Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142446 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wewen Efendi
"ABSTRAK
Ulu ambek merupakan salah satu tradisi lisan yang berkembang di daerah Pariaman, Sumatera Barat. Ulu ambek adalah sejenis silat dimana terdapat dua orang laki-laki yang berdiri saling berhadap-hadapan dan mempertunjukan gerakan serang (ulu) dan hambat (ambek). Dalam pertunjukannya, kedua pesilat tidak saling melakukan kontak fisik, oleh karena itu silat jenis ini disebut juga dengan silat gaib atau silat bayang. Pertunjukan tersebut dilakukan diatas arena yang disebut dengan laga-laga dan dipimpin oleh janang serta diawasi oleh niniak mamak. Sebagai sebuah tradisi lisan, salah satu penentu eksistensi dan keberlanjutan tradisi ulu ambek adalah bagaimana
tradisi ini dikelola. Hal demikian dibahas dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mengungkap strategi pengelolaan ulu ambek di Pariaman agar tetap bertahan. Selain itu juga untuk mengungkap keterlibatan pemerintah dan perguruan tinggi dalam pengelolaan tradisi ulu ambek di Pariaman. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode etnografi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem pengelolaan pertunjukan ulu ambek adalah sistem pengelolaan bersifat adat. Dalam mempertahankan keberlangsungan tradisi ulu ambek terdapat sinergi yang baik antara
pihak internal, yaitu komunitas pemilik tradisi ulu ambek dengan pihak eksternal, dalam hal ini adalah pemerintah dan perguruan tinggi. Pengelolaan ulu ambek dilakukan oleh struktur kepemimpinan adat, yaitu tungku tigo sajarangan yang terdiri dari niniak mamak, cadiak pandai, dan alim ulamo. Pemerintah mendukung dengan menciptakan
ekosistem yang baik demi keberlangsungan tradisi ulu ambek, misalnya dengan mengeluarkan Peraturan Daerah yang mengatur tentang nagari sebagai basis wilayah pelaksanaan tradisi ulu ambek. Selain itu pemerintah juga dapat memberikan bantuan langsung dalam hal pendanaan alek nagari dan promosi tradisi ulu ambek. Pihak perguruan tinggi juga melakukan upaya dalam pengembangan tradisi ulu ambek dalam hal penelitian, serta pendampingan komunitas budaya dalam memberdayakan sanggar-sanggar seni yang ada di Pariaman.

ABSTRACT
Ulu ambek is one of the oral traditions that developed in the Pariaman area, West Sumatra. Ulu ambek is a kind of martial art in which there are two men who stand face to face and demonstrate attack (ulu) and defense (ambek) movements. In the performance, the two fighters do not make physical contact, therefore this type of martial art is also known as unseen martial art or shadow martial art. The performance is
performed in an arena called laga-laga and supervised by the janang and niniak mamak. As an oral tradition, one of the determinants of the existence and sustainability of the ulu ambek tradition is how this tradition is managed. This is discussed in this study with the aim to described the ulu ambek management strategy in Pariaman in order to
survive. It is also to reveal the involvement of the government and universities in the management of the tradition of ulu ambek in Pariaman. This research is a qualitative research using ethnographic method. The data were collected by means of literature study, observation, and interviews. The results showed that the management system of ulu ambek performances is a customary management system. In maintaining the continuity of the ulu ambek tradition, there is a good synergy between internal parties, namely the community of ulu ambek tradition owners and external parties, in this case the government and universities. Ulu ambek management is carried out by customary leadership structures, namely tungku tigo sajarangan which consists of niniak mamak, cadiak pandai, and alim ulamo. The government supports it by creating a good ecosystem for the sustainability of the ulu ambek tradition, for example by issuing a
Regional Regulation which regulates the nagari as the basis for the implementation of the ulu ambek tradition. In addition, the government can also provide direct assistance in terms of funding alek nagari and promoting the ulu ambek tradition. The university institution also makes efforts in developing the ulu ambek tradition in terms of research, as well as mentoring cultural communities in Pariaman."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wastiti Handayani
"Sejak 2018, Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) Generik di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur) telah diterapkan untuk memenuhi kebutuhan akan sistem data kesehatan yang terstandar, terintegrasi, dan dapat diakses secara real time. Tujuan implementasi SIKDA Generik ini adalah untuk menyediakan data dan informasi kesehatan yang akurat, tepat, dan cepat, yang akan membantu pengambilan kebijakan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Faktor pendorong berasal dari faktor individu, psikologis maupun organisasi diperlukan agar implementasinya berhasil.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pengelola SIKDA Generik Puskesmas di Kabupaten OKU Timur. Disain penelitian cross-sectional digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja adalah yang paling dominan berhubungan dengan kinerja Pengelola SIKDA Generik Puskesmas  di Kabupaten OKU Timur.


Since 2018, the Generic Regional Health Information System (SIKDA) in East Ogan Komering Ulu District (OKU Timur) has been implemented to meet the need for a standardized, integrated, and accessible health data system in real time. The purpose of implementing this Generic SIKDA is to provide accurate, precise, and fast health data and information, which will assist policymaking to achieve the expected results. The driving factor comes from individual, psychological, and organizational factors needed for successful implementation.

The purpose of this study was to determine the factors that influence the performance of the Public Health Center Generic SIKDA Manager in East OKU District. A cross-sectional study design was used in this study. The results showed that the work motivation variable was the most strongly related to the performance of the Public Health Center Generic SIKDA Manager in East OKU District."

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simorangkir, Setianna
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1986
499.221 5 SIM s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bahrinul Kabri
"Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat hal ini disebabkan karena angka kesakitan dan kematiannya yang masih cukup tinggi. Penyakit ini di beberapa daerah rnasih bersifat endemis dan sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).
Sistem informasi program penanggulangan penyakit (P2) diare di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) belum berjalan dengan baik, pelaksanaan pencatatan dan pelaporan masih sering mengalami keterlambatan, tidak lengkap dan belum diolah dengan baik. Data dan informasi yang ada belum dapat dimanfaatkan secara optimal dan efektif dalam pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta kegiatan penyusunan perencanaan program.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem informasi program penanggulangan penyakit diare yang ada sehingga dapat berfungsi sebagai dasar dalam penyusunan perencanaan kegiatan di kabupaten OKU. Dengan adanya sistem informasi program penanggulangan penyakit diare ini diharapkan dapat diperoleh data dan informasi yang tepat dan akurat sehingga KLB dapat diantisipasi sedini mungkin.
Metode penelitian menggunakan pendekatan pengembangan sistem, dengan tahapan penelitian antara lain, penentuan entitas, analisis sistem, perancangan sistem, pembuatan dan uji coba prototipe. Pengembangan sistem dilakukan melalui perancangan dengan menggunakan alat berupa Data flow diagram (DFD), flow chart, Entity relationship Diagram (ERD), Kamus data, Rancangan masukan dan raancangan keluaran.
Dari hasil analisis diketahui beberapa masalah dari sistem yang ada seperti sumberdaya yang terbatas, sarana dan fasilitas yang kurang tersedia serta kurangnya dukungan dan motivasi dari pengambil keputusan.
Dalam pengembangan ini telah disusun prototipe sistem informasi program P2 diare yang berbasis komputer, dengan masukan berupa laporan Puskesmas dan keluaran berupa rekapitulasi, grafik, laporan kabupaten dan aaabsen monitoring laporan Puskesmas.
Dengan tersusunnya prototipe sistem informasi program P2 Diare ini disarankan untuk dapat diimplementasikan. Sumber daya manusia, sarana dan fasilitas serta dukungan dari pengambil keputusan akan sangat menentukan keberhasilan penerapan sistem ini.
Prototipe ini masih dalam bentuk sederhana, karena disesuaikan dengan kemampuan yang ada di tingkat kabupaten dan tidak tertutup kemungkinan untuk dikembangkan lebih lanjut.

Development of Information System of Diarrhea Disease Control Program at Ogan Komering Ulu District Health Service, South SumateraDiarrhea disease represent one of problems health, this matter is caused by painfulness number and death still high enough, Diarrhea disease represent one of the disease having the character of endemic and often out break ( KLB).
Program diarrhea disease penanggulangan information system in Public Health Service Ogan Komering Ulu district not yet walked better, record keeping activity and reporting still often experience of delay, unworked and incomplete better. existing And information data not yet earned to be exploited by optimal and effective in execution activity of evaluation and monitoring and also activity compile program planning.
Target of this research is to develop expected diarrhea disease control program information system can function as base in compilation of activity planning in OKU district. With existence of this information system program is expected can be obtained by accurate and correct information and data, so that extraordinary occurrence can anticipate early possible.
Research method use approach of system development with research step for example, determination of entities, systems analysis, system scheme, prototype test-drive and making. System development pass through scheme by using appliance in the form of diagram flow (DFD), Relationship Entity ( ERD), Dictionary Data, Device Input and device output. From result of analysis known by some problem of from existing system like limited human resources, facility and medium less available, and also the lack of motivation and support from decision taker.
In this development have been compiled by diarrhea disease control program information system prototype being based on computer, with input in the form of report from Puskesmas and output in the form of summary, district and report graph and call the roll Puskesmas report monitoring.
Lapped over of this prototype of this diarrhea disease control program information system is suggested to be able to him implementation. Human resource, facility and medium and also support from decision taker will very is determining of efficacy of this system.
This Prototype still in the form of modestly, expected its development as according to mounted by existing kemampuan of district and do not close possibility to be developed is furthermore.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T13051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathiyah Rizky
"Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah suatu pendekatan terintegrasi dalam tatalaksana balita sakit secara menyeluruh. Bidan sebagai salah satu tenaga pelaksana MTBS sangat berperan dalam keberhasilan program MTBS, kinerja bidan dipengaruhi oleh faktor individu, psikologik dan organisasi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kinerja bidan dalam pelaksanaan MTBS di puskesmas Kabupaten OKU tahun 2013 dengan menggunakan metode kualitatif dan desain RAP (Rapid Assesment Procedure). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada informan menggunakan pedoman wawancara. Hasil penelitian menyarankan kepada bidan untuk semakin meningkatkan kinerja dengan mengacu kepada standar baku MTBS.

Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) is an integrated approach to the overall management of childhood illness. Midwives as one of the executive power is very instrumental in the success of IMCI IMCI program, midwives' work is influenced by individual factors, psychological and organizational. This study was conducted to analyze the performance of midwives in IMCI implementation in district health centers in 2013 OKU using qualitative methods and designs RAP (Rapid Assessment Procedure). Data was collected through in-depth interviews using an interview guide to the informant. The results suggest the midwives to further improve the performance with respect to the gold standard IMCI."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nizmawardini Yaman
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi bayi berat lahir rendah, menilai kebiasaan dan perilaku masyarakat terhadap bayi berat lahir rendah, pengalaman ibu dan dukun bayi dalam perawatan bayi, persepsi kematian bayi serta menggali hal lain yang berkaitan dengan penerimaan para ibu terhadap Metode Kanguru.
Desain penelitian adalah kualitatif, pelaksanaannya melalui studi kasus. Unit analisis penelitian adalah ibu yang melahirkan BBLR, dukun bayi yang pernah menolong persalinan BBLR, dan tokoh masyarakat. Sumber data terdiri dari 10 ibu, 5 dukun bayi, serta 4 tokoh masyarakat dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti agar mendapatkan informasi bervariasi. Instrumen penelitian terdiri dari wawancara dan observasi. Membuat matriks data kualitatif dan di analisis secara content analisys. Keterbatasan penelitian adalah kriteria keabsahan data hanya dilakukan triangulasi sumber data dan faktor lupa atau recall bias dari sumber data. Hasil penelitian tidak dapat di generalisasi untuk di daerah lain
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa bayi berat later rendah (BBLR) dikenal istilah "Kupek kecil" atau "Bayek kecil", masyarakat sudah mengenal tanda-tanda BBLR, kebiasaan "Dikilek" merupakan perilaku positip dalam perawatan bayi, pendapat umum di masyarakat bahwa Metode Kanguru merupakan pengalaman baru. Di wilayah studi jenazah bayi (usia 0-40 hari) diperlakukan sama dengan jenazah orang dewasa. Adanya "Local genius" ramuan tumbuh-tumbuhanl akar-akaran untuk merawat ibu setelah melahirkan sering di pergunakan.
Saran untuk pengelola program adalah panting dikenal oleh petugas kesehatan istilah lokal untuk BBLR, bidan di desa membimbing dan memberikan ketrampilan kepada dukun bayi bagaimana rasa menggunakan pita Lingkar Dada untuk deteksi dini BBLR. Pemberdayaan ibu yang melahirkan BBLR dan keluarganya melakukan perawatan Metode Kanguru, memotivasi masyarakat dalam bentuk pelatihan penyuluhan untuk memasyarakatkan Metode Kanguru. Bagi kepentingan ilmu pengetahuan yaitu perlu penelitian lanjutan untuk kebiasaan dan perilaku "Dikilek" dalam perawatan bayi, perbedaan persepsi bayi dilahirkan dengan umur kehamilan 7 bulan dan 8 bulan, serta khasiat "Local genius" ramuan tumbuh-tumbuhan untuk merawat ibu setelah melahirkan.

ABSTRACT
The Acceptance of the Mother towards the Kangaroo Care Method at Four Community Health Centers in the Ogan Komering Ulu Regency, South Sumatera, 1997 The aim of the study is to identify low birth weight babies (LBWB), assess common practices of the community towards LBWB, and explore the experience of mothers and traditional birth attendants covering baby health care. In addition, this study is also intended to assess the perceptions regarding infant deaths among the community into other reasons for the acceptance of the Kangaroo Care Method by the mothers.
The design of the study is a qualitative research method using case study. Approach the unit analysis consists of LBWS mothers, traditional birth attendants who assisted the birth of LBWB and community leaders. The data source consists of 10 mothers of LBWS, 5 traditional birth attendants and 4 community leaders were selected based on a pre-established criteria to obtain meaningful information. Matrix of qualitative data was constructed and content analysis was performed. The limitation of the study comprised of a single method of data validity using the triangulation method of the data source and recall bias. Generalization of the results of the study could not be mode to other area. The result of the study shows that LBWB is locally known as "Kupek Kecil" or "Bayek Kecil". In general, the signs of LBWB are well understood by the community. The local term "Dikilek" was identified as positive behavior for caring of babies and that is sent to see the Kangaroo Care Method. The Kangaroo Care Method was perceived as a new experience. The body of the infant death (0 - 40 days old) was treated as adult bodies. "Local Genius" which is a mixtures of plants and roots that are used to treat mothers after child birth was wildly common practice.
Based on the results of the study, it is streamly recommended that the local term for LBWB should be socialized and disseminated among the health personal. The community midwife should train to traditional birth attendants on the use of chest circumference measurements as an early detection tool of LBWB. It is also important to empower the mothers with LBWB, the family for the use of the Kangaroo Care method and motivate the community in the implementation of the method. Forever research should be conducted concerning the common practices of "Diklek" on baby health care , the differences perception of babies born with 7 and 8 months pregnancy and the use of "Local genius" for mother care after birth.
Bibliography : 50 (1974 - 1997)
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Zakie
"Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan adat istiadat, serta keunikan dalam penerapan sistem hukum adat khususnya berkaitan dengan tanah. Penelitian ini dilakukan untuk memeroleh informasi mengenai sistem kepemilikan hak atas tanah menurut Hukum Tanah Adat Puyang, eksistensi dan keberadaannya terkait adanya pembangunan jaringan telekomunikasi. Penulis menggunakan tipologi penelitian deskriptif untuk menggambarkan suatu gejala dan fact finding untuk menemukan fakta mengenai gejala dalam penelitian.
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian hukum normatif (kepustakaan) dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder dan wawancara dengan narasumber. Peraturan mengenai hukum pertanahan Indonesia telah dimuat dalam UU No. 5 Tahun 1960 (UUPA). Namun, Masyarakat Adat Puyang tetap melaksanakan Hukum Adatnya sebagaimana terlihat pada sistem penguasaan atas tanah, tetap diakui dan dapat dilaksanakan sepanjang tidak bertentangan dengan aturan negara yang berlaku.

Indonesia is a country endowed with diversity in cultures as well as tradition, and also each has its own typical charachteristic in applying traditional law system especially in relation to the land. This research is conducted to get information and identify the application of traditional land title proprietary system of Customary Land Law of Puyang, its existence and the existence in regards to the contruction of telecommunication networks on that customary land. Researcher is using descriptive typology of research to describe an indication and to find out about fact indication in this research.
The research methods that used by researcher is normative law research (literature) within literature study or secondary data and interview to the respondents. Regulation about law of land in Indonesia has been loaded in the Act on Agrarian Affairs Law No. 5 Year 1960 (UUPA). Without prejudice to the terms of UUPA, in Traditional of Puyang Community still applies their customary law. It?s seen from the existence of land proprietary right that is still effective there, and that Traditional Law of Puyang is also accepted and still put into practice as long as not break the rule of law."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27742
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Tulus Pangidoan
"Tesis ini mengangkat permasalahan lemahnya koordinasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian secara menyeluruh yang meliputi pertanian tanaman pangan, perikanan dan peternakan. Adapun mengenai pelaksanaan koordinasi penyuluhan pertanian tersebut agar dapat berjalan lancar dan efektif dipengaruhi oleh faktor kepastian hukum terhadap kedudukan dan tanggungjawab pelaksanaan kegiatan serta pedoman penyelenggaraan pelaksanaan penyuluhan pertanian secara umum, keterpaduan perencanaan kegiatan penyuluhan pertanian secara umum, susunan birokrasi penyuluhan pertanian yang proporsional, profesionalisme SDM penyuluh pertanian, sarana dan prasarana transportasi dan komunikasi, serta ketaatan dan loyalitas terhadap pekerjaan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif yang diperoleh melalui wawancara mendalam dengan para informan, observasi, dan studi kepustakaan. Pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive, dengan memilih sumber yang dapat memberi informasi yang relevan. Dengan demikian maka informan yang dipilih dapat memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini secara tepat dan mendalam.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa, dengan adanya perubahan yang dilakukan terhadap penyuluhan pertanian secara menyeluruh, yang meliputi pertanian tanaman pangan, perikanan, dan peternakan, menuntut para penyuluh pertanian dapat menyelaraskan keadaan tersebut terhadap pelaksanaan penyuluhan pertanian. Dan untuk mewujudkan hal tersebut, kegiatan penyuluhan pertanian perlu mengadakan koordinasi agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap penyuluhan pertanian secara umum. Namun, adanya kendala-kendala yang dihadapi dalam melaksanakan koordinasi berupa belum adanya pengaturan yang jelas terhadap pelaksanaan koordinasi, perencanaan penyuluhan pertanian yang belum terpadu dan terarah, struktur birokrasi yang tidak proporsional, profesionalisme dan jumlah SDM yang belum memadai, sarana dan prasarana transportasi dan komunikasi yang tidak mendukung, serta ketaatan dan loyalitas terhadap pekerjaan, menyebabkan lemahnya pelaksanaan koordinasi tersebut dan belum dapat dilakukan secara efektif. Untuk itu, perlu ada pembenahan dari faktor-faktor tersebut agar kelancaran dan keefekfifan dari pelaksanaan koordinasi dapat berjalan dengan baik.
Sangat diharapkan agar kegiatan penyuluhan pertanian dapat terlaksana dengan baik melalui koordinasi pelaksanaan penyuluhan pertanian. Untuk itu, perlu kiranya Pemerintah Daerah sesegera mungkin membuat suatu pengaturan terhadap kegiatan koordinasi penyuluhan pertanian melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perikanan dan Peternakan agar koordinasi kegiatan penyuluhan pertanian dapat berjalan lancar. Selain itu, perlu adanya pengkajian kembali dari pihak Dinas terhadap keberadaan dan Kantor Cabang Dinas dan Balai Penyuluhan Pertanian yang sama-sama mempunyai kewenangan dalam pengaturan penyuluhan pertanian di tingkat kecamatan. Dan penyuluh sendiri juga harus mempunyai kesadaran dan pengabdian yang tinggi terhadap tugas dan pekerjaannya agar pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian dapat terlaksana."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T7155
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Wipiana
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebuadayaan, 1993/1994
392.5 SUK r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mirwansyah
"Peraturan Pemerintah nomar 58 tahun 2005 tetang Pengelolaan Keuangan Daerah menetapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah mempunyai kewajiban membuat suatu menyusun suatu rencana kerja yang terukur pendanaannya untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu melakukan upaya perencanaan yang baik namun belum pernah melakukan evaluasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan proses penyusunan perencanaan dan masalah yang dihadapi dalam penyusunan proses perencanaan tahunan di Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2005, dengan pendekatan sistem yang terdiri dari komponen masukan ( Kewenangan wajib Standar pelayanan Minimal, SIMPUS, Data surveilans, data program, tenaga, dana, fasilitas dan metode), komponen proses (analisis situasi, penetapan tujuan, identiikasi kegiatan, rencana kegiatan operasional ) dan komponen keluaran ( Dokumen perencanaan yang lengkap, cukup dan efisien).
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan telaah dokumen, pengumpulan data langsung dengan informan sebanyak 27 orang yang merupakan personil yang bertanggung jawab Iangsung dalam proses penyusunan perencanaan dan dilaksanakan pada bulan Maret dan April 2006.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa proses langkah-langkah dalam perencanaan belum dilakukan seperti analisis situasi, penetapan tujuan, identitikasi kegiatan dan rencana kegiatan operasional disebabkan karena kurang memanfaatkan Kwspm, data Simpus tidak dimanfaatkan, data surveilans tidak digunakan, tenaga yang kurang trampil, minimnya pendanaan, dan juga fasilitas yang sangat minim, penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan petugas perencana yang masih menyusun perencanaan berdasarkan pengalaman semata dan kurangnya koordinasi dalam mengelola data yang ada.
Dari hasil penelitian ini diharapkan ditahun mendatang agar Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat memanfaatkan data dengan baik dengan menganalisis terlebih dahulu, kemudian menggunakan tahap-tahapan perencanaan agar dapat diketahui masalah, tujuan yang diharapkan serta pembiayaan yang diinginkan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T21128
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>