Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123789 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Akhmad Fajar Khozali
"Dengan meningkatnya populasi di dunia maka kebutuhan energi akan meningkat pula. Energi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari biasanya akan menyangkut dengan bahan bakar fosil. Jika hal ini dibiarkan secara terus menerus maka akan berdampak pada keberadaan bahan bakar tersebut. Diperlukan bahan bakar alternatif sebagai solusi dari masalah tersebut. Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 12/2015 untuk mendorong penggunaan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif. Kebijakan ini dapat mengatur untuk penggunaan biofuel (bioetanol dan biodiesel) di Indonesia. Pada tahun 2020 telah ditetapkan bahwa penggunaan Biodiesel 30% (B30) menjadi mandat dari konsumsi energi nasional pada semua sektor. Namun, penggunaan Biodiesel tersebut masih memeiliki masalah pada ketahanannya terhadap degredasi oksidatif selama penyimpanan. Ikatan rangkap dalam molekul Biodiesel menghasilkan tingkat reaktivitas yang tinggi dengan oksigen, terutama pada saat ditempatkan dalam kontak dengan udara. Akibat dari penyimpanan tersebut dalam waktu lama dapat menyebabkan degradasi sifat bahan bakar yang mempengaruhi kualitas Biodiesel itu sendiri. Penelitian ini dilaksanakan selama 12 minggu dengan kondisi penyimpanan dalam tangki berbahan stainless steel seperti pada tangki penyimpanan bahan bakar yang umum digunakan. Variasi untuk kondisi penyimpanan adalah: (1) penyimpanan di dalam ruangan pada temperatur lingkungan (ambient), (2) tangki disimpan di kapal dengan kondisi udara pantai/laut dengan sirkulasi udara langsung ke dalam tangki, (3) tangki disimpan di kapal dengan kondisi udara pantai/laut dengan filter udara pada tangki. Parameter kritikal yang diamati adalah angka asam (TAN), viskositas kinematis, stabilitas oksidasi metode Rancimat, Densitas, FTIR, kadar air, serta kelembaban. Lalu, dilakukan pengujian deposit dengan menggunakan Hot Chamber Deposition Test Rig dengan Variasi suhu plat dan ruang chamber yang digunakan mendekati dengan kondisi aktual pada mesin untuk mengamati karakteristik pembentukan deposit bahan bakar Biodiesel B30 pada setiap komponen di ruang bakar. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dalam periode 3 bulan terdapat peningkatan jumlah senyawa pendukung pertumbuhan deposit. Pada kondisi RH Rendah dan RH Sedang tren grafik cukup mirip dengan penurunan dari awal bulan sampai bulan ke 3 penyimpanan. Pada kondisi awal bulan terdapat peak di daerah gugus fungsi senyawa asam karboksilat dan asam aldehid dengan delta transmitansi 9,48% di awal bulan lalu menurun hingga ke 9,4% di bulan ketiga untuk RH Rendah, sedangkan untuk RH Tinggi terdapat peak dengan delta transmitansi 10,91% di awal bulan lalu menurun hingga ke 9,48% di bulan ketiga. Namun, pada kondisi RH Tinggi terdapat kenaikan delta transmitansi yang cukup signifikan. Terdapat peak pada gugus fungsi senyawa asam karboksilat dengan delta transmitansi sebesar 17,57% di awal bulan lalu meningkat hingga 31,3% di bulan ketiga. Begitu juga dengan pertumbuhan senyawa asam aldehid dimana pada awal bulan penyimpanan memiliki peak dengan delta transmitansi sebesar 9,37% dan meningkat pada bulan ketiga sebesar 17,48%.

With increasing population in the world, energy needs will also increase. The energy used in everyday life will usually be related to fossil fuels. If this is allowed to continue it will have an impact on the existence of these fuels. Alternative fuels are needed as a solution to the problem. The government has issued Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 12/2015 to encourage the use of biodiesel as an alternative fuel. This policy can regulate the use of biofuels (bioethanol and biodiesel) in Indonesia. In 2020 it was determined that the use of Biodiesel 30% (B30) became the mandate of national energy consumption in all sectors. However, the use of Biodiesel still has problems in its resistance to oxidative degredation during storage. The double bonds in the Biodiesel molecule produce a high level of reactivity with oxygen, especially when placed in contact with air. As a result of long-term storage can cause degradation of fuel properties that affect the quality of Biodiesel itself. This research was carried out for 12 weeks with storage conditions in stainless steel tanks such as in fuel storage tanks that are commonly used. Variations for storage conditions are: (1) storage indoors at ambient temperature, (2) tanks stored in ships with coastal / marine air conditions with direct air circulation into the tank, (3) tanks stored on ships with conditions beach / sea air with air filters on the tank. Critical parameters observed were acid number (TAN), kinematic viscosity, oxidation stability of the Rancimat method, Density, FTIR, moisture content, and humidity. Then, a deposit test is carried out using a Hot Chamber Deposition Test Rig with variations in plate temperature and chamber chamber that are used close to the actual conditions on the engine to observe the characteristics of the formation of Biodiesel B30 fuel deposits on each component in the combustion chamber. The results obtained indicate that within a period of 3 months there was an increase in the number of deposit growth supporting compounds. In the Low RH and Medium RH conditions the graph trend is quite similar to the decline from the beginning of the month to the 3rd month of storage. At the beginning of the month there was a peak in the functional groups of carboxylic acid compounds and aldehyde acids with a delta transmittance of 9.48% at the beginning of last month, down to 9.4% in the third month for Low RH, whereas for High RH there was a peak with a delta transmittance 10.91% at the beginning of last month decreased to 9.48% in the third month. However, in the High RH condition there is a significant increase in the transmittance delta. There was a peak in the functional group of carboxylic acid compounds with a delta transmittance of 17.57% at the beginning of last month, increasing to 31.3% in the third month. Likewise with the growth of aldehyde acid compounds where at the beginning of the month of storage has a peak with a transmittance delta of 9.37% and an increase in the third month of 17.48%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jajang Amir Hidayat
"ABSTRAK
Salah satu permasalahan utama yang terjadi dalam penggunaan biodiesel adalah stabilitas bahan bakar. Beberapa sifat fisik biodiesel umumnya berubah selama storage. Perubahan sifat fisika dan kimia sangat berkorelasi dengan stabilitas bahan bakar dan pembentukan deposit. Studi ini dilakukan untuk menganalisa pengaruh storage biodiesel B30 terhadap pembentukan deposit dan perubahan karakteristik biodiesel. Storage Condition dilakukan selama 3 bulan di dalam tangki berbahan stainless steel. Variasi Storage Condition adalah: (1) Relatif Humidity (RH) Tinggi , (2) RH sedang, (3) RH Rendah. Parameter kritikal yang diamati adalah angka asam (TAN), viskositas kinematic, stabilitas oksidasi metode Rancimat, Density, FTIR, Kadar air, dan titik nyala yang diukur setiap 1 bulan. Selain itu untuk mengamati karakteristik dari pembentukan deposit bahan bakar biodiesel B30 pada setiap komponen di ruang bakar, dilakukan pengujian deposit dengan menggunakan Hot Chamber Deposition Test Rig dengan variasi suhu plat dan ruang chamber yang digunakan mendekati dengan kondisi engine aktual. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dalam periode 3 bulan terjadi peningkatan massa deposit bahan bakar dengan storage condition RH Tinggi, sedangkan pada storage condition RH Rendah dan RH sedang mengalami penurunan massa deposit. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya oksidasi yang ditunjukan dengan adanya pertumbuhan asam organik berdasarkan hasil uji FTIR. Sedangkan pada sampel dengan RH sedang dan Rh rendah belum munculnya asam organic. Hasil TAN, Densitas,Viscositas, dan nilai kalor menunjukkan kecenderungan yang sama, yaitu terjadi kenaikan walaupun tidak terlalu besar. Stabilitas Oksidasi terjadi penurunan di bulan ketiga pada masing-masing storage condition sampel.

ABSTRACT
One of the main problems that occur in the use of biodiesel is fuel stability. Some physical properties of biodiesel generally change during storage. Changes in physical and chemical properties are highly correlated with fuel stability and deposit formation. This study was conducted to analyze the effect of B30 biodiesel storage on deposit formation and changes in biodiesel characteristics. Storage Condition is carried out for 3 months in a stainless steel tank. Storage Condition variations are: (1) High Relative Humidity (RH), (2) Medium RH, (3) Low RH. Critical parameters observed were acid number (TAN), kinematic viscosity, oxidation stability of the Ranchimat method, Density, FTIR, moisture content, and flash point measured every 1 month. In addition to observing the characteristics of the formation of biodiesel B30 fuel deposits on each component in the combustion chamber, deposit tests were carried out using the Hot Chamber Deposition Test Rig with variations in plate temperature and chamber chamber used close to the actual engine conditions. The results obtained show that in a period of 3 months there was an increase in mass of fuel deposits with high RH storage conditions, whereas in storage conditions RH Low and RH were experiencing a decrease in mass deposit. This is due to the oxidation which is indicated by the growth of organic acids based on the results of the FTIR test. Whereas in samples with moderate RH and low Rh organic acids have not yet emerged. The results of TAN, Density, Viscosity, and heating value showed the same tendency, namely an increase though not too large. Oxidation stability decreased in the third month of each sample storage condition."
2020
T55302
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Rifai
"Energi adalah aspek terpenting dalam hidup manusia. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan populasi, kebutuhan energi akan meningkat secara eksponensial. Menurut International Energy Agency (IEA) terjadi pertumbuhan kebutuhan energy yang dihasilkan dari bahan bakar fossil sebesar 45% atau 1,6% per tahun. Hal ini menjadi permasalahan dikarenakan bahan bakar fossil merupakan energi yang tidak terbarukan dan kebutuhan akan energi terus meningkat. Untuk mengatasi krisis energi tersebut, dibutuhkan energi terbarukan seperti biodiesel B-30. Namun, permasalahannya adalah biodiesel memiliki kecenderungan mengalami degradasi kualitas dan memiliki efek terhadap proses pembakaran mesin. Tujuan dari studi ini adalah mengetahui pengaruh temperatur penyimpanan biodiesel sehingga dapat mengetahui kondisi ideal untuk meminimalisir terjadinya deposit. Hal ini dilakukan dengan melakukan uji penyimpanan yang dikondisikan selama 3 bulan, kemudian melakukan uji tetes menggunakan Hot Chamber Test Rig untuk mensimulasikan ruang katup, ruang pembakaran, dan ring piston serta mengetahui jumlah deposit yang terbentuk dari pengondisian biodiesel. Berdasarkan studi ini, ditemukan adanya hubungan temperatur penyimpanan dengan pertumbuhan deposit biodiesel, semakin rendah temperature penyimpanan akan mengakibatkan deposit yang terbentuk semakin banyak.

Energy is the most important aspect in human life. With the population growth, the need of energy will exponentially increasing. According to International Energy Agency (IEA) there’s a 45% growth or 1,6% growth per year and 80% of the energy generated by fossil based fuel. This become a problem because the fossil based fuel is non-renewable energy and the demand of energy is keep on increasing. The world needs renewable based fuel to overcome this problem such as Biodiesel B-30. The only problem is, the biodiesel prone to degradation of its quality and have combustion effect to the engine. The purpose of this study was to determine the temperature effect of biodiesel storage to determine what’s the best condition to store biodiesel to minimize deposit. The methodology used was conditioning the biodiesel for 3 months, and using Hot Chamber Test Rig to simulate valve, combustion chamber, and piston’s ring, also to determine the deposit formed from conditioning the biodiesel. Based on this test, there’s a correlation between temperature and deposit growth on biodiesel, the lower the temperature will create more deposit on biodiesel storage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bogor: Kementerian Riset dan Teknologi, RI, 2005
623.253 KAJ
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkarnain
"Biodiesel merupakan salah satu energi alternatif yang dapat diperbaharui dan ramah terhadap lingkungan. Potensi sumber bahan bakar nabati di Indonesia yang cukup besar, memungkinkan pengembangan dan penggunaan biodiesel yang diolah dari sumber tersebut. Pengolahan biodiesel dilakukan dengan proses transesterifikasi.
Biodiesel yang ditinjau diolah dari minyak goreng curah (sawit) dan minyak jagung. Pengujian prestasi dan emisi gas buang dilakukan pada Diesel Engine Research and Test Bed dengan mesin uji Nissan tipe SD 22 dan tidak dilakukan modifikasi (standar). Campuran bahan bakar antara solar dan biodiesel divariasikan pada kandungan masing-masing biodiesel 10 %, 20 %, dan 30 %.
Perubahan putaran poros dari 1300, 1500, 1700 dan 1900 rpm. Pembebanan dikondisikan pada bukaan throttle 30%, 40%, 50% dan 60%. Hasil pengujian menunjukkan penambahan kandungan biodiesel dalam campuran bahan bakar dapat mengurangi emisi (opasitas) yang dihasilkan. Dan pada biodiesel minyak goreng curah dapat meningkatkan effisiensi thermal, Brake Horse Power dan menurunkan konsumsi bahan bakar spesifiknya pada pengujian dengan variasi putaran mesin. Secara umum diantara kedua jenis biodiesel tersebut yang memiliki hasil paling baik yaitu biodiesel minyak goreng curah dengan kandungan campuran bahan bakar sebesar 10 %.

Biodiesel is the one of the alternative energy which can be renewed and environmental friendly. Indonesia has a big potency to develop and use biodiesel as a diesel fuel because there are many kind of plantation resources in it. The Process of biodiesel can be conducted with process of transesterification.
Biodiesel which was evaluated, was processed from corn oil and cooking oil. The performance test was conducted on Diesel Engine Research and Test Bed with Nissan tipe SD 22 engine without any modification. The fuel mixing between diesel fuel and biodiesel was variated at biodiesel contain 10%, 20% and 30%.
The speed engine changing are 1300, 1500, 1700 and 1900 rpm while the throttle valve open in 30%, 40%, 50% and 60%. The testing result showed that the opacity value decrease when using these biodiesels. The result also showed that biodiesel from cooking oil can increase the thermal efficiency, brake horse power and decrease specific fuel consumption of diesel engine test especially in variaton of speed engine charge. Generally, from two kinds of biodiesel, cooking oil with contain 10% mix with diesel fuel has the best result."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23305
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Serpong: Kementerian Riset dan Teknologi RI, 2004
629.253 BIO (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rafdiaufar Hazman Hakim
"Penelitian ini bertujuan untuk menghilangkan air, gliserol, dan asam lemak yang terdapat pada biodiesel menggunakan biodiesel dari minyak kelapa sawit yang diadsorpsi silica gel dengan variasi waktu 1 jam, 2 jam, dan 3 jam, kemudian variasi suhu 30°C, 50°C, dan 70°C,.serta variasi konsentrasi adsorben 5% dan 10% berat sampel. Hasil pengurangan kadar air cukup besar terjadi pada kondisi operasi 30°C, konsentrasi adsorben 5%, pada waktu 3 jam sebesar 473,7 ppm dengan kadar air yang memenuhi standar pada 491,5 ppm dibanding kadar maksimal standar SNI yaitu 500 ppm. Pengurangan asam lemak dalam bilangan asam berhasil dilakukan dan memenuhi standar SNI yaitu berada dibawah 0,5 mg-KOH/g dari 1 jam pertama adsorpsi dengan pengurangan terbesar pada kondisi operasi 30°C dan konsentrasi adsorben 10% pada 0,281 mg-KOH/g. Pengujian gliserol pada karakterisasi awal berada 0,018%-massa dan berada dibawah batas standar SNI yaitu 0,02%-massa. Hasil pengujian densitas dan viskositas mengalami peningkatan dari sebelum adsorpsi namun masih pada batas standar SNI secara berturut-turut yaitu pada rentang 0,85-0,89 g/cm3 dan 2,3-6,0 cSt. Peningkatan nilai tersebut diakibatkan adanya methanol sisa yang teradsorpsi oleh silica gel.

This study was aimed to remove water, glycerol, and fatty acid in biodiesel from palm oil that was treated using adsorption with a varying time 1 hour, 2 hours and 3 hours, then varying temperature of 30°C, 50°C, and 70°C, and varying adsorbent concentration 5% and 10% sample weight. The results showed a considerable reduction in water content under operating conditions of 30°C, 5% adsorbent concentration, at 3 hours by 473.7 ppm with water content meeting SNI standards with maximum of 500 ppm at 491.5 ppm. The reduction of fatty acids in total acid numbers on biodiesel was successfully carried out and fulfilled the SNI standard at below 0,5 mg-KOH/g during the first 1 hour of adsorption with the greatest reduction in total acid number by reducing until 0,281 mg-KOH/g at operating conditions of 30°C and 10% adsorbent concentration. Glycerol test on initial characterization held an amount at 0,018%-mass and therefore below SNI standard at maximum 0,02%-mass. The results of density and viscosity test shows an increased of value in both after adsorption process although still within the SNI standard limits. The increase in value is due to presence of residual methanol in biodiesel adsorbed by silica gel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Timotius Halomoan
"Pada penelitian kali ini, pembentukan deposit dibentuk dari dua jenis bahan bakar, yaitu B0 solar dan B100 biodiesel murni dilakukan dengan menggunakan metode plat panas untuk mengetahui karakteristik dan mekanisme pembentukan deposit, terbentuk melalui proses deposisi dan evaporasi yang dilakukan berulang kali pada tiap jenis bahan bakar. Pertumbuhan deposit dilihat dengan melakukan dua pengujian yaitu pengujian single droplet dan pengujian multi droplet. Melalui kedua pengujian tersebut, waktu evaporasi dan massa deposit dapat ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan temperatur untuk pengendalian pertumbuhan deposit.

In this study, forming of deposits from biodiesel with different variation, that are diesel B0 and biodiesel B100 will be observed with hot surface plate method to find their characteristics and growth mechanisms, formed through repetitive process of deposition and evaporation that were done to every fuel variation. Growth was observed by using two methods of droplet testing, single droplet test and multi droplet test. This study program was created to finding the optimum temperature in order to control the forming of deposits in combustion chamber."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchammad Taufiq Suryantoro
"Kewajiban penggunaan biodiesel sebesar 20 pada tahun 2016 oleh Kementerian ESDM memaksa pabrik kendaraan menyiapkan mesin yang cocok untuk bahan bakar biodiesel. Karena penggunaan biodiesel dengan prosentase besar >20 sangatlah beresiko, khususnya pembentukan deposit di ruang bakar mesin diesel. Riset awal dilakukan dengan membandingkan IBF dan BS50 dalam sisi pertumbuhan deposit, komposisi deposit, serta efek deposit terhadap kualitas kerja mesin.
Riset dengan menggunakan mesin single silinder selama 200 jam menunjukan bahwa biodiesel menghasilkan deposit yang lebih banyak, akan tetapi belum menunjukkan penurunan performa yang signifikan. Dan untuk mengetahui pertumbuhan secara detail, metode droplet pada pelat panas digunakan pada bahan bakar biodiesel FAME dan Solar murni. Karena pembentukan deposit di mesin sangat komplek penggunaan metode droplet sangat membantu melihat lebih detail setiap faktor yang berperan dalam pertumbuhan deposit.
Berdasarkan data riset faktor temperatur permukaan komponen memegang peran dominan dalam pertumbuhan deposit. Karakterisasi deposit pada plat dilakukan dengan menggunakan FTIR, SEM dan mikroskop elektron. Berdasarkan data SEM dan mikroskop electron struktur deposit tergantung dari suhu permukaan pelat. Semakin tinggi suhunya semakin banyak pori dan permukaan deposit cenderung kasar. Selain itu hasil analisa unsur pada deposit mampu menjadi finger print kondisi mesin. Hasil FTIR deposit biodiesel sawit menunjukkan adanya kemiripan gugus fungsi bila dibandingkan dengan deposit yang terbentuk pada injektor dari data referensi. Variasi aditif antioksidan pada biodiesel dilakukan untuk mengetahui efek yang ditimbulkan terhadap pembentukan deposit.

The Mandatory from the Indonesian Ministry of Energy and Natural Resources about an implementation to blend of 20 biodiesel in diesel fuel forced the vehicle manufacturers to prepare suitable mesins for biodiesel fuel. Due to the use of biodiesel with a large percentage more than 20 is extremely risky, particularly the formation of deposits inside the combustion chamber of diesel mesins. The initial research was done by comparing the IBF and BS50 in the growth of the deposit, the composition of the deposit, as well as the effect of a deposit to the performance of mesin.
Research using single cylinder mesin during 200 hours showed that biodiesel generates a lot of deposit, but has not shown a decrease in the performance.The droplets on hot plate method used to know the growth of deposit in detail, on biodiesel fuel FAME and pure diesel fuel. Due to the complexity of deposits formation on the mesin, the use of the droplets method is very helpful to see more detail each of the faktors that play a role in the growth of the deposit.
Based on this research, the surface temperature of component became dominant faktor in the deposits growth. Characterization of deposits on the plate is performed using FTIR, SEM and electron microscopy. The result of elemental analysis on the deposit is able to become finger print to mesin condition. FTIR results of palm biodiesel deposits indicate a similarity of functional groups if compared with deposits formed on injektors. Variations of antioxidant aditifs were carried out to determine the effects of deposition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
D2327
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>