Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177948 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suyatno
"

Latar belakang: Penanganan Skizofrenia membutuhkan waktu yang lama dan kepatuhan pengobatan. Masalah yang sering muncul dalam pengobatan Skizofrenia adalah relaps atau kambuh. Penyebab relaps Skizofrenia adalah ketidakpatuhan pengobatan dan munculnya stressor yang sangat signifikan mengganggu. Metode: laporan kasus pada enam klien dan keluarga klien. Hasil: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ners dan spesialis didapatkan peningkatan kepatuhan klien dan kemampuan keluarga dalam merawat klien dengan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan secara on line. Rekomendasi: Pemberian tindakan keperawatan ners dan spesialis pada klien dengan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan dapat dilakukan secara on line.

 

Kata kunci: skizofrenia, ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan, ACT

 


Background: Management of Schizophrenia requires a long time and medication adherence. The problem that often arises in the treatment of schizophrenia is relapse. The cause of relapse in Schizophrenia is non-compliance with medication and the appearance of a stressor that is very significantly disturbing. Method: case reports on six clients and client families. Results: After nursing and specialist nursing actions, an increase in client compliance and family's ability to care for clients with ineffective online health care. Recommendation: Providing nursing and specialist nursing actions to clients with ineffective health care can be done online.

 

Keywords: schizophrenia, ineffectiveness of health care, ACT.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Putri Afiffah
"Harga diri rendah kronik merupakan perasaan tidak berharga dan rendah diri yang berkepanjangan pada seseorang akibat penilaian negatif terhadap dirinya. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ners ini untuk menganalisis penerapan pemberian asuhan keperawatan generalis dengan kegiatan terapi seni melukis bebas pada Tn. H usia 41 tahun dengan harga diri rendah kronik dan diagnosa media skizofrenia paranoid. Penilaian harga diri diukur menggunakan Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES). Implementasi keperawatan yang dilakukan berfokus pada melatih kemampuan klien dan memasukkan latihan kemampuan ke dalam jadwal harian berikut dengan intervensi yang diberikan yaitu art therapy melukis bebas. Art therapy melukis sebagai salah satu kegiatan positif yang dilatih untuk mengekspresikan perasaan melalui media seni. Hasil dari karya ilmiah akhir ini menunjukkan bahwa klien mengalami penurunan tanda dan gejala harga diri rendah. Penerapan terapi seni melukis bebas dapat diadaptasi sebagai pengembangan standar asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosis harga diri rendah kronik.

Chronic low self-esteem is a prolonged feeling of worthlessness and low self-esteem in a person due to a negative assessment of oneself. The purpose of writing this final scientific paper for nurses is to analyze the application of generalist nursing care with free painting art therapy activities to Mr. H 41 th year old with chronic low self-esteem and medical diagnosis of paranoid schizophrenia. Self-esteem was measured using the Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES). The nursing implementation that is carried out focuses on training the client's abilities and incorporates skills training into the daily schedule with the intervention given, namely free painting art therapy. Art therapy painting as a positive activity that is trained to express feelings through art media. The results of this final scientific paper show that the clients experience a decrease in signs and symptoms of low self-esteem. The application of free painting art therapy can be adapted as a standard for the development of mental nursing care with a diagnosis of chronic low self-esteem."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Prianto Djatmiko
"Latar belakang: Penilaian terhadap masalah beban perawatan (burden of care) yang dialami anggota keluarga yang berperan sebagai care-giver penderita skizofrenia merupakan faktor penting dalam penatalaksanaan skizofrenia yang berkesinambungan dan berbasis pada lingkungan keluarga dan masyarakat (community-based psychiatric care). The Burden Assessment Schedule (BAS) dari the Schizophrenia Research Foundation (SCARF) di India merupakan instrumen yang baik dalam menilai beban perawatan karena meliputi penilaian terhadap komponen beban objektif maupun subjektif yang merefleksikan persepsi care-giver selama merawat penderita skizofrenia.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh alat ukur penilaian beban perawatan pada anggota keluarga penderita skizofrenia yang berperan sebagai care-giver dalam Bahasa Indonesia yang valid dan reliabel.
Metoda: Penelitian ini merupakan suatu uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen the Burden Assessment Schedule (BAS) versi Bahasa Indonesia yang meliputi validitas diskriminan, validitas konstruksi, reliabilitas test-retest, reliabilitas inter-observer serta reliabilitas konsistensi internal. Responden penelitian adalah 94 care-giver penderita artritis reumatoid dan 97 care-giver penderita skizofrenia yang datang di RSCM Jakarta dari bulan Oktober 2004 hingga Jull 2005. Analisis statistik dilakukan dengan perangkat lunak program SPSS 13.0 for Windows.
Hasil: Hasil analisis diskriminan menunjukkan kemampuan diskriminasi yang baik dari seluruh items instrumen BAS dengan sensitivitas 85,1%; spesifisitas 89,4% dan akurasi sebesar 87,9%. Nilai titik potong (cult-off score) instrumen BAS pada skor 22. Analisis faktor menunjukkan 5 underlying construct dari ke-20 items instrumen yang sesuai dengan konstruk teori instrumen BAS asli. Reliabilitas eksternal instrumen BAS menunjukkan tidak ada perbedaan nilai antara uji pertama dengan uji ulangnya. Nilai cronbach's alpha instrumen BAS dengan 20 items adalah: 0,886.
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa instrumen BAS versi Bahasa Indonesia memiliki validitas dan reliabilitas yang baik dan dapat digunakan untuk menilai beban perawatan pada care-giver penderita skizofrenia.

Background: The assessment of burden of care experienced by family member role as care-giver of schizophrenia patients has became an important factor in continuing management of schizophrenia in term of community-based psychiatric care. the Burden Assessment Schedule (BAS) from the Schizophrenia Research Foundation (SCARP) India, is considered a good instrument because it assess both objective and subjective burden components of burden of care reflected by the care-giver's perception in caring schizophrenia patients.
Objective: The main goal of this study is to obtain the valid and reliable instrument to assess the burden of care experienced by the family of schizophrenia patients in Bahasa Indonesia.
Method: This is the validity and reliability study of the Burden Assessment Schedule in Bahasa Indonesia version consist of discriminant validity, construct validity, test-retest reliability, Inter-observer reliability and internal consistency reliability. The total numbers of respondents are 94 care-givers of Rheumatoid Arthritis patient and 97 care-givers of Schizophrenia patients. All participants were recruited from Cipto Mangunkusumo General Hospital Jakarta in period October 2004 to July 2005. The statistical analysis was conducted using SPSS 13.0 for Windows software program.
Result: All items of the BAS instrument in Bahasa Indonesia version have a good validity. The sensitivity score is 85.1% while the specificity is 89,4% and the accurate- are 87,9%. The cut-off score of the instrument is 22. The factor analysis shows that the BAS instrument in Bahasa Indonesia version has 5 underlying construct of their 20 items in line with of the theoretical construct of the original version of the BAS instrument. The assessment of the external reliability of the BAS instrument shows that there are no differences in score between the first trial and the retest result. The Cronbach's alpha score of the BAS instrument with 20-items are 0,886.
Conclusion: This study shows that the BAS instrument in Bahasa Indonesia version has a good validity and reliability and can be used to assess the burden of care in care-giver of the schizophrenia patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwina Khairat
"Skizofrenia merupakan penyakit gangguan jiwa dengan peningkatan kasus setiap tahun di Indonesia. Skizofrenia tergolong pada penyakit multifaktorial dengan adanya interaksi antara faktor lingkungan dan faktor genetik heritabilitas tinggi, sehingga faktor genetik memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan lingkungan. Skizofrenia digolongkan menjadi lima tipe berdasarkan gejala yang mendominasi. Tipe paranoid menjadi tipe skizofrenia yang terbanyak dibandingkan tipe lainnya. Gen-gen yang berperan pada skizofrenia umumnya gen-gen yang berhubungan dengan neurotransmitter dan hasil studi Genome Wide Association Study (GWAS) di Asia Timur dengan nilai Minor Allele Frequency (MAF) rendah. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara varian pada gen DTNBP1, COMT, GPM6A, RASSF1 dengan skizofrenia tipe paranoid pada pasien di Sumatera Barat, Indonesia. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 100 orang pasien skizofrenia tipe paranoid dan 100 orang sampel kontrol/non skizofrenia. Metode yang digunakan untuk analisis genotipe varian gen adalah dengan Restriction Enzyme Length Polymorphism (RFLP) dan Amplification Refractory Mutation System (ARMS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa varian pada gen GPM6A memiliki hubungan yang signifikan dengan kasus skizofrenia tipe paranoid di Sumatera Barat, Indonesia pada alel A dengan nilai p value 0,002 dan rasio odd 1,604 (1,076-2,390). Sehingga dapat disimpulkan bahwa gen GPM6A memiliki potensi sebagai kandidat marka genetik pasien skizofrenia tipe paranoid di Sumatera Barat, Indonesia.

Schizophrenia is a mental disorder with an increasing incindence every year in Indonesia. Schizophrenia is classified as a multifactorial disease with the interaction between environmental factors and high heretability genetic factors, thus genetic factors have a greater influence compared to the environment. Schizophrenia is divided into five types based on dominating symptoms. Paranoid types is the major type of schizophrenia compared to other types. The genes that play a role in schizophrenia are generally genes associated with neurotransmitters and Genome Wide Association Study (GWAS) in East Asia with low Minor Allele Frequency (MAF) scores. The aim of this study was to elucidate the association between variance in the genes DTNBP1, COMT, GPM6A, RASSF1 in paranoid schizophrenia patients in West Sumatra, Indonesia. One hundred paranoid schizophrenia patients and control/non-schizophrenia samples were included. Genotyping analysis was performed with Restriction Enzyme Length Polymorphism (RFLP) and Amplification Refractory Mutation System (ARMS). The results showed that variant of the GPM6A gene had a significant association with paranoid schizophrenia in West Sumatra, Indonesia in A allele with p value 0.002 and odd ratio 1.604 (1.076-2.390). In conclusion, the GPM6A gene has the potential as a genetic marker candidate of paranoid schizophrenia patients in West Sumatra, Indonesia."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Videbeck (2008) mengatakan bahwa tanda negatif pada skizofrenia akan menetap lebih lama pada klien. Gejala negatif seringkali tidak disadari oleh pihak keluarga, karena dianggap tidak mengganggu. Salah satu tanda gejala negatif yang sering ditemukan adalah HDR. Penelitian bertujaun untuk mengetahui hubungan karakteristik keluarga dengan kemampuan keluarga merawat klien HDR di kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan desain korelasi. Reponden penelitian adalah keluarga dengan koping keluarga tidak efektif dalam merawat klien HDR, yaitu sebabyak 25 keluarga. Karakteristik keluarga yang berhubungan dengan kemampuan keluargaa merawat klien HDR hanya aspek hubungan dengan klien itupun tidak hanya pada kemampuan psikomotor saja, sedangkan pada kemampuan kognitif tidak ada yang berhubungan. Disarankan dilakukan penelitian intervensi lain untuk dapat meningkatkan kemampuan keluarga merawat klien dengan HDR
"
JUKEKOI 9 : 2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Candra Yundarini
"Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan diartikan sebagai suatu ketidakmampuan klien dalam mengenal, mengatur, serta mencari bantuan dalam usaha untuk meningkatkan serta mempertahankan kesehatannya. Acceptance and commitment therapy melalui pendekatan Teori Self-care Orem dan Model Tidal Phil Baker yang diberikan pada klien ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan klien dalam menerima dan berkomitmen pada pengobatan. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui manfaat dari pemberian Acceptance and commitment therapy pada klien ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan. Metode studi kasus digunakan untuk membuktikan manfaat dari Acceptance and commitment therapy pada klien ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan Hasil: setelah diberikan 2 sesi Acceptance and commitment therapy kelima klien mampu menerima keadaannya sakitnya saat ini, menerima regimen terapeutik yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan, serta mampu menerapkan nilai-nilai yang dimiliki dalam proses perawatan dan berkomitmen untuk mematuhinya agar tidak terjadi kekambuhan. Kesimpulan dari studi kasus ini adalah pemberian Acceptance and commitment therapy dengan pendekatan Teori Self-care Orem dan Model Tidal Phil Baker tepat diterapkan pada klien dengan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan.

Health maintenance ineffectiveness is defined as a client's inability to recognize, organize, and seek help in an effort to improve and maintain their health. Acceptance and commitment therapy through Orem's Self-care Theory approach and Phil Baker's Tidal Model given to clients with ineffective health care aims to improve clients' ability to accept and commit to treatment. The purpose of this case study is to determine the benefits of providing Acceptance and commitment therapy to clients with health maintenance ineffectiveness. The case study method was used to prove the benefits of Acceptance and commitment therapy for clients with health maintenance ineffectiveness Results: after being given 2 sessions of Acceptance and commitment therapy, the five clients were able to accept their current illness, accept the therapeutic regimen recommended by health workers, and were able to apply their values in the treatment process and commit to adhering to it to prevent relapse. The conclusion of this case study is that the provision of Acceptance and commitment therapy with the Orem Self-care Theory approach and the Phil Baker Tidal Model is appropriately applied to clients with ineffective health maintenance."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Riska Amalya
"Halusinasi merupakan salah satu masalah yang banyak dialami oleh klien dengan skizofrenia. Tanda dan gejala yang dialami oleh klien halusinasi salah satunya adalah keluyuran yang menjadi hal mengkhawatirkan bagi keluarga. Keluarga yang merawat klien dengan halusinasi merasakan beban yang cukup berat dalam merawat klien. Adapun sumber beban pengasuh lainnya adalah tidak terpenuhi kebutuhan dan kesulitan dalam memberikan perawatan kepada klien.. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menggambarkan manajemen kasus spesialis melalui pemberian psikoedukasi keluarga dan terapi suportif berbasis kebutuhan keluarga dalam merawat klien dengan halusinasi. Metode yang digunakan adalah case series. Manajemen kasus ini dilakukan pada 7 keluarga yang mendapatkan tindakan keperawatan ners, psikoedukasi keluarga, dan terapi suportif. Pengkajian awal pada keluarga menggunakan instrumen Camberwell Assessment of Need Short Appraisal Schedule (CANSAS) untuk mengkaji kebutuhan keluarga. Hasil analisa kasus menunjukkan perubahan pada kebutuhan keluarga yang pada saat sebelum diberikan tindakan tidak terpenuhi menjadi terpenuhi dan juga terjadi perubahan peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien dengan halusinasi. Tindakan keperawatan ners direkomendasikan dilakukan oleh perawat puskesmas serta psikoedukasi keluarga dan terapi suportif dapat dilakukan oleh perawat spesialis jiwa dalam membantu memenuhi kebutuhan keluarga yang merawat klien dengan halusinasi.

Hallucinations is one of the problems experienced by many clients with schizophrenia. Signs and symptoms experienced by hallucinations clients, one of which is wandering which is a worrying thing for the family. Families who treat clients with hallucinations feel a considerable burden in caring for clients. The source of the burden of other caregivers is unmet needs and difficulties in providing care to clients. The purpose of writing this scientific paper is to describe case management through the provision of family psychoeducation and supportive therapy based on carers need in caring for clients with hallucinations. The method used is case series. This case management was carried out in 7 families who received general nursing intervention, family psychoeducation, and supportive therapy. The initial assessment of the family used the Camberwell Assessment of Need Short Appraisal Schedule (CANSAS) instrument to assess carers need. The results of case analysis show changes in carers need which at the time before being given unfulfilled actions are fulfilled and there is also a change in the increase in family capacity in caring for clients with hallucinations. General nursing intervention are recommended performed by nurses in community and family psychoeducation and supportive therapy can be carried out by psychiatric nurses to help meet the needs of families caring for clients with hallucinations."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Naedi
"Ansietas sering ditemukan pada klien hipertensi akibat kekhawatiran kesehatan dan masa depannya. Selain itu, kegagalan berkomitmen untuk mengurangi faktor risiko dan rejimen pengobatan dalam kehidupan sehari-hari menjadi indikator klinis dengan nilai sensitif paling tinggi pada hipertensi. Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan, progressive muscle relaxation, acceptance commitment therapy, dan psikoedukasi keluarga terhadap ansietas dan ketidakefektifan manajemen kesehatan klien hipertensi. Pemberian terapi progressive muscle relaxation, acceptance commitment therapy, dan psikoedukasi keluarga dapat menurunkan tanda dan gejala ansietas dan ketidakefektifan manajemen kesehatan secara bermakna pada klien hipertensi. Pemberian paket 3 terapi yaitu terapi progressive muscle relaxation, acceptance commitment therapy, dan psikoedukasi keluarga diketahui mampu menurunkan tanda dan gejala ansietas dan ketidakefektifan manajemen kesehatan lebih tinggi dibanding jika hanya diberikan satu terapi saja atau 2 terapi saja. Sehingga, terapi kombinasi 3 terapi lebih direkomendasikan dalam mengatasi ansietas dan ketidakefektifan manajemen kesehatan pada klien hipertensi.

Anxiety is often found in hypertension clients due to worries about their health and future. In addition, failure to commit to reducing risk factors and treatment regimens in daily life is a clinical indicator with the highest sensitive value in hypertension. This scientific paper aims to determine the effect of nursing actions, progressive muscle relaxation, acceptance commitment therapy, and family psychoeducation on anxiety and ineffective health management of hypertensive clients. Provision of progressive muscle relaxation therapy, acceptance commitment therapy, and family psychoeducation can significantly reduce signs and symptoms of anxiety and ineffective health management in hypertensive clients. Giving a package of 3 therapies, namely progressive muscle relaxation therapy, acceptance commitment therapy, and family psychoeducation is known to be able to reduce signs and symptoms of anxiety and ineffective health management higher than if only given one therapy or only 2 therapies. Thus, combination therapy of 3 therapies is more recommended in overcoming anxiety and ineffective health management in hypertensive clients."
Depok: Fakultas Ilmu SKeperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rasmawati
"ABSTRAK
Gagal jantung dan hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadipenyebab 70 kematian di dunia serta menyebabkan ansietas dan gangguan citratubuh. Tindakan keperawatan ners dan ners spesialis Acceptance and commitmenttherapy diberikan pada klien agar dapat meningkatkan penerimaan dan komitmenmerawat penyakit untuk mencapai kesembuhan. Psikoedukasi keluarga dilakukan agarkeluarga mampu membantu merawat klien dalam menghadapi penyakitnya. Metodeyang digunakan berupa laporan kasus dalam bentuk case series pada 3 klien dewasadengan gagal jantung dan hipertensi. Hasil menunjukkan bahwa ketiga klienmengalami penurunan gejala pada aspek kognitif berupa sulit konsentrasi, fokus padadiri sendiri, tidak menerima perubahan tubuh; afektif: khawatir, malu dan putus asa;fisilogis: gangguan tidur dan tidak nafsu makan; perilaku: melamun, penurunanproduktivitas; dan sosial: sulit menikmati kegiatan harian serta terjadi peningkatankemampuan klien dalam menerima penyakit dan komitmen merawat ansietas dangangguan citra tubuh. Pemberian tindakan keperawatan ners dan ners spesialis acceptance and commitment therapy serta psikoedukasi keluarga perlu dibudayakandalam pemberian pelayanan keperawatan di unit umum. Kata kunci: Ansietas, Gangguan Citra Tubuh, Acceptance and commitment therapy,psikoedukasi keluarga

ABSTRACT
ABSTRACT: Heart failure and hypertention are a non communicable diseases that cause 70 of deathsin the world and causes ansietas and impaired body image. Nursing Intervention Therapyas usual and Acceptance and commitment therapy is given to the client in order to increaseacceptance of the disease and commit to caring anxiety and impaired body image. FamilyPsychoeducation is given to improve family ability for caring client. The method used iscase reports in the form of case series in 3 adult with heart failure and hipertention. Theresults showed that the three clients experienced a decrease in symptoms on the cognitiveaspect of difficulty concentrating, focusing on self, decline body changes Affective worry,shame and despair Fisilogis sleep disorders and no appetite Behavior daydreaming,decreased productivity And social it is difficult to enjoy daily activities as well asincreasing the ability of clients in receiving illness and commitment to care for anxiety andimpaired body image. Nursing intervention and acceptance and commitment therapy and family psychoeducation should be realised in the provision of nursing services."
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuria Muliani
"Pengaruh terapi kognitif perilaku, penghentian pikiran, dan psikoedukasi keluarga terhadap ansietas dan depresi klien diabetes melitus di Rumah Sakit Umumxii 100 hal 12 tabel 4 skema 18 lampiranAbstrakDiabetes melitus memberi dampak terjadinya ansietas dan depresi.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku, terapi penghentian pikiran dan terapi psikoedukasi keluarga terhadap ansietas, depresi, kemampuan mengubah kognitif dan perilaku, kemampuan keluarga dan kadar gula darah klien diabetes melitus.
Jenis penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimental without control group. Jumlah responden 32 orang. Instrumen ansietas dan depresi menggunakan HADS, nilai ansietas 12,1 dikatakan ansietas, serta nilai depresi 6,6 tidak depresi.
Hasil penelitian menunjukkan kombinasi tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku, penghentian pikiran dan psikoedukasi keluarga secara bermakna p

Effect of cognitive behavioral therapy, Thought stopping, and family psychoeducation against anxiety and depression clients diabetes mellitus in the General Hospital xii 100 12 things schema table 4 18 attachmentsAbstract Diabetes mellitus affects the occurrence of anxiety and depression.
The research objective was to determine the influence of nursing actions nurses, cognitive behavior therapy, therapy discontinuation of mind and family psychoeducation therapy against anxiety, depression, cognitive abilities and behavioral change, the ability of family and blood sugar levels of diabetes mellitus clients.
Quantitative research with quasi experimental design without control group. The number of respondents 32 people. Instruments using HADS anxiety and depression, anxiety value of 12.1 is said to anxiety and depression value of 6.6 is not depressed.
The results showed the combination of nursing actions nurses, cognitive behavior therapy, cessation of mind and psychoeducation families were significantly p
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T46511
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>