Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129794 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andhika Prayoga
"Penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) memiliki risiko di antaranya terjadinya migrasi intelektual (brain drain) penerima BPI ke negara lain setelah menyelesaikan studi.Tujuan penelitian ini: (1) menganalisis kebijakan pendanaan program BPI oleh LPDP (2) mengevaluasi kebijakan pencegahan brain drain yang telah dilakukan LPDP terhadap penerima BPI, dan (3) merumuskan strategi penggalangan yang ideal terkait pencegahan brain drain terhadap penerima BPI oleh LPDP. Penelitian ini ini menggunakan pendekatan data kualitatif, dengan menggunakan data yang bersumber dari wawancara, sumber terbuka (open source), dan dokumen kebijakan yang kemudian dianalisis secara deskriptif dan SWOT. Teori yang digunakan sebagai basis dari penelitian ini di antaranya teori ketahanan nasional, teori modal manusia dan konsep penggalangan intelijen. Hasil dari penelitian: (1) Pendanaan program BPI yang berasal dari Dana Abadi Pendidikan dan hasil investasi atasnya yang dilakukan oleh LPDP pada investasi jangka pendek dan/atau jangka panjang yang berisiko rendah; (2) Diperlukan peningkatan upaya LPDP dalam melakukan pencegahan brain drain terhadap penerima BPI pada level preventif dan represif (3) Strategi penggalangan ideal yang dapat dilakukan oleh LPDP terhadap penerima BPI dalam mencegah terjadinya brain drain dapat menggunakan metode Reciprocation, Authority, Scarcity, Comitment and Consistency, Liking, and Social Proof (RASCLS).

Indonesian Education Scholarship Recipients (BPI) of Indonesia Endowment Fund for Education (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan or LPDP) have risks including the occurrence of intellectual brain drain of BPI recipients to other countries after completing studies. The objectives of this study are: (1) analyzing BPI program funding policies by LPDP (2) evaluate the brain drain prevention policies that have been carried out by LPDP to BPI recipients, and (3) formulate an ideal raising strategy related to preventing brain drain of BPI recipients by LPDP. This study uses a qualitative data approach, using data sourced from interviews, open source exploitation, and policy documents which are then analyzed descriptively and SWOT. Theories used as the basis of this research include the theory of national resilience, the theory of human capital, and the concept of intelligence-conditioning. The results of the study: (1) Funding of the BPI program originating from the Education Endowment Fund (Dana Abadi Pendidikan or DAP) and the results of investments made by LPDP on short-term and/or long-term low-risk investments; (2) Increased efforts by LPDP to prevent brain drain for BPI recipients at preventive and repressive levels (3) The ideal intelligence-conditioning strategies that can be carried out by LPDP for BPI recipients in preventing brain drain can use the Reciprocation, Authority, Scarcity, Commitment and Commitment level Consistency, Liking, and Social Proof (RASCLS) method.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Kurnia
"Tingginya jumlah peserta seleksi beasiswa yang tidak lulus, menyebabkan tidak efisiennya penyelenggaraan kegiatan seleksi beasiswa di LPDP. Berdasarkan data hasil seleksi beasiswa, terlihat bahwa persentase kelulusan peserta sangat rendah tiap tahunnya. Pada tahun 2013 proporsi yang tidak lulus seleksi sebesar 54%, sedangkan pada tahun 2014 dan tahun 2015 meningkat menjadi 85% dan 71%. Secara keseluruhan, terdapat 74% pendaftar beasiswa LPDP yang tidak lulus seleksi beasiswa dari tahun 2013 hingga tahun 2015. Hal ini menyebabkan tingginya biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan seleksi. Jika LPDP bisa memprediksi peluang kelulusan peserta, maka biaya tersebut bisa dikurangi. Teknik klasifikasi pada data mining merupakan teknik yang tepat untuk permasalahan ini.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah knowledge discovery in databases (KDD). Metodologi ini terdiri dari 5 (lima) langkah, yaitu selection, preprocessing, transformation, data mining, dan interpretation / evaluation. Dataset bersumber dari data formulir pendaftaran beasiswa dan hasil wawancara. Proses pemodelan menggunakan software Rapid Miner dan algoritma decision tree. Model yang dihasilkan dievaluasi menggunakan k-fold cross validation. Hasil penelitian ini yaitu LPDP dapat memprediksi peluang kelulusan peserta seleksi.

The high number of participants who did not pass the scholarship selection, leading to inefficient operation of the selection of scholarship in the LPDP. Based on data from scholarship selection results, it appears that a very low percentage of graduation of each year. In 2013 the proportion who were not selected by 54%, whereas in 2014 and 2015 increased to 85% and 71%. Overall, there is a 74% LPDP scholarship applicants who did not pass the selection of scholarship from 2013 to 2015. This led to high costs incurred for the implementation of the selection. If LPDP can predict the chances of graduation participants, the cost can be reduced. Classification techniques in data mining is a technique that is appropriate for this problem.
The methodology used in this study is a knowledge discovery in databases (KDD). This methodology consists of five (5) steps, namely selection, preprocessing, transformation, data mining, and interpretation / evaluation. Dataset data sourced from the scholarship application form and interview. Process modeling using software Rapid Miner and decision tree algorithm. The resulting model was evaluated using the k-fold cross validation. Results of this study are LPDP can predict the chances of graduation of the selection.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dominico Tri Sujatmoko
"Salah satu dampak kemajuan teknologi adalah munculnya ruang-ruang virtual yang menjadi medium interaksi bagi komunitas virtual. Mereka berada dalam situasi yang disebut "proper distance" sehingga mereka berani untuk mengemukakan pendapatnya di ruang tersebut. Internet sendiri bisa disebut sebagai ruang moral karena segala hal yang terjadi dalam ruang maya selalu melibatkan dimensi moral. Dengan mengambil kasus dalam forum diskusi Reddit, penelitian ini mengkaji bagaimana khalayak digital mengungkapkan pandangan mereka berdasarkan standar moralitas mereka dalam media digital.
Penelitian ini dibangun dengan paradigma konstruktivis, menggunakan pendekatan kualitatif, dan pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode netnografi. Riset ini diharapkan mampu memberi kontribusi bagi studi mengenai moralitas media dan budaya populer. Makalah ini berargumen bahwa moralitas adalah aspek yang tidak terelakkan dalam kehidupan manusia sehari-hari, termasuk kehidupan digital mereka.

One of the effects of technological advances is the emergence of virtual spaces that are a medium of interaction for virtual communities. They are in a situation called "proper distance" so they dare to express their opinions in that space. The internet itself can be called a moral space because everything that happens in cyberspace always involves a moral dimension. Taking the case in the Reddit discussion forum, this study examines how digital audiences express their views based on their morality standards in digital media.
This research was built with a constructivist paradigm, using a qualitative approach, and data collection was carried out using the netnographic method. This research is expected to be able to contribute to the study of media morality and popular culture. This paper argues that morality is an inevitable aspect of everyday human life, including their digital life.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T55321
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahdiansyah Putra
"Tahun 2010, Pemerintah Indonesia membentuk Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN), yakni anggaran pendidikan yang dialokasikan untuk pembentukan endowment fund guna menjamin keberlangsungan program pendidikan generasi berikutnya sebagai bentuk pertanggungjawaban antargenerasi (intergenerational equity) yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). LPDP menyelenggarakan program beasiswa dengan misi “mempersiapkan pemimpin dan profesional masa depan Indonesia”. Hingga tahun 2017, penerima beasiswa LPDP sebanyak 18.466 orang. Dalam pelaksanaannya, ada ketidakjelasan antara target dan kinerja outcomes program beasiswa LPDP. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana rumusan target dan kinerja outcomes program beasiswa LPDP dengan model Targeting Outcomes of Program (TOP). Paradigma penelitiannya adalah postpositivisme dengan metode kualitatif untuk menggali rumusan target (program development) dan menilai kinerjanya (program performance). Ada 2 kesimpulan dari penelitian: (1) LPDP belum memiliki rumusan target outcomes yang jelas; dan (2) kinerja outcomes program belum selaras dengan amanah intergenerational equity dan misinya. Untuk itu, ada 4 saran penyempurnaan program beasiswa LPDP ke depan: (1) penyusunan vision study tentang kebutuhan pengembangan sumber daya manusia berbasis daerah/wilayah, industri, profesi, dan keilmuan di Indonesia; (2) pengembangan program beasiswa untuk strata pertama (diploma ataupun sarjana) terintegrasi dengan Program Indonesia Pintar (PIP) dan pengembangan pinjaman pendidikan;     (3) berkolaborasi dengan kementerian/lembaga pengelola program sejenis serta sektor industri; (4) penyesuaian standar biaya hidup dan mekanisme pembayarannya.

In 2010, the Government of Indonesia established the National Education Development Fund (DPPN), the education budget allocated for the endowment funds to ensure the continuation of the next generation education program as an intergenerational equity managed by the Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). LPDP organizes scholarship programs with the mission of "preparing future leaders and professionals of Indonesia". Until 2017, there were 18,466 LPDP scholarship recipients. In its implementation, there is a lack of clarity between the target and outcomes of the LPDP scholarship program outcomes. This study aims to see how the target formulation and outcomes of LPDP scholarship program outcomes with the Targeting Outcomes of Program (TOP) model. The research paradigm is postpositivism with qualitative methods to explore program development and assess its performance (program performance). There are 2 conclusions from the research: (1) LPDP does not have clear formulation of target outcomes; and (2) outcomes of program outcomes have not been aligned with the mandate of intergenerational equity and its mission. There are 4 suggestions for improving the LPDP scholarship program in the future: (1) the preparation of a vision study on the needs of developing human resources based on regions / regions, industries, professions, and science in Indonesia; (2) development of scholarship programs for the first strata (diploma or undergraduate) integrated with the Smart Indonesia Program (PIP) and the development of educational loans; (3) collaborating with ministries / institutions of similar program management and industry sectors; (4) adjusting the standard of living costs and the payment mechanism."
2019
T53735
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This research analyses the issue of brain drain in Indonesia. The analysis is focused upon the inquiries on the motives behind the decision made by skilled labors to work abroad. With the focus being taken, the research tried to look whether there is or there is no correlation between the conceptions of brain drain with the rationale that lies behind the decision to work outside. Thus, this research aimed at confirming the context of the hypothetical arguments through which the skilled labor migration has continually been preceding from Indonesia. To go over this purpose, this research used the interpretation method from the online ethnography research techniques, via the unstructured interview (directly or indirectly) with informats, also observation on the discourse developed within the internet-based community network of academicians and researches that seek to find opportunities of earning education, doing researches, or vacancy abroad in beasiswa mailing list. The informants of the research are those who have been living or are planning to go abroad as skilled labors."
PARADIGMA 15:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dinny Afifi Elfinur
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisis upaya ilmuwan diaspora (scientific diaspora) Indonesia dalam pembingkaian terminologi brain drain di Indonesia. Kerangka ilmu hubungan internasional yang digunakan untuk mengkaji topik ini adalah perspektif konstruktivisme dan liberalisme dari pemikiran Yossi Shain dan Aharon Barth. Adapun analisis bentuk upaya tersebut akan dijelaskan menggunakan tipologi taktik Transnational Advocacy Network (TAN) dari Keck dan Sikkink. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara (data primer) dan teks berupa artikel media masa, jurnal, laporan, serta dokumen terkait (data sekunder). Hasil temuan penelitian ini menunjukkan 4 hal. Pertama, peran sebagai TAN yang juga menjalankan fungsi komunitas epistemik memudahkan ilmuwan diaspora mempengaruhi kebijakan pemerintah. Kedua, relasi antar aktor ini bersifat politis dan sangat dipengaruhi oleh motif ilmuwan diaspora dan rezim pemerintah yang sedang berkuasa. Ketiga, relasi ilmuwan diaspora Indonesia dengan negara menggeser perspektif nasionalisme ke perspektif globalisasi yang membingkai brain drain sebagai brain circulation. Terakhir, dari empat taktik yang digunakan taktik politik informasi dan politik pengaruh adalah yang paling dominan dilakukan dan mempengaruhi upaya ilmuwan diaspora Indonesia dalam membingkai terminologi brain drain di Indonesia.

This thesis aims to analyze the eforts of Indonesian scientific diaspora in framing the terminology of brain drain in Indonesia. The perspective of constructivisme and liberalism from Yossi Shain dan Aharon Barth is applied to explain diaspora in international relation studies, whilst the efforts of scientific diaspora will be analyzed by typology tactics of Transnational Advocacy Network (TAN) from Keck and Sikkink. This thesis used a qualitative descriptive method with data collection techniques through interviews (primary data) and texts in the form of mass media articles, journals, reports, and related documents (secondary data). The findings of this research indicate four points of result. First, the role of a TAN which also carries out the function of the epistemic community makes it easier for diaspora scientists to influence government policy. Second, the relations between these actors are political in nature and are strongly influenced by the motives of diaspora scientists and the ruling government regime. Third, the relations between Indonesian diaspora scientists and the state shift the perspective of nationalism to the perspective of globalization, framing brain drain as brain circulation. Last, information politics and leverage politics are the most dominant and influenced tactics used by Indonesian scientific diaspora in framing the terminology of brain drain in Indonesia"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Oriza
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penguatan program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) selama periode 2021-2022, guna meningkatkan ketahanan sumber daya manusia (SDM), dalam menghadapi megatren abad ke 21 pada bidang akselerasi teknologi. Perlu analisis mendalam terkait program-program yang akan mendukung peningkatan kualitas SDM unggul yang dapat bersaing secara global dan siap menghadapi megatren. Penelitian ini menggunakan teori kompetitif intelijen untuk melihat keunggulan program-program LPDP disandingkan dengan program beasiswa lembaga lain, seperti Chevening, Fulbright, Djarum, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, dalam mencetak SDM yang menjawab kebutuhan zaman. Penelitian adalah penelitian kualitatif yang dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang spesifik pada program-program LPDP periode 2021-2022, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan lima narasumber kunci, dan studi referensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SDM Indonesia saat ini, belum siap menghadapi megatren, terutama pada bidang akselerasi teknologi, sehingga diperlukan berbagai macam upaya pengembangan untuk menghadapi hal tersebut. Berdasarkan teori intelijen kompetitif, penelitian ini menunjukkan bahwa program-program LPDP lebih unggul dibandingkan lembaga pemberi beasiswa lain di Indonesia, dan telah didesain untuk menunjang kesiapan SDM dalam menghadapi tantangan megatren abad ke 21, dan telah berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam penyusunan program. LPDP memiliki peran vital sebagai lembaga investasi pendidikan dalam menciptakan SDM yang unggul, berkarakter, kreatif, inovatif dan berjiwa kepemimpinan sebagai hasil dari berbagai program-program yang telah dicanangkan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa investasi jangka panjang di bidang pendidikan yang dilakukan LPDP akan menciptakan lebih banyak SDM Indonesia yang siap menghadapi dinamika perubahan global dan menjawab kebutuhan pembangunan nasional.

The objective of this research was analysed the enrichment of the Indonesia Endowment Fund for Education (LPDP) scholarship program, for the period 2021-2022, which intended for advancing the resilience of human resources to cope with the 21st century megatrends in the field of technological acceleration. A more in-depth analysis is needed with respect to the programs aimed at elevating the quality of human resources that could compete at global scale and ready to face megatrends. The research employs competitive intelligence theory to understand the advantage of LPDP programs compared to scholarship programs from other institutions, such as Chevening, Fulbright, Djarum, and the Ministry of Communication and Information Technology in creating a new generation of more superior human resources who could endure and respond the need of the challenging times. The research is qualitative research that is analysed descriptively with a case study approach that is specific to LPDP programs for the period 2021-2022, and the data collection technique used was a series of interviews with five key informants as well as a series of studies from relevant literatures and published reports. The result of this research suggests, the current stage of human resources are not resilient to encounter the threat of megatrends, hence, various development programs are needed to deal with the challenges. Based on the theory of competitive intelligence, the research suggests that LPDP programs have offered some competitive advantages comparing to other scholarship providers and have been purposely designed to support the readiness of human resources to cope with the 21st century megatrends, and furthermore, it had also been well-coordinated from time to time with every stakeholder during the preparation of the programs. LPDP plays a pivotal role in creating the more superior, creative, innovative, and leadership-minded talents as a result of the various programs which have been launched. From the research, it has also been concluded that the role of LPDP, particularly in extending a long-term investment in education, would bring a sustainable support to the country in creating the required talents and potential future leaders who are resilient to embrace the contemporary global environment as well as able to overcome the challenge of the national development."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Univeristas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zulkifli
"ABSTRAK
Salah satu tugas dan fungsi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) adalah melakukan pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) melalui instrument investasi jangka pendek. Dalam berinvestasi, pemilihan portofolio investasi akan berdampak besar pada hasil investasi yang akan diterima serta risiko yang akan dihadapi. Untuk itu, diperlukan penentuan portofolio optimal yang dapat membentuk portofolio sedemikian rupa sehingga risiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi return harapan investasi. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan manajemen apakah portofolio investasi aktual yang dimiliki LPDP merupakan portofolio yang optimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa portofolio investasi aktual LPDP menghasilkan risiko investasi sebesar 0,00385 dan return harapan sebesar 8,04% dengan komposisi obligasi 63,31% dan deposito 36,69%. Portofolio aktual tersebut bukanlah merupakan portofolio optimal karena dengan risiko investasi yang sama, return harapan yang lebih besar dapat dicapai sebesar 8,15% pada komposisi obligasi 6,07% dan deposito 93,93%. Jika LPDP memasukkan saham dalam portofolio investasi, portofolio optimal dapat dihasilkan dengan komposisi obligasi 74,72%, deposito 24,81% dan saham 0,47 % yang menghasilkan risiko investasi sebesar 0,00537 dan return harapan sebesar 8,06 %."
Jakarta: Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Direktorat Jenderal Pembendaharaan, 2017
336 ITR 2:4 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>