Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167718 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melina Zafirah Afiani
"Studi gas dangkal merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi gas pada Lapangan Lepas Pantai Jawa Barat Utara di masa mendatang. Hal ini dilakukan dengan mengubah paradigma gas dangkal yang sebelumnya dianggap berbahaya dan harus dihindari menjadi sebuah potensi gas yang dapat diproduksi secara komersial. Penampang seismik pada Formasi Cisubuh di Lapangan Z menunjukkan adanya anomali karakteristik seismik berupa bright spot dan acoustic blanking pada kedalaman kisaran 450 hingga 600 ms yang berasosiasi dengan pembacaan anomali gas pada data completion log dan mudlog.
Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi distribusi lateral reservoir dan mengestimasi volume gas dangkal. Tiga atribut seismik yang digunakan yaitu atribut max peak amplitude, amplitudo rms, dan frekuensi sesaat. Hasil crossplot menunjukkan adanya korelasi yang baik antara nilai total gas tinggi dengan nilai amplitudo yang tinggi. Geometri reservoir gas dangkal dibuat melalui interpretasi pada atribut amplitudo yang di-overlay dengan peta struktur kedalaman. Perhitungan estimasi volume menggunakan metode Original Gas In Place menghasilkan nilai gas dangkal total pada Lapangan Z sebesar 20,4 bcf dengan luas yaitu 129.776,8 acre/ft. Zona yang direkomendasikan berada pada bagian selatan lapangan dengan estimasi berkisar 2-6 bcf.

The shallow gas study is one of the efforts that can be done to increase gas production in the Offshore of North West Java in the future. This is done by changing the paradigm of shallow gas, which was previously considered dangerous and must be avoided into a potential gas that can be produced commercially. Seismic section in the Cisubuh Formation in Field Z shows some seismic anomalies in the form of bright spots and acoustic blanking with a depth of 450 to 600 ms and associated with gas anomaly readings on data completion log and mudlog.
The purpose of this research is to identify the lateral distribution of the reservoir and estimate the volume of shallow gas. Three seismic attributes that used in this study are max peak amplitude, rms amplitude, and instantaneous frequency. Cross plot results indicate a good correlation between high total gas values with high amplitude. The shallow gas reservoir geometry is made through the interpretation of the amplitude attribute then overlay with the depth structure map. The calculation of gas volume using Original Gas In Place method, result a total value of shallow gas in Field Z of 20.4 bcf with an area of 129.776,8 acre/ft. The recommended zone is in the southern part of the field with estimates with the interval of 2-6 bcf.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athaya Florentina Anindita
"Kabupaten Natuna merupakan salah satu daerah penghasil minyak dan gas bumi terbesar di Indonesia. Lapangan “X” merupakan lapangan yang terletak di Cekungan Natuna Barat dan potensi pada lapangan tersebut perlu terus dilakukan evaluasi dan optimalisasi produksi guna memenuhi kebutuhan energi dalam negeri di masa yang akan datang. Metode seismik refleksi merupakan salah satu metode geofisika yang seringkali digunakan untuk melakukan eksplorasi dan pengembangan hidrokarbon. Pada penelitian ini digunakan metode inversi impedansi akustik dan analisis atribut seismik untuk melakukan identifikasi distribusi reservoir pada daerah penelitian. Penelitian dilakukan pada zona target yang terletak di Formasi Upper Gabus, dimana Formasi Upper Gabus dapat dikatakan sebagai reservoir rock yang cukup baik karena memiliki sifat porositas yang baik. Berdasarkan analisis atribut seismik variance, dapat diinterpretasikan keberadaan sesar normal dengan orientasi NW – SE dan sesar naik dengan orientasi SW – NE yang berpotensi sebagai trap struktural pada Lapangan X. Berdasarkan peta atribut amplitudo RMS dan atribut envelope pada zona target, zona prospek reservoir berasosiasi dengan nilai amplitudo RMS tinggi yang berada pada rentang 7000 - 9500 mm/s dan nilai envelope tinggi yang berada pada rentang 8500 – 14000 mm/s. Berdasarkan peta atribut spectral decomposition dan atribut amplitudo RMS, dapat digambarkan pola lingkungan pengendapan yang diasumsikan arah sedimentasi berasal dari barat daya menuju timur laut (SW – NE) dengan sistem pengendapan berupa fluvial channel. Pada penelitian ini didapatkan estimasi nilai impedansi akustik batupasir pada Lapangan X berkisar antara 17.000 hingga 23.000 (ft/s)*(g/cc) dan dapat diperkirakan tren persebaran berasal dari barat daya menuju timur laut (SW – NE). Berdasarkan penelitian ini, persebaran zona prospek reservoir terletak pada daerah tinggian dalam domain waktu yang berkisar antara -1300 hingga -1200 ms, dimana daerah tinggian tersebut diasumsikan berasosiasi dengan keberadaan antiklin.

Natuna Regency is one of the largest oil and gas producing regions in Indonesia. Field "X" is a field located in the West Natuna Basin and the potential in this field needs to be continuously evaluated and optimized for production to fulfil energy needs in the future. The seismic reflection method is a geophysical method that is often used to explore and develop hydrocarbons. In this study, the acoustic impedance inversion method and seismic attribute analysis were used to identify the reservoir distribution in the study area. The research was conducted on the target zone which is located in the Upper Gabus Formation, where the Upper Gabus Formation can be said to be a fairly good reservoir rock because it has good porosity properties. Based on the analysis of variance attributes, it can be interpreted that there are normal faults with NW – SE orientation and reverse faults with SW – NE orientation that have the potential to act as structural traps in Field “X”. Based on the map of the RMS amplitude attribute and envelope attribute in the target zone, the reservoir prospect zone is associated with high RMS amplitude values in the range of 7000 - 9500 mm/s and high envelope values in the range of 8500 – 14000 mm/s. Based on the spectral decomposition attribute map and the RMS amplitude attribute, it can be described the pattern of depositional environment which can be assumed the direction of sedimentation originates from the southwest to the northeast (SW - NE) with a fluvial channel depositional system. In this study, the estimated acoustic impedance values of the sandstones in Field X ranged from 17,000 to 23,000 (ft/s)*(g/cc) and it can be estimated that the distribution trend originates from southwest to northeast (SW – NE). Based on this study, the distribution of the reservoir prospect zone located in the high areas in the time domain ranging from -1300 to -1200 ms, where the high areas are assumed to be associated with the presence of anticline."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Azarine Zahra, Author
"Pada tahun 2030 Indonesia memiliki target untuk minyak dan gas bumi sebesar 1 juta barrel per hari (bph). Untuk mencapai target tersebut dilakukan strategi eksplorasi hidrokarbon pada lapangan yang telah terproduksi sebelumnya. Lapangan Y yang terletak di Cekungan Sumatera Selatan, merupakan lapangan yang menghasilkan minyak dan gas bumi. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi reservoir pada zona target Res#9 dan Res#7 yang terletak di formasi Air Benakat. Penelitian ini dilakukan dengan integrasi metode seismik yaitu Inversi akustik impedansi dan atribut RMS amplitudo. Berdasarkan hasil pengolahan data dan interpretasi menunjukan bahwa zona yang diindikasikan merupakan reservoir berasosiasi dengan amplitudo yang tinggi dan memiliki nilai akustik impedansi 6000 - 8000 [kPa.s/m]. Berdasarkan hasil analisa sensitivitas pada data log nilai P - Impedance tidak dapat memisahkan antara batuan pasir dan serpih. Hal ini disebabkan litologi penyusun pada daerah penelitian adalah batuan pasir dengan keberadaan batuan serpih yang cukup dominan.

In 2030, Indonesia aims to produce 1 million barrels of oil and gas per day (bpd). To achieve this goal, an exploration strategy in a previously produced field is implemented. Field Y is an oil and gas producing field in the South Sumatra Basin. Reservoirs were performed in the Res#9 and Res#7 target zones of the Air Benakat formation in this study. This research is conducted by integrating seismic methods, namely acoustic inversion of impedance and RMS amplitude attributes. Results Based on the data and interpretation, the indicated zone is a high amplitude associated reservoir with an acoustic impedance of 6000 - 8000 [kPa.s/m]. The sensitivity analysis of the log data shows that the P - Impedance value cannot distinguish between sandstone and shale. This is due to the field resesearch lithology, which is sandstone with a fairly dominant presence of shale."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Iskandar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T 25135
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Danur Pratama Ayyubi Razin
"Konsumsi dan kebutuhan minyak dan gas bumi di Indonesia semakin tahun semakin meningkat sayangnya produksi minyak dan gas di Indonesia belum bisa mengimbangi permintaan yang terus naik, sehingga diperlukan metode eksplorasi dan interpretasi yang lebih efektif sehingga produksi bisa ditingkatkan, salah satu nya dengan menggunakan Colored Inversion. Tujuan dari penelitian yang dilakukan pada kasus offshore sebuah lapangan di Kalimantan , Indonesia adalah mengkarakterisasi reservoir daerah tersebut berdasarkan metode Colored Inversion dan metode yang lebih konvensional yaitu Atribut Seismik. Metode Colored Inversion adalah salah satu metode inversi impendansi Akustik seismik 3D yang semua datanya berasal dari data seismik, sehingga mempersingkat waktu pemodelan. Dalam penelitian ini terdapat dua proses analisis reservoir, yang pertama berdasarkan atribut Envelope, Frekuensi, dan Fasa, kedua analisa berdasarkan hasil dari Colored Inversion. Kedua analisa ini kemudian di korelasikan sebagai pembuktian keakuratan identifikasi reservoir hidrokarbon dari proses Colored Inversion. Berdasarkan Hasil penelitian, Metode Colored Inversion sudah bisa memetakan parameter target yang diduga batuan reservoir serta memiliki korelasi yang cukup baik dengan analisi atribut seismik untuk mengkarakterisasikan reservoir hidrokarbon.

The consumption and demand for oil and gas in Indonesia is increasing year by year. Unfortunately, oil and gas production in Indonesia has not been able to keep up with the ever-increasing demand, so more effective exploration and interpretation methods are needed so that production can be increased, one of which is by using Colored Inversion. The purpose of the research conducted on the offshore case of a field in Kalimantan, Indonesia is to characterize the reservoir area based on the Colored Inversion method and the more conventional method, namely Seismic Attributes. The Colored Inversion Method is one of the 3D seismic acoustic impedance inversion methods in which all the data comes from seismic data, thus shortening the modeling time. In this study, there are two reservoir analysis processes, the first is based on the Envelope, Frequency, and Phase attributes, the second analysis is based on the results of the Colored inversion. These two analyzes are then correlated to prove the accuracy of the identification of the hydrocarbon reservoir from the Colored inversion process. Based on the results of the study, the Colored Inversion Method was able to map the target parameters suspected to be reservoir rocks and had a fairly good correlation with seismic attribute analysis to characterize hydrocarbon reservoirs."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahahera Bastinov Putri Almagistra
"Gas alam adalah salah satu bahan bakar fosil yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari sumur gas yang kemudian diproses dan ditransportasikan, salah satunya lewat pipa transmisi. Dalam transportasinya, gas alam sering terlepas ke atmosfer, baik disengaja dalam proses penurunan tekanan emisi venting atau tidak disengaja emisi fugitive, yang berdampak buruk bagi lingkungan. Untuk itu, perlu dilakukan perhitungan tingkat emisi yang diharapkan dapat menjadi acuan dan rekomendasi strategi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca GRK. Dalam perhitungan tingkat emisi, dikenal dengan istilah faktor emisi, yaitu nilai faktor pengali untuk menghitung tingkat emisi. Nilai faktor emisi ini dihasilkan oleh agensi lingkungan, diantaranya INGAA dan IPCC. Untuk mengurangi ketidakpastian nilai faktor emisi, IPCC merekomendasikan untuk melakukan simulasi Monte Carlo, yang dilakukan oleh Lechtenbohmer, et al. 2007 di sistem pipa transmisi milik Rusia. Penelitian ini melakukan perhitungan tingkat emisi menggunakan nilai faktor emisi berdasarkan INGAA, IPCC, dan Lechtenbohmer, et al. 2007 , dengan variasi laju alir. Variasi laju alir berpengaruh pada perhitungan dengan INGAA Tier 2 dan 3 serta IPCC. Perhitungan dengan nilai faktor emisi berdasarkan Lechtenbohmer et al. 2007 memiliki nilai emisi yang paling tinggi. Metode terbaik yang dapat diaplikasikan adalah IPCC karena faktor emisi IPCC merupakan fungsi geografis dan teknologi.

Natural gas is one of the fossil fuel which is used in daily basis and can be extracted from gas wells then being produced and transported, one of which is using transmission pipeline. When being transported, natural gas is often emitted to the atmosphere, either for depressurization venting emission or leak through the pipeline fugitive emission . Therefore, emission level estimation must be performed as reference and strategy recommendation to reduce the greenhouse gas GHG emission that would damage the environment. Emission factor is a well known multiplier factor to calculate GHG emission from every emission source. Emission factor value is assessed by environment agency, such as INGAA and IPCC. To reduce the uncertainty of emission factor, IPCC suggests to conduct Monte Carlo simulation that had already been done by Lechtenbohmer, et al. 2007 in Russia rsquo s gas transmission system. This research estimates emission level using emission factor based on INGAA, IPCC, and Lechtenbohmer, et al. 2007 with flowrate variation. This flowrate variation has influence on Tier 2 and 3 INGAA also on IPCC methodologies. Emission factor based on Lechtenbohmer, et al. 2007 estimates the highest emission level. IPCC is the most suitable basis for emission factor because it has already considered geographic and technology of a country."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Iskandar
"Sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk melakukan konversi penggunaan minyak bumi ke gas bumi yang menyebabkan peningkatan permintaan terhadap gas bumi di Indonesia. Salah satu penyediaan dan mentransportasikan gas bumi sebagai sumber energi dilakukan melalui jaringan pipa, baik di darat atau bawah laut yang kemudian akan didistribusikan ke pelanggan. Beberapa metode yang digunakan agar suatu jaringan pipa tetap dapat mengalirkan gas bumi dengan baik dan aman antara lain dengan melakukan inspection (pengawasan), maintenance (pemeliharaan) dan repair (perbaikan jika dibutuhkan) secara teratur. Dengan tidak terintegrasinya metoda-metoda tersebut sehingga potensi kegagalan pada jaringan pipa masih cukup besar, sehingga dilakukan suatu studi terintegrasi pada jaringan pipa gas alam yaitu Pipeline Integrity Management System (PIMS).
Pipeline Integrity Management System meliputi pemodelan atau simulasi yang dilakukan melalui proses assesment yang berkelanjutan dari suatu sistem baik dari segi desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan yang sesuai dengan jaringan pipa gas bumi. Tindakan yang dilakukan untuk mengimplementasikan pemodelan ini adalah mencari dan mengintegrasikan informasi yang ada, mengidentifikasi penyebab kegagalan serta melakukan analisa resiko, mengembangkan rencana integrity management, mengimplementasikan program integrity management yaitu inspeksi dan survey, menganalisis hasil untuk memutuskan program yang tepat (perbaikan atau penggantian) terhadap jaringan pipa tersebut, melakukan evaluasi dari tindakan yang diambil, kemudian melaporkan dan melakukan improvement berkelanjutan.
Hasil dari studi yang dilakukan pada jaringan pipa gas alam bawah laut di lapangan jawa barat bagian utara dengan metode Pipeline Integrity Management System (PIMS) menunjukkan bahwa tingkat risiko beberapa jaringan pipa gas alam tersebut kategori high. Jaringan pipa gas alam bawah laut yang mempunyai kategori high akan dilakukan analisa ekonomi. Analisa ekonomi yang akan dilakukan yaitu membandingkan biaya yang dibutuhkan untuk menjaga dan memelihara integritas jaringan pipa dengan memasang atau laydown jaringan pipa. Analisa keekonomian ini dilakukan untuk mengetahui dan merekomendasikan kepada pihak manajemen jika jaringan pipa gas alam bawah laut mengalami kegagalan. Rekomendasi yang dikeluarkan yaitu jaringan pipa akan diperbaiki atau diganti dengan melakukan pemasangan jaringan pipa baru.

According to policy of government regarding conversion oil into the natural gas and increasing demand for natural gas in Indonesia. One of supply and transportation of natural gas as energy source is done by through pipeline, either in onshore or offshore which then will be distributed to customer. Some methods applied that pipeline still can deliver natural gas with properly and safely by doing inspection, maintenance and repair (if it is required) regularly. Nevertheless this method is not so well integrated so the potential failure on the pipeline still quite large. To overcome the lack of the previous methods, we conduct an integrated study for the pipeline known as Pipeline Integrity Management System (PIMS).
Pipeline Integrity Management System (PIMS) includes modeling or simulation conducted through a process of ongoing assessment of a system in design, construction, operation, maintenance, which according to the natural gas pipeline. To implement this modeling is to search and integrates existing information, identifies the root causes of failure and conduct a risk analysis, develops an integrity management plans, inspections and surveys, analyzing the results to decide the appropriate program to the pipelines and evaluating the actions taken, makes a report and continuous improvement.
Result from studies conducted at natural gas pipeline at offshore North West Java field with methods Pipeline Integrity Management System (PIMS) indicates that level of risk some the natural gas pipeline is category high. This result is obtained through risk assessment model of probability and consequences Natural gas pipeline at offshore North West Java having category high will be conduct economics analysis. Economics analysis which will be done that is comparing cost required to maintain pipeline integrity and installing or laydown new pipeline. Economics analysis conduct is to shown and recommends to the top level management if offshore natural gas pipeline failure. The recommendations to the pipeline is will be keep maintain integrity or install of new pipeline."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25135
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Isrok
"Indonesia memiliki sumber daya alam yang berupa minyak bumi, gas bumi, batubara, panas bumi tenaga air dan lain-lain yang cukup besar. Konsumsi energi primer per jenis setiap tahun menunjukkan angka yang terus meningkat seiring meningkatnya pembangunan dan laju pertumbuhan ekonomi yang pesat. Dampak pembangunan tersebut telah meningkatkan penggunaan energi terutama untuk pemakaian BBM, sedangkan pemanfaatan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, industri dan komersial dirasakan belum optimal. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) adalah BUMN yang mengemban tugas memasarkan gas bumi di dalam negeri, pada saat ini hanya dapat memanfaatkan gas bumi tersebut sebesar 1,7% dari total produksi gas per tahun. Hasil analisa SWOT yang dilakukan, teridentifikasikan adanya permasalahan internal dan eksternal yang antara lain besarnya investasi yang diperlukan untuk membangun jaringan pipa, nilai tukar rupiah terhadap US$, dan penerapan strategi pemasaran yang belum optimal. Kebijaksanaan pemerintah yang memberikan subsidi kepada BBM terutama solar, minyak tanah dan minyak bakar lebih menekan harga gas bumi sehingga belum kompetitif. Untuk melihat posisi perusahaan terhadap peluang dan daya tarik pasar, digunakan metoda analisa SWOT. Sedangkan untuk menilai presepsi masyarakat dipergunakan analisa deskriptif evaluatif terhadap hasil kwesioner yang dilakukan pada konsumen rumah tangga, industri dan komersial. Kemajuan teknologi yang demikian cepat terutama teknologi komunikasi, telah menjadikan dunia semakin sempit dimana batas antar negara sudah semakin sulit dibedakan. Situasi ini telah mengubah tatanan ekonomi dunia, yang memicu tejadinya pergeseran-pergeseran pandangan hidup, sosial dan kemasyarakatan termasuk strategi-strategi pemasaran. Difusi dan inovasi adalah suatu konsep pemasaran dalam rangka meningkatkan penyebarluasan, pemasyarakatan dan pembudayaan terhadap pemanfaatan gas bumi. Melalui inovasi, perusahaan akan mampu mengembangkan core competence perusahaan untuk menciptakan teknologi dan kemampuan manajemen dalam memanfaatkan peluang pasar."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Listi Sambono
"Gas alam, seperti kebanyakan komoditas lainnya dapat disimpan selama periode yang tidak daps ditentukan. Eksplorasi, produksi dan transportasi gas alam membutuhkan waktu, dan gas al yang mencapai tujuannya tidak dapat dibutuhkan secara langsung, untuk mengatasi kekuran pasokan gas dalam kondisi dimana terdapat kegagalan pada fasilitas sumur produksi atau fasilitas jaringan pipe transmisi dan distribusi berikut fasilitasnya, periode beban puncak loading) atau penctrasi pasar, untuk itu diperlukan bantalan suplai (buffer) gas untuk menunjan kehandalan pasokan, yaitu underground gas storage.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk melakukan kajian teknis dan ekonomis terhadap aplikas underground storage di Indonesia khususnya Jawa Barat, dikaitkan dengan sistim jaringan pi trasmisi dan distribusi PGN-Eks Sumur gas Depleted PERTAMINA DOH-Cirebon sehin pengaturan pasokan gas dan pendistribusiannya dapat beijalan sesuai dengan keinginan kepuasan pelanggan.
Dari basil analisa perhitungan untuk kompressor didapatka Hp 165.777 ratio kompresi 1:4 reciprocating dengan kompresi adiabtic. Sedangkan untuk metering dipakai orifice 3 unit masin dngan kapasitas 200 MMscfd. Untuk dehydrasi digunakan glycol TEG, konsentrasi Lean TE 98,0 wt% dan circulation ratio 104,7 gal TEG/Ibm H2O absorbed
Dari hasil analisa perhitungan untuk pembangunan storage ini dibutuhkan biaya investas sebesar 99 Juta USD dan IRR sebesar 27,4 % margin 0,6 USD/MMBTU, NPV 71,7 Juta USD Pay back periode 5 Tabun. Tarif atau ongkos untuk storage sebesar 0,3-0,6 USD/MMBTU Dilihat dari angka - angka tersebut make pembangunan storage di Jawa Barat layak untuk dilakukan.

Natural gas, like another common commodity can be storage for unlimited time. Exploration, production, and transportation for natural gas need time and it cant be directly used to encounter the lack of gas storage, in case of malfunction of gas well site, transmission, and distribution facilities, or moreover in peak load period and market penetration. Therefore, it needs gas bufering to support storage reliability, it is underground gas storage.
Main purpose in this writing is to give technical and economic analysis for underground storage application in Indonesia, especially in West Java. In case with PGN transmission and distribution pipeline in Depleted Gas Well site in Cirebon PERTAMINA DOH-, so then gas storage management and distribution can run properly, as customer satisfaction and needs.
From result of analysis calculation for kompressor power get horse power 165.777 Hp ratio compression 1:4 type reciprocating with compression adiabtic. While for metering is used by orifice 3 unit each capacities has 200 MMscfd. For dehydration is applied by glycol TEG, concentration of lean TEG 98,0 wt% and circulation ratio 104,7 gal TEG/lbm H2O absorbed
Based on calculated results, to build this storage need invest about 99 million USD and IRR 27,4 % margin 0,6 USD/MMBTU, NPV 71,7 million USD with payback period 5 years. Therefore, the storage cost is 0,3 - 0,6 USD/MMBTU. So then, it can be said that storage development in West Java is feasible to be done."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25077
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Wolter Juan Arens
"Penelitian ini terletak di lapangan X, tepatnya di Jambi. Reservoar gas pada lapangan ini merupakan bagian dari sub cekungan Jambi, dimana litologinya berupa sandstone pada Formasi Air Benakat. Metoda Atribut Dekomposisi Spektral sangat baik untuk mengidentifikasi lapisan tipis berdasarkan parameter frekuensi. Pada penelitian ini menggunakan CWT (Continuous Wavelet Transform) dengan menggunakan wavelet Mexican Hat sebagai wavelet input. Frekuensi dominan dari reservoar gas ditunjukan pada 30 Hz. Metode lain yang digunakan adalah Spectral Ratio yang berfungsi untuk menghitung besar Q Factor. Berdasarkan hasil perhitungan, analisis nilai Q Factor menunjukan nilai yang kecil yaitu 140,75 , pada zona M, 184,89 pada zona N, dan 89,10 pada zona O relatif terhadap zona referensi. Nilai Q Factor yang kecil pada zona reservoar menunjukan koefisien atenuasi yang besar.

This research is located in Field X, the South side of Sumatra. Gas Reservoirs in the field were formed at Air Benakat Formation. The spectral decomposition method is very good tool to identify the thin layers based on frequency parameters. In this research, the author using CWT (Continuous Wavelet Transform) with respect to Mexican Hat wavelet type as wavelet. From gas reservoir, it was found the frequency dominant around 30 Hz. Spectral Ratio method is used to estimate Q Factor value. Based on calculation, Q Factor values is 140,75 for M zone, 184,89 for N zone, and 89,10 for O zone, relative to reference zone. Q factor that is small in reservoir, represent a large attenuation.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S59234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>