Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153248 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rian Ananda Dwi Putra Leiden
"Makalah ini menganalisis hubungan pertumbuhan kredit terhadap risiko kredit yakni tingkatan dari non-performing loan pada 69 perbankan yang berada pada wilayah negara ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines, dan Singapura). Risiko kredit perbankan sangat sensitif terhadap kendala keuangan di mana hubungannya terhadap kelancaran perbankan di dalam melaksanakan core bisnisnya. Di sisi lain, pertumbuhan kredit perbankan dapat mempengaruhi peningkatan NPL, tetapi pada titik tertentu, pertumbuhan kredit justru dapat mempengaruhi penurunan tingkatan NPL. Indikasi kredit macet ini dapat muncul apabila perbankan terkait memiliki kendala dari kredit yang diberikan dan juga kapasitas aset yang dimiliki oleh perbankan tersebut. Makalah ini menjelaskan bagaimana pertumbuhan kredit Bank dan ukuran perusahaan dapat mempengaruhi risiko yang terkait dengan kredit macet Bank. Dalam konteks makalah ini, model yang digunakan adalah estimator GMM, yang cocok untuk penelitian menggunakan variabel lagged sehingga pengaruh periode sebelumnya dapat dilihat secara signifikan. Untuk melihat lebih dalam efek NPL, menggunakan variabel status dapat memengaruhi NPL menjadi pengaruh yang lebih spesifik. Untuk menggambarkan efek dari pendekatan ini, penelitian dilakukan berdasarkan bank yang terdaftar di negara-negara ASEAN-5.

This paper analyzes the relationship of credit growth to credit risk, namely the level of non-performing loans in 69 banks located in the ASEAN-5 countries (Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines, and Singapore). Bank credit risk is susceptible to financial constraints in which the relationship with the smooth running of the Bank in carrying out its core business. On the other hand, the growth of bank credit can affect the increase in NPLs, but at a certain point, credit growth can actually affect the decline in the level of NPLs. This indication of bad credit can arise if the related banks have constraints from the credit given and also the capacity of the assets owned by the Bank. This paper describes how the Bank's credit growth and the size of the firm can affect the risk related to the Bank's non-performing loan. In the context of this paper, the model used is the GMM estimator, which is suitable for research using lagged variables so that the influence of the previous period can be seen significantly. To take a more in-depth look at the effects of NPLs, using the selected variables can affect NPLs to be more specific influences. To illustrate the effect of this approach, research was conducted based on banks listed on ASEAN-5 countries. Analysis results prove that credit growth and firm size have a significant effect on non-performing loans. this is evidenced by the risk management development that occurred in ASEAN-5 countries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Dwi Novianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kegiatan non-bunga bank terhadap risiko kredit dan spread pinjaman. Risiko kredit diukur menggunakan dua indikator yaitu loan loss provision dan nonperforming loan. Penelitian ini dilakukan pada 43 bank di lima negara ASEAN yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina dari tahun 2007 hingga 2017. Hasil yang ditemukan adalah diversifikasi kegiatan pendapatan memiliki dampak yang buruk terhadap kualitas pinjaman yang bank berikan dan spread pinjaman yang semakin besar. Selanjutnya peneliti membagi sampel menjadi dua bagian yaitu bank besar dan kecil. Pada bank besar, ditemukan bahwa pendapatan investasi dan penjualan aset dan liabilitas dapat mengurangi aset berkinerja buruk, dan spread pinjaman yang semakin kecil. Sementara itu, manfaat diversifikasi pendapatan tidak dirasakan pada bank kecil. Pengujian robustness juga dilakukan dengan indikator berbeda dan pada sampel negara berkembang saja. Hasilnya konsisten dengan pengujian yang dilakukan sebelumnnya.

The purpose of this research is to investigate the impact of non-interest income to credit risk and loan spread. Credit risk is measured by loan loss provision and non-performing loan. This research is conducted in 43 banks in five ASEAN countries which is Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, and Philippines from 2007 to 2017. The findings of this research indicates that income diversification have bad effects towards loan quality and make bigger loan spread. Next, the sample is also divided into two groups; large banks and small banks. In large banks, investment income and sales on asset and liabilities are found to have effects in reducing non-performing loan and lowering loan spread. Meanwhile small banks are not benefited by non-interest income activities. Robustness check with different indicators and different sample in developing countries also show consistent results. 
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Kandrasyah
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh korupsi terhadap non-performing loan di negara berkembang dan maju. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kontrol (faktor makroekonomi, faktor spesifik perbankan, dan faktor kualitas institusional) terhadap non-performing loan di negara berkembang dan maju. Terdapat 28 negara berkembang dan 25 negara maju dengan observasi terhadap data historis yang terkait dengan variabel penelitian pada tahun 2013-2018. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah balanced panel data. Dengan menggunakan metode Pooled Least Square, penelitian ini menunjukkan bahwa korupsi memiliki pengaruh positif terhadap non-performing loan pada beberapa kategori sampel. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat korupsi, maka jumlah non-performing loan akan meningkat pada kategori sampel tersebut. Peningkatan jumlah non-performing loan mengindikasikan adanya penurunan kualitas portofolio kredit. Korupsi dapat mendistorsi loanable funds dari proyek normal ke proyek buruk, sehingga dapat meningkatkan jumlah non-performing loan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada peneliti selanjutnya, perbankan, regulator, lembaga antikorupsi, kepolisian, dan kejaksaan.

ABSTRACT
This research aims to investigate the effect of corruption on non-performing loan at developing and developed countries. In addition, this research aims to investigate the effect of control variables (macroeconomic factor, bank-specific factor, and institutional quality factor) on non-performing loan at developing and developed countries. There are 28 developing countries and 25 developed countries with observations on historical data related to research variables in period 2013-2018. The type of data that used in this study is balanced panel data. Utilizing Pooled Least Square method, the findings show that corruption has a positive effect on non-performing loan in several sample categories. This indicates higher corruption level leads to higher amount of non-performing loan in that sample categories. The increase on non-performing loan amount indicates the deterioration of loan portfolio quality. Corruption can distort loanable funds from normal project to bad project, which leads to increasing amount of non-performing loan. The results of this study are expected to provide insight to further researchers, banks, regulators, anticorruption institutions, police, and prosecutors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arrafif Pratama Zaini
"Berdasarkan teori pemangku kepentingan dan teori sinyal, perusahaan dengan kinerja ESG yang kuat mengirimkan sinyal kepada berbagai pemangku kepentingan, sehingga membangun kepercayaan dan mempengaruhi evaluasi risiko kredit yang lebih baik. Penelitian ini menguji secara empiris pengaruh kinerja Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST) terhadap risiko kredit perusahaan publik non-keuangan di negara-negara ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand) selama periode 2019-2023. Risiko kredit perusahaan diukur dengan menggunakan 2 pendekatan utama: model berbasis akuntansi dan model berbasis pasar. Model KMV Merton menghitung probabilitas gagal bayar (PD) dengan menggunakan pendekatan berbasis pasar. Sebaliknya, Altman Z-Score memprediksi risiko kebangkrutan berdasarkan rasio keuangan dalam pendekatan berbasis akuntansi, memberikan kerangka kerja yang solid untuk mengevaluasi risiko kredit. Temuan ini menunjukkan bahwa keberlanjutan lingkungan dan tata kelola yang baik merupakan faktor utama yang mendorong pengurangan risiko kredit di ASEAN-5. Temuan ini memiliki implikasi yang berbeda dengan penelitian sebelumnya mengenai inisiatif sosial yang tidak mencerminkan risiko kredit.

Based on stakeholder theory and signaling theory, companies with strong ESG performance send signals to various stakeholders, thus building trust and influencing better credit risk evaluation. This study empirically examines the effect of Environmental, Social, and Governance (ESG) performance on the credit risk of non-financial public companies in ASEAN-5 countries (Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore, and Thailand) over the period 2019-2023. Corporate credit risk is measured using 2 main approaches: the accounting-based and market-based models. Merton's KMV model calculates the probability of default (PD) using a market-based approach. In contrast, the Altman Z-Score predicts bankruptcy risk based on financial ratios in the accounting-based approach, providing a solid framework for evaluating credit risk. These findings suggest that environmental sustainability and good governance are the main factors that drive the reduction of credit risk in ASEAN-5. It has different implications from previous research on social initiatives that do not reflect credit risk."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simare-Mare, Elisabet Gratia
"Studi meneliti pengaruh kinerja Environmental, Social, and Governance (ESG) terhadap rasio Non-performing Loan (NPL) bank dengan periode penelitian dari tahun 2012-2022 dengan 23 bank di ASEAN-5. Dengan menggunakan variabel Non-performing Loans (NPL) sebagai indikator untuk mengukur tingkat risiko kredit dan kinerja ESG yang diukur menggunakan ESG combined score, Environmental Pillar Score, Social Pillar Score, dan Governance Pillar Score. Penelitian menggunakan jenis regresi data pandel dengan metode estimasi robust fixed-effect model. Hasil menemukan bahwa kinerja ESG signifikan negatif mempengaruhi NPL bank. Hasil juga menunjukan bahwa semakin besar nilai dari kinerja ESG bank maka mampu menurunkan risiko kredit suatu bank.

The study examines the effect of Environmental, Social, and Governance (ESG) performance on the ratio of Non-performing Loans (NPL) of banks with a research period from 2012-2022 with 23 banks in the ASEAN-5. By using the Non-performing Loans (NPL) variable as an indicator to measure the level of credit risk and ESG performance as measured using the ESG combined score, Environmental Pillar Score, Social Pillar Score, and Governance Pillar Score. This study uses Pandel data regression with a robust fixed-effect model estimation method. The results find that ESG performance significantly negatively affects the bank's NPL. The results also show that the greater the value of a bank's ESG performance, the lower the credit risk of a bank."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Rahmi Oktaviani
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk menguji tingkat kompetisi perbankan terhadap cost of credit dan akses kredit perusahaan. Penelitian terdahulu dengan sampel negara maju menunjukkan hasil bahwa kompetisi bank meningkatkan cost of credit, sejalan dengan information hypothesis, dan kompetisi bank meningkatkan akses perusahaan terhadap kredit yang sejalan degan market power hypothesis. Menggunakan data pada industri perbankan dan perusahaan di ASEAN-5 Country yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina pada periode 2005-2016, penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kompetisi perbankan menyebabkan akses yang lebih mudah terhadap kredit bank dan menurunkan cost of credit. Hasil penelitian ini konsisten pada berbagai pengukuran kompetisi bank yang berbeda yaitu CR5, Herfindahl-hirschman Index, dan Lerner Index. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ukuran dan tangibility perusahaan mempengaruhi besarnya pengaruh kompetisi bank terhadap cost of credit dan akses kredit.

ABSTRACT
This research investigates the effect of bank competition on firm rsquo s cost of and access to credit. Some previous studies in developed countries have found that bank competition increases the cost of credit, in line with the information hypothesis. The bank competition also increases firm rsquo s access to credit based on the market power hypothesis. However, banking industry in developing countries have different characteristics compared to developed counties and this leads to a different result from previous studies. Using data from ASEAN 5 Country from 2005 to 2016, this study found that the increase of banking competition leads to an easier access for firm to obtain credit and also decreases the cost of credit that should be paid by the firm. These results are consistent with a broad set of measure of bank competition, which is CR5, Herfindahl hirchman Index and Lerner Index. We also find that the effect of bank competition on cost of credit is generally influence by firm rsquo s size and tangibility.
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Ardhya Praja
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh tingkat persaingan perbankan terhadap stabilitas bank di Asean pada periode 2014-2018. 

Dalam penelitian ini, tingkat persaingan perbankan diukur dengan menggunakan metode Lerner Index, sementara stabilitas bank diukur dengan menggunakan metode Log Z-Score. Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling, dengan memilih perusahaan perbankan yang terdaftar di masing-masing bursa saham negara Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persaingan perbankan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap stabilitas bank di negara-negara Asean-5. Selain itu juga diperoleh kesimpulan bahwa bahwa terdapat korelasi yang negatif antara tingkat persaingan perbankan yang diukur dengan menggunakan Lerner index dengan stabilitas bank yang diukur dengan Log Z-Score di negara Asean-5. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kompetisi perbankan mengakibatkan semakin rapuhnya stabilitas bank.


This study aims to obtain empirical evidence regarding the influence of the level of banking competition on bank stability in ASEAN in the 2014-2018 period.

In this study, the level of banking competition was measured using the Lerner Index method, while bank stability was measured using the Log Z-Score method. The sample selection uses purposive sampling, by selecting banking companies listed on each of the Southeast Asian countries' stock exchanges (Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapore, and Philippines).

The results of this study indicate that banking competition has a significant effect on bank stability in Asean-5 countries. In addition, it is concluded that there is a negative correlation between the level of banking competition as measured by using the Lerner index and bank stability as measured by the Log Z-Score in Asean-5 countries. These results indicate that the higher the level of banking competition, the more fragile bank stability is."

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambar Puspa Galih
"

Uang (inflasi) memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi. Namun, hubungan diantaranya selalu menjadi topik perdebatan yang menarik perhatian. Dari pemikiran Klasik dan Keynes yang memiliki keyakinan berbeda terhadap sifat netral uang hingga di tataran studi empiris yang menemukan hubungan positif maupun negatif antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini telah memotivasi beberapa penelitian baru untuk mengembangkan suatu hipotesis mengenai adanya relasi yang nonlinear dengan titik balik (threshold). Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali hubungan inflasi dan pertumbuuhan ekonomi dalam wilayah ASEAN-5 periode 2000Q1-2016Q4. Hasil estimasi berdasarkan model Threshold Vector Autoregression, membuktikan adanya hubungan nonlinear pada kedua variabel tersebut.

Kata kunci : ambang batas; inflasi; pertumbuhan ekonomi; threshold VAR

 


Money (inflation) has played a vital role in economic growth. However, the nexus between them has always drawn mesmerizing debates. From the thoughts of Classical and Keynes which argued the existence of money neutrality, to the level of empirical studies which find either positive or negative correlation between inflation and economic growth. Recent studies concerning the debatable relationship have evolved it into a hypothesis whether the relation is nonlinear with a threshold or a point where the link switches. This study aims to re-examine the causality between inflation and economic growth in ASEAN-5 countries period 2000Q1-2016Q4. The results based on Threshold Vector Autoregression model indicate the presence of a nonlinear relationship between the two variables.

Keywords: threshold; inflation; economic growth; threshold VAR

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filza Amalia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak implementasi kebijakan makroprudensial Countercyclical Capital Buffer dan GWM LDR terhadap pertumbuhan kredit dan non performing loan di tingkat Industri maupun berdasarkan Kelompok BUKU modal inti perbankan Indonesia untuk periode 2006-2015. Penelitian ini menggunakan metode Generalized Methods of Moments GMM untuk menganalisis dampak kebijakan makroprudensial. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara bersama-sama kedua instrumen secara signifikan mampu mengendalikan pertumbuhan kredit perbankan dan menurunkan rasio non performing loan.

The objective of this research is to determine the effect of macroprudential policy Countercyclical Capital Buffer and Reserve Requirement based on Loan to Deposit Ratio towards credit growth and non performing loan ratio in industrial level and based on BUKU group. This reserach use Generalized Methods of Moments GMM ro analyze macroprudential policy effect. The result shows that both of instrument have significant effect to control excessive credit growth and lower non performing loan ratio."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66967
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Zefanya
"Dibentuknya Perjanjian Paris menjadi katalis bagi negara-negara di kawasan Asia dan Eropa untuk meminimalisasi emisi karbon dengan mengadopsi keuangan hijau, dimana salah satu instrumen dalam hal tersebut adalah kredit hijau. Penelitian ini membahas pengaruh pembiayaan melalui kredit hijau terhadap risiko kredit instansi perbankan di kawasan Asia dan Eropa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan model fixed effect dan random effect untuk mengolah data panel yang dikumpulkan dari instansi-instansi perbankan di 14 negara kawasan Asia dan Eropa pada periode waktu 3 tahun (2019 – 2021). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan melalui kredit hijau memiliki dampak tidak signifikan dan negatif terhadap risiko kredit untuk instansi perbankan di kawasan Eropa. Sementara itu, pembiayaan melalui kredit hijau ditemukan berdampak signifikan dan negatif terhadap risiko kredit untuk isntansi perbankan di kawasan Asia.

The Paris Agreement became a catalyst for countries in Asia and Europe to minimize carbon emissions by adopting green finance, where green credit is one of the instruments in this regard. This study discusses the effect of financing through green credit on the credit risk of banks in Asia and Europe. This research is a quantitative study that uses both fixed and random effect models to process panel data collected from banking institutions in 14 countries in Asia and Europe over a period of 3 years (2019 – 2021). The result of the study shows that financing through green credit has an insignificant and negative impact on credit risk for banks in Europe. Meanwhile, green credit proves to have significant and negative impact on credit risk for banks in Asia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>