Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194171 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulia Nurlita
"

Penelitian ini bertujuan menganalisis dan memberikan pandangan mengenai

inherent fraud risk pada satu organisasi pengawasan industri di Indonesia. Analisis
inherent fraud risk yang akan diteliti menggunakan langkah-langkah yang
merupakan kombinasi dari standar ISO 31000:2018 dan COSO:2016. Berdasarkan
observasi terhadap tugas pokok dan unit kerja organisasi diidentifikasi 18 skema
fraud. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 4 skema fraud tertinggi yaitu
“Pemerasan kepada pihak ke-3”, “Benturan kepentingan perizinan”, “Benturan
kepentingan pengaturan eksternal”, dan “Benturan kepentingan
Penindakan/pemeriksaan”. Terkait tugas pokok terdapat 3 hal yang harus
diperhatikan yaitu pengelolaan sistem informasi, logistik, dan pengawasan industri.


This research aims to analyze and provide views on inherent fraud risk of an

Industrial Supervisory in Indonesia. The inherent fraud risk analysis will be
examined using the combination of the methods presented in ISO 31000:2018 and
COSO: 2016. Based on observations of the main tasks and work units of the
organization, there are 18 fraud schemes identified. The results of this study indicate
that the four highest fraud schemes are "Extortion to the 3rd party", "Conflict of
interest in licensing", "Conflict of interests in external arrangements", and "Conflict
of interest in Enforcement/inspection". As for related tasks, there are three things
that must be considered: management of information systems, logistics, and
industrial supervision.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridho Al Furqan
"Kerentanan industri service terhadap keterjadian fraud, tidak efektifnya pengendalian internal dan terjadinya beberapa kasus fraud pada perusahaan, merupakan faktor utama yang mendorong peneliti untuk melakukan fraud risk assessment terutama pada proses bisnis procurement dan pengeluaran operasi. Tujuan dilakukannya fraud risk assessment ini adalah untuk menganalisis risiko fraud potensial, merekomendasikan pengendalian atas risiko tersebut dan merancang strategi anti fraud yang tepat bagi perusahaan, baik strategi preventif, detektif maupun investigatif.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Sedangkan metode yang digunakan adalah single case with single unit analysis. Hasil penelitian menyimpulkan dari total 23 skenario fraud yang diidentifikasi 17 skenario proses bisnis procurement dan 6 skenario proses bisnis pengeluaran operasi , terdapat lima skenario yang memiliki tingkat risiko fraud residual paling tinggi high dan 3 skenario berada pada tingkat medium.
Berdasarkan hasil penilaian ini, Peneliti memberikan rekomendasi pengendalian yang relevan untuk memitigasi risiko tersebut. Selain itu, Peneliti juga merekomendasikan strategi anti fraud yang relevan yang dapat diterapkan perusahaan untuk memitigasi keterjadian fraud. Strategi preventif yang direkomendasikan adalah pelaksanaan fraud risk awareness, code of conduct, tone of the top, pelaksanaan background check, membangun pengendalian internal yang baik dan membuat prosedur anti fraud. Sedangkan strategi detektif yang direkomendasikan adalah penerapan whistle blowing system, penerapan fraud risk indicator dan mystery shopping.

The vulnerability of the service industry to fraud incidence, ineffectiveness of internal controls and the occurrence of some cases of fraud to the company, is a major factor that encourages researchers to conduct fraud risk assessment, especially in procurement business processes and operating expenditure. The purpose of this research is to identify potential fraud risks, recommend control of these risks and suggest appropriate anti fraud strategies for the company, both preventive and detective strategies.
The type of research used in this research is qualitative by using case study approach. While the methodology used is single case with single unit analysis. The results of this study conclude that from the total 23 identified fraud scenarios 17 scenarios from business process procurement and 6 scenarios from operating expenditure , there are 5 scenarios with the highest residual fraud risk and 3 scenarios at medium level.
Based on the results of this assessment, the Researcher provides relevant control recommendations to mitigate such risks. In addition, researchers also recommend a relevant anti fraud strategy that can be applied to mitigate the company fraud incident. The recommended preventive strategy is the implementation of fraud risk awareness, code of conduct, tone of the top, implementation of background check, establishing good internal controls and making anti fraud procedures. While the recommended detective strategy is the application of whistle blowing system, application of fraud risk indicator and mystery shopping.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Indratama
"Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan Fraud Risk Assessment (FRA) pada kegiatan penegakan hukum di Instansi XYZ. Ruang lingkup kegiatan penegakan hukum yang diamati dalam penelitian ini yaitu proses bisnis pemeriksaan bukti permulaan dan penyidikan. Penelitian ini juga bertujuan untuk merancang strategi anti fraud yang relevan pada proses bisnis tersebut. FRA merupakan proses yang penting bagi organisasi. Implementasi FRA bagi organisasi dapat digunakan untuk memitigasi risiko fraud yang mungkin terjadi dalam organisasi. FRA memberikan kerangka untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi risiko fraud. Hal ini membantu organisasi dalam memprioritaskan pengendalian dan memberikan respon yang tepat terhadap risiko fraud yang teridentifikasi.
Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai implementasi FRA pada kegiatan penegakan hukum Instansi XYZ. Triangulasi data digunakan dalam penelitian ini agar mendapatkan pemahaman yang lebih baik. Data diperoleh melalui analisis dokumen, wawancara mendalam terhadap 24 informan dan penyebaran kuesioner terhadap 30 responden.
Hasil penelitian mengidentifikasi sebanyak 26 kemungkinan skenario fraud pada kedua proses bisnis. Beberapa risiko yang perlu dimitigasi yaitu risiko yang berada di tingkat risiko sangat tinggi, risiko tinggi, dan risiko sedang. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 1 skenario fraud pada tingkat residual fraud risk sangat tinggi, 10 skenario fraud pada level risiko residual fraud risk tinggi dan 8 skenario fraud pada level risiko residual fraud risk sedang. Hasil penelitian ini selanjutnya dapat menjadi rekomendasi dalam menyusun strategi anti fraud yang relevan untuk diterapkan pada proses bisnis tersebut.

This research aims to apply Fraud Risk Assessment (FRA) in the law enforcement function of the XYZ Agency. The scope of this research includes the process of preliminary evidence examination and investigations process in the law enforcement functions. This research also aims to design anti-fraud strategies that are relevant to these business processes. FRA is an important process for organizations. Implementing FRA for organizations can be used to mitigate the risk of fraud that may occur within the organization. FRA provides a framework for identifying, analyzing, and evaluating fraud risks. This helps organizations prioritize controls and provide appropriate responses to identified fraud risks.
A qualitative approach was used in this research to provide an in-depth understanding of the implementation of FRA in the law enforcement activities of Agency XYZ. Data triangulation was used in this research to gain a better understanding. Data was obtained through document analysis, in-depth interviews with 24 informants and distributing questionnaires to 30 respondents.
The results of this research identified 26 possible fraud scenarios in both business processes. Some risks that need to be mitigated are risks at the residual level “very high”, “high”, and “moderate”. Based on the results, there is 1 fraud scenario at a very high residual fraud risk level, 10 fraud scenarios at a high residual fraud risk level, and 8 fraud scenarios at a medium residual fraud risk level. In the end, the results of this research can be used as recommendations for developing relevant anti-fraud strategies to be applied to this business process.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardis, Patrick M.
London: McGraw-Hill , 1987
368 ARD r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Qomarudin Alfatah
"Timbulnya berbagai variasi skema fraud, tidak efektifnya pengendalian internal dan banyaknya kasus fraud yang terjadi di sektor perpajakan, merupakan beberapa faktor yang mendorong dilakukannya penelitian terkait fraud risk assessment terutama pada kegiatan pemeriksaan pajak. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi risiko fraud atas variasi skema fraud yang mungkin terjadi, mengevaluasi pengendalian risiko dan mendiskusikan strategi anti fraud yang sesuai dengan menggunakan studi kasus di Direktorat Jenderal Pajak. Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus, dengan pendekatan penelitian sequential mix method melalui kombinasi penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dengan menggunakan rational choice theory, penelitian ini memperluas literatur studi sebelumnya dengan menyediakan bukti bahwa fraud dapat dihalangi dengan meningkatkan probabilitas bahwa fraud akan terdeteksi. Penelitian ini mengisi research gap terkait penelitian fraud risk assessment dalam kegiatan pemeriksaan pajak yang sangat jarang dilakukan penelitiannya
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat skema-skema fraud yang teridentifikasi dan residual fraud risk yang harus ditangani. Penelitian ini mendiskusikan pengendalian yang sesuai untuk memitigasi residual fraud risk tersebut agar terjaga pada level selera risiko organisasi. Selain itu, penelitian ini juga mendiskusikan strategi anti fraud yang relevan bagi organisasi, melalui evaluasi strategi anti fraud yang sudah diterapkan sebelumnya dan strategi anti fraud yang belum pernah diterapkan.

The emergence of a variety of fraud schemes, ineffective internal controls, and the number of fraud cases that occur in the taxation sector, encourage researches related to fraud risk assessment, especially in tax audit activities. This study aimed to identify potential fraud schemes risks, evaluate risk controls and discuss anti-fraud strategies using a case study at the Directorate General of Taxes in Indonesia. With a sequential mix method approach through a combination of quantitative and qualitative research, and by using rational choice theory, this research extends the literature of previous studies by providing evidence that fraud can be prevented by increasing the probability to detect fraud scheme. This study fills out the gaps related to fraud risk assessment research in the tax audit process which have been rarely performed in the literatures.
The results of this study indicate that there are identified fraud schemes and also residual fraud risk that must be addressed. This study discussed appropriate controls to mitigate the residual fraud risk to be maintained at the level of organizational risk appetite. In addition, this study also discussed anti fraud strategies that are relevant to the organization, through evaluating anti-fraud strategies that have been previously implemented and anti-fraud strategies that have never been implemented.
"
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jesi Rizky Anindya
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor resiko fraud mana saja yang menurut para pegawai perusahaan memiliki kekuatan terbesar dalam mempengaruhi seseorang untuk melakukan tindakan fraud serta menggali pendapat terkait pencegahan timbulnya fraud di dalam perusahaan. Faktor-faktor resiko fraud dalam penelitian ini didasari oleh konsep fraud triangle yang dikembangkan oleh Donald Cressey, serta contoh-contoh situasi yang tertulis di dalam SAS No. 99. Sampel dari penelitian ini ialah sejumlah pegawai perusahaan yang dipilih dengan metode convenience sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ketiga faktor tidak memiliki signifikansi yang cukup tinggi untuk mempengaruhi pegawai melakukan fraud, namun jika dibandingkan antar faktor, faktor tekanan dianggap memiliki pengaruh paling besar diantara faktor lainnya. Terkait usaha pencegahan fraud, pegawai menganggap bahwa seluruh alat pencegahan sangat penting untuk dilaksanakan, terutama pembagian tugas segregation of duties yang baik dan jelas.

ABSTRACT
The purpose of this research is to find out about which fraud risk factors that can potentially influence employees to commit fraud, as well as to obtain several opinions regarding fraud prevention in an entity. The fraud risk factors in this research are based on Donald Cressey rsquo s fraud triangle concept and the examples provided in SAS No. 99. The sample consists of company employees which are selected by the method of convenience sampling. The result shows that all of the three factors have no high significancy in influencing employees to commit fraud. Yet, compared to other factors, the pressure factor is believed to have the highest influence for the employees to commit fraud. As for the fraud prevention, employees reckoned that all of the provided fraud prevention tools are important, especially the goodness and incisiveness of segregation of duties."
2017
S68221
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Dwitya Hapsari
"Penelitian ini menilai kemampuan mahasiswa akuntansi untuk mengidentifikasi risiko penipuan ketika disajikan dengan serangkaian skenario. Penelitian ini juga menemukan perbedaan kemampuan antara mahasiswa yang telah mengambil subjek akuntansi forensik dan siswa yang belum mengambil subjek akuntansi forensik dalam mengidentifikasi risiko penipuan. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa yang telah mengambil subjek akuntansi forensik memiliki skor dan pemahaman yang lebih baik dalam mengidentifikasi faktor risiko fraud yang telah tertanam dalam skenario. Siswa-siswa ini kemungkinan akan memiliki pemahaman yang lebih baik dari faktor risiko penipuan dan konsep fraud triangle. Berdasarkan ISA 240, auditor memiliki tiga tujuan utama, salah satunya adalah untuk mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material laporan keuangan karena penipuan. Oleh karena itu, penelitian ini bermanfaat untuk departemen akuntansi dan juga dapat dilakukan penyesuaian kurikulum atau mata pelajaran wajib yang harus diberikan kepada siswa untuk mendukung karir mereka.

This study assess the ability of accounting students to identify the fraud risk when presented with a series of scenarios. This study also find the differences ability between students who have taken forensic accounting subject and students who have not taken forensic accounting subject in fraud risk identification. This research is using quantitative analysis. The results show that a majority of students who have taken forensic accounting subject has a better score or understanding in identifying the fraud risk factors embedded in scenarios. These students would likely have a better understanding of fraud risk factors and the concept of fraud triangle. Based on ISA 240, auditors have three main objectives, one of them is to identify and assess the risks of material misstatement of the financial statements due to fraud. Therefore, this study is beneficial to the accounting department and might be able to make adjustments to the curriculum or compulsory subjects that must be given to students to support their careers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Silvia Fahriani
"Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan fraud risk assessment pada siklus pembelian barang PT X sebagai salah satu strategi dalam mengantisipasi terjadinya kecurangan yang mengancam kelangsungan bisnis perusahaan. Melalui Fraud Risk Assessment, manajemen dapat menetapkan prioritas pengendalian dan upaya-upaya pencegahan yang tepat untuk setiap skema fraud berdasarkan tingkat risiko yang dihadapi. Fraud Risk Assessment dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan panduan dalam COSO Fraud Risk Management Guide 2017.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi lapangan. Berdasarkan hasil assessment pada siklus pembelian barang PT X, kecurangan dengan skema Mark-up Billing, Kickback, dan Theft of Inventory and Equipment memiliki tingkat risiko tertinggi sehingga perhatian dan upaya dalam mengantisipasi risiko tersebut harus diprioritaskan.
Rekomendasi strategi anti-fraud yang dirancang dengan berpijak pada penerapan 2 pilar yaitu pencegahan dan pendeteksian fraud dapat digunakan oleh manajemen untuk menekan kemungkinan terjadinya risiko fraud, meminimalisir potensi kerugian, serta menjaga aset perusahaan dari tindak kecurangan.

This study aims to conduct the fraud risk assessment on the goods purchasing cycle at PT X as one of the strategies to anticipate fraud that threatens the company 39 s business continuity. Through the Fraud Risk Assessment, management can set priority controls and appropriate prevention strategy for each fraud scheme based on the level of risk. The Fraud Risk Assessment in this study was conducted in accordance with the guidelines in COSO Fraud Risk Management Guide 2017.
This study used a qualitative approach with field study data collection techniques. Based on the results of the assessment on the goods purchasing cycle at PT X, the Mark up Billing Scheme, Kickback Scheme, and Theft of Inventory and Equipment scheme has the highest risk level so that the attention and effort in anticipating those risk must be prioritized.
The recommended anti fraud strategy, which is designed based on the application of two pillars of fraud prevention and detection, can be used by management to minimize the possibility of fraud risk, minimize potential loss, and secure the company 39 s assets from fraud.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Septariana Puspa
"Tujuan penelitian ini adalah menilai tingkat maturitas dari program fraud risk management PT X pada tingkat korporat, menyusun matriks fraud risk assessment dengan mengidentifikasi skema risiko fraud yang mungkin terjadi, melakukan penilaian dari risiko fraud (fraud risk assessment), dan menyusun Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) pada Sub Direktorat Satuan Pengawasan Intern PT X. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif maupun kualitatif (mix method) dengan tipe penelitian deskriptif. Data primer diperoleh melalui hasil pengamatan dan wawancara pada pejabat terkait untuk menilai tingkat maturitas fraud risk assessment, dan data sekunder diperoleh melalui dokumen kebijakan maupun laporan internal perusahaan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat maturitas fraud risk management PT X sebesar 9,98 dari 45 atau sebesar 22,2%. Berdasarkan penilaian fraud risk assessment teridentifikasi 38 skema risiko fraud dengan tingkat residual risk terdiri dari 11 low risk, 11 medium risk dan 14 high risk. Atas fraud risk assessment PT X menghasilkan 11 kegiatan pelaksanaan pengawasan internal dengan total hari pengawasan sebanyak 584 hari pengawasan yang harus dilakukan dalam 1 tahun pengawasan pada Kantor Pusat dan SBU Transbusway.

The purpose of this study is to assess the maturity level of PT X's fraud risk management program at the corporate level, compile a fraud risk assessment matrix by identifying possible fraud risk schemes, conducting fraud risk assessments (fraud risk assessment), and compiling the Annual Supervision Work Program at the Sub Directorate of Internal Supervision Unit PT X.In this study using quantitative and qualitative research (mix method) with descriptive research types. Primary data is obtained through observations and interviews with relevant officials to assess the fraud risk assessment maturity level, and secondary data obtained through policy documents and company internal reports. From the results of the study it was found that the PT X fraud risk management maturity level was 9.98 of 45 or 22.2%. Based on the fraud risk assessment assessment identified 38 fraud risk schemes with a residual risk level consisting of 11 low risk, 11 medium risk and 14 high risk. PT X's fraud risk assessment resulted in 11 internal supervision activities with a total of 584 days of supervision that must be carried out within 1 year of supervision at the Head Office and SBU Transbusway."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kinanti Rizkika
"Tulisan ini menganalisis mitigasi atas risiko yang mungkin timbul terhadap pemanfaatan Artificial Intelligence dalam sistem pendeteksi fraud yang digunakan pada perbankan. Tulisan ini disusun dengan menggunakan metode penelitian doktrinal. Artificial Intelligence adalah suatu sistem komputer yang dapat melakukan pekerjaan dan berpikir layaknya kecerdasan manusia. Peluang besar AI untuk mempermudah proses bisnis, operasional, dan layanan bank memungkinkannya digunakan dalam sistem pendeteksi fraud karena kemampuannya untuk mengolah data yang kompleks dapat membantu meningkatkan pengendalian internal bank dalam penguatan pilar preventif. Karena potensinya yang besar, Perbankan mulai mengimplementasikan AI untuk mendeteksi fraud. Namun pemanfaatan AI dalam mendeteksi fraud tidak terlepas dari risiko hukum antara lain pertanggungjawaban hukum apabila AI melakukan pelanggaran hukum, pelanggaran keamanan privasi dan data pribadi, serta ancaman kejahatan siber. Risiko- risiko tersebut harus dipahami bank sebagai pengguna mengingat pemanfaatan AI yang masif belum di dukung dengan regulasi yang memadai, sehingga perlunya dilakukan mitigasi terhadap risiko-risiko tersebut. Oleh karena itu, menjadi perhatian pemerintah untuk segera menyusunnya dalam kebijakan khusus. Selain itu, Bank perlu melakukan mitigasi risiko antara lain penguatan kebijakan internal dan penguatan sistem internal.

This paper analyzes the mitigation of risk that may arise from the use of Artificial Intelligence in fraud detection systems used in banking. This paper employs doctrinal research methods. Artificial Intelligence is a computer system that can do work and think like human intelligence. AI's great opportunity to simplify business processes, operations and bank services allows it to be used in fraud detection systems because its ability to process complex data that can help improve bank internal controls in strengthening the preventive pillar. Because of its great potential, banks are starting to implement AI to detect fraud. However, the use of AI in detecting fraud cannot be separated from legal risks, including legal liability if AI violates the law, breaches the security of privacy and personal data, as well as the threat of cyber crime. Banks as users must understand these risks considering that the massive use of AI is not yet supported by adequate regulations, so it is necessary to mitigate these risks. Therefore, it is a matter of concern for the government to immediately formulate it in a special policy. In addition, the Bank needs to mitigate risks, including strengthening internal policies and strengthening internal systems."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>