Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51758 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zhafira Marsha Adara
"Pengelolaan sistem sanitasi yang baik di lingkungan masyarakat termasuk sekolah merupakan salah satu wujud Hak Asasi Manusia (HAM). Karena itu, pelaksanaan pengelolaan sistem sanitasi sekolah di Indonesia diatur dalam beberapa kebijakan. Meskipun begitu, persentase sekolah yang memiliki akses sanitasi sesuai standar kebijakan masih rendah khususnya pada jenjang Pendidikan Sekolah Dasar (Dapodik, 2017). Skripsi ini menganalisis implementasi kebijakan pengelolaan sistem sanitasi sekolah di Kota Depok yang merupakan salah satu daerah dengan perkembangan siginifikan dalam pengelolaan sistem sanitasi sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada teori implementasi kebijakan oleh Edwards III (1980). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah post-positivist dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, observasi lansgung objek studi kasus dan wawancara mendalam yang dilakukan kepada berbagai stakeholder utama baik pemerintah pusat, pemerintah daerah serta pihak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan isu-isu kompleks dalam implementasi kebijakan yang berpengaruh terhadap tidak terpenuhinya 9 dari 12 subdimensi, yaitu kejelasan, konsistensi, sumber daya manusia, fasilitas, sumber daya keuangan, sikap birokrat, insentif, SOP dan fragmentasi. Dengan begitu, pemerintah perlu untuk membuat aturan yang lebih jelas untuk pelaksanaan kebijakan serta memastikan kebijakan dilaksanakan dengan baik.

Healthy sanitation management system in society, including school sanitation is one form of Human Rights. Therefore, Indonesia has several policies governing implementation of the school sanitation management system. Nevertheless, the percentage number of schools that have access to sanitation in accordance with policy standards is still low, particularly at the Elementary School Education Level (Dapodik, 2017). This research analyzes the implementation of a sanitation school management system in Depok City which is one of the areas with significant development in the school sanitation management system. This research was conducted by issuing the theory of policy implementation by Edwards III (1980). The research approach used is post-positivist with data collection techniques through literature study, direct observation, case studies, and in-depth interviews conducted with various stakeholders, including the central government, regional governments and the school. The results of this study indicate that complex issues found in implementation process that greatly affect the failure to fulfill 9 of the 12 indicators measured, namely clarity, consistency, human resources, facilities, financial resources, bureaucratic attitudes, incentives, Standard Opearating Procedures and fragmentation. With the fornamed problems, the government needs to make clearer regulation for implementing policies and make sure the implementation process run effectively.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administarsi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gamlin, Raymond
Great Britain: James Nisbet, 1967
613.042 GAM m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Khatami
"Faktor manusia merupakan faktor yang berkontribusi besar terhadap terjadinya kecelakaan kerja dimana 88% kecelakaan kerja di industri terjadi karena tindakan tidak aman dari manusia (Ramli, 2019). Karena hal tersebut, untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan tentang manusia salah satunya adalah dengan membangun budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) (Ramli, 2019). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal dimana pada proses pembelajaran siswa SMK tidak hanya dituntut untuk memahami suatu konsep atau teori namun juga harus bisa mempraktikan teori yang telah diajarkan. Adanya interaksi langsung antara siswa dengan peralatan atau mesin produksi dapat berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja sehingga K3 menjadi isu yang penting (Monisa, 2016). Penelitian ini dilakukan di 5 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Bogor untuk mencari gambaran awal budaya K3 di SMK Kabupaten Bogor berdasarkan tiga dimensi yaitu dimensi manusia, dimensi organisasi, dan dimensi teknologi. Dalam penelitian ini tidak dilakukan pengurutan atau penentuan tingkatan budaya K3 di SMK yang kurang baik hingga baik, melainkan hanya menggambarkan kondisi awal budaya K3 di SMK berdasarkan dimensi manusia, dimensi teknologi, dan dimensi organisasi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain studi campuran atau mixed method. Sumber data berasal data primer yang didapatkan menggunakan kuesioner kepada guru, tenaga kependidikan dan siswa SMK di Kabupaten Bogor, wawancara mendalam kepada guru SMK dan observasi ke sekolah. Hasil penelitian ini menunjukan dari lima SMK di Kabupaten Bogor yang diteliti terdapat satu SMK dengan budaya K3 yang paling baik, dua SMK dengan budaya K3 yang cukup baik, dan dua SMK dengan budaya K3 yang kurang baik. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa budaya K3 dari kelima SMK bervariasi.

Human factors are a major contributing factor to workplace accidents, with 88% of industrial accidents occurring due to unsafe actions by individuals (Ramli, 2019). To prevent workplace accidents, various approaches to understanding human behavior, such as building a safety and occupational health (OSH) culture, can be implemented (Ramli, 2019). Vocational High Schools or in bahasa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) are formal educational institutions where students are not only required to understand concepts or theories but also to apply them practically. The direct interaction between students and equipment or production machinery can potentially lead to work accidents or occupational diseases, making OSH an important issue (Monisa, 2016). This study was conducted in five Vocational High Schools in Bogor Regency to provide an initial overview of the OSH culture in SMK Bogor Regency based on three dimensions: the human dimension, the organizational dimension, and the technological dimension. The study did not rank or determine the level of OSH culture in SMK from poor to good; instead, it only described the initial conditions of the OSH culture in SMK based on the human, technological, and organizational dimensions. The research design used a mixed-method approach, combining primary data from questionnaires distributed to teachers, educational staff, and SMK students in Bogor Regency, in-depth interviews with SMK teachers, and observations conducted at the schools. The results of this study show that out of the five SMKs investigated in Bogor Regency, one SMK has the best OSH culture, two SMKs have a moderately good OSH culture, and two SMKs have a poor OSH culture. These findings indicate that the OSH culture varies among the five SMKs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Marifat Waisaleh
"ABSTRAK
Thesis ini mendiskusikan tentang implementasi kebijakan pada pendidikan anak usia dini di Kecamatan Tajur Halang, Bogor.Pendidikan Usia Dini adalah suatu program kebijakan yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat yang didukung oleh Pemerintah Daerah melaui instansi terkait dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dalam menerapkan kebijakan PAUD agar dapat meningkatkan dan mempermudah akses pendidikan tersebut bagi masyarakatnya serta menggali lebih jauh bagaimana upaya para pengelola sekolah PAUD dalam meningkatkan akses mutu layanannya terhadap masyarakat serta melihat kontribusi para orang tua murid dalam meningkatkan performa layanan bagi kemajuan sekolah PAUD.
Hasil penelitian ini menerangkan bahwa masih terdapatnya kelemahan dalam impementasi kebijakan yang dimulai dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor hingga ketingkat yang lebih rendah yaitu UPTP Kecamatan Tajur Halang. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kompetensi dari pelaksana kebijakan, penyelenggara PAUD hingga pada tutornya.

ABSTRACT
This thesis discusses about the implementation of a policy on early childhood education in the district of Tajur Halang, Bogor. Early Childhood Education (ECE) is a program policies promulgated by the Central Government which is supported by the local government through the related institutions for implementing the policy.
The aims of this research is to describe the factors whose had related with efforts of local government to implementing the early childhood policies in order to increase and facilitate the access of early education for wider segment of community, plus to explore the efforts to the early childhood school management in improving the quality of services to the communities. This study also wish to describe the parents contribution in improving the performance of services to the advancement early childhood school.
The results of this research are found weakness in the implementation of policy begins from the top of the local government until the lower level that is UPTP District of Tajur Halang.
This weakness arises due to lack of competence and capacity from the human resources in local government, school managers and the tutor of early childhood education."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42807
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonja Poernomo
Jakarta : Yayasan Darma Bhakti, 1979
340.915 SON k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Irene Ramadhani Putri
"Pengetahuan yang baik dapat menghasilkan perilaku yang baik pula. Pengetahuan yang baik dapat diberikan melalui metode penyuluhan. Metode penyuluhan perlu dievaluasi dalam bentuk survei untuk menilai efektivitasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan santri mengenai penularan pedikulosis. Penelitian ini menggunakan metode pre-post study. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22 Januari 2011 dengan cara pemberian kuesioner. Kuesioner diberikan pada santri Tsanawiyah (50,3%) dan Aliyah (49,7%) yang terdiri atas 88 (58,3%) orang santri laki-laki dan 63 (41,7%) santri perempuan. Santri-santri tersebut berada dalam rentang umur 13-18 tahun. Sebelum penyuluhan, jumlah santri yang memiliki pengetahuan baik mengenai penularan pedikulosis sebanyak 9 orang (6,0%), santri dengan pengetahuan cukup sebanyak 37 orang (24,5%), dan santri dengan pengetahuan kurang sebanyak 105 orang (69,5%). Setelah penyuluhan, santri yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai penularan pedikulosis sebanyak 39 orang (25,8%), yang memiliki pengetahuan yang sedang sebanyak 51 orang (33,8%), dan sebanyak 61 orang (40,4%) memiliki pengetahuan yang kurang. Uji yang digunakan adalah uji marginal homogenity pada program SPSS versi 11.5 dengan nilai (p<0,01) yang berarti terdapat perbedaan bermakna tingkat pengetahuan santri sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan.

Good knowledge delivers a good behavior. Good knowledge can be given by the method of seminar. Seminar needs to be avaluated by doing survey.The aim of this study is to know the effectiveness of health promotion in improving Islamic Boarding School Students’ knowledge on the spreading of pediculosis. This study used pre-post study method. This study was held on January 22th, 2011 and data was collected by giving questionnaire. The questionnaire was given to students of Tsanawiyah (50,3%) and Aliyah (49,7%) which consisted of 88 (58.3%) male students and 63 (41.7%) female students. All the students was in the range of 13-18 years old. Before health promotion seminar, students that have good knowledge level about the spreading of pediculosis were only 9 students (6,0%), number of students with fair knowledge level were 37 students (24,5%), and number of student with poor knowledge level were 105 students (69,5%). After health promotion, students that have good knowledge level were 39 students (25,8%), 51 students (33,8%) have fair knowledge level, and 61 (40,4%) students have poor knowledge level of the spreading of pediculosis. Statistic test which is used on this study is marginal homogenity test on SPSS version 11.5 with p<0,01, means that there is significant knowledge improvement before and after health promotion seminar was given."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Meidisa Akhmad
"Pedikulosis kapitis adalah penyakit di rambut dan kulit kepala. Penyakit ini menimbulkan gatal sehingga dapat mengganggu aktivitas dan menurunkan kepercayaan diri. Pada infestasi berat juga dapat terjadi infeksi sekunder. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi pedikulosis kapitis, serta hubungan tingkat infestasi dengan karakteristik individu. Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan santri putri Pesantren X, Jakarta Timur sebagai respondennya. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 22 Januari 2011 dengan melakukan pemeriksaan fisik pada 63 santri putri. Data diolah dengan program SPSS versi 11.5 dan dianalisis dengan uji chi square dan Kolmogorov-Smirnov.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh santri terinfestasi pedikulosis kapitis dan mengeluh gatal. Santri yang terinfestasi ringan sebanyak 77,78% dan yang terinfestasi berat sebanyak 22,22%. Uji chi square dan Kolmogorov-Smirnov tidak menunjukkan perbedaan bermakna antara tingkat infestasi pedikulosis dengan karakteristik santri, yaitu tingkat pendidikan, usia, jenis rambut, panjang rambut, dan frekuensi keramas. Disimpulkan, prevalensi pedikulosis di pesantren X, Jakarta Timur tergolong tinggi, serta tingkat infestasinya tidak berhubungan dengan karakteristik santri.

Pediculosis capitis is a disease of the hair and scalp. The disease can cause itching that can interfere with the activity and also lowers self-esteem. In severe infestations, secondary infection can occur. The study was conducted to determine the prevalence of pediculosis capitis, infestation level and its association with individual characteristics. The study used a cross sectional design with the female students of X Boarding School, East Jakarta as respondents. The data collection was conducted on January 22nd, 2011 by performing physical examination to 63 female students. The data was processed with SPSS 11.5 version and analyzed using chi square test and the Kolmogorov-Smirnov.
The results showed that all students with pediculosis capitis and complain of itch. Students that were infested lightly were 77,78% and 22,22% werre heavily infested. Chi square test and the Kolmogorov-Smirnov test showed no significant differences characteristics of the students, the level of education, age, hair type, hair length, and frequency of hair washing. In conclusion, the prevalence of pediculosis in X Boarding School, East Jakarta was high, and the level of infestation was not associated with the characteristics of the students.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Deta Annisa Nalayani
"Peranan usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan status kesehatan siswa. Siswa dengan tahap perkembangan remaja awal dan menengah yang sedang berada dalam tahap pencarian identitas diri, remaja cenderung untuk melakukan perilaku kesehatan berisiko yang dapat mengancam status kesehatannya pada saat ini dan di masa mendatang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif mengenai hubungan peranan usaha kesehatan sekolah dengan status kesehatan dilihat dari beberapa faktor. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu stratified random sampling dengan jumlah responden 77. Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan sebesar 54,5 . Rata-rata responden memiliki tanda-tanda vital dan status nutrisi yang normal. Status kesehatan siswa sebanyak 57,1 memiliki risiko dan didominasi siswa laki-laki. Tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan hubungan antara peranan UKS dengan status kesehatan siswa, dengan nilai p sebesar 0,761 p>0,05 . Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan promosi kesehatan yang penting untuk meningkatkan peranan UKS

The role of school health efforts is one of the efforts in improving the health status of students. Students with early and moderate stage of adolescent who are in the stage of identity searching, tend to engage in risky health behaviors that can survive their current and future health status. This research is a descriptive research about the relation of role of health school with health status seen from several factors. The sampling method used in research is stratified random sampling with the number of respondents 77. The majority of respondents is female of 54.5 . The average respondent has a normal vital signs and nutritional status. The health status of students 57.1 has risks and dominated by male students. No significant relationship was found between the role of UKS and students 39 health status, with a p value of 0.761 p 0.05 . Therefore, the researcher can improve student 39 s health status.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>