Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167777 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azmia Rizka Nafisah
"ABSTRAK
Gas emisi dari asap kendaraan bermotor merupakan contributor utama pada perubahan
iklim dengan menyumbang total 14% emisi tiap tahunnya. Asap buangan kendaraan
bermotor mengandung berbagai macam gas berbahaya, diantaranya adalah gas CO2 dan
CO. Potensi yang paling besar untuk mengurangi polusi adalah dengan adsorpsi. Salah
satu jenis adsorben yang menarik untuk dikembangkan adalah karbon aktif. Karbon aktif
memiliki luas permukaan yang tinggi dan daya serap yang baik. Penggunaan karbon aktif
komersial mulai ditinggalkan dan digantikan oleh karbon aktif berbahan baku biomassa.
Salah satu limbah biomassa yang jumlahnya berlimpah di Indonesia adalah cangkang
kelapa sawit. Dengan jumlah limbah sebanyak 4 ton pertahunnya, cangkang sawit dapat
menjadi bahan baku alternatif untuk pembuatan karbon aktif. Salah satu tantangan yang
dihadapi dalam pembuatan karbon aktif dari biomassa adalah struktur permukaannya
yang tidak baik sehingga menurunkan kemampuan adsorpsinya. Untuk meningkatkan
afinitas terhadap gas CO2 dan CO, dilakukan modifikasi menggunakan oksida logam
MgO. Struktur kristal menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kapasitas
adsorpsi. Akan tetapi pengaruh perubahan struktur kristal karbon aktif modifikasi logam
yang diwakili oleh d002 (lapisan aromatis), Lc (tinggi kristalit), dan La (diameter kristalit)
terhadap adsorpsi emisi gas kendaraan bermotor belum banyak dikaji sehingga diperlukan
analisa lebih mendalam mengenai hal ini. Pembuatan karbon aktif dilakukan dengan dua
metode dan uij adsorpsi gas emisi dilakukan pada motor. Hasil penelitian menunjukkan
karbon aktif yang dibuat menggunakan metode two-step menghasilkan struktur
permukaan yang paling baik dengan nilai d002 sebesar 0.33 nm dan memiliki bilangan
iodin sebesar 1168 mg/g. Penambahan MgO pada karbon aktif juga meningkatkan
kemampuan penyerapan CO2 dan CO hingga 80%. Hasil karakterisasi menggunakan
SEM menunjukkan pembentukan pori yang baik pada permukaan sehingga meningkatkan
porositas dari karbon aktif. Kandungan utama dari karbon aktif adalah 80% karbon
dibuktikan dari pengujian menggunakan EDX.

ABSTRACT
Gas emissions from motor vehicle are a major contributor to climate change by
contributing a total of 14% of emissions annually. Motor vehicle exhaust contains various
kinds of dangerous gases, including CO2 and CO gases. The best potential option for
reducing pollution is using adsorption. One type of adsorbent that is interesting to be
developed is activated carbon. Activated carbon has a high surface area and good
adsorption capability. The use of commercial activated is replaced by activated carbon
made from biomass. One of the abundant biomass wastes in Indonesia is the palm shell.
With a total of 4 tons of waste per year, palm shells can be an alternative raw material for
activated carbon producstion. One of the challenges faced in the activated carbon
production from biomass is the ungood surface crystallite structure, thereby reducing the
adsorption capability. To increase the affinity of CO2 and CO gases, a modification was
carried out using a metal oxide, MgO. The crystallite structure is one important factor that
determines the adsorption capacity. However, deeper analysis is needed in the crystalline
structure modification represented by d002 (aromatic layer), Lc (crystallite height), and La
(crystallite diameter) on the adsorption of motor vehicle gas emissions. The production
activated carbon was carried out by two methods and the emission gas adsorption was
carried out on the motorcycle. The results showed that activated carbon made using the
two-step method produces the best surface structure with a d002 value of 0.33 nm and has
an iodine number of 1168 mg/g. The impregnation of MgO to activated carbon also
increases the ability to adsorb CO2 and CO up to 80%. The results of the characterization
using SEM showed pore formation on the surface which increases the porosity of
activated carbon. The main content of activated carbon is 80% carbon proven from EDX
characterization."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tetra Mutiara Afifah
"Kualitas udara yang buruk sebagian besar disebabkan oleh emisi gas kendaraan bermotor telah menjadi permasalahan dalam kehidupan masyarakat. Gas karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), dan hidrokarbon (HC) menjadi komponen terbesar pada pencemaran udara. Jika terpapar lama oleh gas tersebut dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan. Hal inilah menjadi alasan utama untuk dilakukannya penelitian pembuatan karbon aktif untuk menjerap gas CO, CO2 dan HC. Cangkang kelapa sawit memiliki potensi yang besar dari segi jumlah dan komposisi. Kandung kabon yang dimiliki cangkang kelapa sawit sebesar 49,5% dan kadar ash-nya adalah 0,9%. Sementara, ketersediaannya sebanyak 2.205.970 ton pada tahun 2017. Cangkang kelapa sawit melalui tahap preparasi, karbonisasi, aktivasi, dan impregnasi. Setelah dikeringkan dan direduksi ukurannya, cangkang kelapa sawit direndam pada H3PO4 selama 24 jam dan dilanjutkan dengan karbonisasi pada suhu 350 ºC selama 30 menit. Lalu diaktivasi kimia oleh H3PO4 dengan adanya variasi rasio massa aktivator dan diaktivasi fisika oleh gas N2 pada suhu 600 ºC selama 1 jam di tubular furnace. Karbon aktif dengan karakteristik terbaik dihasilkan oleh aktivasi kimia kedua kali dengan rasio massa 2:1. Bilangan iodin, luas permukaan, dan yield berturut-turt adalah 1164 mg/g, 1158 m2/g, dan 50,3%. Optimisasi penjerapan gas uji dilakukan dengan impregnasi dan memvariasikan persentase loading logam MgO sebesar 0,5%, 1%, dan 2%. Hasil adsorpsi gas uji terbaik ditunjukkan oleh variasi loading 1% dengan persentase adsorpsi CO, CO2, dan HC berturut-turut adalah 72,62%, 70,33%, dan 62,77%. Bilangan iodin dan luas permukaan dari karbon aktif 1% MgO ini adalah 933 mg/g dan 928 m2/g.

Poor air quality is largely due to motor vehicle emissions have become a problem in peoples lives. Carbon monoxide (CO), carbon dioxide (CO2) and hydrocarbon (HC) gases are the biggest components in air pollution. A high level of exposure to those gasses causes adverse effects on health. This is the main reason for researching the producing of activated carbon to adsorb CO, CO2, and HC gasses. Palm shells have great potential quantity and composition. Carbon content of palm kernel shell is 49.5% and the ash content is 0.9%. While its availability is 2,205,970 tons in 2017. Palm kernel shells through preparation, carbonization, activation, and impregnation. After being dried and reduced in size, the palm shell is immersed in H3PO4 for 24 hours and continued with carbonization at 350 ºC for 30 minutes. Then chemical activated by H3PO4 with activator mass variations and activated physics by N2 gas at 600 ºC for 1 hour in a tubular furnace. Activated carbon with the best characteristics is produced by second chemical activation with a mass ratio of 2:1. The iodine number, surface area, and yield are 1164 mg/g, 1158 m2/g, and 50.3%. Optimization of the gas adsorption is carried out by impregnation and varying the percentage of MgO metal loading by 0.5%, 1%, and 2%. The best gas trial results for variations containing 1% with the percentage of CO, CO2, and HC adsorption contributing to each other were 72.62%, 70.33%, and 62.77%. The iodine number and surface area of 1% MgO activated carbon are 933 mg/g and 928 m2/g"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Aulia Hanifah
"Emisi gas buang dari kendaraan bermotor banyak mengandung senyawa yang berbahaya bagi kesehatan manusia maupun lingkungan. Karbon aktif dapat dikembangkan sebagai adsorben guna mendukung upaya penanggulangan pencemaran udara akibat emisi gas kendaraan bermotor. Karbon aktif diproduksi dengan bahan baku biomassa, salah satunya ialah cangkang kelapa sawit yang memiliki kandungan selulosa (6,92%), hemiselulosa (26,16%), dan lignin (53,85%). Karbon aktif berbahan baku limbah cangkang kelapa sawit diproses melalui proses dehidrasi, reduksi, dan diaktivasi kimia menggunakan larutan kalium karbonat (K2CO3) dengan rasio massa 1:1 dan konsentrasi K2CO3 sebesar 20%-w. Selanjutnya, sampel dikarbonisasi pada furnace dengan temperatur 500 ºC dan dilanjutkan dengan aktivasi kimia tahap dua dengan variasi perbandingan massa K2CO3 dan massa bahan baku yang digunakan sebesar 1:1 dan 3:2. Sampel yang telah teraktivasi kimia selanjutnya mengalami aktivasi fisika pada temperatur 750 ºC dan dialiri gas N2 dengan laju 200 ml/menit selama 90 menit. Karbon aktif yang telah disintesis memiliki luas permukaan terbaik pada variasi rasio massa 3:2 yaitu sebesar 1202 m2/g. Modifikasi dilakukan untuk meningkatkan kapasitas adsorpsi dari karbon aktif. Pada penelitian ini, modifikasi dilakukan dengan menyisipkan logam oksida berupa nikel oksida (NiO) ke dalam pori karbon aktif dengan variasi konsentrasi sebesar 0,5%, 1%, 2%. Penyisipan NiO mengurangi luas permukaan karbon aktif hingga 802 m2/g pada variasi konsentrasi 2%. Dari hasil penelitian diketahui bahwa media karbon aktif terimpegrasi NiO 1% yang dipasang pada tabung adsorpsi dapat memberikan hasil penurunan konsentrasi gas CO sebesar 61,95%, HC sebesar 37,96 %, dan CO2 sebesar 48,5 %.

Exhaust emissions from motor vehicles contain many compounds that are harmful to human health and the environment. Activated carbon can be developed as an adsorbent to support efforts to combat air pollution due to motor vehicle gas emissions. Activated carbon is produced with biomass raw materials, one of which is a palm shell which contains cellulose (6.92%), hemicellulose (26.16%), and lignin (53.85%). Activated carbon made from palm shell waste is processed through the process of dehydration, reduction, and chemical activation using potassium carbonate (K2CO3) solution with a mass ratio of 1:1 and K2CO3 concentration of 20%-w. Furthermore, the sample was carbonized in the furnace at a temperature of 500 ºC and continued with second step chemical activation with a variation in the mass ratio of K2CO3 and the mass of the raw material used was 1:1 and 3:2. Samples that have been chemically activated then undergo physical activation at 750 ºC and flowed with N2 gas at a rate of 200 ml/min for 90 minutes. The synthesized activated carbon has the best surface area at a mass ratio of 3:2 which is 1202 m2/g. Modifications were made to increase the adsorption capacity of activated carbon synthesized. In this study, the modification was carried out by impregnating metal oxides in the form of nickel oxide (NiO) into pores of activated carbon with a concentration variation of 0.5%, 1%, 2%. NiO impregnation reduces the surface area of activated carbon up to 802 m2/g at 2% concentration variation. From the results of the study, the NiO 1% -activated carbon mounted on the adsorption tube can result in a decrease in CO gas concentration of 61.95%, HC of 37.96%, and CO2 of 48,5%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alyssa Ulfatun Jannah
"Sektor transportasi merupakan penyumbang terbesar pencemaran udara, di mana emisi gas buang CO, CO2, dan HC berdampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Karbon aktif dapat digunakan sebagai adsorben gas buang kendaraan bermotor (sepeda motor). Bonggol jagung berpotensi digunakan sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif karena memiliki kandungan lignoselulosa yang tinggi. Pembuatan karbon aktif bonggol jagung dilakukan melalui tahap preparasi dan dehidrasi, aktivasi kimia pertama menggunakan larutan KOH 20% b/v dengan perbandingan massa sampel terhadap larutan 1:4 selama 24 jam, karbonisasi pada suhu 500℃ selama 2 jam dan diayak dengan ukuran 60 mesh, dilanjutkan dengan aktivasi kimia kedua menggunakan variasi KOH 1% b/v, 3% b/v, dan 5% b/v dengan rasio dan waktu yang sama seperti aktivasi kimia pertama. Sampel yang didapatkan kemudian diaktivasi fisika menggunakan gas N2 0,15 NL/menit pada suhu 600℃ selama 1 jam. Karbon aktif yang didapatkan, kemudian diimpregnasi menggunakan larutan MgO 1 M dengan variasi rasio massa sampel terhadap volume larutan adalah 1:5, 1:10, dan 1:15. Proses aktivasi kimia dua tahap berpengaruh memperbesar karakterisasi iodin yang dihasilkan, sedangkan impregnasi MgO akan menurunkan karakterisasi iodin yang dihasilkan dan meningkatkan efektivitas penjerapan gas buang. Sampel dengan karakterisasi iodin terbaik didapatkan pada sampel AK2F 5% dengan luas permukaan 1142,77 m2 /gr, sedangkan sampel dengan efektivitas penurunan gas buang terbaik didapatkan pada sampel impregnasi 1:10 dengan penurunan gas buang CO, CO2, dan HC sebesar 52,05%, 56,80%, dan 73,96%. Berdasarkan hal tersebut, karbon aktif bonggol jagung dapat dijadikan alternatif adsorben dalam adsorpsi gas buang emisi kendaraan bermotor (sepeda motor).

The transportation sector is the largest contributor to air pollution, where exhaust emissions of CO, CO2, and HC have a negative impact on health and the environment. Activated carbon can be used as an adsorbent for exhaust gases of motor vehicles (motorcycles). Corncob has the potential to be used as a raw material for making activated carbon because it has a high lignocellulose content. The manufacture of corncob activated carbon was carried out through the preparation and dehydration stage, the first chemical activation using a 20% w/v KOH solution with a sample ratio to a 1:4 solution for 24 hours, carbonization at a temperature of 500℃ for 2 hours and sifted with a size of 60 mesh, followed by the second chemical activation using a KOH variation of 1% w/v, 3% w/v, and 5% w/v with the same ratio and time as the first chemical activation. The samples obtained were then activated by physics using N2 gas of 0.15 NL/min at a temperature of 600℃ for 1 hour. The activated carbon obtained, then impregnated using a solution of MgO 1 M with variations in the ratio of sample mass to solution volume are 1:5, 1:10, and 1:15. The two-stage chemical activation process has an effect on enlarging the characterization of iodine produced, while mgo impregnation will decrease the characterization of the iodine produced and increase the effectiveness of exhaust gas absorption. The sample with the best iodine characterization was obtained in sample AK2F 5% surface area of 1142.77 m2 /gr, while the sample with the best exhaust gas reduction effectiveness was obtained in impregnatation samples of 1: 10 with a decrease in CO, CO2, and HC exhaust gases by 52.05%, 56.80%, and 73.96%. Based on this, corncob activated carbon can be used as an alternative adsorbent in the adsorption of exhaust gas emissions from motor vehicles (motorcycles)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiqurrokhman
"Asap dari pembakaran banyak mengandung senyawa-senyawa yang berbahaya. Gas CO merupakan salah satu senyawa berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan. Perlu dilakukan penelitian untuk mereduksi gas CO pada asap pembakaran. Pada penelitian ini dilakukan reduksi gas CO menggunakan karbon aktif teraktivasi yang berasal dari tempurung kelapa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbon aktif teraktivasi dengan ukuran partikel 500-600 nm dapat menjerap gas CO sebesar 3,72% dari konsentrasi awal selama 30 menit dan karbon aktif teraktifasi dengan ukuran 800-1000 nm memiliki kemampuan penjernihan asap hingga 75% dari OD(Optical Density) maksimal asap selama 30 menit.

Smoke from burning contains many harmful compounds. CO gas is dangerous substance that can harm our health. Research needs to be done to reduce the CO in combustion. In this research, the reduction of CO gas using activated carbon based on oil palm shell.
The result showed that activated carbon with a particle size between 500-600 nano can adsorb CO gas by 3.72 % of the initial concentration for 30 minutes and activated carbon with a particle size between 800-1000 nano can clean smoke 75% of of maximum smoke OD(Optical Density)for 30 minutes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54880
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edma Nadhif Oktariani
"Meningkatnya kebutuhan akan transportasi mengakibatkan meningkatnya pencemaran udara akibat emisi gas buang kendaraan bermotor dalam bentuk gas-gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC). Untuk mengatasi ini, limbah sekam padi dipilih menjadi bahan baku pembuatan karbon aktif sebagai adsorben gas buang CO dan hidrokarbon karena mengandung selulosa yang tinggi. Metode aktivasi limbah sekam padi dilakukan malalui aktivasi kimia dan fisika. Aktivasi kimia menggunakan NaOH dan KOH sebagai activating agent sedangkan aktivasi fisika menggunakan N2. Karbon aktif hasil aktivasi kimia fisika ini akan dimodifikasi dengan MgO agar kapasitas adsorpsi dalam menyerap CO dan hidrokarbon dapat meningkat. Karakterisasi yang digunakan adalah uji bilangan iod, SEM, dan EDX. Dari uji bilangan iodin diperoleh luas permukaan karbon aktif teraktivasi kimia KOH 75% sebesar 1851,52 m2/g. Berikutnya, karbon aktif termodifikasi MgO diuji kapasitas adsorpsinya. Dari hasil uji emisi gas buang diperoleh karbon aktif dengan modifikasi MgO 1% memperoleh hasil terbaik dengan mampu mengadsorpsi gas CO sebesar 90,54% dan gas HC sebesar 62,84%.

The increasing need for transportation causes problems. The biggest problem that arises from this is the catastrophic air pollution caused by motor vehicle exhaust in the form of dangerous gases such as carbon monoxide (CO) and hydrocarbons (HC). To overcome this, rice husk was chosen to be the raw material for making activated carbon as an adsorbent for CO exhaust gas and hydrocarbons due to its high cellulose content. The activating method of rice husk waste is carried out through chemical and physical activation. In this research, chemical activation used is NaOH and KOH as activating agents while physical activation uses N2. The activated carbon from chemical activation will be modified with MgO to increase the adsorption capacity to absorb CO and hydrocarbons. The characterization used is the iodine number test, SEM, and EDX. From the iodine test, the best surface area of activated carbon is obtained in physical-chemical activated carbon with 75% KOH, which is 1841,52 m2/g. Afterwards, activated carbon that has been modified withMgO is tested for its adsorption capacity. It is found that activated carbon with 1% MgO has the best adsorption capacity which capable of adsorbing CO and HC emissions 90,54% and 62,84% respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dunggio, Muhammad Yusuf Ramly
"Penelitian ini dilakukan untuk pengurangan kadar CO dan penjernihan asap kebakaran dengan pemanfaatan karbon aktif dari tempurung kelapa termodifikasi TiO2. Pada hasil uji XRF kandungan TiO2 didalam karbon aktif termodifikasi TiO2 sebesar 20,54 % wt. Pada hasil uji BET, luas permukaan terjadi peningkatan dari 760,30 m2/g menjadi 782,54 m2/g dari karbon aktif dan karbon aktif termodifikasi TiO2. Untuk uji kinerja, karbon aktif termodifikasi TiO2 ukuran 200 mesh dengan massa 3 gram memiliki kapasitas adsorpsi CO paling tinggi (12,59 %) dan nilai t10 untuk penjernihan asap paling baik yaitu dengan waktu 20 menit, 27 menit, 28 menit.

This research was conducted for the reduction of CO levels and purification by use of fire smoke from coconut shell activated carbon modified TiO2. In the XRF test results in the TiO2 content of activated carbon modified TiO2 of 20,54 % wt. The test results showed the BET surface area increased from 760,30 m2/g to 782,54 m2/g of activated carbon and activated carbon modified TiO2. To test performance, activated carbon modified TiO2 with a size 200 mesh and 3 gram have the highest CO adsorption capacity (12,59 %) and t10 values for the purification of smoke that is best with a time of 20 minutes, 27 minutes, 28 minutes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43119
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Anggriany
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh karbon aktif berbahan dasar tempurung kelapa sawit dengan bahan pengaktif ZnCl2 terhadap penurunan konsentrasi gas CO serta penjernihan asap kebakaran. Proses aktivasi dilakukan secara kimia dan fisika. Karbonisasi dilakukan pada suhu 400oC selama 2 jam lalu dilanjutkan dengan aktivasi kimia dengan ZnCl2 dengan konsentrasi 25%. Aktivasi fisika dilakukan dengan mengalirkan gas N2 selama 1 jam pada suhu 850 ºC dan dilanjutkan dengan mengaliri gas CO2 selama 1 jam pada suhu 850 ºC.
Penelitian ini menghasilkan karbon aktif yang memenuhi Standar Industri Indonesia dengan luas permukaan sebesar 743 m2/gram, kadar air 14,5%, dan kadar abu total 9,0%. Selain itu karbon aktif yang dihasilkan juga dapat diaplikasikan untuk mengadsorpsi gas CO dari hasil kebakaran dengan persen adsorpsi gas CO sebesar 11,3% pada ukuran partikel 50-37 μm.

This research was conducted to determine the effect of activated carbon made from coconut palm with ZnCl2 as activating agent to decrease the concentration of CO gas and fire fumes purification. The activation process is done chemically and physically. Carbonization was carried out at 400oC for 2 hours and then followed by chemical activation with ZnCl2 at concentrations of 25%. Physical activation is done by flowing N2 gas for 1 hour at 850ºC and followed by flowing CO2 gas for 1 hour at 850ºC.
This research produces activated carbon which follows Indonesian Industry Standard with surface area 743 m2/gram, water content 14.5%, and total ash content 9.0%. The activated carbon produced can also be applied to adsorb CO gas from the fire with the percent adsorption of CO gas by 11.3% in the particle size of 50-37 μm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriana
"Karbon aktif adalah suatu karbon yang memiliki konfigurasi atom karbonnya terbebas dari ikatan dengan unsur lain dan porinya dibersihkan dari senyawa lain, sehingga permukaan serta pusat aktifnya menjadi luas, dan daya adsorpsinya meningkat.
Dalam penelitian ini, dilakukan pembuatan arang aktif dari tempurung kelapa sawit untuk menurunkan konsentrasi gas CO dan menjernihkan asap kebakaran. Proses aktivasi dilakukan secara kimia dan fisika. Tahapan pembuatan karbon aktif meliputi karbonisasi, aktivasi kimia dan fisika.
Karbonisasi karbon aktif dilakukan pada suhu 400ºC dilanjutkan dengan aktivasi kimia dengan bahan pengaktif KOH dengan konsentrasi 75%. Aktivasi fisika dilakukan dengan mengalirkan gas N2 selama 1 jam pada suhu 850 ºC dan dilanjutkan dengan mengaliri gas CO2 selama 1 jam pada suhu 850ºC.
Penelitian ini menghasilkan karbon aktif yang memenuhi Standar Nasional Indonesia yang memiliki luas permukaan sebesar 1295 m2/gram dan juga dapat diaplikasikan untuk pemurnian gas polutan pada unit purifikasi asap dengan persen adsorpsisebesar 15,7%.

Activated carbon is carbon which has a configuration of carbon atoms free from bond with other elements and their pores are cleared of other compounds, so that the surface as well as its active center became widespread, and the adsorption increased.
This research performed the manufacture of activated carbon made from oil palm shell to reduce the concentration of CO gas and clear the fire smoke. The activation process is done chemically and physically. Stages of manufacture of activated carbon include carbonization, chemical and physics activation.
The carbonization of activated carbon is carried out at 400ºC, followed by chemical activation with KOH activator material of 75% concentration. Physical activation is done by flowing N2 gas for 1 hour at 850ºC and followed by flowing CO2 gas for 1 hour at 850 º C.
This research produces activated carbon which meet the Indonesian National Standard that has a surface area of 1295 m2/gram and can also be applied for the purification of pollutan gas in the smoke purification unit by adsorption of 15.7% with optimum particle size of 50-37 μm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Puspitasari
"ABSTRAK
Plastik jenis polietilen yang terdiri dari 1000 atom karbon, kebanyakan diproduksi sebagai kantong plastik yang biasa digunakan hanya sekali pakai lalu menjadi sampah plastik. Banyak sampah plastik tidak terangkut dan menjadi sumber pencemar udara karena dimusnahkan dengan cara dibakar atau dibuang ke badan air atau tanah. Salah satu upaya penanggulangan sampah plastik adalah dengan memanfaatkannya menjadi bahan baku pembuatan karbon aktif. Karbon aktif dari sampah plastik kantong kresek memiliki luas permukaan terbaik dengan agen pengaktivasi aseton 1M sebesar 352,55 m2/g. Penyisipan TiO2 pada karbon aktif mampu meningkatkan luas permukaan sebesar 370,86 m2/g. Karbon aktif berbahan baku sampah plastik dapat digunakan sebagai media penyerap gas CO dan HC pada emisi gas buang kendaraan bermotor. Dari hasil penelitian diketahui bahwa media karbon aktif yang dipasang sepanjang 3 cm, 4 cm dan 5 cm pada tabung adsorpsi memberikan hasil penurunan konsentrasi gas CO masing-masing sebesar 53,74 , 61,35 dan 67,40 , sementara HC sebesar 44,02 , 57,78 dan 59,91 . Pada karbon aktif termodifikasi TiO2 dengan variasi panjang yang sama memiliki efisiensi penurunan konsentrasi gas CO sebesar 58,31 , 69,57 dan 74,83 , HC sebesar 48,18 , 60,40 dan 67,10 . Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa media karbon aktif sepanjang 5 cm dengan penyisipan TiO2 lebih efektif dalam menurunkan konsentrasi gas CO dan HC.

ABSTRACT
Plastics polyethylene comprising 1000 carbon atoms, mostly produced as plastic bags are used only disposable then became trash. Many plastic waste is not transported and be a source of air pollutants since destroyed by fire or discharge into water bodies or soil. One of the plastic waste reduction efforts is to use it as raw material for the preparation of activated carbon. Activated carbon from plastic bags has the best surface area by chemical activation with acetone 1M of 352.55 m2 g. The insertion of TiO2 on activated carbon can increase the surface area by 370.86 m2 g. Activated carbon from plastic waste can be used to adsorbe of CO and HC from motor vehicle exhaust emissions. The result of this research, to make active carbon with 3 cm, 4 cm and 5 cm length in the adsorption tube can be reduce concentrations of CO are 53,74 , 61,35 and 67.40 , while HC are 44.02 , 57.78 and 59.91 . Activated carbon with the modified TiO2 with the same length variation has the efficiency of CO gas concentration reduction of 58.31 , 69.57 and 74.83 , while HC are 48.18 , 60.40 and 67.10 . From the research results can be known the medium of active carbon along the 5 cm with the insertion of TiO2 more effective in reduction the concentration of CO and HC."
2017
S66932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>