Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 213532 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ajeng Tri Yuniarti
"Stres menjalani kehidupan kampus dapat mempengaruhi kebahagiaan mahasiswa. Penelitian sebelumnya membuktikan kedekatan dengan alam yang tinggi membantu individu mengelola stres, secara tidak langsung akan mempengaruhi kebahagiaan hidupnya. Sejauh ini masih sedikit penelitian yang meneliti bagaimana hubungan ketiga variabel tersebut. Oleh karena itu penelitian ini ingin membuktikan apakah kedekatan dengan alam berperan sebagai moderator dalam hubungan stres kehidupan kampus dan kebahagiaan hidup pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan tiga instrumen kuesioner untuk mengukur ketiga variabel penelitian pada 277 mahasiswa. Hasil menunjukkan kedekatan dengan alam tidak memoderasi hubungan antara stres kehidupan kampus dan kebahagiaan hidup mahasiswa.

Stress in college life can affect student happiness. Previous research proves that nature relatedness is high, helping individuals manage stress, which will indirectly affect their happiness in life. So far, only a few studies have examined how these three variables relate. Therefore this study wants to prove whether nature relatedness acts as a moderator in the relationship between college life stress and happiness among college students. This study used three questionnaire instruments to measure the three research variables on 277 students. The results showed that nature relatedness did not have a significant effect on the college life stress and happiness life college students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rafi Abimanyu
"Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa kedekatan dengan alam berperan memiliki hubungan yang signifikan dalam peningkatan kesehatan mental dan pengurangan efek kecemasan maupun stres pada individu. Namun, masih terdapat inkonsistensi terkait hubungan tersebut dalam konteks pandemi. Di sisi lain, terdapat penelitian yang membuktikan bahwa resiliensi juga memiliki peran yang penting dalam menurunkan kecemasan individu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran moderasi resiliensi pada hubungan antara kedekatan dengan alam dan kecemasan pada mahasiswa yang sedang menjalani pembelajaran jarak jauh selama pandemi. Sejumlah 218 partisipan yang terdiri dari 173 orang perempuan dan 45 orang laki-laki Indonesia telah mengikuti penelitian ini dengan rentang usia 18 hingga 24 tahun (M = 20,72; SD = 1,22). Alat ukur dalam kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Skala Kedekatan Alam untuk mengukur kedekatan dengan alam, STAI untuk mengukur kecemasan, dan Resilience Scale untuk mengukur resiliensi. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kedekatan dengan alam dan kecemasan (r = -0,205; p < 0,01, two-tailed), dan tidak terdapat peran moderasi resiliensi pada hubungan antara kedekatan dengan alam dan kecemasan mahasiswa.

Many previous studies have proven that nature relatedness plays a significant role in improving mental health and reducing the effects of anxiety and stress on individuals. However, there are still inconsistencies between one study and another regarding this relationship. There are also studies that prove that resilience also has an important role in reducing individual anxiety. This study aims to examine the moderating role of resilience in the relationship between nature relatedness and anxiety among students undergoing distance learning during the pandemic. A total of 218 participants consisting of 173 women and 45 men participated in this study with an age range of 18 to 24 years (M = 20,72; SD = 1,22). The measuring instruments in the questionnaire used in this study include the Nature Relatedness Scale to measure nature relatedness, the State Anxiety Inventory to measure anxiety, and the Resilience Scale to measure resilience. The results of the analysis of this study indicate that there is a significant negative relationship between nature relatedness and anxiety (r = -0.205; p<0.01, two-tailed), but there is no moderating role of resilience in the relationship between nature relatedness and student anxiety."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selma Amyra Ivanza
"Perilaku berkelanjutan merupakan hal yang penting untuk dimiliki mahasiswa yang dipercaya sebagai agen perubahan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kedekatan dengan alam secara konsisten terbukti sebagai prediktor perilaku pro-lingkungan, namun masih sedikit penelitian yang meneliti hubungan kedekatan alam dengan perilaku berkelanjutan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara kedekatan dengan alam dengan perilaku berkelanjutan serta hubungan apa yang terjalin pada kedekatan dengan alam dan perilaku berkelanjutan secara spesifik pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional dengan target partisipan mahasiswa aktif. Data diperoleh melalui kuesioner yang bersifat daring. . Partisipan yang didapatkan memiliki rentang usia 18 - 27 tahun (M = 20.89, SD = 1.471) dan terdiri atas 35 laki-laki dan 203 perempuan (M = 1.85, SD= 0,355). Penelitian ini menggunakan analisis statistik Pearson Correlation dan regresi linear sederhana. Hasil yang ditemukan pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kedekatan dengan alam dan perilaku berkelanjutan, dimana kedekatan dengan alam secara signifikan dapat memprediksi perilaku berkelanjutan r(238) = , R2 = 0.402, F(1,236) = 158.730, p < 0.01. Implikasi dari penelitian ini sebagai dasar urgensi pendidikan berbasis kepedulian lingkungan untuk meningkatkan kedekatan dengan alam pada individu sehingga harapannya akan meningkatkan perilaku berkelanjutan di Indonesia.

It is crucial for college students who are believed to be the agents of change to have sustainable behavior. From previous research, it is understood that nature relatedness has consistently been proven to be a predictor of pro-environmental behavior, but there are only a handful of studies that discuss the relationship between nature relatedness and sustainable behavior. Therefore, this study aims to see whether or not there is a relationship between nature relatedness and sustainable behavior, and what kind of relationship exists between both of the variables, specifically in college students. This study applies correlational research design with active college students as the participants. The data were obtained from an online questionnaire. The participants who were obtained had an age range of 18 - 27 years (M = 20.89, SD = 1,471), consisted of 35 males and 203 females (M = 1.85, SD = 0.355). This research utilizes Pearson Correlation statistical analysis and simple linear regression. The results found in this study indicate that there is a positive and significant relationship between nature relatedness and sustainable behavior, where nature relatedness can significantly predict sustainable behavior r(238) = , R2 = 0.402, F(1,236) = 158.730, p < 0.01. The implication of this study is to serve as the basis for the urgency of environmental awareness based education to increase the nature relatedness in individuals in hope that it will increase sustainable behavior in Indonesia."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcellina Yovita
"Selama menghadapi proses adaptasi, mahasiswa tahun pertama rentan mengalami stres akademik yang tinggi. Berbagai usaha dapat dilakukan untuk menurunkan pengaruh stres akademik terhadap subjective well being (SWB) salah satunya dengan memiliki tingkat optimisme yang tinggi. Dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana pengaruh optimisme dalam memoderasi pengaruh stres akademik terhadap SWB. Terdapat 4 alat ukur yang digunakan, meliputi The Positive Affect and Negative Affect Schedule (Watson et al. 1988), The Satisfaction With Life Scale (Diener et al. 1985), Student-life Stress Inventory (Gadzella, 1994), dan Life Orientation Test-Revised (Scheier & Carver, 1994). Dari 215 partisipan ditemukan bahwa stres akademik secara signifikan menurunkan SWB (t(213)=-7,119, p<0,05), dimana 18,8% varians dari skor SWB dapat dijelaskan oleh stres akademik. Optimisme secara signifikan meningkatkan subjective well-being (t(213)=5,271, p<0,05), dimana 11,1% varians dari skor SWB dapat dijelaskan oleh optimisme. Walaupun demikian, peningkatan optimisme tidak memperlemah pengaruh stres akademik terhadap subjective well-being pada mahasiswa tingkat pertama (t(211)=0,491, p>0,05), dimana 24,5% dari skor SWB dapat dijelaskan oleh stres akademik dan optimisme. Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan bahan dalam penyusunan intervensi pada mahasiswa yang memiliki masalah dalam prestasi akademis yang disebabkan oleh stres akademis.

The first-year undergraduate students are prone to academic stress. Various ways can be done to reduce the influence of academic stress on subjective well-being, one of which by having a high level of optimism. This study examined the effect of academic stres on subjective well-being with optimism as the moderator among first year undergraduates. This study used 4 measures, which were the Positive Affect and Negative Affect Schedule (Watson et al. 1988), the Satisfaction With Life Scale (Diener et al. 1985), the Student-Life Stress Inventory (Gadzella, 1994), and the Life Orientation Test-Revised (Scheier & Carver, 1994). This study found that academic stress descreased subjective well-being significantly (t(213)=-7,119, p<0,05), where 18,8% of SWB variance was explained by academic stress. On the other hand, optimism increased subjective well-being significantly (t(213)=5,271, p<0,05), where 11,1% of SWB variance was explained by optimism. Nevertheless, the increase in optimism did not lessen the influence of academic stress on subjective well-being among first-year undergraduate students (t(211)=0,491, p>0,05), where 24,5% of SWB variance was explained by academic stress and optimism. This research is useful in providing material for the preparation of interventions on students who have problems in academic performance due to academic stress."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S62788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nendra Yelena Sarina
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara stres akademis dengan psychological well being pada mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 122 mahasiswa tingkat pertama berusia 17-20 yang sedang menempuh semester dua di Universitas Indonesia. Pengukuran psychological well-being menggunakan alat ukur Ryff?s Psychological Well- Being Scale (1995) yang telah diadaptasi oleh Yorike dan rekan-rekan payung penelitian psychological well-being tahun 2011. Pengukuran stres akademis menggunakan alat ukur Student-Life Stress Inventory yang dikembangkan oleh Gadzella (1994) dan telah diadaptasikan ke dalam konteks bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil penghitungan korelasi Pearson Product Moment, diperoleh hubungan yang negatif dan signifikan antara stres akademis dan psychological well -being pada mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia. Semakin tinggi skor stres akademis yang dimiliki maka semakin tinggi skor psychological wellbeing, begitu pula sebaliknya.

The objective of this research is to find the corelation between academic stress and psychological well-being among first-year college students in Universitas Indonesia . The participant for this research were 122 students aged 17-20 whose studied at the second term in Universitas Indonesia. Psychological well-being was measured with Ryff?s Psychological well-being Scale (1995) which was constructed by Carol D. Ryff and had been adapted to Indonesian context by Yorike and colleagues in 2011. Academic stress was measured with Student-Life Stress Inventory which constructed by Gadzella and had been adapted to Indonesian context. The coefficient of Pearson Product Moment correlation showed that there is negative and significant correlation between psychological well being and academic stress among first-year college students in Universitas Indonesia. The more academic stress suffered by first-year college students, the lower score of psychological well being they have and vice versa."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Izza Auzan Ilma
"Tingginya tuntutan akademik akibat Revolusi Industri 4.0 mempengaruhi stres akademik yang dimiliki oleh mahasiswa sarjana saat ini. Salah satu kemampuan yang dapat membantu mahasiswa menghadapi stres akademik adalah learned resourcefulness Terkait dengan situasi sulit, kehadiran self-compassion diprediksi berperan dalam menjelaskan kekuatan hubungan antara learned resourcefulness dan stres akademik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara learned resourcefulness dan stres akademik pada mahasiswa sarjana di Indonesia dengan self-compassion sebagai moderator. Pengambilan data pada penelitian dilakukan secara daring melalui penyebaran kuesioner yang memuat alat ukur Perception of Academic Stress Scale (PASS), Self Control Schedule (SCS), dan Self Compassion Scale (SCS). Berdasarkan hasil analisis terhadap 151 partisipan, self-compassion tidak memberikan peran signifikan pada hubungan antara learned resourcefulness dan stres akademik, F(3,147) = 14.712, p > .05. Namun demikian, hasil analisis juga menemukan adanya hubungan langsung dari  variabel learned resourcefulness (b = -.073, p < .05) dan self-compassion (b = -3.3984, p < .05) terhadap stres akademik. Diskusi mengenai hasil dan implikasi penelitian ini akan dibahas lebih lanjut.

The high academic demands due to the Industrial Revolution 4.0 affect the academic stress experienced by undergraduate students. Learned resourcefulness is one of the skills that can help students deal with academic stress. Related to difficult situations, the presence of self-compassion is predicted to play a role in explaining the strength of the relationship between learned resourcefulness and academic stress. The purpose of this study is to investigate the relationship between learned resourcefulness and academic stress in Indonesian undergraduate students, with self-compassion as a moderator. The data used for the research was collected online through the distribution of questionnaires containing Perception of Academic Stress Scale (PASS), Self Control Schedule (SCS), dan Self Compassion Scale (SCS). Based on the analysis of 151 participants, self-compassion did not significantly influence the relationship between learned resourcefulness and academic stress, F(3,147) = 14.712, p > .05. However, the results of the analysis also found a direct relationship between learned resourcefulness (b = -.073, p < .05) and self-compassion (b = -3.3984, p < .05) on academic stress. The research's findings and implications will be discussed further."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ansharni Fernanda
"Telah cukup banyak penelitian yang membuktikan bahwa kedekatan dengan alam berperan terhadap kebahagiaan. Namun, temuan mengenai hubungan antara kedekatan alam dan stres masih relatif sedikit. Temuan lain juga menunjukkan bahwa orang-orang yang merawat tanaman dan binatang memiliki kedekatan dengan alam yang tinggi. Berangkat dari fenomena di masa pandemi Covid-19 ini, karena makin banyak orang yang memiliki hobi merawat tanaman dan binatang, maka ada dua pertanyaan penelitian yang ingin dijawab: 1. Apakah kedekatan alam berperan negatif dalam penurunan stres; 2. Apakah kegiatan hobi merawat tanaman dan binatang ini berperan sebagai moderator pada hubungan variabel kedekatan dengan alam dan stres? Data didapatkan dari 310 responden laki-laki maupun perempuan, dengan rentang usia 18 dan 60 tahun. Alat ukur yang digunakan adalah PSS (Perceived Stres Scale) dan NRS (Nature Relatedness Scale). Kuesioner disebarkan secara daring. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedekatan dengan alam memang berperan memprediksi stres secara negatif, dan hanya hobi merawat tanaman yang berperan terhadap penurunan stres pada responden. Temuan ini menunjukkan pentingnya kedekatan dengan alam dan merawat tanaman, untuk penurunan stres, khususnya di masa pandemi covid-19 ini. Selain itu, temuan ini juga penting sebagai masukan tentang kebijakan berbasis lingkungan.

Over the years, research has proven a relation between Nature Relatedness and Happiness. However, research has little to none proven relation between Nature Relatedness and Happiness. Other research showed that people caring for animals and plants exhibit a high level of Nature Relatedness. Departing from the phenomenon of increasing interest in caring for animals and plants during the COVID-19 pandemic, this research aims to answer two scientific questions: (1) does Nature Relatedness affect stress reduction negatively?; (2) Does caring for animals and plants activities play a role of moderator between Nature Relatedness and Stress? This research will use Perceived Stress Scale (PSS) and Nature Relatedness Scale (NRS) to test the hypothesis. Research participants for this study are adults between the ages of 18 and 60 (N=310; 90 Male, 220 female). Results show that Nature Relatedness does indeed play a role in predicting Stress negatively; and just the activities of caring for plants take on a role in predicting Stress Reduction. These findings indicate numerous benefits for mental health that are given by Nature Relatedness and caring for animals and plants, particularly in Stress Reduction during this COVID-19 pandemic. Furthermore, these findings also promote mental health through the means of planting and the importance of environmental policy."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masreni R.
"Tingkat stres pada mahasiswa dapat mempengaruhi kualitas tidur dan dapat mempengaruhi munculnya gangguan tidur. Penelitian ini membahas mengenai hubungan tingkat stres dengan gangguan tidur pada mahasiswa tingkat akhir FIK UI. Penelitian menggunakan desain deskriptif korelatif. Sampel berjumlah 70 mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan angkatan 2011. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Responden mengisi kuesioner berupa data demografi, 20 pernyataan kuesioner tingkat stres, dan 7 pertanyaan mengenai tidur SMH Questionnarie.
Melalui hasil analisis chi square menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat stres dengan gangguan tidur (p value 0,018; α 0,05). Hasil menunjukkan mahasiswa dengan tingkat stres sedang dan mengalami gangguan tidur (67,6%); mahasiswa dengan tingkat stres ringan dan mengalami gangguan tidur (36,4%). Rekomendasi yang dapat dilakukan oleh perawat pada mahasiswa adalah melakukan manajemen stres dan meningkatkan kualitas tidur.

This study used descriptive correlative design which anime to identify the relationship between stress levels and sleep disturbance in college students. This research was using sample amounted 70 students come from Faculty of Nursing University of Indonesia. Researcher also used simple random sampling. Respondents were given questionnaires which was consists of 3 statements about demographic data, 20 statements about the level of stress, and 7 statements of sleep disturbance SMH questionnaires.
The result showed there was bound relationship between stress levels and sleep disturbance (p value 0,018; α 0,05). Result showed students with moderate levels of stress and the incidence of sleep disturbance (67,6%); and students with mild stress levels and the incidence of sleep disturbance (36,4%). The recommendations can be done by nurses is performing management of stress and improve the quality of sleep.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elyska Imardini
"Situasi yang menekan dapat dialami oleh siapapun. Individu dapat mengalami stres akibat peristiwa hidup yang besar dan masalah hidup sehari-hari, dan stres yang bersifat kumulatif pada kehidupan seseorang dapat memprediksi hasil buruk pada kesehatan mental. Dalam mengatasi efek negatif dari kesulitan, kedekatan dengan alam dan makna hidup dapat berperan penting dalam membantu individu beradaptasi dan memperoleh hasil yang positif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran makna hidup serta dimensi-dimensinya yakni accomplished life, exciting life, principled life, purposeful life, dan valued life dalam memediasi hubungan antara kedekatan dengan alam dan resiliensi pada 175 partisipan dengan rentang usia 18–63 tahun (M = 25,00). Analisis data dilakukan dengan menggunakan PROCESS Macro Model 4 dari Hayes. Penulis menemukan bahwa makna hidup secara keseluruhan, maupun dimensi accomplished life, dan dimensi exciting life memediasi secara penuh hubungan antara kedekatan dengan alam dengan resiliensi. Sementara itu, peran mediasi dari dimensi principled life, purposeful life, dan valued life tidak signifikan.

Anyone can experience stressful situations. Individuals can experience stress from major life events and everyday life problems, and stress that is cumulative in a person's life can predict adverse outcomes for mental health. In overcoming the negative effects of adversity, nature relatedness and the meaning in life can play an important role in helping individuals adapt and achieve positive results. The purpose of the present research is to investigate the role of meaning in life and its dimensions, namely accomplished life, exciting life, principled life, purposeful life, and valued life, in mediating the relationship between nature relatedness and resilience in 175 participants with an age range of 18–63 years (M = 25,00). Data analysis was performed using Process Macro Model 4 from Hayes. This study found that meaning in life in general, along with the accomplished life dimension, and the exciting life dimension fully mediated the relationship between nature relatedness and resilience. Meanwhile, the mediating role of the dimensions of principled life, purposeful life, and valued life was not significant"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Junita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan dari tingkat stres dengan strategi emotion-focused coping: fangirling/fanboying pada mahasiswa, khususnya mahasiswa Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan teknik cluster random sampling. Penelitian ini melibatkan 439 mahasiswa di Universitas Indonesia, Data analisis dengan menggunakan Chi-Square untuk mengetahui hubungan yang bermakna antara tingkat stres dan strategi emotion-focused coping: fangirling/fanboying berdasarkan bentuk, waktu, dan durasi kegiatan. Hasil uji statistik diperoleh p=0,019 berdasarkan bentuk kegiatan dan <0,001 berdasarkan durasi kegiatan, artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan strategi emotion-focused coping: fangirling/fanboying pada mahasiswa berdasarkan bentuk dan durasi kegiatan. Sedangkan untuk waktu kegiatan, didapatkan p=0,814, artinya tidak terdapat adanya hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan strategi emotion-focused coping: fangirling/fanboying pada mahasiswa berdasarkan waktu kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres pada mahasiswa Universitas Indonesia berada pada tingkat sedang (73,8 %), tingkat ringan (11,8%), dan tingkat tinggi (14,4%). Kesimpulannya, mahasiswa harus menemukan bentuk kegiatan strategi koping yang tepat bagi dirinya yang dilakukan dalam durasi waktu yang tepat dan terbatas agar tidak memberikan dampak yang buruk bagi tingkat stres mahasiswa.

This research aims to identify the relationship between stress levels and emotion-focused coping strategies: fangirling/fanboying in students, especially University of Indonesia students. This study used a cross-sectional design with cluster random sampling technique. This research involved 439 students at the University of Indonesia. Data analysis used Chi-Square to determine the significant relationship between stress levels and emotion-focused coping strategies: fangirling/fanboying based on the form, time and duration of the activity. The statistical test results obtained p=0.019 based on the form of activity and <0.001 based on the duration of the activity, meaning that there is a significant relationship between stress levels and emotion-focused coping strategies: fangirling/fanboying in students based on the form and duration of the activity. Meanwhile, for activity time, p=0.814 was obtained, meaning that there was no significant relationship between stress levels and emotion-focused coping strategies: fangirling/fanboying in students based on activity time. The research results showed that the stress level of University of Indonesia students was at a moderate level (73.8%), mild level (11.8%), and high level (14.4%). In conclusion, students must find the right form of coping strategy activity for themselves which is carried out in the right and limited time duration so that it does not have a bad impact on the student's stress level."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>