Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104713 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuli Fajriyanti
"Penghayat kepercayaan adalah salah satu bagian dari keberagaman kebudayaan yang ada dalam masyarakat Indonesia. Penghayat kepercayaan lahir dari perkembangan budaya dan filsafat nenek moyang yang diajarkan secara turun temurun  sebagai pedoman yang dipegang teguh. Namun, ada pihak-pihak seperti kelompok agama islam yang secara nyata menyebabkan kelompok penghayat kepercayaan mulai kehilangan identitas dan mencari upaya lain dalam mempertahankan identitas mereka. Penelitian ini dihimpun melalui observasi partisipan dan wawancara mendalam. Temuan dari penelitian ini adalah adanya faktor-faktor yang menyebabkan semakin berkurangnya keikutsertaan anggota kelompok dan adanya konversi yang terjadi dari penghayat kepercayaan menjadi penganut salah satu agama. Terjadinya penurunan anggota menyebabkan kelompok kepercayaan mencoba berkesenian sebagai salah satu upaya dalam mempertahankan identitas dan berlindung dari stigma negatif masyarakat. Dengan demikian, berkesenian menjadi sebuah alat selain melestarikan kebudayaan juga rasa aman bagi penghayat dalam melaksanakan tradisi dan ajaran mereka.

Believers of 'unofficial religion' are one part of the diversity of cultures. The believers were born from the cultural and philosophical development of the ancesrors traditionally taught as a solidly held guide. However, there is an Islmaic religious group thai in reality causes believers of 'unofficial religion' groups to lose their identity and seek other attempts at maintaining their identity. This research was collected through participant observation and in-depth interviews. The findings of this study are the factors that cause a reduction in the participation of group members and the conversion that occurs from believers of 'unofficial religion' to become believers of one religion. The work of declining members has led the groups to try and do their arts as part of the effort to preserve their identity and protect themselves from the negative stigma of society. Thus, artistry becomes a tool in addition to preserving culture as well as a sense of security for followers in carrying out their traditions and teachings."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Azmi Hanifati
"Seiring dengan perkembangan teknologi, beberapa brand skin care mengajak para influencer atau beberapa reviewer produk terkenal untuk memasarkan dan mengenalkan produk mereka, baik itu di media sosial Instagram maupun di kanal YouTube. Selain kedua platform tersebut, terdapat juga di beberapa platform media digital lain, salah satunya di aplikasi bernama Female Daily yang dikembangkan oleh Female Daily Network. Penelitian ini membahas penilaian konsumen dalam ulasan produk lokal untuk perawatan kulit wajah dengan menggunakan analisis appraisal. Dalam sebuah ulasan terdapat penilaian. Sebagai contoh, ketika konsumen mengulas sebuah produk, muncul kata-kata seperti bagus, jelek, direkomendasikan, suka sekali, dan lain-lain. Kata-kata tersebut merupakan penilaian (appraisal theory). Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menjelaskan bentuk-bentuk penilaian yang muncul dalam ulasan produk lokal perawatan kulit wajah pada aplikasi Female Daily. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan cara simak catat.

Hasil penelitian ini adalah (1) dalam ulasan produk lokal untuk perawatan kulit wajah pada aplikasi Female Daily terdapat bentuk evaluasi yang terdiri atas sistem appraisal, yaitu sikap, pemosisian, dan graduasi; (2) setiap fungsi dalam sistem appraisal memiliki kecenderungannya masing-masing. Pada subsistem sikap dalam ulasan terdapat afeksi, penghakiman, dan apresiasi. Dari ketiga subsistem sikap tersebut, ketiganya memiliki kecenderungan positif. Kecenderungan ulasan lebih banyak menggunakan apresiasi daripada afeksi dan penghakiman. Sistem appraisal pemosisian terdapat kecenderungan heteroglos. Hal itu menunjukkan bahwa pengguna melibatkan dirinya dengan produk yang dinilai. Sistem appraisal graduasi memiliki kecenderungan jenis daya (force). Hal itu menunjukkan bahwa pengguna bermaksud untuk meninggikan atau merendahkan nilai produk.


Along with the development of technology, several skin care brands involve several influencers or famous product reviewers to promote and introduce their products, both on social media Instagram and YouTube. Beside that, there also on several other digital media platforms, one of which is in an application called Female Daily that was developed by Female Daily Network. This study discusses customer ratings in local product reviews for facial skin care using appraisal analysis. There is a rating in a review. For example, when costumers give product reviews, there will be words like good, bad, recommended, like, etc. Those words are a form of assessment (appraisal theory). The aim of this study is to identify and explain the forms of assessment that appear in local skin care product reviews in Female Daily application. This study uses descriptive qualitative method with note-taking technique.

The results of this study are (1) in the local products review for facial skin care in Female Daily application, there is a form of evaluation consisting of the appraisal system, which are attitude, positioning, and graduation; (2) each function in the appraisal system has their tendencies. In the attitude subsystem of a review, there are affection, judgment, and appreciation. From the three attitude subsystems, they all have positive tendencies. The tendency for the reviews uses appreciation more than affection and judgment. The positioning appraisal system has a heteroglossia tendency. It shows that the users involved themselves with the assessed product. Graduation appraisal system has a tendency to force. It shows that the user tends to raise or lower the value of the product."

Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ravendra Pratama
"Kritik sosial yang terdapat dalam cerkak Pasa Ing Paran (2020) (PIP) karya Impian Nopitasari adalah kritik terhadap pemerintah Indonesia. Hal ini menjadi salah satu alasan mendasar mengapa PIP menarik diteliti. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan kritik sosial dalam PIP melalui teori sosiologi sastra, serta kaitannya dengan kejadian di dunia nyata yang memicu munculnya kritik tersebut. Dalam penelitian ini diterapkan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kritik sosial yang terkandung dalam PIP ditujukan kepada pemerintah Indonesia, yaitu kritik terhadap kebijakan pemerintah Indonesia yang dianggap tidak membantu kondisi ekonomi rakyat di masa pandemi Covid-19. Kritik sosial tersebut ditunjukkan oleh tokoh Puguh yang menyesali tindakannya mengikuti anjuran pemerintah Indonesia, yaitu memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan tidak pulang kampung, namun pemerintah Indonesia tidak memberikannya bantuan ekonomi walaupun ia telah mengikuti anjuran tersebut. Kritik tersebut merupakan tanggapan dari pengarang PIP terhadap kurangnya efektivitas bantuan ekonomi dari pemerintah Indonesia di masa pandemi Covid-19, serta kritik tersebut berkontribusi pada budaya kritik dalam karya sastra Jawa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kritik sosial dalam PIP ditujukan kepada pemerintah Indonesia, berkontribusi kepada budaya kritik dalam kesusastraan Jawa, dan merupakan tanggapan dari masalah di lingkungan tempat hidup pengarangnya, yaitu pandemi Covid-19 di Indonesia.

Social commentary within Pasa Ing Paran (2020) (shortened as PIP) by Impian Nopitasari is a critic towards Indonesian government. It is one of the reasons why PIP is interesting to be researched. The purpose of this research is to reveal the social commentary within PIP by using literary sociology theory, as well as the relationship with real life events which inspired that criticism in PIP. This research uses the descriptive qualitative method. Result of this research shows that the social commentary within PIP is addressed towards the Indonesian government, which is a criticism toward the policies of the Indonesian government during the Covid-19 pandemic that is considered unhelpful for the economic situation of Indonesian people. The social commentary within PIP is shown through Puguh, who regretted his choice of following the suggestion of the Indonesian government to not return to his village in order to stop the spread of Covid-19, as the Indonesian government doesn’t give him economic help despite him following their suggestion. That criticism is a response from the author of PIP towards the ineffective economic assistance from the Indonesian Government during the Covid-19 pandemic, as well as the criticism within PIP being a contribution towards criticism within Javanese literature. The conclusion of this research is social commentary within PIP is addressed towards the Indonesian government, contributes towards criticism within Javanese literature, and a response from the author regarding problems within her living environment, which is the Covid-19 Pandemic in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Nabila Qonita
"Artikel ini membahas tentang kritik yang disampaikan oleh Mahbub Djunaidi mengenai kondisi sosial politik Orde Baru melalui rubrik Asal Usul. Rubrik ini dihadirkan oleh harian Kompas sebagai alternatif dalam menyampaikan persoalan sosial politik yang sulit untuk disajikan dalam kolom berita. Sebab pada masa itu kritik tidak bisa ditampilkan dengan leluasa. Kajian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari lima tahapan yakni pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Rubrik Asal Usul menjadi sumber utama yang disandingkan dengan sumber lainnya seperti surat kabar sezaman, buku, jurnal, serta wawancara. Kajian ini berbeda dengan kajian terdahulu yang cenderung membahas peran serta pemikiran Mahbub dalam artikel di berbagai surat kabar. Fokus kajian ini adalah untuk melihat cara Mahbub mengkritisi isu-isu sosial politik di masa Orde Baru dalam rubrik Asal Usul secara spesifik. Kajian ini membuktikan bahwa Mahbub secara aktif menggunakan rubrik Asal Usul sebagai ruang untuk merefleksikan sekaligus mengkritik persoalan sosial politik di masa itu. Hal ini dapat dilihat melalui tulisan-tulisan Mahbub yang bertendensi kritik terkait kinerja DPR dan kondisi masyarakat kecil. Dalam penyajiannya, Mahbub kerap menggunakan gaya satire dan humor untuk membalut kritiknya.

This article discusses the criticism conveyed by Mahbub Djunaidi regarding the socio-political conditions of the New Order through rubric Asal Usul. This rubric was presented by Kompas as an alternative to conveying socio-political issues that are difficult to present in the news column. Because at that time criticism could not be displayed freely. This study uses the historical method which consists of five stages, topic selection, heuristic, verification, interpretation, and historiography. Rubric Asal Usul is the main source alongside other sources such as newspapers, books, journals, and interviews. This study is different from previous studies which tend to discuss the role and thoughts of Mahbub in articles in various newspapers. The focus of this study is to look at Mahbub's way of criticizing socio-political issues during the New Order era specifically in Asal Usul. This study proves that Mahbub actively used rubric Asal Usul as a space to reflect and criticize socio-political issues at that time. This can be seen through Mahbub's writings which tend to be critical of The House of Representatives of the Republic of Indonesia's performance and the condition of the poor community. In his presentations, Mahbub often uses satire and humor to cover his criticisms."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Machado de Assis, Joaquim Maria
New York: Oxford University Press, 1997
869.3 MAC p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Lindyastuti Setiawati
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1999/2000
305.895 983 LIN k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Imas Cempaka Mulia
"Skripsi ini membahas mengenai pengembangan kawasan agropolitan di Kota Banjar Jawa Barat melalui program agribisnis dalam rangka pencapaian visi sebagai daerah dengan basis pertanian yang maju. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi lapangan dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program agribisnis dibagi menjadi dua sub sistem yaitu sub sistem agribisnis hulu dan sub sistem agribisnis hilir dan berjalan dengan cukup baik. Disisi lain, masih terjadi banyak masalah dalam setiap pelaksanaannya karena minimnya dukungan swasta dan masih adanya pengelolaan kelembangaan yang bersifat tradisional.

This thesis discusses the development of agropolitan in Banjar, West Java through agribusiness program in order to achieve the vision of a region with advanced agricultural base. This research was conducted using a qualitative approach through fieldwork and literature studies. The results showed that the agribusiness program divided into two sub-systems, namely upstream agribusiness and downstream agribusiness subsystems. Both subsystem work well. On the other
hand, many problems still occur. It is caused by the lack of the support from private sector and the institutional management that forced using the traditional system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizadini M.
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh suatu gambaran tentang jaringan komunikasi dalam sebuah sistem, khususnya dalam konteks mempertahankan budaya setempat. Untuk itu dipilih jaringan yang terdapat di Banjar Pengabetan, Desa Adat Kuta, Bali. Jaringan komunikasi yang diamati difokuskan pada hubungan antara generasi tua dan generasi berikutnya dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat. Di sini iklim komunikasi berperan penting dalam pencapaian tujuan kelompok tersebut. Dalam melihat arus-arus komunikasi dalam jaringan digunakan sosiometri sebagai alat untuk menganalisa dengan individu sebagai unit analisanya. Snowball sampling terbatas dipilih untuk mengumpulkan 20 orang responden. Dengan pola pengambilan sampel ini seorang responden secara otomatis akan merujuk pada seseorang lain dimana is biasa mengkomunikasikan suatu pesan tertentu. Dengan snowball sampling ini juga sekaligus akan terlihat arus-arus komunikasi yang membentuk jaringan. Hasil penelitian menunjukkan pesatnya pertumbuhan industri pariwisata di Bali menimbulkan kecemasan pada generasi tua akan melemahnya pengaruh budaya lokal pada anak-anak mereka. Kekhawatiran ini disampaikan kepada generasi mudanya melalui serangkaian aktivitas dalam banjar. Iklim komunikasi yang baik memperlancar pendekatan-pendekatan yang dilakukan kedua pihak untuk memperoleh pengertian yang sama tentang perlunya mempertahankan budaya lokal, sekaligus memudahkan kedua generasi untuk mencari jalan tengah. Dari iklim komunikasi tersebut terlihat adanya peran-peran penentu dalam jaringan yang merupakan tokoh-tokoh kunci dalam memperlancar tujuan banjar. Dari penelitian diperoleh kesimpulan bahwa generasi muda Bali yang tinggal dalam lingkungan banjar Pengabetan secara umum siap menghadapi pertumbuhan industri pariwisata tanpa meninggalkan budaya lokal, bahkan memanfaatkannya secara maksimal untuk keperluan pariwisata. Disamping itu sebagai pemeluk Hindu, budaya lokal takkan mungkin ditinggalkan begitu saja, karena budaya, adat, dan tradisi tidak dapat dipisahkan dari agama mereka. Lebih jauh juga terungkap bahwa dalam menjalankan ibadah, mereka ini sudah sulit membedakan mana yang termasuk dalam ritual agama dan mana yang merupakan tradisi turun-temurun."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 1994
S4152
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>