Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106619 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Risman Hadi Ansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap perilaku berbelanja yang meliputi beberapa faktor, yaitu kesadaran atas kewajiban islam, kesadaran atas harga, kesadaran atas kualitas, kesadaran atas mode, kesadaran atas pembelian impulsif, dan kesenangan berbelanja, serta partisipasi olahraga, pendapatan, usia, dan jenis kelamin sebagai variabel kontrol. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini berasal dari data primer yang didapatkan melalui proses survei secara online. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen muslim yang pernah atau sedang menggunakan produk pakaian olahraga dan berdomisi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode non probability sampling dengan tipe convenience sampling dengan jumlah responden sebanyak 195 orang. Metode analisis yang digunakan adalah factorial ANOVA dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS 26. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa religiusitas memiliki pengaruh secara umum terhadap perilaku berbelanja pakaian olahraga muslim, terutama pada faktor kesadaran atas kewajiban islam dan kesadaran mode. Kemudian dengan menambahkan variabel kontrol berupa pendapatan, maka religiusitas akan mempengaruhi perilaku berbelanja pakaian olahraga dari segi merek dan mode.

This study aims to determine the effect of religiosity on shopping behavior which includes several factors, namely Islamic obligations conciousness, price conciousness, quality conciousness, fashion conciousness, impulsive shopping conciousness, and shopping enjoyment, as well as sports participation, income, age, and gender as an control variable. The type of data used in this study came from primary data obtained through the online survey process. Respondents in this study are Muslim consumers who have used or are currently using sports apparel products and are in Indonesia. This study uses a non probability sampling method with the type of convenience sampling with 195 respondents. The analytical method used is ANOVA factorial using the IBM SPSS 26 application. The results of this study indicate that religiosity has a general influence on shopping behavior of Muslim sportswear, especially on the Islamic obligations conciousness and fashion conciousness. Then by adding interaction factors, especially income, religiosity will influence the shopping behavior of sportswear in terms of brand conciousness and fashion conciousness."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salwa Athaya Syamila
"Perkembangan e-commerce memberikan kemudahan bagi orang untuk melakukan pembelian, tidak terkecuali kegiatan pembelian dilakukan secara kompulsif dan berlebihan. Pembelian kompulsif merupakan dorongan tak terkendali oleh individu untuk melakukan pembelian lebih dari kemampuan yang dimiliki, membeli barang yang tidak dibutuhkan, atau berbelanja lebih lama dari waktu yang sudah direncanakan. Perilaku kompulsif tidak sesuai dengan ajaran agama Islam bagi muslim karena dalam ayat Al-Quran surah Al-Isra ayat 26-27 menunjukkan bahwa terdapat larangan muslim untuk berperilaku boros. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kepribadian dan religiusitas konsumen muslim indonesia terhadap perilaku pembelian kompulsif di e-commerce menggunakan pengalaman belanja hedonis sebagai variabel mediasi. Terdapat 452 responden penelitian yaitu muslim berusia di atas 18 tahun dan aktif melakukan pembelian di e-commerce setidaknya dalam satu bulan terakhir. Penelitian ini menggunakan Partial Least Square Structural Equation Method (PLS-SEM) menggunakan aplikasi SmartPLS3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kepribadian big five theories neuroticism, extraversion, dan openness terhadap pembelian kompulsif secara positif dan signifikan yang dimediasi oleh pengalaman belanja hedonistik. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tingkat religiusitas konsumen muslim berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap perilaku pembelian kompulsif

The development of e-commerce makes it easy for people to make purchases, including buying activities carried out compulsively and excessively. Compulsive buying is an uncontrollable urge by individuals to make purchases more than they can afford, to buy things they don't need, or to shop for longer than planned. Compulsive behavior is not in accordance with the teachings of Islam for Muslims, which are shown in the verses of the Qur'an Surah Al-Isra verses 26-27 that there is a prohibition on Muslims to behave extravagantly. This study aims to analyze the influence of personality and religiosity of Indonesian Muslim consumers on compulsive buying behavior in e-commerce, using hedonic shopping experience as a mediating variable. There are 425 research respondents who are Muslims aged over 18 years and have been active in making purchases in e-commerce at least in the past month. This study uses the Partial Least Square Structural Equation Method (PLS-SEM) using the SmartPLS3. This study found that there was a positive and significant influence of the big five theories of neuroticism, extraversion, and openness on compulsive buying mediated by hedonistic shopping experiences. This study also shows that the level of religiosity of Muslim consumers has a negative and significant effect on compulsive buying behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Erviena Haniev
"Industri halal dunia saat ini mengalami perkembangan yang pesat, akan tetapi di Indonesia sendiri perkembangan industri halal relatif lebih lambat dibandingkan negara-negara Islam lain. Saat ini Indonesia merupakan konsumen produk makanan halal terbesar di dunia, akan tetapi hal tersebut belum menjadikan Indonesia sebagai produsen utama produk makanan halal. Pada sektor makanan cepat saji di Indonesia, merek restoran cepat saji asing pun masih lebih mendominasi dibandingkan restoran cepat saji lokal. Beragamnya restoran cepat saji di Indonesia baik lokal maupun asing membuat konsumen Indonesia dihadapkan pada berbagai faktor yang akan menentukan produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji mana yang akan dikonsumsi. Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah religiusitas, animosity atau rasa kebencian, serta etnosentrisme.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh religiusitas, animosity, dan etnosentrisme konsumen Muslim Indonesia terhadap penilaian produk dan pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat. Sampel pada penelitian ini adalah konsumen Muslim Indonesia yang minimal berusia 17 tahun dan mengetahui restoran cepat saji asal Amerika Serikat di Indonesia. Data diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling dengan software Lisrel 8.5.1.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa animosity dan religiusitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat. Akan tetapi pada penelitian ini, etnosentrisme tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat. Penelitian ini juga menunjukkan etnosentrisme dan religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap animosity, serta religiusitas juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap etnosentrisme. Disamping itu, penelitian ini juga menemukan bahwa etnosentrisme berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penilaian produk, namun demikian variabel animosity tidak berpengaruh signifikan pada penilaian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat.
Terakhir, hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa penilaian produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat.Industri halal dunia saat ini mengalami perkembangan yang pesat, akan tetapi di Indonesia sendiri perkembangan industri halal relatif lebih lambat dibandingkan negara-negara Islam lain. Saat ini Indonesia merupakan konsumen produk makanan halal terbesar di dunia, akan tetapi hal tersebut belum menjadikan Indonesia sebagai produsen utama produk makanan halal. Pada sektor makanan cepat saji di Indonesia, merek restoran cepat saji asing pun masih lebih mendominasi dibandingkan restoran cepat saji lokal. Beragamnya restoran cepat saji di Indonesia baik lokal maupun asing membuat konsumen Indonesia dihadapkan pada berbagai faktor yang akan menentukan produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji mana yang akan dikonsumsi. Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah religiusitas, animosity atau rasa kebencian, serta etnosentrisme.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh religiusitas, animosity, dan etnosentrisme konsumen Muslim Indonesia terhadap penilaian produk dan pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat. Sampel pada penelitian ini adalah konsumen Muslim Indonesia yang minimal berusia 17 tahun dan mengetahui restoran cepat saji asal Amerika Serikat di Indonesia. Data diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling dengan software Lisrel 8.5.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa animosity dan religiusitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat. Akan tetapi pada penelitian ini, etnosentrisme tidak berpengaruh signifikan terhadap pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat.
Penelitian ini juga menunjukkan etnosentrisme dan religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap animosity, serta religiusitas juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap etnosentrisme. Disamping itu, penelitian ini juga menemukan bahwa etnosentrisme berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penilaian produk, namun demikian variabel animosity tidak berpengaruh signifikan pada penilaian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat. Terakhir, hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa penilaian produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian produk makanan atau minuman dari restoran cepat saji asal Amerika Serikat.

The global halal industry is currently experiencing rapid growth, yet it is a contradictory for Indonesia of which its development of halal industry is relatively slower than other Islamic countries. This also includes the halal food sector in which Indonesia has become the largest consumer market but it still not able to become the main producer. Moreover, in terms of the fast food sector, the existence of foreign fast food restaurant still dominates the market. The various fast food restaurants in Indonesia both local and foreign make Indonesian consumers face many factors in determining from which fast food restaurant they should buy the foods or beverages. Some of these factors include the religiosity, animosity, as well as ethnocentrism.
This research aims to analyze the influence of religiosity, animosity and ethnocentrism towards the product judgment and the purchase of food or beverage products from US fast food restaurants among Indonesian Muslim consumers. The sample of this research was Indonesian Muslim consumers who are at least 17 years old and aware of the US fast food restaurants in Indonesia. The data then was processed using the Structural Equation Modelling SEM method with Lisrel 8.5.1 software.
The result shows that the animosity and religiosity have significant negative effect on the purchase of US fast food restaurants rsquo products. However, in this study, ethnocentrism has no significant effect on US fast food restaurants rsquo products purchase. This study also shows that ethnocentrism as well as religiosity has a significant positive effect on animosity, and religiosity also has a significant positive effect on ethnocentrism.
In addition, this study also found that the ethnocentrism has a significant negative effect on product judgment, while animosity has no significant effect on product judgment. Lastly, the results of this research also show that product judgment has a significant positive effect on US fast food restaurants rsquo products purchase.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raihan
"Studi mengenai intensi pembelian produk-produk beretika termasuk sustainable fashion telah banyak berkembang dalam literatur ilmiah. Namun demikian, sangat sedikit studi yang dikembangkan memasukkan unsur religiusitas dalam penelitiannya. Aspek ini krusial di negara-negara berkembang yang menggunakan unsur agama dalam pedoman kehidupannya termasuk di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh aspek religiusitas masyarakat Indonesia dalam intensi pembelian sustainable fashion yang dimediasi oleh faktor materialisme dan guilt (perasaan bersalah) yang dikembangkan oleh Adil (2022). Penelitian dilakukan dengan mengirimkan survei yang diisi oleh 701 responden penduduk Indonesia yang beragama Islam dan berusia minimal 17 tahun. Dengan menggunakan metode pengolahan PLS-SEM, ditemukan bahwa religiusitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap intensi pembelian sustainable fashion serta terdapat peran mediasi signifikan oleh faktor guilt, namun tidak oleh faktor materialisme. Implikasi dan keterbatasan penelitian dicantumkan dalam tulisan ini.

Studies on purchase intention of ethical products including sustainable fashion have been conducted in various literatures. However, little did incorporate religiosity aspect into their studies. This aspect is crucial in emerging market economies which consider religiosity as a factor in their life including in Indonesia. The purpose of this study is to determine the effect of religiosity aspect upon Indonesians on purchase intention of sustainable fashion while also being mediated by materialism and guilt factor that is developed by Adil (2022). The study is conducted by sending survey filled by 701 Indonesian muslim respondents that are at least 17 years old. Using PLS-SEM method, the study found that religiosity has indeed positive and significance effect on purchase intention of sustainable fashion while also being mediated by guilt factor, but not by materialism factor. The implications and limitations of this study is discussed within."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Helmi
"Nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) di setiap provinsi di Indonesia cukup beragam, namun masih banyak provinsi yang memiliki nilai IKLH yang sangat rendah atau dapat dikategorikan sebagai daerah waspada. Selain itu, jumlah penduduk di Indonesia sangat banyak dan pakaian merupakan produk yang di konsumsi setiap hari oleh masyarakat Indonesia, sehingga penting bagi produsen dan konsumen pakaian di Indonesia untuk memerhatikan proses produksi dan konsumsi pakaian agar tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dimana perilaku tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Penelitian ini betujuan untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi perilaku konsumsi pakaian yang berkelanjutan. Sampel pada penelitian ini adalah konsumen Muslim di Indonesia dengan tidak membatasi umur dan domisili dari konsumen tersebut. Data diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling pada Lisrel 8.8.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fashion involvement dan pro environmental attitude memiliki pengaruh positif, sementara knowledge of the environmental impacts tidak memiliki pengaruh terhadap sustainable clothing consumption. Pengaruh religiosity diantara hubungan fashion involvement dan sustainable clothing consumption tidak signifikan, namun religiosity meningkatkan pengaruh diantara hubungan pro environmental attitude dan sustainable clothing consumption.

The Environmental Quality Index (IKLH) in each province in Indonesia is quite diverse, but there are still many provinces that have low IKLH standard ​​or can be categorized as alert areas. In addition, Indonesia has a large population and clothing is a product that is consumed every day by all Indonesian people, so it is important for clothing producers and consumers in Indonesia to pay attention during production and consumption process of clothing in order to protect the environment in accordance with Islamic teachings.
This study aims to examine factors that influence sustainable clothing consumption. Sample that used on this study is Muslim consumers in Indonesia by not limiting the age and recident domicile. Data was processed by using the Structural Equation Modeling method on Lisrel 8.8.
The results showed that fashion involvement and pro environmental attitude has positive influence, but knowledge of environmental impacts had no effect on sustainable clothing consumption. The influence of religiosity among fashion involvement and sustainable clothing consumption is not significant, but religiosity enhances relationship between pro environmental attitude and sustainable clothing consumption.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfira Adibah Putri
"Proses produksi makanan organik yang memerhatikan ketahanan pangan memberikan pilihan bagi masyarakat pada makanan yang lebih sehat dengan kandungan bahan yang alami. Pandemi Covid-19 telah memberikan perspektif baru bagi konsumen untuk mengubah pola konsumsinya pada makanan organik sebagai pilihan yang baik untuk kualitas kesehatan. Secara tidak langsung, perkembangan makanan organik ini akan menciptakan segmentasi baru untuk sektor makanan halal bagi konsumen Muslim. Sebagai salah satu negara yang mengandalkan sektor agrikultur, Indonesia berpeluang untuk memfasilitasi makanan organik yang telah memenuhi kriteria halalan tayyiban bagi konsumen Muslim. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku intensi terhadap makanan organik berlabel halal untuk konsumen Muslim. Pemilihan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria beragama Islam, berdomisili di Indonesia, dan familiar dengan makanan organik berlabel halal. Kuesioner penelitian disebarkan secara online dengan 269 respons terkumpul dan analisis data dilakukan dengan metode Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan quality-emotional value, social value, vertical collectivism, dan horizontal collectivism mempengaruhi intention to buy dan intention to patronize pada makanan organik berlabel halal secara signifikan positif. Sedangkan, religious commitment hanya mempengaruhi intention to buy.

The organic food production process that pays attention to food security provides people with choices for healthier foods made of natural ingredients. The Covid-19 pandemic has provided a new perspective for consumers to change their consumption patterns on organic food as a good choice for health. In a roundabout way, the growth of organic food will create a new segmentation for the halal food sector among Muslim consumers. As an agriculturally dependent country, Indonesia has the opportunity to facilitate organic food that meets halalan tayyiban criteria for Muslim consumers. This study analyzes the factors that determine Muslim consumers' behavioral intentions toward halal-labeled organic food. Purposive sampling was used to select the research sample, which had to be Muslim, domiciled in Indonesia, and familiar with halal-labeled organic food. The research questionnaire was distributed online with 269 responses collected, and data analysis was done using Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. The findings showed that quality-emotional value, social value, vertical collectivism, and horizontal collectivism significantly positively affected intention to buy and intention to patronize toward halal-labeled organic food. Meanwhile, religious commitment only affects intention to buy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faza Imaduddin
"Muslim telah dikonsiderasikan sebagai segmen konsumen yang penting di industri fashion karena karakteristiknya yang unik dan pertumbuhan yang pesat dalam pengeluaran dan konsumsinya. Namun, tingkat konsumsi produk fashion tersebut dianggap dipengaruhi oleh materialisme yang merupakan karaktrteristik yang secara konsep tidak sesuai dengan ajaran Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pembelian fashion cloting konsumen muslim dan hubungannya dengan materialisme. Sampel pada penelitian ini adalah konsumen Muslim di Indonesia yang sebagian besar merupakan mahasiswa. Data diolah dengan menggunakan Partial Least Square Structural Equation Modelling PLS SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pembelian fashion clothing dipengaruhi oleh materialisme yang dimediasi oleh consumer lifestyle, status consumption dan fashion involvement. Selain itu, ditemukan bahwa fashion consciousness yang dipengaruhi oleh susceptibility to interpersonal influence, media exposure dan self-concept, memengaruhi materialisme. Self-monitoring dan personal values terbukti tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap fashion consciousness. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa religiositas tidak memiliki peranan yang signifikan dalam mengurangi kecenderungan konsumen untuk bersifat materialisme dan mengonsumsi produk karena statusnya.

Muslim has been identified as an essential consumer segment in fashion industry because of their unique characteristics and significant expenditure and consumption growth in the industry. However, their fashion product consumption is considered to be affected by materialism which is perceived to be not in line with Islam beliefs. This study aims to analyse factors affecting fashion clothing purchase behaviour and their association with materialism. Data for this research were collected from Muslim consumers in Indonesia, most of which are students from universities. They were then analysed using Partial Least Square Structural Equation Modelling Method PLS SEM. This study found that materialism significantly affect fashion clothing purchase behaviour which is mediated by consumer lifestyle, status consumption dan fashion involvement. In addition, fashion consciousness which has been identied to be affected by susceptibility to interpersonal influence, media exposure and self concept was found to have positive effect on materialism. Self monitoring and personal values were found to have insignificant influence on fashion consciousness. The results of this study also showed that religiosity has no significant role on reducing the Muslim rsquo s materialism level and tendency to consume status products.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Fitria Ulfah
"Masalah lingkungan yang terjadi, menyebabkan peningkatan kesadaran dan gerakan pencegahan terhadap kerusakan lingkungan. Hal ini juga berdampak pada berubahnya pola konsumsi masyarakat. Trend saat ini menunjukkan adanya peningkatan konsumsi produk ramah lingkungan oleh konsumen. Begitupun umat islam yang notabene diajarkan mengenai penjagaan lingkungan. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh religiosity terhadap pembelian green products di Indonesia dengan melihat 4 variabel yaitu collectivism, eco-literacy, environmental concern, dan attitude towards green product. Analisis data pada penelitian ini menggunakan software SPSS dan AMOS dengan metode pengolahan data Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan dari religiosity terhadap collectivism dan eco-literacy, eco-literacy terhadap environmental concern dan attitude towards green product, collectivism terhadap attitude towards green product, dan environmental concern terhadap attitude towards green product.

The environmental problem that happen today, increase people awareness and movement to prevent environmental problem. It also affects the consumption pattern of consumer in society. The trend shows that there is the increase of green product consumption in society. Then, That increase is also shown in moslem consumer that having thought of environmental protection in their religion. This study purpose was to find out how the role of religiosity in purchase of green products in Indonesia by analyzing 4 variables, collectivism, eco-literacy, environmental concern, and attitude towards green products. The data were analyzed using SPSS and AMOS with the Structural Equation Modelling (SEM) method. The finding of this study showed that there were influence of religiosity to collectivism and eco-literacy, eco-literacy to environmental concern and attitude towards green products, collectivism to environmental concern, and environmental concern to attitude towards green products."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Sugiarti
"Perilaku keuangan mengharuskan milenial memiliki pengetahuan keuangan agar bisa mengevaluasi kemampuan yang dimiliki untuk kemudian diterapkan dalam kehidupan masing-masing. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh financial attitude, financial self efficacy, dan financial planning activity terhadap financial management behavior pada generasi milenial muslim. Sampel dalam penelitian yaitu generasi milenial yang saat ini berusia 26-41 tahun dan diperoleh sebanyak 202 responden melalui kuesioner yang disebarkan diberbagai media sosial secara online. Pengolahan data primer menggunakan metode Covariance-based Structural Equation Modelling (CB-SEM) dengan software SPSS LISREL 8.8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial attitude, financial self efficacy, dan financial planning activity berpengaruh positif terhadap financial management behavior. Kemudian religiosity tidak memberikan pengaruh moderasi yang signifikan pada hubungan antara financial attitude dengan financial management behavior maupun hubungan antara financial planning activity dengan financial management behavior. Namun, religiosity didapati memberikan pengaruh moderasi yang signifikan negatif pada hubungan antara financial self efficacy dengan financial management behavior.

Financial behavior requires millennials to have financial knowledge to better evaluate their abilities in order to be applied in their lives. The purpose of this study is to analyze the effect of financial attitude, financial self-efficacy, and financial planning activity on financial management behavior in the muslim millennial generation. This study uses millennial generation who are currently 26-41 years old as a sample and had obtained as many as 202 respondents through questionnaires shared on various online social media. Primary data processing is done using the Covariance-based Structural Equation Modeling (CB-SEM) method with SPSS LISREL 8.8 software. The results showed that financial attitude, financial self efficacy, and financial planning activity had a positive effect on financial management behavior. Then religiosity does not have a significant moderation effect on relationship between financial attitude and financial management behavior nor the relationship between financial planning activity and financial management behavior. However, religiosity have a significant negative moderating effect on the relationship between financial self-efficacy and financial management behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuky Presiari
"Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia menjadikan bulan Ramadan sebagai bulan yang dinanti dan dirayakan dengan nilai dan budaya, atmosfer religius, serta perubahan pola konsumsi. Pola konsumsi yang berubah pada bulan Ramadan salah satunya adalah pembelian pada produk fashion muslim. Terdapat pola berulang setiap tahunnya bahwa bulan Ramadan ditandai dengan konsumtivitas pembelian produk fashion muslim. Hal ini menjadi kontradiktif dengan esensi bulan Ramadan yang sebenarnya yaitu ketaatan beragama, berbagi, dan menahan hawa nafsu. Penelitian ini menggunakan theory of planned behavior (TPB) untuk menganalsiis faktor pendorong perilaku konsumen dalam melakukan pembelian produk fashion muslim di bulan Ramadan. Selain itu, ada sejumlah variabel penjelas lainnya untuk meninjau sejauh mana faktor pendorong dapat memengaruhi perilaku pembelian kembali produk fashion muslim di bulan Ramadan. Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling dan data yang diolah diperoleh dari total respons sebanyak 259. Kuesioner penelitian disebarkan secara online dan analisis data dilakukan dengan metode Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa TPB berpengaruh pada repurchase intention. Dimana repurchase intention dan product surplus juga berimplikasi berpengaruh terhadap repurchase behavior. Fashion choice motives dan financial attitudes berpengaruh terhadap planning routines seseorang. Namun product surplus hanya berhasil dijelaskan melalui variabel social relationship.

Indonesia as a country with the highest Muslim population makes Ramadhan as an expected and celebrated month with values and cultures, religious atmosphere, and changes on consumption pattern. One of the changes of consumption pattern during Ramadhan is purchases on Muslim fashion products. There is a repetitive pattern in every year during Ramadhan, marked by consumption purchases of Muslim fashion products. This becomes contradictory with the true essence of Ramadan, which are religious observance, sharing, and inhibit lust. This research uses theory of planned behavior (TPB) to analyze motivating factors of consumers' behavior in purchasing Muslim fashion products during Ramadan. On the other hand, there are several explanatory variables to analyze the extent to which motivating factors are able to influence repurchasing behavior on Muslim fashion products during Ramadhan. Research samples were selected by using purposive sampling method and collected data from total response were 259. Research questionnaires were distributed online and data analysis was done by using Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Results showed that TBP has the biggest influence towards repurchase intention. Where repurchase intention and product surplus have influence toward individual's planning routines as well. However, product surplus was only explained through social relationship variables."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>