Ditemukan 3728 dokumen yang sesuai dengan query
Suwarsono
Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010
647.95 SUW b
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Mishina, Yukio
Tokyo: E. Tuttle Company, 1976
895.635 MIS a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Yohanes Andreas
"Brisbane, the capital city of Queensland, Australia is a city with multicultural inhabitant. Therefore, freedom of assembly in a community is very important. Brisbane’s Cultural Precinct is a place where diverse communities gather every week. Equipped with several educational buildings, Cultural Precinct becomes a very popular tourist destination for both local and international. Currently there are six buildings, standing in good shape and working properly as it was built years ago. The oldest building of the area is the QAG (Queensland Art Gallery) with almost 120 years old, while the youngest is the QAGOMA (Queensland Gallery of Modern Art), which was built on 2006. Ascertaining the Cultural precinct is high value asset, Government has planned to develop it by hiring several developers to complete the master plan planned.
Millions of Australian dollar will be spend for a massive development, which to be honest very pleasing, since the government let locals involved to the master plan. As planned before, government wanted to develop Southbank as a place of artistic and cultural value where the whole community is welcomed and inspired. Along with the spirit of community and freedom of assembly, author tries to participate in development by providing a design of Banquet hall. On that account, author tries to develop a design method to bring harmony and perfection to the Cultural Precinct."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58530
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anom Bayontha Kusuma Widjaja Adhi
"Dari laporan UNCTAD tahun 2019, Statista tahun 2023 dan McKinsey tahun 2018 menyoroti dampak ekonomi yang signifikan dari transaksi B2B dalam skala global, serta menunjukkan bahwa B2B memainkan peran yang lebih penting dalam lanskap ekonomi dan bisnis secara keseluruhan. dengan dukungan teknologi informasi (TI), transaksi B2B telah menjadi tulang punggung rantai pasokan, memungkinkan pergerakan barang, layanan, dan sumber daya yang efisien antar bisnis. Dengan memfasilitasi transaksi antara pemasok, produsen, grosir, distributor, dan pengecer, B2B membantu mengoptimalkan operasi rantai pasokan dan meminimalkan inefisiensi. Transaksi B2B berbasis teknologi informasi dapat membantu mengembangkan hubungan jangka panjang dan kemitraan antar bisnis. Dengan melakukan studi pada perusahaan layanan makanan dan minuman di Indonesia, penelitian ini akan memperkaya pemahaman kita tentang pentingnya mekanisme tata kelola untuk membantu perusahaan jasa makanan dalam mengelola dan mempertahankan hubungan dengan pemasok mereka dengan membangun rutinitas untuk memastikan tata kelola kemitraan yang baik. Penelitian ini juga akan menunjukkan kontribusi penting dari kemajuan teknologi informasi yang cepat dan kontrol perusahaan yang terbatas pada sumber daya yang diperlukan terhadap tata kelola kemitraan yang baik. Selain itu juga menjelaskan bagaimana ketergantungan perusahaan pada pemasok mereka untuk input, bahan, komponen, atau layanan penting menentukan seberapa luas kapabilitas adopsi teknologi informasi yang harus dikembangkan oleh perusahaan. Studi ini menjelaskan peran lingkungan pasar yang lebih kompetitif dalam batasan pada kontrol perusahaan terhadap sumber daya yang diperlukan. Penelitian ini juga melihat seberapa pentingnya kapabilitas adopsi teknologi informasi bagi perusahaan layanan makanan dalam upaya mereka untuk mengembangkan pertukaran dan interaksi yang diatur dengan baik dengan para pemasok mereka.
UNCTAD's 2019, Statista’s 2023 and McKinsey's 2018 reports highlight the significant economic impact of B2B transactions on a global scale and show that B2B is playing a more important role in the overall economic and business landscape. With the support of information technology (IT), B2B transactions have become the backbone of supply chains, enabling the efficient movement of goods, services, and resources between businesses. By facilitating transactions between suppliers, manufacturers, wholesalers, distributors, and retailers, B2B helps optimize supply chain operations and minimize inefficiencies. Information technology-based B2B transactions can help develop long-term relationships and partnerships between businesses. By conducting a study on food service companies in Indonesia, this research will enrich our understanding of the importance of governance mechanisms to help foodservice companies manage and sustain relationships with their suppliers by establishing routines to ensure good partnership governance. It will also show the important contribution of rapid advances in information technology and firms' limited control over the resources required for good partnership governance. It also explains how firms' dependence on their suppliers for critical inputs, materials, components or services determines how extensive information technology adoption capabilities firms should develop. This study explains the role of a more competitive market environment in the constraints on firms' control over necessary resources. The research also looks at how important information technology adoption capabilities are to foodservice companies in their efforts to develop well-regulated exchanges and interactions with their suppliers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Briggs, Roy
London: Cassell, 2000
641.572 BRI f
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Fransisca Shinta Rahayu Pratiwi
"Penelitian ini menganalisis perencanaan dan pengendalian bahan makanan di Instalasi Gizi RSKBP. Pengumpulan data dilakukan di RSKBP pada bulan April sampai dengan Mei 2015 menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara observasi, wawancara mendalam dan penelusuran dokumen. Hasil penelitian mendapatkan belum ada kebijakan dan prosedur secara tertulis yang disahkan oleh Direktur, struktur organisasi belum terstruktur dengan baik, SDM belum memenuhi kualifikasi, serta sarana/prasarana belum memadai, sehingga kegiatan perencanaan dan pengendalian bahan makanan belum berjalan dengan baik. RSKBP perlu segera memperbaiki kegiatan perencanaan dan pengendalian bahan makanan dengan upaya yang komprehensif dan terstruktur, dengan berpedoman kepada Permenkes no 78 tahun 2013 tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Upaya tersebut dapat diawali dengan dibuatnya kebijakan Direktur yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan di Instalasi Gizi sehingga dapat menjadi dasar untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan di Instalasi Gizi RSKBP.
This research analyzed the planning and inventory control process of food supply in nutrition unit at Karya Bhakti Pratiwi Hospital (RSKBP). Data were collected at RSKBP from April to May 2015, using quantitative approach by conducting observation, in-depth interview and document review. The results showed that there was no policy and written guidelines/procedure legalized by the Director, no clear organization structure, unqualified human resources, and not enough facilities, which resulted in the inefficient planning and inventory control in food supply management at the hospital. RSKBP needs to take action to improve the food planning and inventory control process through comprehensive and structured efforts. The efforts shall take Minister of Health Regulation No. 78 Year 2013 regarding Guidance for Nutrition Service at Hospital as guidance. It can be started by issuing relevant Director policies for nutrition instalation at RSKBP as the basis for planning and inventory control in the unit."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Raeshya Fadillah Rahmadani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dari warna merah dan burung phoenix dalam lingkup kebudayaan Cina, serta membahas makna dari penggunaan simbol warna merah dan burung phoenix yang berkaitan dengan Permaisuri Wan dalam film The Banquet. Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan fokus pada makna simbol warna merah dan burung phoenix yang muncul pada penokohan Permaisuri Wan dalam film The Banquet. Berdasarkan hasil analisis data, dihasilkan simpulan sebagai berikut. 1) Warna merah dan burung phoenix berasal dari elemen yang sama yaitu elemen api, membuat kedua simbol tersebut memiliki makna ambisi atau hasrat. 2) Makna warna merah pada film The Banquet yang merupakan simbolisasi dari hasrat Permaisuri Wan untuk melakukan balas dendam dan merebut Tahta Kaisar Li.
This study aims to determine the meaning of the red color and the phoenix in Chinese culture, and to discuss the meaning of the use of the red and phoenix symbols associated with Empress Wan in The Banquet. The research method that will be used is a qualitative descriptive research method with a focus on the meaning of the red symbol and the phoenix that appear in the characterization of Empress Wan in The Banquet film. Based on the results of data analysis, the following conclusions are generated. 1) The colors red and the phoenix come from the same element, namely the fire element, making both symbols have the meaning of ambition or illusion. 2) The red color in The Banquet is a symbol of Empress Wan's desire to take revenge and seize Emperor Li's throne."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Widi Sovianty Silviani
"Skripsi ini membahas tentang implementasi sanitasi higiene penyelenggaran makanan di RS XYZ Tangerang pada tahun 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran implementasi penyelenggaraan makanan di Rumah sakit XYZ. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan mengunakan metode kualitatif. Elemen yang dianalisis mengacu pada Kepmenkes RI no. 1204 Tahun 2004. Yang terdiri atas pengadaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan bahan makanan, pengawasan higiene sanitasi makanan dan minuman. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyelenggaraan higiene sanitasi makanan di RS XYZ sebagian besar telah sesuai dengan Kepmenkes RI No. 1204 tahun 2004, namun masih ada yang perlu ditingkatkan agar dapat memenuhi peraturan. Penelitian ini menyarankan bahwa instalasi gizi RS XYZ perlu meningkatkan sanitasi higiene penyelenggaraan penggelolaan makanan, perlu disediakan pakaian kerja yang terbuat dari bahan yang nyaman saat dipakai oleh penjamah makanan saat mengolah makanan. Selain itu perlu disediakan alat pelindung diri yang lengkap seperti masker, sarung tangan dan celemek yang harus dikenakan oleh penjamah makanan saat menjamah makanan, disamping itu pihak rumah sakit perlu menyediakan fasilitas higiene sanitasi penyelenggaraan pengolahan makanan yang lengkap seperti rak untuk penyimpanan alat masak dan alat makan. Sedangkan bagi penjamah makanan perlu diadakan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai higiene sanitasi pengolahan.
The tesis talk about sanitation hygiene implementated that use in food processing for XYZ hospital tangerang in 2011. The purpose of this study was to know the description of the implementation of the food operation at XYZ Hospital. This type of research used is descriptive by using qualitative methods. Elements that were analyzed referring to Kepmenkes RI no. 1204 of 2004. Consisting of food procurement, food storage, food processing, sanitation, hygiene supervision of food and beverages. The results showed that the implementation of food hygiene in XYZ hospitals sanitation has been largely in accordance with Kepmenkes RI No.1204 of 2004, but there is still room for improvement in order to meet the regulations. This study suggests that the installation of nutrient RS XYZ needs to improve sanitation, food hygiene organization, needs to be provided work clothing made of materials that comfortable when worn by food handlers during food processing. In addition it needs to be provided complete personal protective equipment such as masks, gloves and aprons should be worn by food handlers when handling food, besides that the hospitals need to provide hygienic sanitation facilities is a complete implementation of food processing such as storage shelves for cooking utensils and cutlery . As for food handlers need to be held trainings to increase knowledge about processing sanitation hygiene."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Putri Chaerina Septiani
"Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan higiene dan sanitasi pengelolaan makanan di Unit Instalasi Gizi Rumah Sakit X tahun 2018. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan pemeriksaan laboratorium. Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu diketahui bahwa higiene sanitasi di unit instalasi gizi rumah sakit X sudah cukup memenuhi syarat menurut checklist yang mengacu kepada Permenkes Nomor 1096 Tahun 2011. Namun ada beberapa aspek yang harus diperbaiki seperti aspek fasilitas sanitasi, bangunan dan tempat penyimpanan alat masak.
Berdasarkan hasil pengecekan kualitas bakteriologis pada sampel makanan, usap tangan penjamah dan alat makan di rumah sakit X, hasilnya menunjukkan negatif atau tidak ditemukan bakteri E.coli pada sampel yang diambil. Selain itu, terkait perlindungan makanan dalam hal ini penerapan sistem Hazard Analysis Critical Control Point HACCP, ditemukannya beberapa titik kendali kritis pada proses pengolahan makanan. Setiap menu makanan tentunya memiliki titik kendali kritisnya masing-masing yang perlu diperhatikan cara pengendaliannya. Diketahui pula bahwa kegiatan pemantauan, pengecekan serta pencatatan terkait HACCP belum dilakukan secara rutin di rumah sakit X.
This study is a descriptive research to know the overview of implementation food hygiene sanitation in Nutrition Installation Unit of Hospital X, year 2018 that used observation, interview, and laboratory analysis as methods of collecting data. The results obtained from this research are known that sanitation hygiene in the hospital nutrition unit X is quite qualified according to the checklist referring to Permenkes 1096 Year 2011. However, there are several aspects to be improved such as sanitation facilities, building, and cooking utensils storage. Based on bacteriological result on food samples, hand swab of food handlers, and cutlery in hospital X have not found E. coli bacteria in the samples that were taken. In addition to food protection from the implementation of the Hazard Analysis Critical Control Point HACCP system, we have found several critical control points CCPs in food processing. Each food menu has its own critical control points that need to be considered how to control them. It is also known that HACCP related monitoring, checking, and recording activities have not been done regularly in hospital X. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rifa Hilmi Akil
"Makanan sangat penting dalam kehidupan manusia, untuk memenuhi makanan dalam sehari-hari kualitas makanan yang harus diperhatikan. Jasaboga catering yang merupakan salah satu bisnis yang memproduksi makanan harus memastikan keamanan makanan, sehingga makanan tidak menimbulkan bahaya atau penyakit bagi mereka yang mengkonsumsinya. Penelitian ini berfokus pada praktik sanitasi teknis dan sanitasi makanan di Catering X jasaboga kelas 3A. Desain penelitian ini adalah studi kasus deskriptif dengan pengumpulan data primer. Studi ini mengacu pada persyaratan yang tercantum dalam Permenkes No. 1096 2011 tentang sanitasi jasaboga higiene. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dengan daftar periksa, wawancara dengan kuesioner dan pengujian mikrobiologis peralatan makanan dan memasak / makan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Catering X adalah 67,5% dan pelaksanaan sanitasi makanan higienis hanya terjadi pada tahap pemilihan bahan makanan, transportasi makanan, dan penyajian makanan
Food is very important in human life, to meet food in everyday food quality that must be considered. Jasaboga catering which is one of the businesses that produce food must ensure food safety, so that food does not cause danger or disease to those who consume it. This research focuses on the practice of technical sanitation and food sanitation at Catering X Jasaboga class 3A. The design of this research is a descriptive case study with primary data collection. This study refers to the requirements listed in Permenkes No. 1096 2011 regarding sanitation, hygiene services. Data were collected using observation methods with checklists, interviews with questionnaires and microbiological testing of food and cooking/eating equipment. The results of this study found that Catering X was 67.5% and the implementation of hygienic food sanitation only occurred at the stage of food selection, food transportation, and food serving."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library