Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101243 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Oktapiani Pertiwi
"Penelitian ini membahas tentang upaya dominasi perusahaan minyak asing di pertambangan minyak Blok Cepu. Sebelum adanya perusahaan minyak asing, kegiatan pertambangan minyak di Blok Cepu dilakukan secara tradisional oleh masyarakat sekitar. Namun, perubahan terjadi setelah masuknya perusahaan asing ke pertambangan minyak Blok Cepu. Seiring dengan perkembangannya, minyak bumi yang dapat digali dari beberapa daerah di Indonesia menghasilkan minyak bumi yang sangat potensial untuk digunakan sebagai bahan bakar yang dapat dikomersilkan. Kandungan minyak bumi yang terdapat di ladang minyak Cepu diperkirakan mencapai dua miliar barrel bahkan lebih. Oleh karena itu perusahaan minyak asing sangat gencar melakukan negosiasi dengan pemerintah Indonesia agar dapat diberikan izin untuk bekerjasama mengelola pertambangan minyak di Blok Cepu. Masuknya perusahaan minyak asing ke Indonesia tidak lepas dari dibuatnya Undang-Undang tentang Penanaman Modal Asing. Salah satu perusahaan minyak dari Amerika yang menanamkan modalnya di pertambangan minyak Blok Cepu adalah ExxonMobil. Melihat potensi kekayaan minyak bumi yang terkandung di Blok Cepu, ExxonMobil bahkan ingin mendominasi dan memperpanjang kontrak pengelolaan di pertambangan minyak Blok Cepu. Hal tersebut menimbulkan reaksi keras dari berbagai kalangan sehingga mendorong pemerintah turun tangan untuk mengatasi permasalahan tersebut dan membuat berbagai kebijakan terkait pengelolaan pertambangan minyak di daerah tersebut.
This research discusses efforts to dominated foreign oil companies in Cepu Block oil mining. Before it was the existence of foreign oil companies, oil mining activities in the Cepu Block were traditionally carried out by local people. However, changes occurred after the entry of foreign companies into the Cepu Block oil mine. Along with its development, oil which can be excavated from several regions in Indonesia produces oil which is very potential for use as fuel which can be commercialized. The petroleum which is contented in the Cepu Oil field is estimated at two billion barrels or more. Therefore, foreign oil companies vigorous negotiation with the Indonesian government so that they can be granted permission to cooperate manage oil mining in the Cepu Block. The entry of foreign oil companies to Indonesia cannot be separated from the made of the Law on Foreign Investment. One of the oil companies from America investing in the Cepu Block oil mining is ExxonMobil. By looking at the potential for petroleum wealth contained in the Cepu Block, ExxonMobil even wants to dominate and extend the management contract in the Cepu Block oil mine. That matter raises a strong reaction from various groups that prompted the government to step in to solve these problems and make various policies regarding the management of oil mining in the area."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Pratama
"Penelitian ini membahas mengenai kontroversi yang terjadi pada lapangan minyak Blok Cepu di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Barat. Kontroversi yang terjadi adalah penandatanganan kerjasama dengan ExxonMobil dan penunjukkan oleh Pemerintah Indonesia kepada ExxonMobil sebagai operator utama dalam pengelolaan Blok Cepu. Pemerintah lebih menunjukkan keberpihakan kepada perusahaan multinasional asing daripada kepada perusahaan minyak negara, Pertamina. Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti menggunakan empat konsep yang saling terkait satu sama lain, yaitu roving bandit dan stationary bandit, institusi, perusahaan multinasional, dan daya tawar politik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia tidak dapat dikategorikan secara tegas dalam kedua tipe tersebut, melainkan terdapat irisan diantara keduanya, dan daya tawar politik Indonesia rendah, sehingga Indonesia cenderung menuruti kemauan pihak asing.

This research explains controversy happened on Cepu Oil Field in border if East Java and West Java, Indonesia. The Government of Indonesia signed production sharing contract and awarded ExxonMobil as main operator on Cepu Oil Field. Government of Indonesia tends on the side multinational corporation than with Pertamina as Indonesia national oil Company. Answering the question this research uses four concepts which they connected each other; roving bandit and stationary bandit, institution, multinational corporation and political bargaining. The research shows that Government of Indonesia not both as stationary bandit or roving bandit but they have sheet, and Indonesia political bargaining power is weak. So that Indonesia tends to follow multinational corporation will."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayub Manuel Pongrekun
"Tesis ini membahas mengenai kepentingan Pemerintah Amerika Serikat dalam Joint Operating Agreement antara Pertamina dengan ExxonMobil. Permasalahan yang diangkat yaitu latar belakang keterlibatan pemerintah Amerika Serikat, padahal semestinya JOA diselesaikan dengan Business to Business. Pengaruh dari Multi National Corporation ExxonMobil menjadi salah satu perhatian dari Tesis ini dalam melihat hubungan MNC dan National Interest dalam hal mempengaruhi sikap pemerintah Amerika Serikat di Blok Cepu. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan pencarian diinternet. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa kepentingan pemerintah Amerika Serikat untuk menjaga keberlangsungan dari perusahaan transnasional yang berasal dari negaranya.

This thesis discusses the U.S. government interests on the Joint Operating Agreement between Pertamina and ExxonMobil. Issues raised that background the U.S. government 39 s involvement, whereas the JOA should be completed by the Business to Business. Influence of Multi National Corporation ExxonMobil became one of the concerns of this thesis in the relationship of MNC and National Interest in influencing the attitude of the U.S. government in Cepu. Data collection camed out of the literature study and the internet searching. From the research, it was found that the interests of the U.S. government is to maintain the continuity of transnational companies from their own country."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grita Anindarini Widyaningsih
"Dalam kegiatan pertambangan minyak dan gas bumi, letak kepala sumur merupakan hal yang sangat krusial. Hal ini dikarenakan letak kepala sumur merupakan dasar dari ditetapkannya suatu daerah sebagai daerah penghasil minyak dan gas bumi dan mempengaruhi pembagian dana bagi hasil dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah. Adapun dana bagi hasil minyak dan gas bumi diberikan kepada Kabupaten/Kota penghasil, Provinsi dimana terdapat Kabupaten/Kota penghasil, serta seluruh Kabupaten/Kota yang satu Provinsi dengan daerah penghasil sebagai bentuk pemerataan. Permasalahan timbul ketika terdapat wilayah kerja pertambangan minyak dan gas bumi yang lintas provinsi, seperti di Blok Cepu yang meliputi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Penelitian IAGI membuktikan bahwa dari sumur minyak bumi yang terdapat di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur terdapat 36% kandungan reservoir yang ada di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Namun, karena Kabupaten Blora tidak satu provinsi dengan Kabupaten Bojonegoro, maka Kabupaten Blora tidak menerima bagian dana bagi hasil. Skripsi ini membahas bagaimana hubungan penetapan kepala sumur dalam usaha pertambangan minyak bumi dengan dana bagi hasil daerah dalam wilayah kerja lintas provinsi, serta apakah pengaturan mengenai dana bagi hasil ini telah memberikan keadilan bagi rakyat Indonesia.

In the oil and gas activity, the location of the well-head is a crucial thing. It is because the location of the well-head will be the basis to determine an area as a producing-area of oil and gas, and it will also affect the distribution of revenue sharing between the central government and the local government. However, this revenue sharing is distributed to the producing district/city, the province where the producing district/city is located, and all districts/cities in the same province with the producing district/city as a form of equalization. The problems arise when there is an oil and gas working area which is inter provincial, like in the Cepu Block which covers Central and East Java.
According to IAGI's research, it proves that the producing oil in Bojonegoro's wells, in East Java, contains 36% reservoir which comes from Blora, Central Java. However, since Blora is not in the same province with Bojonegoro, therefore Blora does not receive this revenue sharing. This thesis discusses how the correlation between the determination of the well-head in the oil and gas mining activity and local revenue sharing in an inter-provincial working area, and whether the revenue sharing regulation has brought justice for all Indonesian people.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S54759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Fajar Umar
"Penelitian ini mendeskripsikan tentang mekanisme pencegahan kejahatan yang diterapkan oleh Pertamina EP dalam mencegah terjadinya penambangan minyak tanpa izin ilegal di Wonocolo Field CEPU PT Pertamina EP. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain analisis deskriptif. Peneliti mencoba melihat faktor-faktor penyebab terjadinya penambangan minyak ilegal kejahatan melalui teori Broken Windows dan konsep pencegahan kejahatan situasional. Permasalahan munculnya penambangan minyak tanpa izin ilegal di Wonocolo bukan hanya didasari kelalaian atau pengabaian pengamanan yang dilakukan perusahaan namun juga keterlibatan Occupational Crime baik dari pegawai, muspika dan muspida yang turut mendukung aktivitas tersebut. Occupational Crime ini juga melemahkan upaya-upaya yang telah dilakukan perusahaan dalam menangani masalah penambangan minyak tanpa izin ilegal.

This research describes crime prevention mechanism implemented by Pertamina EP in order to prevent unlicensed illegal oil mining in Wonocolo Field CEPU PT Pertamina EP. This is a qualitative research with descriptive analytical design. The author tries to identify the factors that precipitated illegal oil mining crime using Broken Windows Theory and Situational Crime Prevention concept. The unlicensed illegal oil mining in Wonocolo not only caused by the absence or ignorance of guardianship by the company, but also the occurence of ccupational crime involving the employees, Muspika, and Muspida that also supports that activity. This occupational crime also weakened the efforts that have been made to deal with unlicensed illegal oil mining.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S67919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Tambuse
"Tesis ini membahas tentang keekonomian pengembangan sumur-sumur tua minyak bumi dan manfaat pengusahaan sumur tua terhadap perekonomian masyarakat sekitar sumur tua di Cepu. Sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 001 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengusahaan Pertambangan Minyak Bumi Pada Sumur Tua, yang diberikan izin untuk melakukan pengusahaan sumur-sumur tua minyak tersebut adalah Koperasi Unit Desa (KUD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Untuk mengusahakan sumur tua KUD dan BUMD membutuhkan investasi untuk pembersihan sumur tua dan pemroduksiannya.
Penelitian ini menghitung keekonomian pengusahaan sumur tua dengan menggunakan skenario asumsi harga jual minyak Rp 4.160,-/L dan Rp 3.698,-/L dan variasi jumlah sumur tua yang diproduksikan. Penghitungan dilakukan pada keekonomian produksi sumur tua di setiap KUD dan BUMD serta keekonomian pengusahaan sumur tua secara umum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua KUD dan BUMD menghasilkan keuntungan yang cukup untuk mengembalikan investasi yang telah dikeluarkan. Dengan asumsi harga jual minyak Rp 4.160,-/L maka produksi minimal per sumur tua yang dapat memberikan keuntungan adalah sebesar ± 2 bbl/hari, sedangkan menggunakan asumsi harga jual minyak Rp 3.698,-/L maka produksi minimal per sumur tua yang dapat memberikan keuntungan adalah sebesar ± 3,5 bbl/hari. Manfaat pengusahaan sumur tua bagi masyarakat adalah terbukanya lapangan kerja dan usaha serta peningkatan pendapatan.
Dalam pemroduksian sumur tua direkomendasikan untuk menggunakan metode timba, dikarenakan metode tersebut dapat membuka lapangan kerja dan usaha yang cukup banyak dimana sesuai dengan semangat pengelolaan sumur tua yaitu memberdayakan masyarakat sekitar.

This thesis discusses the economic development of old oil wells and benefit concessions old oil wells on the economy of the community around the in Cepu. According to the Regulation of Minister of Energy and Mineral Resources No. 001 of 2008 on Guidelines for Oil Mining Concessions In Old Oil Wells, who was given permission to do the exploitation of old oil wells is the Village Unit Cooperatives (cooperatives) and the Regional Owned Enterprises (enterprises). To commercialize old wells, cooperatives and enterprises requires investment for cleaning old oil wells and producing oil.
This study calculates the economic exploitation of old oil wells using a scenario assuming oil prices of Rp 4,160,-/L and Rp 3,698,-/L and the variation of the number of old oil wells that produced. Calculations performed on the economics of production of old oil wells in each cooperatives and enterprises as well as the economic exploitation of the old well in general.
The results showed that not all cooperatives and enterprises generate enough profit to return the investments made. Assuming oil selling price of Rp 4,160,-/L, the minimum oil production per well who can provide benefits is equal to ± 2 bbl/day, while using the assumption of oil selling price of Rp 3.698,-/ L, the minimum oil production per well who can provide benefits is equal to ± 3.5 bbl/day. Benefits for the community concession old well is work opportunities and businesses as well as increased revenue.
In producing old oil wells is recommended to use the bucket method, because the method can create jobs and business in accordance with the spirit in which the management of old oil wells that empower local communities.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43427
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Putra Syah
"Skripsi ini membahas mengenai otonomi negara dalam pengelolaan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas di Blok Cepu pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2005. Setelah beberapa tahun kebuntuan negosiasi, pada tahun 2005 ExxonMobil diberi bagian yang cukup besar dalam Operasi Bersama (45%) dengan Pertamina EP Cepu dan empat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan perpanjangan kontrak hingga 2035 (30 tahun). Penelitian ini berpendapat bahwa otonomi relatif negara berkontribusi pada pembuatan keputusan untuk mereformasi kontrak kendati posisinya sebagai kapitalis pinggiran dalam pembagian kerja internasional. Studi kasus ini memperkuat kembali teori Poulantzas mengenai otonomi relatif dan teori Alavi mengenai kapitalisme pinggiran di negara paska kolonial.

This thesis discusses state?s autonomy in governing the exploration and extraction of oil and gas in Cepu Block during Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) administration in 2005. After a few years of negotiation deadlock, in 2005 ExxonMobil was given a large share in the Joint Operation (45%) to extract in Cepu Block with Pertamina EP Cepu and four local enterprises. And the contract extended up to 2035 (30 years). This study argues that state?s relative autonomy contribut to the new decision to reform the contract despite its position as periphery in the international division of labor. This case confirms Poulantzas? theory on relative autonomy and Alavi's theory on peripherial capitalism in postcolonial states."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S62375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musadin Prasetia La Angka
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang terjadinya liberalisasi migas dan melemahnya peran
negara dalam penguasaan energi strategis dengan mengambil studi kasus
penguasaan operatorship di blok cepu pada tahun 2006. Undang-Undang No 22
tahun 2001 menjadi simbol terjadinya liberalisasi di sektor migas, hal ini
merupakan kelanjutan proses liberalisasi yang masuk melalui kesepakatankesepakatan
letter of intent. IMF. Regulasi baru ini merubah penempatan kuasa
pertambangan yang semula dipegang oleh BUMN strategis di sektor migas yaitu
Pertamina yang kemudian diserahkan langsung kepada Pemerintah. Posisi
Pertamina yang dulunya merangkap sebagai pemain dan regulator dipisahkan
serta operasinya di unbundling. Regulasi yang baru juga memproduksi institusi
baru yaitu BP Migas di sektor hulu dan BPH Migas di sektor hilir yang bertugas
sebagai pengawas dan manajer di masing-masing sektor. Liberalnya iklim migas
membawa pelemahan terhadap peran negara khususnya pada penguasan energi,
padahal disaat yang bersamaan kebutuhan energi migas semakin besar dan negara
menempatkan dirinya pada posisi yang rentan dalam pemenuhan energi di dalam
negeri
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil
penelitian memperlihatkan energi strategis dalam hal ini minyak dan gas tidak lagi
dipandang sebagai sebuah modal pembangunan namun sekedar komoditas semata.
Sehingga ketika perspektif komoditas yang dijadikan ukuran maka pendekatan
market yang digunakan oleh Pemerintah. Penguasaan operatorship Blok Cepu
yang dimenangkan oleh ExxonMobil dan bukan oleh Pertamina menjadi fakta
nyata bahwa sektor migas mengalami liberalisasi. Pertamina sebagai BUMN
strategis tidak mendapatkan dukungan dan kepercayaan dari Pemerintah dalam
pengelolaan Blok Cepu, negara telah melemahkan perannya dalam penguasaan
energi strategis.

ABSTRACT
This thesis discusses the liberalization of oil and gas and weakening the state's
role in the strategic energy control by taking control of the case studies
operatorship in Cepu block in 2006. Act No. 22 of 2001 became a symbol of the
liberalization in the oil and gas sector, it is a continuing process of liberalization
that goes through agreements IMF letter of intent. This new regulation change the
placement of mining rights previously held by strategic state-owned oil and gas
sector Pertamina which is then submitted directly to the Government. Pertamina
position formerly doubled as a player and regulator are separated as well as
operations in unbundling. The new regulation also produce new institutions that
BP Migas in the upstream and downstream sectors of BPH Migas, who served as
supervisors and managers in each sector. Liberal climate of the oil and gas to
bring the weakening role of the state in particular on energy brushes, but at the
same time the larger oil and gas energy needs and the state put himself in a
vulnerable position in the domestic energy needs
This research is a qualitative case study method. The results showed in this
strategic energy oil and gas are no longer viewed as a mere commodity but as
capital development. So when perspective is used as measure of the commodity,
market approach used by the Government. Operatorship of the Cepu Block
Mastery won by ExxonMobil and not by Pertamina became obvious fact that the
oil and gas sector experienced liberalization. Pertamina as a strategic state-owned
enterprises do not have the support and confidence from the Government in the
management of the Cepu Block, the state has weakened its role in the strategic
energy control."
2013
T32950
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sari Istiqamah Darus
"ExxonMobil Oil Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang
migas dan berpusat di Amerika. Untuk menunjang visi dan misi perusahaan,rencana bisnis ExxonMobil adalah mengelola dan mengeksploitasi aset-aset yang dimiliki secara efisien dan cost-effective. ExxonMobil juga melakukan investasi
secara agresif dengan melakukan kegiatan eksplorasi di Indonesia termasuk di Blok Cepu, Jawa Timur, yang telah berhasil mendapatkan cadangan minyak yang
sangat berpotensi untuk diproduksi. Konsesi Cepu ini dikelola oleh Mobil Cepu Ltd. Yang merupakan anak perusahaan dari ExxonMobil Oil Indonesia lnc
Dengan meningkatnya kegiatan eksplorasi dan pembangunan lapangan Cepu ini,dengan sendirinya berdampak langsung terhadap lingkungan kerja seluruh fungsi manajernen di EMOI, termasuk diantaranya fungsi Human Resources (HR). Oleh karena itu re-organisasi di HR ini perlu dilakukan agar fungsi HR dapat lebih fokus dalam menangani kegiatan operasional perusahaan. Setelah reorginasisi HR
ini dilakukan maka ditemukan tiga posisi yang harus segera diisi yaitu HR Shared Services Manager, HR Operations and Project Manager dan HR Ccpu Site
Manager. Dalam rangka menyeleksi ketiga kandidat Manager ini penulis memilih metode seleksi berdasarkan veritikasi kompetensi yang bertujuan untuk mendapatkan pegawai yang kemampuan, kecakapan dan aspirasi yang dimiliki oleh ketiga calon Manager tersebut. Seleksi diawali oleh wawancara terhadap para direksi untuk mengetahui kompetensi umum (general competencies) yang dimiliki oleh perusahaan. Kemudian penulis mendeskripsikan job specific
competencies berdasarkan kelompok jabatan. Job specific competencies untuk ketiga posisi sama namun berbeda dalam derajat kepentingannya hal ini dikarenakan oleh job responsibility dan job scope yang berbeda Kemudian penulis memverifikasi model kompetensi tersebut dengan melakukan cross cheek terhadap para direksi. Setelah mendapatkan model kompetensi yang sesungguhnya penulis menyarankan untuk melakukan seleksi dari dua sumber
yaitu intemal dan ekstemal. Intemal sebaiknya dilakukan lebih dahulu untuk melihat apakah sumber internal cukup kompeten untuk menduduki ketiga posisi itu. Jika sumber internal tidak ada barulah kemudian dilakukanseleksi para kandidat dari ekstemal perusahaan
"
2001
T38789
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>