Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69540 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raka Fadhil Zulyanto
"LGBTQIAPK sebagai kelompok minoritas sering dianggap sebagai kelompok yang 'melenceng' dari moral yang diyakini masyarakat yaitu budaya dan agama. Hal ini memicu terjadinya diskriminasi dan kekerasan sehingga kelompok LGBTQIAPK tidak memiliki ruang untuk bersuara dan hak untuk hidup serta bereksistensi. Rasa trauma dan ketakutan yang dialami membuat mereka tidak dapat mengeluarkan aspirasinya kepada khalayak luas. Melalui data yang dikumpulkan dari hasil penelitian dan pustaka, persoalan ini diolah menggunakan metode pengumpulan data berupa artikel-artikel dan dianalisis secara eiditik dengan pendekatan teori etika kepedulian untuk melihat problem etis. Tulisan ini membuktikan bahwa perlu ada pendekatan etika kepedulian sebagai upaya merekognisi dan memberi ruang empati bagi kelompok identitas LGBTQIAPK.

This paper discusses the issue of how people understand minority groups, which focus on LGBTQIAPK identity groups. Society sees this minority group as 'deviating' from the morals that society believes, namely culture and religion. This is what triggers discrimination and violence so that the LGBTQIAPK group does not have room to speak out and the right to live and exist. The sense of trauma and fear that they experience makes them unable to express their aspirations to a wide audience. Through data collected from the results of research and literature, this problem is processed using the method of data collection in the form of articles and analyzed eiditically with the theory ethics of care approach to see ethical problems. This paper proves that there needs to be an ethical approach to caring as an effort to recognize and provide empathy for LGBTQIAPK identity groups."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaeni Nur Khayati
"Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan merupakan kemampuan setiap individu untuk mencari pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Aksesibilitas bagi LSL sangat penting terkait dengan tujuan pengobatan bagi mereka dan dalam pengelolaan manajamen pandemi HIV. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional, purposive sampling. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan LSL dalam mengakses fasilitas pelayanan di Daerah Istimewa Yogyakarta, telah di laksanakan pada bulan Juli 2023 di Poliklinik Edelweis RSUP Dr Sardjito Yogyakarta dengan melibatkan 60 responden, Yogyakarta. Hasil: Proporsi karakteristik demografi responden terdiri atas usia terbanyak adalah kelompok umur 24-45 tahun (65%), tidak menikah (90%), pendidikan tinggi (60%), bekerja (81,7%). Tidak ada hubungan antara status demografi responden dengan perilaku LSL dalam mengakses fasilitas kesehatan (p value usia 0,929, p status pernikahan 0,554, p pendidikan 0,929 dan p pekerjaan 1,00 (p hitung > α 0,05). Responden yang memiliki aksesibilitas pelayanan baik (38,3%) seluruhnya selalu mengakses fasilitas kesehatan, demikian pula 91,8% LSL yang memiliki akses tidak baik selalu mengakses fasilitas kesehatan. Tidak ada hubungan yang bermakna antara kategori aksesibilitas yang dimiliki LSL dengan perilaku LSL dalam mengakses fasilitas kesehatan (p akses 0,276 (α > 0,05).

Accessibility to health services is personal ability to seek health services who needed. Accessibility for MSM is very important in terms of treatment goals for their diseases as important as management of the HIV pandemic. This research is quantitative research with cross sectional methode and purposive sampling. The aim is to analyze factors related to MSM in accessing health service facilities in the special Region of Yogyakarta. This research was held in July 2023 at the Edelweiss Polyclinic of Dr Sardjito General Hospital of Yogyakarta, involved 60 respondents on it. Results: The demographic characteristic respondents showed the highest proportion is adult age (24-45 years old), not married (90%), has higher education (60%), has a job (81,7%). There is no relationship between the sociodemographic character respondents an the MSMS bevaior to access health care facilities (p age 0,929, p marital status 0,554, p education 0,929, p job 1,00 (> α 0,05). Respondents who have good service accessibility (38.3%) always access health facilities. MSM who have poor access always access healthcare facilities (91.8%). There isi no relationship between accessability to health care services and utilization of health facilities by MSM p 0,279 > α 0.05)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Dyah Prastuti
"Kelompok gay adalah bagian dari masyarakat. Orientasi seksual mereka yang berbeda Clengan kebanyakan orang menyebabkan mereka harus dilekatkan dengan berbagai anggapan serta stigma negatif Stigma negatif ini melekat begitu kuat ditambah lagi dengan adanya tekanan norma, baik norma budaya maupun norma agama.
Kehadiran buku seri GAYa NUSAN'IlARA (GN), sebagai produk dari organisasi gay dengan nama yang sama, dimanfaatkan kalangan gay sebagai sarana komunikasi untuk mengetahui keberadaan 'kawan sehati' -nya. Selain itu, media ini juga dimanfaatkan sebagai media' edukasi dan informasi aemi memberikan gambaran seluas-luasnya mengenai kelompok gay.
Penelitian ini dilakukan d.en gan tujuan mengungkapkan representasi kelompok gay yang muncul dalam buku seri GN ini. Di tengah gempuran pandangan negatif masyarakat terhadap gay, buku seri ini seolah menjadi angin segar bagi kehidupan kalangan gay sendiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis framing dari
Pan & Kosicki dan Van Dijk. Supaya persoalan ini dapat dilihat dalam kemngka yang lebih utuh, digunakan kerangka analisis Critical Discourse Analysis (CDA) dari Norman Fairclough. Dalam buku seri GN ini ditemukan bahwa sebagian kelompok gay masih merasa bersalah dan berdosa akan identitas mereka, sementara sebagian yang lain sudah bisa menerima identitas mereka sebagai takdir Tuhan. Mereka juga merasa bahwa selama ini dipandang secara keliru oleh masyarakat walaupun mereka merasa sama normalnya dengan anggota masyarakat lainnya. Karena itulah mereka menganggap kondisi mereka sebagai suatu kondisi yang masih memprihatinkan dan butuh perbaikan. Kondisi ideal
yang ingin dicapai adalah penerimaan yang lebih baik serta wacana yang lebih positif terhadap mereka.
Dari representasi ini, terungkap bahwa buku s ri GN telah melakukan proses counter-hegemony terhadap mitos-mitos negatif tentang gay yang telah menghegemoni pemikiran sebagian besar masyarakat. Sebagai k kuatan counter-hegemony, buku seri ini melakukan dekonstruksi terhadap. penggambaran kehidupan mereka sebagat gay sekaligus
medelegitimasi mitos yang menimpa mereka. Buku seri GN telah menjadi site of struggle dari pertarungan ideologi antara yang diyakini masyarakat umum {heteroseksrlal) dengan kelompok gay. Dalam wacana buku seri GN, kelompok gay telah.menjadi 'pemenang'
dalam pertarungan ideologi tersebut.
Gambaran tenta g representasi gay yang mu cui dalam buku seri GN serta proses komunikasi hegemonik dan counter-hegemonic yang terjadi di baliknya memperlihatkan satu hal ya·tu pentingnya melakufcan representasi secara tepat. Jika representasi tidak dilakukan secara tepat, bisa-bisa hal tersebut menimbulkan salah kaprah atau salah paham."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S4075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurelia Citra Kartikasari
"ABSTRACT
Regensburg merupakan sebuah kota di Bavaria dengan masyarakat mayoritas
Katolik Roma yang dikenal dengan pandangannya yang konservatif, khususnya
terhadap isu queer. Meski demikian, setiap tahunnya Christopher Street Day (CSD)
yang merupakan festival utama komunitas queer berhasil diselenggarakan di kota
ini sebagai sebuah aksi politis. Dalam skripsi ini dibahas bagaimana pesan-pesan
politis disampaikan oleh organisator melalui berbagai bentuk representasi yang
tampak dalam lokasi, dekorasi, program maupun partisipan acara. Analisis dengan
menggunakan teori representasi dan encoding-decoding Stuart Hall (1997)
menunjukkan bahwa dalam CSD Regensburg, identitas queer direpresentasikan
sebagai kelompok subordinat yang menuntut hak-hak mereka sebagai masyarakat
dan warga negara. Selain itu, metode wawancara etnografis juga digunakan dalam
skripsi ini untuk melihat pentingnya CSD bagi masyarakat queer Bavaria dan
bagaimana pesan-pesan di dalamnya ditangkap dan dimaknai oleh para
pengunjung dari berbagai latar belakang

ABSTRACT
Regensburg is a city located in Bavaria with Roman Catholic majority which is
famous for the church?s conservative views particularly on queer issues. However,
the main queer festival Christopher Street Day (CSD) is held annually in this
place as a form of a political action. This thesis placed its focus on how the
organizer encoded the political messages using various forms of representations as
shown in the festival?s selected location, decoration, programs and participants.
The analysis using Stuart Hall?s Representation and Encoding-Decoding (1997)
theories has shown that in Regensburg CSD, queer identity is represented as the
subordinated minorities who fight for their equal rights as the part of society and
German citizen. Furthermore, the ethnographic interview method was used in this
research in order to find out the importance of this yearly event for Bavarian queer
and how the messages of CSD were decoded by festival guests of different
backgrounds."
2016
S66498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Nurizka Poundrianagari
"Eksploitasi merupakan permasalahan yang tidak jarang terjadi dalam hubungan antara hewan dan manusia. Akar permasalahan dari adanya tindakan ini adalah masih terus digunakannya pola pikir antroposentris berupa manusia dapat mendominasi alam. Melalui ekofeminisme, dapat ditemukan bahwa kerangka pikir patriarki merupakan pola yang digunakan dalam permasalahan penindasan perempuan, alam, dan hewan sebagai objek yang dianggap lebih inferior. Eksploitasi yang terjadi pada wisata margasatwa gajah di Maetaman Elephant Adventure menjadi contoh untuk melihat bagaimana dapat terjadinya penindasan tersebut melalui kacamata etika kepedulian. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan penyebab terjadinya eksploitasi yang dilakukan manusia terhadap hewan contohnya di dalam wisata margasatwa gajah. Kemudian ditarik garis bagimana persoalan eksploitasi terhadap hewan dapat memiliki keterikatan dengan ekofeminisme serta ditelaah melalui pendekatan etika kepedulian. Hal ini dimaksudkan agar dapat ditemukannya tindakan kepedulian yang tepat dalam hubungan timbal balik manusia dan hewan yang ideal dengan saling memahami. Dengan menggunakan metode analisis deskriptif, artikel ini menyimpulkan bahwa penyebab terjadinya eksploitasi yang dilakukan manusia terhadap hewan dengan contoh kasusnya di dalam wisata margasatwa Maetaman Elephant Advanture adalah akibat cara pandang yang salah dalam melihat relasi manusia dengan binatang dan memiliki keterikatan dengan ekofeminisme dan etika kepedulian. Artikel ini menyatakan bahwa adanya pola pikir yang harus diubah dalam bagaimana manusia memandang hubungan antara manusia dan hewan yang berdasarkan pada komunikasi simpati.

Exploitation is a problem that often occurs in the relationship between animals and humans. The root of the problem with this action is that the anthropocentric mindset in the form of humans continues to dominate nature. Through ecofeminism, it can be found that a patriarchal framework is a pattern used in the problem of the oppression of women, nature, and animals as objects that are considered more inferior. Exploitation of elephant wildlife tourism in Maetaman Elephant Adventure is an example to see how oppression can occur through the lens of ethics of care. This article aims to explain the causes of human exploitation of animals for example in elephant wildlife tourism. Then how the problem of exploitation of animals can have an attachment to ecofeminism and be examined through the ethics of care approach. So that an appropriate caring action can be found in the ideal mutual relationship between humans and animals by mutual understanding. By using descriptive analysis method, this article concludes that the cause of human exploitation of animals with examples of cases in Maetaman Elephant Advanture wildlife tourism is the result of the wrong way of looking at human relations with animals and has an attachment to ecofeminism and ethics of care. This article states that there is a mindset that must be changed in how humans perceive the relationship between humans and animals based on communication of sympathy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Rustinawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami alasan serta menggali pengalaman perempuan non-heteroseksual dalam menjalani perkawinan heteroseksual, termasuk dalam menghadapi kompleksitas tekanan dan implikasi terhadap hak seksualitasnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelusuran sejarah kehidupan terutama babak-babak khusus dalam kehidupan narasumber seperti proses melela, proses memasuki perkawinan, kehidupan dalam perkawinan. Untuk memahaminya persoalan tersebut, pembahasan dalam tesis ini menggunakan kerangka teori Kewajiban Heteroseksual yang dicetuskan oleh Adrienne Rich, Teori Hukum Ayah yang dipopulerkan oleh Mary Murray dan Teori Agensi Sherry B. Ortner. Studi ini menelusuri sejarah kehidupan enam perempuan non-heteroseksual yang berada di Jakarta dan Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perempuan non-heteroseksual yang memasuki perkawinan merupakan perempuan yang mempunyai pengalaman hidup dan latar belakang yang beragam. Enam narasumber mengatakan bahwa melela (coming out) sangat dibutuhkan namun penerimaan diri (coming in) dirasa lebih penting. Stigma, pengucilan, dan upaya “penyembuhan” dilakukan oleh keluarga, dan orang sekitar. Perkawinan yang mereka lakukan terjadi karena desakan orang tua, keluarga dan karena mereka ingin membuat orang tua bahagia, berbakti kepada orang tua. Kewajiban heteroseksual mereka jalani dengan mengorbankan fisik, psikis bahkan kekerasan seksual dialami. Hak seksualitas mereka sebagai perempuan non-heteroseksual harus dijalani dengan sembunyi-sembunyi dan mengakhiri perkawinan merupakan salah satu dari kebebasan yang mereka dapatkan. Perempuan non-heteroseksual dalam penelitian ini merupakan korban dari heteronormativitas namun demikian mereka bukanlah korban yang pasif, dan pasrah. Upaya-upaya terus mereka lakukan sejak menyadari dirinya sebagai perempuan non- heteroseksual hingga mereka dalam perkawinan untuk menjadi diri mereka sendiri.

This study aims to identify, understanding the reasons, exploring the experiences of non-heterosexual women entering heterosexual marriages, the pressure and implications as well as the complexities of heterosexual marriages on their sexual rights. This research is qualitative research using the method of tracing life herstory through special chapters in the life of subject such as the process of coming out, the process of entering into marriage, and their marriage life. To understand this problem, the discussion in this thesis used the theory of Compulsory Heteronormativity by Adrienne Rich, the theory of The Law of the Father by Mary Murray and Sherry B. Ortner about theory of Agency. This study traces the life of six non-heterosexual women living in Jakarta and Yogyakarta. The results of this study indicate that non-heterosexual women who enter marriage have diverse life experiences and backgrounds. Six subjects are said that coming out was really needed, but self-acceptance (coming in) was felt to be more important. Stigma, exclusion, and therapy conversy are carried out by the family and society. Subjects was agreed to marriage because of pressure from their parents, family and because they want to make their parents happy and devoted to their parents. They carry out their heterosexual obligations at the expense of physical, psychological and even sexual violence. Their sexuality rights as non-heterosexual women must be lived in secret and terminating marriage is one of the freedoms they get. Non-heterosexual women in this study are victims of heteronormativity however they are not passive victims, and surrender. They have continued to make efforts since they realized themselves as non-heterosexual women until they were married to be themselves."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sikap welas asih (compassion) dalam diskursus etika digunakan untuk mendeskripsikan sikap dan tindakan moral menolong sesama yang rentan dan menderita. Diskursus seputar sikap welas asih umumnya difokuskan pada apakah sikap tersebut adalah bagian dari sikap simpati atau empati? Atau, apakah sikap welas asih adalah wujud dari sikap altruistik yang umumnya dimiliki makhluk hidup berperasaan dan berinteligensi? Tulisan ini pertama-tama akan menunjukkan bahwa sikap welas asih lebih dekat dengan konsep dan sikap simpati. Untuk memahami hal ini, pembedaannya dengan empati akan dikemukakan. Di atas semuanya itu, sikap welas asih (simpati) dan empati dibedakan juga dari sikap altruistik manusia. Melalui tulisan ini akan ditunjukkan pula bahwa hanya melalui etika kepedulian (ethics of care) kita dapat memahami welas asih sebagai sikap dan tindakan moral. Ini sekaligus menjadi kritik tajam terhadap etika Humean yang terlalu memuja perasaan moral dan etika Kantian yang menghojat emosi atau perasaan moral sebagai etika manusia heteronom."
297 KANZ 4:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Deborah Baninya Putri Marlin
"Filipina merupakan negara dengan mayoritas penduduk yang menganut agama Katolik konservatif. Tingginya nilai-nilai keagamaan di Filipina mendasari adanya diskriminasi terhadap kaum LGBT. LAGABLAB Network hadir sebagai jaringan advokasi LGBT di Filipina. LAGABLAB Network melakukan upaya-upaya untuk mendorong Senate dan House of Representatives, hingga akhirnya pada tahun 2017 House of Representatives meloloskan SOGIE Bill pada tahap 3rd Reading. Oleh karena itu penulis menggunakan pertanyaan `Bagaimana upaya LAGABLAB Network dalam mendorong disetujuinya SOGIE Bill oleh House of Representatives tahun 2017. Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan teori Aktivisme Politik oleh Pippa Norris dan teori Civil Society dari Larry Diamond.

The Philippines is a country with the majority of people being adherents of conservative Catholicism. The high religious values in the Philippines is the main reason why LGBT people being discriminated. LAGABLAB Network was made as an LGBT advocacy network in the Philippines. LAGABLAB Network is making efforts to encourage the Senate and the House of Representatives, until finally in 2017 the House of Representatives passed the SOGIE Bill in the 3rd Reading. Therefore, the writer uses the question "What is the effort of LAGABLAB Network in encouraging the approval of SOGIE Bill by the House of Representatives in 2017. In conducting research, the author uses Political Activism Theory by Pippa Norris and the Civil Society Theory from Larry Diamond.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirunnisa Mi`rojiah
"Skripsi ini menelaah pemikiran Nel Noddings secara filosofis mengenai pendidikan dengan memasukkan unsur ethics of care di dalamnya. Ethics of care yang berasal dari pemikiran feminisme menganggap bahwa kepedulian merupakan hal terpenting dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Begitu juga dalam pendidikan, ethics of care digunakan untuk memahami anak didik secara keseluruhan. Bukan hanya dengan memahami gaya belajar setiap anak tetapi juga mengembangkan potensi terbaik dari anak didik untuk dikembangkan dan memberikan pemahaman terhadap dirinya sendiri. Pendidikan yang dimaknai dengan ethics of care menjadikan sekolah sebagai simulasi dari kehidupan nyata di masyarakat. Ethics of care dalam pendidikan bertujuan untuk dapat memahami anak didik sesuai dengan apa yang diinginkannya tanpa adanya pemaksaan ataupun kekerasan dalam sekolah. Jadi, diharapkan anak didik dapat merasa bahwa pendidikan bukanlah sesuatu yang menyeramkan tetapi sebuah tempat dimana ia dapat dimengerti dan dikembangkan potensi terbaik yang dimilikinya. Kenyamanan dan kebahagiaan dalam proses pendidikan ini merupakan maksud dari ethics of care, karena jika mereka bahagia dalam proses pendidikannya maka mereka sudah memiliki modal untuk mendapatkan kebahagiaan dalam kehidupan bermasyarakat.

This thesis examines thoughts Nel Noddings philosophically about education by incorporating elements of ethics of care in it. Ethics of care that comes from the idea of feminism considers that care is the most important thing in relationships with others. Likewise, in education, ethics of care is used to understand their students as a whole. Not only by understanding each child's learning style but also develop the full potential of students to develop and provide an understanding of their self. Education is interpreted by the ethics of care make the school as a simulation of real life in the community. Ethics of care in the educational aims to be able to understand their students according to what they wanted without any coercion or violence in school. Thus, students are expected to feel that education is not something creepy but a place where they can be understood and developed the best potential they had. Comfort and happiness in this educational process is the intent of the ethics of care, because if they are happy in the process of education they already have the asset for happiness in community life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1930
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alfiansah Safutra
"Pada tanggal 1 Juli 2020 perusahaan transportasi Deutsche Bahn merilis kampanye iklan bertema pride dengan mengangkat konteks festival Christopher Street Day, yang pada tahun ini tidak dapat diadakan karena pandemi. Di satu sisi, iklan ini memperlihatkan pengakuan dan dukungan bagi komunitas LGBTQI+. Namun, di sisi lain iklan ini juga memunculkan anggapan bahwa Deutsche Bahn menggunakan LGBTQI+ sebagai strategi pemasaran belaka. Iklan bertema pride tersebut menampilkan polemik karena menampilkan stereotip kelompok LGBTQI+, yang dapat membentuk opini publik secara negatif dan tidak merepresentasikan kelompok LGBTQI+ secara utuh. Artikel ini membahas penggunaan stereotip dalam iklan Deutsche Bahn Christopher Street Day 2020 dengan mengamati dan menganalisis secara semiotik elemen-elemen yang diguanakan dalam iklan. Pemaknaan terhadap hasil analisis tekstual tersebut memperlihatkan bahwa melalui iklan ini Deutsche Bahn membentuk citra sebagai perusahaan yang inklusif terhadap kelompok LGBTQI+. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa secara umum masyarakat Jerman menerima keberadaan kelompok LGBTQI+ dan mendukung persamaan hak bagi kelompok ini dalam masyarakat.

On July 1st, 2020, German railways company Deutsche Bahn released a campaign to celebrate Christopher Street Day digitally. Despite the message embedded in the campaign, which shows Deutsche Bahn’s acknowledgement and support towards the LGBTQI+, the advertisement video sparked a polemic in social media. On the one side, this video conveys a message to support Christopher Street Day, which serves as one of the platforms to fight for rights equality. On the other side, however, the video uses stereotypical images of the LGBTQI+, which might mislead public opinion on LGBTQI+. By analysing the video using the semiotical approach, this research aims to reveal the constructed meaning behind the video. The findings of this research show that through the campaign video, the stateowned Deutsche Bahn builds its image as an inclusive company and that the German society, in general, supports the LGBTQI+ and acknowledge this group as an equal member of German society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>