Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177507 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manulang, Yosua Parhorasan
"Instagram merupakan sebuah platform media sosial popular dengan banyak fitur telah menjadi media pemasaran yang penting khususnya untuk hotel. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan perilaku konsumen terhadap pemasaran melalui Instagram termasuk faktor dan pengaruhnya. Penelitian ini menggunakan model integrasi antara pemasaran dan psikologi sosial pada Instagram. Data dikumpulkan melalui survey online dimana responden diminta untuk mengunjungi Instagram Hotel dan kemudian menyelesaikan survey. Structural Equation Model (SEM) digunakan untuk menguji model penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah Compliance sebagai bagian dari psikologi sosial bukan merupakan faktor untuk menjelaskan sikap terhadap Instagram Hotel. Identification dan Internalization menjadi faktor yang dapat mempengaruhi sikap terhadap Instagram Hotel. Intensi untuk melakukan pemesanan hotel dan intensi untuk menyebarkan e-WOM merupakan hasil dari pemasaran pada Instagram. Penelitian ini merupakan panduan bagi hotel untuk menciptakan strategi marketing melalui Instagram dengan menciptakan nilai bagi konsumen daripada memberikan reward sehingga akan muncul intensi untuk melakukan pemesanan hotel dan intensi menyebarkan e-WOM sebagai hasil dari pemasaran. Penelitian ini diharapkan berkontribusi menjadi literatur tentang efektifitas pemasaran melalui Instagram di Industri perhotelan.

Instagram, a popular global mobile photo and video sharing platform with variety of features has become an important marketing tools especially for hotel. These paper aim to examine the consumer behavior model toward marketing on Instagram including factors and impact. This study expressed the integrated model between marketing and social psychology theories through Instagram Hotel. Data have been collected via a structural online survey which respondent expected to visit the live Instagram Hotel then fill out the survey. Structural equation model (SEM) has been used to test the model. The result of this study is Compliance as a part of social psychology hasnt strong affected for attitude toward Instagram rather than Identification and Internalization. On the other side, Hotel Booking Intention and Intention of e-WOM is impact from marketing. This study provided guidelines for hotel marketers to create marketing strategy through Instagram with considering how to create value for customer rather than impress customer with giving reward. Intention to purchase and e-WOM are impact of marketing definitely, however it would be starting with strategic approach that is by creating interactive ways (attractive photos and videos) by utilizing variety of Instagram features. The study contributes to become knowledge about Instagram marketing effectiveness in hospitality industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kenia Ritka Ayutimur
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh electronic word-of-mouth (e-WOM) positif terhadap intensi membeli pengguna TransjakartaTM. Penelitian ini adalah penelitian field experiment dengan desain non equivalent control group design (dengan dan tanpa e-WOM) prestest-postest. Partisipan adalah mereka yang pernah menggunakan TransjakartaTM dan memiliki akun instant messaging LINETM. Penelitian dilakukan dengan memberikan manipulasi e-WOM positif sebanyak delapan buah kepada partisipan di kelompok Eksperimen (KE) (n = 46) selama tujuh hari melalui instant messaging LINETM dan kelompok Kontrol (KK) (n = 35) tidak diberikan manipulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-WOM positif pada penelitian ini tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap intensi membeli (t -2.677 = 0.500 (p < 0.05 )), yang berarti pada penelitian ini tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan selisih mean antar kelompok. Hal ini juga berarti bahwa pada penelitian ini e-WOM positif tidak memiliki pengaruh terhadap intensi membeli. Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya mengenai e-WOM positif yang lebih sempurna.

This study aimed to understand the effect of positive electronic word-of-mouth (e-WOM) towards purchase intention on TransjakartaTM user. This was a field experimental research with a non-equivalent control group design (with and without e-WOM) prestest-posttest. The participants are those who have used TransjakartaTM and had an account for instant messaging LINETM. This research was done by giving eight manipulation to participants in experiment group (KE) (n = 46) for seven days via instant messaging LINETM and the control group (KK) (n = 35) was not given any.
The results shows that the positive e-WOM did not have a significant effect on purchase intentions (t -2.677 = 0.500 (p < 0.05)), which means that there are no significant differences between the increase in the mean between the two groups. This means that the positive e-WOM in this study did not have an effect towards purchase intention. Therefore, this study can act as a reference to make better future research about the effect of positive e-WOM.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60776
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saskia Yusliana Kusumah
"The growth of social media users worldwide are increasing rapidly, making it as one of the strongest platform option to conduct marketing activities. This research aims to analyze the effectiveness of social media marketing activities (SMMAs) on brand equity to enhance customers e-WOM activity and repurchase intention in the airline industry. Its expected that the result of this research may be used as fundamental data in the development of the effectiveness airline SMMA strategies. Data will be collected with survey from airline passengers who are the followers of the airlines social media accounts. The collected data were analyzed using SEM. The result showed that Perceived Risk was the most significant SMMA dimension, and Brand Equity is significantly affected by airline SMMAs. Its also validated that only Brand Awareness influence significantly on e-WOM and Repurchase Intention, while Brand Image has contrary result. As for e-WOM has positive impact on Repurchase Intention.

Pertumbuhan pengguna media sosial di seluruh dunia meningkat pesat, menjadikannya sebagai salah satu opsi platform terkuat untuk melakukan kegiatan pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas kegiatan pemasaran media sosial pada Ekuitas Merek untuk meningkatkan aktivitas e-WOM pelanggan dan Intensi Pembelian Kembali dalam industri penerbangan. Diharapkan bahwa hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data mendasar dalam pengembangan efektivitas strategi pemasaran pihak maskapai. Data dikumpulkan dengan survei dari penumpang maskapai yang merupakan pengikut akun media sosial maskapai. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Risiko Persepsi adalah dimensi SMMA yang paling signifikan, dan Ekuitas Merek dipengaruhi secara signifikan oleh SMMA maskapai. Ini juga memvalidasi bahwa semua dimensi Ekuitas Merek berpengaruh secara signifikan pada e-WOM tetapi tidak pada Intensi Pembelian Kembali, sementara e-WOM berdampak pada Intensi Pembelian Kembali.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53703
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Larasati Natasha Asmara
"Kemajuan teknologi yang bergerak cepat memengaruhi gaya hidup konsumen secara global, dalam hal mengakses dan menyebarkan informasi digital (E-WOM), membeli barang dan jasa secara online, dan mengonsumsi makanan cepat saji yang berdampak negatif terhadap lingkungan dari limbah. Penelitian tesis ini dilakukan untuk melihat pengaruh hubungan antara keterlibatan E-WOM dan sikap terhadap lingkungan terhadap niat untuk membeli produk hijau pada konsumen dewasa muda. Penelitian korelasional dengan metode non-probability sampling dengan sampel 479 partisipan, dewasa muda berusia 18-34 tahun dengan membagikan kuesioner online dengan topik Green Consumers.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan E-WOM dan sikap terhadap lingkungan secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap niat untuk membeli produk ramah lingkungan. Hubungan positif antara keterlibatan E-WOM dan hubungan negatif dari sikap terhadap lingkungan terhadap niat untuk membeli produk hijau dapat menjadi pernyataan bahwa semakin tinggi keterlibatan individu dalam E-WOM, dan semakin rendah atau negatif sikap terhadap lingkungan akan meningkat niat untuk membeli produk hijau untuk perorangan. Keterlibatan E-WOM memiliki pengaruh yang lebih besar pada niat untuk membeli produk hijau daripada sikap terhadap lingkungan pada konsumen dewasa muda.

Fast-moving technological advancements affect global lifestyles of consumers, in terms of accessing and disseminating digital information (E-WOM), buying goods and services online, and consuming fast food that negatively impacts the environment from waste. This thesis research was conducted to see the effect of the relationship between E-WOM involvement and attitudes towards the environment on the intention to buy green products in young adult consumers. Correlational research with non-probability sampling method with a sample of 479 participants, young adults aged 18-34 years by distributing online questionnaires with the topic Green Consumers.
The results showed that the involvement of E-WOM and attitudes towards the environment simultaneously had a significant influence on the intention to buy environmentally friendly products. The positive relationship between E-WOM involvement and the negative relationship of attitudes towards the environment towards the intention to buy green products can be a statement that the higher the involvement of individuals in E-WOM, and the lower or negative attitude towards the environment will increase the intention to buy green products for individuals. The involvement of E-WOM has a greater influence on the intention to buy green products than the attitude towards the environment in young adult consumers.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rashasti Ayudisty
"Tren konsumen hijau semakin marak terjadi akhir-akhir ini, apalagi dengan kehadiran teknologi yang menjadi sumber e-WOM untuk mendukung tren tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran mediasi keterlibatan e-WOM hubungan antara environmental collective efficacy (ECE) dan intensi membeli produk ramah lingkungan (GPI). Partisipan pada penelitian ini sebanyak 488 konsumen berusia 18-34 tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari e-WOM Involvement Scale, Environmental collective efficacy Scale, dan Green purchase intention Scale. Hipotesis penelitian diuji menggunakan teknik analisis mediasi dari PROCESS milik Hayes. Hasilnya menunjukan bahwa e-WOM Involvement memediasi hubungan antara ECE dan GPI secara signifikan (B = 0,142). Penelitian ini menemukan bahwa kepercayaan individu terhadap kemampuan kelompok yang dibantu dengan keterlibatan pada e-WOM memiliki peran yang cukup kuat dalam meningkatkan intensi konsumen untuk beralih menggunakan produk ramah lingkungan.

Green consumer trends are increasingly prevalent, especially with the presence of technology which is the source of e-WOM to support this trend. These study aims to determine the mediating role of e-WOM Involvement in the relationship between environmental collective efficacy (ECE) and green purchase intention (GPI). There are 488 participants in this study aged 18-34 years old. Using e-WOM Involvement Scale, Environmental collective efficacy Scale, and Green purchase intention Scale as measurement, the hypotheses of this study were tested using PROCESS regression analysis technique by Hayes. The result showed that e-WOM Involvement significantly mediates the relationship between ECE and GPI. These study found that individual trust in the ability of groups assisted by involvement in e-WOM has a strong role in increasing consumer green purchase intention."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Nur Anggita
"Tujuan dari studi ini adalah untuk melihat penggunaan E-WoM pada produk kecantikan merek lokal Everwhite dan Somethinc di media sosial Instagram dan Youtube dalam menimbulkan Purchase Intention produk tersebut. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan mengambil data dari ulasan dan komentar yang terdapat pada Instagram dan Youtube. Data pertama ditemukan pada bulan Agustus 2018 dan data terakhir ditemukan pada bulan Maret 2021. Berdasarkan tinjauan beberapa ulasan yang terdapat di Instagram dan Youtube baik yang positif, netral, dan negatif pada kedua merek tersebut dapat dilihat bahwa ulasan positif berhasil meningkatkan citra baik merek dan mempengaruhi niat beli (Purchase Intention) konsumen yang menontonnya. E-WoM memberikan informasi tentang produk sehingga dapat membantu konsumen untuk mendapatkan pengetahuan mengenai produk sebelum membelinya. Pengalaman pemakaian produk dan rekomendasi yang disampaikan oleh influencer dan beauty youtuber dapat meningkatkan minat beli (Purchase Intention) konsumen. Pendapat mereka terhadap produk didengar dan menjadi rujukan bagi konsumen lainnya dalam memilih produk.

The purpose of this study is to see the use of E-WoM on local brand beauty products Everwhite and Somethinc on Instagram and Youtube social media in generating Purchase Intention for these products. The method used is a literature study by taking data from reviews and comments on Instagram and Youtube. The first data was found in August 2018 and the last data was found in March 2021. Based on several reviews on Instagram and Youtube both positive, neutral, and negative on the two brands, it can be seen that positive reviews managed to improve the brand's good image and affect Purchase Intention of consumers who watch it. E-WoM provides information about the product so that it can help consumers to gain knowledge about the product before buying it. The experience of using products and recommendations conveyed by influencers and beauty youtubers can increase consumers' Purchase Intention. Their opinions on the product are heard and become a reference for other consumers in choosing the product."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Anggraeni
"Dalam beberapa tahun terakhir, para pemasar menggunakan media sosial sebagai platform komunikasi pemasaran yang disebabkan oleh pertumbuhan pengguna media sosial. Iklan di Instagram dapat dikategorikan sebagai In Feed Native Advertising yang telah dibuktikan oleh penelitian terbaru sebagai solusi yang menjanjikan untuk mengatasi permasalahan untuk kecenderungan konsumen untuk menghindari iklan. Namun, penerimaan konsumen terhadap Native Advertising dapat menjadi pedang bermata dua karena potensi penipuan konsumen karena ketidakmampuan konsumen untuk mengenali iklan. Sehingga, FTC memaksa pemasar untuk mengungkapkan jika unggahan nya adalah iklan. Studi terbaru tentang disclosure pada iklan telah difokuskan pada posisi, bahasa, durasi, dan waktu tetapi studi untuk menerapkan disclosure dalam iklan media sosial terbatas. Sehingga, dalam penelitian ini kami menguji pengaruh posisi disclosure pada iklan Instagram pada sikap terhadap iklan, sikap terhadap merek, dan intensi untuk berbagi (eWOM). Sebuah studi eksperimental dilakukan untuk menguji pengaruh posisi disclosure pada bagian atas (Grup A) dan bawah (Grup B) di antara 223 pengguna Instagram. Hasil menunjukkan bahwa respon untuk Grup A memiliki sikap yang lebih rendah terhadap iklan, sikap terhadap merek dan intensi untuk berbagi (e-WOM) karena aktivasi Persuasion Knowledge Model. Studi ini memberikan kontribusi empiris dan implikasi strategis untuk proses pengambilan keputusan pemasar dalam mengimplementasikan disclosure di iklan Instagram mereka.

In recent years, marketers use social media as their marketing communication platform because of the growth of social media users. Ads on Instagram can be categorized as In Feed Native Advertising which have proved by recent studies as the promising solution for ad avoidance. However, consumers acceptance of native advertising can be a double-edged sword due to the potential of deception because of consumers inability to recognize the ad. So that, the FTC enforce the marketer to disclose the ad. Recent studies has focused on position, language, duration, and timing but the study for implementing disclosure in social media ad was limited. So that, in this study we examined the effect of Instagram ad disclosure position on attitude toward ad, attitude toward brand, and intention to share EWOM. An experimental study was conducted to test the effect of top (Group A) and bottom (Group B) disclosure position among 223 Instagram users. Results indicate that response for Group A has lower attitude toward ad, attitude toward brand and intention to share EWOM due to the activation of Persuasion Knowledge Model. This study provides an empirically contribution and strategic implication for marketers in implementing the ad disclosure on their Instagram ad."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54641
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Adrianti Padmasari
"Studi ini membahas mengenai bagaimana karakteristik e-WOM dapat mempengaruhi repurchase intention pada pengguna Sociolla.com. Penelitian ini menggunakan metode conclusive descriptive cross-sectional dan kuesioner disebar kepada 187 pengguna website Sociolla yang pernah membaca review pelanggan yang tertera di Sociolla.com. Dengan analisis menggunakan structural equation modelling (SEM), penelitian ini menemukan bahwa karakteristik e-WOM (quantity, credibility, dan quality) dapat mempengaruhi niat konsumen untuk membeli kembali di website Sociolla tersebut dengan variabel mediasi trust dan perceived usefulness. Karakteristik e-WOM (quantity, credibility, dan quality) ditemukan tidak berpengaruh secara langsung terhadap repurchase intention. Nilai e-WOM quantity dan quality secara positif dapat mempengaruhi kepercayaan pelanggan terhadap website. Nilai e-WOM quantity dan quality juga ditemukan dapat secara positif mempengaruhi perceived usefulness sementara nilai e-WOM credibility tidak memiliki pengaruh terhadap trust dan perceived usefulness.

This study discusses how the characteristics of e-WOM can affect the repurchase intention of Sociolla.com users. This study used a cross-sectional descriptive method and a questionnaire was distributed to 187 Sociolla website users who had read customer reviews listed on Sociolla.com. With analysis using structural equation modeling (SEM), this study found the fact that e-WOM characteristics (quantity, credibility, and quality) can influence consumers to repurchase on the website. The characteristics of e-WOM (quantity, credibility, and quality) were found to be incompatible with the intention to repurchase. The characteristics of e-WOM can influence the intention to repurchase by mediating perceived trust and perceived usefulness. The value of e-WOM quantity and quality is positively related to customer trust in the website. The e-WOM value of quantity and quality is also found to be able to positively influence perceived usefulness while the value of e-WOM credibility has no influence on perceived trust and usefulness."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sara Febrilia
"Kehadiran panduan dan direktori seputar restoran meningkatkan kesempatan terjadinya percakapan dalam bentuk electronic word of mouth eWOM . Fenomena ini memberikan dampak besar bagi para pemasar, khususnya di industri food and beverage karena informai eWOM terbukti dapat memengaruhi keputusan konsumsi konsumen. Penelitian ini ditujukan untuk melihat pengaruh dari percakapan dalam bentuk eWOM yang disampaikan pada fitur review Zomato terhadap intensi membeli konsumen. Untuk itu, penelitian ini mengembangkan model penelitian melalui integrasi antara konsep Information Adoption Model IAM dengan Technology Acceptance Model TAM . Model yang dikembangkan kemudian divalidasi menggunakan Structural Equation Modelling SEM berdasarkan data yang diperoleh melalui survei kepada pengguna Zomato dengan kisaran usia antara 18 hingga 34 tahun. Hasil penelitian ini mengonfirmasi bahwa kualitas, kredibilitas, kegunaan, sikap terhadap informasi, serta kesediaan mengadopsi informasi merupakan faktor-faktor eWOM yang mampu memengaruhi intensi membeli konsumen. Implikasi manajerial serta saran bagi penelitian selanjutnya juga dibahas pada penelitian ini.

Restaurant search and discovery service have created valuable opportunities for electronic word of mouth eWOM conversations. This phenomenon impacts marketers, especially in food and beverage industry as this easily accessible information could greatly affect consumption decision. The aim of this study is to examine the influence of these conversations in Zomato rsquo s review on consumer rsquo s purchase intention. For this purpose, a conceptual model was developed based on the integration of Information Adoption Model IAM and related components of Technology Acceptance Model TAM . The new model was validated through Structural Equation Modelling SEM based on survey collected from Zomato rsquo s user with range of 18 to 34 years old. The results confirm that quality, credibility, usefulness, attitude towards information, and information adoption are the key factors of eWOM that influence consumers rsquo purchase intention. Managerial implications are discussed as well as recommendations for further research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danny Wienda Pranata
"Online travel agent (OTA) merupakan kanal reintermediasi antara hotel dan konsumen. Pada reservasi online, konsumen bisa memilih antara kanal OTA atau langsung melalui situs e-commerce yang dimiliki oleh hotel. OTA bersaing dengan situs web hotel melalui berbagai penawaran untuk menarik konsumen. Di sisi lain, manajemen hotel ternyata merasa perlu meningkatkan kinerja web hotelnya untuk mengimbangi dominasi OTA dalam menangani reservasi online.
Penulis melakukan penelitian secara kuantitatif menggunakan sebuah model kerangka kerja teoritis generik untuk menganalisis purchase intention pada web hotel dan OTA. Pendekatan yang digunakan adalah untuk membuktikan perceived value mempengaruhi purchase intention. Hasil analisis web hotel dan OTA dibandingkan untuk mengetahui faktor yang menyebabkan konsumen memilih OTA daripada web hotel.
Pengumpulan data penelitian dilakukan menggunakan kuesioner survei yang disebarkan dalam bentuk elektronik online dan cetak. Data valid yang terkumpul sebanyak 351 sampel untuk web hotel dan 369 sampel untuk OTA dianalisis menggunakan metode PLS-SEM.Penulis menemukan bahwa perceived value mempengaruhi purchase intention pada web hotel dan OTA.
Hasil penelitian menunjukkan faktor keamanan, kemudahan pembayaran, dan harga mempengaruhi perceived value pada kedua kanal namun OTA masih lebih unggul. Sedangkan faktor-faktor yang berkaitan dengan risiko tidak mempengaruhi perceived value pada web hotel dan OTA. Namun justru web hotel unggul pada ketiga faktor ini.

Online travel agent OTA is reintermediating channel between consumers and hotels. In the online hotel reservations, consumers can choose between OTA channels or directly through e commerce sites owned by the hotel. OTA competes with the hotel 39 s web site through various deals to attract consumers. On the other hand, the hotel management felt the need of improving their own web performance to counterbalance the dominance of OTA in handling online reservation.
The researcher performed quantitative research through a generic model of theoretical framework for analyzing purchase intention of the hotel website and OTA with an approach to prove that perceived value affects purchase intention. Both the hotel website and OTA analytic results are compared to determine the factors that influence consumers making reservation via OTA than the hotel website.
The research data collection was performed using a questionnaire survey distributed in both electronic online and hardcopy form. The total of valid samples collected for the hotel website is 351 samples and 369 samples for OTA were analyzed using PLS SEM.The researcher found that perceived value affects purchase intention on the hotel website and OTA.
The results showed the security, ease of payment and price factors affect the perceived value on both channels but OTA is superior. The factors associated with risks such as product risk, cancelation policy risk, and booking problem risk do not negatively affect the perceived value of the hotel website and OTA. Whereas the hotel website is only competitive on these three factors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>