Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59682 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sebayang, Evan Arnoldi
"H.P. Lovecraft menciptakan suatu mitos yang awalnya tidak mendapat perhatian publik sampai setelah kematiannya, dan karya-karyanya, terutama "The Call of Cthulhu" (1928), dianggap sebagai bukti relevansi okultisme baik di bidang sastra maupun studi agama. Cerita pendek ini bercerita tentang sebuah manuskrip yang menjelaskan ditemukannya sekte pemuja dewa yang misterius dan melakukan ritual pembunuhan oleh seorang pria bernama Francis Wayland Thurston. Cerita pendek tersebut dianggap sebagai inti dari "horor kosmik" yang diintegrasikan oleh Lovecraft dalam hampir semua ceritanya. Dengan melakukan hal tersebut, Lovecraft memulai subgenre horor tersendiri dalam lingkaran sastra. Makalah ini menganalisis bagaimana cerita “The Call of Cthulhu” mempengaruhi kepercayaan okultisme modern, yang dapat disimpulkan dari unsur-unsur sastra yang digunakan dalam cerita tersebut. Analisis lebih lanjut juga mengidentifikasi bagaimana Lovecraft mengolah subgenre horror yang ia ciptakan demi menonjolkan elemen okultisme dalam cerita pendeknya. Makalah ini juga menganalisis bagaimana kelompok okultis bernama Ordo Typhonian dipengaruhi oleh unsur-unsur okultisme yang diciptakan oleh Lovecraft dalam cerita, dengan tujuan memperlihatkan relevansi okultisme dalam dunia modern.

H.P. Lovecraft crafted an intricate mythos which initially did not find success until after his death, and his works, most notably “The Call of Cthulhu” (1928), were regarded to be a landmark towards the relevancy of occultism both in the field of literature and religious belief. The short story is about a manuscript of a horrific encounter with a murderous and mysterious deity-worshipping cult by a man named Francis Wayland Thurston. The short story was regarded to be the staple of “cosmic horror” which Lovecraft applied to almost all of his stories, starting his own subgenre of horror in the literary circle. This paper will analyze how “The Call of Cthulhu” influenced the belief of modern occultism, which can be inferred from the literary elements in the story. Further analysis will also identify how Lovecraft portrayed his own subgenre of horror to enhance the elements of occultism within the short story. In relation to the previous elements, the paper will also try to analyze how a particular cult, Typhonian Order, was influenced by the elements of occultism used in the story in order to observe the relevance of the paper in real life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Sis Nariswari
"Disertasi ini membahas secara tekstual dan memaknai secara kontekstual cerita-cerita horor Abdullah Harahap. Abdullah Harahap merupakan penulis cerita horor pada tahun 1970—1990-an dengan hampir 100 karya pada kurun waktu dua decade tersebut. Data yang digunakan adalah tiga novel, yaitu Roh dari Masa Lampau (tanpa tahun), Titisan Iblis (1989)dan Misteri Lembah Hantu (1991). Pemilihan data dilakukan dengan melihat wujud makhluk supranatural dari keseluruhan cerita horor Abdullah Harahap. Analisis tekstual ketiga novel tersebut dengan menggunakan model alur cerita horor menghasilkan formula cerita horor Abdullah Harahap, yaitu kekerasan, seksualitas, dan supranatural. Ketiga hal tersebut membentuk cerita yang terus berulang. Di dalam formula tersebut ditemukan adanya legenda dan kepercayaan masyarakat yang direproduksi di dalam karya sastra. Pemaknaan secara kontekstual menghasilkan temuan bahwa pola pikir klenik masih digunakan sebagai pedoman hidup masyarakat. Secara keseluruhan, penelitian ini memperlihatkan kekhasan cerita horor Abdullah Harahap dan kritik sosial di dalam cerita horor Abdullah Harahap.

This dissertation discusses textually and contextually interprets Abdullah Harahap's horror stories. Abdullah Harahap was a horror story writer in the 1970-1990s with nearly 100 works in the two decades. The data used are three novels, Roh dari Masa Lampau (tanpa tahun), Titisan Iblis (1989)dan Misteri Lembah Hantu (1991). The data is selected by looking at the form of supernatural beings from the whole horror story of Abdullah Harahap. Textual analysis of the three novels using the horror storyline model resulted in Abdullah Harahap's horror story formula, namely violence, sexuality, and the supernatural. The formula form a repeating story. In the formula, it is found that there are legends and people's beliefs that are reproduced in literary works. Contextual meaning results in findings that the occult mindset is still used as a guide for people's lives. Overall, this study shows the peculiarities of Abdullah Harahap's horror story and social criticism in Abdullah Harahap's horror story.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
King, Stephen
"From horror's master storyteller, Stephen King, comes the classic tale--PET SEMETARY. When the Creeds move into a beautiful old house in rural Maine, it all seems too good to be true: physician father, beautiful wife, charming little daughter, adorable infant son--and now an idyllic home. As a family, they've got it all ... right down to the friendly car. But the nearby woods hide a blood-chilling truth--more terrifying than death itself--and hideously more powerful. Annotation. "Sometimes dead is better ..." When the Creeds move into a beautiful old house in rural Maine, it all seems too good to be true: physician father, beautiful wife, charming little daughter, adorable infant son -- and now an idyllic home. As a family, they've got it all ... right down to the friendly cat. But the nearby woods hide a blood-chilling truth -- more terrifying than death itself ... and hideously more powerful."
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama , 2019
813 KIN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Harris, Robert
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009
808.838 HAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kellerman, Jonathan
New York: Collier Macmillan, 1987
813.54 KEL o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Schwartz, Alvin
New York: Harper Trophy, 1991
813.54 SCH s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Harris, Steve
London: Headline, 1993
823.914 HAR a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Detroit: Gale Group, 2001
R 133 ENC
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Fina Andriani
"Bidang paranormal memiliki register tertentu yang digunakan oleh orang-orang yang terlibat dalam bidang tersebut. Register paranormal tidak hanya dipergunakan oleh orang dewasa, melainkan juga oleh anak-anak yang memiliki bakat paranormal. Hal ini ditemui pada salah satu program televisi Belanda, yaitu Paranormale Kinderen, sebuah program televisi yang menyoroti anak-anak yang memiliki bakat paranormal. Anak-anak yang memiliki bakat paranormal dalam program tersebut menggunakan register paranormal ketika berinteraksi dengan berbagai kalangan. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan mengenai definisi paranormal, register paranormal yang digunakan ketika berinteraksi, dan proses pembentukan register itu sendiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan register yang digunakan dalam bidang paranormal banyak menyangkut sensitifitas panca indera anak-anak yang memiliki bakat paranormal, terutama indera penglihatan, yang melebihi sensitifitas indera orang normal pada umumnya. Kosa kata dalam register yang digunakan dalam bidang paranormal dibentuk oleh proses perubahan makna, perluasan dan penyempitan makna dasar kata yang digunakan. Jenis kata yang paling banyak mengalami perubahan makna adalah kata kerja dan kata benda. Adapun register tersebut paling banyak terbentuk dengan proses perluasan makna.

The Paranormal field has a certain register that is used by people involved. The register is not only spoken by adults, but also by children who are gifted as paranormals. This paper tends to identify the registers and especially its vocabulary employed in one of the Dutch television program, Paranormale Kinderen. It is a television program about problems among the paranormal children suited for all ages. The children use certain vocabulary when they interact with other people of various groups. The method which is used in this paper is the qualitative method. The study has found that the paranormal register involves generally many words that illustrate the sensitivity of sight sense which is beyond the sensitivity of people in common. The vocabulary - mostly verbs and nouns - has undergone semantic changes, namely the narrowing or widening changes. The widening changes appear to occure much more frequent than the narrowing changes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Stine, R.L.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1999
813 STI n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>