Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197778 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raden Danti Permatasari
"Gangguan tidur insomnia pada lansia adalah keadaan individu yang mengalami suatu perubahan dalam kuantitas dan kualitas pola istirahat yang mengakibatkan ketidaknyamanan. Lansia beresiko mengalami insomnia disebabkan karena berbagai faktor misalnya, perubahan pola sosial, kematian pasangan hidup, peningkatan penggunaan obat-obatan, penyakit yang dialami, gangguan mood, perubahan irama sirkadian, dan ansietas. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asuhan keperawatan pada lansia dengan insomnia melalui penerapan senam ergonomik dan intervensi tambahan relaksasi benson di long term care pada Opa A (85 tahun) dalam waktu 2 minggu. Hasil didapatkan peningkatan 30 menit pada durasi tidur, terbangun pada waktu yang tepat 3x, kesulitan tidur menurun 15 menit, skor ISI berubah menjadi 14 (insomnia ringan), penurunan skor kualitas tidur PSQI 10 walau masih dalam rentang kualitas tidur buruk, dan pola tidur menurun menjadi cukup terganggu, perasaan segar setelah bangun tidak ada perubahan signifikan, hal tersebut ditetapkan bahwa masalah insomnia teratasi sebagian.

Insomnia sleep disorder in the elderly is a condition in which an individual experiences a change in the quantity and quality of rest patterns that results in discomfort. The elderly are at risk of experiencing insomnia due to various factors, for example, changes in social patterns, death of spouses, increased use of drugs, illness, mood disorders, changes in circadian rhythm, and anxiety. Based on this, this study aims to determine nursing care in elderly with insomnia through the application of ergonomic exercise and additional intervention for benson relaxation in long term care for Opa A (85 years old) within 2 weeks. The results showed a 30 minute increase in sleep duration, waking at the right time 3 times, sleep difficulties decreased by 15 minutes, the ISI score changed to 14 (mild insomnia), decreased sleep quality score PSQI 10 even though it was still in the poor sleep quality range, and sleep patterns decreased. being quite disturbed, feeling refreshed after waking up there is no significant change, it is determined that the problem of insomnia is partially resolved."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Asmara Wijayanti
"Penurunan fisiologi pada lansia dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia. Perubahan fisiologi ini dapat menurunkan system syaraf yang berdampak pada gangguan tidur dan perubahan kognitif lansia. Perubahan fisiologi juga membuat beberapa perubahan pada pola aktivitas lansia. Lansia cenderung mengalami penurunan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan aktivitas fisik berupa latihan fisik dapat menjadi salah satu intervensi yang diberikan unutk mengatasi gangguan tidur. Studi kasus ini bertujuan untuk menerapkan intervensi berbasis bukti pada lansia dengan insomnia menggunakan terapi Floor Seated Exercise Program. Intervensi ini dilakukan sebanyak tujuh kali dengan durasi 30-40 menit secara online pada lansia dengan diagnosis keperawatan insomnia. Hasil intervensi ini menunjukkan bahwa latihan fisik dapat meningkatkan kualitas tidur lansia, menurunkan tingkat depresi serta meningkatkan kognitif lansia. Peningkatan ini dapat dilihat dengan peruabahan pada skor Geriatric Depression Scale, Pisttsburgh Sleep Quality Index dan Mini Mental Status Exam. Perawat dapat mengoptimalkan latihan ini dengan memantau gerakan yang dilakukan agar mendapatkan hasil yang maksimal namun tetap melihat kondisi lansia.

 


Physiological decline in the elderly can affect the quality of life of the elderly. These physiological changes can lower the nervous system, which can lead to sleep disturbances and cognitive changes in the elderly. Physiological changes also make some changes to the activity patterns of the elderly. Elderly people tend to experience decreased activities in daily life. Increased physical activity in the form of physical exercise can be one of the interventions given to overcome sleep disorders. This case study aims to implement evidence-based intervention in elderly with insomnia using the Floor Seated Exercise Program. This intervention was carried out seven times with a duration of 30-40 minutes online in the elderly with a nursing diagnosis of insomnia. The results of this intervention indicate that physical exercise can improve the quality of sleep in the elderly, reduce levels of depression and improve cognitive development in the elderly. This increase can be seen with changes in the Geriatric Depression Scale score, the Pisttsburgh Sleep Quality Index and the Mini Mental Status Exam. Nurses can optimize this exercise by monitoring the movements performed in order to get maximum results while still seeing the condition of the elderly.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana yunus
"Gangguan integritas kulit merupakan masalah yang umum ditemukan pada lansia sebagai akibat dari penuaan yang menurunkan fungsi fisiologis. Xerosis atau kulit kering merupakan salah satu masalah kulit yang banyak dialami lansia. Faktor risiko yang berpengaruh terjadinya xerosis pada lansia, di antaranya faktor usia, tingkat ketergantungan, asupan cairan, dan faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan, dan paparan sinar matahari. Lansia dengan keluhan xerosis membutuhkan intervensi keperawatan perawatan kulit untuk meningkatkan status hidrasi kulit dan mencegah perburukan lebih lanjut. Perawatan kulit terdiri dari pembersihan kulit dan terapi emolien menggunakan agen topikal minyak kelapa murni dan aloe vera. Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan intervensi keperawatan perawatan kulit dalam mengatasi masalah gangguan integritas kulit pada lansia dengan xerosis. Hasil analisis menunjukkan setelah dilakukan intervensi selama 12 hari terdapat penurunan skala Overall Dry Skin Score (ODSS) dari 3 (parah) menjadi 2 (sedang). Kesimpulannya, perawatan kulit dapat menjadi salah satu intervensi keperawatan dasar untuk gangguan integritas kulit xerosis pada lansia. Intervensi ini akan lebih optimal apabila diterapkan dengan konsisten setiap hari berturut-turut dengan didampingi asupan cairan yang adekuat, menghindari paparan sinar matahari, menggunakan tabir surya, dan modifikasi lingkungan.

A common issue in the elderly is impaired skin integrity because aging decreases physiological function. A common skin issue among the elderly is xerosis, or dry skin. Age, dependence level, fluid intake, and environmental elements including temperature, humidity, and sun exposure are risk factors that affect the development of xerosis in the elderly. To increase skin moisture and stop future deterioration, nursing intervention skin care are necessary for elderly adults who complain of xerosis. Skin washing and emollient therapy utilizing topical substances like virgin coconut oil and aloe vera make up skin care. This case study intends to demonstrate how skin care can be used to address the issue of weakened skin integrity in the elderly. This case study intends to demonstrate how skin care can be used to treat elderly xerosis patients who have decreased skin integrity. According to the analysis's findings, the Overall Dry Skin Score (ODSS) scale decreased from 3 (severe) to 2 (moderate) after 12 days of nursing intervention. In conclusion, one of the fundamental nursing care for xerotic skin integrity issues in the elderly can be skin care. This intervention will be more effective if used consistently every day in a row along with proper fluid intake, minimizing sun exposure, utilizing sunscreen, and environmental adjustment."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aini Rahmi
"Salah satu masalah kesehatan lansia yang disebabkan oleh perubahan fisiologis yaitu penurunan fungsi kognitif yang merupakan bagian dari demensia. Demensia merupakan hilangnya kognitif secara progresif ditandai dengan penurunan kemampuan mengingat, memahami, menilai, membuat keputusan, dan perubahan perilaku. Masalah keperawatan yang menggambarkan penurunan kognitif yaitu kerusakan memori. Tujuan dari penulisan yaitu menjelaskan asuhan keperawatan kerusakan memori pada lansia di Sasana Tresna Werdha Ria Pembangunan Cibubur dengan instrumen evaluasi berupa Mini Mental State Examination, dan Clinical Dementia Rating. Kerusakan memori merupakan ketidakmampuan mengingat beberapa informasi atau keterampilan perilaku yang ditandai dengan disorientasi waktu dan tempat, ketidakmampuan mempelajari dan mengingat informasi lama dan baru, serta mudah lupa. Salah satu intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah kerusakan memori pada lansia yaitu Cognitive stimulation therapy. CST dilakukan selama dua minggu dengan frekuensi tujuh kali pertemuan dengan 14 sesi. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa klien mengalami peningkatan skor MMSE dari 18 menjadi 23 dan CDR terjadi peningkatan skor pada komponen memori dari 1 menjadi 0,5, orientasi dari gangguan sedang (2) ke ringan (1), serta pengambilan keputusan berubah dari gangguan berat (3) ke gangguan sedang (2).

One of the most common health problems in older adult caused by physiological changes is the decline in cognitive function which is part of dementia. Dementia is a progressive cognitive los characterized by the decrease of ability to remember, understand, judge, make decisions, and change behavior. Nursing problems that explains cognitive decline is impaired memory. The purpose of this case study is to describe the result of nursing care for older adult at Sasana Tresna Werdha Ria Pembangunan Cibubur, using instruments such of Mini Mental State Examination, and Clinical Dementia Rating to evaluate cognitive status. Impaired memory is inability to remember or recall bits of information or behavioral skills characterized by disorientation of time and place, inability to learn and remember old and new information, and forgetfulness. One of the nursing interventions to solve impaired memory is with cognitive stimulation therapy stimulation. CST has been done for two weeks with frequency seven times and 14 sessions. The result obtained indicate that the client experiencing an increase in MMSE score from 18 to 23 and CDR increased score on the memory component from 1 to 0.5, the orientation of moderate (2) to mild (1), and decision making changed from severe( 3) to moderate (2)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khairrunnisa
"Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang banyak dijumpai pada lansia. Penurunan kondisi secara fisiologis pada sistem kardiovaskular akibat menua, menyebabkan risiko terjadinya hipertensi pada lansia semakin tinggi. Gaya hidup yang berisiko dapat memunculkan masalah hipertensi pada lansia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan dengan masalah keperawatan perilaku kesehatan cenderung berisiko pada lansia yang menderita hipertensi melalui penerapan terapi relaksasi Benson. Terapi relakasasi Benson dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan dengan durasi 10 menit tiap sesinya. Hasil menujukkan adanya penurunan tekanan darah sebesar 3-6 mmHg pada tekanan sistolik dan 2-3 mmHg pada tekanan diastolik setelah dilakukannya intervensi relaksasi Benson. Intervensi Relaksasi Benson dapat menjadi alternatif dalam mengontrol hipertensi. Intervensi ini dapat diterapkan dalam intervensi keperawatan karena mudah untuk dilakukan, tidak memerlukan biaya, dan tidak ada efek samping yang ditimbulkan. Disarankan ketika akan melakukan intervensi relaksasi Benson diperlukan kondisi lingkungan yang kondusif berupa lingkungan yang tenang, tidak ada distraksi, dan suhu lingkungan yang nyaman agar relaksasi berjalan secara maksimal.

Hypertension is a non-communicable disease that is often found in the elderly. The physiological decline in the cardiovascular system due to aging causes the risk of hypertension in the elderly to be higher. A risky lifestyle can lead to hypertension problems in the elderly. This scientific work aims to describe nursing care with risk-prone health behavior problems in the elderly who suffer from hypertension through the application of Benson relaxation therapy. Benson's relaxation therapy was carried out in 4 meetings with a duration of 10 minutes per session. The results showed a decrease in blood pressure of 3-6 mmHg in systolic pressure and 2-3 mmHg in diastolic pressure after Benson's relaxation intervention. Benson Relaxation Intervention can be an alternative in controlling hypertension. This intervention can be applied in nursing interventions because it is easy to do, does not require costs, and has no side effects. It is recommended that when carrying out a Benson relaxation intervention, a conducive environmental condition is needed in the form of a calm environment, no disturbance, and a comfortable environmental temperature so that relaxation can run optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Miranti Nur Fitriana
"ABSTRAK
Proses penuaan dan masalah kesehatan perkotaan dapat menyebabkan penurunan fungsi tidur pada lansia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mendapatkan analisis asuhan keperawatan pada lansia dengan insomnia melalui terapi relaksasi: warm footbath dan massase terapeutik di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Ciracas. Intervensi terapi relaksasi warm footbath dan massase terapeutik dilakukan selama 30-45 menit setiap hari selama lima minggu. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa skor Insomnia Rating Scale dan Pittsburgh Sleep Quality Index menurun setelah dilakukan intervensi pada tiga klien selama 18 kali pada klien kelolaan, 16 kali pada klien resume pertama, dan 9 kali pada klien resume kedua. Pemberi pelayanan di panti dapat menerapkan intervensi terapi relaksasi warm footbath dan massase terapeutik sebagai upaya dalam mengatasi masalah insomnia pada lansia yang dilakukan setiap hari secara rutin pada malam hari saat lansia akan tidur.

ABSTRACT
The process of aging and urban health problems cause the decline of the sleep function in elderly. This study aims to analyze nursing care in elderly with insomnia through relaxation therapy warm footbath and therapeutic massage at Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Ciracas. The intervention was held for 30 45 minutes once per day during the five weeks. The results of this study showed that score of the Insomnia Rating Scale and Pittsburgh Sleep Quality Index decreased after 18 times interventions for main patients, 16 times interventions for main resume patients, and 9 times interventions for second resume patients. Service providers in nursing home can apply relaxation therapy everyday with warm footbath and therapeutic message when elderly will go to bad as a program to overcome the problem of the insomnia in elderly."
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Tamayanti
"Lansia merupakan tahap terakhir dari perkembangan dan pertumbuhan manusia ditandai dengan adanya penurunan berbagai sistema dan fungsi tubuh. Sistem muskuloskeletal merupakan salah satu fisiolgis yang berdampak seperti penurunan kekuatan otot, kekauan sendi dan redistribusi massa otot. Perubahan tersebut salah satunya mengakibatkan arthritis yang dapat bermanifestasi menjadi nyeri. Nyeri yang dirasakan lebih dari 3 bulan dapat dikageorikan menjadi nyeri kronik. Format pengkajian yang dilakukan penulis menggunakan metode palliative, quality, región, severity dan time (PQRST). Salah satu intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk menangani masalah nyeri kronik adalah physical exercise program. Physical exercise program dipilih sebagai metode untuk menurunkan skala nyeri. Hasil yang didapatkan selama delapan kali melakukan latihan ini, menunjukkan adanya penurunan rata-rata skala nyeri dari 5 menjadi 3,25. Sehingga terdpat penurunan rata-rata skala nyeri sebanyak 1,75. Latihan ini direkomendasikan untuk diterapkan di setting long-term care sebagai aktivitas latihan yang bisa dijadwalkan untuk menurunkan skala nyeri.

Elderly is the last stage of human development and growth which is characterized by a decrease in various systems and bodily functions. The musculoskeletal system is one of the physiological effects such as decreased muscle strength, joint loss and redistribution of muscle mass. These changes one of which resulted in arthritis that can manifest into pain. Pain that is felt for more than 3 months can be categorized into chronic pain. The assessment format conducted by the author uses the palliative, quality, region, severity and time (PQRST) methods. One of the nursing interventions that can be given to deal with chronic pain is the physical exercise program. Physical exercise program was chosen as a method to reduce pain scale. The results obtained for eight times doing this exercise, showed an average pain scale from 5 to 3.25. That there is a decrease in the average pain scale of 1.75. This exercise is recommended to be applied in a long-term care setting as an exercise activity that can be scheduled to reduce the pain scale."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Dwi Darmayanti
"Lansia merupakan individu tahap akhir perkembangan yang memiliki beberapa perubahan pada sistem tubuhnya. Sistem muskuloskeletal ialah sistem yang identik dengan perubahan yang sering terjadi pada lansia. Perubahan pada sistem tersebut berdampak pada menurunnya kekuatan otot, tulang dan sendi yang dapat mengakibatkan lansia mengalami jatuh. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan hasil asuhan keperawatan pada lansia yang memiliki masalah resiko jatuh. Format pengkajian morse fall scale (MFS) dan Timed up and Go test (TUG) digunakan untuk mengukur resiko jatuh klien. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk menangani masalah resiko jatuh ialah dengan latihan keseimbangan. Metode square stepping exercise (SSE) dipilih sebagai metode latihan keseimbangan yang digunakan. Hasil yang didapatkan selama memberikan asuhan kepererawatan menggunakan metode ini didapatkan peningkatan gaya berjalan klien yang lebih cepat saat dilakukan pengukuran awal dan akhir, lebih mahir melakukan gerakan latihan dan peningkatan kemampuan perpindahan kaki dari tiap pijakan latihan.  Latihan ini direkomendasikan untuk diterapkan di nursing home sebagai aktifitas latihan rutin untuk mencegah resiko jatuh lansia.

 


The elderly was the individuals which in the final stages of development. Musculosceletal system is a system that identical to frequent changes in the elderly. Changes in that system, have an impact on decreasing the strength of muscles, bones and joints which can cause elderly to fall. This paper aims to explain the results of nursing care to elderly who have a risk of fall. Morse fall scale (MFS) and Timed up and Go test (TUG) were used to measure risk of fall. Balance exercise is one of nursing intervention that can deal to risk of fall. The square stepping exercise (SSE) method was chosen as the balance exercise method used. The result obtained that there was increased gait during initial and final measurements; more skillfull when performing exercises movement and increased ability to move each steps. This exercise is recommended to be applied at nursing home as a new activities to prevent the risk of fall in elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Fauziyah
"ABSTRAK
Peningkatan populasi lansia di perkotaan dapat berdampak pada meningkatnya beban ketergantungan karena penurunan fungsi fisiologis, salah satunya adalah gangguan istirahat dan tidur. Panti sosial tresna werdha PSTW merupakan institusi pelayanan sosial yang berada di bawah naungan Dinas Sosial DKI Jakarta yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan lansia. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan insomnia menggunakan intervensi unggulan sleep hygiene. Intervensi sleep hygiene merupakan bentuk edukasi dan penerapan kebiasaan, lingkungan tidur yang baik serta aktivitas fisik. Intervensi ini dilakukan enam kali dalam seminggu dengan tiga puluh menit dalam satu kali intervensi. Hasilnya adalah skor Insomnia Severity Index ISI mengalami penurunan 12 skor dari skor awal 22 menjadi 10 dan dengan menggunakan the Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI hasilnya adalah terjadi penurunan skor dari 16 menjadi 8. Intervensi ini dapat meningkatkan durasi tidur dan kualitas tidur yang ditandai dengan gangguan tidur yang berkurang. Institusi pelayanan kesehatan lansia perlu melakukan sleep hygiene sebagai salah satu asuhan keperawatan lansia di wisma.

ABSTRACT
The increasing elderly population in urban areas can impact on increasing dependency burden because the decrease of physiological function, one of them is sleep disorder. Panti sosial Tresna werdha PSTW is an elderly social institution under the auspices of DKI Jakarta social service that aims to fulfill the needs and welfare for the elderly. This final thesis aims to analyze the nursing care in the elderly with insomnia using sleep hygiene intervention. Sleep hygiene interventions are a form of education and application of sleep habits, a good sleep environment and physical activity. This intervention was done at least six times a week for thirty minutes in every intervention. The result was that the score of Insomnia Severity Index decreased 12 scores with the score 22 to 10 and using the Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI resulted a decreased score from 16 to 8. This intervention can increase sleep duration and sleep quality marked by reduced sleep disorder. Elderly health care institutions should do sleep hygiene as one of nursing intervention."
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yarra Fadenia Benning
"Insomnia merupakan masalah tidur yang sering terjadi pada lansia. Sebanyak 67% lansia di Indonesia mengalami insomnia. Faktor risiko terjadinya insomnia antara lain faktor penyakit, lingkungan, penggunaan obat, dan gejala mental. Insomnia yang tidak ditangani dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup lansia. Terdapat beberapa penatalaksanaan non farmakologi dalam mengatasi insomnia, salah satunya dengan terapi musik. Terapi musik merupakan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia. Tujuan dari intervensi ini untuk mengetahui efektivitas terapi musik dalam mengatasi masalah insomnia pada pasien lansia. Intervensi dilakukan selama 2 kali dengan durasi 30 menit. Hasil intervensi yang dilakukan menunjukkan peningkatan jumlah jam tidur dari 5 jam menjadi 7 jam, kualitas tidur semula skor PSQI 15 menjadi 9, tidak kesulitan memulai tidur, dan segar saat bangun. Berdasarkan hasil tersebut, terapi musik dapat menjadi pilihan dalam mengatasi insomnia pada pasien lansia. Saran penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah jadwal latihan dan melibatkan keluarga saat melakukan intervensi.

Insomnia is a sleep problem that often occurs in the elderly. As much as 67% of elderly people in Indonesia experience insomnia. Risk factors for insomnia include disease, environment, drug use, and mental symptoms. Untreated insomnia can have an impact on decreasing the quality of life of the elderly. There are several non-pharmacological treatments for insomnia, one of which is music therapy. Music therapy is a nursing intervention that can be done to treat insomnia. The purpose of this intervention is to determine the effectiveness of music therapy in overcoming insomnia in elderly patients. The intervention was carried out for 2 times with a duration of 30 minutes. The results of the intervention show an increase in the number of hours of sleep from 5 hours to 7 hours, the quality of sleep from the original PSQI score 15 to 9, had no difficulty starting sleep, and was refreshed when waking up. Based on these results, music therapy can be an option in dealing with insomnia in elderly patients. Further research are expected to increase the number of exercise schedules and involve the family when intervening."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>