Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21407 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nanda Rachmintan Septira
"Skripsi ini membahas mengenai theatricality sebagai pembentuk space of modesty dan variasinya pada lingkup domestik wanita muslimah. Secara khusus, skripsi ini mengeksplorasi bagaimana theatricality dalam proses penggunaan hijab pada ruang-ruang arsitektur menentukan area on-stage dan off-stage sebagai pembentuk konfigurasi space of modesty tiap individu dalam kesehariannya. Theatricality merupakan bagian dari konsep performativity dalam perspektif feminis yang berpotensi memperluas pemahaman akan teori front-stage dan backstage yang dinyatakan oleh Goffman (1956), dengan memberikan kemungkinan yang berbeda-beda akan bagian yang dianggap front dan back untuk setiap individu. Penulis melakukan studi kasus terhadap pembentukan space of modesty terhadap tiga subjek yang tinggal bersama dalam satu rumah. Hasil temuan dari studi tersebut menunjukan bahwa theatricality penggunaan hijab masing-masing individu bergantung pada pengalaman keseharian individu terkait dengan ownership ruang, interaksi berdasarkan relasi, proses transisi dan peralihan ruang, serta visibilitas ruang. Aspek-aspek ini pada akhirnya akan mempengaruhi pembentukan space of modesty yang berbeda-beda sehingga memberikan makna ruang domestik yang beragam bagi tiap individu. Hal ini mempertegas bagaimana representasi individu merupakan interaksi timbal balik dan adaptasi antara subjek individu dengan lingkungan ruang di sekitarnya.

This thesis discusses theatricality as a concept that constructs a womens space of modesty and its variations within a scope of domestic spaces. Specifically, this thesis explores how theatricality shapes the process of wearing hijab in architectural spaces assigning on-stage and off-stage areas that drives the configuration of space of modesty for every individual. Theatricality is part of feminist perspective concept of performativity, which potentially expands Goffman (1956) front-stage and backstage theory by providing opportunities on every individual to adapt their own understanding of spatiality that can be considered as front and back. A case study is performed to analyse the construction process of space of modesty for three different subjects that share living spaces together. It is found that the theatricality of ways each subjects represent themselves with hijab are shaped by their experience in relation with spatial ownership, relational interaction, transition between spaces, and visibilities of spaces to its surroundings. These aspects create different configurations of space of modesty, giving different meanings of the domestic spaces for each individual. This different meaning reinforces how individual representations to others is part of reciprocal interactions and adaptations between individual subjects and its surrounding environment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Karindhiya Syahira
"Tulisan ini mengeksplorasi penggunaan framing dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan theatricality. Theatricality adalah sebuah process of gaze yang diinisiasi oleh sebuah framing sehingga dapat menjadikan kejadian apapun dapat diingat oleh siapapun yang melihat. Dengan adanya theatricality, spektator dapat menangkap fragmen memori akan semua informasi yang ada pada saat itu, seperti tempat, pelaku, kejadian, dan lainnya melalui framing. Framing memiliki berbagai macam metode serta pemicu dalam pengaplikasiannya, serta kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Walaupun fenomena tersebut terjadi umumnya dalam pertunjukkan teater, theatricality dapat juga terjadi dalam keseharian. Ruang publik adalah salah satu ruang yang digunakan dalam keseharian manusia untuk berbagai kegiatan. Kejadian yang dilihat untuk theatricality dalam keseharian tidak perlu berupa sesuatu hal yang signifikan, yang penting berbeda dari biasanya. Dengan adanya berbagai kegiatan dalam sebuah ruang publik, kejadian yang dilihat dengan framing para pengunjung sebagai spektator akan beragam pula. Stadion Gelora Bung Karno adalah salah satu ruang publik yang menghasilkan beragam macam framing dengan juxtaposisi sebagai pemicu. Framing yang ada dipengaruhi oleh beragam faktor external yang dapat mempengaruhi metode yang dipakai sehingga membuat sebuah memori tersendiri bagi sang spektator.

This study explores the use of framing in producing theatricality in daily lives. Theatricality is a process of gaze initiated by framing that could make any occurrences memorable by the spectator. With theatricality, the spectator could capture fragments of memories that contain information that existed at that time, such as place, event, subject, and others through framing. Framing itself has a variety of methods with its strengths and weaknesses. Even though theatricality occurs mainly in theater, it could also occur in everyday life. Public space is one of the spaces that humans use in everyday life for numerous activities. Occurrences captured by theatricality do not have to be a significant event, but what is essential is it is distinct from the usual. Many activities in public spaces bring out many occurrences that its spectators can capture. Gelora Bung Karno Stadium is one of the public spaces that produce various types of framing with juxtaposition as its trigger. The framing itself is heavily influenced by external factors that can influence the method to produce a memory for the spectator."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryder, Robert G.
Newbury Park: Sage publications , 1987
616.891 4 RYD r (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Asiyah Rohmatun
"Gaya hidup yang terus berkembang mengakibatkan mode fesyen juga terus mengalami perkembangan. Perkembangan ini menjadikan pakaian tidak lagi sekedar untuk melingkupi tubuh, namun menjadikan pakaian sebagai salah satu cara untuk menunjukkan identitas diri seseorang. Dalam hal fesyen, berkembangnya mode fesyen berakibat pada bertambahnya koleksi pakaian dan aksesoris yang dimiliki seseorang, terutama wanita. Banyaknya koleksi pakaian dan aksesoris yang dimilki membuat perlu adanya penambahan ruang. Karena itu, closet hadir sebagai salah satu alternatif bagi manusia untuk menyimpan pakaian dan aksesoris lainnya.
Pada skripsi ini, untuk mengetahui bagaimana fesyen mempengaruhi perubahan ruang, penulis melihat proses hadirnya closet sebagai tempat penyimpanan pakaian yang dijabarkan secara menyeluruh sejak awal kemunculannya hingga saat ini. Dalam hal ini dilakukan studi komparasi terhadap gaya berpakaian pada beberapa masa dengan bagaimana closet berfungsi pada masa tersebut. Sehingga, dengan berubahnya kebutuhan manusia maka ruang yang dihadirkan juga akan berubah mengikuti kebutuhan manusianya. Dengan dilakukannya studi komparasi ini, terlihat bahwa terdapat keterkaitan antara perubahan fungsi ruang yang terjadi, dalam hal ini closet, dengan gaya hidup manusianya, khususnya gaya berpakaian, yang terus berkembang dan berubah.

Evolving lifestyle enables fashion to experience growth as well. This growth of fashion is not only making clothes to cover the body, but also as a way to show one's self-identity. In terms of fashion, the growth of fashion resulting high demand on collecting fashion apparel and accessories owned by a person, especially women. A large collection of clothes and accessories that they owned, lead to addition of clothing space. Therefore, the closet becomes one of alternatives for people to store clothes and other accessories.
In this thesis, to find out how the fashion effects the changes of space, writer seen through the emergence process of closet as clothes storage which will be thoroughly elaborates since its beginning up to now. In this case, writer conducted a comparative study between fashion and how the function of closet in some period of time. Thus, the findings show that the changing of human needs causing the space production. After all, it appears that there is a strong relationship between the changes of space function, which occurs in the closet and the fashion, which is constantly growing and changing.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iin Wirdania
"ABSTRAK
Indonesia dicanangkan oleh pemerintah menjadi pusat fashion muslim dunia 2020. Untuk
mendukung inisiatif ini, penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi menambah
informasi mengenai hal-hal yang mempengaruhi intention to buy produk baju muslim
wanita. Salah satunya yang berkaitan adalah faktor sub-kultur relijiusitas. Penelitian ini
tentang pengaruh relijiusitas terhadap consumer attitudes dan purchase intention produk
baju muslim wanita. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif melalui analisa
data dengan structural equation model. Hasil yang diharapkan adalah bahwa relijiusitas
akan berpengaruh signifikan terhadap consumer attitudes dan consumer attitudes akan
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap intention to buy

ABSTRACT
Indonesia is designated by government to be the world?s Moslem fashion center
in
2020. To support the initiative, the researcher would like to contribute in adding
insight on factors that influence intention to buy of moslem women clothing in
Indonesia. One of the related factor is sub-cultur factor religiosity. Therefore, I
conduct a research on the influence of religiosity of moslem women on consumer
attitudes towards fashion and intention to buy of Moslem women clothing. The
methodology used is quantitative descriptive through data analysis method by
structural equation model tool. The expected result of the research is religiosity
will have significant impact on consumer attitudes towards fashion and consumer
attitudes towards fashion will have positive and significant impact on intention to
buy for moslem women clothing"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alberta Christina Cahya Pertiwi
"Persoalan mengenai penyintas 1965 dapat dilihat secara kompleks dan tidak terbatas pada segi gerakan sosial atau melihat hanya sebagai kelompok rentan. Tulisan ini berfokus pada agensi pada Dialita, suatu kelompok musik yang berisi para penyintas perempuan dari peristiwa penangkapan dan penganiayaan massal yang diawali Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30SPKI) tahun 1965, dan Sahabat Dialita, sebuah istilah yang digunakan Dialita untuk menyebut individu-individu yang membantu Dialita untuk mencapai tujuannya, dalam membentuk ruang berekspresi. Berangkat dari pemaparan mengenai pengalaman yang dialami para penyintas 1965 dan upaya yang dilakukan kini, diketahui bahwa agensi dimiliki oleh para individu sebagai agen untuk membentuk ruang berekspresi yang turut berfungsi sebagai pemulih atas trauma terhadap kejadian tahun 1965. Agensi yang dimiliki Dialita dan Sahabat Dialita turut membentuk karya seni yang tercipta karena adanya pengalaman yang dialami Dialita dan Sahabat Dialita. Proses berkesenian yang dilakukan Dialita dan Sahabat Dialita membutuhkan ruang. Ruang berekspresi merupakan ruang para anggota Dialita dan Sahabat Dialita bertemu, bercerita dan mengutarakan pikiran, serta berlatih menyanyi. Upaya Dialita dan Sahabat Dialita untuk menciptakan ruang berekspresi merupakan bentuk dari ruang sosial. Bentuk resistensi terhadap apa yang mereka alami dan usaha untuk menyampaikan wacana kemanusiaan juga bentuk dari ekspresi yang disebabkan agensi.

Agency as the Maker of The issue of 1965 survivors can be seen in a complex way and not limited to the social movement aspek or seeing only as a vulnerable group. This paper focuses on the agency at Dialita, a music group that contains female survivors from the events of mass arrests and persecution that began with the Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30SPKI) in 1965, and Sahabat Dialita, a term used by Dialita to refer to individuals who help Dialita to achieve its goals, in forming expression space. Drawing from the presentation of the 1965 survivors’ experiences, it is known that the agency is owned by individuals as agents to form an expression space which functions as a restorer of the trauma because the events in 1965. Agency, that Dialita and Sahabat Dialita have, also forms artworks which are created by Dialita and Sahabat Dialita’s experiences. The process of making artworks needs space. The expression space is the space for Dialita dan Sahabat Dialita members to tell stories, express thoughts, and practice singing. The efforts of Dialita and Sahabat Dialita to create expression space are a form of social space. The resistance from the experience and effort to convey human discourse are also forms of expressions caused by agencies."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dic Fla Vidya Kriss Tanny
"Arsitektur dan proses pembuatan roti baking terdengar seperti dua dunia yang berbeda. Namun ternyata pembentukan ruang menjadi kunci penting dalam proses pembuatan roti. Ruang-ruang yang terbentuk dalam proses pembuatan roti terjadi secara alami dan menjadi struktur dalam rigiditas roti. Tugas akhir ini mencoba untuk memandang transformasi yang terjadi pada proses pembuatan roti baking dari kacamata arsitektur. Dengan melakukan pemahaman mengenai bagaimana setiap elemen material berperan dalam transformasi ruang yang terjadi. Studi ini bertujuan untuk memahami, merekam dan mencari potensi untuk mengontrol pertumbuhan ruang yang terjadi secara mandiri namun ternyata memiliki elemen kontrol.

The architecture and the baking process sound like two different worlds. But it turns out the formation of space becomes an important key in the process of making bread. The spaces formed in the baking process occur naturally and become structures in bread rigidity. This final project tries to look at the transformation that occurs in the baking process from the architectural view. By understanding how each material element plays a role in the transformation of space. This study aims to understand, record and seek the potential to control the growth of space that occurs independently but apparently has a element of control."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Qatrun Nada Audy
"ABSTRAK
Transportasi urban adalah salah satu public sphere yang telah menjadi rutinitas
setiap harinya warga Jakarta. Sering terjadinya sexual harassment dalam
transportasi umum yang ada. Adanya kejahatan - kejahatan yang terjadi
menjadikan wanita sebagai obyek kejahatan tersebut. Hal ini menyebabkan
timbulnya perasaan resah dan tidak aman pada interioritas wanita dalam
menggunakan pada transportasi umum. Hadirnya ruang jender pada beberapa
transportasi umum, ruang khusus wanita pada transjakarta dan KRL membuat
adanya perbedaan dari wanita ketika berada di ruang khusus wanita dengan ruang
yang umum. Skripsi ini membahas mengenai kehadiran ruang jender,
pengaruhnya bagi wanita pengguna transportasi umum dan perbedaan respon atas
ruang segregation & non ? segregation pada ruang khusus wanita yang terdapat
pada KRL. Untuk itu dilakukan observasi situasi pada KRL, wawancara, serta
pengumpulan data melalui kuisioner. Kehadiran ruang jender ini mempengaruhi
pilihan dan respon wanita terhadap situasi berdasarkan interioritas wanita yang
dihadapi setiap harinya.

ABSTRACT
Urban transportation is one of the public areas which become routine Jakarta
citizen. Sexual harassment that frequently happened to transportation renders
women as object of the crime, which create feeling restless and frightened on the
women‟s interiority in travel with public transport. Gender space for some of
public transport provides the difference interiority of women when they are in
women-only space and public space. This thesis discusses presence and impact of
gender space on women response in segregation and non-segregation space.
Methods of this research are observations on the situation of KRL, interviews, and
collecting datas from online questionnaires. This space presence gender influence
the choice and women‟s response to the situation based on womem‟s interiority in
everyday life."
2016
S64297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Agri Shafira
"Skripsi ini ditulis dalam rangka mengkaji apa saja elemen pada stage lighting yang berperan sebagai pembentuk ruang multiprogram di panggung pertunjukan berjenis proscenium. Panggung proscenium sendiri merupakan sebuah panggung yang umum digunakan untuk berbagai macam pertunjukan dan dapat menjadi tempat untuk beberapa jenis yang berbeda seperti tari, teater, dan musik. Cahaya berperan sebagai elemen independen yang dapat dikontrol dalam rangka membuat ruang temporal pada stage lighting.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini berupa pengkajian literatur dari buku dan jurnal yang membahas tentang stage lighting secara umum. Stage lighting pada panggung berbentuk proscenium, stage lighting general pada pertunjukan tari, teater, dan musik. Selain itu terdapat studi preseden terkait aplikasi teori stage lighting yang ditunjang dengan kuesioner sebagai data pendukung yang bersifat kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa elaborasi antara jenis elemen pada tata cahaya seperti jenis lampu, jumlah lampu, variabel, dan filter akan menghasilkan sebuah desain ruang. Hal menarik yang ditemukan adalah desain ruang dapat dibentuk oleh berbagai jenis lampu yang berbeda. Selain itu, desain ruang yang berbeda dapat pula dibentuk oleh jenis lampu yang sama. Medium yang sama berupa cahaya dapat menghasilkan berbagai macam desain ruang yang berbeda.

This thesis was written to examine what elements of the stage lighting that play a role in forming multiprogram space on the stage of the proscenium type. The proscenium stage itself is a stage that is commonly used for a variety of performances and can be a place for several different types such as dance, theater, and music. Light acts as an independent element that can be controlled to create a temporal space on stage lighting.
Data collection methods used in writing this thesis in the form of a literature review of books and journals that discuss stage lighting in general. Stage Lighting in the form of the proscenium, general stage lighting in dance, theater, and music performances. Besides, there are precedent studies related to the application of the stage lighting theory which is supported by questionnaires as supporting qualitative data.
Based on the results of the study, it was concluded that the elaboration between types of elements in the lighting system such as the type of lamp, the number of lights, variables, and filters will produce a design space. The interesting thing found is that the design of space can be formed by a variety of different types of lights. Besides, different spatial designs can also be formed by the same type of lamp. The same medium in the form of light can produce a variety of different spatial designs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutahuruk, Gabriella Fanissi
"Skripsi ini mengupas bagaimana pengonstruksian sense of place melalui mengalami ruang dapat membentuk interioritas virtual. Pembahasan terkait kehadiran tubuh, sensori taktil dan non-taktil, stimuli elemen ruang, serta pembentukan persepsi pada pikiran manusia dilakukan untuk memahami mekanisme mengalami ruang sebagai aspek pengonstruksinya. Interaksi antar aspek-aspek ruang dengan tubuh menjadi bagian esensial dalam prosesnya. Interaksi ini bersifat koheren satu dengan yang lain agar pengalaman ruang dapat terbentuk. Studi terhadap tiga pengalaman berbeda pada ruang pameran imersif di Singapura menunjukan keterkaitan yang kuat antara mekanisme pergerakan tubuh dengan hasil pencerapan oleh pikiran yang terbentuk karena adanya stimuli dari ruang. Mekanisme interaksi ini dipahami dengan melihat berbagai pergerakan tubuh dan pemetaan stimuli elemen pada ruang. Hasil studi memperlihatkan bagaimana interaksi aspek ruang dan tubuh ini mampu menciptakan pengalaman ruang yang berbeda, namun menghadirkan sense of place yang serupa serta terdapat perbedaan dominasi dan proses interaksi pada pengalaman tubuh statis dan dinamis.

This thesis explores how the construction of a sense of place through experiencing space can shape virtual interiority. Discussions related to the presence of the body, tactile and non-tactile sensory, space element stimulus, and the formation of perception in the human mind are carried out to understand the mechanism of experiencing space as a construction aspect. The interaction between aspects of space and the body becomes an essential part of the process. These interactions are coherent with each other to enable the experience of space to be formed. The study of three different experiences in an immersive exhibition space in Singapore shows a strong connection between the mechanisms of body movement and the results of perception by the mind formed due to stimuli from the space. This interaction mechanism is understood by looking at the various body movements and stimuli mapping elements in the space. The results of the study show how the interaction of these aspects of space and the body can create different spatial experiences yet convey a similar sense of place and there are differences in the domination and interaction processes in static and dynamic body experience."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>