Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21465 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farghani Fariz
"ABSTRAK
Majunya bagian sektor matirim Indonesia tidak lepas dari bertumbuhnya industri galangan. Dalam men-design kapal baru lebih dari 50 % total waktu man-hours dihabiskan untuk mementukan pipe routing. Lamanya waktu yang dibutuhkan dalam mendesain pipe routing terjadi karena tingkat kompleksitas dari tiap kapal yang baru didesign berbeda-beda dan tiap kapal baru membutuhkan design Ship Pipe Route Design (SPRD)nya sendiri-sendiri. Maka dari itu, perlu ada suatu cara untuk mempercepat/mendesign Ship Pipe Route Design. Optimasi pada Ship Pipe Route Design adalah salah satu cara yang digunakan untuk mendapatkan hasil pipe routing yang maksimal. Pipe routing dikatakan optimal bila memenuhi antara lain: banyak space yang masih tersedia setelah pipa dipasang, cost dari material yang digunakan sedikit, terdapat akses yang baik, dan nyaman ketika dilakukan perbaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pipe routing. Caranya dengan menggunakan algoritma dalam bidang komputer. Algoritma yang digunakan adalah Algoritma Dijkstra. Algoritma Dijkstra merupakan algoritma yang berfokus dalam mencari jalur terdekat atau hasil terpendek (start point dan end point)

ABSTRACT
The advancement of Indonesias Matirim sector cannot be separated from the growth of the shipyard industry. In designing new ships, more than 50% of the total working hour time is spent determining pipe routing. The length of time required to design the routing pipe occurs because the level of complexity of each newly designed ship is different, and each new ship requires its own Ship Pipe Route Design (SPRD). Therefore, there needs to be a way to accelerate/design the Ship Pipe Route Design. Optimization of the Ship Pipe Route Design is one of the methods used to get the maximum pipe routing results. Pipe routing is said to be optimal if it fulfils, among others: much space is still available after the pipe is installed, the cost of the material used is small, there is good access, and convenient when repairs are made. This study aims to optimize pipe routing. You do this by using algorithms in the computer field. The algorithm used is the Dijkstra algorithm. Dijkstras algorithm is an algorithm that focuses on finding the nearest path or shortest result (start point and endpoint)."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Ajiwaskita
"Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengoptimalkan penggunaan bahan pipa pada ruang mesin kapal dengan tujuan mengurangi biaya dan variabel terkait lainnya. Metode ini sendiri mengusung suatu metode algoritma untuk pencarian rute terpendek yakni Algoritma Dijkstra. Algoritma ini bekerja dengan menghasilkan beberapa jalur kandidat berdasarkan paramaters yang diberikan secara geometris. Ini pasti akan menghasilkan opsi yang efisien dan efektif. Paramater non-geometrik seperti biaya bahan, biaya pemasangan, dan pengoperasian katup, akan dinilai secara terpisah di sektor fiskal. Kemudian dengan menggunakan kombinasi pohon, algoritma akan memilih opsi keinginan dari berbagai jalur kandidat. Akhirnya sistem menyarankan desain otomasi setelah pemilihan oleh algoritma telah diterapkan. Implementasi perangkat lunak akan menggunakan Microsoft Visual Studio. Dari hasil penelitian yang sudah penulis lakukan Algoritma Dijkstra digunakan untuk mencari jalur optimal pipa untuk ruang mesin, dan hasil analisis menunjukkan Hasil Fungsi Tujuan dan Jalur Optimalisasi itu sendiri. Kemudian Efisiensi algoritma Dijkstra dimaksimalkan dengan menambahkan parameter crossing penalty dan bending penalty ke dalam fungsi objektif dan juga area terbatas untuk jalur yang diklasifikasikan sebagai bagian dari sistem perpipaan bahan bakar. Dan yang terakhir yakni metodologi yang diusulkan dapat digunakan secara efektif untuk desain pipa di ruang mesin.

This study aims to optimize the use of pipe materials in the engine room of the ship with the aim of reducing costs and other related variables. This method itself carries an algorithmic method to find the shortest route, Dijkstra's Algorithm. This algorithm works by producing several candidate paths based on paramaters given geometrically. This will definitely produce an efficient and effective option. Non-geometric parameters such as material costs, installation costs, and operation of valves, will be assessed separately in the fiscal sector. Then by using a tree combination, the algorithm will choose the desires option from various candidate paths. Finally the system suggests an automated design after the selection by the algorithm has been applied. Software implementation will use Microsoft Visual Studio. From the results of the research that the authors have done, the Dijkstra algorithm is used to find the optimal pipeline for the engine room, and the results of the analysis show the results of the objective function and optimization path itself. Then the efficiency of the Dijkstra algorithm is maximized by adding the crossing penalty and bending penalty parameters to the objective function and also the limited area for the lines classified as part of the fuel piping system. And finally, the proposed methodology can be used effectively for pipe design in the engine room."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raymond Lesmana
"Kapal memiliki peran yang sangat penting pada perekonomian dunia sebagai alat pengangkutan barang baik antar daerah ataupun antar negara. Lebih dari tujuh miliar ton barang dikirim melalui jalur laut setiap tahunnya. Sebagian besar biaya operasional kapal berasal dari pemakaian bahan bakar dan harga bahan bakar sangat bervariasi pada setiap pelabuhan. Pemilihan rute kapal yang tepat merupakan hal yang sangat krusial dalam upaya meminimalisir biaya operasional. Penelitian ini mengimplementasikan metode optimasi dengan mempergunakan algoritma heuristik untuk pemilihan rute kapal dengan tujuan meminimalisir biaya operasional. Data jarak mil laut antar pelabuhan, kecepatan kapal, daya mesin, dan harga bahan bakar pada tiap pelabuhan diolah menjadi sebuah model Asymmetric Travelling Salesman Problem (ATSP). Penerapan 3 algoritma heuristik, yaitu : Nearest Neighbor Algorithm, Simulated Annealing, dan Algoritma Genetika dipergunakan untuk menyelesaikan model ATSP yang dibuat dengan fungsi objektif biaya bahan bakar yang seminimum mungkin. Variasi pada destinasi awal/akhir dari pemilihan rute juga dilakukan sebagai parameter uji tambahan dari setiap algoritma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa algoritma genetika memberikan rute dengan biaya bahan bakar yang lebih rendah dari kedua algoritma lain pada setiap pemilihan rute yang dilakukan. Hal ini membuktikan bahwa algoritma genetika lebih efektif dalam menentukan rute kapal dengan biaya bahan bakar yang paling rendah.

Ships have a very important role in the world economy as a means of transporting goods between regions and between countries. More than seven billion tons of goods are shipped by sea each year. Most of the ship's operating costs come from the use of fuel and fuel prices vary widely at each port. Selection of the right ship route is very crucial to minimize operational costs. This study implements an optimization method using a heuristic algorithm for selecting ship routes with the aim of minimizing operational costs. Data on the distance of nautical miles between ports, ship speed, engine power and fuel prices at each port are processed into an Asymmetric Traveling Salesman Problem (ATSP) model. The application of 3 heuristic algorithms, namely: Nearest Neighbor Algorithm, Simulated Annealing, and Genetic Algorithm are used to solve the ATSP model created with the minimum fuel cost objective function. The results showed that the genetic algorithm provides a route with lower fuel costs than the other two algorithms at each route selection made. This proves that the genetic algorithm is more effective in determining the route of ships with the lowest fuel cost."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrah Ilmi Ananda Tri Wibowo
"Tol Laut merupakan sebuah program pemerintah dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, dengan meningkatkan kapasitas ekonomi nasional dan menurunkan disparitas ekonomi antar daerah. Sejak dimulai, program tol laut sudah memberikan banyak kesempatan dan mengalami beberapa hambatan. Penelitian ini dilakukan dalam rangka menjajal kemungkinan adanya formasi trayek yang lebih optimal dalam hal mendistribusikan muatan dibandingkan dengan versi yang sekarang digunakan. Eksperimen dilakukan dengan menguji pengaruh jumlah pelabuhan dalam sebuah trayek dan membuat sebuah program berbasis artificial intelligence (AI) yang akan membantu dalam generasi formasi trayek yang optimal. Variasi konfigurasi formasi trayek yang digunakan adalah 5 Trayek, 4 Trayek + shuttle ship via Makasar, dan 4 Trayek + shuttle ship via Makasar-Bitung. Hasil penelitian ini secara eksperimental menunjukkan pengelompokkan pelabuhan pengumpul secara tepat dapat memberikan hasil yang signifikan terhadap nilai bongkar muat per tahun dan distribusi muatan ke daerah. Efek tersebut juga dirasakan pada varian yang mengalami waiting time terlama sehingga mencegahnya untuk bekerja sesuai jadwal. Di sisi lain juga terdapat kemungkinan bahwa pelabuhan nasional seperti Makasar dan Bitung dapat menjadi lokasi yang tepat sebagai gerbang angkutan logistik ke Timur.

The Sea Toll is a program by the government in an effort to make Indonesia a global maritime axis, by increasing national economic capacity and reducing economic disparity between regions. Since its implementation, the sea toll program has provided many opportunities for businesses while also encountered several obstacles. This research was conducted in order to try out the possibility of a more optimal route formation in terms of goods distribution compared to the version currently used. Experiments are carried out by testing the effect of the number of ports in a route and creating an artificial intelligence (AI) based program that will help in automated generation of optimal route formation. The variants of route formation configurations being studied are 5 routes, 4 routes + shuttle ship via Makassar, and 4 routes + shuttle ship via Makassar-Bitung. The results of this study experimentally show that the proper grouping of feeder ports can provide significant results on the amount of goods unloaded per year on each region and the distribution of cargos. The effect is also felt in variants that experience the longest waiting time, thus preventing it from working on schedule. On the other hand, there is also the possibility that the Hub ports such as Makassar and Bitung could be the right location to hold the status as the Logistic Gates to the East."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achnaf Fauzan Umar
"Dalam perkembangannya, dengan munculnya pelabuhan-pelabuhan baru yang dapat mengakomodir kapal – kapal internasional untuk bersandar, pilihan rute pelayaran yang dapat ditempuh oleh suatu kapal kontainer akan semakin beragam. Efisiensi dari rute yang dipilih dapat dilihat dari penggunaan bahan bakar yang digunakan oleh kapal kontainer untuk mencapai tujuannya. Bahkan beberapa penelitian menyatakan bahwa 50-60% dari keseluruhan biaya operasional kapal didasarkan pada biaya bahan bakar kapal. Harga bahan bakar juga berfluktuatif dan tidak menentu pada setiap pelabuhan sehingga membuat sebuah kesulitan baru bagi perusahaan pelayaran dalam menentukan rute pelayaran yang paling efisien bagi mereka. Pemilihan rute kapal yang tepat sangat penting untuk meminimalkan biaya operasional. Pada penelitian ini, algoritma yang digunakan untuk pemilihan rute kapal dengan biaya paling minimum adalah algoritma Ant Colony dan Brute Force. Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data jarak mil laut antara pelabuhan, daya mesin utama dan juga mesin bantu, kecepatan kapal, dan harga bahan bakar di tiap pelabuhan. Pengolahan data dilakukan dengan membuat model Asymetric Travelling Salesman Problem (ATSP) yang memiliki fungsi objektif bahan bakar yang se efisien mungkin, yang nantinya akan diterapkan algoritma Ant Colony dan Brute Force model ATSP. Variasi yang dilakukan pada penelitian ini terdapat pada destinasi awal atau akhir dari pemilihan rute. Hasil penelitian menunjukkan bahwa algoritma Brute Force melakukan pemilihan rute lebih optimal dibandingkan dengan algoritma Ant Colony dari segi penggunaan bahan bakar.

On its development, with the emergence of new ports that can accommodate international ships to dock, the choice of shipping routes that can be taken by a container ship will be more diverse. The efficiency of the chosen route can be seen from the use of fuel used by the container ship to reach its destination. Some studies state that 50-60% of the overall ship operating costs are based on fuel costs. Fuel prices also fluctuate and are uncertain at each port, making it difficult for companies to determine the most efficient shipping route for them. Selection of the optimum ship route is very important for operational costs. In this study, the algorithm used for selecting the shipping route with the minimum cost is the Ant Colony and Brute Force algorithms. The data used in this study are the distance of nautical miles between ports, main engine power and auxiliary engines, ship speed, and fuel prices at each port. Data processing is start by making the Asymmetric Traveling Salesman Problem (ATSP) model which has the most efficient fuel objective function, which will later be applied to the Ant Colony and Brute Force ATSP models. Variations made in this study are in the initial or final destination of the route selection. The results showed that the Brute Force algorithm selected the optimal route compared to the Ant Colony algorithm in terms of fuel usage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Altabibi Naufal Syafaq
"Industri Minyak dan Gas memegang peranan penting dalam menyediakan pasokan energi bagi sebuah negara. Salah satu tahapan awal dalam membangun Industri Minyak dan Gas yaitu dengan melakukan pembuatan desain denah sistem perpipaan, salah satu metode yang dipakai dalam pembuatan desain denah sistem perpipaan yaitu dengan menggunakan Pipe Routing. Metode ini mempertimbangkan jumlah steps dan bending paling sedikit serta pipe cost sebagai objective function dari output berupa denah sistem perpipaan yang dihasilkan . Pada penggunaan pipe routing pada penelitian ini, terdapat beberapa batasan seperti sistem penyambungan well dengan well lain harus sesuai dengan diameternya, sistem penalty pada program untuk memberikan nilai kepada pipa agar memilih jalur terpendek serta yang memiliki jumlah penalty paling sedikit serta penggunaan jumlah populasi dan jumlah generasi pada proses optimasi dengan menggunakan Algoritma Genetika. Studi ini menghasilkan output berupa User Interface yang didalamnya menggunakan dua Algoritma, yaitu Algoritma Dijkstra dan Algoritma Genetika.

The Oil and Gas Industry plays an important role in providing energy supply for a country. One of the initial stages in building the Oil and Gas Industry is to design a pipeline system design, one of the methods used in the design of a pipeline system design is to use Pipe Routing. This method considers the least number of steps and bending and pipe cost as an objective function of the output in the form of a piping system plan that is generated. In the use of pipe routing in this study, there are some limitations such as connecting systems with other wells must be in accordance with the diameter, the penalty system in the program to provide value to the pipe in order to choose the shortest path and which has the least number of penalties and the use of the population and number of generations in the optimization process using Genetic Algorithms. This study produces output in the form of a User Interface which uses two algorithms, namely the Dijkstra Algorithm and the Genetic Algorithm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farrel Jordan Octavian
"Pada tahun 2020, 6 dari 10 ekonomi yang paling terhubung berada di Asia Singapura; Republik Korea; Malaysia; Hong Kong, Cina; dan Jepang. Sektor pengangkutan laut memiliki peran penting untuk memajukan dan memperlancar perdagangan serta memperlancar perpindahan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Biaya transportasi dianggap sebagai biaya paling tinggi dari total biaya logistik dengan bahan bakar sendiri menyerap lebih dari 60 persen dari biaya operasi. Memilih rute yang optimal untuk meminimalkan biaya bahan bakar merupakan solusi yang efektif bagi perusahaan pelayaran saat mengoperasikan kapal liner. Data jarak mil laut antar pelabuhan, kecepatan kapal, daya mesin, dan harga bahan bakar pada tiap pelabuhan diolah menjadi sebuah model Asymmetric Travelling Salesman Problem (ATSP). Penerapan 2 algoritma, yaitu: Brute-Force Method dan Algoritma Held-Karp digunakan untuk menyelesaikan model ATSP yang dibuat dengan fungsi objektif biaya bahan bakar yang seminimum mungkin. Diberikan variasi pada titik awal/akhir rute sebagai parameter uji tambahan dari setiap algoritma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Algoritma Held-Karp memberikan hasil rute dengan biaya bahan bakar yang sama dengan Brute-Force Method namun proses komputasi berjalan lebih cepat. Hal ini membuktikan bahwa algoritma Held-Karp lebih efektif dalam hal waktu untuk menentukan rute kapal dengan biaya bahan bakar yang paling rendah.

In 2020, 6 of the 10 most connected economies w in Asia Singapore; Republic of Korea; Malaysia; Hong Kong, China; and Japan. The sea transport sector has an important role to promote and facilitate trade and facilitate the movement of goods from one place to another. Transportation costs are considered the highest cost of the total logistics costs with fuel alone absorbing more than 60 percent of operating costs. Choosing the optimal route to minimize fuel costs is an effective solution for shipping companies when operating liner vessels. Data on nautical miles between ports, ship speed, engine power, and fuel prices at each port are processed into an Asymmetric Traveling Salesman Problem (ATSP) model. The application of 2 algorithms, namely: Brute-Force Method and Held-Karp Algorithm is used to solve the ATSP model which is made with the objective function of the minimum fuel cost. Variations in the start/end point of the route are given as additional test parameters of each algorithm. The results show that the Held-Karp Algorithm gives route results with the same fuel cost as the Brute-Force Method but the computational process runs faster. This proves that the Held-Karp algorithm is more effective in terms of time to determine ship routes with the lowest fuel costs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Kusuma Asmara
"Dalam men-desain sesuatu, seringkali terdapat tujuan dan kendala yang berbeda. Sangatlah sulit untuk membuat desain yang kompleks hanya dengan menggunakan kertas dan pena dikarenakan terdapat beberapa model desain yang lebih baik dimodelkan secara desain kompleks yang bersifat deskriptif, walaupun terdapat beberapa model yang dapat dengan mudah dijelaskan secara matematis. Pada skripsi ini, dijelaskan tentang metode yang berbasis Design Structure Matrix (DSM) yang digunakan untuk optimasi desain module. Skripsi ini memberikan pendekatan baru untuk desain ruang mesin menggunakan konsep modularisasi dengan konsiderasi kapal seri. Karakteristik dari metode yang diajukan ialah: memperhatikan sistem perpipaan dari kapal seri dengan ukuran yang berbeda. Lalu biaya dan bobot dari sistem perpipaan tersebut, yang terakhir dipertimbangkan kesamaan dan umum dari kapal tersebut. Dalam menghasilkan module yang efektif dan dapat digunakan pada berbagai macam kapal yang berbeda, metode design structure matrix digunakan. Modularisasi dibagi menjadi 2 poin penting: module opsional dan module umum. Dalam hal ini, algoritma secara genetic digunakan untuk menyusun module yang telah di optimasi. Dengan tambahan, tes simulasi dari desain yang telah dioptimasi dari beberapa sistem perpipaan dibahas kembali untuk mengilustrasikan prosedur dari megoptimasikan sebuah desain dan menguji keefektifan dari metodologi yang telah diajukan dalam skripsi ini"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bao-Ji Zhang
"Ship optimization design is critical to the preliminary design of a ship. With the rapid development of computer technology, the simulation-based design (SBD) technique has been introduced into the field of ship design. Typical SBD consists of three parts: geometric reconstruction; CFD numerical simulation; and optimization. In the context of ship design, these are used to alter the shape of the ship, evaluate the objective function and to assess the hull form space respectively. As such, the SBD technique opens up new opportunities and paves the way for a new method for optimal ship design.
This book discusses the problem of optimizing ship’s hulls, highlighting the key technologies of ship optimization design and presenting a series of hull-form optimization platforms. It includes several improved approaches and novel ideas with significant potential in this field"
Singapore: Springer Singapore, 2019
e20501247
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Idha Rakhmawati
"ABSTRAK
Terjadinya failure pada saat pengiriman data menyebabkan berbagai kerugian dalam layanan jaringan internet, salah satunya adalah packet loss. Walaupun jaringan internet saat ini sudah cukup reliable, namun belum dapat mengatasi permasalahan tersebut karena masih memiliki beberapa keterbatasan. Pada penelitian ini dikembangkan sebuah mekanisme recovery time untuk mengatasi failure yang terjadi pada jaringan yang berbasis openflow yaitu dengan menggunakan algoritma shortest path yang lebih optimal pada proses pencarian jalur dalam suatu controller. Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan algoritma shortest path Dijkstra memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan penggunaan algoritma shortest path Floyd-Warshall, diantaranya recovery time untuk mengatasi failure dengan algoritma Dijkstra 97% lebih unggul dibandingkan dengan algoritma Floyd-Warshall. Pada percobaan proses unduh file, algoritma Dijkstra membutuhkan waktu recovery 0.48 detik lebih cepat dibandingkan dengan algoritma Floyd-Warshall. Sedangkan pada proses streaming video, algoritma Dijkstra lebih reliable dibandingkan dengan algoritma Floyd-Warshall.

ABSTRACT
The occurrence of failure at the time of data transmission causes various losses in the internet network services, one of which is packet loss. Although the Internet is now quite reliable, but have not been able to overcome these problems because it still has some limitations. In this study developed a mechanism to overcome the failure recovery time that occurs in OpenFlow-based networks by using the shortest path algorithm in finding the optimal path in a controller. Based on the experiments result, concluded that the use of Dijkstra's shortest path algorithm has several advantages compared to Floyd-Warshall shortest path algorithm, such as recovery time with the Dijkstra?s algorithm 97% better than Floyd-Warshall algorithm when failure occured. When the file download, recovery time with Dijkstra's algorithm takes 0.48 seconds faster than Floyd-Warshall algorithm. While in the process of streaming video, Dijkstra's algorithm is more reliable than the Floyd-Warshall algorithm."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>