Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75915 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Fajar Anwar
"Partisipasi pendidikan tinggi bergantung pada kecerdasan individu yang didapatkan secara alamiah atau melalui jenjang pendidikan sebelumnya. Kecerdasan individu diukur dalam hal pengetahuan literasi, numerasi, dan sains yang terukur melalui penilaian internasional misalnya PISA. Beberapa penelitian terdahulu dalam level mikro membuktikan bahwa skor PISA memengaruhi partisipasi pendidikan tinggi secara signifikan. Partisipasi pendidikan tinggi dianalisis lebih lanjut pada level makro sehubungan partisipasi pendidikan juga dapat dipengaruhi oleh kondisi individu, sosial, politik, dan ekonomi. Penggunaan regresi panel dalam penelitian ini menunjukkan bahwa negara dengan skor PISA yang tinggi tidak mempunyai angka partisipasi pendidikan tinggi yang signifikan. Angka partisipasi pendidiakn tinggi dipengaruhi secara signifikan oleh angka partisipasi pendidikan menengah dan proporsi angka populasi tua. Negara anggota OECD cenderung mempunyai angka partisipasi pendidikan tinggi yang tinggi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan partisipasi pendidikan tinggi, negara perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan menengah, menganjurkan orang tua untuk mengalokasikan biaya untuk pendidikan tinggi generasi muda, dan mempelajari sistem pendidikan tinggi negara anggota OECD.

Tertiary education participation depends among others on individual intelligence, which can be obtained naturally or through previous education level. Individual intelligence can be measured by literacy, numeracy, and science knowledge and skills, which are assessed by an international assessment such as PISA. Previous studies at the micro-level proved that the PISA score significantly affects tertiary education participation. It is further analyzed at the macro-level as educational participation can also be affected by individual, social, political, and economic conditions. Applying panel regressions, this study shows that a country with high PISA scores does not have a significant tertiary education participation rate. However, the tertiary education participation rate of the country is significantly affected by the secondary education participation rate and the share of old populations. Countries that are a member of OECD tend to high tertiary education participation rate. Hence, to increase tertiary education participation, a country should improve the quality and quantity of its secondary education, encourage the elder to allocate financial resources for tertiary education of the younger generation, and study the tertiary education system of the OECD member countries.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soleh Solahuddin
Bogor: Humas IPB, 1999
378 SOL v
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nindya Shahnaz
"Penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan pembelajaran pada mahasiswa akuntansi, bagaimana mahasiswa Akuntansi FEB UI mendefinisikan arti kesuksesan (tercapainya tujuan intrinsik/ekstrinsik), apakah latar belakang mempengaruhi pendefinisian kesuksesan, bagaimana pembelajaran akuntansi di FEB UI mempengaruhi kepribadian dan kemampuan mahasiswa, dan apakah efektivitas proses pembelajaran mata kuliah wajib akuntansi di FEB UI mempengaruhi kesuksesan mahasiswa.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dan salah satu perumusan masalahnya dianalisis menggunakan uji beda. Hasil dari penelitian ini adalah faktor yang paling mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan pembelajaran pada mahasiswa akuntansi FEB UI adalah efektivitas pengajar.

This study investigates the factors that influence the success and failure of learning the accounting student, how the student of Accounting FEB UI to define the meaning of success (achievement of the intrinsic/extrinsic), whether the background affects the definition of success, how learning in FEB UI affects personality and the ability of the students, and whether the effectiveness of the learning process compulsory subjects accounting in FEB UI affects student success.
This research is descriptive, and one formulation of the problem is analyzed using different test. Results from this study are the factors that most influence the success and failure of student learning in accounting FEB UI is the effectiveness of teachers.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61832
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Adi Nugroho
"Pemenuhan hak atas pendidikan bagi difabel di Indonesia telah melalui perjalanan yang panjang dengan pergeseran paradigma di dalamnya. Di balik ketidaksempurnaan pengaturan hak atas pendidikan bagi difabel pada beragam peraturan perundang-undangan, pemerintah berupaya mengakomodasi pendidikan yang inklusif pada jenjang pendidikan tinggi. Usaha tersebut diejawantahkan dengan melibatkan penyelenggara pendidikan tinggi sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam pemenuhan hak atas pendidikan bagi mahasiswa difabel. Penelitian ini mencoba untuk menganalisis permasalahan terkait pengaturan pemenuhan hak atas pendidikan bagi difabel di Indonesia; pengaturan dan implementasi tanggung jawab perguruan tinggi dalam pemenuhan hak atas pendidikan bagi mahasiswa difabel di Indonesia; penerapan tanggung jawab Universitas Indonesia dalam pemenuhan hak atas pendidikan bagi mahasiswa difabel; dan telaah pelaksanaan tanggung jawab pemenuhan hak atas pendidikan bagi mahasiswa difabel di Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan La Trobe University. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-normatif yang bersifat preskriptif dengan cara mengkaji literatur berkenaan dengan pemenuhan hak atas pendidikan bagi difabel untuk mendapatkan saran-saran mengenai tindakan yang harus dilakukan dalam mengatasi permasalahan yang diangkat. Simpulan penelitian ini yaitu pengaturan pendidikan bagi difabel dan penyelenggaraan pendidikan inklusif di Indonesia belum harmonis dan tidak dijabarkan dengan baik dalam peraturan perundang-undangan tertentu; pengaturan terhadap akomodasi dan layanan hak atas pendidikan bagi mahasiswa difabel yang diuraikan dalam beragam peraturan perundang-undangan belum diimplementasikan oleh mayoritas perguruan tinggi di Indonesia; dan Universitas Indonesia belum sepenuhnya melaksanakan pemenuhan hak atas pendidikan bagi mahasiswa difabel sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan

Fulfilling the right to education for people with disabilities in Indonesia has come a long way and has experienced a shift in paradigm. Behind the imperfect arrangements for the right to education for people with disabilities in various laws and regulations, the government seeks to accommodate inclusive education at the higher education level. This effort is realized by involving higher education providers as the party responsible for fulfilling the right to education for students with disabilities. This study attempts to analyze problems related to the fulfillment of the right to education for students with disabilities in Indonesia; regulating and implementing higher education responsibilities in fulfilling the right to education for students with disabilities in Indonesia; the implementation of the responsibilities of Universitas Indonesia in fulfilling the right to education for students with disabilities; and a study of the implementation of the responsibility to fulfill the right to education for students with disabilities at the Brawijaya University, State Islamic University of Sunan Kalijaga Yogyakarta, and La Trobe University. This research is a juridical-normative research and prescriptive in nature which is done by examining the literature regarding the fulfilment of the right to education for people with disabilities to obtain suggestions regarding actions that must be taken in overcoming the problems raised. The conclusions of this research are that the arrangement of education for students with disabilities and the implementation of inclusive education in Indonesia is not yet harmonious and is not well defined in certain laws and regulations; arrangements for accommodation and services for the right to education for students with disabilities that are described in various laws and regulations have not been implemented by the majority of universities in Indonesia; and that Universitas Indonesia has not fully fulfilled the right to education for students with disabilities as stipulated in statutory regulations"
Lengkap +
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Al Bahri
"Indonesia akan mengalami bonus demografi pada tahun 2045. Salah satu faktor yang harus dipenuhi Indonesia untuk menikmati bonus demografi adalah sumber daya manusia yang berkualitas dan penyerapan sumber daya manusia tersebut. Sayangnya, kualitas sumber daya manusia dan penyerapannya ke pasar tenaga kerja masih kurang baik. Angka pengangguran mengalami tren kenaikan setiap tahunnya. Menganalisis keahlian kerja yang dimiliki oleh sumber daya manusia adalah langkah menuju pengembangan sistem pendidikan dan karir untuk masa yang akan datang.Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesenjangan keahlian yang terjadi di kalangan lulusan sarjana teknik industri saat pertama kali mendapatkan pekerjaan, serta melihat hubungan antara variabel keahlian kerja dalam membentuk employability confidence. Penelitian dilakukan berdasarkan teori keahlian kerja dan employability confidence serta pengolahan data dilakukan dengan metode Partial Least Square – Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Penelitian menggunakan data primer melalui kuesioner online. Total terdapat 121 responden dari lulusan sarjana teknik industri yang sudah memiliki pekerjaan tetap dengan total pengalaman 6-24 bulan. Dari penelitian diketahui beberapa hal, diantaranya seberapa besar kesenjangan keahlian yang terjadi dan variabel-variabel keahlian kerja apa saja yang berpengaruh terhadap employability confidence

Indonesia will gain a demographic bonus in 2045. One of the factors that must be acquired by Indonesia to gain the benefits of demographic bonus is great quality in human resources and absorption of these human resources. Unfortunately, the quality of human resources and their absorption into the labor market is under standard. The unemployment rate is experiencing an increasing trend each year. Analyzing the work skills possessed by human resources is a step towards developing the education and career system for the future. This study aims to look at the skills gaps that occur among industrial engineering graduates when they got their first employment and see the relationship between skill variables that created the employability confidence. The research was conducted based on the theory of employability skills and employability confidence and data processing was carried out using the Partial Least Square - Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. This study uses primary data through an online questionnaire. A total of 121 respondents from industrial engineering graduates who already have permanent employment with a total experience of 6-24 months. From the research, it is known several things such as how big the skills gap that occurs and what employability skills variables that affect the employability confidence"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dominika Arthalia Ayunda Putri
"Pendidikan inklusif telah mulai diimplementasi hingga ke jenjang perguruan tinggi. Perguruan tinggi harus mempersiapkan berbagai hal untuk menerima mahasiswa berkebutuhan khusus sebagai bagian dari civitas akademika. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah sikap dari warga kampus, terutama dari sesama mahasiswa terhadap individu berkebutuhan khusus tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi terhadap teman sebayanya yang berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan mixed method dengan kuesioner MAS serta wawancara untuk memperoleh data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata partisipan memiliki sikap yang tergolong positif. Dimensi kognitif dari sikap memiliki skor sikap yang paling tinggi, sementara dimensi sikap yang terendah berada di dimensi afektif. Adapun latar belakang partisipan yang bervariasi juga tidak nampak memiliki pengaruh terhadap sikap terhadap penyandang disabilitas. Beberapa latar belakang yang dilihat dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, jenjang pendidikan, status perguruan tinggi, adanya pengalaman, serta ada tidaknya teman mahasiswa berkebutuhan khusus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa dapat menerima penyandang disabilitas sebagai warga kampus. Penelitian ini memberikan manfaat untuk pengembangan alat ukur dan penelitian yang akan datang, serta akomodasi untuk pemenuhan kebutuhan penyandang disabilitas baik dari pemerintah maupun dari penyelenggara pendidikan tinggi

Inclusive education has begun to be implemented up to the university level. Universities must prepare various things to accept students with special needs as part of the academic community. One of the things to be considered is the attitude of campus residents, especially from fellow college students towards these individuals with special needs. This study aims to describe the attitude of students in the higher education environment towards their peers with special needs. This study uses a mixed method with the MAS questionnaire and interviews to obtain quantitative and qualitative data. The results showed that on average the participants had a positive attitude. The cognitive dimension of attitude has the highest attitude score, while the lowest attitude dimension is in the affective dimension. The various backgrounds of the participants also did not appear to have an influence on attitudes towards persons with disabilities. Some of the backgrounds seen in this study are gender, level of education, university status, experience, and the presence or absence of student friends with special needs. The results of this study indicate that students can accept persons with disabilities as campus residents. This research provides benefits for the development of measuring instruments and future research, as well as accommodation to meet the needs of persons with disabilities, both from the government and from higher education providers."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Razanah Mahdi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tinggi rendahnya minat berwirausaha, motivasi dan sifat kepribadian yang berhubungan dengan kewirausahaan yang dimiliki oleh mahasiswa tahun akhir Universitas Indonesia. Minat berwirausaha diukur berdasarkan dua dimensi yaitu Immediate Term Intention dan Future Intention. Motivasi berwirausaha berdasarkan tiga dimensi yaitu Ambition for Freedom, Self-realization dan Pushing Factors. Sedangkan sifat kepribadian diukur berdasarkan empat dimensi yaitu Personality Traits, Business Relation, Behavior in Organization dan Other Characteristics. Responden penelitian ini berjumlah 150 orang mahasiswa tahun akhir yang berasal dari 5 fakultas yaitu: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ilmu Administrasi, Farmasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Teknik. Penelitian ini menggunakkan nilai mean untuk menganalisis jawaban responden. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa tahun akhir dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ilmu Administrasi, Farmasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Teknik memiliki minat berwirausaha yang tinggi, motivasi berwirausaha yang tinggi dan sifat kepribadian berhubungan dengan kewirausahaan yang tinggi.

ABSTRACT
The aim of this study is to analyze final year students intention, motivation and entrepreneurial personality traits. Entrepreneurship Intention measured by two dimentions,Immediate Term Intention and Future Intention, Entrepreneurial Motivation consists three dimentions Ambition for Freedom, Self realization, and Pushing Factors. And Personality Traits consist of four dimentions, Personality Traits, Business Relation, Behavior in Organization and Other Characteristics. The samples are 150 final year students from 5 different faculties which are Faculties of Economy and Business, Administrative Science, Pharmacy, Computer Science and Engineering. The result shows that the final year students of University of Indonesia have a high level of Entrepreneurship intention, high level of motivation and high level of Entrepreneurial Personality Traits."
Lengkap +
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Imanudin Aziz
"Skripsi ini membahas tentang dampak program pendidikan pemakai (IT4U) terhadap pengetahuan mahasiswa fakultas kedokteran unika atma jaya angkatan 2008. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif berbentuk survey pendapat dengan pendekatan kuantitatif, dan pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya angkatan 2008 mengenai perpustakaan dan penggunaan sistem perpustakaan AtmaLib. Penelitian ini dilakukan kepada 135 orang responden dengan cara menyebarkan kuesioner sebelum dan 2,5 bulan sesudah pelaksanaan kegiatan Information Technology For You (IT4U).
Dari hasil penelitian ini di dapatkan bahwa kegiatan ini mengakibatkan peningkatan pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya angkatan 2008 terhadap perpustakaan dan penggunaan sistem perpustakaan AtmaLib. Hal ini dilihat dari hasil analisis nilai responden mengenai perpustakaan dan penggunaan sistem AtmaLib sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan IT4U serta dari pengalaman responden setelah mengikuti kegiatan IT4U. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S15317
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yosephin Sri Sutanti
"Latar belakang : Perawat memiliki tingkat stres cukup tinggi terpajan risiko psikososial, termasuk bekerja dengan jadwal kerja shift. Selama ini deteksi kasus stres berdasarkan kuesioner yang validitas dan relibialitasnya cukup baik, seperti antara lain kuesioner PSS. Penelitian bertujuan menguji markah biologi sebagai penanda stres pada perawat shift.
Metode : Penelitian dilakukan Desember 2019 sampai Juni 2020, pada perawat shift dan non-shift, masing-masing 40 orang, dari RSCM, dengan mengambil data secara consecutive sampling. Pemeriksaan kortisol, melatonin dan CRF masing-masing dua kali, yaitu pada kelompok shift sebelum bekerja (=pre) pada pukul 24.00 pada hari jaga terakhir (malam kedua), kemudian pasca bekerja (=post) pukul 08.00 keesokannya. Pada non-shift pada hari kerja pukul 08.00 (=pre) dan 16.00 (=post). Pengukuran HRV dilakukan dua kali dan Q-EEG satu kali pada saat lepas jaga (untuk shift) dan saat bekerja (untuk non-shift).
Hasil : Perawat usia reproduktif yang bekerja shift dan memiliki tingkat stres sedang-berat lebih banyak jumlahnya daripada jumlah perawat yang bekerja non-shift dan memiliki tingkat stres-berat sedang (30% vs 25%). Terdapat perbedaan bermakna rerata kadar kortisol shift=87,9±79,1 ng/ml dan non-shift=128,8±51,4 ng/ml pra kerja (p<0,001), rerata kadar kortisol shift=139,8±77,7 ng/ml dan non-shift=86,4±51,8 ng/ml pasca kerja (p= 0,001); rerata kadar melatonin shift=51,5±41,2 ng/ml dan non-shift=17,1±20,5 ng/ml pra kerja (p<0,001), serta rerata kadar melatonin shift=24,3±21,2 ng/ml dan non-shift=10,8±7,8 ng/ml pasca kerja (p<0,001). Terdapat rerata kadar melatonin=10,8±7,8 pg/ml (2,15-38,30) pukul 16.00 dan rerata kadar melatonin=51,5±41,2 pg/ml (0,8-135) pukul 24.00. Rerata kadar CRF=19,8±4,9 pg/ml (10,20-36,06) pukul 08.00, rerata kadar CRF=17,8±5,3 pg/ml (8,08-32,20) pukul 16.00 dan rerata kadar CRF=18,0±6,8 pg/ml (7,69-30,59) pukul 24.00. Komponen HRV SDNN cenderung shift=38,1±11,6 ms > non-shift=34,2± 10,7 ms; RMSSD cenderung shift=31,4±11,9 ms > non-shift=28,7±12,6 ms, dan rasio LF/HF cenderung shift=1,2±1,6 < non-shift=1,8±1,3. Q-EEG non-shift kecenderungan peningkatan menonjol di sekitar 10Hz area gelombang Alpha (8-13Hz), yang menunjukkan kondisi dewasa normal terjaga dan tenang; non-shift kecenderungan peningkatan pada area gelombang Beta (14-30Hz) dan Gama (> 30Hz). Uji multivariat Mantel-Haenszel peran bermakna markah biologi (kortisol, CRF, melatonin) terhadap skor PSS secara parsial maupun secara simultan; didapat dari kategori perubahan ketiga markah biologi terhadap stres berdasarkan kategori skor PSS.
Simpulan: Perawat shift berpeluang mengalami stres sedang-berat dibandingkan perawat non-shift. Rerata kadar kortisol dan melatonin lebih tinggi pasca dibandingkan pre kerja.Gelombang Beta dan Gama cenderung lebih tinggi pada shift dibandingkan non-shift dan berpotensi sebagai predictor stres akibat kerja shift. Kortisol, CRF dan melatonin secara bersama-sama dapat digunakan sebagai markah biologi stres berdasarkan perubahan dari waktu ke waktu

Background: A nurse has a high enough stress level because it is directly related to psychosocial hazards on shift work schedules. The Indonesian National Nurses Association stated that the prevalence of stress for nurses reached 50.9%. So far, the detection of stress cases is based on a questionnaire whose validity and relativity are quite good, such as the Perceived Stress Score (PSS) questionnaire. This study aimed to examine biological markers of stress among shift nurses.
Method: The study was conducted at the FKUI Integrated Laboratory, “Laboratorium Kesehatan Daerah DKI”, RSCM Intermediate Polyclinic, RSCM Neurology Clinic and Medical Technology IMERI, from December 2019 to March 2020. Respondents came from the shift and non-shift nurses from RSCM, chosen by consecutive sampling. The study involved 40 people individuals in each group. Cortisol, melatonin and CRF were measured twice each, in the shift workgroup (=pre) at 12.00 am on the last watch day (second night), then during post-work, (= post,) at 08.00 am the following day. In the non-shift group blood samples were taken on weekdays at 08.00 am (= pre) and 04.00 pm (=post). HRV measurements were taken twice and Q-EEG once during off-duty (for shift workers) and at work (for non-shift workers).
Results: The percentage of nurses who showed moderate stress levels in the shift group (30%) is higher compared to the non-shift group (25%). There were significant differences between the mean of shift group cortisol=87,9±79,1 ng/ml and non-shift group cortisol=128,8±51,4 ng/ml in pre-work (p< 0,001), the mean of shift group cortisol=139,8±77,7 ng/ml and non-shift group cortisol=86,4±51,8 ng/ml in post-work (p=0.001), the mean of shift group melatonin=51,5±41,2 ng/ml and non shift group melatonin=17,1±20,5 ng/ml (p<0.001) in the pre-work, and the mean of shift group melatonin=24,3±21,2 ng/ml and non-shift group melatonin=10,8±7,8 ng/ml in post-work (p<0.001). Melatonin levels mean=10.8±7,8 pg / ml (2.15-38.30) at 04.00 pm and 51.5±41,2 pg / ml (0.8-135) at 12.00 pm. CRF levels mean =19,8±4,9 pg / ml (10,2-36,1) at 08.00 am, 17.8±5,3 pg/ml (8,08-32.20) at 04.00 pm and 18.0±6,8 pg /ml (7.69-30.59) at 12.00 pm. In the HRV component, SDNN mean were higher in the shift group=38,1±11,6 ms than non-shift group=34,2±10,7 ms, higher RMSSD mean on shift group=31,4± 11,9 ms than non-shift group=28,7±12,6 ms, and LF/HF ratio mean on shift group=1,2± 1,6 compared to non-shift group=1,8±1,3. The brain wave image found a tendency of quite prominent increase around 10 Hz in the non-shift group, namely the frequency area Alpha waves (8-13 Hz), which indicate a normal adult state of wakefulness and calm. Brain waves in the shift group tended to increase in the Beta (14-30 Hz) and Gamma (> 30 Hz) wave areas. With the Mantel-Haenszel multivariate test, there is a significant role of biological markers (cortisol, CRF, melatonin) on the PSS score partially or simultaneously. This role is obtained from the category of changes in the three biological markers to stress based on the PSS score category.
Conclusion: Nurses working shift are more likely to experience moderate-severe stress than non-shift nurses. The mean levels of cortisol are higher and melatonin is also higher after work than before work. Beta and Gama waves tend to be higher in the shift group than in non-shift groups, potentially as predictors of stress due to shift work. Cortisol, CRF and melatonin can be used together as biological markers of stress based on changes over time.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>