Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10597 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mangaraja Tua Sugiarto
"Menurut data pada tahun 2018 jumlah penjualan dari foodservice di Indonesia diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan dengan Compunded Annual Growth Rate sebesar 7%. Kenaikan ini didorong oleh pemasaran digital word of mouth dengan aplikasi digital seperti Instagram. Dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi tersebut tentu menjadi peluang bagi kafe masalalu untuk melakukan penambahan outlet.Masalalu café ingin mengetahui analisis dari investasi yang akan dilakukan pada daerah Bintaro. Dalam penelitian ini peneliti akan menganalisis dengan menggunakan Net Present Value (NPV), Pay Back Period (PBP), dan Internal Rate of Return (IRR). Untuk mengetahui estimasi pendapatan dari masalalu peneliti akan melakukan penelitian analisis marketing mix 7P terhadap kafe masalalu Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan Analisis Kelayakan Bisnis terhadap penambahan outlet masalalu café yang akan dilakukan di daerah Bintaro.

According to data in 2019 the number of sales from food service in Indonesia expected to continue to experience growth with a Compunded Annual Growth Rate of 7%. This increase was driven by digital marketing word of mouth with digital applications such as Instagram. With such a high growth rate, it is certainly an opportunity for masalalu cafes to add outlets. Masalalu café wants to know the analysis of the investment that will be carried out in the expansion plan in Bintaro area. In this study, researchers will analyze using Net Present Value (NPV), Pay Back Period (PBP), and Internal rate of return (IRR). To find out the estimated income from Masalalu, researchers will conduct a 7P marketing mix analysis of the Masalalu cafe. The purpose of this study is to provide an investment analysis of the addition of Masalalu café outlets to be conducted in the Bintaro area.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
P. Swantoro
Jakarta: Rumah Budaya TeMBI, 2007
909 SWA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Khairunnisa
"Dalam pemilihan lokasi suatu usaha, perlu pertimbangan yang lebih dari pemilik usaha. Bisnis fashion merupakan salah satu usaha yang selalu berkembang mengingat fashion merupakan bagian dari kebutuhan sandang seluruh manusia. Lokasi dapat menjadi faktor penting agar bisnis fashion yang berjalan dapat bersaing secara efektif (Handoko, 2000). Kota Bogor merupakan salah satu kota perdagangan (Khairunnisa, 2011) dengan industri tekstil dan pakaian yang menonjol, salah satunya adalah bisnis fashion berupa factory outlet. Perkembangan bisnis factory outlet yang cukup pesat menyebabkan diperlukannya strategi pemasaran terukur. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari lokasi terhadap kesuksesan bisnis factory outlet di Kota Bogor. Peneliti melakukan observasi lapangan untuk melihat karakteristik factory outlet yang dilihat dari site (fasilitas dan konsep) dan situation (visibilitas, lahan parkir, dan kondisi lingkungan bisnis) dan alasan pemilihan lokasi. Selain itu, penelitian ini juga melihat nilai lokasi factory outlet sebagai daerah wisata belanja. Adapun variabel pengukur kesuksesan bisnis adalah lama berdirinya usaha, tren penjualan, dan break even point. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa lokasi memiliki pengaruh terhadap kesuksesan bisnis. Factory outlet yang memiliki karakteristik primary location berkonsep japandi industrial dan modern, fasilitas sangat lengkap, produk casual, harga rata-rata tinggi, dan promosi baik. Factory outlet ini ada di lokasi yang strategis dan memiliki nilai lokasi tinggi sedangkan factory outlet dengan karakteristik secondary location berkonsep industrial dan modern, fasilitas lengkap, dengan produk sporty, chic style dan streetwear, harga rata-rata tinggi, dan promosi baik. Factory outlet ini ada di lokasi yang strategis dan kurang strategis, serta memiliki nilai lokasi rendah. Factory outlet dengan karakteristik primary location memiliki potensi sukses sedangkan factory outlet dengan karakteristik secondary location cenderung kurang berpotensi sukses. Oleh sebab itu, karakteristik lokasi factory outlet memiliki pengaruh terhadap kesuksesan bisnis factory outlet di Kota Bogor

In the business location decision making process, more consideration is needed from the business owner. The fashion business is always growing considering that fashion is part of the human needs. Location can be an important factor in which the fashion business can compete effectively (Handoko, 2000). Bogor City is one of the well-known trading cities (Khairunnisa, 2011) with a prominent textile and clothing industry, one of which is in the form of factory outlets. The rapid development of the business needs a measurable marketing strategy. This research’s purpose is to determine the effect of location on the success of the factory outlet business in Bogor City. By that, the researcher did a field observation to see the characteristics of factory outlets as seen from the site (facilities and concepts) and situation (visibility, parking, and business environment conditions) and the reason why the location chosen. In addition, this research also looks at the value of the factory outlet location (accessibility, traffic, and land value). The variables for measuring the business success are the length of business establishment, sales trend, and breakeven point. The results of the study found that location has an influence on business success. Factory outlets that have the characteristics of a primary location with a japanese industrial and modern concept, very complete facilities, casual products, high average prices, and good promotions. This factory outlet is in a strategic location and has a high location value while the factory outlet with secondary location characteristics has an industrial and modern concept, complete facilities, with sporty, chic style and streetwear products, high average prices, and good promotions. This factory outlet is in a strategic and less strategic location, and has a low location value. Factory outlets with primary location characteristics have the potential for success, while factory outlets with secondary location characteristics tend to have less potential for success. Therefore, the characteristics of the factory outlet location have an influence on the success of the factory outlet business in Bogor City"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Reza Rahman
"ABSTRAK
Perkembangan bisnis Factory Outlet belakangan ini mulai marak. Hal itu ditandai dengan
semakin banyaknya perusahaan yang mengembangkan usahanya di bidang ini. Factory Outlet
(FO) kini menjadi salah satu altematif tempat berbelanja busana. Trend yang diciptakan FO itu
merupakan perpaduan antara keinginan konsumen dan produk yang disediakan.
Factory Outlet M merupakan pemsahaan yang bergerak dalam bidang distribusi barang sisa
ekspor, dimana salah satu bentuk usahanya adalah Factory Outlet. Untuk itu Factory Outlet M
berkeinginan untuk menyusun suatu strategi pemasaran yang terintegrasi untuk memasarkan
outletnya, sehingga menjadi salah satu Factory Outlet pilihan konsumen yang ada di Jakarta.
Perusahaan sadar salah satu faktor yang membuat ia dapat mempertahankan posisinya
adalah dengan mengetahui bilamana ia mampu memuaskan konsumennya. Langkah yang dapat
dilakukan adalah dengan melakukan riset pasar untuk mengetahui proses pengambilan keputusan
pembelian konsumen di Factory Outlet sehingga perusahaan bisa membuat strategi pemasaran
yang tepat, sesuai dengan model keputusan konsumen. Untuk itu perlu dianalisa bagaimana
proses pengambilan keputusan disuatu Factory Outlet serta faktor-faktor yang
,funempengaruhinya.
Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi hanya pada riset pasar pengambilan keputusan
pembelian di Factory Outlet di Jakarta pada konsumen yang ada di Jabotabek. Dan selanjutnya
data ini akan digunakan sebagai bahan masukan untuk penyusunan strategi pemasaran.
Studi karya ak:hir berclasarkan konsep pemasaran yang dikombinasikan dengan enam
fenomena pemasaran. Dalam konsep pemasaran diketahui bahwa kebutuhan konsumen itu
merupakan hal yang diperhatikan dalam membuat strategi pemasaran. Sedangkan dalam enam
fenomena pemasaran, consumer decision making (CDM) dijadikan pangkal dari dibuatnya
strategi pemasaran. Dalam CDM tersebut termasuk didalamnya pengetahuan mengenai
kebutuhan dari konsumen.
Penelitian ini menemukan beberapa informasi lain, yaitu: cara pembayaran yang paling
diinginkan oleh konsumen ketika membeli barang di Factory Outlet adalah secara cash. Ketika
menemukan barang yang cocok konsumen cenderung untuk langsung membeli barang tersebut,
tapi ada sebagian orang yang membandingkan dengan toko lain terlebih dahulu ataupun melihat lihat
terlebih dahulu.
Atribut utama yang menjadi pertimbangan orang secara umum di dalam memilih suatu
Factory Outlet tertentu adalah kualitas, koleksi produk, lokasi, ruangan dan pelayanan sales.
Berdasarkan atribut yang dipertimbangkan di dalam memilih suatu Factory Outlet tertentu,
konsumen yang ada di pasar dapat dikelompokkan ke dalam 2 kelas (cluster). Cluster I adalah
konsumen yang mementingkan tempat parkir, pelayanan sales, barang bermerek, ruangan yang
nyaman dan lokasi mudah dijangkau di dalam memilih suatu Factory Outlet tertentu. Cluster II
adalah konsumen yang mementingkan kualitas, harga dan koleksi produk di dalam memilih suatu
Factory Outlet tertentu.
Dari hasil penelitian , didapat bahwa pertimbangan yang dipentingkan dalam memilih suatu
Factory Outlet adalah mencari barang-barang yang mempunyai kualitas yang baik. Seperti
diketahui sebelumnya bahwa barang-barang yang terdapat pada Factory Outlet adalah kualitas
eksport yang mana diyakini memiliki standar kualitas yang baik.
Penetapan harga di Factory Outlet memang lebih murah dibandingkan di mal atau yang
lainnya. Hal itu dikarenakan adanya pemotongan jalur distribusi, sehingga biaya dapat ditekan.
Untuk promosi, Factory Outlet memilih media radio karena dianggap lebih murah dan efektif
Dari hasil penelitian, penting untuk suatu Factory Outlet mempunyai tata ruang yang bagus
tidak sekedar gudang saja. Hal itu perlu diperhatikan untuk mengantisipasi impulse buying dari
pada konsumen yang suka berjalan-jalan ke Factory Outlet.
Dari hasil penelitian mengenai kepuasan konsumen, didapat bahwa konsumen yang merasa
puas maka akan mengunjungi kembali Factory Outlet serta memberikan rekomendasi kepada
orang lain untuk mengunjungi Factory Outlet tersebut. Jadi faktor pengunjung yang merasa puas
akan membuat suatu Factory Outlet banyak dikunjungi konsumen.
Begitu banyaknya Factory Outlet yang bermunculan, membuat para FO tersebut bersaing
sangat ketat. Hal itu dikarenakan produk yang dijual di FO rata-rata mempunyai kesamaan jenis.
Untuk itu setiap FO dituntut untuk menciptakan sendiri keunikan mereka, agar konsumen akan
keunggulan-keunggulannya.
Penelitian ini perlu ditindaklanjuti dengan menyusun strategi pemasaran yang lebih tajam
dan menghadapi strategi persaingan tingkat nasional. Untuk penelitian selanjutnya disarankan
untuk memperluas daerah penelitian serta jumlah sample yang mewakili populasi yang lebih luas.
"
2002
T6555
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emaria Sugiarto
"[ABSTRAK
Perkembangan bisnis ritel di Indonesia telah mendorong makin maraknya ritel outlet
modern. Persaingan di bisnis ini makin ketat sehingga mendorong tiap-tiap retailer
untuk semakin memperbaiki sistem dan teknologi yang diterapkan dalam
menjalankan usaha bisnis untuk meningkatkan value chain. Salah satunya dengan
menerapkan model bisnis proses yang jelas sebagai acuan dalam menjalankan
kegiatan bisnis sehari-hari. Berbagai teknik permodelan bisnis proses telah diterapkan
di beberapa usaha. Salah satu teknik permodelan yang dapat diterapkan untuk bisnis
ritel adalah Metode IDEF0. Metode mampu mengidentifikasi alur dan sequence
proses pada bisnis ritel. Setelah memperoleh model bisnis yang jelas, selanjutnya
membuat suatu pengembangan (to be model) dari model bisnis yang ada (as is model)
untuk dapat lebih meningkatkan kinerja bisnis. Dalam penelitian ini telah dapat
diidentifikasi model bisnis proses supermarket yang sudah diterapkan, model bisnis
dikembangkan menjadi model baru untuk kemudian dianalisa perbandingan antara as
is model dan to be model. Tujuannya untuk mengukur peningkatan kinerja (value
chain) dari pengembangan yang dilakukan. Penelitian menghasilkan kinerja dari
persediaan barang (stock on hand - SOH) meningkat dan tingkat ketiadaan barang
(out of stock – OOS) menurun pada supermarket.

ABSTRACT
The development of retail business in Indonesia has encouraged the increasingly
widespread modern retail outlets. Competition in this business more stringent so as to
encourage every retailer to further improveof the systems and technologies are
applied in running the business to improve the value chain. By applying a clear
business model as a reference process in the course of daily business. Various
business process modeling techniques have been applied in some effort. One of the
modeling techniques that can be applied to the retail business is IDEF0 method. The
method is able to identify the flow and sequence in the retail business processes.
After obtaining a clear business model, then make a development (to be models) of
the existing business model (as is model) to be able to further improve business
performance. This study has identified the supermarket business model that has been
implemented, the business model is developed into a new model to be analyzed the
comparison between the as is model and to be model. The goal is to measure the
performance improvement of development (as a value chain) being done. Research
produced a performance of inventory (stock on hand - SOH) increases and the level
of unavailable goods (out of stock - OOS) decreased at the supermarket, The development of retail business in Indonesia has encouraged the increasingly
widespread modern retail outlets. Competition in this business more stringent so as to
encourage every retailer to further improveof the systems and technologies are
applied in running the business to improve the value chain. By applying a clear
business model as a reference process in the course of daily business. Various
business process modeling techniques have been applied in some effort. One of the
modeling techniques that can be applied to the retail business is IDEF0 method. The
method is able to identify the flow and sequence in the retail business processes.
After obtaining a clear business model, then make a development (to be models) of
the existing business model (as is model) to be able to further improve business
performance. This study has identified the supermarket business model that has been
implemented, the business model is developed into a new model to be analyzed the
comparison between the as is model and to be model. The goal is to measure the
performance improvement of development (as a value chain) being done. Research
produced a performance of inventory (stock on hand - SOH) increases and the level
of unavailable goods (out of stock - OOS) decreased at the supermarket]"
2015
T44579
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Cecep Eka Permana, 1965-
"ABSTRAK
Bukti-bukti mengenai tingkah laku dan budaya manusia masalalu yang diperoleh hingga saat ini masih sangat sedikit. Salah satu bukti tingkah laku dan budaya manusia masalalu itu yang menarik untuk dikaji adalah yang berhubungan dengan tradisi penguburan. Bukti-bukti tersebut antara lain dijumpai pada situs Plawangan (Jawa Tengah), Gilimanuk (Bali), dan Liang Bua (Nusa Tenggara Timur).
Tujuan dari kajian ini secara umum adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk hasil tingkah laku budaya manusia masa lalu yang berhubungan dengan tradisi penguburan. Sedangkan tujuan khusus yang akan dicapai adalah untuk mengetahui orientasi, Sikap badan dan anggota badan, jenis dan Sebaran bekal kubur, serta kemungkinan status sosialnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan melakukan déskriptif analitik, yaitu dengan mempelajari kepustakaan-kepustakaan yang melaporkan kegiatan atau penelitian Iapangan yang berhubungan dengan tradisi penguburan di situs Plawangan, Gilimanuk, dan Liang Bua. Hasil studi kepustakaan tersebut deskripsi dan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian ini.
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan terlihat bahwa (a) orientasi atau arah bujur mayat/rangka yang dikuburkan sebagian besar mengarah ke gunung yang dianggap suci oleh masyarakat tersebut. Cara peletakannya adalah dengan meletakkan kaki searah dengan letak gunung, sehingga dalam konsepsinya jika si mati 'bangun' akan langsung menghadap gunung suci tempat alam arwahnya; (b) Bekal kubur berupa periuk selalu ditemukan pada rangka yang berjenis kelamin perempuan; (C) Bekal kubur berupa kapak atau tajak sering ditemukan pada rangka 1aki-1aki.
"
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jang, Yong Jun
Seoul: Bookmentor, 2008
KOR 741.5 JAN h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abbyyu Prakeysya Wijaksono
"Central gathering station 10 (CGS-10) menampung seluruh fluida dari beberapa sumur minyak. Incoming fluida di area CGS-10 saat ini sebesar 212.000 BOPD. Pada tahun 2030 akan dilakukan peningkatan produksi sebesar 312.000 BOPD. Beberapa skenario yang dilakukan menghasilkan kesimpulan performa heat exchanger sudah tidak normal karena temperature outlet maksimum fluida pada berbagai kondisi tidak mencapai 175°F. Setelah dilakukan penilaian kecukupan kapasitas pada fasilitas yang ada, perlu adanya penambahan heat exchanger. Pada praktik keinsinyuran ini, analisis mechanical design dilakukan berdasarkan datasheet proces dan penjadwalan proyek berdasarkan analisis material take off (MTO) pada pekerjaan konstruksi civil & piping, dibantu dengan software Microsoft Project yang mempermudah dalam pembuatan engineering, procurement & construction (EPC Schedule). Dari Praktik keinsinyuran ini didapatkan material Tubes SA 213 TP316L ; Tubesheet, Baffles/Tube Support & Floating Head Cover SA 240-316L ; Tie Rods & Spacers SS 316L ; Bolt & Nut SA-193-B7 & SA-194- 2H ; Shell & Shell Cover SA 516 Gr.70 ; Shell Flange SA 105 ; Channel/Bonnet, Channel Cover & Channel Flange SA 105 + SA 240-316L Clad. Jalur kritis pada aktivitas bidding process, project management & administration, engineering, procurement, heat exchanger installation, dan pre-commisioning & commissioning dengan total keseluruhan durasi proyek yaitu 543 Hari.

Central gathering station 10 (CGS-10) accommodates all fluids from several oil wells. Incoming fluid in the CGS-10 area is currently 212,000 BOPD. In 2030, production will increase by 312,000 BOPD. Several scenarios carried out resulted in the conclusion that the heat exchanger performance was not normal because the maximum outlet temperature of the fluid under various conditions did not reach 175°F. After assessing the capacity adequacy of existing facilities, it is necessary to add a heat exchanger. In this engineering practice, mechanical design analysis is carried out based on process data sheets and project scheduling based on material take off (MTO) analysis in civil & piping construction work, assisted by Microsoft Project software which makes it easier to create engineering, procurement & construction (EPC Schedules). From this engineering practice, the material Tubes SA 213 TP316L was obtained; Tubesheet, Baffles/Tube Support & Floating Head Cover SA 240-316L ; Tie Rods & Spacers SS 316L ; Bolt & Nut SA-193-B7 & SA-194-2H ; Shell & Shell Cover SA 516 Gr.70 ; Shell Flange SA 105; Channel/Bonnet, Channel Cover & Channel Flange SA 105 + SA 240-316L Clad. The critical path includes bidding process, project management & administration, engineering, procurement, heat exchanger installation, and pre-commissioning & commissioning activities with a total project duration of 543 days.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Riyanti Sukendar
"ABSTRAK<>br>
Laporan magang ini membahas tentang proses peninjauan prospectus dari PT. XYZ oleh tim audit BIG Indoensia sebagai syarat dari penawaran umum perdana di tahun 2016. Laporan ini akan menjelaskan ketaatan perusahaan terhadap undang ndash; undang Indonesia mengenai peraturan penawaran umum. PT. XYZ telah menunjukan betapa pentingnya untuk mematuhi peraturan dan telah memenuhi seluruh peraturan yang ada. BIG Indonesia melaukan proses audit untuk meninjau kebenaran isi prospectus yang dibuat oleh PT. XYZ. Tim audit menemukan bahwa PT. XYZ telah mencantumkan seluruh informasi penting di dalam prospectus dan disajikan dengan wajar sebagaimana tidak akan menimbulkan kesalahpahaman fakta kepada calon penanam modal.

ABSTRACT<>br>
This internship report discuss about the reviewing process of PT. XYZ rsquo s prospectus by BIG Indonesia auditing team as part of the initial public offering IPO requirement in 2016. This report will explain how the company complied with the Indonesian law regarding the public offering regulations. PT. XYZ has shown the importance to comply with the law and had followed every single requirement mentioned in the regulations. BIG Indonesia performed an audit as part of the reviewing process. The team found that PT. XYZ had stated all necessary information within the prospectus and is presented fairly in which potential investors should not find any misunderstanding of any facts."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maudy Almira Griselda Xaviera
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh cafe yang menjadi bagian dari lifestyle masyarakat modern. Pengelola cafe mengatur ruang dengan mengelompokkan elemen ruang menjadi organisasi ruang yang efisien dan menarik. Hal ini bisa mengarahkan mata pengunjung untuk mengikuti arah tertentu atau fokus pada bagian tertentu. Penerapan prinsip Gestalt pada organisasi ruang cafe hadir untuk mengorganisasikan suatu objek yang terpisah menjadi terorganisir dalam prinsip proximity, similarity, closure, figure & ground, continuity, dan symmetry.
Saya memulai pengamatan tentang fenomena ruang terkait zoning area pada Kilogram Cafe. Di dalamnya terdapat prinsip proximity, similarity dan closure. Prinsip proximity terlihat dari adanya jarak zona yang berdekatan, prinsip similarity hadir dalam kesamaan bentuk material secara visual dan prinsip closure hadir sebagai sirkulasi ruang yang cenderung dipersepsikan sebagai ruang gerak walaupun di area ini ada elemen ruang yang hilang seperti pada dinding dan atap.
Tujuan dari skripsi ini untuk melihat penerapan teori Gestalt pada organisasi ruang cafe dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian mengemukakan bahwa penerapan prinsip Gestalt secara dominan ada dalam bentuk proximity, continuity, closure, figure & ground dikarenakan membentuk satu keterikatan yang saling terhubung dalam ruang dan penggunanya.

This research background is cafes as a part of the modern society lifestyle. Cafe managers organize the space by grouping space elements into an efficient and attractive space organization. It will direct visitors’ eyes to follow a specific direction or focus on a certain part. The implementation of Gestalt principles on cafe space organization exists to organize a separate object to be organized in terms of proximity, similarity, closure, figure & ground, continuity, and symmetry.
I started an observation about the spatial phenomenon related to the zoning area at Kilogram Cafe. There are the principles of proximity, similarity and closure. The principle of proximity can be seen from the distance of adjacent zones, the principle of similarity is portrayed in the visual similarity of the material form and the principle of closure is portrayed as a circulation of space that tends to be perceived as space for movement, even though in this area there are missing elements of space such as walls and roofs.
The purpose of this thesis is to observe the implementation of Gestalt theory on cafe space organization by using a qualitative descriptive method. The results of this research suggest that the implementation of the Gestalt principles is dominantly based on the principles of Proximity, Continuity, Closure, Figure & Ground as these principles manifest an interconnectedness in space and its occupants.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>