Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159812 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Faisal Chair
"Artikel ini membahas penelitian tentang penguburan komunitas Yahudi berdasarkan studi pendahuluan dari aspek semiotika. Di Banda Aceh dan Georgetown Penang, terdapat pemakaman Komunitas Yahudi dari Era Kolonial Belanda dan Inggris pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Pemakaman Yahudi ini memiliki kuburan dan batu nisan yang mencakup identitas Yahudi dengan penggunaan simbol, nama keluarga, dan bahasa Ibrani. Metode penelitian yang digunakan adalah pengumpulan data dengan melakukan observasi lapangan dan studi literatur, kemudian pengolahan data dilakukan dengan menggambarkan data penelitian dan menterjemahkan teks tertulis pada nisan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kuburan dan nisan Yahudi yang ditemukan di Pemakaman Yahudi di Kerkhof Peutjoet Banda Aceh dan PJC Penang. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan studi pendahuluan semiotik Ferdinand de Saussure dalam interpretasi. Hasil penelitian pada Pemakaman Yahudi menunjukkan: (1)Pemakaman menjunjung tinggi aturan Halakhah sebagai pemakaman komunitas, (2)ciri-ciri yang menandai identitas jenazah yang dimakamkan berupa persatuan marga, daerah asal, kekerabatan, hubungan suami-istri, serta strata sosial, dan (3) simbol yang menunjukkan identitas Yudaisme kuat pada makam Rabbi atau keluarga Rabbi

This paper discusses research on community burials based on Jewish preliminary studies from the semiotic aspect. In Banda Aceh and Georgetown Penang, there are funerals of the Jewish Community from the Dutch and British Colonial Era in the 19th century to the beginning of the 20th century AD. This Jewish cemetery has graves and gravestones which include Jewish identity with the use of symbols, family names, and Hebrew. The research method used is data collection by conducting field observations and literature studies, then data processing is carried out by describing the research data and translating the written text on the gravestone. This study aims to determine the characteristics of Jewish graves and gravestone found in Jewish cemeteries at Kerkhof Peutjoet Banda Aceh and PJC Penang. This research uses descriptive analysis method and semiotic preliminary study by Ferdinand de Saussure in interpretation. The results of the Jewish research show: (1) Graves uphold the rules of Halakhah as a community burial. (2) The characteristics that mark the identity of the buried body, both in the form of ethnic unity, area of origin, kinship, spouses, and social ways. And (3) symbol denoting Judaism's identity as a Jewish Rabbi or family of Rabbis"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Warin, Cassandra
Penang: [publisher not identified], {s.a.]
R 959.5 WAR p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Thigor Anugrah
"Melalui sejarah kita mengetahui Indonesia merupakan salah satu negara tujuan orang-orang Yahudi dari Eropa dan Timur Tengah untuk mencari peruntungan. Mereka tinggal di Indonesia dan tidak sedikit yang memberikan keturunannya hingga saat ini. Orang-orang keturunan Yahudi di Indonesia mulai mencari lagi jati diri mereka sebagai keturunan Yahudi dengan berbagai macam cara. Salah satu cara yang orang-orang keturunan Yahudi di Indonesia lakukan yaiut berkumpul membentuk komunitas Yahudi dan berusaha mengidentifikasi keYahudian di dalam diri mereka melalui cara hidup orang Yahudi dalam hal ini agama Yudaisme."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Agus Dwi Setianto
"Pemakaman mengalami perubahan jenis heterotopia yang disebabkan oleh berubahnya pengertian dan pemahaman manusia mengenai kematian, yang pada akhirnya mempengaruhi sudut pandang manusia terhadap norma yang berlaku di dalamnya. Hadirnya aktivitas-aktivitas lain yang tidak berhubungan dengan aktivitas pemakaman merupakan salah satu dampak dari perubahan sudut pandang tersebut. Padahal heterotopia sebagai ruang yang membentuk pemakaman memiliki karakterisitiknya sendiri, mulai dari norma, kelompok pengguna, dan aktivitas yang terdapat di dalamnya. Selain itu, pemakaman juga memiliki perimeter yang berfungsi untuk mencegah masuknya aktivitas lain guna menjaga kesakralan pemakaman.
Dalam melihat penambahan aktivitas lain pada heterotopia di dalam pemakaman, saya menggunakan pemakaman Jeruk Purut sebagai studi kasus. Pemakaman Jeruk Purut merupakan salah satu pemakaman di Jakarta Selatan yang terdapat penambahan aktivitas lain tersebut. Perubahan prinsip-prinsip pada heterotopia di dalam pemakaman ini membuka peluang bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas lain yang sebenarnya merupakan aktivitas menyimpang. Hal ini dikarenakan ketidaksesuaian aktivitas tersebut dengan norma yang berlaku di dalam pemakaman. Aktivitas menyimpang di dalam pemakaman Jeruk Purut ini dilakukan oleh sebuah kelompok baru yang mempunyai pemahaman yang berbeda dan sering kali bertentangan dengan norma yang berlaku. Perbedaan pemahaman ini selain dijadikan sebagai landasan mereka untuk melakukan aktivitas menyimpang, juga mereka gunakan sebagai cara untuk menciptakan ruang di dalam pemakaman. Tidak terdapatnya penolakan terhadap aktivitas menyimpang membuat aktivitas ini menjadi rutinitas yang pada akhirnya mengubah jenis heterotopia di dalam pemakaman.

Cemeteries undergo changes in form of heterotopia which is caused by the alteration of human’s perception and understanding towards death, which eventually affects human’s perspective of norms that are being applied on it. The presence of other activities unrelated to the burial rites in one of the impacts from the shift of the aforementioned point of view. The fact is, heterotopia as a field that formed cemeteries has its own characteristic, starting from norms, users group, and activities contained within. Besides, cemeteries also have a parameter that serves a function to avoid the entry of other activities, hence conserving the sacredness of a funeral.
In order to observe the increase of other heterotopia activities inside the graveyard, I decided to choose Jeruk Purut cemetery as my case study due to the fact that It is one of the cemeteries in South Jakarta where those activities occur. Alter of the activity’s principles opens a wide range of chances for the public to do, hence the custom or law of funerals. These digressions are done mostly by a new group of people that have different understanding which often clash with the existing norms. The differentiation between the group and the norms has been misused as a foundation for the group to apply deviate activities, also as a fundamental to create a space inside the cemetery. The fact that there's no appropriate action of renunciation and protest towards it makes those behaviours become a routine which eventually changes the kind of hetrotopia inside the cemetery.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvi Syahra Asmara
"ABSTRAK
Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh
Merdeka merupakan komitmen untuk penyelesaian konflik Aceh secara damai,
menyeluruh, berkelanjutan dan bermartabat bagi semua. Pada dasarnya kebijakan
reintegrasi adalah sebagai suatu instrumen kebijakan sosial dalam membangun
perdamaian di Aceh berdasarkan Nota Kesepahaman Helsinki. Dengan
pendekatan kualitatif, tesis ini menggambarkan implementasi kebijakan
reintegrasi pascakonflik di Kabupaten Aceh Utara. Dalam pelaksanaanya,
implementasi kebijakan reintegrasi didukung oleh beberapa faktor seperti: adanya
lisensi, komunikasi, disposisi, dan sumberdaya. Namun demikian, beberapa hal
juga menjadi penghambat di dalam implementasi kebijakan, yaitu: sumberdaya
yang tidak memadai, informasi yang tidak lengkap, serta kurangnya kompetensi.

ABSTRACT
Memorandum of Understanding between the Government of The Republic of
Indonesia and The Free Aceh Movement is a commitment to a peaceful,
comprehensive and sustainable solution to the conflict in Aceh with dignity for
all. Basically, reintegration policy is an instrument of social policy for peace
building in Aceh based on MoU Helsinki. With qualitative approaches, this thesis
explains the implementation of reintegration policy of post conflict in North Aceh
regency. There are some factors supported the implementation of those policies
like license, communication, disposition, and recourses. But, in another side, there
are some barrier factors for the implementation of policy like unequal resources,
incomplete of information, and lacks of competence."
2012
T40824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Loh, Alvin
Singapore: Marshall Cavendish, 2012
959.5 LOH i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Warin, Cassandra
Penang: MPH Group Publishing Sdn Bhd, 2003
959.5 CAS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tan, Cecilia
Malaysia: Marshall Cavendish, 2009
R 641.59 TAN p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Khoo Salma
Penang: Janus Print & Resources, 2003
R 741.683 NAS p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Khoo Salma
Singapore: Marshall Cavendish Editions, 2009
R 728.095 951 NAS h
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>