Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178098 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ghina Putri Wiyasti
"Niat berpindah karyawan merupakan prediktor dari perilaku perpindahan karyawan yang menjadi salah satu tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia. Terdapat berbagai faktor yang dapat memengaruhi niat berpindah, salah satunya adalah keterikatan karyawan. Namun berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya, pengaruh dari keterikatan karyawan tersebut tidak signifikan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa keterikatan karyawan tidak secara langsung memengaruhi niat berpindah, melainkan dengan dimediasi dengan variabel lain yaitu kebahagiaan kerja.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keterikatan karyawan terhadap niat berpindah dengan kebahagiaan kerja sebagai variabel mediasi. Keterikatan karyawan diukur menggunakan kuesioner UWES-17; kebahagiaan kerja diukur dengan Oxford Happiness Questionnaire; dan niat berpindah diukur dengan model Mobley et al. (1978).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui survei kuesioner dengan sampel sebanyak 60 orang karyawan tetap di KSPPS Karisma dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan analisis regresi, analisis mediasi (causal step), dan analisis sobel test untuk menguji pengaruh langsung dan pengaruh mediasi di antara variabel-variabel. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa keterikatan karyawan memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap niat berpindah; keterikatan karyawan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kebahagiaan kerja; dan kebahagiaan kerja memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap niat berpindah.
Hasil Sobel Test menunjukkan bahwa kebahagiaan kerja tidak memediasi pengaruh keterikatan karyawan terhadap niat berpindah dalam penelitian ini.

Turnover intention is a predictor for employee turnover behavior, which becomes a companys challenge in managing their workforce. There are various factors that could affect turnover intention, one of them is employee engagement. However, based on previous studies, the effect is not significant. This indicates that employee engagement does not directly affect turnover intention, but mediated by another variable namely happiness at work.
This study aims to examine the effect of employee engagement on turnover intention through happiness at work as a mediating variable. UWES-17 Questionnaire, Oxford Happiness Questionnaire, and turnover intention model by Mobley et al. (1978) were used to measure employee engagement, happiness at work, and turnover intention.
This research used quantitative approach. Data was collected through questionnaire survey which is conducted on 60 permanent employees at KSPPS Karisma by total sampling method. To test the direct effect and mediating effect among the variables, this research used regression analysis, causal step analysis, and Sobel Test. Regression analysis shows that employee engagement has a negative effect towards turnover intention significantly; employee engagement has a positive effect towards happiness at work significantly; and happiness at work also has a negative effect on turnover intention significantly. The result of Sobel Test reveals that happiness at work does not mediate the relationship of employee engagement and turnover intention."
Depok: Fakultas Ilmu Administarsi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Dyah Paramita
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat adanya pengaruh fun at work terhadap turnover intention dengan employee engagement sebagai variabel mediasi pada pegawai Gen Y di PT XYZ. Responden penelitian adalah pegawai Gen Y dan berlokasi di kantor pusat. Jumlah total responden adalah 62 responden. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data penelitian menggunakan teknik SEM dengan aplikasi LISREL 8.51. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa fun at work berpengaruh signifikan terhadap employee engagement dan turnover intention. Selain itu penelitian ini juga menyatakan employee engagement memediasi secara parsial pengaruh fun at work terhadap turnover intention.

Employee engagement as a mediating variable in the Gen Y employees at PT XYZ. Respondents are Gen Y employees located at the headquarters with total number of respondents was 62 respondents. The research method used quantitative methods and data collection is done by using a questionnaires. Data analysis is done using SEM technique with LISREL 8:51 applications. The results obtained from this study indicate that fun at work have a significant effect on employee engagement and turnover intention. Furthermore stated employee engagement partially mediates the effect of fun at work on turnover intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fhares Vigishenna
"Penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh employee engagement terhadap job performance karyawan tetap PT PLN Kota Depok. Variabel employee engagement diukur berdasarkan teori dari Shcaufeli and Bakker, sedangkan job performance diukur berdasarkan teori Aguinis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dan instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Sampel penelitian ini adalah karyawan tetap PT PLN Kota Depok yang telah bekerja minimal selama 1 tahun. Pada penelitian ini, data penelitian dianalisis menggunakan metode analisis statistik deskriptif, analisis korelasi dan analisis regresi linier sederhana Hasil penelitian menunjukan bahwa employee engagement secara signifikan memengaruhi job performance. Dimensi dedication memiliki nilai tertinggi didalam variabel keterikatan karyawan.

This research analyzed the influence of employee engagement on job performance of PT PLN Kota Depok. Employee engagement variable is measured based on the theory from Shcaufeli and Bakker, while job performance is measured based on the theory of Aguinis. This research used a quantitative approach, and a questionnaire is used as a research instrument. The subject of this research are employees of PT PLN Kota Depok who have worked for at least a year. In this research, the data were analyzed using descriptive statistical analysis, evaluation analysis and simple linear regression analysis method. The results showed that employee engagement significantly affected job performance. The dimension of dedication is the highest value in the employee engagement variable.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administarsi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Kristianto
"Tesis ini membahas tentang pengaruh keterikatan karyawan terhadap knowledge transfer sebagai faktor identifikasi dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan analisa kuantitatif dan kualitatif dengan mengembangkan prinsip-prinsip knowledge management dalam penyusunan program pengembangan intervensi di PT. GYI.
Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang positif antara variabel penelitian dengan hasil kategorisasi responden dari kowledge transfer berada pada kategori sedang dan hasil uji konstruk yang dihasilkan menunjukan knowledge codification dengan nilai rata-rata terendah.
Bentuk rekomendasi yang diusulkan adalah perubahan struktur organisasi guna memfasilitasi komunikasi horizontal yang dibantu dengan KM-Tools PDCA (Plan Do Check Action) dalam meningkatkan knowledge transfer dan knowledge codification di divisi manufaktur PT. GYI guna meningkatkan kinerjanya dengan berfokus pada intervensi Human Resources Management Practice.

This thesis focused on the influence of employee engagement on knowledge transfer as the identification factor of this research. Quantitative and qualitative study used to develop intervension program at PT. GYI with knowledge management principles.
Result of this research showed a positive relationship between variables with the categorization of the respondents on knowledge transfer in medium rate and constructs analysis shown knowledge codification in the lowest mean.
Proposed recommendations is change in organization structure to facilitate horizontal communication and using KM-Tools PDCA (Plan Do Check Action) method to improve knowledge transfer and knowledge codification in manufacturing division PT. GYI to improve it's performance by focusing on interventions in Human Resources Management Practice.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30920
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nazif Azhari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi iklim kerja organisasi, sistem karier dan employee engagement pada pelaksana Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Selain itu, penelitian ini juga mencoba menganalisis pengaruh variabel iklim kerja organisasi dan sistem karier masing-masing terhadap dimensi employee engagement menurut Schaufeli and Bakker (2003), yaitu vigor, dedication dan absorption. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner berdasarkan metode area / cluster sampling kepada pegawai pelaksana Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, kemudian diolah dan dianalisa menggunakan bantuan program SPSS versi 18.0 dengan memakai metode descriptive statistics dan regresi linear untuk menjawab rumusan masalah yang ada.
Hasil penelitian ini mampu memberikan gambaran tentang kondisi iklim kerja organisasi, sistem karier dan employee engagement pada pelaksana Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ternyata iklim kerja organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dua dimensi employee engagement, yaitu vigor dan dedication, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap absorption. Sedangkan sistem karier hanya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap satu dimensi employee engagement, yaitu vigor dan tidak berpengaruh terhadap dimensi dedication dan absorption.

This study aims to determine the conditions of organizational work climate, career systems and employee engagement in practice for the staff of the Regional Office of Directorate General of Treasury. In addition, this study also attemp to analyze the influence of organizational work climate and career system to the dimensions of employee engagement by Schaufeli and Bakker (2003), namely vigor, dedication and absorption. Data was collected by distributing questionnaires based on the method area / cluster sampling to employees / staff at the Regional Office of Directorate General of Treasury, then processed and analyzed by using SPSS program (version 18.0) using descriptive statistics and linear regression formula to address existing problems.
The results of this study could provide a picture of the conditions of organizational work climate, career systems and employee engagement in practice for the staff of the Regional Office of Directorate General of Treasury. In addition, the results of this study also reveal that the organizational work climate has a significant effect on the two dimensions of employee engagement, the vigor and dedication, but no significant effect on the absorption. While the career system only has a significant effect on vigor and no significant effect on dedication and absorption.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadita Rahajeng
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara komunikasi internal dan employee engagement. Partisipan dalam penelitian ini adalah 63 orang pegawai yang bekerja di PT. PLN (Persero) Area Bekasi. Komunikasi internal diukur dengan menggunakan Communication Climate Survey (Dennis,1974, dalam Hayase,2002) dan Employee engagement menggunakan Utrecht Work Engagement Scale (UWES.) (Schaufeli Wilamr B et al,2006). Hasil dari penelitian ini adalah adanya korelasi antara komunikasi internal dan employee engagement dengan kekuatan hubungan adalah Moderate correlation; Subtantial Relationship.

This Research conducted to find correltions between internal communication and employee engagement. This study involved 63 employees of PT. PLN (Persero) Area Bekasi. Internal Communication was measured by Communication Climate Survey (Dennis,1974, dalam Hayase, 2002) and Employee engagement was measured by Utrecht Work Engagement Scale (UWES) (Schaufeli Wilmar B et al,2006). By this research, found that there is significant correlation between internal communication and employee engagement, and the power if relationship is Moderate correlation; substantial relationship."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Reinata Shafira Daneswari
"Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, organisasi perlu memiliki kemampuan untuk menarik dan mempertahankan karyawan bertalenta dan memberikan dukungan untuk meningkatkan job performance. Job performance dapat ditingkatkan dengan adanya pengaruh dari organizational climate dan workplace happiness. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari organizational climate terhadap job performance melalui workplace happiness sebagai variabel mediasi pada Karyawan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Menggunakan pendekatan kuantitatif, penelitian ini menyebarkan kuesioner kepada 177 responden yang merupakan karyawan tetap non manajerial yang sudah bekerja minimal 1 tahun di kantor pusat PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dengan teknik penarikan sampel berupapurposive sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis regresi, uji interaksi, dan uji sobel. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan adanya pengaruh dari organizational climate terhadap job performance melalui workplace happiness sebagai variabel mediasi. Penelitian ini membuktikan bahwa organizational climate mampu memberikan pengaruh positif kepada workplace happiness yang memicu peningkatan secara signifikan pada job performance.

In a competitive business environment, organizations need to have the ability to attract and retain talented employees and provide support to improve job performance. Job performance can be improved by the influence of organizational climate and workplace happiness. The aim of this research is to analyze the influence of organizational climate on job performance through workplace happiness as a mediating variable for employees of PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Using a quantitative approach, this research distributed questionnaires to 177 respondents who had been employed in PT Bank Muamalat Indonesia Tbk as permanent non managerial employees for a minimum of one year at the head office of PT Bank Muamalat Indonesia Tbk using a purposive sampling technique. Data analysis was carried out using regression analysis, interaction tests, and sobel tests. The research results obtained show that there is an influence of organizational climate on job performance through workplace happiness as a mediating variable. This research proves that organizational climate is able to have a positive influence on workplace happiness which triggers a significant increase in job performance."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mery Brillianty
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat employee engagement, gaya kepemimpinan, praktik sumber daya manusia, pengaruh gaya kepemimpinan terhadap employee engagement, pengaruh praktik sumber daya manusia terhadap employee engagement, dan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap praktik sumber daya manusia di Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjenbud), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Penelitian ini menggunakan Utrecht Work Engagement Scale (UWES) untuk mengukur tingkat employee engagement, Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ-Form 5X) untuk mengukur gaya kepemimpinan, dan Uji Praktik SDM yang dikembangkan oleh Delery & Doty untuk mengukur pengembangan karir, kompensasi, keamanan kerja, kerjasama, dan penilaian kinerja. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan general linear model.
Hasil penelitian terhadap 151 pegawai menunjukkan bahwa baik tingkat employee engagement, gaya kepemimpinan yang meliputi kepemimpinan transformasional, transaksional, dan Laissez Faire, maupun praktik sumber daya manusia yang diterapkan di Ditjenbud dikategorikan sedang. Hal ini berarti pegawai Ditjenbud cukup memiliki karakter vigor, dedication, dan absorption; kepemimpinan atasan cukup kharismatik, cukup berkuasa, walau kadang menghindari tanggung jawab; serta praktik sumber daya manusia yang belum diterapkan secara maksimal.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ketiga gaya kepemimpinan tersebut tidak berpengaruh terhadap employee engagement maupun terhadap praktik sumber daya manusia. Namun, praktik sumber daya manusia berpengaruh nyata terhadap employee engagement di Ditjenbud.

The purpose of this research is to find out the employee engagement level, leadership styles, the human resource practices level, the influence of leadership styles on employee engagement, the influence of human resource practices on employee engagament, and the influence of leadership styles on human resource practices in Directorate General of Culture of the Ministry of Education and Culture.
This research utilize the Utrecht Work Engagement Scale (UWES) to measure the employee engagement level, the Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ-Form 5X) to measure leadership styles, and Human Resource Practices Test which was developed by Delery & Doty to measure career development, compensation, work security, teamwork, and performance appraisal. Data was analyzed with descriptive analysis method and general linear model.
Result of the research (n=151) showed that the employee engagement level, leadership styles include transformational, transactional, and Laissez Faire leaderships, also human resource practices in Directorate General of Culture are moderate category. They mean that employees of Directorate General of Culture have moderate vigor, dedication, and absorption; their leadership show moderate charismatic, coercive power, however sometimes avoidant; also human resource practices are moderate applied.
This research also found that those three leadership styles have no impact on employee engagement, as well as on human resource practices. However, human resource practices have significantly impact on employee engagement in Directorate General of Culture of the Ministry of Education and Culture.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Khristianto
"Reformasi Birokrasi yang dilaksanakan di Kementerian Keuangan sejak tahun 2006 terdiri dari 3 aspek yaitu perbaikan di bidang Kelembagaan, Proses Bisnis, dan Sumber Daya Manusia. Setelah berjalannya Reformasi Birokrasi, berdasarkan data yang ditemukan pada Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan RI terjadi peningkatan tren pegawai Generasi X dan Y yang mengundurkan diri dari organisasi DJA dengan berbagai alasan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan pegawai untuk keluar dari organisasi. Kepuasan kerja yang diukur berpedoman pada Two Factor Theory yang dikembangkan oleh Herzberg, Mausner, dan Snyderman (1959). Penelitian dilakukan dengan metode kombinasi kualitatif dan kuantitatif dengan cara melakukan wawancara, kuesioner, dan Focus Group Discussion (FGD) terhadap narasumber, responden, dan peserta diskusi yang telah ditentukan berdasarkan kriteria penelitian.
Hasil triangulasi data dengan cara membandingkan indikator yang muncul dari ketiga metode pengumpulan data memberikan kesimpulan bahwa financial reward, gaya kepemimpinan, kebijakan organisasi, dan kesempatan promosi menjadi faktor yang mempengaruhi keinginan (intention) pegawai yang menjadi subyek penelitian untuk keluar dari DJA. Penelitian juga menghasilkan kesimpulan bahwa karakter generasi yang berbeda memberikan alasan yang berbeda terhadap munculnya indikator keinginan untuk keluar yang sama.

Bureaucratic Reform held at the Ministry of Finance since 2006 consists of three aspects, namely improvements in Institutional, Business Processes, and Human Resources. Based on data found in the Directorate General of Budget, the trend shows increasing numbers of Generation X and Y employees who resigned from the organization.
This study aims to determine the factors that influence the intention to quit from the organization. Job satisfaction is measured based on the Two Factor Theory developed by Herzberg, Mausner, and Snyderman (1959). The research was conducted with a combination of qualitative and quantitative methods by conducting interviews, questionnaires, and focus group discussion (FGD).
Results of data triangulation by comparing indicators that appear on the methods of data collection gave conclusion that financial rewards, leadership styles, organizational policies, and promotional opportunities to be the factors that affect the intention to quit of employees who becomes the subject of research. The research also concluded that different generations give different reasons of the intention to quit.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriel Vito Bapa
"Penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh employee engagement terhadap job performance karyawan tetap non-manajerial PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. Pada penelitian ini, variabel employee engagement diukur melalui perangkat Gallup Q12 oleh Gallup (2016), sedangkat untuk variabel job performance diukur oleh 8 dimesi job performance utama oleh Gomes (2003). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dan instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Sampel penelitian ini adalah karyawan tetap PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia yang telah bekerja minimal selama 1 tahun. Pada penelitian ini, data penelitian dianalisis menggunakan metode analisis statistik deskriptif, analisis korelasi dan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel employee engagement memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel job performance pada karyawan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk.

This research aims to analyze the influence of employee engagement on  job performance of PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. employees. In this research, the independent variable is employee engagement, and the dependent variable is job performance. The employee engagement variable is measured based on Gallup Q12 by Gallup (2016), while job performance variable is measured based on 8 major job performance dimensioner by Gomes (2003). This research use a quantitative approach, and a questionnaire is used as a research instrument. The subject of this research are employees of PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk who have worked for at least a year. In this research, the data are analyzed using descriptive statistical analysis, evaluation analysis and simple linear regression analysis method. The results of this research prove that  employee engagement has a significant effect on job performance of PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk Employees.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>