Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 217985 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Pratama
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan hasil dari valuasi dengan menggunakan metode discounted cash flow dan metode venture capital untuk sebuah perusahaan startup. Objek penelitian ini adalah PT. Kreasi Tani Laksmi yang lebih dikenal sebagai Sayurbox, sebuah perusahaan startup yang bergerak di bidang e-commerce produk-produk segar. Data yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan dari tahun 2016-2019, serta beberapa data asumsi yang penulis peroleh dari wawancara dengan beberapa eksekutif Sayurbox. Hasil valuasi dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow untuk kondisi pessimistic adalah senilai Rp. 133.839.313.986, Rp. 165.066.123.375 untuk kondisi base, dan 242.118.915.713 untuk kondisi optimistic. Sedangkan valuasi Sayurbox yang diestimasi menggunakan metode venture capital untuk kondisi pessimistic adalah senilai Rp. 4.126.070.626, Rp. 7.986.339.159 untuk kondisi base, dan Rp. 18.245.349.576.  Perbedaan tersebut disebakan oleh perbedaan tingkat diskonto yang digunakan dan perbedaan penggunaan terminal value dari masing-masing metode tersebut.

The purpose of this research is to analyze comparison of the result of valuation using Discounted Cash Flow method and Venture Capital method for a startup company. The object of this research is PT. Kreasi Tani Laksmi, well known as Sayurbox, which is a start-up company that engages in e-commerce of fresh products. The data used is the companys financial statements period 2016-2019, as well as assumption data that the author obtained from interview with several Sayurbox executives. The result of Sayurbox valuation using Discounted Cash Flow model is IDR 133.839.313.986 for pessimistic scenario, IDR 165.066.123.375  for base scenario, and IDR 242.118.915.713 for optimistic scenario. Meanwhile, the result of Sayurbox valuation using Venture Capital Method is IDR 4.126.070.626 for pessimistic scenario, IDR 7.986.339.159 for base scenario, and IDR 18.245.349.576 for optimistic scenario. The gap is caused by the difference in the discount rate used and the difference in the use of the the terminal value of each method.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astried Minang Nathalia
"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan estimasi nilai wajar saham untuk perusahaan telekomunikasi di Indonesia, dalam hal ini PT Indosat Ooredoo, berdasarkan metode discounted cash flow DCF dan peraturan menteri keuangan. Kami melakukan penilaian menggunakan data historis dan proyeksi laporan keuangan. PT Indosat Ooredoo adalah salah satu perusahaan besar dalam industri telekomunikasi yang telah melakukan rebranding pada tahun 2015 sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan serta pangsa pasarnya dan menjadi pemimpin dalam layanan digital di Indonesia. Metode pertama adalah model Free Cash Flow to Firm FCFF dan model Free Cash Flow to Equity FCFE berdasarkan Damodaran, 2012 , sedangkan metode kedua berdasarkan aturan Kementerian Keuangan Indonesia dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak yaitu SE-54/ PJ/2016. Metode discounted cash flow DCF memperkirakan bahwa nilai intrinsik Indosat adalah Rp 7.998, sedangkan penilaian berdasarkan SE-54/PJ/2016 diperkirakan bahwa nilai wajar Indosat adalah Rp 8.247 per saham. Hasil ini menunjukkan bahwa harga saham Indosat pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 6.450 undervalued dibandingkan dengan nilai intrinsik nilai wajar berdasarkan kedua metode tersebut.

This study aims to compare stock fair value estimation for a telecommunication company in Indonesia here is PT Indosat Ooredoo based on discounted cash flow DCF model and ministry of finance regulation. We conducted valuation using historical data and financial statement s projection. PT Indosat Ooredoo is a big company in telecommunication industry has rebranded in 2015 as an effort to increase their growth and market share and become a leader in digital services in Indonesia. The first model is free cash flow to firm and free cash flow to equity based on Damodaran 2012 , while the second model based on Indonesian ministry on finance regulation SE 54 PJ 2016 . Discounted cash flow DCF model estimates that intrinsic value of Indosat is Rp 7.998, while valuation based on ministry of finance regulation SE 54 PJ 2016 estimate that fair value of Indosat is Rp 8.247 per share. This result indicates that share price of Indosat at December 31, 2016 at Rp 6.450 is undervalue compared to the intrinsic value fair value based on both model."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benediktus Baruna Arkasatyo
"Valuasi digunakan untuk mengestimasi nilai wajar harga saham perusahaan agar investor dapat memilih keputusan investasi yang tepat sesuai dengan tingkat pengembalian yang diinginkan. Studi ini membahas mengenai PT Express Transindo Utama Tbk yang sedang mengalami financial distress. Analisis rasio keuangan historis dan proyeksi laporan keuangan digunakan untuk menilai apakah perusahaan memenuhi kriteria-kriteria perusahaan yang mengalami financial distress. Dalam penelitian ini akan dibahas beberapa rasio seperti likuiditas, solvabilitas, dan juga debt service coverage ratio serta kronologi gagal bayar perusahaan. Kemudian dua skenario proyeksi laporan keuangan digunakan dalam valuasi dengan metode discounted cash flow yakni free cash flow to equity dan free cash flow to firm. Hasil yang diteliti mencakup kriteria yang membuat perusahaan tergolong financial distress, harga wajar saham serta strategi dan skenario terbaik agar nilai intrinsik perusahaan kembali seperti sebelum tersuspensi. Penelitian ini menemukan bahwa PT Express Transindo Utama Tbk dapat melakukan rescheduling dan penjualan aset untuk melanjutkan usahanya, namun sudah tidak memiliki nilai saham lagi. Selain itu, diperlukan pertumbuhan pendapatan secara konstan yang besar agar nilai intrinsiknya kembali seperti sebelum tersuspensi.

Valuation is used to see the fair value of a companys stock price so that investors can choose the right investment decision in accordance with their desired rate of return. This research is a case study of PT Express Transindo Utama Tbk that is having a financial distress. Financial ratios and financial report projection analysis are used to evaluate whether the company fulfill the criterias of a company that is having a financial distress. This research will discuss several ratios such as liquidity, solvency, and also debt service coverage ratio and the chronology of the companys default. Then two financial report projection scenarios are carried out for valuation using the discounted cash flow method, namely free cash flow to equity and free cash flow to firm. The results examined the criterias that makes the company classified as a financially distress firm, the fair price of a stock, as well as knowing the best strategies and scenarios so that the companys intrinsic value returns to to the value as before it was suspended. This research found that PT Express Transindo Utama Tbk can have rescheduling and asset selling to continue their business, but no longer have any share value. In addition, large amount of constant revenue growth is needed so that the company can have the same value as before it was suspended."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efendi
"Perkembangan positif harga batu bara pada paruh semester kedua tahun 2016 memotivasi banyak perusahaan. Pemain lama meningkatkan kapasitas produksinya dengan cara mengali lubang pits lebih dalam dan pemain baru melakukan eksplorasi di lahan-lahan konsesi baru. Hal ini akan meningkatkan resiko yang dihadapi. Oleh karena itu, diperlukan sebuah metode yang tidak hanya mengukur kesempatan bisnis namun juga dapat mengukur faktor ketidakpastian. Metode Discounted Cash Flow DCF telah digunakan sejak lama untuk mengevaluasi sebuah proyek namun metode ini tidak dapat menangkap ketidakpastian and flexibilitas manajemen yang merupakan karakteristik perusahaan tambang. Analisa Real Option RO dapat digunakan sebagai pelengkap method DCF.
Tesis ini bertujuan untuk membuktikan bahwa dengan mempertimbangkan ketidakpastian dan flexibilitas manajemen ke dalam perhitungan, analisa RO meningkatkan proses pengambilan keputusan dan membuktikan bahwa volatilitas dan umur opsi merupakan parameter kunci yang mempengaruhi nilai proyek. Semakin tinggi volatilitas, semakin tinggi nilai proyek. Semakin lama umur opsi, semakin tinggi nilai proyek.
Tesis ini dimaksudkan untuk memperkaya literature mengenai aplikasi analisa RO dengan menggunakan perusahaan tambang batubara di Indonesia sebagai studi kasus serta mempelajari tidak hanya volatilitas harga batu bara dan harga bahan bakar sebagaimana yang dilakukan sebelumnya tetapi juga volatilitas nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika.

Positive coal price development starting at the second half of 2016 has motivated both existing coal companies to dig deeper to expand production capacities and new players to explore new sites which expose them to higher risks. Availability of a tool that not only quantifies business opportunity but also takes into account uncertainty factors in coal project becomes crucial. Discounted Cash Flow DCF has been used for a very long time but is not sufficient as it does not capture high uncertainty and operational flexibility which characterizes mining industry. Alternative valuation method, Real Option RO Analysis can complement those limitations.
This thesis will show that RO Analysis improves decision making by taking into account uncertainty and management flexibility and will examine how different volatilities impacting project value. A case study analysis using quantitative method of capital budgeting will be applied.
The study result confirms that RO Analysis improves decision making by taking into account uncertainty and management flexibility into the calculation and volatility and life of option are key parameters impacting the project value. The higher the volatility is the higher the project value is. The longer the option life is, the higher the project value is.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50508
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimbim Satya Saputra Goenawan
"Pertumbuhan pengguna telepon genggam memberikan dampak positif terhadap tumbuhnya sektor telekomunikasi hingga mencapai 13,61% CAGR selama 2000 – 2017. Pertumbuhan yang masif tersebut sayangnya tidak mampu mengimbangi biaya yang terjadi di sektor tersebut sehingga mengakibatkan kerugian pada level net income. Hal tersebut memberikan kemungkinan atas penilaian yang ambigu terhadap nilai perusahaan sacara wajar. Oleh karena itu, penilitian ini bertujuan untuk mengungkapkan nilai wajar perusahaan pada sektor telekomunikasi dengan objek penelitian PT XL Axiata Tbk. Penelitian melibatkan metode discounted cash flow to firm dengan proyeksi laporan keuangan hingga 10 tahun dengan bantuan 5 tahun historis sebagai tahun dasar. Ada pun data yang digunakan untuk basis proyeksi laporan tersebut bersumber dari informasi publik yang melingkupi makroekonomi, industri, dan perusahaan. Penulis menemukan bahwa harga saham PT XL Axiata Tbk. tidak merepresentasikan nilai wajar perusahaan, dimana harga saham berada pada nilai undervalued.

The growth of mobile phone users has a positive impact on telecommunications sector’s growth reaching 13.61% CAGR during 2000 - 2017. Unfortunately, that massive growth inadquately offset the costs incurred resulting losses on net income for years. It leads to the possibility of an ambiguous assessment regarading the value of the company in this sector. Therefore, this research aims to reveal the fair value of companies in the telecommunications sector with PT XL Axiata Tbk. as an object. The study involves a discounted cash flow to firm method with 10-years financial statement projections that is helped by 5 historical years as base-year. The data used for the projection derived from public information covering macroeconomics, industry, and companies. The research finds that the share price of PT XL Axiata Tbk. does not represent the fair value of the company which the share price is currently standing at undervalued.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Arsyta Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan operating cash flow perusahaan non keuangan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi yang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005 sampai 2008. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode time series. Hipotesis pada penelitian ini diuji menggunakan uji Wilcoxon. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi perbedaan operating cash flow pada sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

The purpose of this study is to examined the effect of merger and acquisition on operating cash flow for non financial companies. This research is calculated using the quantitative approach and time series method. The hypothesis is analyze using the Wilcoxon test. The result indicate that there is a difference in operating cash flow before and after merger and acquisition."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S62533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cristhian Murrin
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh volatilitas arus kas terhadap keputusan struktur modal perusahaan manufaktur di perusahaan manufaktur yang ada di negara ASEAN 5, yakni Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Penelitian ini menggunakan sampel sejumlah 401 perusahaan manufaktur yang tersebar di negara-negara tersebut selama 5 tahun, dari 2012 hingga 2016, dengan cara pengolahan data panel. Volatilitas arus kas dalam penelitian ini menggunakan dua definisi yang berbeda untuk mengetahui definisi mana yang berpengaruh di negara tersebut. Definisi pertama menggunakan standar deviasi arus kas perusahaan secara bergulir selama 5 tahun. Definisi kedua menggunakan standar deviasi arus kas perusahaan-perusahaan dalam sebuah industri. Selain itu, jurnal ini turut menganalisis volatilitas arus kas pada perusahaan yang memiliki tingkat arus kas yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sampel secara keseluruhan dibagi menjadi 4 kuartil berdasarkan tingkat arus kas rata-rata dalam 5 tahun yang dimiliki perusahaan tersebut. Dari hasil olah data yang dilakukan, ditemukan bahwa volatilitas arus kas industri memiliki pengaruh positif signifikan terhadap tingkat utang pada sampel secara keseluruhan, Malaysia, Vietnam dan perusahaan dengan tingkat arus kas pada kuartil 4. Sementara itu, volatilitas arus kas perusahaan tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat utang perusahaan. Dari hasil yang didapatkan pada uji berdasarkan tingkat arus kas, ditemukan bahwa ada perbedaan pengaruh dari volatilitas arus kas industri terhadap tingkat utang perusahaan di tingkat arus kas yang berbeda.

This study aims to analyze the influence of cash flow volatility on capital structure decision of manufacturing companies in ASEAN 5 countries, which are the Philippines, Indonesia, Malaysia, Thailand, and Vietnam. This study uses the panel data analysis technique on 401 manufacturing companies in these countries from 2012-2016. There are two definitions of cash flow volatility used in this study, and it will be explored which one has a significant effect. The first definition uses the firm's 5 years rolling standard deviation of cash flow, while the second one uses the standard deviation of firms in an industry. This study also analyzes the influence of cash flow volatility on firms with different levels of cash flow. The overall sample is divided into 4 quartiles based on their average levels of cash flow in 5 years. Our findings suggest that the industry cash flow has a significant and positive influence on leverage in the samples of all countries, Malaysia, Vietnam and firms in the 4th quartile. Meanwhile, the firm level cash flow volatility shows no evidence of influence on leverage. The regression results also indicate that the influence of cash flow volatility on leverage is different among firms with different levels of cash flow.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Yunianto
"Cash Flow merupakan darah bagi kontraktor untuk operasial sehari-hari. Cashflow yang baik harus didukung oleh penerimaan pembayaran atas aktivitas pelaksanaan proyek. Karakteristik proyek yang unik, ternyata mempunyai satu kesamaan permasalahan, yaitu keterlambatan pembayaran. Keterlambatan pembayaran ini bisa berupa late payment, under-payment ataupun non-payment. Dibandingkan dengan proyek lainnya di Indonesia, proyek gedung mempunyai tingkat keterlambatan pembayaran yang cukup tinggi dikarenakan faktor owner yang berasal dari swasta. Tujuan dari penelitian ini adalah upaya untuk menjaga cash flow proyek dengan pengembangan sistem manajemen kontrak berbasis risiko dengan tujuan untuk menghindari adanya keterlambatan pembayaran dari pihak owner kepada kontraktor melalui identifikasi risiko terhadap faktor dominan penyebab keterlambatan pembayaran proyek. Risiko yang menjadi hambatan pada proses pembayaran diidentifikasi melalui kuisioner. Lalu data dianalisa menggunakan metoda kualitatif dan didapatkan variabel risiko dominan. Respon risiko terhadap faktor risiko dominan digunakan sebagai dasar pengembangan Sistem Manajemen Kontrak. Risiko yang mempengaruhi terhadap keterlambatan pembayaran sebagian besar disebabkan karena klausul kontrak yang kurang berimbang dan karena berkontrak dengan klien dengan kemampuan finansial kurang. Hal ini disebabkan karena kurangnya analisis pada fase pra kontrak terhadap risiko kontraktual dan analisa kemampuan klien untuk membayar.

Cash Flow is contractor blood for daily operations. Good cash flow must be supported by receiving payments from project activities. The unique characteristics of the project, have one thing in common, namely late payments. This late payment can be in the form of late payment, under-payment, or Non-Payment. Compared to other projects in Indonesia, building projects have a high level of late payment due to the factor of the private owner. The purpose of this research is an effort to maintain project cash flow by developing a risk-based contract management system to avoid late payments from the owner to the contractor, through the identification of risk factors of late payment. Risks in the payment process are identified through questionnaires. Then the data is analyzed using qualitative methods and the dominant risk factors are obtained. The risk response to dominant risk factors is used as a basis for developing a Contract Management System. Risks that affect late payments are mostly due to unbalanced contract clauses and contracting clients with less financial capacity due to the lack of analysis in the pre-contract phase about contractual risk and analysis of the client's ability to pay."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Nur Khabbani
"ABSTRAK
Pada kondisi cash flow perusahaan berisiko, maka perusahaan akan mengalami penurunan cash flow pada saat perusahaan membutuhkan pendanaan. Dengan asumsi bahwa shareholder dapat menilai risiko perusahaan, maka expected return diprediksi dapat menimbulkan precautionary motive dalam kebijakan cash holding. Dengan menggunakan data perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dan menggunakan metode Pooled Ordinary Least Square, ditemukan bahwa expected return mempengaruhi perubahan cash holding perusahaan secara negatif. Hasil ini menunjukkan bahwa pengaruh expected return terhadap perubahan cash holding tidak didorong oleh precautionary motive melainkan diduga didorong oleh perilaku market timing manajer perusahaan. Lebih lanjut, hasil pada penelitian ini adalah konsisten ketika peneliti menambahkan variabel cash flow, size (ukuran perusahaan), dan book to market ratio.

ABSTRACT
In condition of risky cash flow, firms experience cash flow shortfall when firms need financing the most. With assumption that shareholder can value firm's risk, I predict that expected return can impact precautionary motive in cash holding policy. Using data of manufacturing firms listed in Bursa Efek Indonesia and Pooled Ordinary Least Square method, I find that expected return impact changes ini cash holding with negative sign. This result showed that the impact of expected return toward changes in cash holding is not driven by precautionary motive, but it's maybe driven by manager's market timing. Moreover, this result is consistent when I add variables cash flow, size, and book to market ratio."
2013
S46236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Issyana Indraswari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh determinan yang diukur dengan age, log(assets), losses, (R&D+Capex)/TA, market leverage, cash flow/Lag TA, cash/TA, Tobin’s Q, volatility, total Payout/TA, dan financial crisis terhadap payout reduction yang terdiri dari dividend reduction, stock repurchase reduction, dan total payout reduction dengan menggunakan uji regresi logistik binomial. Sampel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005-2012.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, determinan age dan losses berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dividend reduction, sedangkan (R&D+Capex)/TA dan dividend/TA berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend reduction. Determinan stock repurchase/TA berpengaruh positif dan signifikan terhadap stock repurchase reduction. Serta, tidak ada determinan yang berpengaruh signifikan terhadap total payout reduction.

This research aims to analyze the effect of determinants of corporate payout, measured by age, log(assets), losses, (R&D+Capex)/TA, market leverage, cash flow/Lag TA, cash/TA, Tobin’s Q, volatility, total Payout/TA, and financial crisis on payout reduction, consist of dividend reduction, stock repurchase reduction, and total payout reduction, by using binary logistic regression. The sample in this research consists of manufacturing companies listed in Bursa Efek Indonesia in 2005-2012.
The result of this research shows that determinants of age and losses have negative and significant relation with dividend reduction, while (R&D+Capex)/TA and dividend/TA have positive and significant relation with dividend reduction. Determinants of stock repurchase/TA has positive and significant relation with stock repurchase reduction. Meanwhile, there is no determinant has significant relation with total payout reduction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S62530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>