Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171927 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Priska Mareindri Agnest George
"ABSTRAK
Kanker nasofaring (KNF) merupakan jenis kanker kepala dan leher yang disebabkan oleh tumbuhnya sel-sel ganas pada bagian nasofaring. Kanker ini dapat diobati dengan kemoterapi, radioterapi, dan atau keduanya. Salah satu efek samping dari radiasi sebagai langkah pengobatan KNF, khususnya setelah radiasi yaitu rusaknya kelenjar tiroid. Rusaknya kelenjar tiroid dapat mengakibatkan kelenjar tiroid dalam tubuh tidak cukup dalam memproduksi hormon tiroid yang dibutuhkan tubuh. Hal tersebut dinamakan hipotiroid. Perkembangan hipotiroid pada tiap pasien KNF pascaradiasi berbeda sesuai dengan faktor-faktor tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat perkembangan hipotiroidisme pada pasien KNF pascaradiasi serta faktor yang berasosiasi dengan tingkat perkembangan hipotiroid. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan perluasan dari classification and regression tree (CART). Algoritma survival yang digunakan dalam penelitian ini yaitu relative risk tree. Hasil yang diperoleh dari colorival tree adalah perkembangan hipotiroid pada pasien dengan produksi keringat tidak berkurang cenderung lebih lambat daripada pasien dengan produksi keringat berkurang. Selain itu, perkembangan hipotiroid pada pasien yang memiliki total skor gejala hipotiroid Zulewski 1,5 lebih lambat daripada pasien yang memiliki total skor gejala hipotiroid Zulewski.

ABSTRACT
Nasopharyngeal cancer (NPC) is a type of head and neck cancer that caused by malig- nant cells in the nasopharynx. This cancer can be given with chemotherapy, radiotherapy, and or all. One of the side effects of radiation as a step in NPCs treatment, specifically after radiation is thyroid damage. Damage to thyroid hormones that can be done in the body is not enough to produce thyroid hormones that the body needs. This is called hy- pothyroidism. The development of hypothyroidism in each post-radiation NPCs patient is different according to certain factors. The aim of this study was to analyze the rate of development of hypothyroidism in post-radiation NPCs patients as well as factors re-lated to the rate of hypothyroid development. The method used in this study is a survival tree. Survival tree is the extensions of classification and regression trees (CART). The survival tree algorithm used in this study is a relative risk tree. The results obtained from the survival tree are the development of hypothyroidism in patients with sweat production does not reduce more than patients with reduced sweat production. In addition, the development of hypothyroidism in patients who have a total score of Zulewski 1.5 slower than patients who have a total score of Zulewskis hypothyroid symptoms with criteria 1.5."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Anggun Lestari
"

Kanker nasofaring merupakan pertumbuhan sel secara abnormal yang berkembang di sekitar nasofaring. Kanker nasofaring menempati urutan keempat sebagai kanker dengan angka kejadian terbanyak di Indonesia. Pengobatan pada pasien kanker nasofaring meliputi kemoterapi, radioterapi, atau gabungan dari keduanya. Kedua pengobatan tersebut memiliki efek samping pada pasien yang dapat bersifat akut (kurang dari 3 bulan) ataupun kronik (lebih dari 3 bulan). Pada penelitian ini, akan difokuskan pada penyakit hipotiroid sebagai efek samping dari radioterapi pada pengobatan pasien penderita kanker nasofaring. Hipotiroid adalah kondisi ketika kelenjar tiroid tidak mampu menghasilkan hormon tiroid yang cukup. Penelitian ini memiliki dua tujuan utama, yaitu mengidentifikasi faktor-faktor yang berasosiasi dengan penyakit hipotiroid dan mengetahui hubungan penyakit hipotiroid dengan kualitas hidup. Untuk mencapai tujuan pertama, akan digunakan metode classification tree dan regresi logistik. Classification tree digunakan untuk memperoleh variabel-variabel penting dalam pengklasifikasian kelas subjek. Kemudian, regresi logistik digunakan untuk mengkuantifikasi risiko dari variabel-variabel yang muncul pada classification tree, faktor-faktor risiko penyakit hipotiroid, dan faktor-faktor penanda penyakit hipotiroid. Berdasarkan analisis, diperoleh bahwa secara keseluruhan faktor-faktor yang berasosiasi pada penelitian ini adalah variabel symptom, physical sign, kebiasaan merokok, jenis kelamin, usia, IMT, hormon TSH (Thyroid Stimulating Hormon) dan fT4 (free tiroksin), serta semua item pada skor Zulewski, kecuali item delayed ankle reflex dan slow movements. Selanjutnya, untuk mencapai tujuan kedua, yaitu mengetahui hubungan penyakit hipotiroid dengan kualitas hidup pasien, akan digunakan metode regresi linear dan crosstab. Berdasarkan hasil dari analisis regresi linear, diperoleh bahwa penyakit hipotiroid cenderung sejalan dengan penurunan kualitas hidup. Pada data penelitian ini, penyakit hipotiroid cenderung memiliki efek terhadap domain fungsi sosial dan emosi, serta berdampak pada peningkatan beberapa gejala, seperti gejala kelelahan, nyeri, insomnia, dan konstipasi, serta meningkatkan masalah kesulitan finansial. Selanjutnya, berdasarkan analisis crosstab, diperoleh bahwa seseorang yang memiliki penyakit hipotiroid berisiko sekitar enam kali lebih besar untuk memiliki trend kualitas hidup yang turun dibandingkan seseorang yang normal.


Nasopharyngeal cancer is an abnormal cell growth that develops around the nasopharynx. Nasopharyngeal cancer is the fourth common cancer in Indonesia. Treatment of nasopharyngeal cancer patients includes chemotherapy, radiotherapy, or a combination of both. Both of these treatments have side effects in patients who can be acute (less than 3 months) or chronic (more than 3 months). In this study, we will focus on hypothyroidism as a side effect of radiotherapy in the treatment of patients with nasopharyngeal cancer. Hypothyroidism is a condition when the thyroid gland is unable to produce enough thyroid hormone. This study has two main objectives, namely identifying the factors associated with hypothyroidism and knowing the relationship of hypothyroidism with quality of life. To achieve the first objective, classification tree and logistic regression methods will be used. Classification tree is used to obtain important variables in the classification of subject classes. Then, logistic regression is used to quantify the risk of variables that appear in the classification tree, hypothyroidism risk factors, and hypothyroidism marker factors. Based on the analysis, it was found that overall the factors associated in this study were variable symptom, physical sign, smoking habits, sex, age, BMI, TSH (Thyroid Stimulating Hormone) and fT4 (free thyroxine) hormone, and also all items on Zulewski's score, except items delayed ankle reflex and slow movements. Furthermore, to achieve the second goal, linear regression and crosstab methods will be used. Based on the results of linear regression analysis, it was found that hypothyroidism tends to reduce quality of life. In this research data, hypothyroidism tends to have an effect on the domain of social and emotional functioning, and has an impact on improving several symptoms, such as symptoms of fatigue, pain, insomnia, and constipation, and also increasing the problem of financial difficulties. Furthermore, based on the crosstab analysis, it was found that someone who has hypothyroidism is about six times more likely to have a decreased quality of life trend than someone who is normal.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fifi Dwijayanti
"Kanker nasofaring merupakan jenis kanker yang biasa terjadi di Asia Tenggara dan angka kematiannya masih tinggi. Berdasarkan penelitian sebelumnya di dunia, survival pasien kanker nasofaring masih kurang dari 80%. Di Rumah Sakit Kanker Dharmais, kanker nasofaring merupakan 10 besar penyakit dengan kasus tertinggi stadium III. Desain studi ini bertujuan untuk mengetahui survival pasien kanker nasofaring berdasarkan respon tumor yang menjalani kemoterapi neoadjuvant dilanjutkan dengan kemoradiasi dan faktor prognostik yang mempengaruhinya. Total 261 pasien yang didapat antara bulan Januari 2009-Desember 2013 dianalisis secara retrospektif. Angka respon tumor pasien dengan CR (complete response), PR (partial response) and PD (progressive disease) adalah 33.7%, 45.2% dan 21.2%. Overall survival (OS) selama 5 tahun sebesar 38.6%. Angka OS pasien 5 tahun berdasarkan respon tumor CR, PR dan PD adalah 71.0%, 30.4% dan 10.6%. Variabel independen faktor prognostik yang signifikan adalah respon tumor, pendidikan, pekerjaan, riwayat minum alkohol, stadium dan ketepatan waktu pengobatan. Probabilitas pasien kanker nasofaring yang menjalani kemoterapi neoadjuvant dilanjutkan kemoradiasi dengan respon tumor CR lebih tinggi dibandingkan dengan PR dan PD. Deteksi dini dapat meningkatkan survival pasien dan penambahan jumlah sampel diperlukan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Nasopharyngeal cancer is a common malignancy in Southeast Asia with high mortality >rate. The previous studies showed that the patient survival rate are less than 80% worldwide. In Dharmais Cancer Hospital, nasopharyngeal carcinoma is in the top of 10 diseases with the highest case of stadium III cancer progression. The aim of this study is to determine the survival rate of nasopharyngeal carcinoma patients on the tumor response after receiving neoadjuvant chemotherapy followed by chemoradiation and their prognostic factors. A total of 261 patients referred between January 2009-December 2013 were restrospectively analyzed. Tumor response rate for patients with CR (complete response), PR (partial response) and PD (progressive disease) were 33.7%, 45.2% and 21.2% respectively. The 5-years survival rate on tumor response among CR, PR and PD were 71.0%, 30.4% and 10.6% respectively. The significant independent prognostic factors are tumor response, education backgrounds, jobs, alcohol consumption, stadium of cancer and prompt treatment. The probability of nasopharyngeal cancer patients receiving neoadjuvant chemotherapy followed by chemoradiation is higher to CR than PR and PD. Therefore, early detection could improve patients survival and more sample increased the result in this study."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53004
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gede Nyoman Ardi Supartha
"ABSTRAK
Profesi keperawatan untuk dapat memberikan layanan keperawatan yang berkualitas, diperlukan kemampuan perawat yang mampu mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan seni dalam melakukan pelayanan keperawatan dan menjalankan peran perawat profesional. Spesialis keperawatan medikal bedah peminatan onkologi memiliki tanggung jawab sebagai pemberi asuhan keperawatan, peneliti, pendidik, advokat, dan inovator juga menjadi tuntutan penting untuk dijalankan. Peran pemberi asuhan keperawatan dilakukan pada pasien Kanker Nasofaring dengan faktor penyulit TB Paru dan Infeksi dengan menggunakan Model Adaptasi Roy. Disamping itu terdapat 30 pasien lainnya yang juga mendapat penerapan dari model keperawatan ini. Penerapan EBN yang dilakukan adalah akupresur P6 dan edukasi perawat untuk menagtasi mual muntah pasien kemoterapi. Program inovasi kelompok adalah penerapan terapi kombinasi Guided Imagery dan Progressive Muscle Relaxation untuk mengatasi nyeri pada pasien kanker.Kata kunci : akupresur, kemoterapi, mual muntah, Model Adaptasi Roy, nyeri ABSTRACT
Nursing professions to be able to provide quality nursing services, nurses are required capable of integrating science and art in performing nursing services and perform the role of professional nurses. Specialized medical nursing specialist oncology specialists have responsibilities as nursing caregivers, researchers, educators, advocates, and innovators are also important demands to run. The role of nurse care caregivers is done in patients with Nasopharyngeal Cancer factors of Pulmonary TB and Infection by using the Roy Adaptation Model. In addition there are 30 other patients who also received the application of this nursing model. Implementation of EBN conducted is acupressure P6 and nurse education to mensing the nausea vomiting chemotherapy patients. Group innovation program is the application of combination therapy Guided Imagery and Progressive Muscle Relaxation to overcome the pain in cancer patients.Keywords acupressure, chemotherapy, nausea, pain, Roy 39 s Adaptation Model, vomiting "
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Muhsinah
"Karya ilmiah akhir ini merupakan kumpulan dari laporan praktik residensi keperawatan medikal bedah yang terdiri dari laporan kasus utama kanker nasofaring dan 30 kasus resume, penerapan Evidence Based Nursing EBN terapi musik dan progressive muscle relaxation, dan laporan inovasi pengkajian luka kanker yang dimodifikasi dari Malignat Wound Assassement Tool MWAT . Praktik ini menerapkan asuhan keperawatan pada pasien kanker dengan menggunakan pendekatan teori Roy Adaptation Model. Masalah keperawatan terbanyak akibat perilaku maladaptif adalah nyeri, resiko infeksi, kecemasan, kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan ketidakefektifan pola napas. Terapi musik dan progressive muscle relaxation secara signifikan menurunkan depresi dan kecemasan pada pasien kanker payudara setelah menjalani mastektomi. Pengkajian luka kanker modifikasi MWAT mengkaji masalah fisik, psikis, sosial pasien dengan luka kanker. Perawat diharapkan mampu menerapkan teori keperawatan, melaksanakan tindakan berdasarkan EBN, dan melakukan inovasi untuk meningkatkan asuhan keperawatan yang berkualitas.

The scientific report was a compilation of the report medical surgical nursing residency practice which consists of the main report of nasopharyngeal cancer cases and 30 summaries, the application of music therapy and progressive muscle relaxation on evidence based nursing EBN , and innovation reports of wound cancer assessment tool, that modified from Malignant Wound Assassement Tool MWAT. This practice applying nursing care in cancer patients with approach Roy rsquo s Adaptation Model. Most nursing problems due to maladaptive behavior was pain, risk for infection, anxiety, imbalanced nutrition less than body requirements, and breathing pattern ineffective. The music therapy and progressive muscle relaxation may reduces depression and anxiety in female breast cancer patients after radical mastectomy. MWAT modifications assessment tool, assess physic psychologic social problems in patients with wound cancer. Nurses was expected to apply nursing theory, intervention based on EBN, and innovations to improve the quality of nursing care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hamida Hayati Faisal
"Kanker Nasofaring KNF merupakan salah satu kasus keganasan paling sering di Indonesia dengan karakteristik yang unik secara epidemiologi, patologi dan klinis. Faktor prognosis KNF telah menjadi fokus penelitian yang cukup penting dalam sejumlah studi yang telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik pasien KNF yang terdiagnosis di Poli THT RSCM serta angka kesintasan dengan melakukan analisis terhadap faktor yang berperan terhadap prognosis. Penelitian ini merupakan suatu penelitian kohort retrospektif dengan subjek penelitian bersifat total sampling pasien KNF yang terdiagnosis di Poli THT. Sebanyak 561 subjek penelitian ini, pria memiliki prevalensi sebanyak 2.8 kali daripada wanita. WHO tipe 3 dan WF tipe A menjadi jenis histopatologi paling dominan. Stadium IV A didapatkan pada 30.1 subjek dan 18.9 subjek sudah berada dalam kondisi metastasis jauh. Nilai tengah untuk waktu tunggu radiasi adalah 91 12-344 hari dengan durasi radiasi 53 39-95 hari. Stadium IVC, p= 0,000 , N3 p= 0,018 , metastasis jauh p= 0,000 , dan drop out atau tidak mendapat terapi p= 0,000 menjadi faktor yang memberikan kesintasan lebih buruk pada penelitian ini.

Nasopharyngeal Cancer NPC is one of the most frequent cancer in Indonesia which has a unique characteristic in epidemiology, pathology and clinical features. Prognostic factors are recently became the most important research foci, and a large number of investigation in this area have been performed. The objective of this study is to know the characteristics of NPC patients that have been diagnosed in ENT Department of RSCM and analyzed some factors that might have role in overall survival. This is the retrospective cohort study with total sampling subject. From 561 subjects, Male has 2.8 higher prevalence than female. WHO type 3 92,3 and WF type A 97,1 are the majority hisopathological result. Stage IV A is found in 30,1 subjects and 18,9 subjects were already in metastatic state. The median value of radiation waiting time was 91 12 344 days, duration time of radiation was 53 39 95 days. Stage IVC p 0,000 , N3 p 0,018 , distant metastatic p 0,000 , and drop out or no treatment p 0,000 are found to be the factors that give a negative impact in overall survival.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idramsyah
"Karya ilmiah ini bertujuan memberikan gambaran analisis praktik residensi Keperawatan Medikal Bedah selama 2 semester tentang penerapan teori model keperawatan dalam studi kasus, dan analisis hasil penerapan tindakan mandiri keperawatan berbasis pembuktian ilmiah evidence based nursing practice, serta analisis hasil inovasi kelompok terhadap fenomena yang ditemui selama praktik residensi. Penerapan peran perawat profesional dalam proses asuhan keperawatan dengan menggunakan teori adaptasi Roy dilakukan pada kasus karsinoma nasofaring dan berbagai kasus keganasan lainnya terbukti bermanfaat membantu dan meningkatkan kemampuan adaptasi pasien terhadap stimulus internal dan esternal yang dialami.
Kegiatan aplikasi tindakan mandiri keperawatan berdasarkan pembuktian ilmiah pengunaan madu terbukti bermanfaat untuk mencegah dan mengatasi mukositis oral akibat kemoterapi dan atau radioterapi pada pasien karsinoma nasofaring. Pada proyek inovasi manajemen edukasi pada pasien kanker tiroid yang menjalani terapi I-131 di ruang isolasi radioaktif terlaksana dengan memfasilitasi pembuatan multi media edukasi, peningkatan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam manajemen edukasi. Peran perawat profesional dapat dijalankan dalam setiap tahap kegiatan praktik residensi keperawatan medikal bedah peminatan onkologi secara holistik dan komprehensif meliputi upaya promotif, reventif, kuratif, dan rehabilitatif.

This paper aims to provide an overview of medical surgical nursing residency residency proces for 2 semesters on the application of nursing model theory in case study, and analysis of the results of the implementation of evidence based nursing, and analysis of group innovation results on the phenomenon encountered during residency practice. The application of the role of professional nurses in the nursing care process using Roy 39 s adaptation theory was done in the primary case of nasopharyngeal carcinoma and other malignant cases proved helpful in improving the adaptability of the patient to the internal and esternal stimuli experienced.
The activity of self directed nursing action application based on scientific evidence that use of honey proved useful to prevent and overcome oral mucositis due to chemotherapy and or radiotherapy in patients nasopharyngeal carcinoma. In an educational management innovation project in thyroid cancer patients undergoing I 131 therapy in radioactive isolation room was done by facilitating the making of multi media education, improvement of nurse knowledge and skill in education management. The role of professional nurse can be carried out in every stage of medical residency practice of medical surgery oncology surgery on holistically and comprehensively include promotive, reventif, curative and rehabilitative.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Santi
"Praktek residensi Keperawatan Medikal Bedah peminatan Onkologi yang telah dilaksanakan di RS Kanker Dharmais menetapkan satu kasus kelolaan utama yaitu karsinoma nasofaring dan 30 kasus resume kasus-kasus kanker dengan menggunakan pendekatan teori peaceful end of life. Saat melakukan praktek residensi telah dilakukan berbagai rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan permasalahan pasien kanker yaitu dengan memberikan asuhan keperawatan secara professional dan komprehensif kepada pasien-pasien kanker dan salah satu diantaranya adalah kanker nasofaring dengan menggunakan pendekatan teori peaceful end of life., melakukan suatu penerapan intervensi keperawatan yang berdasarkan Evidence Based Nursing yaitu intervensi kombinasi progressive muscle relaxation dan guided imagery untuk mengatasi mual muntah akibat kemoterapi pada pasien kanker payudara dan penerapan suatu proyek inovasi yaitu untuk mengatasi fatigue pada pasien kanker, dimana hampir sebagian besar pasien kanker mengalami fatigue sehingga penerapan intervensi Walking Exercise dengan menggunakan aplikasi J-HATI (Jalan Sehat Berenergi) diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.

Medical Surgical Nursing residency practice specializing in Oncology which has been carried out at Dharmais Cancer Hospital establishes one main managed case, namely nasopharyngeal carcinoma and 30 cases of resume cancer cases using a peaceful end of life theory approach. During residency practice, various series of activities related to the problems of cancer patients have been carried out, namely by providing professional and comprehensive nursing care to cancer patients and one of them is nasopharyngeal cancer by using a peaceful end of life theory approach, implementing an intervention. nursing based on Evidence-Based Nursing, namely a combination intervention of progressive muscle relaxation and guided imagery to treat nausea, vomiting due to chemotherapy in breast cancer patients and the implementation of an innovative project, namely to overcome fatigue in cancer patients, where most of the cancer patients experience fatigue so that the implementation of the Walking intervention Exercise using the J-HATI (Energy Healthy Walk) application is expected to improve the quality of life of cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sihaloho, Florensa
"Tujuan
Untuk mendapatkan data metastasis KGB retrofaring pada penderita KNF dengan
pemeriksaan CT nasofaring di Rumah Sakit Kanker “Dharmais”.
Metode
Penelitian studi deskriptif analitik dari data sekunder CT nasofaring penderita
KNF yang belum mendapatkan terapi radiasi dan kemoterapi. Penilaian metastasis
KGB retrofaring dengan diameter aksial minimal ≥ 5 mm yang berada di level
atlas dekat arteri karotis interna. Penilaian massa tumor menurut TNM AJCC edisi
ke-7 tahun 2010. Dilakukan uji statistik untuk mengetahui adanya hubungan
metastasis KGB retrofaring dengan massa tumor, tipe histopatologi, invasi lateral,
dan massa tumor melewati midline.
Hasil dan diskusi
Sebanyak 85 penderita KNF dengan subyek terbanyak laki-laki, umur rerata 43,2
tahun, metastasis KGB retrofaring sebanyak 81 subyek, dan metastasis KGB
servikal level II merupakan metastasis KGB terbanyak.
Kesimpulan
Metastasis KGB retrofaring adalah metastasis KGB terbanyak kedua setelah KGB
servikal level II. Kedua metastasis KGB ini merupakan drinase pertama metastasis
KGB pada KNF.

Objectives
To get the data retropharyngeal lymph node metastatic in NPC patients with
nasopharyngeal CT examination in Dharmais Cancer Hospital.
Methods
Analytic descriptive study using secondary data from nasopharyngeal CT
examination of NPC patients who had not received radiation therapy and
chemotherapy. Assessment of retropharyngeal lymph node metastatic with
minimal axial diameter ≥ 5 mm at the level of the atlas near the internal carotid
artery. Tumor mass assessed according to the AJCC TNM 7th edition in 2010.
Performed statistical tests to determine the relationship retropharyneal lymph
node metastatic with tumor mass, histopathologic type, lateral invasion, and
tumor mass through the midline.
Result and discussion
A total of 85 patients with NPC most male subjects, mean age 43.2 years, 81
patients with retropharyngeal lymph node metastatic, and level II cervical lymph
node metastatic is the highest.
Conclusion
Retropharyngeal lymph node metastatic is the second highest after level II
cervical lymph node metastatic. Both of these lymph node metastatic is the first
drainage lymph node metastastic in NPC.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Soraya
"Studi sebelumnya telah membuktikan bahwa kanker kepaladan leher telah menjadi masalah penting di negara Asia termasuk Indonesia. Terdapat faktor resiko yang mendukung terjadinya insidens kanker tersebut dibagi menjadi faktor yang dapat dan yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor-Faktor tersebut memiliki implikasi penting dalam mempelajari faktor resiko yang paling berpengaruh dalam insidens kanker nasofaring di Indonesia. Studi ini ditujukan untuk menentukan perbandingan antara tingkat pendidikan dan konsumsi alkohol pada pasien dengan kanker nasofaring dan kanker oral pada pasien yang datang ke klinik gigi RSCM pada tahun 2006-2009. Data dalam studi ini berdasar pada rekam medis pasien yang datang ke klinik gigi RSCM pada tahun 2006-2009. Data dianalisa menggunakan SPSS versi 20. Signifikansi di tes menggunakan Smirnof-Kolmogorov Z test. Pasien yang mengaku mengkonsumsi alkohol sebagian besar merupakan pasien dengan kanker nasofaring. Sementara, untuk tingkat pendidikan, sebagian besar pasien pada kanker nasofaring merupakan pasien dengan tingkat pendidikan yang rendah. Tidak terdapat asosiasi yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan pasien kanker (P=0.995). Begitu pula dengan konsumsi alkohol, tidak terdapat asosiasi yang signifikan antara penggunaan alkohol pada pasien kanker nasofaring. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat asosiasi antara tingkat pendidikan dan penggunaan alkohol dengan kanker nasofaring.

As many of the previous studies has proven, head and neck cancer has been a major problem in many of Southeast Asian countries, including Indonesia. The contributing risk factors to incidence of HNC are divided into modifiable and unmodifiable risk factors. Those risk factors has very important implications in understanding the most influencing risk factors of HNC among Indonesia populationThis study aim to determine the comparison of educational level and alcohol consumption in patients with nasopharyngeal cancer and oral cancer who came to dental clinic RSCM Jakarta between 2006-2009. The data was obtained from medical record of patients diagnosed with head and neck cancer who visited oral medicine clinic of RSCM Jakarta from 2006-2009. The data then was analyzed using SPSS version 20..The significance association were tested using Kolmogorof-Smirnov Z. The result showed that patient with the presence of alcohol use were mostly diagnosed with nasopharyngeal cancer. However, after compared between nasopharyngeal and non-npc group, there were no significant association found between the two groups (P=1.000). The level of formal education also did not significantly associated with the nasopharyngeal and nonnpc (P=0.995). In conclusion, there was no significant association found between educational level and alcohol use in nasopharyngeal cancer patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteraan Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>