Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178120 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhandy Septian Wiratama
"Estuari adalah wilayah yang berproduktivitas tinggi pada wilayah perairan karena merupakan wilayah pertemuan perairan laut dan sungai yang dapat membawa banyak material dari daerah aliran sungai disekitarnya. Produktivitas tinggi di wilayah estuaria disebabkan adanya organisme produsen seperti fitoplankton yang dapat mempengaruhi produktivitas primer dalam wilayah perairan. Estuari Cimandiri merupakan wilayah estuari terbesar dan memiliki produktifitas pada perairannya yang tinggi di Kabupaten Sukabumi. Maka dari itu perlu diperhatikannya faktor yang berpengaruh terhadap ekosistem estuari disekitarnya. Faktor oseanografis perlu juga diperhatikan seperti salinitas, padatan tersuspensi dan arus pasang surut permukaan serta nilai konsentrasi klorofil-a untuk indikasi keberadaan fitoplankton. Kondisi daeah aliran juga perlu diperhatikan seperti tutupan lahan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh faktor oseanografis perairan estuari cimandiri dan perubahan tutupan lahan di daerah aliran sungai cimandiri terhadap kondisi produktivitas perairannya seperti persebaran fitoplankton di estuari cimandiri. Metode yang digunakan menggunakan metode analisis spasial melalui pengolahan data pengindraan jauh dengan citra Sentinel2 pada tahun 2016 - 2020 yang didukung dengan data hasil validasi lapangan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebaran fitoplankton lebih dipengaruhi oleh faktor oseanografis seperti salinitas, muatan padatan tersuspensi dan arus pasang surut permukaan laut sedangkan untuk perubahan tutupan lahan yang terjadi tidak terlalu signifikan di D.A Cimandiri membuat faktor dari perubahan lahan tidak terlalu signifikan berpengaruh terhadap sebaran fitoplankton yang terdapat pada estuari cimandiri.

An estuary is a region with high waters productivity because it is a confluence between sea and river waters that can carry a lot of material from the surrounding watersheds. High productivity in the estuary region is due to the presence of organisms producer such as phytoplankton that can affect primary productivity in water areas. Cimandiri Estuary is the largest and more productive estuary region in Sukabumi Regency. According to it, the factor can influence the ecosystem of Cimandiri estuary it is necessary to pay attention to the surrounding ecosystems. The oceanographic factors need to be considered, such as salinity, suspended solids, tidal currents, and the value of chlorophyll-a concentration to indicate the presence of phytoplankton and also physical factors such as land cover around the watershed.
This study aims to detect the effect of land cover changes in cimandiri watershed toward oceanographic conditions that affected the distribution of phytoplankton. The method used spatial analysis method through processing remote sensing data with Sentinel-2 imagery in 2016 - 2020 which is supported by data field validation. The results showed that the distribution of phytoplankton was more influenced by oceanographic factors such as salinity, suspended solids, and tidal currents. Land cover changes are not too significant to occur in Cimandiri watershed this makes the factor of land changes not too significantly affected the distribution of phytoplankton contained in the cimandiri estuary.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriatna
"Perencanaan wilayah suatu daerah biasanya mengedepankan faktor ekonomi untuk pertumbuhan wilayahnya dibandingkan dengan faktor keseimbangan lingkungan termasuk keseimbangan ekosistem yang ada. Faktor bentang alam (lanskap) termasuk faktor yang kurang diperhatikan. Pengelolaan estuari tidak terlepas dari lanskap yang ada, sehingga diperlukan suatu lanskap yang berkelanjutan (sustainable landscape). Model lanskap yang berkelanjutan pada wilayah Estuari Cimandiri sangat diperlukan, dimana pada saat ini pada bagian utara Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimandiri merupakan wilayah terbangun (pabrik, permukiman, gudang, lahan terbuka). Pada wilayah selatannya masih didominasi lahan pertanian. Tujuan umum dari riset ini yaitu membuat suatu model lanskap berkelanjutan pada wilayah estuari sebagai alternatif kebijakan, sedangkan tujuan khusus dalam riset ini: (1) mengkarakteristikan lanskap dan batas wilayah Estuari Cimandiri, (2) menilai hubungan Estuari Cimandiri dengan kondisi sosial dan ekonomi masyarakatnya, dan (3) merumuskan model lanskap yang berkelanjutan pada wilayah Estuari Cimandiri. Pada riset ini variabel yang dipakai adalah batas estuari (salinitas perairan, fisik wilayah, batas administrasi, dan jarak muara sungai ke tempat tinggal masyarakat), karakteristik (tipologi) lanskap, dan sosial ekonomi masyarakat. Analisis menggunakan konsep analisis citra penginderaan jauh, analisis spasial, analisis dinamika spasial, analisis statistik, dan analisis deskripsi. Riset ini menghasilkan model lanskap berkelanjutan dengan peta zona wilayahnya yang potensial dibangun (terbangun) dan wilayah yang prioritas dikonservasi pada wilayah Estuari Cimandiri.

Regional planning in one area usually prioritize economic factor compared to environmental factor, such as on its ecosystem balance. It can not be separated from the landscape characteristics. Estuarine management can not be separated from the existing landscape, so it require a sustainable landscape. Sustainable landscape model for Cimandiri Estuary is needed by northern part of the Cimandiri watershed where built up area (factories, warehouses, settlement, open space are very dominant), while the southern region is still dominated by agricultural land. The general purpose of the research is to create a model of sustainable landscape in the Cimandiri Estuary as an alternative policy. Special purpose in this research are: (1) to find analyze the characteristics of the landscape and boundary of Cimandiri Estuary, (2) to analyze the relationship between Cimandiri Estuary with social and economic conditions of its people, and (3) to create a formula model of sustainable landscapes in the region of Cimandiri Estuary. The variables used in this research are characteristic boundary (salinity waters, physical area, administration boundary, and distance from estuary to community residences), landscape characteristic (typology), and social and economic communities. The analysis used are the concept of remote sensing, spatial analysis, spatial dynamics, statistical analysis, and description analysis. This research created a model of sustainable landscapes with a map of potential built up area, and the priority area of conservation on the Cimandiri Estuaries."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2016
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The purpose of this study is to get information about river that has the greatest contribution to cause Pb pollution in the Jakarta Bay....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Firdaus
"Estuaria merupakan salah satu ekosistem pesisir yang memiliki produktivitas tinggi,karena dalam perairan tersebut terdapat organisme fitoplankton. Fitoplankton memilikiperan dalam produktivitas primer disuatu perairaan, yaitu sebagai produsen denganmembentuk zat organik dan anorganik melalui fotosintesis. Di tepi sungai Cimandiri,pada akhir tahun 2010 pembangunan PLTU Pelabuhanratu telah selesai dan mulaiberoperasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan dan hubungan antarakarakteristik fisik perairan dengan sebaran fitoplankton sebelum dan sesudah adanyaPLTU Pelabuhanratu. Karakteristik fisik perairan dalam penelitian ini adalah padatantersuspensi, salinitas, suhu permukaan laut dan arus permukaan laut serta konsentrasiklorofil-a sebagai indikator keberadaan fitoplankton.
Metode yang digunakan adalahanalisis spasial menggunakan data penginderaan jauh yang divalidasi dari hasil in situ.Data penginderaan jauh yang digunakan adalah Citra Landsat 5 pada tahun 2006 danCitra Landsat 8 pada tahun 2016.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlahfitoplankton saat sebelum dibangunnya PLTU Pelabuhanratu lebih tinggi dibandingkandengan sesudah dibangunnya PLTU Pelabuhanratu. Nilai konsentrasi fitoplankton iniberbanding lurus dengan nilai variabel padatan tersuspensi dan suhu permukaan laut,namun berbanding terbalik dengan nilai salinitas dan tidak terlihat berpengaruhterhadap arah dan kecepatan arus laut.

Estuary is one of the coastal ecosystem with high productivity, because the waterscontains an organism called phytoplankton. Phytoplankton has a role in primerproductivity of a waters, namely as a producer of organic and inorganic substancesformed through photosynthesis. In the bank of Cimandiri river, by the end of 2010,Pelabuhanratu Coal Power Plant construction had completed and started operating.
This research aims to analyze the changes and the relationship between the physicalcharacteristics of the waters and the phytoplankton distribution before and after theconstruction of Pelabuhanratu Coal Power Plant. The physical characteristics of the waters used in this research are total suspended solid, salinity, sea surface temperature,currents and chlorophyll a concentration as indicators for the presence of phytoplankton.
The method used in this research is spatial analysis using remote sensing data that is validated from the results of in situ. For the remote sensing data, this research used Landsat 5 imagery in 2006 and Landsat 8 imagery in 2016.
The result shows that the amount of phytoplankton before the construction of Pelabuhanratu Coal Power Plant is higher than after Pelabuhanratu Coal Power Plant had been constructed. Moreover, this phytoplankton concentration value is directly proportional to the valueof total suspended solid and sea surface temperature, but inversly proportional to thesalinity value and has no effect on acean currents.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumiriyati
"Penelitian mengenai analisis hubungan kandungan klorofil fitoplankton dengan suhu dan salinitas di Estuari Cimandiri, Pelabuhanratu Jawa Barat telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2017. Hasil konsentrasi kandungan klorofil-afitoplankton di Estuari Cimandiri berkisar antara 0,0163--0,2361 mg/l. klorofil-bfitoplankton berkisar antara 0,0061--0,0131 mg/l, sedangkan klorofil-cfitoplankton berkisar antara -0,0501-- -0,0965 mg/l. Kandungan klorofil-ame miliki nilai lebih tinggi dibandingkan klorofil-b dan klorofil-c.
Hasil identifikasi dan pencacahan sampel diperoleh 4 filum yaitu Bacillariophyta 7genus, Dinophyta 3 genus, Cyanophyta 2 genus dan Chlorophyta 3 genus. Analisis korelasi Spearman dan Pearson menujukkan hubungan antara klorofilfitoplankton dengan suhu sangat rendah. Terdapat korelasi antara klorofil fitoplankton dengan salinitas namun berkorelasi negatif. Faktor lingkungan yang paling memengaruhi kandungan klorofil fitoplankton di Estuari Cimandiri yaitu konsentrasi nitrat dan fosfat di stasiun penelitian sedangkan struktur komunitas yang paling memengaruhi kandungan klorofil fitoplankton yaitu kelimpahan fitoplankton.

Research on the analysis of the relationship between phytoplankton chlorophyll content with temperature and salinity at Cimandiri Estuary, Pelabuhanratu West Java was conducted in January May 2017. The result of concentration of chlorophyll a phytoplankton content in Estuary Cimandiri ranged from 0,0163 mdash 0,2361 mg l. Chlorophyll b phytoplankton ranged from 0,0061 0,0131 mg l, while chlorophyll c phytoplankton ranged from 0,0501 0,0965 mg l. The content of chlorophyll a has a higher value than chlorophyll b and chlorophyll c.
The results of the identification and enumeration of the samples were 4 phylum Bacillariophyta 7 genera, Dinophyta 3 genera, Cyanophyta 2 genera and Chlorophyta 3 genera. Spearman and Pearson correlation analysis showed the relationship between chlorophyll phytoplankton with temperature is very low. There is a correlation between phytoplankton chlorophyll with salinity but negatively correlated. Environmental factors that most affect the content of phytoplankton chlorophyll in Cimandiri Estuary is the concentration of nitrate and phosphate in research station while the most influencing the concentrations of chlorophyll phytoplankton is the abundance of phytoplankton.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Transpor sedimen suspense di estuary adalah sangat kompleks yang dipengaruhi oelh pasang surut, debet sungai, kualitas air dan sifat sedimen. Distribusi konsentrasi suspense merupakan fenomena tidak permanen, model 1D vertical distibusi suspense ini digunakan untuk mengetahui distribusi vertikan distibusi suspense di estuary, dengan memperhitungkan proses erosi dan pengendapan. Model didasarkan pada persamaan kontinuitas sedimen suspense untuk aliran tidak permanen. Model diaplikasikan di estuary Belawan pada lokasi di depan rencana pembangunan pengambilan PLTGU Kaplital Belawan. Pengaruh transport pada arah horizontal tidak ditinjau. Transpor konveksi dalam arah vertical diabaikan, mengingat kecepatan aliran vertical sangat kecil. Kondisi batas di muka air adalah fluks sedimen null, sedang di dasar fluks sedimen sama dengan fluks erosi dan pengendapan. Kecepatan aliran digunakan untuk menentukan besarnya tegangan geser dasar. Kecepatan endap sedimen didasarkan pada studi yang dilakukan dalam laboratorium menggunakan lumpur air asin. Kooefisien difusi vertikan yang didasarkan pada persamaan Elder (1959) digunakan dalam model ini. Persamaan kontinuitas sedimen diselesaikan dengan metode beda hingga skema implisit. Hasil model berupa distribusi konsentrasi dalam arah vertikan dan fungsi waktu diberikan dalam bentuk grafik."
MTUGM 2:13 (1991)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Perairan dicirikan oleh adanya fluktuasi pasang surut dan variasi salinitas. Jenis-jenis ikannya memiliki tingkah laku adaptasi terhadap fluktuasi kondisi lingkungan perairan ini."
551 LIMNO 20 (1-2) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rijal Kalipaksi
"ABSTRAK
Estuari merupakan ekosistem yang khas dan kompleks dengan keberadaan berbagai tipe habitat. Air laut dan air sungai yang bertemu pada wilayah estuari akan membuat wilayah estuari kaya akan keanekaragaman hayati. Batas estuari berdasarkan salinitas menjadi batasan penelitian ini. Salinitas pada wilayah estuari berada pada rentang 0,5-30 permil;. Sebaran salinitas pada penelitian ini diperoleh dari algoritma penduga sebaran salinitas berdasarkan citra. Algoritma Cimandiri yang dibuat oleh Supriatna et al. 2016 dan Algoritma Wouthuyzen yang dibuat oleh Wouthuyzen et al. 2008 memiliki karakteristik yang berbeda. Validasi Alogirtma tanggal 17 Januari 2017 dilakukan untuk mengetahui algoritma penduga sebaran salinitas yang lebih tepat untuk digunakan di Teluk Lampung. Sebaran salinitas Teluk Lampung yang dibuat menggukan algoritma penduga sebaran salinitas divalidasi hasilnya dengan pengukuran langsung di lapangan menggunakan alat Refractometer. Hasil penduga sebaran salinitas menunjukan terdapat 2 zona estuari di Teluk Lampung yaitu Mexo-mesohaline dan Mexo-polyhaline. Zona lain yang terdapat di Teluk Lampung adalah zona Euryhaline.

ABSTRACT
Estuaries are areas meets the sea water has high salinity and low salinity of the river water. Estuary is a unique and complex ecosystem with the presence of various habitat types. Seawater and river water are met in an estuary region would make the estuary area rich in biodiversity. In this study estuaries limit will be reviewed by the variable salinity. Salinity in the estuary area are in the range from 0.5 to 30 permil . Distribution of salinity in this study was obtained from the estimation algorithm based image distribution of salinity on March 28th 2014, May 15th 2014, September 4th 2014, and October 6th 2014. The Cimandiri algorithm made by Supriatna et al. 2016 and the Wouthuyzen algorithm made by Wouthuyzen et al. 2008 have different characteristics. Validation Alogirtma dated January 17th 2017 was conducted to determine the distribution of salinity estimation algorithm is more appropriate for use in the Lampung Bay. Distribution of salinity Lampung Bay are created using algorithms estimate the distribution of salinity validated the results with measurements directly in the field using a refractometer.The results showed there salinity distribution estimators 2 estuarine zone in the Lampung Bay is Mexo mesohaline and Mexo polyhaline. Other zones are in the Lampung Bay is euryhaline zone."
2017
S67774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thanapon Piman
"This study aims to investigate changes in rainfall in terms of trends, variability, spatial and temporal distributions, and extremes in the Huai Luang watershed. The trend analysis was applied to the time series of rainfall data for 32 years from 1982-2013. Changes in spatial and temporal rainfall distributions and extremes were investigated by comparing the 2 periods of the rainfall data between 1982-1997 and 1998-2013. Frequency analysis of annual maximum daily rainfall was applied to determine changes in extreme rainfall for different return periods at three stations located upstream, middle and downstream of the watershed. The results of this work show significantly increasing trends in annual rainfall, spatial variations and extreme daily rainfall in the Huai Luang watershed. The extreme rainfall resulted in increasing floods in last decade. Spatial and temporal rainfall distributions are also changing. The lower part of the watershed will have more rain. Further studies on potential impacts of rainfall changes on flood risk, water resources management, urbanization and agriculture development in the Huai Luang watershed are recommended to support preparation of adaptation strategies for mitigating potential negative impacts."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2016
UI-IJTECH 7:7 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Khoirul Khuluk
"Industri manufaktur elektronik harus berjuang menghadapi efek dari Covid-19 dan resesi global 2023. Banyak perusahaan mulai merancang desain strategi mitigasi risiko untuk sistem produksi mereka. Jig adalah salah satu bagian dari sistem produksi dan alat bantu khusus yang memiliki fungsi untuk membantu mempermudah set up produksi dan memastikan keseragaman dalam bentuk dan dimensi dari produk dalam jumlah yang banyak dan mempersingkat waktu produksi. Mitigasi risiko adalah proses identifikasi risiko, mengatur risiko, dan membentuk strategi untuk mengelola tindakan pencegahan risiko. Mitigasi risiko harus mempertimbangkan aspek Quality, Cost, dan Delivery. Pada penelitian ini pembuatan strategi mitigasi risiko menggunakan dua metode yang dikombinasikan, House of Risk dan Ishikawa Diagram. House of Risk adalah metode modofikasi dari FMEA (Failure Modes and Effect Analysis) dan QFD (Quality Function Development) yang memprioritaskan sumber risiko untuk tindakan yang paling efektif untuk mengurangi sumber risiko dan dampak kerusakan dari risiko.Ishikawa Diagram adalah metode dari Lean Manufacturing yang menyelesaikan permasalahan dengan mengidentifikasi akar dari permasalahan. Kedua metode tersebut dikombinasikan menggunakan analisis dua langkah, menggunakan data yang diperoleh melalui wawancara, studi literatur, dan kuisioner. Langkah pertama adalah mengidentifikasi kejadian risiko dan permasalahan menggunakan HOR, kemudian diperingkat menggunakan Pareto Diagram dan dianalisis menggunakan Ishikawa Diagram. Setelah selesai dan mendapat kesimpulan, data tersebut digunakan untuk analisis langkah kedua untuk mengidentifikasi strategi pencegahan risiko dan rasio efektifitas dari strategi tersebut menggunakan HOR dan diperingkat menggunakan Pareto Diagram dan ditetapkan tindakan atau stategi mitigasi berdasarkan penilaian aspek Quality, Cost, dan Delivery

Industrial electronic manufacturers must survive to encounter the effect of Covid-19 and 2023 global recession. Many companies initiate designing risk mitigation strategies. Jig is part of production systems that ensures uniformity in shape and size of products, and make shortens production time. Risk mitigation is risk identification process, arranging risk, establishing strategies to manage risk prevention action, and must consider quality, cost, delivery aspects. This research establishes risk mitigation strategies using House of Risk and Ishikawa Diagram. House of Risk is modification method from FMEA and QFD that prioritizes risk sources for the most effective action to decrease risk sources and impact of risk damage. Ishikawa Diagram is method from Lean Manufacturing that solves problems intended to identify root cause problems. Both methods combined two-step analysis, using data obtained through interviews, literature study, and questionnaires. First step is identifying risk incidents and problems using HOR, then ranking and analyzing them using Pareto and Ishikawa Diagram. After it’s done and get conclusion, the data is used for second step analysis to identify risk prevention strategies and effectiveness ratio of strategy using HOR and ranked with a Pareto Diagram and set of mitigation actions or strategies based on quality, cost, delivery aspects."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>