Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115682 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dio Armansyah
"Modal sosial penduduk di Desa Tugu Selatan, Cisarua Puncak dilihat melalui aspek norma, kepercayaan, dan jaringan. Kegiatan pariwisata di daerah tersebut telah mendorong pergeseran pola sumber ekonomi penduduk desa Tugu Selatan dari sektor primer ke sektor tersier/jasa. Fenomena datangya turis memberikan dampak terhadap perubahan sosial-ekonomi penduduk setempat berupa hubungan kekerabatan dan sumber ekonomi yang mereka miliki. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana dampak dari keberadaan turis asal timur tengah terhadap perubahan sumber ekonomi penduduk setempat. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode purposive sampling dan untuk teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terjadi perubahan terkait dengan dimensi modal sosial dan pola sumber ekonomi penduduk setempat. Dinamika sosial di dalam masyarakat menjelaskan bahwa penduduk di desa Tugu Selatan memiliki kekerabatan yang luas dikarenakan hubungan dengan pendatang asing yang datang. Perubahan sumber penghidupan penduduk di desa Tugu Selatan tersebut dipengaruhi oleh jaringan kekerabatan, kepercayaan antar sesama masyarakat dan pendatang, serta hubungan yang berjalan dengan baik dikarenakan berdampingan dengan landasan norma yang terdapat di desa tersebut.

The social capital in Tugu Selatan Village, Cisarua Puncak is seen through aspects of norms, beliefs, and networks. Tourism activities in the area have driven a shift in the pattern of economic resources of South Tugu villagers from the primary sector to the tertiary/service sector. The phenomenon of tourist arrivals has an impact on the socio-economic changes of the local population in the form of kinship and the economic resources they have. This study aims to analyze the extent of the impact of the existence of tourists from the Middle East to changes in the economic resources of the local population. This study uses a qualitative approach using a purposive sampling method and for data collection techniques using in-depth interviews. The results of this study indicate that there is a change related to the dimensions of social capital and the pattern of economic resources of the local population. Social dynamics in the community explain that residents in the village of Tugu Selatan have a broad kinship due to relations with foreign tourists who come. Changes in the economic resources of the population in the village of South Tugu are influenced by a network of kinship, trust between fellow citizens and tourists, and relationships that run well because they are side by side with the norms found in the village."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Erlindawati
"Tugas akhir ini membahas tentang `Keberterimaan Wisman Arab di Desa Tugu Selatan Kampung Arab Cisarua Bogor`. Penulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana asal mula Kampung Arab sebelum terdapat pengaruh kedatangan dari wisatawan mancananegara khususnya Arab, sampai bagaimana dominasi wisman Arab di Kampung Arab, bagaimana latar belakang kedatangan wisman Arab, serta bagaimana pengaruh atau dampak yang akan terjadi dari perubahan kondisi di daerah tersebut. Penulisan dilakukan menggunakan teknik wawancara lapangan selama dua kali oleh kepala dusun, satpam, turis Arab, dan tour guide. Penulis juga mendapat informasi melalui jurnal dan sumber berita. Penulisan menggunakan metode hasil dari penelitian yang bersifat kualitatif.  Kampung Arab merupakan bagian dari wilayah wisata Puncak di Kabupaten Bogor tepatnya di Kecamatan Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Dinamakan Kampung Arab bukan karena kampungnya orang Arab, melainkan kampung yang bernuansa Arab. Menariknya dalam proses kedatangan wisman Arab, dapat dengan mudah kedatangan wisman Arab diterima dan mengubah daerah puncak seakan seperti di Timur Tengah. Pertemuan dua budaya dan keberterimaan tersebut telah memberikan perubahan yang menguntungkan untuk daerahnya. Seperti pada perubahan dalam interaksi sosial dan mata pencaharian di daerah tersebut. Hal ini akan menjadi sumber perubahan sehingga bagaimana kondisi Kampung Arab yang didominasi wisman Arab dapat diterima dengan baik di Kampung Arab Desa Tugu Selatan Cisarua Bogor.

This final project is to discuss The Acceptance of Arabic Foreign Tourism in The Arab Village of South Tugu Cisarua Bogor. The purpose of this research is to describe how the origin of the Arab villages was predominant in the Arab countries, to how dominance of Arab tourism is in the Arab community, how the background of the coming of Arab tourism would be, and how the impact or impact would be of changing conditions in the region. Writing using field interview techniques for twice by village chiefs, security guards, Arab tourists, and tour guides. The author the author also get the information from journals and news sources. Writing employs a qualitative results method of research. The Arab city was part of one of the peak tourist areas of  Bogor district in the district of Cisarua district, Bogor, West Java. The name of arab village not because of the Arab homes, it was called Arab villages. Interestingly, in the process of coming all over the Arab countries, it can easily be accepted by Arab tourists and change the peak area as if in the Middle East. Such as changes in social interactions and livelihoods in the region. This will be a source of change so that how the Arab villages dominated by Arab tourism can turn Warung Kaleng or Sampay Villages into Arab villages. As a result of the tourism developments that have affected the growth of communities livelihoods, it has opened up businesses for the local people and can transform settlement. The villages known as the developing area have become the tourist destination for many countries, especially those coming from the Middle East. This will be a source of change so how can Arab villages dominated by Arab tourist can be well received in Kampung Arab Desa Tugu Selatan Cisarua Bogor."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bahrianoor
"[ABSTRAK
Tesis ini membahas peran modal sosial dalam memenuhi sumber
penghidupan pada Komunitas Adat Dayak Ngaju di Manusup Kalimantan
Tengah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa modal sosial mempunyai peran penting dan
berfungsi dalam memperluas hubungan kerjasama, baik hubungan dalam
kebutuhan sosial maupun hubungan dalam kebutuhan sumber penghidupan.
Hubungan dalam kebutuhan sosial berfungsi melahirkan solidaritas sosial yang
terbentuk melalui institusi sosial keadatan maupun agama. Sedangkan hubungan
dalam kebutuhan sumber penghidupan berfungsi menopang ketahanan ekonomi
dengan cara membuka interaksi dalam penguatan jaringan yang saling
menguntungkan, baik yang bersifat bonding, bridging dan linking capital.
Bonding capital berperan membentuk kebersamaan dan kerekatan
hubungan emosional dan mampu memperkuat pertalian intarnal. bridging capital
mampu membuka jalan dan menstimulasi perkembangan komunitas. Sedangkan
linking capital membawa manfaat yang besar terhadap kemajuan desa Manusup,
yaitu kemajuan sarana pendidikan desa dan pengembangan potensi keahlian yang
dimiliki dalam mendapatkan sumber penghidupan.

ABSTRACT
The thesis explains the role of the social capital to fulfill the life source at the
traditional community of Dayak Ngaju in Manusup, Central Borneo. This
research is a qualitative one with a descriptive design. The result shows that social
capital has important role and functioned itself to expand official relationship for
social and fulfill the life needs. The relation on social needs was meant to born the
social solidarity which was build social institution and/or religion, while the
relation of life resources was meant to hold the economy hall by opening the
interaction on social network mutualism for bonding, bridging and linking capital.
Bonding capital rolled as an institution to build togetherness and
emotional relationship, and give the internal brotherhood bound stronger.
Bridging capital could open the way and stimulate the community development,
while linking capital bring big advantages for Manusup?s development, i.e.
village?s education and human resources development which had by life
resources.;The thesis explains the role of the social capital to fulfill the life source at the
traditional community of Dayak Ngaju in Manusup, Central Borneo. This
research is a qualitative one with a descriptive design. The result shows that social
capital has important role and functioned itself to expand official relationship for
social and fulfill the life needs. The relation on social needs was meant to born the
social solidarity which was build social institution and/or religion, while the
relation of life resources was meant to hold the economy hall by opening the
interaction on social network mutualism for bonding, bridging and linking capital.
Bonding capital rolled as an institution to build togetherness and
emotional relationship, and give the internal brotherhood bound stronger.
Bridging capital could open the way and stimulate the community development,
while linking capital bring big advantages for Manusup?s development, i.e.
village?s education and human resources development which had by life
resources., The thesis explains the role of the social capital to fulfill the life source at the
traditional community of Dayak Ngaju in Manusup, Central Borneo. This
research is a qualitative one with a descriptive design. The result shows that social
capital has important role and functioned itself to expand official relationship for
social and fulfill the life needs. The relation on social needs was meant to born the
social solidarity which was build social institution and/or religion, while the
relation of life resources was meant to hold the economy hall by opening the
interaction on social network mutualism for bonding, bridging and linking capital.
Bonding capital rolled as an institution to build togetherness and
emotional relationship, and give the internal brotherhood bound stronger.
Bridging capital could open the way and stimulate the community development,
while linking capital bring big advantages for Manusup’s development, i.e.
village’s education and human resources development which had by life
resources.]"
2015
T43676
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafif Rabbani Prasetyo Jati
"Skripsi ini membahas mengenai tahapan pengembangan modal manusia dan modal sosial komunitas pemulung pada program RBU (Recycling Business Unit) atau Bisnis Daur Ulang Tangerang Selatan Danone-AQUA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalu wawancara semi terstruktur dan studi literatur yang melibatkan 6 orang pemulung, 1 orang program manager, 1 orang perwakilan dari NGO, dan 2 orang karyawan Danone-AQUA. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tahapan pengembangan modal manusia terdiri dari 9 tahapan dan dilaksanakan oleh dua tahap atau siklus. Pemberdayaan modal manusia yang diupayakan dalam tahapan pemberdayaan ini adalah peningkatan kesadaran dan pola pikir komunitas pemulung, peningkatan pengetahuan dan keterampilan keuangan dasar, mesin conveyor, bisnis, digital marketing, dan presentasi dan negosiasi. Sedangkan dalam tahapan pemberdayaan pada aspek modal sosial terdiri dari 7 tahapan dan dilaksanakan oleh dua tahap atau siklus. Pemberdayaan modal sosial yang dilaksanakan dalam tahap pemberdayaan ini adalah pengembangan jejaring baik sesama pemulung, maupun dengan pihak yang memiliki sumber daya seperti NGO, Danone-AQUA, dan Bisnis serupa dengan RBU. Pengembangan kepercayaan melalui sistem komunikasi yang efektif, testimoni dan pengalaman sesama komunitas pemulung. Serta pengembangan norma atau aturan baru dengan adaptasi penerapan safety working dan pembentukan tim baru (purchasing).

This thesis discusses the stages of developing human capital and social capital of the scavenger community in the RBU (Recycling Business Unit) South Tangerang Danone-AQUA program. This study used a qualitative approach with data collection techniques through semi-structured interviews and literature studies involving 6 scavengers, 1 program manager, 1 NGO representative, and 2 Danone-AQUA employees. The results of this study concluded that the stages of human capital development consisted of 9 stages and were carried out by two stages or cycles. The empowerment of human capital that is pursued in this empowerment stage is to increase awareness and mindset of the scavenger community, increase in basic financial knowledge and skills, conveyor machines, business, digital marketing, and presentations and negotiations. Whereas the empowerment stage in the aspect of social capital consists of 7 stages and is carried out by two stages or cycles. Empowerment of social capital carried out in this empowerment stage is the development of networks both among scavengers, as well as with parties who have resources such as NGOs, Danone-AQUA, and businesses similar to RBU. Development of trust through an effective communication system, testimonials and experiences from fellow scavenger communities. As well as developing new norms or rules by adapting the application of safety working and forming a new team (purchasing)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugihanto Rahim
"Mayoritas penduduk Bali merupakan pemeluk agama Hindu. Nuansa Hindu teramat sangat kental dirasakan ketika mengunjungi pulau Bali yang juga dinamakan pulau seribu Pura ini, namun dibalik kentalnya nuansa tersebut, terdapat beberapa kampung Islam yang berkembang di Pulau Seribu Pura ini, meskipun hanya menjadi penduduk mayoritas kedua, namun keberadaan umat Islam di Bali dapat menghadirkan keragaman bagi pulau Dewata ini. Penelitian ini dilaksanakan Di Kampung Kecicang Kecamatan Bebandem karangasem Bali bertujuan untuk mengetahui sejauh mana Proses Akulturasi Budaya dan Modal Sosial antara masyarakat minoritas muslim dengan masyarakat mayoritas Hindu di kampung Kecicang Islam dalam mengantisipasi dan meredam potensi-potensi konflik yang kerap muncul di kedua belah pihak sehingga tidak menjadi konflik terbuka serta apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam proses Akulturasi Budaya dan Modal Sosial ini, Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dalam Akulturasi budaya dan modal sosial antara masyarakat Muslim dan Hindu di Kampung Kecicang sudah terbentuk dengan baik dan kuat dan telah memiliki landasan yang kuat, baik secara historis maupun empiris atas dasar ini segala potensi-potensi konflik dapat diatasi bersama sebelum menjadi konflik terbuka.

The majority of the population of Bali is Hindu. Nuance Hindu is very thick felt when visiting the island of Bali which is also called the island of a thousand temples, but behind these nuances, there are several Muslim villages that developed in the Island of Thousand Temples, although only the second majority population, but the presence of Muslims in Bali bring diversity to the resort island. This research was conducted in the village of Kecicang District of Bebandem Karangasem Bali aims to determine the extent of Acculturation Process Cultural and Social Capital among Muslim minority communities with the majority Hindu community in the village Kecicang Islam in anticipating and mitigating potential conflicts that often arise on both sides so it does not into open conflict as well as any supporting factors and obstacles in the process of Acculturation Culture and Social Capital, the research was conducted using qualitative methods with a phenomenological approach, in acculturation and social capital between Muslim and Hindu in the village is well established Kecicang and strong and has a solid foundation, both historically and empirically on the basis of these all potential conflicts can be resolved before an open conflict with.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Putri Larasati
"Tingkat konsumsi rokok dan jumlah perokok di Indonesia sangat tinggi. Padahal, dampak negatif merokok terhadap kesehatan sudah diketahui oleh masyarakat umum. Biaya langsung dan tidak langsung akibat merokok juga bernilai signifikan terhadap individu dan masyarakat, bahkan secara global. Hal ini meningkatkan urgensi pengendalian tembakau yang juga relevan dengan 6 dari 17 target SDGs. Menggunakan variabel partisipasi kegiatan/program sosial dan partisipasi dalam arisan sebagai determinan modal sosial, studi ini meneliti bagaimana pengaruh modal sosial terhadap perilaku merokok individu usia produktif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Indonesian Family Life Survey (IFLS) tahun 2014, menggunakan metode Logistic Regression. Hasilnya, diketahui bahwa partisipasi dalam arisan memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif, sedangkan partisipasi kegiatan/program sosial tidak memiliki pengaruh signifikan.

The level of cigarette consumption and the number of smokers in Indonesia are very high. In fact, the negative impact of smoking on health is well known to the general public. The direct and indirect costs of smoking are also of significant value to individuals and society, even globally. This increases the urgency of tobacco control which is also relevant to 6 of the 17 SDGs targets. Using the variables of participation in social activities/programs and participation in arisan as determinants of social capital, this study examines how social capital influences the smoking behavior of individuals of productive age. The data used in this study is the 2014 Indonesian Family Life Survey (IFLS), using the Logistic Regression method. As a result, it is known that participation in arisan has a significant and negative effect, while participation in social activities/programs does not have a significant effect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Ayu Puspita Rini
"Beberapa studi yang membahas tentang upaya mereduksi eksklusi sosial pada penyandang disabilitas cenderung memfokuskan kajiannya pada aspek kebijakan dan peningkatan kemampuan penyandang disabilitas itu sendiri. Namun, studi sebelumnya kurang melihat akses terhadap sumber daya juga berkaitan dengan jaringan sosial, nilai, dan kepercayaan. Hal ini lah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian yang berfokus pada peran modal sosial dalam mewujudkan inklusi sosial bagi penyandang disabilitas di desa sebagai upaya melengkapi kajian sejenis. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen. Konsep modal sosial yang digunakan dalam penelitian ini merupakan buah pikiran dari Putnam. Hal ini didasarkan karena dalam mewujudkan inklusi sosial keterlibatan berbagai aktor sangat diperlukan sehingga peneliti berargumen modal sosial bonding, bridging, dan linking yang dipaparkan oleh Putnam menjadi salah satu mekanisme dalam mewujudkan inklusi sosial bagi penyandang disabilitas. Modal sosial bonding berperan untuk membangun solidaritas di dalam kelompok untuk memperjuangkan isu inklusi sosial bagi penyandang disabilitas. Sedangkan, modal sosial bridging yang merupakan jaringan antara penyandang disabilitas dengan masyarakat non disabilitas mempengaruhi penerimaan sosial dan memperbesar peluang keterlibatan penyandang disabilitas dalam berbagai kegiatan. Terakhir, modal sosial linking yang sifatnya vertikal memberikan akses yang lebih besar terhadap sumber daya, seperti fasilitas umum, layanan dasar, anggaran khusus, dan keterlibatan penyandang disabilitas dalam mempengaruhi kebijakan di desa.

Several studies that discuss efforts to reduce social exclusion in persons with disabilities tend to focus their studies on aspects of policy and increasing the abilities of persons with disabilities themselves. However, previous studies have not looked at access to resources as well as related to social networks, values, and trust. This is what prompted researchers to conduct research that focuses on the role of social capital in realizing social inclusion for persons with disabilities in villages as an effort to complement similar studies. The method used in this study is a qualitative method with data collection through in-depth interviews, observation, and document study. The concept of social capital used in this study is the brainchild of Putnam. This is based on the fact that in realizing social inclusion the involvement of various actors is necessary, so researchers argue that the bonding, bridging, and linking social capital presented by Putnam is the village's strength in realizing social inclusion for persons with disabilities. Bonding social capital plays a role in building solidarity within the group to fight for the issue of social inclusion for persons with disabilities. Meanwhile, bridging social capital, which is a network between persons with disabilities and the non-disabled community, influences the social acceptance and involvement of persons with disabilities in various activities. Finally, social linking capital which is vertical in nature provides greater access to resources, such as public facilities, basic services, special budgets, and involvement in influencing village policies."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyadi Solih
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh modal sosial terhadap kesejahteraan rumah tangga di Indonesia menggunakan data Susenas Modul Sosial Budaya dan Pendidikan 2012. Modal sosial dan kesejahteraan dihitung menggunakan metode Analisis Komponen Utama atau PCA. Kesejahteraan didekati oleh indeks kekayaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kontrol: jenis kelamin Kepala Rumah Tangga (KRT), umur KRT, pendidikan KRT, daerah tempat tinggal, dan lapangan pekerjaan KRT signifikan mempengaruhi kesejahteraan rumah tangga. Modal sosial sebagai variabel bebas utama juga signifikan positif mempengaruhi kesejahteraan. Semakin tinggi modal sosialnya maka akan semakin sejahtera.

This research aims to study the effect of social capital on household welfare in Indonesia using Susenas data of Socio-cultural and Educational Module 2012. Welfare and social capital calculated using Principal Component Analysis or PCA. Welfare was approached by a wealth index. The results showed that the control variables: gender, age, education of head of household (KRT), area of residence, and employment of KRT significantly affect household welfare. Social capital as the main independent variable was also significantly positively affect welfare. The higher the social capital will be more welfare.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidinda Kamila
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas modal sosial dalam mendukung pelaksanaan urban farming di Kampung Berkebun RW 04. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan urban farming di Kampung Berkebun RW 04 didukung oleh modal sosial. Terdapat tiga bentuk modal sosial dalam pelaksanaannya, yaitu bonding capital, bridging capital, dan linking capital yang didukung komponen seperti kepercayaan, jaringan, norma, dan sanksi. Bonding capital menggambarkan hubungan antar anggota Kampung Berkebun RW 04. Bridging capital menggambarkan hubungan dengan warga RW 04 non anggota, pelaku urban farming di RW 08, dan tamu kunjungan. Linking capital menggambarkan hubungan dengan Dispangtan, PPL, dan Karang Taruna Kelurahan. Bentuk modal sosial tersebut diperkuat jaringan yang didorong oleh kepercayaan sehingga memungkinkan pertukaran sumber daya yang dibutuhkan. Norma dan sanksi mendukung bonding capital meskipun tidak terlalu mengatur hubungan yang ada. Penelitian ini menyarankan agar Kampung Berkebun RW 04 membuat penyuluhan terkait pengetahuan baru yang dijadikan sarana pertemuan sekaligus pertukaran pengetahuan antar anggota, bisa dengan bantuan Dispangtan, memunculkan key people lain yang memiliki kapasitas seperti pemimpin saat ini, mengembangkan media sosial yang dikelola sendiri untuk memperluas jaringan, dan berkolaborasi dengan pelaku urban farming di RW 08.

ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses social capital that supports urban farming implementation in Kampung Berkebun RW 04. This research is a qualitative research with descriptive design. The results conclude that urban farming implementation in Kampung Berkebun RW 04 supported by social capital. There are three forms of social capital in the implementation of urban farming, such as bonding capital, bridging capital, and linking capital supported by its components such as trust, network, norms, and sanctions. Bonding capital describes relationship between members in Kampung Berkebun RW 04. Bridging capital describes relationship with non member citizen of RW 04, urban farmer in RW 08, and visitors. Linking capital describes relationship with Food and Agriculture Departments Dispangtan , PPL, dan Karang Taruna Kelurahan. Each forms of social capital strenghtened by the existence of network, enhanced by trust so that enable for the exchange of resources needed. Norms and sanctions supports bonding capital but not really control the relationship. This research suggests Kampung Berkebun RW 04 to make knowledge development made as both meeting and transfer knowledge medium, raise another key people who have capacity like the current leader, developing self managed social media to expand relations, and collaborating with other urban farmers in RW 08."
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sisilia Agustiana
"Latar belakang berkembangnya dimensi sustainable performance adalah dari perluasan definisi pemegang saham menjadi pemangku kepentingan. Hubungan berkelanjutan antara perusahaan dengan para pemangku kepentingan dapat membantu perusahaan dalam penciptaan nilai jangka panjang. Hal ini yang menyebabkan peningkatan sustainable performance menjadi perhatian penting bagi perusahaan saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh social capital terhadap peningkatan sustainable performance dengan social value creation sebagai variabel mediasi dan social innovation sebagai variabel moderasi pada karyawan PT Sarana Multigriya Finansial. Proses pengambilan data dan penelitian skripsi ini dilakukan dalam kurun waktu Oktober 2022 hingga Mei 2023 dengan 33 responden dan 10 narasumber. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif post-positivisme. Hasil analisis menunjukkan bahwa social capital, social value creation, dan social innovation berpengaruh positif terhadap peningkatan sustainable performance di PT Sarana Multigriya Finasial.

The background for the development of sustainable performance dimension is the extended definition of shareholders into stakeholders. Sustainable relationships between companies and stakeholders can help companies create long-term value. Therefore, increasing sustainable performance is an important concern for companies today. This study aims to analyze the effect of social capital on augmenting sustainable performance with social value creation as a mediating variable and social innovation as a moderating variable for employees of PT Sarana Multigriya Finansial. The data collection process and thesis research were carried out from October 2022 to May 2023 with 33 respondents and 10 sources. The type of research used is explanatory with a post positivism quantitative approach. The results of the analysis show that social capital, social value creation, and social innovation have a positive effect on augmenting sustainable performance at PT Sarana Multigriya Finansial."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>