Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142878 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Azmi Hanifati
"Seiring dengan perkembangan teknologi, beberapa brand skin care mengajak para influencer atau beberapa reviewer produk terkenal untuk memasarkan dan mengenalkan produk mereka, baik itu di media sosial Instagram maupun di kanal YouTube. Selain kedua platform tersebut, terdapat juga di beberapa platform media digital lain, salah satunya di aplikasi bernama Female Daily yang dikembangkan oleh Female Daily Network. Penelitian ini membahas penilaian konsumen dalam ulasan produk lokal untuk perawatan kulit wajah dengan menggunakan analisis appraisal. Dalam sebuah ulasan terdapat penilaian. Sebagai contoh, ketika konsumen mengulas sebuah produk, muncul kata-kata seperti bagus, jelek, direkomendasikan, suka sekali, dan lain-lain. Kata-kata tersebut merupakan penilaian (appraisal theory). Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menjelaskan bentuk-bentuk penilaian yang muncul dalam ulasan produk lokal perawatan kulit wajah pada aplikasi Female Daily. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan cara simak catat.

Hasil penelitian ini adalah (1) dalam ulasan produk lokal untuk perawatan kulit wajah pada aplikasi Female Daily terdapat bentuk evaluasi yang terdiri atas sistem appraisal, yaitu sikap, pemosisian, dan graduasi; (2) setiap fungsi dalam sistem appraisal memiliki kecenderungannya masing-masing. Pada subsistem sikap dalam ulasan terdapat afeksi, penghakiman, dan apresiasi. Dari ketiga subsistem sikap tersebut, ketiganya memiliki kecenderungan positif. Kecenderungan ulasan lebih banyak menggunakan apresiasi daripada afeksi dan penghakiman. Sistem appraisal pemosisian terdapat kecenderungan heteroglos. Hal itu menunjukkan bahwa pengguna melibatkan dirinya dengan produk yang dinilai. Sistem appraisal graduasi memiliki kecenderungan jenis daya (force). Hal itu menunjukkan bahwa pengguna bermaksud untuk meninggikan atau merendahkan nilai produk.


Along with the development of technology, several skin care brands involve several influencers or famous product reviewers to promote and introduce their products, both on social media Instagram and YouTube. Beside that, there also on several other digital media platforms, one of which is in an application called Female Daily that was developed by Female Daily Network. This study discusses customer ratings in local product reviews for facial skin care using appraisal analysis. There is a rating in a review. For example, when costumers give product reviews, there will be words like good, bad, recommended, like, etc. Those words are a form of assessment (appraisal theory). The aim of this study is to identify and explain the forms of assessment that appear in local skin care product reviews in Female Daily application. This study uses descriptive qualitative method with note-taking technique.

The results of this study are (1) in the local products review for facial skin care in Female Daily application, there is a form of evaluation consisting of the appraisal system, which are attitude, positioning, and graduation; (2) each function in the appraisal system has their tendencies. In the attitude subsystem of a review, there are affection, judgment, and appreciation. From the three attitude subsystems, they all have positive tendencies. The tendency for the reviews uses appreciation more than affection and judgment. The positioning appraisal system has a heteroglossia tendency. It shows that the users involved themselves with the assessed product. Graduation appraisal system has a tendency to force. It shows that the user tends to raise or lower the value of the product."

Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Linggar Pratiwi
"Ibu rumah tangga merupakan salah satu agregat pengguna kosmetik yang mengandung zat berbahaya seperti merkuri, hidrokuinon, rhodamin. Kandungan zat berbahaya pada kosmetik dapat menyebabkan gangguan pada kulit. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan pengetahuan tentang kandungan zat-zat kosmetik berbahaya dan risiko terjadinya penyakit kulit pada ibu rumah tangga. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 98 wanita usia dewasa di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara terpilih dengan teknik purposive sampling.
Hasil uji menyatakan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang bahaya kosmetik dan risiko terjadinya penyakit kulit pada ibu rumah tangga (p value = 1,00; α = 0,05). Hal tersebut menunjukan ibu rumah tangga pengguna kosmetik yang mengandung zat berbahaya dengan pengetahuan rendah dapat berisiko rendah dan tinggi untuk mengalami penyakit kulit. Strategi edukasi kesehatan harus disesuaikan dengan karakteristik ibu rumah tangga untuk mengefektifkan intervensi keperawatan komunitas sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit kulit.

The housewife were consideres as user of cosmetics that contain potentially harmful ingredients such as mercury, hydroquinone, rhodamin. Harmful ingredients in cosmetics could cause skin disorder. The purpose of the study was to identify the correlation between knowledge of harmful substances in cosmetics and risk to get skin disease among housewives. Cross sectional study was conducted among 98 adult women in the Kelurahan Penjaringan, North Jakarta selected by purposive sampling technique.
The test results stated there was no significant relationship between knowledge of harmful ingredients of cosmetics and risk to get skin disease in housewives (p value = 1.00; α = 0.05). The result showed, indicate that low knowledge housewives that used cosmetics which contained harmful substances could be in low or high risk to get skin diseases. Health education strategy must be adapted to the characteristics of the housewife for streamline community nursing intervention so that can prevent the occurrence of skin diseases.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Fajriyanti
"Penghayat kepercayaan adalah salah satu bagian dari keberagaman kebudayaan yang ada dalam masyarakat Indonesia. Penghayat kepercayaan lahir dari perkembangan budaya dan filsafat nenek moyang yang diajarkan secara turun temurun  sebagai pedoman yang dipegang teguh. Namun, ada pihak-pihak seperti kelompok agama islam yang secara nyata menyebabkan kelompok penghayat kepercayaan mulai kehilangan identitas dan mencari upaya lain dalam mempertahankan identitas mereka. Penelitian ini dihimpun melalui observasi partisipan dan wawancara mendalam. Temuan dari penelitian ini adalah adanya faktor-faktor yang menyebabkan semakin berkurangnya keikutsertaan anggota kelompok dan adanya konversi yang terjadi dari penghayat kepercayaan menjadi penganut salah satu agama. Terjadinya penurunan anggota menyebabkan kelompok kepercayaan mencoba berkesenian sebagai salah satu upaya dalam mempertahankan identitas dan berlindung dari stigma negatif masyarakat. Dengan demikian, berkesenian menjadi sebuah alat selain melestarikan kebudayaan juga rasa aman bagi penghayat dalam melaksanakan tradisi dan ajaran mereka.

Believers of 'unofficial religion' are one part of the diversity of cultures. The believers were born from the cultural and philosophical development of the ancesrors traditionally taught as a solidly held guide. However, there is an Islmaic religious group thai in reality causes believers of 'unofficial religion' groups to lose their identity and seek other attempts at maintaining their identity. This research was collected through participant observation and in-depth interviews. The findings of this study are the factors that cause a reduction in the participation of group members and the conversion that occurs from believers of 'unofficial religion' to become believers of one religion. The work of declining members has led the groups to try and do their arts as part of the effort to preserve their identity and protect themselves from the negative stigma of society. Thus, artistry becomes a tool in addition to preserving culture as well as a sense of security for followers in carrying out their traditions and teachings."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Kusuma Maharani
"ABSTRAK
Berkembangnya ekonomi halal berasal dari konsumen muslim dunia yang memang hidup dengan gaya hidup halal (halal lifestyle). Gaya hidup yang halal yaitu meliputi makanan yang mereka makan, seputar farmasi dan obat-obatan, perawatan tubuh, kosmetik, pe- layanan perbankan, travel, pendidikan, hiburan, dan sebagainya. Bahkan, nilai perdagan- gan halal (halal trade) secara global diperkirakan mencapai US$2,1 triliun per tahun. Isu tentang kosmetik halal mulai berkembang tepatnya setelah pesatnya kemajuan dari industri makanan dan keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah. Perkembangan kosmetik halal yang begitu pesat saat ini menjadi produk yang sangat mencuri perhatian kaum wanita. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak dari tingkat pengetahuan dan religiusitas terhadap intensi atau niat seseorang untuk membeli produk kosmetik halal. Penelitian ini
menggunakan metode survey dengan instrumen berupa kuisioner. Kuisoner akan dibagikan ke berbagai wilayah di seluruh Indonesia. Responden dalam penelitian ini wanita dengan kisaran usia 18-25 tahun dengan pertimbangan memiliki pemahaman dan mampu membeli
produk kosmetik. Penelitian ini sebelumnya diuji validitas dan reabilitasnya. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa pengetahuan menjadi faktor penting terhadap niat seseorang dalam pembelian produk kosmetik halal. sedangkan, pengaruh religiusitas bernilai positif namun tidak signifikan yang berarti tidak ada pengaruh yang berarti seseorang memiliki tingkat kereligiusan yang tinggi maupun rendah terhadap keinginannya membeli produk
kosmetik halal."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2019
330 AJSFI 13:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Agustina
"Persediaan selalu diperlukan dalam setiap aspek kegiatan manusia, baik dalam rumah tangga maupun perusahaan. Dalam rumah tangga, persediaan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari?hari; sedangkan dalam perusahaan persediaan ditujukan untuk memenuhi peri-nintaan konsumen, menghindari adanya ketidakpastian akan pengiriman bahan yang dipesan dari pemasok dan untuk mengantisipasi permintaan pasar yang tidak tetap.
Agar tujuan-tujuan tersebut tercapai, perusahaan harus memutuskan berapa banyak dan kapan persediaan dibutuhkan. Persediaan yang cukup akan memperiancar proses produksi sehingga akan memberikan kepuasan terhadap kansumen dalam hal pemenuhan kebutuhan barang dari jasa. Sebaliknya, persediaan juga merupakan sumber daya yang tidak bergerak atau menganggur. Dalam hal ini merencanakan perkiraan besarnya persediaan dan saat dibutuhkannya adalah penting, sehingga biaya persediaan m^njadi minimal.
Ada banyak jenis persediaan menurut penggunaannya, tetapi pada umumnya perusahaan?perusahaan manufaktur menggolongkannya menjadi 3, yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang da lam proses dan persediaan barang jadi.
Persediaan merupakan sal ah satu elemen penting dari modal kerj a . Jumlah persediaan be r LI bah dari waktu ke waktu. Untuk menyimpannya diperlukan tempat atau ruangan yang cukup besar, bahkan kadangkala lebih besar daripada pabriknya sendiri. Penyimpanan ini ditujukan untuk melindungi persediaan baik dari kerusakan maupun pencurian. Mulai dari pemesanan ke pemasok sampai barang datang dan kemudian diproduksi diperlukan biaya yang tidak sedikit. 01eh karena itu penanganan persediaan harus dilakukan dengan baik dan cermat.
Para ahli telah mengembangkan beberapa model persediaan yang ditujukan untuk mengurangi biaya, yaitu Economic Order Quantity (model jumlah pemesanan tetap), Model Pemesanan Periodik, Model Rencana Kebutuhan Bahan dan Model Pemesanan dengan metode Just-In-Time (JIT) . Metode JIT menghendaki tidak adanya persediaan dan mengganggap persediaan tidak menciptakan nilai tambah. Karena adanya pendapat ini maka menimbulkan pertanyaan "apa sebabnya persediaan harus ada ?" Tidak dapatkah persediaan dihapuskan?
Jawaban pertanyaan itu adalah, persediaan harus ada karena perusahaan tergantung pada beberapa faktor khususnya jarak dan kualitas, Seluruh faktor datang dari luar perusahaan dan selalu berfluktuasi. Jika perusahaan mampu untuk mempersingkat jarak antara pemasok dan perusahaan, serta menjamin adanya kualitas yang selalu baik maka persediaan dapat dikurangi.
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana perusahaan kosmetika PT International Cosmetics menangani persediaannya, serta apakah perusahaan telan menggunakan satu dari model persediaan yang ada. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nabila Hanif
"Skripsi ini membahas dinamika penggunaan zat kimia oleh remaja perempuan (Taruni) yang terwujud dalam pemakaian kosmetik sehari-hari di Sekolah kedinasan milik pemerintah yang menerapkan pendidikan semi-militer. Taruni menjadi subjek penelitian karena perempuan cenderung bergantung pada kosmetik untuk mewujudkan keinginan dan harapan mereka.
Penelitian ini berada di bawah payung penelitian "Chemical Youth" yang melihat penggunaan zat kimia lewat perspektif kaum muda. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan wawancara mendalam, pengamatan secara langsung, serta diskusi kelompok terfokus. Survey sederhana juga dilakukan pada saat preliminary survey untuk memperoleh pola penggunaan kosmetik di kalangan Taruni.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketergantungan mereka pada zat kimia dalam kosmetik tidak dapat dihindari namun dapat dinegosiasikan pada situasi tertentu. Pemaknaan mereka pada kosmetik pun dinamis seiring dengan pengalaman yang mereka lalui selama mereka belajar dan berkegiatan di lingkungan kampus.

This thesis discusses the dynamics of the use of chemical substances by adolescent girls (Taruni), which is manifested in the daily use of cosmetics in an official government-owned schools that implements semi-military education. Taruni became the research subject because women tend to rely on cosmetics to actualize their wishes and expectations.
This study is under the scope of "Chemical Youth" study, which sees the use of chemical substances through the perspective of young people. The method used is a qualitative method with indepth interview, direct observation, and focus group discussion. Simple survey was also conducted during the preliminary phase to obtain cosmetic usage pattern among Taruni.
The results of this study indicate that their dependence on chemicals in cosmetics can not be avoided, but can be negotiated in certain situations. Their meanings on any cosmetic is also dynamic, along with the experiences they went through during their study and activism on campus.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Machado de Assis, Joaquim Maria
New York: Oxford University Press, 1997
869.3 MAC p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Benjamin Ibnu Almer
"Industri kosmetik merupakan salah satu sektor penting yang dapat medukung perekonomian nasional. Untuk melakukan tindakan preventif dalam rangka menghadapi pasar bebas ASEAN di tahun 2015, personalisasi dapat dilakukan untuk dijadikan nilai tambah bagi produk dalam negeri. Dalam rangka mencari diferensiasi, maka dilakukan perancangan kemasan produk secara khusus. Metode Kansei Engineering tipe I merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini. Digunakan Principal Component Analysis dan Partial Least Square Regression dalam analisis statistik multivariat. Principal Component Analysis digunakan dalam mengelompokkan variabel-variabel kansei word yang memiliki korelasi tinggi ke dalam komponen-komponen. Partial Least Square Regression digunakan untuk mendapatkan category tiap item yang dapat merepresentasikan spesifikasi desain tiap komponen. Dalam penelitian ini, ekspektasi pelanggan terhadap kemasan produk kosmetik dapat digolongkan menjadi Cheerful, Fresh, Chic, Relaxing, dan Mild. Hasil akhir dari penelitian ini adalah desain 3D yang didasarkan pada spesifikasi desain yang dapat mewakili keinginan konsumen. Setelah dilakukan rekonfirmasi desain baru, dapat dilihat bahwa terdapat perubahan signifikan dari sampel produk yang beredar di Indonesia.

The cosmetic industry is one of the important sectors that can support the national economy. In order to face the ASEAN free market on 2015, personalization can be utilized to become some added values of Indonesian?s local product. For finding the differentiation, the packaging design of the product needs to be done in specific ways. Kansei Engineering type 1 is the method applied in this research. Principal Component Analysis and Partial Least Square Regression were used for multivariate statistical analysis. Principal Component Analysis was used to group kansei words with a high correlation into components. Partial Least Square Regression was used to get category for each item that can represent component?s design specification. Customer?s expectation to the cosmetic product is specified by five components, which are Cheerful, Fresh, Chic, Relaxing, and Mild. The result of this research is 3D design based on the design specification that represents the customer?s desire."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Schroeder, Wen
Gundersen Drive: Alluredbooks,
646.72 SCH s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pasuhuk, Tonny
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T5972
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>