Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206549 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Andrew Bain
"ABSTRACT
Kondisi udara sebagai campuran mempunyai peranan yang sangat panting dalam perancangan sistem pengkondisian udara, dimana mempengaruhi kondisi udara luar yang akan dipergunakan dalam perhitungan untuk perancangan sistem pengkondisi udara, dengan adanya perbedaan kondisi udara di satu tempat dengan tempat yang lain. Pada perancangan sistem pengkondisian udara, data temparatur dan kelembaban antara perencana yang satu dengan perencana yang lain mempunyai referensi yang berbeda-beda, terlebih jika perancangan dilakukan pada daerah yang berbeda, sehingga penentuan kondisi nyaman berbeda pula.
Untuk itu perlu dilakukan pengkajian sifat-sifat udara untuk daerah Jakarta. Data tersebut diperoleh dari Kantor Pengkajian Perkotaan dan Lingkungan (KPPL), jl. Casablanca Kav-1, Jakarta, dari tahun 1995 sampai 1997.
Metode yang dipakai dalam pengolahan data ini adalah metode Bin, yaitu pembagian rentang temperatur dan kelembaban tertentu dalam selang tertentu (dalam hal ini 2°C dan 0,002 kg/kg). Keadaan nyaman adalah keadaan dalam daerah temperatur 20,5-27°C dan kelembaban spesifik 0,0042 - 0,012 kg uap air/kg udara kering. Sementara keadaan udara yang paling banyak teljadi adalah pada daerah temperatur 24-26°C dan kelembaban spesifik 0,016 - 0,018 kg/kg, yaitu pada bulan Oktober tahun 1996 sebanyak 274 kali.

"
1999
S36052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Welton
"ABSTRAK
Sifat- udara sebagai campuran mempunyai peranan yang sangat penting
dalam perancangan sistem tata udara, dimana sifat-sifat udara berbeda disetiap
tempat. Pada perancangan sistem pengkondisian udara, data temperatur dan
kelembaban antara perencana yang satu dengan perencana yang lain mempunyai
referensi yang berbeda, sehingga penentuan kondisi nyaman berbeda pula.
Untuk itu perlu dilakukan pengkajian sifat-sifat udara untuk daerah Jakarta.
Data tersebut diperoleh dari Kantor Pengkajian Perkotaan dan Lingkungan
(KPPL), Ji. Casablanca Kav-1, Jakarta, dari tahun 1995 - 1997.
Metode yang dipakai dalam analisa data ini adalah metode Bin, dimana
rentang suhu minimum ke maksimum yang teijadi dibagi dalam selang suhu
tertentu. Dari basil analisa diperoleh keadaan nyaman yaitu dalam daerah
temperatur 20.5 ° C - 27 ° C dan kelembaban 4,2 gr uap air/kg udara kering - 12 gr
uap air/kg udara kering.
Keadaan udara yang banyak terjadi yaitu pada no Bin 27 yaitu pada daerah
24° C - 26° C dan kelembaban 16 gr uap air/kg udara kering - 18 gr uap air/kg
udara kering sebanyak 2210 jam pada tahun 1996"
1998
S36883
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Danawan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T40297
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Humisar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Oktora
"Sick Building Syndrome (SBS) merupakan kumpulan gejala non-spesifik yang dialami saat berada dalam suatu gedung yang terkait dengan kualitas udara dalam ruang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara kualitas fisik udara dalam ruang (suhu dan kelembaban) dengan kejadian Sick Building Syndrome pada pekerja yang bekerja di dalam gedung. Metode penelitian yang digunakan adalah disain studi cross sectional. Pada penelitian ini, suhu dan kelembaban udara merupakan variabel independen, dan kejadian SBS adalah variabel dependen. Karakteristik responden (umur, jenis kelamin, lama/masa kerja, kebiasaan merokok, riwayat penyakit alergi dingin, dan kondisi psikososial) juga turut diteliti sebagai variabel independen lainnya. Jenis AC dan kepadatan orang dalam ruang diteliti sebagai faktor lain yang mempengaruhi kualitas udara dalam ruang. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa factor karakteristik responden yang memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian SBS hanya riwayat penyakit alergi dingin. Dari hasil penelitian, ditemukan adanya hubungan yang signifikan kualitas fisik udara dalam ruang (suhu dan kelembaban) dengan kejadian SBS. Hasil uji statistik chi-square, hubungan antara suhu udara dan SBS, diperoleh Pv = 0,011 dan OR = 3,363. Hasil uji statistik chisquare, hubungan antara kelembaban relatif dan SBS, diperoleh nilai Pv = 0,031 dan OR = 2,923."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Subadi
"Karya tulis ini berisikan suatu tinjauan dan perbaikan mengenai tidak tercapainya temperatur yang dilnginkan dari "Laboratorium Pengujian Lemari Pendingin". Dalam suatu sistem Refrigerasi dan Tata Udara kornponen yang satu berhubungan dengan komponen lainnya, sehinggu apabila ada satu komponen yang tidak berfungsi, maka sistem secara kcseluruhan akan terganggu {tidak berfungsi secara optimal). Dalam menangani suutu masalah Sistem Refrigerasi dan Tata Udara ilem pertama yang harus dicek yaitu kompresor~ karena kompresor merupakan jantung dari sistem refrigerasi. Hasil pengecekan kompresor dalam keadaan baik dengan ampere yang rnasih sesuai dengan spesifikasi, dari kondenser sistem dapat mengeluarkan panas dan evaporator juga dapat menyerap panas, dari pernyataan~pemyataan diatas sistem refrigerasi dalam keadaan baik. Untuk sistem tata udara (mesin pengolah udara), hal pertama yang harus dicek yaitu iaju ali ran volume udara suplai dan laju a! iran udara balik. Laju aliran udara suplai didapat 147 CMH dan uJara balik 112 CMH, nilai lersebut sangatjauh dari perhitungan. Hasil dari perhitungtm analisa psikrometrik didapat laju aJiran udara supplai dan batik yaitu 370 CMH. Dalarn kasus diallls ternyata suplai fan yang terlalu kecil, sehingga diputuskan untuk menganti fan dengan kapsitas yang lebih besar. Setelah penggantian Lajc aliran volume suplai dan balik menjadi 409 dan 359, nilai tersebut tidak bisa ldta bual persis 370 kan::na tidak tersedianya alat pengatur laju aliran volume (volume damper), tetapi pada dasamya nilai diatas sudah masuk dalam spesifikasi yang diinginkan. Setelah kasus laju aliran volume selesai, langkah selanjutnya yaitu pengambllan data, dimana hasilnya temperatur ruang uji tidak tercapai. Dari hasH analisa dengan mellhat grafik perbedaan temperatur refrigeran dan temperatur air dingin (evaporator approach) yang diha.sllkan sangat tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa evaporator (penukar kalor) tidak dapat berfungsi secant optimal, disamping itu kalu kita melihat tekanan kondenser yang sekitar 280 Psi padahal tekanan tinggi maksimum sistem refrigerasi yang mcnggunakan refrigeran R~22 adalah sekitar 240, ada indikasi bahwa kapasitas kondenser kurnag besar (undersize)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2006
TA717
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ortega, Angga F
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26538
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>