehingga mencegah terjadinya efek yang merugikan.

One of the vulnerable groups and it find anxiety disorders frequently was community-dwelling older people. Progressive Muscle Relaxation is one of the modalities therapy, it's can make a relaxed state that affects the level of anxiety. This study aims to determine the effect of Progressive Muscle Relaxation on anxiety in community-dwelling older people.  The design of these studies using a quasi-experiment pre-test and post-test with the control group in 138 community-dwelling older people (67 intervention groups and 71 control groups). The intervention group was given a Progressive Muscle Relaxation intervention for 10 sessions in 5 weeks (2 times a week) for 35 minutes each session. Measurement of anxiety levels using the Geriatric Anxiety Scale. the results in statistics showed there were differences in pre-test and mid-test anxiety with p = 0,000 (p <0.005) and there were differences in pre-test and post-test anxiety with p = 0,000 (p <0.005) in the intervention group. And there were no differences in pre-test and post-test anxiety in the non-intervention group with p = 0.063 (p> 0.005). There was a significant effect of Progressive Muscle Relaxation on the level of anxiety with a value of p = 0,000 (Pvalue <0.005) in the elderly in the City of Pangkalpinang. Progressive Muscle Relaxation is one of Intervention in modalities therapyto manage nursing care in the community to older people who experience anxiety to prevent worse effects. One of the vulnerable groups and it find anxiety disorders frequently was community-dwelling older people. Progressive Muscle Relaxation is one of the modalities therapy, its can make a relaxed state that affects the level of anxiety. This study aims to determine the effect of Progressive Muscle Relaxation on anxiety in community-dwelling older people.  The design of these studies using a quasi-experiment pre-test and post-test with the control group in 138 community-dwelling older people (67 intervention groups and 71 control groups). The intervention group was given a Progressive Muscle Relaxation intervention for 10 sessions in 5 weeks (2 times a week) for 35 minutes each session. Measurement of anxiety levels using the Geriatric Anxiety Scale. the results in statistics showed there were differences in pre-test and mid-test anxiety with p = 0,000 (p <0.005) and there were differences in pre-test and post-test anxiety with p = 0,000 (p <0.005) in the intervention group. And there were no differences in pre-test and post-test anxiety in the non-intervention group with p = 0.063 (p> 0.005). There was a significant effect of Progressive Muscle Relaxation on the level of anxiety with a value of p = 0,000 (Pvalue <0.005) in the elderly in the City of Pangkalpinang. Progressive Muscle Relaxation is one of Intervention in modalities therapyto manage nursing care in the community to older people who experience anxiety to prevent worse effects."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Fitri Astuti
"Hipertensi merupakan faktor utama penyebab kematian lansia secara global. Berbagai upaya telah dilakukan namun belum optimal. Kondisi tersebut mendorong para ilmuwan untuk mengembangkan terapi non farmakologis guna melengkapi terapi farmakologis salah satunya dengan relaksasi otot progresif dan terapi musik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh RESIK terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperiment dengan pendekatan pre-post test with control group. Seratus lansia dengan hipertensi dibagi menjadi dua kelompok menggunakan stratified random sampling dan purposive sampling. Setelah dilakukan 11 sesi terapi RESIK dalam 6 hari, analisis t-test menunjukkan adanya penurunan tekanan darah sebesar 29,2 mmHg pada tekanan darah sistolik dan 16,2 mmHg pada tekanan darah diastolik. Kesimpulannya, RESIK dapat menurunkan tekanan darah sistolik (p value = 0,000; α = 0,05) namun tidak signifikan menurunkan tekanan darah diastolik (p value = 0.167; α = 0,05). Terapi ini disarankan untuk diterapkan sesuai dengan prosedur dan dilakukan secara rutin untuk mendapatkan pengaruh yang maksimal.

Hypertension is a major factor causes the death of older people globally. Various efforts have been made but are not optimal. These conditions encouraged scientists to develop nonpharmacological therapies to complement pharmacological therapy, one of them was progressive muscle relaxation and music therapy. The purpose of this study was to determine the influence of RESIK toward blood pressure in older people with hypertension in Depok. This study used quasi experimental design with pre-post test with control group approach. One hundred older people with hypertension divided into two groups using stratified random sampling and purposive sampling. After 11 RESIK therapy sessions in 6 days, t-test analysis showed the decrease of blood pressure in 29.2 mmHg at systolic blood pressure and in 16.2 mmHg at diastolic blood pressure. In conclusion, RESIK could decrease systolic blood pressure (P value = 0,000; α = 0,05) but it could not significantly decrease diastolic blood pressure (P value = 0.167; α = 0,05). This therapy was recommended to be applied in accordance with the procedure and done regularly to get the maximum influence."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47987
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hendayani
"Nyeri dan kecemasan adalah dua masalah utama yang sering dialami pasien pascabedah yang dapat menghambat proses pemulihan dan menurunkan kualitas hidup. Berbagai metode untuk mengatasi masalah ini telah dikembangkan, termasuk terapi farmakologi dan non farmakologi. Salah satu pendekatan non farmkakologi yang dapat dilakukan melalui pemberian kombinasi relaksasi otot progresif dan aromaterapi lavender. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi efektivitas kombinasi relaksasi otot progresif dan aromaterapi lavender dalam mengurangi nyeri dan kecemasan pada pasien pascabedah. Desain penelitian: penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan pendekatan pre-post test control group design. Teknik consecutive sampling dengan cara mengurutkan responden menggunakan penomoran ganjil untuk kelompok kontrol dan genap untuk kelompok intervensi digunakan untuk menentukan sampel, dengan total 40 peserta yang terbagi manjadi dua kelompok: 20 peserta dalam kelompok kontrol yang menerima relaksasi otot pogresif dan 20 peserta dalam kelompok intervensi yang menerima kombinasi relaksasi otot progresif dan aromaterapi lavender. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Visual Analogue Scale (VAS) untuk mengukur nyeri dan State Trait Anxiety Inventory (STAI) untuk mengukur kecemasan. Hasil penelitian: Uji paired – test pada kelompok kontrol dan uji wilcoxon kelompok intervensi menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam tingkat nyeri dan kecemasan sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan pada masing-masing kelompok dengan p = 0,000 (p < 0,05). Namun, Uji Mann- Whitney pada nyeri antar kelompok setelah mendapatkan perlakuan (p = 0,665 > 0,05) dan uji Independent-t test pada skor kecemasan antar kelompok setelah perlakuan (p = 0,915 p > 0,05) masing-masing tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Kesimpulan: Penggunaan relaksasi otot progresif yang dikombinasikan dengan aromaterapi lavender mengalami penurunan nyeri dan kecemasan yang lebih besar dibandingkan dengan yang hanya diberikan relaksasi otot progresif saja. Tidak ditemukan perbedaan yang bermakna dalam penurunan nyeri dan kecemasan setelah perlakuan antara kelompok relaksasi otot progresif dan kelompok kombinasi relaksasi otot progresif dan aromaterapi lavender. Rekomendasi: Penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan desain yang lebih beragam diperlukan untuk mengeksplor lebih jauh temuan ini.

Pain and anxiety are two major problems often experienced by post-surgical patients that can hinder the recovery process and reduce their quality of life. Various methods to overcome these problems have been developed, including pharmacological and non-pharmacological therapies. One of the non-pharmacological approaches that can be done through the provision of a combination of progressive muscle relaxation and lavender aromatherapy. The purpose of this study was to evaluate the effectiveness of a combination of progressive muscle relaxation and lavender aromatherapy in reducing pain and anxiety in postoperative patients. Research design: This study is a quasi-experimental study with a pre-post test control group design approach. The consecutive sampling technique was used to determine the sample by sequentially numbering respondents with odd numbers for the control group and even numbers for the intervention group, with a total of 40 participants divided into two groups: 20 participants in the control group who received progressive muscle relaxation and 20 participants in the intervention group who received a combination of progressive muscle relaxation and lavender aromatherapy. This study used instruments of the Visual Analogue Scale (VAS) to measure pain and the State Trait Anxiety Inventory (STAI) to measure anxiety. Results: The paired - test in the control group and the Wilcoxon test in the intervention group showed a significant difference in the level of pain and anxiety before and after getting treatment in each group with p = 0.000 (p < 0.05). However, the Mann- Whitney test on pain between groups after treatment (p = 0.665 > 0.05) and the Independent t-test on anxiety scores between groups after treatment (p = 0.915 p > 0.05) each showed no significant difference. Conclusion: The use of progressive muscle relaxation combined with lavender aromatherapy had a greater reduction in pain and anxiety than those given progressive muscle relaxation alone. There was no significant difference in the reduction of pain and anxiety after treatment between the progressive muscle relaxation group and the combination group of progressive muscle relaxation and lavender aromatherapy. Recommendation: Further research with larger samples and more diverse designs is needed to further explore these findings."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meta Agil Ciptaan
"Ekstubasi Endotracheal Tube merupakan salah satu periode kritis ketika dirawat di ICU. Ekstubasi mengakibatkan perubahan hemodinamik akibat peningkatan respon simpatik saat stimulasi epifaringeal dan laring. Selain itu ekstubasi mengakibatkan timbulnya nyeri tenggorokan dan kecemasan pada pasien. Hal ini meningkatkan komplikasi dan menurunkan kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh latihan relaksasi otot progresif terhadap status hemodinamik, nyeri dan kecemasan pasca ekstubasi Endotracheal Tube. Penelitian ini menggunakan design quasy experimental post test only Non Equivalent Control Group Design. Sampel penelitian terdiri dari 46 orang pasien ekstubasi terdiri dari 23 orang kelompok kontrol dan 23 orang kelompok intervensi. Analisis data menggunakan uji t independen.
Hasil analisis menunjukkan ada perbedaan bermakna status hemodinamik pasca ekstubasi antara kelompok kontrol dan intervensi untuk tekanan darah sistole (p 0,009; α<0,05) dan frekuensi nadi (p 0,0439; α<0,05). Kemudian juga ditemukan perbedaan bermakna nyeri tenggorokan (p 0,001; α <0,05) dan kecemasan pasca ekstubasi (p 0,001; α <0,05). Latihan relaksasi otot progresif merupakan intervensi komplementer yang terbukti efektif dan mudah dilakukan dalam mengontrol hemodinamik, nyeri tenggorokan dan kecemasan pasca ekstubasi.

Endotracheal tube extubation is a critical periods when being treated in ICU. Extubation causes hemodynamic changes due to an increase in symphathetic responses during epiparingeal and laryngeal stimulation. Additionally extubation causes sore throat and anxiety in patients. These increased complication and decrease patient’s quality of life. The purpose of this study to find the effect of progressive muscle relaxation on hemodynamic, sore throat and anxiety after extubation. Design study was a quasy experimental post test only non equivalent control group. The research sample consisted of 46 extubation patient consisted of 23 control group and 23 intervention group. Data analysis used independent t test.
The resuts found there were significant differences in post hemodynamic status between control and intervention group for systolic blood pressure (p 0,009; α<0.05) and pulses frequency (p 0,0439; α<0.05). Then also found significant difference in sore throat (p 0,001; α<0.05) and anxiety post extubation (p 0,001; α<0.05). Progressive muscle relaxation exercises are complementary intervention that are proven effectively and easy to control hemodynamic, sore throat and anxiety post extubation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwik Handayani
"Relaksasi otot progresif bentuk relaksasi yang digunakan untuk mengatasi gangguan pola tidur serta mengontrol tekanan darah. Intervensi dengan aromaterapi lavender dapat berpengaruh terhadap peningkatan rasa nyaman yang mengantarkan seseorang untuk lekas tertidur. Aspek psikologis yang terganggu dapat menyebabkan ketidak nyamanan dan berdampak terhadap gangguan pola tidur sehingga diperlukan menenangkan jiwa melalui dzikir sebelum tidur terapi dzikir dapat memberikan ketenangan psikologis, ketika seseorang berzikir, menurunkan kecemasan, dan meningkatkan tidur.Hal ini perlu menjadi perhatian, sehingga dikembangkan inovasi relaksasi otot progresif, aromaterapi lavender, dan dzikir (ROPALDZI) sebagai intervensi penanggulangan pada gangguan pola tidur lansia hipertensi di Kelurahan Jatijajar Kota Depok. Tujuan dari inovasi ini adalah untuk memberikan wawasan tentang efek intervensi pengungkapan ROPALDZI terhadap penurunan tekanan darah dan gangguan tidur pada lansia. Metode yang digunakan adalah studi kasus sebanyak 44 lansia yang ada di Kelurahan Jatijajar dengan menggunakan pengambilan sampel kenyamanan . Inovasi ROPALDZI merupakan integrasi dari Relaksasi Otot Progresif, Aromaterapi Lavender, Dan Dzikir, terdiri dari 6 sesi dari 12 sesi. Data sebelum dan sesudah intervensi diukur dalam tensimeter, instrumen perilaku (pengetahuan sikap dan keterampilan) dan lansia dalam mengelola gangguan pola tidur pada lansia hipertensi dimodifikasi oleh penulis, pengukuran nilai gangguan pola tidur menggunakan PSQI. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan lansia (p<0,05) dan penurunan kebiasaan tidur yang signifikan (p<0,05), penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik (p<0,05). Kesimpulannya, terjadi penurunan tekanan darah dan gangguan tidur pada kelompok lansia setelah dilakukan ROPALDZI. Diharapkan hasil penelitian ini dapat diterapkan oleh perawat dalam penatalaksanaan dan pengendalian gangguan tidur pada lansia dengan hipertensi pada masyarakat.

Relaksasi otot progresif adalah relaksasi yang digunakan untuk mengatasi gangguan pola tidur dan mengontrol tekanan darah. Intervensi dengan aromaterapi lavender dapat berefek meningkatkan rasa nyaman yang menyebabkan seseorang cepat tertidur. Aspek psikologis yang terganggu dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan berdampak pada terganggunya pola tidur sehingga perlu dilakukan penenangan jiwa melalui dzikir sebelum tidur Terapi dzikir dapat memberikan ketenangan psikologis, saat seseorang membaca dzikir, mengurangi kecemasan, dan memperbaiki tidur. Hal ini perlu menjadi perhatian, sehingga dikembangkan Inovasi Relaksasi Otot Progresif, Aromaterapi Lavender, dan Dzikir (Ropaldzi) sebagai Intervensi Keperawatan pada Gangguan Pola Tidur pada Lansia Hipertensi di Kelurahan Jatijajar Kota Depok.. Tujuan dari invensi ini adalah untuk memberikan gambaran tentang pengaruh Intervensi Keperawatan ROPALDZI dalam menurunkan tekanan darah dan mengubah pola tidur pada lansia. Pendekatan convenience sample dilakukan pada lansia 44 tahun di Desa Jatijajar. Penemuan ROPALDZI menggabungkan Relaksasi Otot Progresif, Aromaterapi Lavender, dan Dzikir dalam total dua belas pertemuan. Pengumpulan data sebelum dan sesudah intervensi menggunakan sphygmomanometer, perilaku instrumen (pengetahuan, sikap, dan keterampilan), dan lansia dalam mengelola gangguan pola tidur pada lansia hipertensi yang dimodifikasi oleh penulis, dan PSQI digunakan untuk menghitung nilai tidur. gangguan pola.Temuan menunjukkan peningkatan pengetahuan, sikap, dan kemampuan geriatri (p0,05), serta penurunan substansial dalam pola tidur (p0.05 ) dan tekanan darah sistolik dan diastolik (p0,05). Setelah penerapan ROPALDZI, terjadi penurunan tekanan darah, penurunan pola tidur yang terganggu, dan peningkatan perilaku. Diyakini bahwa temuan penelitian ini akan membantu perawat mengelola dan mengobati gangguan pola tidur pada lansia hipertensi di masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riski Antoni
"Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang sudah menginfeksi lebih dari 200 juta di dunia dan menyebabkan lebih dari 4 juta kematian. Penyakit ini menimbulkan berbagai gangguan tidak hanya fisik namun juga secara psikologis yaitu munculnya kecemasan dan gangguan pola tidur. Karya ilmiah ini bertujuan menganalisis pengaruh terapi relaksasi otot progresif sebagai salah satu intervensi keperawatan dalam mengatasi masalah ansietas dan meningkatkan kualitas tidur. Metode yang digunakan berupa laporan kasus yang telah dikelola selama 7 hari terhadap pasien individu yang terdiagnosis covid-19 dan sedang menjalani perawatan di ruang intensif di salah satu rumah sakit umum daerah di kabupaten Bogor. Hasil menunjukkan bahwa pasien dapat menerima terapi yang diberikan, melakukannya dengan baik dan rutin, sehingga dapat merasakan efek yang positif yaitu perasaan yang lebih nyaman dan tenang serta peningkatan kualitas tidur yang lebih baik.

Covid-19 is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) which has infected more than 200 million in the world and caused more than 4 million deaths. This disease causes various disorders not only physically but also psychologically, namely the emergence of anxiety and disturbed sleep patterns. This scientific work aims to analyze the effect of progressive muscle relaxation therapy as a nursing intervention in overcoming anxiety problems and improving sleep quality. The method used is in the form of case reports that have been managed for 7 days for individual patients diagnosed with COVID-19 and currently undergoing treatment in an intensive room at one of the regional public hospitals in Bogor district. The results show that patients can receive the given therapy, do it well and regularly, so that they can feel a positive effect, namely a more comfortable and calm feeling and an increase in better sleep quality. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pera Putra Bungsu
"Stres adalah salah satu faktor utama terjadinya masalah kesehatan hipertensi pada lansia sehingga perlu cara khusus untuk menangani masalah kesehatan ini. Penerapan Relaksasi Otot Progresif dan Murotal Qur'an Repromu-Qur'an adalah salah satu pendekatan yang dapat membantu mengatasi masalah lansia hipertensi dengan stres. Penulisan ini bertujuan memberikan gambaran penerapan Repromu-Qur'an dalam pelayanan asuhan keperawatan komunitas dengan metode yang digunakan adalah studi kasus. Hasil intervensi Repromu-Qur'an menunjukkan keterampilan kader kesehatan menagani stres dari 60 menjadi 82. Penurunan tingkat stres pada lansia kelompok lansia dari 40,7 menjadi 24,1. Peningkatan keterampilan 10 keluarga selama 3 bulan intervensi menunjukkan 50 memiliki peningkatan kemandirian dari tingkat kemandirian I menjadi III dan 50 keluarga mengalami peningkatan kemandirian dari tingkat kemandirian I menjadi IV. Implementasi Repromu-Qur'an ini peluang bagi perawat untuk membantu menstabilkan tekanan darah dan menurunkan stres pada lansia hipertensi dalam konteks pelayanan keperawatan komunitas dan keluarga.

Stress is one of the main factors of hypertension health problems in the elderly so it needs a special way to deal with these health problems. Application of Progressive Muscle Relaxation and Murotal Qur'an Repromu-Qur'an is one approach that can help overcome the problem of elderly hypertension with stress. This writing aims to provide an overview of the implementation of Repromu-Qur 39;an in the service of community nursing care with the method used is a case study. The results of the Repromu-Qur'an intervention show the skill of health cadres treating stress from 60 to 82. Decrease in stress level in elderly group of elderly from 40,7 to 24,1. Improving the skills of 10 families during the 3 months of intervention shows 50 has increased independence from the level of independence I to III and 50 of families have increased independence from the level of independence I to IV. Implementation Repromu-Qur'an is an opportunity for nurses to help stabilize blood pressure and reduce stress in elderly hypertension in the context of community and family nursing services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Kurniawan
"Hipertensi sebagai pembunuh diam-diam (silent killer) merupakan masalah kesehatan paling banyak dialami lansia. Pengendalian hipertensi pada lansia sangat diperlukan untuk mengurangi komplikasi hipertensi. Berdasarkan kondisi tersebut dikembangkan Program MERONA. Tujuan yaitu memberikan gambaran pelaksanaan program merona pada lansia dengan hipertensi. Metode yang digunakan yaitu studi kasus keluarga dan agregat menggunakan pendekatan proses keperawatan keluarga dan komunitas dengan melibatkan 10 keluarga binaan dan 60 lansia di komunitas yang dipilih menggunakan cluster random sampling. Program ini merupakan integrasi manajemen diri hipertensi dan terapi relaksasi yaitu terapi musik, relaksasi otot progresif dan relaksasi nafas dalam yang dilaksanakan selama 12 minggu. Evaluasi terhadap perubahan perilaku dan kemandirian keluarga dilakukan pada akhir minggu ke 12 menggunakan kuesioner. Pengukuran tekanan darah dilakukan pada minggu ke 4, 8 dan 12. Hasil implementasi yaitu diperoleh peningkatan perilaku lansia, peningkatan tingkat kemandirian keluarga, dan penurunan tekanan darah sistolik maupun diastolik secara bermakna (p<0,05). Program MERONA disarankan dapat diaplikasikan dalam pelayanan kesehatan komunitas.

Hypertension as a silent killer is the most common health problem experienced by the elderly. Control of hypertension in the elderly is very necessary to reduce complications of hypertension. Based on these conditions, the MERONA Program was developed. The purpose is to provide an overview of the implementation of the blush program in the elderly with hypertension. The method used is a family case study and an aggregate using a family and community nursing process approach involving 10 foster families and 60 elderly people in the community selected using cluster random sampling. This program is an integration of hypertension self-management and relaxation therapy, namely music therapy, progressive muscle relaxation and deep breathing relaxation which is carried out for 12 weeks. Evaluation of changes in behavior and family independence was carried out at the end of the 12th week using a questionnaire. Blood pressure measurements were carried out at weeks 4, 8 and 12. The results of the implementation were an increase in the behavior of the elderly, an increase in the level of family independence, and a significant decrease in systolic and diastolic blood pressure (p<0.05). The MERONA program is recommended to be applied in community health services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Kurniawan
"Hipertensi merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian secara diam-diam (silent killer) karena tidak disadari oleh penderitanya. Hipertensi juga menjadi masalah kesehatan yang paling banyak dialami lansia. Pengendalian hipertensi pada lansia diharapkan dapat mengurangi komplikasi akibat hipertensi. Oleh karena itu penulis mengembangkan program pengendalian hipertensi pada lansia melalui Program MERONA. Tujuannya memberikan bukti evidence based practice dalam mengendalikan hipertensi dengan melibatkan 10 keluarga dan 60 lansia di komunitas yang dipilih menggunakan cluster random sampling. Program ini merupakan integrasi manajemen diri hipertensi dan terapi relaksasi yaitu terapi musik, relaksasi otot progresif dan relaksasi nafas dalam. Metode yang digunakan yaitu one group pre test and post test design yang dilaksanakan selama 12 minggu dengan pemantauan oleh penulis, keluarga dan support group melalui pendekatan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas. Evaluasi terhadap perilaku lansia dan kemandirian keluarga dilakukan menggunakan kuesioner pada akhir minggu ke 12. Pengukuran tekanan darah dilakukan pada minggu ke 4, 8 dan 12. Hasil intervensi program MERONA yaitu terjadi peningkatan perilaku lansia (pengetahuan, sikap, psikomotor) dan tingkat kemandirian keluarga dalam perawatan hipertensi, adanya penurunan rerata tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia. Hasil penerapan program MERONA diharapakan dapat diaplikasikan dalam pelayanan kesehatan komunitas.

Hypertension is a disease that can cause death silently (silent killer) because the sufferer is not aware of it. Hypertension is also the most common health problem experienced by the elderly. Controlling hypertension in the elderly is expected to reduce complications due to hypertension. Therefore, the authors developed a hypertension control program in the elderly through the MERONA Program. The aim is to provide evidence based practice in controlling hypertension by involving 10 families and 60 elderly people in the community selected using cluster random sampling. This program is an integration of hypertension self-management and relaxation therapy, namely music therapy, progressive muscle relaxation and deep breathing relaxation. The method used is one group pre test and post test design which was carried out for 12 weeks with monitoring by the author, family and support group through family and community nursing care approaches. Evaluation of the behavior of the elderly and family independence was carried out using a questionnaire at the end of week 12. Blood pressure measurements were carried out at weeks 4, 8 and 12. The results of the MERONA program intervention were an increase in elderly behavior (knowledge, attitude, psychomotor) and the level of family independence in hypertension treatment, a decrease in the average systolic and diastolic blood pressure in the elderly. The results of implementing the MERONA program are expected to be applied in community health services.
Keywords: hypertension, elderly, program merona.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Isma Sundari
"[ABSTRAK
Laki-laki dewasa merupakan kelompok narapidana terbanyak yang tinggal di Lapas dan Rutan. Selama menjalani masa hukuman, narapidana laki-laki dewasa yang telah menikah tidak dapat memenuhi kebutuhan seksualnya karena di Lapas dan Rutan tidak disediakan akomodasi untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. Seksual merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Tidak adekuatnya pemenuhan kebutuhan dasar termasuk ketidakefektifan pola seksual dapat menyebabkan ansietas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Relaksasi Otot Progresif dan Terapi Logo terhadap ansietas narapidana akibat ketidakefektifan pola seksual. Desain penelitian quasi eksperimental pre-post test with control group. Sampel penelitian 56 orang narapidana yang mengalami ketidakefektifan pola seksual sedang atau berat, 28 narapidana kelompok yang mendapatkan Relaksasi Otot Progresif dan 28 narapidana yang mendapatkan Relaksasi Otot Progresif dan Terapi Logo. Hasil penelitian ditemukan penurunan ansietas akibat ketidakefektifan pola seksual kelompok narapidana yang mendapatkan Relaksasi Otot Progresif dan Terapi Logo lebih besar dibandingkan kelompok narapidana yang hanya mendapatkan Relaksasi Otot Progresif saja (p value < 0,05). Relaksasi Otot Progresif dan Terapi Logo direkomendasikan sebagai terapi keperawatan lanjutan dalam mengatasi masalah psikososial pada narapidana.

ABSTRACT
Men are the largest population in prison. During the period of imprisonment, married-men cannot fulfill their sexual need because of unavailable facilities. Sexuality is a human basic need. The inadequate fulfillment of basic needs will cause anxiety. This study aims to obtain the effect of progressive muscle relaxation and Logo therapy on prisoners? anxiety as the result of ineffective sexual pattern.
This study used pre and post-test quasi experimental research design with control group. The samples of this study were 56 prisoners consisted of 28 progressive muscle relaxation prisoners and 28 progressive muscle relaxation and Logo therapy prisoners. The result of this study shows ineffective sexual pattern of prisoners decreased. Based on that analysis result, it can be concluded that prisoners who get progressive muscle relaxation and Logo therapy is bigger than prisoners that only get progressive muscle relaxation (p value < 0,05). Progressive muscle relaxation and Logo therapy are recommended for advanced nursing treatment dealing with prisoner anxiety related to ineffective sexual pattern, Men are the largest population in prison. During the period of imprisonment, married-men cannot fulfill their sexual need because of unavailable facilities. Sexuality is a human basic need. The inadequate fulfillment of basic needs will cause anxiety. This study aims to obtain the effect of progressive muscle relaxation and Logo therapy on prisoners’ anxiety as the result of ineffective sexual pattern.
This study used pre and post-test quasi experimental research design with control group. The samples of this study were 56 prisoners consisted of 28 progressive muscle relaxation prisoners and 28 progressive muscle relaxation and Logo therapy prisoners. The result of this study shows ineffective sexual pattern of prisoners decreased. Based on that analysis result, it can be concluded that prisoners who get progressive muscle relaxation and Logo therapy is bigger than prisoners that only get progressive muscle relaxation (p value < 0,05). Progressive muscle relaxation and Logo therapy are recommended for advanced nursing treatment dealing with prisoner anxiety related to ineffective sexual pattern]"
2015
T43685
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>