Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56198 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Asmawisan Mulyanto
"Industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia berkembang pesat dan merupakan yang terbesar di seluruh dunia. Jumlah limbah dari pengolahan kelapa sawit yang lebih besar dari produk utamanya yaitu, crude palm oil (CPO), sekitar 78% dari 1ton tandan buah segar (TBS). Permasalahan lingkungan akibat limbah kelapa sawit adalah pembusukan dari bahan organiknya. Hal ini menyebabkan perlunya penanganan limbah kelapa sawit secara tepat. Salah satu solusinya dengan memanfaatkan dari limbah padat kelapa sawit yaitu Cangkang Kelapa sawit sebagai biomassa umpan boiler. Penelitian tentang life cycle assessment (LCA) pada produksi cangkang kelapa sawit belum pernah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan LCA, di pabrik kelapa sawit dengan kapasitas produksi 30ton/jam di daerah Banten,untuk memperoleh data base jumlah emisi (CO2, SO2 dan PO4) yang dihasilkan menggunakan software SIMAPRO 9.0 dan CML 2001 dalam menentukan nilai dampak lingkungannya dengan batasan Cradle to Gate. Pada penelitian ini diperoleh data base dampak lingkungan dari produksi biomassa cangkang kelapa sawit adalah Global Warming Potential (GWP) sebesar 9,550 Kg CO2 eq/ton PKS, Acidification Potential (AP) 68.3 kg SO2 eq/ton CKS dan Eutrophication Potential (EP) 5.39 kg PO4 eq/ton PKS.

Palm oil mill in Indonesia is growing rapidly and the largest in the world. The processing of palm oil waste is still in conflict with environmetal problems. The amount of waste from palm oil processing is greater than its main product, crude palm oil (CPO), around 78% of 1 ton fresh fruit bunches (FFB). The environmental problem due to palm oil waste is the decay of the organic material. This leads to the need for oil palm waste handling appropriately. One of the solution by utilizing solid waste palm kernel shell for  biomass boiler feedstock. The research of life cycle assessment (LCA) of Palm Kernel shell production has not been reported. This study aims to conduct LCA, in palm oil mill with a production capacity 30 ton/hour in Banten,  to obtain data base of emission (CO2, SO2 dan PO2) by using SIMAPRO 9.0 and CML2001 as impact assessment method to know the value of environmental impact with boundary system Cradle to gate. In this study the data base of the environmental impact, is obtained from the production of palm kernel shell as biomass, are Global Warming Potential (GWP) of 9.550 kg CO2 eq/ton PKS, Acidification Potential (AP) 68.3 kg SO2 eq/ton PKS and Eutrophication 5.39 kg PO4 eq/ton PKS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Nitami
"Penelitian ini membahas mengenai timbulan dan komposisi limbah padat pada Apartemen Gading Nias Recidence dan Kondominium Menara Kelapa Gading. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar timbulan limbah padat, persentase jenis komposisi limbah padat, merancang alternatif sistem teknis operasional limbah padat dan mengetahui potensi pengurangan timbulan limbah padat. Metode yang digunakan yaitu SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan.
Hasil dari penelitian ini adalah alternatif sistem teknis operasional, dimulai dari pewadahan hingga pengangkutan limbah padat yang dapat diterapkan pada masing-masing apartemen. Timbulan limbah padat yang dihasilkan pada Apartemen Gading Nias Recidence yaitu sebesar 0,273 kg/orang/hari atau 0,0016 m3/orang/hari atau 1,6 L/orang/hari. Sedangkan timbulan limbah padat pada Kondominium Menara Kelapa Gading yaitu sebesar 0,571 kg/orang/hari atau 0,0035 m3/orang/hari atau 3,5 L/orang/hari.
Komposisi limbah padat pada Apartemen Gading Nias Recidence terdiri dari 55,586% organik, 10,766% kertas, 15,431% plastik, 0,433% sterofoam, 1,095% logam, 0,156% karet, 2,299% kaca, 12,398% pampers dan pembalut, 0,633% tekstil, 0,559% B3, 0,393% kayu, dan 0,250% lainnya. Sedangkan Komposisi limbah padat pada Kondominium Menara Kelapa Gading terdiri dari 63,729% organik, 11,941 kertas, 13,161% plastik, 0,632% sterofoam, 1,255% logam, 0,113% karet, 1,407% kaca, 2,825% pampers dan pembalut, 1,901% tekstil, 2,506% B3, 0,302% kayu dan 0,229% lainnya.
Perencanaan pengolahan dan pemanfaatan limbah padat dilakukan dengan menerapkan pengomposan dan bank sampah pada masing-masing apartemen. Potensi pengurangan timbulan limbah padat pada Apartemen Gading Nias Recidence yang diperkirakan setelah adanya alternatif sistem teknis operasional yaitu sebesar 22,54% dan pada Kondominium Menara Kelapa Gading yaitu sebesar 26,44%.;This study focuses on the solid waste generation and composition at Gading Nias Recidence Apartment and Kondominium Menara Kelapa Gading.

This study aims to determine the major solid waste generation, the percentage of solid waste composition, operational technical system design alternatives and identify potential solid waste reduction of solid waste generation. The method which being used is SNI 19-3964-1994 on Methods of Sample Collection and Measurement of the Composition and Urban Waste.
The results of this study are alternative technical operational system, start from crocking to transport solid waste that can be applied to each apartment. Generation of solid waste generated in Gading Nias Recidence Apartment is equal to 0,273 kg/person/day or 0,0016 m3/person/day or 1,6 L/person/day. While the generation of solid waste in the Kondominium Menara Kelapa Gading is equal to 0,571 kg/person/day or 0,0035 m3/person/day or 3,5 L/person/day.
The composition of solid waste in the Gading Nias Recidence Apartment consists of 55,586% organic, 10,766% paper, 15,431% plastic, 0,433% styrofoam, 1,095% metal, 0,156% rubber, 2,299% glass, 12,398% diapers and sanitary napkins, 0,633% textile, 0,559% B3, 0,393% wood, and the other 0,250%. While the composition of solid waste in the Kondominium Menara Kelapa Gading consists of organic 63,729%, 11,941 paper, 13,161% plastics, 0,632% styrofoam, 1,255% metal, 0,113% rubber, 1,407% glass, 2,825% diapers and sanitary napkins, 1,901% textile, 2,506% B3, 0,302% wood and the other 0,229%.
Treatment planning and utilization of solid waste is done by applying composting and waste banks in each apartment. Potential reduction of solid waste generation in Gading Nias Recidence Apartment expected after technical operation of an alternative system that is equal to 22,54% and the Kondominium Menara Kelapa Gading that is equal to 26,44%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jefferson Baktiar
"Limbah padat yang dihasilkan di rumah sakit memiliki berbagai macam komposisi limbah baik dari limbah domestik hingga khusus. Limbah tersebut memiliki potensi untuk dimanfaatkan dan dapat menghasilkan energi yang berbeda-beda tergantung dari komposisi dan karakteristik fisik dan kimianya. Salah satu rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Univeritas Indonesia yang memiliki potensi untuk memanfaatkan limbahnya sebagai sumber energi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis timbulan dan komposisi limbah ang dihasilkan oleh Rumah Sakit Universitas Indonesia dan mengetahui karaketeristik fisik dan kimia untuk mengetahui potensi daya atau energi berbagai jenis limbah yang dihasilkan oleh Rumah Sakit Universitas Indonesia. Metode untuk mengidentifikasi sifat fisik dan kimia tersebut adalah menggunkaan analisis proksimat, Teknik simplo untuk karbon dan metode Japanese Industrial System K 0102 untuk nitrogen. Hasil penelitian menunjukan biokimia cocok menggunakan limbah sisa makanan dan limbah kayu/ranting sedangkan pengolahan termokimia cocok menggunakan limbah kertas/tisu, duplex/kardus, plastik, masker, sarung tangan, gaun pelindung sekali pakai, dan cap/shoe cover. Dari kateogri pengolahan tersebut, limbah Rumah Sakit Universitas Indonesia memiliki potensi daya listrik 18,12 kW; 662,23 kW; 215,99 kW; 259,75 kW; dan 52,73 kW dari tahun 2019-2023 menggunakan sistem biokimia. Serta limbah domestik RSUI menghasilkan 16,68 kW; 199,52 kW; 655,19 kW; 1600,10 kW; dan 625,69 kW dari tahun 2019-2023 dan limbah B3 medis menghasilkan 44,48 kW; 728,52 kW; 2091,51 kW; 1842,80 kW; dan 521,78 kW dari tahun 2019-2023 mengunakan sistem termokimia. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengolahan energi, Pemanfaatan limbah menjadi sumber energi di Rumah Sakit Universitas Indonesia, khususnya sistem biokimia, dapat diimplementasikan dengan pertimbangan finansial dan investasi serta daya listrik yang dihasilkan dari sistem.

The solid waste generated in hospitals exhibits a wide range of compositions, including both domestic and specialized waste. These wastes have the potential to be harnessed for energy generation, with the specific energy outputs varying based on their composition, physical, and chemical characteristics. One such hospital is the University of Indonesia Hospital, which holds potential for utilizing its waste as an energy source. The objective of this research is to analyze the generation and composition of waste produced by the University of Indonesia Hospital, and to determine the physical and chemical characteristics to assess the energy potential of various types of waste generated. The proximate analysis, simplo technique for carbon, and the JIS K 0102 method for nitrogen were employed to identify the physical and chemical properties. The research findings indicate that biochemical processes are suitable using fuel of waste such as food waste and wood waste, while thermochemical treatment is suitable using fuel of waste such as paper/tissue waste, duplex/cardboard, plastic, masks, gloves, single-use protective gowns, and cap/shoe covers. From these waste categories, the University of Indonesia Hospital waste has the potential for generating electrical power of 18.12 kW; 662.23 kW; 215.99 kW; 259.75 kW; and 52.73 kW from 2019-2023 using a biochemical system. As well as RSUI domestic waste producing 16.68 kW; 199.52 kW; 655.19 kW; 1600.10 kW; and 625.69 kW from 2019-2023 and for medical hazardous waste produces 44.48 kW; 728.52 kW; 2091.51 kW; 1842.80 kW; and 521.78 kW from 2019-2023. These research findings demonstrate that energy processing and the utilization of waste as an energy source in the University of Indonesia Hospital, particularly through the biochemical system, can be implemented with financial and investment considerations as well as the electricity generated from it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikry Eswara Adi
"ABSTRAK
Pertumbuhan populasi merupakan salah satu factor penunjang dari pertumbuhan volume limbah padat yang pengelolaannya harus difasilitasi oleh pemerintah dan pemerintah daerah secara baik. Meskipun demikian, masih banyak daerah yang belum dapat menyediakan fasilitas yang ideal untuk pengelolaan limbah padat yang baik. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan pencarian informasi di negara mana teknologi pengelolaan limbah padat yang berhasil dan layak untuk diimplementasikan di Indonesia. Dalam penelitian ini dilakukan benchmarking ke banyak negara untuk mengetahui dan menentukan model yang cocok untuk diterapkan di Indonesia berdasarkan validasi pakar. Setelah itu, dilakukan perhitungan kelayakan investasi model dengan menggunakan life cycle cost analysist berdasarkan validasi pakar dan dilanjutakan dengan perhitungan besaran tipping fee dan insentif yang dapat dikeluarkan oleh pemerintah sebagai jaminan keuntungan pihak swasta dalam proyek ini. Langkah-langkah tersebut menghasilkan waste to energy sebagai model yang cocok diterapkan di Indonesia dengan skema pembiayaan 40% pemerintah dan 60% swasta dengan besaran biaya tipping fee dan insentif yang dikeluarkan oleh pemerintah sebesar Rp 424.830 per ton limbah padat.

ABSTRACT
Population growth is one of the supporting factors of the growth of the volume of solid waste whose management must be properly facilitated by the government and regional governments. Even so, there are still many areas that have not been able to provide ideal facilities for good solid waste management. One solution that can be done is to search for information in countries where successful and feasible solid waste management technology is implemented in Indonesia. In this study benchmarking was carried out to many countries to find out and determine suitable models to be applied in Indonesia based on expert validation. After that, the investment model feasibility is calculated using a life cycle cost analysis based on expert validation and continued with the calculation of the amount of tipping fees and incentives that can be issued by the government as a guarantee for private sector profits in this project. These steps produce waste to energy as a suitable model applied in Indonesia with a 40% government funding scheme and 60% private sector with a tipping fee and incentives issued by the government of Rp 424,830 per tonne of solid waste."
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Amelia Saripudin
"Timbulan sampah yang dihasilkan di Indonesia, terutama DKI Jakarta terus meningkat setiap tahunnya. Kelurahan Tengah yang berlokasi di Jakarta Timur merupakan salah satu daerah dengan timbulan sampah yang cukup besar tetapi memiliki keterbatasan lahan untuk pengolahan sampah di TPS. Akibat keterbatasan tersebut, TPS RW 5 melayani tiga RW yakni RW 5, RW 8, dan RW 9. Pengolahan yang sudah dilakukan di TPS RW 5 berupa daur ulang dengan Bank Sampah dan pengomposan dengan BSF masih belum dapat mereduksi sampah dengan maksimal. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan pengamatan pada penanganan limbah padat yang sudah dilakukan di TPS RW 5, mengukur timbulan dan komposisi sampah, serta menghitung potensi reduksi jika sampah dikelola dengan lebih baik di TPS RW 5. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara untuk mengetahui penanganan yang sudah diterapkan di TPS RW 5, load-count analysis untuk mengukur timbulan sampah, metode quartering dalam mengidentifikasi dan menghitung besar komposisi, dan perhitungan teoritis untuk memperoleh besar potensi reduksi timbulan sampah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa timbulan sampah yang masuk ke TPS RW 5 sebesar 1.355,62 kg/hari dengan sampah paling banyak berupa sisa makanan (65,43%) sampah yang paling sedikit adalah logam (0,22%). Penanganan limbah padat yang sudah dilakukan di TPS RW 5 saat ini masih belum dapat mengolah seluruh sampah dengan baik. Jika sampah dikelola dengan baik, potensi reduksi yang bisa diperoleh mencapai 74,676% atau hanya 25,324% sampah yang dibuang ke TPA Bantar Gebang

The high amount of waste generated in Indonesia, particularly in DKI Jakarta increases yearly. Kelurahan Tengah located in East Jakarta is one of region that has high waste generated but lacks of area for material recovery facilities to perform solid waste treatment. As a result, TPS RW 5 is necessary to provide solid waste treatment for waste generated from three regions of RW in Kelurahan Tengah, consisting of RW 5, RW 8, and RW 9. TPS RW 5 has implemented solid waste treatment by recycling through Bank Sampah and composting through BSF methods. However, these treatments still do not reduce solid waste at maximum rate. Therefore, this research aims to observe existing solid waste treatment, measure solid waste generation and composition, and measure recycling, composting, and recovery rate if the treatment has been maximized. This research uses load-count analysis methods to measure solid waste generation, quartering methods to measure the composition of solid waste, observation and interview to obtain information about existing treatment, and calculation to measure potential recycling, composting, and recovery rate of solid waste generated in TPS RW 5. The result of this research showed solid waste generated in TPS RW 5 is 1.355,62 kg/day which food waste dominated the composition (65,43%) and the lowest type of waste generated is metal (0,22%). Existing solid waste treatment still underperformed. Hence, if solid waste generated in TPS RW 5 is treated and managed well, there will be a potential reduction to 74,676% of waste recovered or only 25,324% of solid waste transported to TPA Bantar Gebang every day"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiena Putri Aliya
"Food Hall merupakan tempat kumpulan kios-kios makanan yang kehadirannya turut menyumbang beban timbulan limbah padat pada Tempat Pembuangan Akhir. Penelitian di Southbox food hall ini bertujuan untuk mengetahui proximate analysis (kadar air, kadar abu, kadar volatil, dan kadar fixed carbon) dan ultimate analysis (kadar karbon, kadar hidrogen, kadar oksigen, kadar nitrogen, dan kadar sulfur) sampel sisa makanan dan plastik, serta pemanfaatan limbah padat yang dapat diterapkan. Pengujian kadar air, kadar abu, kadar volatil, kadar fixed carbon, kadar karbon, kadar hidrogen, kadar oksigen, kadar nitrogen, dan kadar sulfur berturut-turut mengacu pada metode ASTM D. 3302-12, ASTM D. 3174-12, ISO 562-2010, ASTM D. 3172-12, ASTM D. 5373-14, ASTM D. 5373-14, ASTM D. 3176-09, ASTM D. 5373-14, dan ASTM D. 4239-14. Pada sampel sisa makanan, hasil untuk uji proximate analysis berturut-turut sebesar 86,8%, 15,7%, 65,5%, dan 9,6%. Sementara, untuk ultimate analysis berturut-turut diperoleh hasil sebesar 36,07%, 5,73%, 39,85%, 2,42%, dan 0,23%. Pada sampel plastik, diperoleh hasil untuk uji proximate analysis berturut-turut sebesar 12,3%, 0,1%, 96,7%, dan 2,2%. Sementara, untuk ultimate analysis berturut-turut sebesar 77,56%, 12,7%, 9,6%, 0%, dan 0,02%. Usulan untuk pemanfaatan limbah padat, yaitu daur ulang, dry anaerobic digestion, pakan ternak, konversi menjadi energi, dan penggunaan jasa angkut terpadu.

Food Hall is a place of food stalls which contributes to the generation load of solid waste at the final disposal. Research in Southbox food hall is intended to determine proximate analysis (moisture content, ash content, content of volatile, and fixed carbon) and ultimate analysis (content of carbon, hydrogen, oxygen, nitrogen, and sulfur) remaining samples of food and plastics, also the utilization of solid waste that can be applied. Testing moisture content, ash, volatile, fixed carbon, carbon, hydrogen, oxygen, nitrogen and sulfur refers to these methods, ASTM D 3302-12, ASTM D 3174-12, ISO 562-2010, ASTM D 3172-12, ASTM D 5373-14, ASTM D 5373-14, ASTM D 3176-09, ASTM D 5373-14 and ASTM D 4239-14. For the food samples, test results for proximate analysis, respectively for 86,8%, 15,7%, 65,5% and 9,6%. Meanwhile, for the ultimate analysis successively obtained yield was 36,07%, 5,73%, 39,85%, 2,42% and 0,23%. In plastic samples, test results obtained for proximate analysis, respectively for 12,3%, 0,1%, 96,7% and 2,2%. Meanwhile, for the ultimate analysis, respectively for 77,56%, 12,7%, 9,6%, 0%, and 0,02%. The utilization of solid waste that can be applied such as recycling, dry anaerobic digestion, animal feed, conversion into energy, and the use of integrated transport services."
Unversitas Indonesia. Fakultas Teknik, 2016
S65298
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Khalishah
"Dunia aviasi memiliki banyak kegiatan yang turut menghasilkan berbagai macam limbah, termasuk limbah padat bahan berbahaya dan beracun atau B3. Kegiatan pemeliharaan, perbaikan, dan overhaul pesawat terbang merupakan salah satu kegiatan yang memiliki dampak buruk pada masyarakat maupun lingkungan. Dalam rangka melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan dari dampak timbulan limbah padat B3, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana sistem pengelolaan limbah padat B3 hasil pemeliharaan, perbaikan, dan overhaul pesawat terbang di perusahaan perawatan pesawat terbang. Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif observasional dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data dari penelitian ini berasal dari data primer yang berasal dari wawancara mendalam dan observasi secara langsung, serta secara sekunder dengan melakukan telaah dokumen perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengelolaan limbah padat B3, terdapat permasalahan diantaranya yaitu prasarana TPS LB3 yang tidak memadai, jumlah SDM kurang, dan hambatan dalam efisiensi limbah padat B3. Adapun sistem pelaporan dan penyebaran informasi pengelolaan limbah padat B3 sudah tergolong cukup baik karena dilakukan secara rutin dan informatif. Saran yang dapat diberikan yaitu adanya melakukan analisis beban kerja, memperbaiki sistem perlabelan, pengawasan rutin terhadap wadah penyimpanan, perbaikan prasarana TPS LB3, pengangkutan secara rutin, pengecekan kesehatan petugas limbah B3, dan penyebaran informasi dampak limbah padat B3 kepada masyarakat.

The world of aviation has many activities that also produce various kinds of waste, including solid waste of hazardous and toxic materials. Aircraft maintenance, repair, and overhaul activities harm society and the environment. The impact of hazardous solid waste has to be prevented from the public and the environment. This research was conducted to determine how the hazardous solid waste management system results from aircraft maintenance, repair, and overhaul in aircraft maintenance companies. This study uses a descriptive observational study design using a qualitative approach. The source of data from this research comes from primary data, which comes from in-depth interviews and direct observation, and secondarily by reviewing company documents. The results of this study indicate that the hazardous solid waste management system has problems, including inadequate temporary disposal sites for hazardous and toxic waste, insufficient human resources, and obstacles to the efficiency of hazardous solid waste. The system for reporting and dPT. Seminating information on hazardous solid waste management is quite good because it is carried out routinely and informatively. Suggestions that this research can be given are conducting a workload analysis, improving the labeling system, routine monitoring of storage containers, repairing temporary disposal sites for hazardous and toxic waste, carrying out routine waste management, checking the health of hazardous waste officers, and dPT. Seminating information on the impact of hazardous solid waste to the public"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Febrina
"Rumah Sakit berpotensi untuk mencemari lingkungan dan kemungkinan menimbulkan kecelakaan serta penularan penyakit. Hal ini dapat dihindari dengan melakukan pengelolaan sampah rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah didapatkannya gambaran hasil dari pelaksanaan sistem pengelolaan sampah padat di Rumah Sakit X tahun 2011. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan analisis bersifat deskriptif observasional.
Hasil dari penelitian Rumah Sakit X memperoleh skor sebesar 60 %. Penilaian proses pengelolaan limbah dilakukan berdasarkan Penilaian Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan (Inspeksi Sanitasi) Rumah Sakit dari Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004. Secara keseluruhan Rumah Sakit X belum memenuhi skor minimum sebesar 80% untuk pengelolaan limbah padat rumah sakit tipe B.

Hospital has potential to pollute the environment, cause injury and disease infection. This could be avoided by carrying out the waste management of the hospital. The objective of this study was to get description of the implementation of solid waste management system at hospital X on 2011. The method of this study was cross sectional design. The analysis method was observasional descriptive.
The result of this study's hospital X got score of 60%. Assessment of the process of the waste management was carried out was based on the Assessment of the environmental examination (the Sanitation Inspection) the Hospital from the Decision Health Minister of Republic of Indonesia the number 1204/Menkes/SK/X/2004. On the whole the X Hospital did not yet fill the minimal score of 80% for the solid waste management of the B type hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Susilo
"Teknologi pengolahan sampah di lokasi penelitian masih konvensional dengan menggunakan controlled landfill yang memberikan dampak lingkungan yang besar dan lahan yang luas. Life Cycle Assessment (LCA) adalah pendekatan yang berguna untuk menilai dampak lingkungan dari pengolahan limbah padat kota. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi limbah padat kota menjadi Refused Derived Fuels (RDF) dan menganalisis dampak lingkungan dari proses produksi RDF melalui dua skenario yaitu : mechanical biological treatment (MBT) dengan produksi RDF melalui Low Temperature Belt Dryer (LTBD) dengan menggunakan software OpenLCA. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa limbah padat kota di ketiga lokasi memiliki potensi untuk menjadi RDF dengan melakukan pre-treatment karena memiliki kadar air yang tinggi dan Analisis menunjukkan bahwa konversi limbah padat kota yang mudah terbakar menjadi RDF dengan cara MBT lebih ramah lingkungan daripada LTBD dengan dampak lingkungan sebagai berikut: GWP 11,032 kg CO2 eq., Pengasaman 0,034 kg SO2 eq., Eutrofikasi 0,0084 kg PO4 eq, ODP 6,67 x 10-7 kg CFC-11 eq., dan Toksisitas manusia 4.78 kg 1,4 diklorobenzena eq

Waste processing technology at the research site is still conventional by using controlled landfills that provide a large environmental impact and a large area of land. Life Cycle Assessment (LCA) is a useful approach for assessing the environmental impact of municipal solid waste (MSW) treatment. The purpose of this study is to analyze the potential of municipal solid waste into RDF and analyze the environmental impact of the RDF production process through two scenarios, namely: mechanical biological treatment (MBT) with RDF production through a Low Temperature Belt Dryer (LTBD) using OpenLCA software. The results of the study showed that MSW in all three locations has the potential to become RDF by conducting pre-treatment because it has a high water content and analysis shows that the conversion of combustible municipal solid waste into RDF by means of MBT is more environmentally friendly than LTBD with the following environmental impacts: GWP 11.032 kg CO2 eq., Acidification 0.0344 kg SO2 eq., Eutrophication 0.0084 kg PO4 eq, ODP 6,67 x 10-7 kg CFC-11 eq., and Human toxicity 4,78 kg 1.4 dichlorobenzene eq."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athaya Safiraputri
"Pengelolaan sampah terutama di negara-negara berkembang memiliki tantangan sendiri dalam pelaksanaannya. Hal tersebut berkaitan dengan kegiatan-kegiatan dalam pengelolaan sampah sendiri yaitu pengurangan sampah dan penanganan sampah. Kegiatan penanganan sampah dimulai dari tahap pemilahan sampai dengan tahap pemrosesan akhir sampah. Pemrosesan akhir sampah sendiri tentu menjadi kegiatan pengelolaan sampah yang sangat penting dan berperan besar untuk mengetahui apakah bentuk pengembalian atau hasil pengembalian sampah yang dikembalikan ke media lingkungan dapat diproses dengan aman dan tidak menyebabkan pencemaran lingkungan hidup. Pemrosesan akhir sampah di kota-kota besar tentu memiliki permasalahan tersendiri dalam kegiatannya, termasuk Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota negara, perlu diingat bahwa transisi adanya perubahan paradigma pengelolaan sampah, termasuk dengan pemrosesan akhir sampah yang dulunya hanya sebatas open dumping (pembuangan terbuka), menjadi diproses dengan pengurugan di landfill atau dikenal dengan lahan urug terkendali tentu tidaklah mudah dalam pelaksanaannya. Adanya permasalahan-permasalahan dalam pengelolaan sampah di wilayah Provinsi DKI Jakarta sendiri mengharuskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan kegiatan pengelolaan sampah termasuk kegiatan pemrosesan akhir sampah di TPST Bantargebang. Dalam hal ini membuat penulis ingin meneliti bagaimana tanggung jawab Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta terhadap kegiatan pemrosesan akhir sampah wilayah Provinsi DKI Jakarta, bagaimana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan kegiatan pemrosesan akhir sampah dengan metode yang tidak menyebabkan pencemaran lingkungan hidup, dan bagaimana peraturan perundang-undangan tentang persampahan mengatur mengenai kegiatan pengelolaan sampah dan kegiatan pemrosesan akhir sampah secara spesifik, dan bagaimana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejauh ini melaksanakan kegiatan pemrosesan akhir sampah di TPST Bantargebang dan bagaimana pemrosesan akhir sampah yang dilakukan di sana dengan regulasi-regulasi yang ada. Dalam menyusun penelitian skripsi ini, penulis menggunakan bentuk penelitian yang dikenal dengan bentuk penelitian yuridis normatif.

Solid waste management, especially in developing countries, has its own challenges in its implementation. This is related to activities in solid waste management; waste reduction and waste handling. Waste handling activities start from the waste sorting to the final waste processing. The final waste processing itself is very significant in solid waste management activities and it plays a major role in determining whether the results of final waste processing returned to environmental media can be processed safely and will not cause any environmental pollutions. Final waste processing in large metropolitan areas, including DKI Jakarta Province as the capital of the country, it is necessary that there is a transition in solid waste management, including the final waste processing which was previously implemented open dumping method, being processed by landfilling the waste or known as controlled landfill, and it also has its own challenges in its implementation. The following problems in solid waste management activities in DKI Jakarta Province requires the responsible parties, mainly including the Local Government to execute solid waste management activities at Bantargebang Integrated Waste Disposal. This topic is brought up to examine the legal responsibility of the DKI Jakarta Provincial Government in final waste processing activities, how the DKI Jakarta Provincial Government conducts final waste processing activities with appropriate management methods that do not cause any environmental pollutions, and the compliance with environmental law and regulations and specifically regulate solid waste management activities and final waste processing activities in compliance with the existing regulations. A normative legal research method is used to conduct the research."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>