Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170931 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yusrin Amalina
"Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi buruk yang dialami oleh balita di seluruh dunia. Terdapat sebanyak 22,2% anak di dunia yang mengalami stunting, dimana 25,7% anak stunting berasal dari Asia Tenggara. Stunting merupakan hal yang perlu dikendalikan karena stunting mengindikasikan anak mengalami pertumbuhan otak yang tidak sempurna yang menyebabkan gangguan kognitif seerta mengganggu kesejahteraan anak di jangka pendek dan mengganggu perkembangan kualitas hidup manusia dan kemampuan berfungsi di jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak keadaan status sosial dan ekonomi ibu terhadap kejadian stunting pada anak di Indonesia dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara pendidikan ibu pada stunting anak. Faktor genetika seperti tinggi badan ibu dan tinggi badan ayah memiliki pengaruh terhadap stunting. Status sosial ibu yang dicerminkan oleh pengeluaran konsumsi perkapita dan kondisi sanitasi memiliki pengaruh pada kejadian stunting anak.
Stunting is one of the malnutrition problems experienced by children around the world. There are 22.2% of children in the world who are stunted, where 25.7% of stunted children come from Southeast Asia. Stunting is something that needs to be controlled because stunting indicates that a child is experiencing imperfect brain growth which causes cognitive impairment and disrupts children's well-being in the short term and disrupts the development of the quality of human life and the ability to function in the long term. This study aims to determine the impact of the mother's social and economic status on the incidence of stunting in children in Indonesia by using logistic regression analysis. The results of this study indicate that there is no relationship between maternal education and child stunting. Genetic factors such as mother's height and father's height have an influence on stunting. The mother's social status as reflected by the consumption per capita consumption and sanitation has an influence on the incidence of child stunting."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deka Nata Kustanto
"Meningkatnya prevalensi stunting anak balita mengindikasikan bahwa stunting menjadi masalah serius yang dihadapi oleh Indonesia karena berpotensi menurunkan kualitas SDM dan produktifitasnya di masa mendatang. Dengan menggunakan data IFLS tahun 2007 dan 2014, studi ini akan menelusuri status nutrisi anak-anak pada usia balita dan kemampuan kognitif mereka saat memasuki usia sekolah di tahun 2014. Diestimasi dengan menggunakan metode Ordinary Least Square OLS , hasil studi menemukan bahwa kemampuan kognitif anak-anak yang mengalami stunting pada usia di bawah lima tahun cenderung lebih rendah dibandingkan dengan kemampuan kognitif anak-anak lainnya. Kondisi ini akan semakin memburuk jika mereka tetap berstatus stunting ketika memasuki usia sekolah. Tetapi, kondisi ini berbeda jika status nutrisi mereka membaik, maka kemampuan kognitif mereka juga cenderung akan meningkat. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa stunting adalah musuh besar bagi suatu negara karena akan menurunkan kualitas sumber daya manusia dan dalam jangka panjang dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini mengimplikan bahwa untuk membangun sumber daya manusia tidak hanya diperlukan perbaikan dari aspek pendidikan saja, tetapi juga status nutrisi sejak di dalam kandungan, karena stunting merupakan konsekuensi dari kondisi kehamilan ibu yang mengalami kekurangan nutrisi.
The increasing of stunting prevalence of preschool age children indicate that Indonesia facing serious problem because these condition could decreasing the quality of human capital and productivity in the future. Using longitudinal Indonesia Family Life Survey IFLS data 2007 and 2014, this study tracking nutritional status children at early age and cognitive ability when they reach school age in 2014. Estimate with ordinary least square, this study find out that the children who has stunting status in the early age or under five years old tend to get lower value in cognitive test than others. These condition getting worse if they still has stunting at school age. But, this could be different if the nutritional status getting better, the cognitive test tend to be increase too. These result conclude that stunting is a great enemy for the country, which is could to decrease the quality of human capital and for the long term, that also could decrease economy welfare. This imply that developing human capital not only need improvement in education aspect, but also nutritional status from the early age maternal pregnancy, because stunting are the consequences from the undernutrition maternal pregnancy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyadhari Deianeira Sungkono
"Malnutrisi adalah salah satu penyebab utama kematian anak-anak di seluruh dunia. Salah satu penyebab gizi buruk yang sering diabaikan adalah kenaikan harga makanan yang dikenal dengan inflasi makanan. Penelitian ini menggunakan Indonesian Family Life Survey (IFLS) gelombang 3 dan 4, dengan mengeksplorasi dampak inflasi makanan terhadap gizi anak dalam pengukuran antropometri z-scores yaitu stunting, wasting, dan underweight pada anak usia 0-35 bulan. Dengan menggunakan regresi OLS, hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan inflasi makanan sebesar 1% menurunkan z-scores height-for-age yang meningkatkan risiko stunting. Di sisi lain, z-scores weight-for-height dan weight-for-age yang menentukan wasting dan underweight ditemukan tidak sensitif terhadap inflasi makanan.

Malnutrition is one of the primary causes of death of children around the world. One of the overlooked causes of malnutrition is an increase in food prices, known as food inflation. This study utilizes the Indonesian Family Life Survey (IFLS) waves 3 and 4, by exploring the impacts of food inflation on the nutritional outcomes of children in the anthropometrics measurement of z-scores, namely stunting, wasting, and being underweight among children aged 0-35 months old. With OLS regression, the result reveals that an increase of 1% in food inflation decreases the height-for-age z-scores, which increases the risk of stunting. On the other hand, weight-for-height and weight-for-age z-scores that determine wasting and underweight were found to be insensitive to food inflation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistiani
"ABSTRAK
Masalah gizi ganda sudah menjadi masalah serius yang harus diperhatikan oleh semua pihak. Dampaknya tidak hanya dapat merugikan individu itu sendiri tapi juga secara ekonomi. Studi ini dilakukan untuk mempelajari keterkaitan variabel ekonomi, modal sosial dan demografi terhadap masalah gizi ganda di Indonesia. Analisis dilakukan di tingkat rumah tangga dengan menggunakan sampel studi IFLS5.
Merujuk kriteria UNHCR, hasil analisis status gizi rumah tangga menunjukkan bahwa masalah gizi ganda yang terjadi secara nasional sudah bisa dianggap dalam situasi kritis. Hasil analisis regresi logistik multinomial menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara partisipasi rumah tangga dalam kegiatan PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga), jumlah anggota rumah tangga dan umur kepala rumah tangga terhadap kecenderungan rumah tangga memiliki masalah gizi ganda. Selain ketiga variabel tersebut, pengeluaran rumah tangga, pendidikan kepala rumah tangga serta lokasi tinggal rumah tangga di wilayah perkotaan dan geografi di pulau Jawa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecenderungan masalah gizi lebih. Gambaran yang berbeda untuk masalah gizi kurang, dari keseluruhan variabel ekonomi, modal sosial dan demografi yang diujikan, hanya keikutsertaan rumah tangga dalam kegiatan PKK dan keberadaan perempuan kepala rumah tangga yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kejadian masalah gizi kurang.

ABSTRACT
Double burden of malnutrition has become a serious problem that must be considered by all stakeholders. The impacts of double burden of malnutrition are not only felt by people, but also from an economic standpoint. This study was conducted to determine the effect of economic, social capital and demographic variables on the double burden of malnutrition in Indonesia. Data used for the analysis is from the Indonesia Family Life Survey 5 (IFLS 5) 2014, with the household level as unit analysis.
According to UNHCR criteria, the analysis indicates that the double burden of malnutrition in Indonesia (at the household level) is considered in a critical situation. The results of the multinomial logistic regression analysis shows that participation of household in PKK (Family Welfare Movement) activities, household size and age of head of household have a significant effects to the double burden of malnutrition at the household level. Besides these three variables, household expenditures, education of head of household, location of household in urban area and in Java island have a significant effects to the problems of over-nutrition. Different pictures on the problems of under-nutrition, all of the economic, social capital and demographic variables have significantly effects on the problem of over-nutrition, except household pariticpation in PKK activity and female head of household."
2017
T55370
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Nadhira
"ABSTRAK
Pesan komunikasi pemerintah untuk pengembangan destinasi wisata halal di beberapa kota di Indonesia mengalami penolakan, karena dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan masyarakat lokal. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun sektor pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan, tetapi masyarakat memiliki penilaiannya tersendiri
terhadap pariwisata di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui identifikasi penilaian sosial pesan komunikasi wisata halal dari pemerintah ke masyarakat Jakarta dan Makassar. Dua daerah tersebut dipilih dengan mengingat Jakarta dan Makassar memiliki
penduduk dengan penganut agama paling beragam diantara daerah lainnya. Sayangnya, kasus intoleransi agama dan kebiasaan masyarakat mengkonsumsi alkohol masih tinggi. Penilaian masyarakat menjadi penting agar program pemerintah dapat berjalan dengan lancar. Penelitian ini menggunakan Social Judgment Theory dengan lebih mendalami aspek-aspek dalam teori tersebut, seperti reference points, latitude, dan ego-involvement dalam menilai isu sosial. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan strategi single case study, serta wawancara mendalam, observasi, dan dokumen
pendukung sebagai metode pengumpulan data penelitian. Informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah masyarakat Jakarta dan Makassar sebagai bentuk kelompok sosial yang menetap di Jakarta ataupun Makassar. Secara umum, penelitian ini menujukkan bahwa ada kecenderungan rentang penerimaan yang luas dan sikap yang positif dalam menilai pesan wisata halal di Jakarta dan Makassar. Meskipun begitu, masyarakat sendiri belum mengetahui dengan jelas definisi, konsep, serta bagaimana pengaplikasian wisata halal yang sesuai dengan aturan pemerintah. Hasil wawancara juga menunjukkan rentang
penolakan dengan adanya resistensi terhadap wisata halal dari pelaku pariwisata.

ABSTRACT
The government's communication message for the development of halal tourist destinations in several cities in Indonesia was rejected because it is considered not following the habits of the local community. It shows that although the tourism industry is one of the leading sectors, society has its assessment of tourism in Indonesia. This study aims to determine the identification of social judgment of halal travel communication messages from the government to the people of Jakarta and Makassar. Those two regions got chosen with reason in mind that Jakarta and Makassar have the most diverse religious population among other provinces. Unfortunately, cases of intolerance and the habit of consuming alcohol are quite high. Community judgment of social problems is necessary for the government to run their programs smoothly. This study uses the Social Judgment Theory to explore aspects of the theory further, such as reference points, latitude, and ego-involvement in assessing social issues. This research method uses qualitative methods, with a single-case study's strategy, including in-depth interviews, observations, and supporting documents as a method of collecting research data. The informants chosen in this study were the people of Jakarta and Makassar as a form of a social group that settled in Jakarta or Makassar. In general, this study shows that there is a tendency for a
wide range of acceptance and a positive attitude in assessing halal tourism messages in Jakarta and Makassar. Even so, the people themselves do not yet know the definitions, concepts, and how to apply halal tourism per government regulations. The interview results also show the range of rejection with the resistance to halal tourism from small tourism actors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Dary Iriawan
"Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mendapatkan pemahaman tentang bagaimana hukum ekonomi kreatif Indonesia telah berdampak pada sektor Industri Kreatif Indonesia. Mempunyai fakta bahwa Indonesia sedang dalam tahap pengembangan; sektor industri kreatif sebagai salah satu perbaikan dalam pembangunan bangsa ini. Industri ini cenderung tidak memiliki perlindungan, di mana sebagian besar pemain industri kreatif adalah SMSE yang juga membutuhkan dukungan keuangan. Pembentukan undang-undang nomor 24 tahun 2019 tentang ekonomi kreatif telah memberikan harapan bagi pelaku industri kreatif dalam memaksimalkan penggunaan Kekayaan Intelektual, yang dapat digunakan sebagai jaminan untuk mendukung bisnis mereka. Hasil dari artikel ini diharapkan dapat memberikan saran yang dapat mengarah pada argumen kuat yang dapat dimasukkan untuk meningkatkan peran hak kekayaan intelektual dalam hal skema pembiayaan untuk pemain industri kreatif di Indonesia. Memiliki tujuan untuk melindungi para kurator, perancang, dan pemain dari Bisnis Industri Kreatif kita dengan menemukan koneksi dari hukum dan peraturan yang berlaku yang dapat membantu melalui memperbaiki masalah.

The objective in writing this article is to gain the understanding of how the Indonesian creative economy law has impacted the Indonesian Creative Industry sector. Having the fact that Indonesia is in its developing stage; the creative industry sector sits as one of the improvement inside this nation development. This Industry tends to have a lack of protection, where most of the creative industry players are SMSEs that also require financial backings. The establishment of law number 24 year 2019 regarding creative economy has gives hope for the creative industry player in maximizing the use of Intellectual Property, by which may be used as collateral to support their business. The outcome from this article are hoped to provide suggestions that may led to strong arguments that can be inputted to improve the Intellectual property right roles in matters of financing scheme for the creative industry player in Indonesia. Having the goal to protect our nation curators, designers, and players of the Creative Industry Business by finding the connection of the prevailing laws and regulation that can help through fixing the issues."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nurhidayati
"Indonesia menjadi salah satu negara yang mengkonsumsi rokok tertinggi di dunia. Rokok bukan hanya populer dikalangan remaja maupun dewasa, namun dikalangan lanjut usia juga masih ditemukan. Sebanyak 27,6% penduduk usia lanjut menjadi perokok setiap hari. Intensitas merokok di kalangan lanjut usia pun mengalami kenaikan menjadi 23,5%. Dampak yang ditimbulkan oleh rokok untuk kalangan lanjut usia sangat berisiko pada kesehatan karena menimbulkan komplikasi jangka panjang. Berhenti merokok merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan mengingat Indonesia akan berada dalam fase penuaan penduduk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor dominan lansia di Indonesia untuk berhenti merokok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan data IFLS 5 tahun 2014. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang paling mempengaruhi lansia untuk berhenti merokok adalah riwayat penyakit dengan OR 4.160 (95% CI: 3.519 – 4.917). Artinya lansia yang mempunyai riwayat penyakit memiliki peluang 4.160 kali untuk berhenti merokok dibandingkan lansia yang tidak mempunyai riwayat penyakit. Hal ini sejalan dengan penyakit yang mendominasi pada lansia salah satunya adalah penyakit degenerative akibat asap rokok dan penelitian di Turki meneyebutkan salah satu alasan seseorang berhenti merokok adalah karena riwayat penyakit yang dimiliki. Faktor lain yang mempengaruhi adalah usia, pendidikan, pendapatan, kepemilikan asuransi kesehatan, jumlah konsumsi rokok per hari, usia pertama kali merokok, merokok setelah bangun tidur, merokok saat sakit serta dapat menahan merokok di tempat umum. Dari hasil penelitian disarankan bagi pemerintah dapat menambah fasilitas posyandu lansia di setiap puskesmas untuk menjaring data riwayat penyakit yang di derita lansia di Indonesia dan melakukan pendampingan untuk berhenti merokok

Indonesia is one of the countries that consume the highest cigarettes in the world. Cigarettes
are not only popular among teenagers and adults, but also among the elderly. As many as 27.6%
of the elderly population become smokers every day. The intensity of smoking among the
elderly also increased to 23.5%. The impact caused by smoking for the elderly is very risky to
health because it causes long-term complications. Quitting smoking is one thing that needs to
be done considering that Indonesia will be in a phase of population aging. The purpose of this
study was to determine the dominant factor in the elderly in Indonesia to stop smoking. This
study is a quantitative study using IFLS 5 2014 data. The results showed that the most
influencing factor for the elderly to quit smoking was a history of disease with an OR of 4.160
(95% CI: 3.519 – 4.917). This means that the elderly who have a history of disease have 4,160
times the opportunity to quit smoking compared to the elderly who do not have a history of the
disease. This is in line with the disease that dominates in the elderly, one of which is
degenerative disease due to cigarette smoke and research in Turkey states that one of the reasons
a person quits smoking is because of the history of the disease they have. Other influencing
factors are age, education, income, ownership of health insurance, number of cigarettes
consumed per day, age at first smoking, smoking after waking up, smoking when sick and being
able to refrain from smoking in public places. From the results of the study, it is suggested that
the government can add posyandu facilities for the elderly in each health center to collect data
on the history of diseases suffered by the elderly in Indonesia and provide assistance to stop
smoking
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tumilaar, Maria Regina
"Ibu postpartum primipara merupakan klien pasca melahirkan anak pertama dengan masa pemulihan hingga waktu 6 minggu berikutnya. Pada masa tersebut ibu memerlukan dukungan untuk beradaptasi secara fisik dan psikologis. Perubahan peran menuntut ibu postpartum bertanggungjawab terhadap kebutuhan diri dan bayinya. Karya ilmiah ini bertujuan menganalisis penerapan intervensi manajemen laktasi dan pengelolaan fertilitas pada klien ibu postpartum primipara. Metode yang digunakan berupa laporan kasus yang dikelola selama kurang lebih 3 minggu dengan memberikan konseling laktasi, promosi perlekatan, dan edukasi keluarga berencana. Hasil menunjukkan bahwa klien mampu memahami edukasi yang diberikan serta menerapkan masukan perawat dengan baik, sehingga didapatkan proses menyusui efektif, nutrisi bayi tercukupi, dan klien mampu merencanakan penggunaan kontrasepsi.

Primiparous postpartum mothers are clients after giving birth to their first child with a recovery period of up to the next 6 weeks. At this time, mothers need support to adapt physically and psychologically. Changes in roles require postpartum mothers to be responsible for the needs of themselves and their babies. This scientific work aims to analyzed the application of lactation management interventions and fertility management in primiparous postpartum mothers. The method used is a case report which is managed for approximately 3 weeks by provided lactation counseling, attachment promotion, and family planning education. The results showed that the client is able to understand the education and apply the nurse's input well, so that the breastfeeding process can be effective, the baby's nutrition is adequate, and the client is able to plan the use of contraception."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yessi Desputri
"Rokok merugikan karena dapat menurunkan produktivitas karena menimbulkan
absenteisme akibat penyakit yang ditimbulkannya. Tesis ini membahas faktorfaktor
yang berkontribusi terhadap keberhasilan stop rokok pada pekerja di
Kecamatan Citeureup dan Gunung Putri tahun 2013. Dari Citeureup diwakili oleh
pekerja pabrik semen X (TKTAR) dan Gunung Putri diwakili oleh berbagai
perusahaan Formal dan Informal (Non TKTAR) yang diwawancarai
menggunakan kuesioner dengan modifikasi skala Likert saat kunjungan berobat
ke BKKM Bogor. Penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross
sectional. Variabel yang diamati adalah karakteristik pekerja, pengetahuan, sikap
dan perilaku sebagai faktor predisposisi; TKTAR, pelatihan stop rokok, kampanye
anti rokok, sarana kesehatan, pendampingan sebagai faktor pemungkin; dukungan
atasan, rekan kerja, tuntutan keluarga, sakit sebagai faktor penguat. Penelitian ini
secara uji statistik belum bisa membuktikan hubungan antara stop rokok dengan
ketiga faktor di atas, namun dari trendnya terlihat ketiga faktor di atas mempunyai
peranan terutama bagi pekerja yang di TKTAR. Disarankan sosialisasi tentang
program TKTAR secara menyeluruh, bukan hanya himbauan, sanksi yang tegas
terhadap yang melanggar, penyuluhan pola hidup sehat, larangan promosi dan
penjualan rokok di tempat kerja, adanya keteladanan dari pimpinan.

Smoking is harmful because it has the negative effect on productivity and
enhances absenteism of smoking related diseases. The aims of this study was to
find out factors which contribute to the progress of stop smoking on workers in
district Citeureup and Gunung Putri 2013. Company with smoke free workplace
program (TKTAR) represented by cement plant X, Non TKTAR companies were
represented by various companies either Formal or Informal. They were
interviewed with a questionnaire that was modified scale of Likert, during their
visit to BKKM Bogor. This study is a cross-sectional survey with analytic
approach, observed variables were worker characteristics, knowledge, attitudes
and behavior as predisposing factors; stop smoking training, anti-smoking
campaigns, health facilities, mentoring as enabling factors; supervisors, coworkers
and family support, and illness as reinforcing factors. This study failed to
prove a relationship between the presence of TKTAR and stop smoking, but
found the trend that the successful quittors were more prevalent in respondents
who worked in TKTAR than non TKTAR. It was Suggested to enhance the
socialization of TKTAR in the company, strict sanctions againts the violation,
banning cigarette promotion and cigarettes selling in the workplace; supervisors
should be the good examples in leadership.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bhaduri, Amit
London: London Academic Press , 1983
338.1 BHA e (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>