Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93667 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muniha Addin Munawwaroh
"Iklan `Project #ShowUs` Dove, diluncurkan dengan tujuan membuat perubahan terhadap representasi perempuan (termasuk kaum lesbian, queer, dan transgender) yang ada di media dan dunia periklanan, dengan cara menekankan konsep kecantikan yang lebih representatif. Penelitian ini memiliki rumusan masalah berupa bagaimana iklan `Project #ShowUs` Dove Belanda mendefinisi ulang kecantikan yang ada di Belanda, sedangkan tujuan penelitian adalah untuk mengungkap cara Dove melalui `Project #ShowUs` dalam mendefinisi ulang kecantikan yang ada di Belanda. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan gender Judith Butler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Iklan `Project #ShowUs` Dove Belanda menghadirkan konsep-konsep redefinisi yang berkaitan dengan bentuk dan ukuran tubuh, usia, ketidaksempurnaan fisik, tingkat wawasan dan pekerjaan atau profesi, serta orientasi seksual dan identitas gender. Redefinisi kecantikan yang dibentuk mengundang antusiasme masyarakat Belanda melalui kolom `Doe mee met Project #ShowUs` yang turut mendukung dan menambahkan gagasan dalam konsep redefinisi kecantikan.

`Project #ShowUs` Dove ad, launched with the aim of making changes to the representation of women (including lesbians, queer and transgender) in the media and advertising world, emphasizes the more representative concept of beauty. The formulation of the problem was how `Project #ShowUs` Dove Netherlands redefined beauty in Netherlands, and the aim was to uncover Dove`s way through 'Project #ShowUs' in redefining beauty in Netherlands. This research used qualitative methods and gender concept of Judith Butler. The results showed that `Project #ShowUs` Dove Netherlands Ad presented concepts of redefinition beauty relating to body shape and size, age, physical imperfection, level of insight and occupation or profession, and also sexual orientation and gender identity. The redefinition of beauty that was formed invited the enthusiasm of the Dutch people through the `Doe mee met Project #ShowUs` column, they supported and added ideas in the concept of beauty redefinition."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Selly Nur Fadhillah
"Makna merupakan pemahaman pengungkapan bahasa. Dalam iklan, produsen menggunakan berbagai cara dalam pemilihan kata agar makna yang mereka maksudkan dapat ditangkap oleh para pembaca iklan. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana konsep kecantikan ditampilkan dalam iklan Dove melalui kata dan gambar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersumber pada kajian pustaka. Analisis yang dilakukan adalah dengan menganalisis unsur utama dalam iklan antara lain headline dan image.
Berdasarkan hasil penelitian, beberapa iklan Dove menggunakan kata-kata yang memiliki makna afektif dan berkonotasi positif dan makna asosiatif dengan kata cantik dalam iklan untuk menampilkan konsep kecantikan. Produsen iklan menggunakan kata-kata yang memiliki makna-makna tersebut dengan kata cantik agar target iklan dapat dengan lebih mudah mengerti konsep kecantikan yang ingin disampaikan. Pemilihan kata dan gambar yang ditampilkan dalam iklan berkaitan erat dengan latar belakang budaya dari kedua negara masing-masing, yaitu Jerman dan Indonesia.

Meaning is the comprehension of language disclosure. In advertising, producers use various ways in diction in order to deliver the right sense that they are intended to give to the advertisement target audience. This research aims to know how the beauty concept is displayed in Dove advertisement through words and images. The research method is qualitative method which is from literary view. What are being analyzed in this research, are the main elements of the advertisement, such as; headline and images.
Based on the result, there are few Dove advertisements that use affective meaningwith positive connotation and associative meaningwith the word “beauty” in displaying the beauty concept. The producers use the words with those meanings to make the advertisement target audience easier to get the beauty concept. The diction and the selection of images that being shown in the advertisements linked with the both countries’ (Germany and Indonesia) culture background.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Deasy Augusti Wiranda
"ABSTRAK
Penelitian ini berisi analisis simbol dan makna yang ada pada iklan sampo Dove tahun 2013, yang berjudul Dove Hair Therapy Intense Repair. Pada iklan ditemukan tanda yang sarat akan makna. Makna ini akan dikaji lebih dalam menggunakan kajian semiotika. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah memaparkan simbol dan makna yang tersirat dalam iklan sampo Dove di Belanda tahun 2013. Penelitian ini akan memperoleh hasil berupa makna dari gambar-gambar dan tulisan-tulisan dalam iklan Dove Hair Therapy Intense Repair.

ABSTRACT
This study contains an analysis of the symbols and meanings that exist in the 2013 Dove shampoo ad, entitled Dove Hair Therapy Intense Repair. On the ads found a sign full of meaning. This meaning will be studied more deeply using semiotics study. This research uses descriptive qualitative method. The purpose of this research is to expose the symbol and meaning implicit in Dove shampoo advertisement in Netherlands 2013. This research will get result of meaning from the pictures and writings in Dove Hair Therapy Intense Repair. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kintan Allisya Andini
"Femvertising oleh SheKnows Media (2014) adalah salah satu konsep iklan modern yang mengangkat isu tentang pemberdayaan perempuan. Dengan memanfaatkan pesan emosional, femvertising dapat meraih keterlibatan khalayak yang tinggi terutama pada khalayak perempuan. Dove merupakan salah satu brand kecantikan dan perawatan diri yang menerapkan konsep periklanan femvertising pada setiap kampanye mereka. Riset ini menganalisis bagaimana konten femvertising Dove berdasarkan 5 (lima) pilar femvertising dari Becker-herby (2016) yaitu penggunaan beragam talent perempuan, pesan pro-perempuan, menantang stereotip perempuan ‘ideal’, tidak bersifat sensual dan menampilkan perempuan secara otentik. Metode yang digunakan adalah analisis konten dengan berfokus pada konten femvertising Dove yang diunggah di Instagram mereka pada periode Oktober 2021 - Oktober 2022. Temuan riset ini menunjukkan bahwa kelima pilar femvertising hadir pada semua kampanye femvertising Dove, dengan penekanan yang berbeda-beda pada tiap jenis kampanye. Secara umum pilar yang paling dominan adalah pesan pro-perempuan dan menampilkan perempuan secara otentik.

Femvertising by SheKnows Media (2014) is one of the modern advertising concepts that raises the issue of women's empowerment. By utilizing emotional messages, femvertising can achieve high audience engagement, especially in female audiences. Dove is a beauty and self-care brand that applies the concept of femvertising to each campaign. This research analyzes how Dove's femvertising content based on the 5 (five) pillars of femvertising from Becker- herby (2016), namely utilization of diverse female talents, pro-female messages, challenging the stereotype of 'ideal' women, not sensual, and presenting women authentically. The method used is content analysis by focusing on Dove's femvertising content uploaded on their Instagram from October 2021 - October 2022. The findings of this research show that the five pillars of femvertising are present in all of Dove's femvertising campaigns, with different emphases on each type of campaign. In general, the most dominant pillar is a pro-woman message and presenting women in an authentic way."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rezky Amelia Khaerunnisa
"ABSTRAK
Kepercayaan diri dan penghargaan diri merupakan sebuah aspek penting dalam diri seorang individu terutama wanita Kampanye Dove Real Beauty merupakan salah satu kampanye yang peduli terhadap masalah kurangnya kepercayaan dan penghargaan diri yang dimiliki oleh para wanita Berbagai pendekatan digunakan agar pesan persuasi dari kampanye Dove Real Beauty ini dapat diterima oleh masyarakat Selain pesan persuasi yang dikemas dengan menarik secara visual dan pemaparan data sebagai bukti argumentasi kampanye Dove Real Beauty juga menggunakan diksi dan visualisasi yang dapat menggugah hati audiens yang terpapar oleh pesan kampanye ini Penggunaan saluran media penyebaran pesan yang selalu disesuaikan dengan perkembangan zaman juga menjadi salah satu kunci utama dalam berhasilnya kampanye Dove Real Beauty.

ABSTRACT
Confidence and self esteem is an important aspect in an individual especially women Dove Real Beauty campaign has a special concern for this lack of confidence and self esteem problem that every women have Various approaches are used in order to make the message of persuasion of the Dove Real Beauty campaign can be accepted by society In addition to use of interesting visual and presentation of data as evidence argument Dove Real Beauty campaign also uses diction and visualization that can arouse the audience exposed to the message of this campaign Different media channels are always used to spread the message adapted to the times has also become one of the main keys to the success of Dove Real Beauty campaign.
"
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
James, Henry, 1843-1916
London: Random House , 1997
R 813.54 JAM w
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Nugrahani Tunggadewi
"Dove merupakan produk personal care berskala global yang diproduksi oleh Unilever sejak setengah abad yang lalu, di mana awalnya dikenal sebagai "America's beauty bar". Hingga saat ini, Dove telah memiliki beragam varian produk seperti shampo, kondisioner, farming lotion, dan sebagainya. Di Indonesia, Dove di pasarkan sejak tahun 2000 dan sampai saat ini mereknya masih mewakili produk yang cukup kompetitif.
Kesuksesan Unilever dalam memimpin pasar tidak terlepas dari kegiatan promosinya. Sebagai perusahaan yang besar, perusahaan ini tetap konsisten untuk menjaga dan mengkomunikasikan produk mereka kepada konsumen. Begitu pula Dove yang merupakan salah satu produk unggulan mereka kategori personal.
Sekitar pertengahan 2004, Unilever menggelar "Campaign For Real Beauty" yang merupakan global campaign, yang memiliki tujuan yaitu memberikan alternatif cara pandang wanita terhadap arti kecantikan . Kampanye ini ingin mengajak para wanita untuk dapat mendefinisikan kembali arti cantik. Cantik adalah mereka yang dapat memperlakukan diri mereka sendiri dengan baik, menghargai diri sendiri dengan apa adanya, baik itu gemuk, kurus, tua, muda, rambut hitam atau putih, beruban, percaya diri, dan sebagainya. Pembuatan kampanye ini didasari oleh adanya hasil riset terhadap 2000 kaum wanita di seluruh Asia termasuk Indonesia yang mengungkapkan bahwa kaum hawa di tiap negara punya perilaku yang berkaitan dengan rasa percaya diri, bagaimana mereka memandang tubuh mereka dan persepsi mereka tentang kecantikan. Di Indonesia, riset ini dilakukan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya. Medan, Semarang.
Sebagai lanjutan dari dari hasil riset di Indonesia, dengan membawa global message yang sama, Dove juga menggelar kampanye serupa sekitar pertengahan 2005, khusus produk kategori sabun batang dan shampo. Kampanye ini dikemas dalam bentuk print ad seperti poster dan billboard serta iklan televisi, dengan pertimbangan walaupun media terakhir ini tergolong mahal, akan tetapi sangat efektif untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas. Khusus iklan televisi untuk kategori sabun batang, menampilkan 6 wanita kalangan biasa dari berbagai usia dan profesi, dan untuk kategori shampo menampilkan wanita yang terkenal, muda dan periang.
Menentukan cara berkomunikasi yang sesuai dengan target market suatu produk merupakan hal yang terpenting dilakukan setiap produsen, baik itu segmen dari target marketnya, maupun dimensi-dimensi lain yang ada pada lingkungan pasar. Dove yang menembak target pasar wanita, di kelas menengah premium, mempunyai latar pendidikan yang cukup dan tinggal di ibu kota, telah bekerjasama dengan agensi besar Ogilvy & Mather untuk membuat iklan yang dapat mengusung pesan yang diinginkan perusahaan kepada konsumennya.
Mengingat televisi merupakan pilihan media yang cukup strategis untuk produk seperti Dove, akan tetapi biayanya juga sangat besar, oleh karenanya, penting bagi Unilever dan agensi ikian untuk memformulakan suatu iklan yang dapat mengkomunikasikan pesan yang diinginkan produsen.
Efektifitas ikian televisi produk Dove khususnya sabun batang menjadi judul penelitian penulis kali ini. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa materi ikian Dove harus lebih kreatif agar dapat menyentuh sisi emosional dari audience. Pesan yang bersifat abstrak agar dapat ditangkap dengan baik oleh target pasar, sebaiknya iklan dibuat secara berseri, atau memuat suatu jalan cerita yang lebih menarik. Dengan tetap fokus pada frekuensi tayang yang tinggi, tentunya tujuan dari iklan Dove (sabun batang ) lebih dapat tercapai. Di samping perlu adanya kegiatan promosi tainnya, seperti public relations, dan road show ke daerah-daerah bahkan kalau perlu mencari duta Dove yang mewakili profil wanita cantik yang sesungguhnya.

Dove as one of worldwide personal care product produced by Unilever for almost fifty years ago, known as "American's beauty bar". Currently, Dove has various kind of product as one way to maintain its position in the market like shampoo, conditioner, firming lotion etc. The brand of Dove itself was launched to Indonesian market since the year of 2000, and still represents as one of the most competitive product.
The success of being a market leader in Indonesian market in consumer product does not make Unilever weaken the most important marketing strategy activities which is Promotion. As a huge and well known company, Unilever keeps striving to make an extensive commitment in maintaining and communicating its product to the customer and potential customer as well as Dove products which are categorized as personal product.
In the middle of 2004, Unilever conduct a global campaign that brings on the theme of "Campaign For Real Beauty", which intends to provide the beauty redefinition from the woman's perspective. This particular campaign focuses on redefining the meaning of beauty. Beauty is basically not only from the matter of good appearance, good looking etc; but it needs the wisdom and opened hearted mind to explore the horizon of beauty itself. Beauty is represented by women who could treat themselves good and wise, appreciated themselves as what they are, whether they are old, young, huge body, thin body, black hair, white hair, and also with self esteem and so on.
This particular campaign was triggered of by the result of market research which was conducted over 2.000 respondent especially women in Asia region including Indonesian reveals that women in each country has different perspective the meaning of beauty and related behavior attached to it. In Indonesia, the research was conducted in several big cities like Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, and Semarang.
Referring to the Indonesian market research result, Dove conducted similar campaign in the middle of year 2005, especially in soap and shampoo product. This campaign was conducted in the form of advertising printing like billboard, flyers and television advertisement. For television advertisement in soap product, Dove presents 6 ordinary women which are consisted of different kind of age and profession background. And for television advertisement in shampoo product, Dove presents famous, young and cheerful woman.
The communication selection in communicating process to suitable target market is essential to each producer whether in target market and other dimension in the market surroundings to achieve the target. Dove has chosen the selective target market which is the middle class women, good educational and metropolis background. To accomplish this issue, Dove has made an arrangement to Ogilvy & Mather as its advertising company to backup and promote the selective massage to the customer.
Concerning to effectiveness of television advertisement, it is important for Unilever and its advertising agency to formulate the specific advertisement that could present and accommodate the real and effective massage. In this opportunity, the writer attempts to explore the effectiveness of the television advertisement of Dove products. The main result of this paper consists of Dove advertisement materials should be creative in order to get the audience's emotional feelings. To achieve the above goals, the advertisement should be made in serial number and contents of interesting daily life stories. Having high frequent broadcasting in the prime time television, and also other promoting enchanting activities such as public relations, road show to several urban areas; the writer believe that the Dove target market was realized,
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18315
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Putri Dianika
"Analisis Situasi
1. Dove merupakan sebuah brand dari produk kecantikan yang peduli terhadap masalah perempuan.
2. Verbal bullying menjadi salah satu penyebab rendahnya self esteem para perempuan.
3. Untuk meningkatkan citra Dove sebagai brand yang peduli terhadap perempuan, dibutuhkan sebuah kegiatan yang dapat meningkatkan self esteem para perempuan.
Pernyataan Masalah
Pelecehan secara verbal yang dialami oleh perempuan yang mampu mengakibatkan menurunnya self esteem perempuan membuat Dove merasa perlu untuk membuat sebuah kegiatan yang dapat meningkatkan self esteem perempuan.
Solusi
1. Membuat sebuah kampanye sosial yang bertujuan untuk meningkatkan self esteem perempuan di Jakarta dan sekitarnya.
2. Mengadakan special event yang termasuk ke dalam kampanye Dove “Let Dove Bring Out Your True Beauty”.
Tujuan Program
Untuk meningkatkan citra Dove sebagai brand dari produk kecantikan yang mendukung perempuan dalam menghargai dirinya sendiri dan menolak adanya verbal bullying.
Khalayak Sasaran
1. Secara Geografis
Perempuan Indonesia yang berada di Jakarta dan sekitarnya
2. Secara Demografis
Perempuan usia 17-22 tahun.
Pesan Kunci
“Let Dove Bring Out Your True Beauty”. Maksudnya adalah Dove berusaha membantu perempuan Indonesia dalam memaksimalkan kepercayaan diri yang mereka miliki.
Jadwal Program
Sabtu, 12 April 2014
Tempat Pelaksanaan
Senayan City, Jakarta
Kerangka Evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan untuk mengukur keberhasilan suatu program yang sudah dijalankan dengan metode pengamatan langsung dan feedback melalui media sosial.
Total Anggaran
Rp. 316.255.000
Terbilang: Tiga ratus enam belas juta dua ratus lima puluh lima ribu rupiah

Situation Analysis
1. Dove is a brand of beauty products that cares about women’s issue.
2. Verbal bullying is one of the causes which can lower women’s self esteem.
3. In order to improve Dove’s image as a brand that cares about women’s issue, Dove needs a program that can improve women’s self esteem.
Problem Statement
Verbal bullying which is experienced by women can decrease the self esteem, it makes Dove need to create a program that can improve women’s self esteem.
Solution
1. Create a social campaign that aims to increase the self esteem of women in Jakarta and surrounding areas.
2. Make a special event which is including to the Dove social campaign “Let Dove Bring Out Your True Beauty”.
Aim Program
To increase Dove’s image as a brand of beauty products which support women in respecting themselves and rejecting the verbal bullying.
Target Audience
1. Geographic
Indonesian Women who live in Jakarta and surrounding areas
2. Demographic
Age between 17-22 years old.
Key Message
“Let Dove Bring Out Your True Beauty”. That means Dove trying to help women in Indonesia in maximizing their self esteem.
Program Schedule
Saturday, April 12nd 2014
Venue
Senayan City, Jakarta
Design of Outcome
Evaluation
Evalution and review are conducted to measure the effectiveness and successfulness of the program through direct observation and feedback from social media.
Total Budget
Rp. 316.255.000
In words: Three hundreds sixteen millions two hundreds fifty five thousands rupiahs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raisha Chabena
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas bagaimana pandangan kecantikan wanita Belanda melalui iklan produk kecantikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pandang masyarakat Belanda terhadap kecantikan melalui kata, frasa dan kalimat. Penelitian dilakukan dengan mengamati medan makna pada kata-kata temuan yang terkait dengan makna cantik. Kata berunsur makna cantik yang terdapat dalam iklan produk kecantikan di Belanda yaitu stralend, bruin, kleurtje, natuurlijk, teint, gevoed, zacht, soepel, reinigen, kracht, glanst. Dari kata-kata tersebut dapat disimpulkan bahwa cantik Belanda dapat dikaitkan dengan kulit cokelat, alami, dan kuat.

ABSTRACT
This research discussed how the view of Dutch female beauty through beauty products advertisement. The purpose of this research is to find out the Dutches views on beauty through words, phrases, and sentences. The research was conducted by observing semantic field of the words found in the advertisement, regarding with the meaning of beauty. Words contained the meaning of beauty found in Dutch beauty advertisement are stralend, bruin, kleurtje, natuurlijk, teint, gevoed, zacht, soepel, reinigen, kracht, glanst. From these words, it can be concluded that the way Dutch sees beauty is through something that linked with brown skin, natural, and strong."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Munaya Nasiri
"Penggambaran perempuan pada iklan membentuk stereotip yang ada di masyarakat. Hal ini terjadi karena pesan yang disampaikan melalui medium televisi menjangkau masyarakat luas. Salah satu bentuk stereotip yang ada adalah stereotip mengenai kecantikan perempuan. Stereotip tersebut dapat ditemukan pada iklan produk perawatan tubuh. Adanya stereotip tersebut, membuat perempuan memiliki konsep diri negatif, yaitu, kurangnya rasa percaya diri. Namun, produk Dove hadir dengan pesan iklan yang berbeda. Dove menggunakan kampanye yang disiarkan di internet dengan membawa nilai post-feminisme, yaitu, meyakinkan perempuan agar berani mengaktualisasikan dirinya. Pada akhir pembahasan, akan terbukti bahwa Dove menyisipkan nilai post-feminisme dalam pesan kampanyenya.

The way advertisement describes women?s image frequently forming a stereotype in society. It happens because the message is delivered through the television that can reach a wider audience. One of the stereotypes that exist in society is about women's beauty. We can find it at body-care product ads. This stereotype makes women have a negative self-concept, in which, women have a lack of confidence. But, there is a body care product that appears with a different message. Dove makes a campaign through the internet with post-feminism value. Postfeminism drives people to change their mindset about women's beauty. At the end of the discussion, this paper proves that Dove?s advertisements and campaign, contain postfeminism value.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>