Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90641 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Nisa Aprilya
"

Komunikasi terapeutik merupakan bagian penting dalam keberhasilan asuhan keperawatan. Mahasiswa keperawatan sebagai calon perawat dituntut untuk memiliki keterampilan berkomunikasi secara terapeutik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi penerapan teknik komunikasi terapeutik pada mahasiswa keperawatan tingkat akhir. Desain penelitian menggunakan deskriptif cross-sectional dengan total sampel sebesar 263. Sampel diambil berasarkan teknik stratified random sampling dan random sampling pada tiga universitas terakreditasi A di area Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 51% telah menerapkan fase komunikasi terapeutik dengan baik dan 50,6% telah menerapkan teknik komunikasi terapeutik dengan baik. Penelitian mendapakan kesimpulan bahwa masih terdapat lebih dari 40% mahasiswa keperawatan tingkat akhir yang memiliki komunikasi terapeutik kurang, sehingga diperlukan perubahan strategi pembelajaran dalam upaya peningkatan kemampuan komunikasi terapeutik mahasiswa. 

 

 


Therapeutic communication is an essential part of successful nursing care. Nursing students, as prospective nurses, are required to have therapeutic communication skills. The purpose of this study is to identify the implementation of therapeutic communication techniques in undergraduate nursing students. The study design used a descriptive cross-sectional with a total sample of 263. Samples were taken based on stratified random sampling and random sampling techniques at three universities around Jakarta. The results showed that 51% had applied the therapeutic communication phase well, and 50,6% had applied the therapeutic communication technique well. The study concluded that there are still more than 40% of undergraduate nursing students who have less therapeutic communication, so it is necessary to change learning strategies to improve students therapeutic communication skills.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Listia Sarini
"Tingginya tingkat stres saat praktik klinik menjadi faktor yang mempengaruhi perilaku makan kurang baik dan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat stres dengan perilaku makan mahasiswa FIK UI saat menjalani praktik klinik di Rumah Sakit. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan 171 sampel diambil secara stratified random sampling pada dua tingkatan mahasiswa praktik klinik. Pengumpulan data penelitian menggunakan instrumen kuesioner Perceived Stress Scale modifikasi dari Sheu,et.al 1997 dan Sakata rsquo;s Eating Behaviour. Analisis penelitian ini menggunakan uji t-test independen dan chi-square. Didapatkan hasil yang menunjukan adanya hubungan bermakna antara tingkat stres praktik klinik dengan perilaku makan. Didapatkan pula perbedaan yang bermakna antara stres pada mahasiswa program profesi Ners dengan S1 Reguler. Oleh karena itu diharapkan mahasiswa dapat mengatur manajemen stres agar tidak berdampak buruk pada perilaku makan.

Stress during clinical practice is one factor cause bad eating behaviour. It will bring bad effect for health and influence quality of life. This research aim to identify relation between level stress and eating behaviour of nursing student during clinical practice. The design of this research is cross sectional wich conducted toward 171 sample and using stratified random sampling methods for two level of nursing student. The data collection research using instrument in the form of questionnaire that is Perceived Stress Scale modified by Sheu, et.al 1997 and Sakata's Eating Behaviour. The analyzed of this research use chi square and anova. The result showed that there was differentiation stress between student in academic's level and profesional Ners's level p 0,001 dan 0,05 , also there was relationship between level of stress and eating behaviour during clinical practice p 0,001 dan 0,05. So, student necessary to manage their stress and avoid from bad impact in eating behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyinyi Rubai`ah
"Komunikasi terapeutik perawat yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dapat meningkatkan kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan komunikasi terapeutik perawat yang dipersepsikan pasien terhadap kepuasan pasien di ruang rawat inap.
Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan desain deskripsi korelasi yang melibatkan 100 pasien yang dipilih secara consecutive sampling dan propotional sampling. Data dianalisis dengan korelasi pearson, uji T independen dan regresi linier.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik dengan kepuasan (p<0,05). Tahapan komunikasi terapeutik yang paling berhubungan dengan kepuasan adalah tahap kerja.
Hasil ini menyarankan untuk menerapkan komunikasi terapeutik terus dilakukan pada tahap kerja untuk meningkatkan kepuasan pasien tanpa mengabaikan tahap orientasi dan tahap terminasi.

Therapeutic communication nurse used in providing nursing care to patients can increase patient satisfaction. This study aimed to identify the relationship of perceived therapeutic communication nurse patient to patient satisfaction.
The research method using cross sectional design description correlations involving 100 patients were selected by consecutive sampling and proportional sampling. Data were analyzed using Pearson correlation, independent T test and linier regression.
The results showed an association between communication terapeutic nurse orientation phase, the working phase and termination phase with patient satisfaction in the dimensions of tangible, reliability, responsiveness, assurance, empathy (p<0.05). Phase of therapeutic communication most associated with satisfaction is working phase.
These results suggest to apply therapeutic communication continues to be done at working phase to increase patient satisfaction without neglecting the orientation phase and termination phase.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45430
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Anthelyn Jean
Philadelphia: Lippincott , 1990
610.73 SMI n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Earnest, Vicki Vine
Illinois: Scott, Foresman, 1989
610.73 EAR c (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Apridina Syahira
"Kanker tidak hanya dapat menyerang orang dewasa, namun juga dapat menyerang anak-anak mulai dari usia bayi hingga usia 18 tahun. Salah satu jenis kanker anak adalah Nephroblastoma. Nephroblastoma merupaka kanker yang menyerang ginjal dan memiliki manifestasi klinis nyeri pada bagian abdomen Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan manajemen nyeri dengan teknik distraksi dengan menggunakan teknik distraksi audiovisual. Analisis dilakukan pada pengelolaan pasien di Ruang anak RSAB Harapan Kita. Pasien diberikan teknik distraksi audiovisual selama 4 hari interaksi. Intervensi ini berfokus untuk mengalihkan perasaan yang tidak menyenangkan ke perasaan yang lebih menyenangkan. Penilaian nyeri dilakukan dengan menggunakan instrumen FLACC dan Wong Backer Scale. Penerapan teknik distraksi audiovisual menunjukkan hasil terdapat penurunan dari skala nyeri pada pasien dengan Nephroblastoma. Hal ini ditandai dengan anak lebih tenang, tidak rewel, dan tidak gelisah. Hasil gambaran ini diharapkan dapat menjadi acuan penerapan tindakan keperawatan Ners pada pasien nephrobastoma dengan nyeri akut.  

Cancer does not only attack adult but also children from infancy to 18 years of age. One type of childhood cancer is Nephroblastoma. Nephroblastoma is cancer that attacks the kidneys and has clinical manifestations of pain in the abdomen. The purpose of this study is to determine the application of pain management with distraction techniques using audiovisual distraction techniques. The analysis was carried out on the management of patients in the children's room of RSAB Harapan Kita. Patients were given an audiovisual distraction technique for four days of interaction. This intervention focuses on shifting unpleasant feelings to more pleasant ones. Pain assessment was carried out using the FLACC instrument and the Wong Baker Scale.The application of the audiovisual distraction technique showed a reduction in pain scale in patients with Nephroblastoma. It's result show the child being calmer, not fussy, and not restless. The results of this description are expect to be a reference for the application of nursing actions by nurses in nephroblastoma patients with acute pain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Clemen, I
"Provides the theoretical knowledge of nursing procedures to students along with psychomotor skills for developing positive attitude toward the nursing profession. The book contains diagrams and tables for better understanding of nursing nursing care, and covers community health nursing, paediatric nursing, psychiatric and obstetric nursing. "
New Delhi: The Health Sciences Publisher, 2018
610.73 CLE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Rahmah
"Perubahan-perubahan pada aspek perkembangan usia remaja dapat memicu terjadinya stres dan mengarah pada perilaku berisiko seperti merokok, minum minuman keras, dan penyalahgunaan NAPZA. Terapi kelompok terapeutik dan problem-solving therapy merupakan tindakan spesialis keperawatan jiwa yang diharapkan mampu meningkatkan aspek perkembangan dan kemampuan penyelesaian masalah untuk mencegah penggunaan NAPZA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik dan problem-solving therapy terhadap aspek perkembangan, kemampuan penyelesaian masalah, dan penggunaan NAPZA dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA pada remaja di SMK. Desain penelitian yang digunakan yaitu quasi experimental pre-post test with control group. Sebanyak 125 remaja dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan problem-solving therapy dan kelompok yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan systematic random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan aspek perkembangan dan kemampuan penyelesaian masalah secara bermakna setelah mendapatkan terapi kelompok terapeutik namun masih belum optimal (p value < 0,05); peningkatan aspek perkembangan dan kemampuan penyelesaian masalah secara bermakna setelah mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan problem-solving therapy namun masih belum optimal (p value < 0,05); peningkatan aspek perkembangan dan kemampuan penyelesaian masalah pada remaja yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan problem-solving therapy lebih tinggi secara bermakna (p value < 0,05) dibandingkan remaja yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik; penggunaan NAPZA pada remaja setelah mendapat terapi kelompok terapeutik ditemukan ada 2 orang pada kategori rendah; penggunaan NAPZA pada semua remaja yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan problem-solving therapy dapat bertahan pada kategori bersih dari NAPZA, sedangkan pada remaja yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik ditemukan ada 4 orang pada kategori rendah. Terapi kelompok terapeutik dan problem-solving therapy direkomendasikan sebagai tindakan pencegahan penyalahgunaan NAPZA pada remaja di sekolah menengah kejuruan.

Changes in the developmental aspects of adolescence can trigger stress and lead to risky behaviors such as smoking, drinking alcohol, and drug abuse. Therapeutic group therapy and problem-solving therapy are the intervention of psychiatric nursing specialists which are expected to be able to improve developmental aspects and problem-solving abilities to prevent drug use. This study aimed to determine the effect of therapeutic group therapy and problemsolving therapy on aspects of development, problem-solving ability, and the use of drugs in preventing drug abuse in adolescents in vocational high schools. The research design was used a quasi-experimental pre-post test with the control group. 125 adolescents were divided into 2 groups, one group received therapeutic group therapy and problem-solving therapy and the others received therapeutic group therapy. Sampling technique used purposive sampling and systematic random sampling.
The results showed significantly increased in the developmental aspects and the ability to solve problems after receiving therapeutic group therapy but still not optimal (p-value <0.05); the developmental aspects and the ability to solve problems increase significantly after getting therapeutic group therapy and problem-solving therapy but still not optimal (p-value <0.05); there was significantly increase in developmental aspects and the ability to solve problems in adolescents who received therapeutic group therapy and problemsolving therapy was higher (p-value <0.05) than adolescents who only received therapeutic group therapy; drug use in adolescents found there were 2 people in the low category after receiving therapeutic group therapy; drugs use in all adolescents who get therapeutic group therapy and problem solving therapy can survive in the "none" category of drugs, whereas in adolescents who get therapeutic group therapy found there was 4 people in low category. Therapeutic group therapy and problem-solving therapy are recommended as a drug use prevention for adolescents in vocational high schools.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53352
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafaruddin
"Salah satu prioritas pembangunan nasional adalah pendidikan. Untuk bidang kesehatan, salah satu fokusnya adalah pengembangan sumber daya manusia seperti yang tercantum dalam Visi Indonesia Sehat 2010. Bentuk implementasi pengembangan SDM itu diantaranya Praktek Klinik Keperawatan mahasiswa Akper Depkes Palembang.
Untuk menyempurnakan sistem pelaksanaannya perlu diadakan suatu penelitian demi mencari sumber permasalahan dan hambatan dalam praktek klinik keperawatan. Permasalahan yang diteliti menyangkut input perencanaan Praktek Klinik Keperawatan yang meliputi ketenagaan akademik, kurikulum, tempat praktek dan instrukwr klinik.
Selanjutnya penelitian informasi dari input itu difokuskan terhadap bagaimana perencanaan tersebut terimplementasikan dalam proses pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan praktek klinik keperawatan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Karena itu, sampel penelitian ini bersifat purposive. Tehnik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam (indepth interview) dan focus group discussion (FGD) yang dilaksanakan mulai bulan Maret sampai April 2002. Informan penelitian adalah staf edukatif Akper Depkes serta Kabid Diklit, Kabid Perawatan dan Instruktur klinik RSMH Palembang.
Penelitian ini menunjukkan bahwa belum adanya perumusan perencanaan praktek klinik keperawatan yang terpadu dikarenakan belum adanya keterlibatan berbagai pihak. Perencanaan itu meliputi ketenagaan akademik, Kualifikasi Dosen pembimbing praktek yang ideal seharusnya S-1 Keperawatan, namun kenyataanya dosen pembimbing tersebut lulusan D III keperawatan dan lulusan sarjana keperawatan ataupun non keperawatan.
Dalam pelaksanaan praktek klinik keperawatan, didapatkan kurangnya koordinasi diantara sesama staf Akper Depkes dan RSMH Palembang. Hambatan dari pihak Akper Depkes adalah kurangnya keterlibatan dosen pembimbing dengan alasan transportasi dan kesibukan. Hambatan dari RSMH Palembang adalah belum optimalnya instruktur klinik dalam melakukan bimbingan terhadap mahasiswa. Selain itu, belum memadainya perencanaan fasilitas khusus mahasiswa Akper yang berupa alat kedokteran maupun keperawatan yang disediakan oleh Akper Depkes maupun RSMH Palembang.
Dalam pengorganisasian didapatkan adanya sistem kepanitiaan yang terpisah antara Akper Depkes dengan RSMH Palembang, seperti yang terlihat dalam SK kepanitiaan. Selain itu organisasi praktek klinik keperawatan belum mengacu pada pedoman pengelolaan praktek kerja lapangan yang dikeluarkan Depkes. Untuk pemantauan dan penilaian praktek klinik keperawatan, dosen pembimbing dari AKPER dan instruktur klinik RSMH Palembang masih mempunyai persepsi yang berbeda.
Berdasarkan hasil penelitian, ada berbagai saran yang perlu ditindaklanjuti. Pertanla pihak Akper Depkes, melibatkan berbagai pihak terkait dalam pembuatan prencanaan, meningkatkan koordinasi baik sesama staf maupun dengan lahan praktek. Kedua, RSMH Palembang hendaknya dapat memenuhi kebutuhan fasilitas mahasiswa untuk praktek, meningkatkan koordinasi kepanitian untuk praktek mahasiswa, serta satu panitia terpadu khusus mengelola mahasiswa praktek.
Daftar bacaan: 38 (1984 - 2001)

Study on The Nursing Clinic Practice of Nursing Academy Students of Palembang Health Department in Dr. Mohammad Hoesin Hospital in Palembang 2002One of National Development Program Priorities is education. For health education, among its focuses is human resource development as stated Indonesian Health Vision 2010. This development is implemented such as into nursing clinic practice of Nursing Academy Students of Palembang Health Department.
To make its implementation system perfect, there should be a research to find problem sources on nursing clinic practice which covers academic human power, curriculum, practicing place and clinic instructor. Then, the information is studied with the focus of how the planning is realized to the process of organization, realization and surveillance of nursing clinic practice.
As the research was qualitative, its sample way purposive. Data collecting technique used depth interview and focus group discussion done in March and April 2002. The informant were nursing academic staff and Kabid Diklit, Head of Nursing Service and clinic Instructor of RSMH Palembang.
This research shows that there is no integrated planning composition of nursing clinic practice because the related parties are not involved.
The planning consists of academic staff on. Ideal counseling lecture qualification should be from Nursing Graduate Program, yet they are from nursing diploma program or other program now.
It is proved that nursing clinic practice has problem as it is not coordinated by the academy staff and officers of RSMH Palembang. In relation to this, the academy staff is poorly involved because of their busy activities and transportation limitation. On the other hand, RSMH instructors haven't done their duties best. In addition, there is no proper facility such as medical and nursing tools for nursing academy students provided specially by the academy and RSMH Palembang.
In nursing practice organization, the academy and RSMH have their own team as proved by committee appointment letter. Then, nursing practice organization is not standard based on The Health Department. In order to supervise and evaluate nursing clinic practice, counseling lecturer of AKPER and RSMH clinic instructor still have different perception.
Based on research result, there are some suggestions. First, Nursing Academy of Health Department involve related parties to make planning and improve staff coordination and practicing facility. Second, RSMH Palembang should provide proper facilities, improve coordination committee, make an integrated committee for the nursing students for better practice.
Reference: 38 (1984 - 2001)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 8243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juwita Nur Fadhila
"Nilai profesional adalah ciri penting dari profesi keperawatan dan sebagai acuan dalam berperilaku dan bertindak. Terdapat tujuh dari sepuluh mahasiswa profesi di Jawa Timur yang mengatakan sulit beradaptasi dengan program profesi diduga menjadi salah satu masalah dalam penerapan nilai profesional di lingkungan praktik. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran nilai profesional mahasiswa profesi pada Perguruan Tinggi Negeri di daerah Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif menggunakan kuesioner NPVS3-I (Nurses Professional Values Scale-3: Indonesian Version) dengan teknik simple random sampling. Penelitian ini menggunakan 195 orang sebagai sampel mahasiswa profesi semester dua. Penelitian menghasilkan bahwa responden memiliki rerata usia 22,37 tahun, berjenis kelamin perempuan 82,6%, berpendidikan terakhir SMA/SMK/Ma sederajat 76,9%, dan berasal dari PTN di daerah Surabaya 55,9%. Mahasiswa profesi memiliki nilai profesional baik 56,4%, caring baik 58,5%, activism baik 52,3%, dan profesionalism baik sebanyak 54,4%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah nilai profesional dan faktor-faktornya (caring, activism, dan profesionalism) dari mahasiswa profesi di perguruan tinggi negeri di daerah Jawa Timur cenderung baik utamanya pada jenis kelamin perempuan, pendidikan terakhir SMA/SMK/Ma sederajat, dan dari PTN di daerah Surabaya. Rekomendasi peneliti adalah perlu adanya pengembangan nilai profesional bukan hanya fokus dalam akademik, melainkan juga melalui pelatihan langsung di lahan praktik.

Professional values are an important characteristic of the nursing profession and as a reference in behavior and action. There are seven out of ten professional students in East Java who say it is difficult to adapt to the professional program is thought to be one of the problems in the application of professional values in the practice environment. This study aims to identify the description of professional values of professional students at state universities in East Java. The method used in this research was descriptive using the NPVS3-I (Nurses Professional Values Scale-3: Indonesian Version) questionnaire with simple random sampling technique. This study used 195 people as a sample of second semester professional students. The study found that the respondents had an average age of 22.37 years, 82.6% were female, 76.9% had a senior high school education, and 55.9% came from public universities in Surabaya. Professional students have good professional values 56.4%, good caring 58.5%, good activism 52.3%, and good professionalism as much as 54.4%. The conclusion in this study is that professional values and their factors (caring, activism, and professionalism) of professional students in public universities in East Java tend to be good, especially in female gender, the last education of SMA / SMK / MA equivalent, and from state universities in the Surabaya area. The researcher's recommendation is that there is a need to develop professional values not only in academics, but also through direct training in practice."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>