Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158832 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ikhsan Maulana Mulya
"Kabupaten Bandung Barat selain memiliki keindahan wisata alam yang terkenal, tetapi juga memiliki wisata lain yang terkenal yaitu wisata kuliner. Lokasi-lokasi wisata kuliner di Kabupaten Bandung Barat sudah berkembang pesat dan memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Pemilihan berbagai lokasi wisata kuliner tidak terlepas dari karakteristik lokasi dan juga karakteristik wisatawan yang berada di setiap lokasi wisata kuliner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah karakteristik lokasi dan wisatawan di setiap lokasi wisata kuliner di Kabupaten Bandung Barat serta menganalisis hubungan antara karakteristik lokasi dengan karakteristik wisatawan di lokasi wisata kuliner. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karakteristik lokasi dan karakteristik wisatawan yang terdiri dari indikator jarak dari lokasi wisata alam atau buatan, jaringan jalan, penggunaan tanah, jenis makanan, asal wisatawan dan teman perjalanan. Metode yang digunakan adalah analisis komparasi keruangan dan analisis statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik lokasi wisata kuliner dengan jenis makanan tradisional dan memiliki lokasi strategis menjadi yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan, dan karakteristik wisatawan asal Jawa Barat bersama keluarga menjadi yang paling banyak mengunjungi lokasi wisata kuliner. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik lokasi wisata kuliner dengan karakteristik wisatawan di lokasi wisata kuliner Kabupaten Bandung Barat.

West Bandung Regency, besides having the beauty of famous natural attractions, but also has another renowned tourism such as culinary tourism. Culinary tourism in West Bandung Regency has developed rapidly. Many new culinary tourism locations have emerged with different characteristics from other regions. The selection of various culinary tourism locations inseparable from the characteristics of the location and the characteristics of tourists who come in each culinary tourist location. This research aims to determine how the characteristics of locations and tourists in each culinary tourism location in West Bandung Regency and analyze the relationship between the location characteristics with the characteristics of tourists in culinary tourism locations. In this research, the variables used are characteristic of tourists location and characteristics, consisting of indicators of distance from natural or artificial tourist sites, road networks, land use, types of food, the origin of tourists, and travel companions. The methods used are spatial comparison analysis and chi-square statistical analysis. The results showed that the characteristics of culinary tourism with a traditional food type and has the strategic location were mostly visited by tourists and the characteristics of tourists from West Java, with their families being the most visited culinary tourism locations. Chi-square statistical test results show that there is a significant relationship between the characteristics of culinary tourism locations with the characteristics of tourists in culinary tourism locations in West Bandung Regency."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafa Haifa Azzahra
"Wisata kuliner sekarang ini telah menjadi salah satu sub-sektor pariwisata di Kota Yogyakarta yang cukup menjanjikan. Hadirnya kuliner tradisional di Kota Yogyakarta kemudian mendorong munculnya berbagai rumah makan yang dijadikan sebagai objek wisata kuliner tradisional. Namun jika ditelisik lebih jauh, hanya terdapat beberapa rumah makan yang benar-benar menampakkan nilai tradisional khas Jawa di dalam bangunan rumah makan. Hal tersebut kemudian membuat para wisatawan yang berkunjung tidak dapat benar-benar menikmati nilai tradisional yang ada di dalam sebuah rumah makan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik tempat rumah makan yang menjadi objek wisata kuliner tradisional dari aspek site serta hubungannya dengan karakteristik wisatawan yang mengunjunginya berdasarkan asal wisatawan, suku, dan teman perjalanan. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan pendekatan keruangan untuk melihat karakteristik rumah makan, karakteristik wisatawan, serta hubungan antara keduanya. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara karakteristik rumah makan dengan karakteristik wisatawan yaitu asal suku wisatawan. Namun, tidak ditemukan adanya hubungan antara karakteristik rumah makan dengan karakteristik wisatawan yaitu asal wisatawan dan teman perjalanan.

Culinary tourism has now become one of the sub-sectors of tourism in the city of Yogyakarta which is quite promising. The presence of traditional culinary in the city of Yogyakarta then encourages the emergence of various restaurants that serve as traditional culinary tourism objects. However, if examined further, there are only a few restaurants that actually have traditional Javanese values ​​in the restaurant buildings. This then makes the tourists who visit cannot really enjoy the traditional values ​​that exist in a restaurant. This study aims to analyze the location of the restaurant which is the object of traditional culinary tourism from the site aspect and its relationship with the characteristics of tourists who visit it based on the origin of tourists, ethnicity, and travel companions. This study uses a quantitative descriptive analysis with a spatial approach to see the characteristics of the restaurant, the characteristics of tourists, and the relationship between the two. The results of this study are that there is a relationship between the characteristics of the restaurant and the characteristics of tourists, namely the origin of the tourist tribe. However, there was no relationship between the characteristics of the restaurant and the characteristics of tourists, namely the origin of tourists and travel companions."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pepi Syifariyadlah
"ABSTRAK
Jurnal ini mengkaji perkembangan wisata kuliner Arab di Indonesia yang menjelaskan sejarah masuknya kuliner arab,budaya makan orang Arab,tempat wisata kuliner Arab,makanan khas Arab terpopuler, serta keunggulan makanan Arab. Penulisan ini menggunakan metode deskriptif , melalui wawancara media sosial yang telah didapat sumber dan sebagian adalah studi pustaka. Teori dalam buku-buku teks yang digunakan dalam penulisan jurnal ini merupakan hasil dari catatan sumber yang telah didapat oleh penulis. Jurnal ini dibuat tidak hanya untuk memenuhi syarat kelulusan saja,tetapi juga menambah wawasan baik bagi penulis maupun pembacanya. Perkembangan wisata kuliner arab di Indonesia erat kaitannya dengan para konsumen. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ragam atau jenis-jenis makanan yang layak dikembangkan berdasarkan originalitas, otentisitas, dan kekhasan yang ada adalah semua jenis bahan persembahan yang berbahan utama daging sapi dan kambing. Restoran-restoran Arab di Indonesia mulai berkembang di wilayah nusantara khususnya kota-kota besar. Wisata kuliner Arab memiliki keunikan tersendiri dalam resep makanannya hingga kebiasaan orang Arab tersebut yang membawa pengaruh kepada konsumen di Indonesia. Baik dalam mengonsumsi makanannya maupun budaya makannya dalam kehidupan sehari-harinya.

ABSTRACT
This journal analyzes the development of Arabian culinary tourism in Indonesia. This journal trying to explains the history of Arabian culinary influences, Arabian eating culture,places to eat Arabian culinary, the most populer Arabian food, and of course explain excellences of Arabian food. This journal used descriptive method and literature study. The theory that used in journal is sourced from the books that became references of this journal. This journal was not made just for qualify the gradution, but also to increase the knowledge of the author and readers. The development of Arabian culinary Indonesia has closely relation with the consumers.the results from analyzes indicated that a variety of the types of foods that should be developed based on originality, authenticity, and particularities are all kinds of materials offering are made from the main beef and sheep. Arabian restaurant in Indonesia began to grow in the country, especially big cities. Culinary tourism of Arab States has its own uniqueness in the food to the custom of the Arab who brings the influence on consuming food and culture eat it in daily life.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf;
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Bayu Nugraha
"Skripsi ini membahas mengenai efek berganda dari keberadaan Kawasan Wisata Kuliner Jalan Sabang. Wisata merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh manusia, tidak terkecuali dengan wisata kuliner. Kuliner yang tadinya merupakan salah satu unsur dari amenitas ternyata dapat menjadi atraksi wisata tersendiri. Jalan Sabang adalah destinasi wisata yang merupakan ikon bagi wisata kuliner di Jakarta. Wisata kuliner di Jalan Sabang sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Sampai saat ini, Jalan Sabang tetap menjadi pilihan bagi pengunjung untuk melakukan kegiatan wisata kuliner. Terdapat peran dari pedagang, pengunjung, dan pemerintah pada keberadaan wisata kuliner di Jalan Sabang hingga dapat bertahan selama puluhan tahun. Salah satu contohnya adalah pemerintah melalui kebijakannya dapat mengatur dan mengembangkan Jalan Sabang. Selama puluhan tahun itu juga, Jalan Sabang dapat memberikan efek berganda di lingkungan sekitarnya. Efek berganda yang ditimbulkan pada segi ekonomi, sosial, dan budaya. Data dikumpulkan dengan cara observasi di Jalan Sabang dan wawancara dengan beberapa pedagang dan pengunjung.

This paper discusses the multiple effects of the existence of the Sabang Street Culinary Tourism Area. Tourism is an activity that is often carried out by humans, including culinary tourism. Culinary which was once an element of the amenities turned out to be a tourist attraction itself. Jalan Sabang is a tourist destination that is an icon for culinary tourism in Jakarta. Culinary tourism on Jalan Sabang has been around for decades. Until now, Jalan Sabang remains one of the choice for visitors to carry out culinary tourism activities. There is a role from traders, visitors, and the government in the existence of culinary tourism on Jalan Sabang so that it can last for decades. One example is the government through its policies can regulate and develop Jalan Sabang. During those decades, Jalan Sabang can have a multiplier effect on the surrounding environment. Multiple effects on the economic, social, and cultural aspects. Data were collected by means of observation on Jalan Sabang and interviews with several traders and visitors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sigit Cahyono
"Wisata kuliner merupakan hal yang menjanjikan saat ini sehingga pemerintah mendorong peningkatan produksi makanan olahan melalui pengembangan teknologi produksi makanan olahan. Kota Bandung terkenal dengan sebagai salah satu pusat kuliner di Indonesia. Pentingnya teknologi tepat guna tersebut diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi makanan olahan. Program penerapan teknologi tepat guna diharapkan menghasilkan paket teknologi produksi makanan olahan tepat guna yang bisa dimanfaatkan oleh mitra UKM untuk meningkatkan kapastitas produksi dan pendapatan. Metode yang dilakukan adalah pengembangan teknologi produksi makanan olahan tepat guna mulai dari mengindentifikasi kebutuhan rill mitra terkait operasional produksinya, merancang dan membuat mesin, melakukan pengujian terhadap mesin yang dibuat, melakukan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UKM usaha produksi makanan olahan. Hasil kegiatan ini yaitu dapat membantu mengatasi permasalahan produksi yang dihadapi UKM, meningkatkan jumlah produksi dan bekerja secara efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku UKM pada khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya."
Yogyakarta : Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, 2020
600 JPM 3:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dema Amalia Putri
"Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung tahun 2007-2027 menetapkan Kawasan Gunung Patuha sebagai salah satu kawasan yang memiliki peran khusus untuk sektor pariwisata. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui daya tarik dan motivasi wisatawan pada objek wisata serta hubungan antara keduanya di Kawasan Gunung Patuha. Penilaian daya tarik objek wisata didasarkan kepada kelengkapan fasilitas wisata dan aksesibilitas. Sedangkan penilaian motivasi wisatawan didasarkan pada preferensi wisatawan, kebutuhan wisatawan, dan status perjalanan wisatawan. Variabel penelitian dianalisis menggunakan analisis spasial dan uji statistik chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tarik objek wisata di kawasan tersebut bervariasi. Objek wisata dengan nilai daya tariknya tinggi memiliki kecenderungan berada pada lokasi yang saling berdekatan, sedangkan daya tarik sedang dan daya tarik rendah berada pada lokasi yang berjauhan. Wisatawan yang berkunjung di Kawasan Gunung Patuha didominasikan oleh tipe motivasi wisatawan semi pelancong. Motivasi wisatawan yang berkunjung pada objek wisata tidak dipengaruhi oleh daya tarik objek wisata berdasarkan kelengkapan fasilitas wisata. Hal ini dikarenakan meskipun objek wisata memiliki ketersediaan fasilitas wisata yang lengkap, wisatawan yang berkunjung terkadang hanya berfokus kepada atraksi yang disediakan dibandingkan pada kelengkapan fasilitas wisata tersebut.

The Bandung Regency Spatial Plan for 2007-2027 regulates The Patuha Mountain Area as one of the regions that has a special role for the tourism sector. This research was conducted to find out the attractiveness and motivation of tourists on tourist attractions as well as the relationship between them in The Patuha Mountain Area. Assessment of tourist attraction in accordance with the completeness of tourist facilities and accessibility. Meanwhile, assessment of tourist motivation based on tourist preferences, tourist needs, and tourists travel status. The research variables were analyzed using spatial analysis and chi square test statistics.
Results demonstrated that attractiveness of tourist attractions in the region varies. Tourist attraction with high attractiveness value are located in close proximity to each other, while medium and low attractiveness value are in far apart locations. Tourist motivation visiting The Patuha Mountain Area are dominated by flashpacker types and not influenced by the attractiveness value of tourist attractions based on the completeness of tourist facilities. It was because although tourist attraction has the availability of complete tourist facilities, tourists who visit sometimes only focus at the attractions provided compared to the complete tourist facilities.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reynaldi
"Glodok merupakan salah satu kawasan unik yang menjadi perhentian moda transportasi MRT fase 2. Glodok telah lama dikenal oleh masyarakat sebagai kawasan pecinan yang kental akan pusat elektronik dan kuliner. Kehadiran pemberhentian MRT pada kawasan Glodok dapat memberi peluang bagi kawasan dan masyarakat sekitar, baik dari segi usaha maupun peluang lainnya. Namun demikian, tanpa perencanaan yang jelas, daya tarik ini dapat perlahan menggusur identitas kawasan Glodok beserta masyarakatnya. Proyek Glodok Culinary Center berada pada sebuah masterplan kawasan TOD baru yang Bernama ‘Neo – Glo(w)dok’. Kawasan TOD baru ini bertujuan untuk menciptakan sebuah lingkungan dimana bisnis, masyarakat, serta identitas Glodok dapat bersinergi dengan tepat, sehingga tidak menghilangkan satu sama lain. Glodok Culinary Center merupakan sebuah pusat kuliner, tidak hanya terdapat proses jual beli makanan, proyek ini dirancang untuk dapat mewadahi proses penyaluran informasi melalui ruang-ruang workshop dan kelas memasak. Dengan kehadiran Glodok Culinary Center, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkannya tidak hanya untuk meningkatkan perekonomian melalui penjualan makanan, namun dapat melestarikan baik resep maupun budaya dalam kuliner kepada khalayak umum, serta menjadi pusat komunitas kuliner di Glodok.

Glodok is one of the unique areas that will be a stop for the MRT phase 2 transportation mode. Glodok has long been known by the public as a Chinatown area that is thick with electronic and culinary centers. The presence of the MRT stop in the Glodok area can provide opportunities for the area and surrounding communities in terms of business and other opportunities. However, without thoughtful planning, this attraction can slowly erode the identity of the Glodok area and its people. The Glodok Culinary Center project is located in a new TOD masterplan called 'Neo - Glo(w)dok'. This new TOD area aims to create an environment where business, community, and Glodok's identity can synergize appropriately, so as not to eliminate each other. Glodok Culinary Center is a culinary center, not only for the buying and selling of food, the project is designed to accommodate the process of information distribution through workshops and cooking classes. With the presence of Glodok Culinary Center, it is hoped that the community can use it not only to improve the economy through food sales, but can preserve both recipes and culture in culinary to the general public, and become the center of the culinary community in Glodok.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmadea Ghafari
"Kota Bogor merupakan kota yang pariwisatanya sedang dikembangkan pada saat ini. Dalam upaya pengembangan pariwisata di Kota Bogor, diperlukan penelitian yang mengkaji tentang pola pergerakan wisatawan di Kota Bogor, dan faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik wisatawan. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif keruangan untuk mengetahui pola pergerakan, analisis statistik untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik wisatawan, dan analisis cross tabulation untuk mengetahui hubungan antara pola pergerakan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik wisatawan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wisatawan yang mengunjungi objek wisata di Kota Bogor bergerak dengan 4 jenis pergerakan, yaitu pola single point, base Site, stop over, dan chaining loop, dengan mayoritas wisatawan yang bergerak dengan jenis pergerakan single pattern. Dari faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik wisatawan, mayoritas wisatawan yang berwisata ke Kota Bogor berusia 18-25 tahun, berasal dari wilayah Jabodetabek, berjenis kelamin perempuan, merupakan repeater atau wisatawan yang sebelumnya telah mengunjungi Kota Bogor, memiliki motivasi restorasi, dan berwisata bersama keluarga. Untuk faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik wisatawan sendiri seperti faktor geografis, demografis, dan perilaku, didapatkan bahwa, walaupun seluruh wisatawan yang dikaji pada penelitian ini mewakili seluruh kategori yang tercantum pada semua faktor yang mempengaruhi pola pergerakan, tetapi tetapi hampir keseluruhan dari mereka tetap bergerak dengan pola single point  dan Base Site.

Bogor City is a city whose tourism is currently being developed. In an effort to develop tourism in the City of Bogor, research is needed that examines the patterns of tourist movements in the City of Bogor, and the factors that influence tourist characteristics. This study uses descriptive spatial analysis to determine movement patterns, statistical analysis to determine the factors that influence tourist characteristics, and cross tabulation analysis to determine the relationship between movement patterns and the factors that influence the factors that influence tourist characteristics. The results of this study indicate that tourists visiting tourist attractions in Bogor City move with 4 types of movement, namely single point, base site, stop over, and chaining loop patterns, with the majority of tourists moving with a single pattern type of movement. From the factors that influence the characteristics of the tourists, the majority of tourists visiting Bogor City are aged 18-25 years, come from the Greater Jakarta area, are female, are repeaters or tourists who have previously visited Bogor City, have restoration motivation, and are traveling with family. For the factors that influence the tourist characteristic such as geographic, demographic, and behavioral factors, it was found that, although all tourists studied in this study represent all categories listed on all factors that influence movement patterns, almost all of them still move with single point pattern and base site."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
An Nisaa Citra Hasanah
"Kabupaten Bandung Barat merupakan kabupaten yang memiliki potensi serta daya tarik yang tinggi terhadap pariwisata. Salah satu cara mengetahui potensi serta daya tarik tersebut yaitu berupa pengembangan pariwisata dengan cara mengklasifikasi tipologi objek wisata, variasi spasial wisatawan, dan mengetahui korelasi antara kedua variabel tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai fungsi objek wisata sebagai destinasi serta memperoleh tingkat daya tarik objek wisata. Analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan dari penelitian ini adalah analisis spasial dan analisis statistik dengan uji chi-square.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tipologi objek wisata berdasarkan jenis fasilitas wisata sebagian besar adalah tipologi objek wisata ideal yang memusat di Kecamatan Lembang. Variasi spasial wisatawan didominasi oleh nilai masing-masing unsur variasi yang dominan, yaitu jumlah wisatawan yang sedang, physical or physiological motivation, dan individual mass touris yang memusat di Kecamatan Lembang. Terdapat hubungan antara kedua variabel, yaitu nilai masing-masing unsur variasi yang dominan melekat pada tipologi objek wisata cukup ideal.

Bandung Barat Regency is a district that has a high tourism potential and attractiveness. One way to explore the potential and attractiveness is development of tourism by classifying the typology of tourist attractions, spatial variations of tourists, and the correlation between the two variables. This study aims to determine the function of a tourist object as a destination and to obtain the level of a tourist attraction. The analysis used to answer the purposes of this study is descriptive spatial analysis and statistical analysis with chi square test.
The results of this study indicate that the typology of tourist attractions based on the type of tourism facilities is dominated by typology ideal centered in the District of Lembang. The spatial variation of tourists is dominated by the characteristic value of each element of the dominant, which are medium number of tourists, physical or physiological motivation, and individual mass touris centered in Lembang District. There is relationship between the two variables in which the value of each element of the dominant variation attached to the typology of the tourist attraction is quite ideal.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69208
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Astariningsih Setyoputri
"

Pariwisata merupakan salah satu sektor industri yang memiliki perkembangan pesat. Daya tarik wisata memiliki kekuatan tersendiri untuk menarik wisatawan melakukan perjalanan wisata. Daya tarik wisata pada umumnya berdasarkan adanya aksesibilitas yang tinggi dan fasilitas penunjang untuk melayani para wisatawan. Faktor penentu wisatawan memilih destinasi wisata adalah preferensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi wisatawan terhadap wisata pantai yang terletak di Kabupaten Kebumen. Dalam penelitian ini digunakan metode analisis spasial dan analisis statistik crosstab untuk menjawab pertanyaan preferensi wisatawan terhadap daya tarik wisata pantai. Obyek wisata pantai di Kabupetan Kebumen memiliki daya tarik yang beragam, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Atraksi berupa site attraction dan event attraction, fasilitas, dan aksesibilitas menjadi karakteristik pada obyek wisata dengan daya tarik rendah. Obyek wisata dengan daya tarik sedang memiliki atraksi berupa site attraction dan event attraction, serta fasilitas sebagai karakteristik obyek wisata. Obyek wisata daya tarik tinggi memiliki atraksi dan fasilitas sebagai karakteristiknya. Mayoritas obyek wisata di Kabupaten Kebumen memiliki daya tarik rendah. Berdasarkan hasil crosstab, obyek wisata dengan daya tarik tinggi memiliki jenis preferensi wisatawan yang berbeda. Hal ini disebabkan karena preferensi wisatawan tidak hanya pada atraksi.


Tourism is one of the industrial sector growing rapidly. The tourist attraction has its strength to attract tourists traveling. Tourist attractions mostly based on high accessibility and facilities to serve the tourist. Preference is a determinant tourist to determine tourism destinations. The purpose of this research is to find out preference tourists for tourist attraction of beaches in Kebumen Regency. The method used to achieve the purpose of the research is spatial analysis and crosstab. Beach tourist objects have low, medium, and high-level attractions. Beach tourist objects that have low level have characteristics like site attractions, event attractions, facilities, and accessibility. The medium level one has characteristics like site attractions, event attractions, and facilities. The high-level one has characteristics like site attractions, event attractions, and facilities. The tourist objects in Kebumen majority have low level attractions. Based on crosstab, the tourist objects that first liked by respondents and have high-level attractions have different preferences type. Because preferences are not only by their attractions.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>