Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184747 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aprilia Ambarwati Susanto
"Film membentuk interkoneksi antara tokoh dan masyarakat sehingga ruang sosial yang mereka tempati dapat terlihat. Drama medis menampilkan permasalahan yang ada pada masyarakat di dalam ruang sosial rumah sakit dan posisi orang-orang berdasarkan habitus serta kapital yang mereka miliki. Penelitian ini akan mengangkat permasalahan bagaimana strategi narasi drama seri televisi “Charité” menampilkan ruang sosial rumah sakit pada akhir abad ke-19 melalui perspektif tokoh utama perempuan Ida Lenze. Penelitian menggunakan metode kualitatif berupa analisis unsur naratif dan ruang sosial. Dari hasil analisis tersebut ditemukan bahwa perubahan antar kelompok dan posisi dapat terjadi karena kapital yang dimiliki dan kesempatan yang diperoleh dari ruang sosial itu sendiri.

Movies form an interconnection between characters and society. Hence, the social space they occupy could be seen. Each movie shows different social spaces. Medical dramas present existing problems in society within hospital social space and people’s position based on their habitus and capital. This research will raise the issue of how the narrative strategy of the television drama series “Charité” presented the hospital social space at the end of 19th century through the perspective of the main female character Ida Lenze. This study applies a qualitative method in the form of narrative elements and social space analysis within “Charité” drama series. Through the analysis result, it was found that the changes between groups and position may occur by their capital and opportunities obtained from the social space.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Refriatna Handriat
"Bangunan Rumah Sakit Kristen Mojowarno merupakan bangunan kolonial yang difungsikan sebagai rumah sakit misionaris terletak di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Bangunan tersebut didirikan pada akhir abad ke-19 yang banyak mengalami perubahan di berbagai aspek kehidupan termasuk arsitektur bangunan. Penelitian ini berusaha mengidentifikasi bentuk dan gaya arsitektur serta pengaruh budaya yang diterapkan pada bangunan Rumah Sakit Kristen Mojowarno. Metode yang digunakan merujuk pada tahapan penelitian arkeologi oleh Robert H. Sharer dan Wendy Ashmore, yang terdiri atas formulasi, implementasi, pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan interpretasi. Tahap pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan studi lapangan. Tahap pengolahan data dan analisis data dilakukan dengan mendeskripsikan data secara verbal dan piktorial, lalu dianalisis berdasarkan bentuk komponen bangunan. Kemudian, tahap interpretasi adalah membandingkan hasil analisis dengan komponen arsitektur bangunan kolonial lain pada akhir abad ke-19 sehingga dapat menjawab masalah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangunan Rumah Sakit Kristen Mojowarno mempunyai arsitektur Gaya Peralihan (1890—1910) yang dipengaruhi budaya lokal (Jawa) dan budaya Eropa.

The Rumah Sakit Kristen Mojowarno building is a colonial building that functioned as a missionary hospital located in Jombang Regency, East Java. The building was built towards the end of the 19th century, and it has undergone numerous modifications in all elements of life, including its architecture. This study aimed to determine the architectural forms and styles, as well as the cultural influences, used in the building of the Rumah Sakit Kristen Mojowarno. The method used in this study refers to the stages of archaeological research by Robert H. Sharer and Wendy Ashmore, which consists of formulation, implementation, data collection, data processing, analysis, and interpretation. The data collection stage was carried out through literature studies and field studies. The data processing and data analysis stage was carried out by describing the data verbally and pictorially, which was then examined based on the shape of the building components. Then, the interpretation stage was shown to compare the results of the analysis with the architectural components of other colonial buildings at the end of the 19th century so that they can answer the research problem. The results showed that the Rumah Sakit Kristen Mojowarno building had a Transitional Style of architecture (1890—1910) which was influenced by local culture (Javanese) and European culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mahrus
"ABSTRAK
Disertasi ini mengkaji teks Syattariyyah wa muhammadiyyah (disingkat SWM)
milik Muhammad Hilman, Rama Guru Syatariyah di Pengguron Kaprabonan
Cirebon. Penelitian terhadap SWM dilakukan dengan menggunakan teori filologi
dan tasawuf. SWM adalah salah satu teks penting yang dapat menjadi sumber
primer dan menjelaskan karakteristik keislaman di Cirebon. Pertanyaan utama
penelitian ini adalah bagaimana menyediakan sumber primer tentang Islam di
Cirebon yang terdapat dalam teks SWM. Tujuan utama penelitian ini adalah
menyajikan edisi teks. Edisi teks SWM dibuat dengan menggunakan metode
edisi kritis. Isi teks SWM terdiri atas Tarekat Syatariyah dan Muhammadiyah.
Dalam teks SWM terdapat lima ciri karakter Tarekat Syatariyah Cirebon yang
khas, yaitu aksara, ilustrasi, silsilah, ajaran, dan jaringan Tarekat Syatariyah di
Cirebon yang berbeda dengan Tarekat Syatariyah yang lain. Kajian isi
selanjutnya membahas karakteristik Tarekat Syatariyah dan Muhammadiyah.
Hasil temuan penelitian ini; pertama, silsilah tarekat Syatariyah di Cirebon dari
teks SWM tidak berasal dari Syaikh Abdul Muhyi atau Abdurrauf as-Sinkili,
tetapi melalui Syaikh Abdullah bin Abdul Qahhar; kedua, Tarekat
Muhammadiyah adalah nur Muhammadiyah. Cara untuk memperoleh nur
Muhammad melalui martabat tujuh; ah}adiyah, wah}dah, wa>h}idiyah, ?alam arwa>h},
?alam ajsa>m, ?alam mis\a>l, dan insa>n ka>mil.

ABSTRACT
The dissertation analyzes the text of Syat}t}a>riyyahwa Muh}ammadiyyah
(abbreviated as SWM) using philological theory and sufism perspective. This
text belongs to Muhammad Hilman, the sufi leader of Tarekat Syattariyah in
PengguronKaprabonan Cirebon. Because SWM is one of the most important
primary texts in explaining the characteristics of Islam in the region, what being
investigated in the text is how to provide primary source of Cirebon?s Islam.
Thus, it is mainly aimed to provide text edition using critical edition method. In
addition, it is also aimed to analyze the characteristics? of the two tarekats, as
SWM intensively discussed Syatariyah and Muhammadiyyah. At least five
characteristics of Cirebon?s Syatariyah were apparent, namely writing system,
illustration, teachings, its particular networking and genealogy. Its genealogy is
distinct in the sense that it does not originate from Syaikh Abdul Muhyi or
Abdurrauf as-Sinkili, but instead it is from Syaikh Abdullah bin Abdul Qahhar.
As for Muhammadiyah, it is NurMuhammadiyah which is obtained through
seven martabat, namely ah}adiyah, wa>h}idiyah, wah}dah, ?alamarwa>h}, ?alamajsa>m,
?alammis\a>l, and insa>n ka>mil"
2016
D2220
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athira Khaira Mulyaputri
"Pertengahan abad ke-19 ditandai sebagai inisiasi awal pembangunan fasilitas kesehatan jiwa di Hindia-Belanda. Sensus penduduk tahun 1862 menghasilkan tingginya jumlah penduduk yang menderita gangguan kejiwaan di Pulau Jawa dan Madura sehingga dibutuhkan penanganan khusus. Hal inilah yang menjadi dasar pembangunan rumah sakit jiwa HindiaBelanda pertama dengan penempatan di Buitenzorg. Gambaran kehidupan sosial masyarakat di Rumah Sakit Jiwa Buitenzorg dapat dilihat dari pembagian pasien dan pegawai dalam kelaskelas tertentu. Pasien dibagi menjadi empat tingkatan kelas yang terdiri dari kelas 1, 2, dan 3 untuk orang Eropa dan kelas 4 untuk Pribumi dan Cina. Pada golongan pegawai, kelas sosial dapat terlihat yang membedakan masyarakat berdasarkan ras, jabatan, dan penghasilan. Perbedaan kelas pasien dan pegawai Rumah Sakit Jiwa dapat tercermin pada tinggalan budaya berupa bangunan yang didukung oleh arsip sejarah. Penelitian ini membahas gambaran kehidupan sosial pasien dan pegawai di Rumah Sakit Jiwa Buitenzorg berdasarkan pemikiran Marxisme dengan mengacu pada metode penelitian arkeologi menurut Sharer & Ashmore (2003), yaitu formulasi penelitian, implementasi penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, interpretasi data, dan publikasi hasil penelitian. Penelitian ini mengungkapkan pembagian dua tingkatan kelas sosial masyarakat di Rumah Sakit Jiwa Buitenzorg, yaitu kelas borjuis dan proletar. Pembagian kelas ini didasarkan analisis pada karakteristik bangunan, fasilitas, dan pelayanan yang diperoleh golongan pasien dan pegawai dari masyarakat Eropa, Cina, dan Pribumi.

The middle of the 19th century was marked as the initial initiation of the construction of mental health facilities in the Dutch East Indies. The population census in 1862 resulted in a high number of people suffering from mental disorders in Java and Madura, therefore special treatment was needed. This made the basis for the construction of the first mental hospital in the Dutch East Indies with a placement in Buitenzorg. The social life of people in the Buitenzorg Mental Hospital can be seen from the division of patients and staffs into certain classes. Patients were divided into four classes consisting of class 1, 2, and 3 for Europeans and class 4 for Indigenous and Chinese. For the staffs, social class can be seen which distinguishes people based on race, position, and income. Differences in the class of patients and staffs of the Mental Hospital can be reflected in the cultural remains in the form of buildings that are supported by historical records. This study discusses the description of the social life of patients and employees at the Buitenzorg Psychiatric Hospital based on Marxist thought based on archaeology research method by Sharer & Ashmore (2003), start from research formulation, research implementation, data collection, data processing, data analysis, data interpretation, and publication. This study reveals the division of two levels of social classin the Buitenzorg Mental Hospital, namely the bourgeoisie and proletarian classes. This class division is based on an analysis of the characteristics of the buildings, facilities, and services obtained by the patient and staffs from European, Chinese, and Indigenous communities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Betsy Edith Christie
"Skripsi ini membahas bagaimana persebaran dan hubungan pemukiman etnis Cina di Kawasan Medan pada akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20. Pada pemukiman dilihat bagaimana persamaan dan perbedaan karakteristik setiap situs pemukiman etnis Cina. Tujuan umum penelitian ini adalah merekonstruksi kebudayaan masa lalu etnis Cina di Medan. Selain itu, penelitian ini bertujuan khusus untuk mengetahui karakteristik setiap situs pemukiman etnis Cina.Penelitian ini menggunakan metode arkeologi pemukiman tingkat makro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persebaran situs-situs pemukiman etnis Cina menunjukkan pola linier di mana berkembang dari utara menuju pusat Kota Medan. Sementara itu, hubungan antarsitus berkaitan dengan faktor migrasi dan ekonomi.

This undergraduate thesis is talk about distribution and relationship chinese settlement in Medan from the end of 19th century until early 20th century. This research is look at the similarities and differences between each site. General purpose is to reconstruction the culture of chinese in the past. Besides, the special purpose is to understand the characteristics of each site. Method that had been used is the archaeology of settlement in macro scale. The result is the distribution of chinese settlement in Medan shows that the pattern is linear. Meanwhile, the relationships between each site cause of migration and economy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juwita March Astuti
"Skripsi ini membahas tentang kritik sosial yang ditujukan kepada institusi militer kekaisaran Rusia di abad ke-19 dalam novel Poedinok/Duelkarya Aleksandr Kuprin. Analisis dalam penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa novel ini berfungsi sebagai kritik sosial yang disampaikan dalam konten dalam novel ini. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analitis dengan dan dibantu melalui teori tokoh dan penokohan serta sosiologi sastra. Berdasarkan hasil analisis, terbukti bahwa novel ini berfungsi sebagai kritik sosial dengan menunjukkan keburukan-keburukan yang terjadi dalam militer kekaisaran Rusia abad ke-19 seperti tindak kekerasan dan duel di antara anggota militer.
This thesis discussed about social criticism towards Imperial Russian Military Institution on 19thcentury in the novel Poedinok/Duelby Aleksandr Kuprin. The analysis in this thesis has a purpose to prove that novel Poedinok/Duel has a function as a social criticism based on the content in this novel. Descriptive-analytical method is used alongside with character and characterization theory and also sociological literature theory. Based on the result of the analysis, it is proven that Novel Poedinok/Duelfunctioned as social criticism because it is showing the bad sides of military institution an 19th century like brutal violence and dueling among military officers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefhany Azzahra
"Permasalahan terhadap ketimpangan peran gender yang menaruh perempuan pada posisi sekunder kerap terjadi di Eropa pada akhir abad kesembilan belas hingga awal abad kedua puluh. Banyak perempuan mengalami berbagai bentuk diskriminasi dan marginalisasi, terutama dalam memilih pekerjaan. Hal tersebut digambarkan dalam sebuah film berjudul Paula. Sebagai perempuan muda yang hidup di Jerman pada akhir abad kesembilan belas, tokoh utama bernama Paula Becker harus melalui berbagai konflik untuk mendapatkan posisi di dunia seni yang masih didominasi oleh laki-laki. Dalam mencapai tujuannya, Paula Becker membuat strategi agar karyanya mendapat pengakuan. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori The Second Sex dari Simone de Beauvoir dan teori Semiotika oleh Roland Barthes. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bentuk perjuangan pelukis perempuan dalam memperjuangkan aspirasinya. Hasil penelitian menunjukkan bentuk marginalisasi yang dihadapi oleh seniman perempuan serta melihat bentuk strategi yang dilakukan untuk mendapatkan pengakuan di dunia seni Eropa pada akhir abad kesembilan belas. Bentuk marginalisasi yang dihadapi oleh seniman perempuan diperlihatkan saat tokoh Paula tidak memiliki kuasa penuh akan hidupnya sendiri dan eksistensinya sebagai pelukis tidak dianggap oleh orang-orang di lingkungannya. Hal ini mendorong Paula untuk membuat sebuah inovasi berupa lukisan self-portrait nude dengan aliran ekspresionisme sebagai strategi untuk mendapatkan posisi di dunia seni Eropa.

Problems with unequal gender roles that put women in a secondary position were common in Europe in the late nineteenth and early twentieth centuries. Many women experienced discrimination and marginalization, especially in choosing a job. This is depicted in a movie called Paula. As a young woman living in Germany at the end of the nineteenth century, the main character named, Paula Becker, must go through various conflicts to get a position in the art world, which men still dominate. In achieving her goals, Paula Becker makes strategies so that her work will be recognized. This research is analyzed using Simone de Beauvoir's The Second Sex Theory and Roland Barthes' Semiotics theory. The purpose of this research is to see the form of struggle of female painters in fighting for their aspirations. The research results show the forms of marginalization faced by female artists and the strategies to gain recognition in the European art world at the end of the nineteenth century. The marginalization faced by female artists is shown when Paula's character does not have complete control over her own life, and people in her environment do not consider her existence as a painter. This encourages Paula to create an innovation in the form of nude self-portrait paintings with expressionism as a strategy to gain a position in the European art world."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rias Antho Suharjo
"Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengungkapkan strategi dalam berhikayat pada akhir abad ke-19. Korpus penelitian ini berupa naskah-naskah HST yang disalin oleh Muhammad Bakir dan Safirin di skriptorium milik keluarga Fadli di Pecenongan. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut maka dilakukan tinjauan dari dua sudut pandang, yaitu dari aspek naskah dan dari aspek teksnya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kodikologi, filologi, dan naratologi. Aspek-aspek naskah yang dikaji meliputi eksordium, kolofon, kata berhias, tanda tangan, penebalan garis aksara, dan karakter tulisan. Aspek teks yang dikaji terkait dengan adanya sampingan. Sampingan di dalam teks HST mengindikasikan adanya suatu variasi dalam narasi hikayat. Di tengah modernisasi tradisi cetak yang berkembang pesat, variasi aspek naskah dan teks diciptakan oleh penyalin naskah untuk menarik minat pembaca. Dengan hal tersebut, penyalin naskah melakukan suatu terobosan untuk bertahan. Rupanya, penyalin naskah tidak lantas menafikan adanya modernisasi tradisi cetak. Penyalin naskah bahkan mendayagunakan modernitas yang ada untuk mengembangkan usaha persewaan naskah miliknya. Hal inilah yang mengakibatkan naskah-naskah salinan Safirin dan Muhammad Bakir pada khususnya, cenderung memiliki aspek naskah dan narasi teks yang berbeda dari naskah-naskah lain sezaman.
The main purpose of this study was to reveal the strategy of telling story (berhikayat) at the end of the nineteenth century. The corpus of this study are Hikayat Sultan Taburat (HST) manuscripts copied by Muhammad Bakir and Safirin in the scriptorium belonging to the Fadli family in Pecenongan. To achieve the objectives of the study, it is conducted a review of two perspectives: from the aspects of the manuscripts and from the aspects of the text. This research conducted by using approach of codicology, philology, and naratology. Aspects of the manuscripts examined include the exordium, colophon, ornamented word, signature, line thickening, and script character of the manuscripts. The aspect of the texts studied is related to the presence of aside. Aside in the HST texts indicates a variation in narrative of telling hikayat. In the midst of the modernization of the printing tradition, variation of the manuscripts aspects and texts made by the scriber to attract the readers. The scriber make a breakthrough to survive. Apparently, the scriber of the manuscripts does not necessarily deny the existence of the modernization of the printing tradition. The scriber of the manuscripts even utilizes the modernity to develop his manuscripts rental. This has resulted in the manuscripts of Safirin and Muhammad Bakir, in particular, tending to have different aspects of manuscript aspects and narrative texts than other contemporary manuscripts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
D2590
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Satria Nugraha
"ABSTRAK
Kajian arkeologi industri memberikan pemahaman dan gambaran akan kehidupan sosial masyarakat industri masa lalu. Objek kajian arkeologi industri berupa artefak, struktur, atau bangunan bekas kegiatan industri. Pada masa kolonial, banyak industri didirikan di Indonesia, dan salah satunya adalah industri gula. Industri gula yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Pabrik Gula Kalibagor di Banyumas, Jawa Tengah. Penelitian ini membahas tentang tata ruang emplasemen pabrik yang berkaitan dengan aktivitas produksi dan kehidupan sosial yang ada dalam lingkungan industri Pabrik Gula Kalibagor pada masa lalu. Semua itu dapat diketahui dari pola keletakkan bangunan-bangunan dalam emplasemen pabrik.

ABSTRACT
Industrial archaeology review provides an understanding and the description about the social life of the past industrial society. The object of the study of industrial archaeology is in the form of artifacts, structures, or former buildings of the industrial activity. During the colonial period, many industries were established in Indonesia, and one of which was a sugar industry. The sugar industry that becomes the object of this research is the Kalibagor sugar factory at Banyumas, Central Java. This study discusses the factory spatial emplacement which is related to the production and social life activity that is presented in the industrial environment at Kalibagor sugar factory in the past. All can be known by the layout pattern of the buildings in factories emplacement."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>