Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161981 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jeanitha Kharisma Fitriani
"Tesis ini membahas mengenai model kemitraan yang dibentuk antara polisi dan komunitas Viking dalam rangka pencegahan kejahatan di stadion. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan menggunakan metode wawancara tidak berstuktur yang dilakukan pada komunitas Viking serta pihak Polrestabes Kota Bandung selaku pihak yang membina dan membimbing. Konflik yang terjadi antar supporter jelas menimbulkan dampak negatif salah satunya dapat menimbulkan korban luka-luka bahkan sampai kematian, sehingga untuk mencegah hal tersebut diperlukan tindakan tegas dari aparat kepolisian. Dalam menjalankan tugas tersebut pihak polisi membutuhkan bantuan dari masyarakat atau komunitas. Oleh karena itu, bagaimana polisi mampu menggerakan atau memberdayakan potensi dari komunitas Viking untuk mau berperan dan berpartisipasi aktif untuk membantu tugas polisi dalam pencegahan kejahatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk kepedulian masyarakat sekitar stadion Gelora Bandung Lautan Api yaitu dengan membantu memberikan himbauan kepada bobotoh untuk tetap menjaga situasi agar tetap aman dan kondusif serta melapor ke polsek terdekat jika terdapat bobotoh yang bergerombol dan menganggu warga sekitar. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa bentuk partisipasi dari komunitas Viking sudah Nampak secara signifikan dengan membentuk satgas untuk membantu polisi dalam pengemanan di stadion, melakukan pertemuan dengan pihak polrestabes, memberikan himbauan kepada seluruh bobotoh. Peran serta dari komunitas Viking dalam membantu tugas polisi muncul diluar rancangan FKPM. Bentuk kemitraannya tidak formal seperti FKPM, tidak terstuktur hanya untuk pertandingan sepak bola. Pencegahan kejahatan yang dilakukan berdasarkan kemitraan antara polisi dan komunitas Viking sebagai bentuk pelaksanaan pemolisian komunitas berdampak pada penurunan peristiwa kejahatan dan semakin teredukasinya para bobotoh. Penurunan peristiwa kejahatan ini dapat memberikan perubahan pada rasa aman dan terlindungi yang di rasakan oleh para bobotoh, penonton, maupun masyarakat sekitar.

This thesis discusses the partnership model between police and Viking (Football Fans club) on preventing crime in stadiums. This research was qualitative and used the unstructured interview method. The interview was carried out to Viking and police as the guider. The conflicts that occur between football supporters cause negative impacts. Sometimes it can cause injuries and even death. So as the prevention act, it is needed a firm action from the police department. Besides, in conducting their job, the police need coordination with the community. Then, how can the police empower the potential of the Viking fans club to participate assisting the police duties in preventing crime actively. The research results defined that the community around the Gelora Bandung Lautan Api stadium actively participates in noticing Bobotoh keep a safe and conducive situation. Then, if there were bobotoh (Viking) disturb the resident around the stadium, they can report to the nearest police station. This research results showed that the participation of the Viking community was formed. They made a special force to assist the police in securing the stadium, meeting with the police in the police office, giving notice to all bobotoh (Viking). The participation of the Viking community in assisting police emerged outside the FKPM design. The partnership model is informal as FKPM, not structured only for football matches. The crime prevention based on a partnership between the police and the Viking community is a form of community policing that has an impact on reducing crime and educating the number of bobotoh (Viking Community). The decreasing of the criminal act can provide security and protection that felt by Bobotoh, supporters, and the surrounding community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Apollyus
"Permasalahan penelitian ini adalah belum adanya mekanisme pencegahan kejahatan begal (PKB) yang dilakukan oleh aparat penegak hukum di Jakarta yang melibatkan anggota komunitas (community crime prevention, CCP) yang sistematis, terstruktur, dan terencana dalam mencegah kejahatan jalanan, khususnya begal motor. Bertitik tolak dari permsalahan tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk menguji konsep pencegahan kejahatan berlandaskan komunitas dalam konteks pencegahan kejahatan begal (PKB) di DKI Jakarta berupa begal sepeda motor. Penelitian ini hendak menganalisis dan merumuskan model pencegahan kejahatan jalanan yang melibatkan anggota komunitas. Pendekatan penelitian menggunakan mixed method. Secara kuantitatif penelitian ini menguji pengaruh secara parsial Community Based Crime Prevention, Busy Street Theory, dan Situational Crime Prevention terhadap PKB. Sampel penelitian adalah para pengendara motor di Jakarta. Teknik pengumpulan data melalui survei dan wawancara mendalam. Teknik analisis pendekatan kuantitatif menggunakan PLSSEM, sedangkan teknik analisis pendekatan kualitatif melalui empat tahap analisis kualitatif dari Miles et al (2014). Hasil penelitian membuktikan bahwa: (a) Community Based Crime Prevention atau Pencegahan Kejahatan Berbasiskan Komunitas (PKBK) sebagai variabel independen berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pencegahan kejahatan begal (PKB); (b) Busy Street Theory (BST) sebagai variabel independen berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pencegahan kejahatan begal (PKB) sebagai variabel dependen; (c) Situational Crime Prevention (SCP) sebagai variabel independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap pencegahan kejahatan begal (PKB) sebagai variabel dependen. Penelitian ini menghasilkan model pencegahan kejahatan jalanan yang melibatkan anggota komunitas untuk pencegahan kejahatan jalanan, khususnya begal.

The problem with this research is that there is no mechanism for preventing the crime of robbery (PKB) carried out by law enforcement officers in Jakarta involving community crime prevention (CCP) members that are systematic, structured, and planned in preventing street crimes, especially motorcycle robberies. Starting from this problem, the purpose of this study is to examine the concept of community-based crime prevention in the context of preventing criminal acts of robbery (PKB) in DKI Jakarta in the form of motorcycle robberies. This study aims to analyze and formulate a street crime prevention model that involves community members. The research method is a mixed method method. Quantitatively, this study partially examines the effect of Community Based Crime Prevention, Busy Street Theory, and Situational Crime Prevention on PKB. The research sample is motorcycle riders in Jakarta. Data collection techniques through surveys and in-depth interviews. The quantitative approach analysis technique uses PLS-SEM, while the qualitative approach analysis technique uses four stages of qualitative analysis from Miles et al (2014). The results of the study prove that: (a) Community Based Crime Prevention or Community Based Crime Prevention (PKBK) as an independent variable has a positive but not significant effect on the prevention of the crime of robbery (PKB); (b) Busy Street Theory (BST) as the independent variable has a positive but not significant effect on the prevention of the crime of robbery (PKB) as the dependent variable; (c) Situational Crime Prevention (SCP) as the independent variable has a positive and significant effect on the prevention of crime of robbery (PKB) as the dependent variable. This research produces a street crime prevention model that involves community members for the prevention of street crime, especially motorcycle robbery."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ujung, Yade Setiawan
"Tesis ini bermaksud menganalisis kegiatan patrol dan pamolisian masyarakat melalui patroli untuk mencegah kejahatan di Polsek:ta Jatiuwung. Penelitian ini menggunakan pandekatan kualitatif dengan metode studi kasus, sadangkan pangumpulan data dilakakan melalui wawancara mendalam, pangama:tan, pangamatan terlibat, dan studi dokmnen.
Hasil paniltian menunjukkan manajemen kegiatan patroli kurang berjalan dengan baik, baik itu dikuatkan oleh kuraog optitualnya perencanaan, pangorflllnisasian, palaksanaao, dan pangawasan penyelengaraan patroli. Kemudian kegiatan patroli menunjukkan tidak dapat mencegah kejaha:tan, karena tidak ada korelasi antara panurunan angka kejahatan dan difercnsiasi kegiatan palroli, sedangkan yang menjadi kendala adalah faktor manusia serta sarana dan prasarana patroli. Selain itu pamolisan masyarakat melalui patroli kumng optimal, dalam baJ ini kumngoya komtatikasi antara masyarakat dan patugas patroli.
Atas basil panelitian ini, penulis merekomendasikan agar Polsekta Jatiuwung melal!sanakan patroli jalan kaki dan patroli bersepeda, palalihan hagi para patugas patroli, parubalum cata pandakatan Iugar patroli serta parllaikan mekanisme pangendalian palaksanaan patroli
This thesis is aimed at analyzing patrol activities as part of community policing strategy in preventing crime conducted by Jatiuwung Sector Police Command. This thesis used qualitative approach and study case as research design, while data ore colected through in depth interview, observation, participative observation and study
of document.
This research found that patrol activities was not managed well. Such finding was indicated by unoptimized execution of all management functions: plauning, organizing, actuating and controlling. Another finding is that patrol activities were unable to prevent crime, as there is no strong corelation between the decreasing nunlber of crimes and differenziation of patrol activities. This researeh also reveals that community policing through patrol activities is not optimal particularly generated by the low level of communication between patrol officers and the community.
Based on those findings, the author would like to suggest Jatiuwung Sector Police Command: to conduct foot patrol as well as bike patrol, to inccrease patrol officers' capacity hy conducting such training, to change the approach and perception on patrol activities, and to improve the control mechanism of patrol activities.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ardin Wirayudi Aqmal
"Melihat pola sasaran serangan teroris dari tahun 2000 sampai 2009, teroris cenderung menjadikan tempat-tempat dengan simbol barat sebagai sasarannya. Seiring berjalannya waktu, terjadi pergeseran sasaran di mana polisi menjadi pertimbangan sasaran serangan teror. Penulisan ini menggunakan teori routine activity, rational choice dan crime pattern dengan mempertimbangkan tingkat keberhasilan serangan dengan kondisi kerentanan pengamanan yang ada. Penulisan ini menggunakan analisis data sekunder. Hasil penulisan ini memperlihatkan serangan pada Polda, Polres, Polsek hingga Pos Polisi akibat minimnya pengawasan dan keamanan. Selain itu ditemukan diantrannya masih terdapat Standar Operasional Prosedur (SOP) yang tidak sesuai. Upaya pencegahan yang dilakukan kantor polisi terhadap serangan teroris mencakup beberapa teknik dalam pencegahan kejahatan situasional

Seeing the pattern of targets of terrorist attacks from 2000 to 2009, terrorists tend to target places with western symbols as their targets. Over time, there was a shift in the target where the police became the target of terrorist attacks. This writing uses the theory of routine activity, rational choice and crime pattern by considering the success rate of attacks with the existing security vulnerability conditions. This writing uses secondary data analysis. The results of the writings showed attacks on the Regional Police, Polres, Polsek to Police Posts due to lack of supervision and security. In addition, it was found that there were still Standard Operating Procedures (SOPs) that were not appropriate. Prevention efforts undertaken by the police station against
terrorist attacks include several techniques in situational crime prevention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rakei Yunardhani
"Tujuan penelitian ini mengetahui dan menjelaskan kondisi community crime prevention di Nunukan dan Sebatik yang merupakan wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Selain itu, penelitian ini juga menjelaskan partisipasi masyarakat dan instansi terkait dengan aparat penegak hukum melalui kemitraan (partnership) dalam upaya pencegahan kejahatan (crime prevention) di wilayah perbatasan (border area). Kondisi wilayah perbatasan yang membedakan dengan wilayah lainnya di suatu negara maka hal ini berpengaruh terhadap aspek kehidupan sosial masyarakatnya termasuk aspek pencegahan kejahatan (crime prevention). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, adapun jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan persepsi tentang kejahatan antara masyarakat dengan aparat penegak hukum yang mengacu pada aturan formal normatif sehingga pencegahan kejahatan berbasis masyarakat (community crime prevention) bisa diselenggarakan apabila kejahatan yang ada menjadi masalah bagi masyarakat tersebut. Kejahatan yang terjadi di wilayah perbatasan yang merupakan aktifitas rutin masyarakat adalah pelintas batas ilegal (illegal border crossers/illegal migrant), penyelundupan barang kebutuhan/konsumsi masyarakat (smuggling) dan menjual hasil bumi ke negara tetangga (illegal trading). Kemapuan kolektif yang dimiliki masyarakat untuk pencegahan kejahatan tidak spontan muncul tetapi harus dipicu (trigger) oleh pihak aparat penegak hukum yakni polisi melalui strategi dan program yang dimiliki yaitu pemolisian masyarakat (community policing). Percepatan pengembangan dan pembangunan wilayah perbatasan harus diprioritaskan agar permasalahan serta kesenjangan yang terjadi dapat dikurangi sehingga terciptanya kamtibmas dan demi menjaga keutuhan negara dari ancaman disintegrasi.

The purpose of this study identify and explain the conditions of community crime prevention in Nunukan and Sebatik which is the Indonesia-Malaysia border. In addition, this study also describes the participation of the community and relevant agencies with law enforcement agencies in partnership in the prevention of crime in border areas. Conditions that distinguish the border region with other regions in a country then it is impacting on the social aspects of community life, including aspects of crime prevention. This study used a qualitative approach, as for the type of research used is descriptive. The results showed differences between public perceptions of crime by law enforcement officials refer to the formal rules of normative community crime prevention that can be held where the crime that is a problem for society. Crimes that occurred in the border region which is the routine activities of the community is an illegal border crossers, smuggling of goods or consumption and sell the produce to neighboring countries (illegal trade). Traffic collective society for the prevention of crime have not arise spontaneously but must be triggered by the law enforcement officers and the police through a strategic program that is owned by community policing. Acceleration of development and the development of border regions should be prioritized so that the problems and gaps can be reduced so that the creation of public order and safety and for the sake of preserving the integrity of the country from the threat of disintegration."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31186
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"[Skripsi ini membahas mengenai bagaimana implementasi pemolisian komunitas
dan dampaknya pada perubahan kondisi kemanan, ketertiban lingkungan serta
hubungan kemitraan antara petugas dengan masyarakat. Peneliti menggunakan
Polsubsektor Pekayon Jaya sebagai lokasi penelitian dalam melihat implementasi
pemolisian komunitas. Skripsi ini melihat bahwa pelaksanaan pemolisian tidak
terlepas dari prinsip-prinsip pemolisian komunitas. Penekanan penggunaan
kemitraan sebagai upaya pencegahan kejahatan dalam implementasi pemolisian
komunitas memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan kesadaran dan
kepedulian, hubungan kemitraan, kemampuan menyelesaikan masalah oleh warga
masyarakat yang berada di dekat Polsubsektor Pekayon Jaya serta penurunan
angka kejahatan di lingkungan Kelurahan Pekayon. Dalam upaya mendapatkan
hasil penelitian yang sesuai dengan tujuannya, maka peneliti menggunakan
metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskripitif – analisis., This thesis is talked about the implementation of community policing in the region of
polsubsektor pekayon jaya and its influence on the condition of security. Researchers
used polsubsektor pekayon jaya as a location of research know the implementation
of community policing. This thesis viewed that the implementation of policing based
on the principles of community policing. Partnership as a crime prevention in
community policing will give a positive influence on increased awareness, problem
solving , public participation and decreased criminality. To get the significant results
of research, researchers used a qualitative study method with the descriptive –
analysis type.]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57244
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraini Dwi Hartanti
"Penelitian ini menjelaskan bahwa tawuran pelajar yang masih terjadi saat ini menjadi bukti bahwa pencegahan dan penanganan dalam menghadapi tawuran pelajar ini masih belum efektif dan berakar dari masalah. Untuk itu, pencegahan kejahatan situasional dibutuhkan untuk menjelaskan perlunya upaya situasional dalam pencegahan tawuran pelajar yang pada umumnya bersifat situasional dan terjadi di ruang publik. Selain itu, pencegahan kejahatan berbasis komunitas juga diperlukan agar dalam mengupayakan pencegahan juga dibutuhkan keterlibatan dari semua pihak, terutama masyarakat untuk mencegah terjadi tawuran pelajar di lingkungan masyarakat itu sendiri.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada 6 subjek penelitian. Dari 6 subjek ini penulis membaginya ke dalam tiga kelompok, yakni, subjek sekolah guru BK, dan guru Staf Kesiswaan, subjek aparat penegak hukum kepolisian, dan subjek pelajar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa memang pencegahan maupun penanganan yang dilakukan masih belum memberikan efek jera bagi pelajar untuk tidak melakukan tawuran pelajar. Sehingga, pencegahan kejahatan situasional dan pencegahan kejahatan berbasis komunitas diharapkan mampu menjadi upaya pencegahan yang tepat dalam mengurangi angka tawuran pelajar.

This thesis tries to explain that the occurrence of student brawl nowadays acts as a proof that the prevention strategy to deal with it is not based on root of problem. Therefore, situational crime prevention is needed to explain the importance of situational strategies in student brawl that normally situational and happens in public space. Community crime prevention is also needed to involve all parties, especially the community itself to prevent the occurrence of student brawl in their neighborhood.
This is a qualitative research and uses deep interview method to the 6 participant subjects. From these 6 subjects, the researcher divides the subjects to 3 different groups school subject counseling teacher and student affairs staff teacher, law enforcement subject police and student subject. The result shows that the prevention strategy in order to reduce student brawl is still ineffective to deter the student. Situational crime prevention and community based prevention are expected to be the best prevention strategy to reduce the number of student brawl.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S68355
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Nugroho Setyawan
"ABSTRAK
Farmasi merupakan salah satu kebutuhan dari kehidupan manusia, sehingga perlu dijamin kualitasnya agar dapat dimanfaatkan dengan baik. Dalam pembuatannya, harus memenuhi kriteria dalam segi mutu, manfaat, keamanan, dan kualitasnya. Kriteria tersebut harus terpenuhi mulai dari pembuatan (pada tahap produksi), pendistribusian hingga penyerahan obat ke tangan konsumen (tahap perdagangan). Namun, farmasi sendiri telah menjadi objek dari tindak kejahatan yang dikenal dengan kejahatan farmasi. Dalam mengatasi kejahatan farmasi, pemerintah Indonesia dihadapkan pada beberapa tantangan, antara lain maraknya produk impor akibat globalisasi, minimnya pengetahuan masyarakat dalam mengetahui, mengenali, dan mewaspadai farmasi ilegal dan palsu, kemajuan teknologi karena terjadinya modernisasi, pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan belum terkoordinasi dengan baik, lemahnya penegakan hukum, dan aspek penal atau sanksi yang belum memberikan efek jera. Tujuan penelitian ini untuk memberikan penjelasan yang komprehensif mengenai upaya dan mekanisme dalam rangka pencegahan kejahatan berbasis kemitraan sinergis antar lembaga (multi-agency crime prevention) yang dapat dilakukan oleh stakeholder dan pihak yang berkepentingan dalam mengendalikan angka kejahatan farmasi serta strategi yang dapat diimplementasikan. Dalam konteks penelitian ini, wawancara dilakukan dengan Kepolisian, Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Kementerian Kesehatan. Pada dasarnya, pencegahan kejahatan multi agen bertujuan untuk mengurangi risiko kejahatan, meningkatkan upaya pengawasan, dan kolaborasi antar agen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif dengan melakukan wawancara dan studi kasus. Pada penelitian ini mengacu pada dasar teoretik pencegahan kejahatan multi agen dengan menggunakan pendekatan situasional. Hasil dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa mekanisme pencegahan melalui kemitraan memiliki pengaruh yang potensial dalam menekan kejahatan dan upaya-upaya yang dapat dilakukan melalui kemitraan harus mencakup peningkatan upaya/usaha mempersukar terjadinya tindak kejahatan farmasi, intervensi terhadap biaya dan keuntungan dari kejahatan farmasi, serta strategi menghilangkan justifikasi/alasan terjadinya kejahatan farmasi.

ABSTRACT
Pharmacy is one of the necessity of human life, which needs to be guaranteed of its quality, thus can be utilized properly. Pharmacy must comply particular criteria regarding of quality, benefits, and safety. These criterias must be fulfilled from the stage of manufacture, distribution, until the trade of pharmacy to consumers. However, the pharmacy itself has become the object of crime, known as pharmaceutical crime. In order to control pharmaceutical crime, the government of Indonesia confronts with several challenges, including the rise of imported products due to globalization, the lack of public knowledge and awareness toward illegal and counterfeit medicines, technological development due to modernization, deficient coordination among stakeholders, weak law enforcement, and lack of deterrent effect of the criminal sanctions. The aim of this research is to provide a comprehensive explanation of prevention effort and mechanisms of crime based on partnerships between institutions (multi-crime prevention) that might be held by stakeholders and concerned parties in controlling pharmaceutical crime rates. In this research, interviews were conducted with the Police Department, Indonesia National Agency of Drug and Food Control, and the Ministry of Health. Basically, multi-agent crime prevention is aim to reduce the risks of crime, increase security and surveillance, as well as the partnership among stakeholders. The method of this research is qualitative method by conducting interviews and case studies. This research refers to the theoretical basis of the multi-agent prevention crime with situational approach. The results of this research conclude that prevention mechanisms through partnerships have a potential influence in suppressing crime. The prevention strategy of pharmaceutical crime through partnerships must involve increased efforts in committing crimes, eliminating or reduce the rewards and benefits, and remove the excuses or compromises toward crime.

 

Key words : pharmaceutical crime, illegal pharmacy, crime prevention, partnership, multi-agent

"
2019
T52465
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandi Arisca
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji efektifitas implementasi program pemolisian masyarakat melalui pembentukan Kampung Tangguh Jaya dalam pencegahan kejahatan narkotika di wilayah Kampung Ambon Cengkareng Jakarta Barat. Hal yang melatarbelakangi dilakukan penelitian ini adalah masih masih adanya kejahatan narkotika di Kampung Ambon, meskipun program yang diselenggarakan oleh Ditresnarkoba Polda Metro Jaya ini telah berjalan sejak Mei 2021. Program pemolisian masyarakat ini cukup berhasil menurunkan intensitas kejahatan narkotika di Kampung Ambon, namun kejahatan narkotika masih kerap terjadi dan belum dapat dicegah. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang berfokus pada studi kasus pembentukan Kampung Tangguh Jaya di Kampung Ambon. Penelitian ini berfokus pada fenomena karakteristik kejahatan narkotika dan efektivitas implementasi program pemolisian masyarakat dalam pencegahan kejahatan narkotika di wilayah Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat. Fenomena tersebut dianalisis menggunakan Teori Implementasi Kebijakan Publik, Teori Pencegahan Kejahatan (Situational Crime Prevention dan Crime Prevention Through Environmental Design), Konsep Pemolisian Masyarakat, dan Teori Faktor Kajahatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kejahatan narkotika di Kampung Ambon didominasi dengan kejahatan narkotika jenis sabu dan ganja yang dilatarbelakangi faktor rendahnya ekonomi warga yang tinggal di Kampung Ambon. Sedangkan dalam implementasi program pemolisian masyarakat yang dilaksanakan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, belum menunjukkan adanya upaya collaborative policing dan community engagement dalam pencegahan narkotika di Kampung Ambon. Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian, yaitu diperlukan adanya kegiatan collaborative policing dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait, serta perlu adanya kegiatan community engagement dalam rangka pencegahan kejahatan nerkotika di Kampung Ambon.

This research was conducted to examine the effectiveness of the implementation of the community policing program through the establishment of Kampung Tangguh Jaya in preventing drug-related crimes in the Kampung Ambon area, Cengkareng, West Jakarta. The background to this research is that there are still drug-related crimes in Kampung Ambon, even though the program organized by the Directorate of Narcotics of Polda Metro Jaya has been running since May 2021. In Kampung Ambon, this community policing program has been very effective at reducing the number of drug-related crimes. However, these crimes continue to happen frequently and cannot be stopped. The research method adopted is a qualitative strategy that focuses on the study of family formation in Kampung Tangguh Jaya in Kampung Ambon. In the Kampung Ambon area of Cengkareng, West Jakarta, this study focuses on the characteristic phenomenon of drug crimes and the efficiency of implementing community policing programs in preventing drug crimes. This phenomenon is analyzed using Public Policy Implementation Theory, Crime Prevention Theory (Situational Crime Prevention dan Crime Prevention Through Environmental Design), Community Policing Concept, and Crime Factor Theory. Based on the results of this research, methamphetamine and cannabis are the most common drugs used in crimes in Kampung Ambon due to the residents of Kampung Ambon’s low socioeconomic status. Meanwhile, the Directorate of Drug Investigation of the Polda Metro Jaya’s implementation of the community policing program has not demonstrated any cooperative policing and community engagement efforts to prevent drugs in Kampung Ambon. According to the results of this research, community engagement programs and collaborative policing activities with the local government and related stakeholders are required if drug- related crimes in Kampung Ambon are to be prevented."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nirfa Septia Dilla
"Tugas Karya Akhir ini membahas pencegahan kejahatan berpendekatan komunitas pada kasus kejahatan di permukiman. Kejahatan sering terjadi di permukiman yang memiliki karakteristik permukiman banyak rumah kontrak dan permukiman banyak rumah mewah. Dalam menanggulangi masalah kejahatan tersebut dibutuhkan pencegahan kejahatan yang berpendekatan komunitas. Pencegahan kejahatan berpendekatan komunitas lebih mengutamakan partisipasi warga komunitas pada perbaikan kapasitas komunitas yang ditentukan oleh kohesi sosial dan kontrol sosial informal warga komunitas yang bersangkutan. Argumen tersebut senada dengan teori-teori tentang pencegahan kejahatan berpendekatan komunitas antara lain yang dikemukakan oleh Dermawan (2010) dan Sampson (1997).

This paper discusses community-based crime prevention in cases of crimes comitted in residential areas. Crimes often occurs in settlements that have the characteristics of numerous contracted house, as well as settlements that have many luxurious homes. In tackling these crimes, a community-based crime prevention is needed. Community- based crime prevention prioritizes community participation in improving community capacity, which is determined by the social cohesion and informal social control of the community members. This argument is in line with the theories of community- based crime prevention that was proposed by, among others, Dermawan (2010) and Sampson (1997)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>