Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161573 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safrian Andromeda
"ABSTRAK
Masalah utama dari jaringan Automated Teller Machine (ATM) adalah ia hanya memiliki satu koneksi Wide Area Network (WAN). Sebagian besar ATM menggunakan akses Very Small Aperture Terminal (VSAT) pada koneksi WAN mereka untuk dapat terhubung ke jaringan melalui satelit. Memiliki hanya satu akses pada sebagian besar jaringan ATM akan menjadi masalah besar ketika satelit yang digunakan ATM tersebut mengalami masalah. Seiring dengan perkembangan teknologi, Software-Defined WAN (SD-WAN) dapat memanfaatkan 4G/LTE dengan layanan internet broadband sebagai salah satu koneksi WAN yang dapat digunakan. Dengan menggunakan SD-WAN dengan 4G/LTE, ATM akan memiliki setidaknya dua koneksi WAN ke jaringannya, sehingga lalu lintas akan dipindahkan secara otomatis jika salah satu koneksi mati atau mengalami penurunan performa. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dianalisis kelayakan dari implementasi SD-WAN dengan 4G/LTE untuk memberikan koneksi alternatif / cadangan untuk jaringan ATM dengan menggunakan metode tekno ekonomi. Ada dua tujuan utama dalam menggunakan metode ini. Pertama, hal ini bertujuan untuk merancang arsitektur jaringan yang dapat memecahkan masalah saat ini pada jaringan ATM dengan memanfaatkan SD-WAN. Kedua, analisis kelayakan investasi dari arsitektur jaringan yang diusulkan. Hasilnya menunjukkan bahwa secara teknis SD-WAN dengan 4G/LTE dapat digunakan sebagai koneksi cadangan. Arsitektur yang diusulkan adalah VSAT akan
digunakan sebagai koneksi utama untuk meneruskan lalu lintas data dan 4G/LTE sebagai cadangan dalam keadaan siaga (tidak meneruskan lalu lintas data). 4G/LTE akan digunakan jika koneksi VSAT sedang mati atau mengalami penurunan performa. Dari pandangan ekonomi, implementasi SD-WAN dengan 4G/LTE adalah layak dan menguntungkan. Net Present Value (NPV) yang didapatkan sebesar 226,51 miliar rupiah. Internal Rate of Return (IRR) yang didapatkan sebesar 48%. Payback Period (PBP) yang diperoleh adalah 3,3 tahun.

ABSTRACT
The main problem of the Automated Teller Machine (ATM) network is that it has only one Wide Area Network (WAN) connection. Most ATMs use the Very Small Aperture Terminal (VSAT) access on their WAN connections to be able to connect to their networks via satellite. Having only VSAT access on most ATMs will be a big problem when the satellite is having the problem. Along with technological developments,
Software-Defined WAN (SD-WAN) technology can utilize 4G/LTE with broadband Internet service as a WAN connection. By using SD-WAN with 4G/LTE, an ATM will have at least two WAN connections to its network, so traffic will be moved automatically if one of the connections is down. Therefore, this paper will analyze the implementation of SD-WAN using 4G /LTE to provide a redundant / backup connection for the ATM network using the techno-economic method. There are two main objectives in using this method. First, it aims to design the network architecture that can solve the current problem in the ATM network by utilizing SD-WAN. Second, it analyzes the investment feasibility from the proposed network architecture. The results show that technically SD-WAN with 4G/LTE can be used as a redundant connection. The proposed architecture is VSAT will be used as the primary link to forward traffic and 4G/LTE as a backup in the standby state (not forwarding traffic). 4G/LTE will be used if the VSAT connection is down or underperforming. From the economic view, the implementation of SD-WAN with 4G/LTE is feasible and profitable. The Net Present Value (NPV) obtained is 226.51 billion rupiahs. The Internal Rate of Return (IRR) obtained 48%. The Payback Period (PBP) obtained is 3.3 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Swasti Widita
"Dalam kegiatan ekonomi yang semakin berkembang saat ini banyak pelaku usaha yang mengendalikan perekonomian dengan menjual produk dan/atau jasa yang digunakan berdasarkan berbagai macam perjanjian yang mengandung syarat-syarat dan ketentuan yang menguntungkan pihaknya. Skripsi ini membahas mengenai perjanjian baku yang dibuat sepihak oleh sebuah institusi Bank, dalam hal penyerahan Kartu ATM yang diterbitkan oleh Bank tersebut.Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen telah memberikan batasan-batasan aturan mengenai perjanjian baku. Skripsi ini juga membahas pengaturan pengaturan mengenai konsumen dan produk dan /atau jasa bank yaitu kartu ATM.

In the state of development economic, nowadays many people whom controlled the economy by selling product and/or services which used based on varieties of agreement which contained many clausule that only benefit certain party such as the desicion maker.this thesis is trying to discuss about a selfmade bank agreement, in the case of atm card hand-off which published by that bank itself.the law no 8 year 1999 about consumer protection has given boundaries about selfmade agreement.this thesis also talks about rules such as, rules about consumer and bank product and/or services such as ATM card."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S45366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hakkun Galang Pamungkas
"Perkembangan teknologi mempengaruhi sebagian besar dunia bisnis yang ada termasuk di Indonesia, dampak tersebut juga dirasakan pada sektor pasar penyedia jasa jaringan komunikasi bagi Automated Teller Machine (ATM). Teknologi VSAT yang pada awalnya sebagai media teknologi paling banyak digunakan, perlahan mulai diganti oleh salah satu teknologi IoT ( Internet of Things ) yaitu M2M ( Machine-to-Machine ). PT. XYZ merupakan salah satu perusahan yang bergerak pada bidang penyedia jasa konektivitas ATM baik menggunakan VSAT maupun M2M. Berdasarkan data yang ada terutama pada provinsi DKI Jakarta, jumlah lokasi yang menggunakan M2M semakin meningkat dan sebaliknya lokasi dengan VSAT terkesan mengalami stagnasi. PT. XYZ harus dapat mengantisipasi serta memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut, terutama merancang sebuah strategi untuk memanfaarkan implementasi perangkat M2M. Dalam proses perancangan strategi tersebut digunakan metode matriks IFAS & EFAS, matriks SWOT, matriks BCG dan grand strategy.
Pada akhirnya dapat disimpulkan dengan metode QSPM ( Quantitative Strategic Planning Matrix ) yang menghasilkan strategi yang disarankan untuk PT. XYZ untuk di implementasikan dan dinilai sesuai pada kondisi saat ini. Strategi tersebut berisikan melakukan investasi kepada produk M2M dengan harapan meningkatkan market share perusahaan PT. XYZ. Sehingga posisi perusahaan PT. XYZ terhadap produk M2M semakin membaik Dimana investasi tersebut berbentuk melakukan kontrol terhadap ketersediaan perangkat untuk kepentingan instalasi baru atau maintenance, sehingga disaat pelanggan membutuhkan layanan secara urgensi PT. XYZ selalu siap dan dengan banyaknya produk perusahaan tersebar maka akan meningkatkan market share perusahaan.

Technological developments affect most of the existing business world including in Indonesia, the impact is also felt in the market sector of communication network service providers for Automated Teller Machine (ATM). VSAT technology which was initially used slowly began to be replaced by one of the IoT (Internet of Things) technologies, namely M2M (Machine-to-Machine). PT. XYZ is a company engaged in the area of ​​ATM connectivity service providers using either VSAT or M2M. Based on available data, especially in the DKI Jakarta province, the number of locations using M2M is increasing and vice versa locations with VSAT seem to experience stagnation. PT. XYZ must be able to anticipate and take advantage of the development of these technologies, especially designing a strategy to utilize the M2M device implementation. In the process of designing the strategy the IFAS & EFAS matrix, SWOT matrix, BCG matrix and grand strategy methods are used.
In the end it can be concluded with the QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) method that results in a suggested strategy for PT. XYZ to be implemented and assessed according to current conditions. The strategy consists of investing in M2M products with the hope of increasing the company's market share of PT. XYZ. So the position of the company PT. XYZ for M2M products is getting better, where the investment takes the form of controlling the availability of equipment for the sake of new installations or maintenance, so that when customers need services urgently PT. XYZ is always ready and with the company's many products spread it will increase the company's market share.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55228
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Narzalina
"Tesis ini membahas mengenai perlindungan hukum terhadap nasabah perbankan yang ketika melakukan transaksi tarik tunai melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri/Automated Teller Machine (ATM) tidak menerima dananya namun saldo dalam rekening tetap terdebet. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap nasabah yang mengalami kasus semacam itu dan apakah peraturan perundang-undangan yang mengatur masalah tersebut telah memadai atau belum. Data yang digunakan dalam Tesis ini mencakup data primer, yaitu data yang diperoleh di lapangan, yaitu hasil survey terhadap nasabah suatu bank, wawancara dengan para informan dan data sekunder berupa data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan termasuk peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai hukum positif. Setelah data-data terkumpul, permasalahan diuraikan secara deskriptif analitis, dengan pengolahan dan analisis data dilakukan secara normatif kualitatif. Kualitatif, artinya diuraikan menurut mutu, sifat, gejala, dan peristiwa hukum yang berlaku dalam kenyataan sebagai data primer yang kemudian ditautkan secara normatif dengan data sekunder. Setelah dilakukan analisis terhadap data-data primer dan sekunder maka dapat diketahui bahwa pada dasarnya hukum positif yang mengatur mengenai ATM sebagai salah satu alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) sudah cukup banyak yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, dari sisi ketentuan perizinan penyelenggara APMK, transparansi informasi produk, manajemen risiko penggunaan teknologi, perlindungan konsumen, dan penyelesaian pengaduan nasabah. Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah menerbitkan peraturan untuk melindungi nasabah, juga undang-undang di bidang informasi dan transaksi elektronik. Namun ternyata masih banyak pelanggaran yang dilakukan oleh bank yang merugikan nasabah. Pelanggaran tersebut dimulai dari bentuk perjanjian antara pembukaan rekening yang merupakan perjanjian yang memuat klausula-klausula baku yang dilarang oleh regulasi sektor perbankan dan perlindungan konsumen, manajemen risiko terutama risiko penggunaan teknologi informasi yang tidak dijaga kehandalannya, pembuktian yang sulit dan penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah yang masih kurang memuaskan nasabah, hingga tidak adanya ganti rugi terhadap kerugian baik materil maupun immateril dari bank kepada nasabah.

This thesis discusses the legal protection of banking customers who withdraws cash through the Automated Teller Machine (ATM) but does not receive the funds, yet the balance in the account remains debited. The objectives are to explore the legal protection towards the customers with such cases and whether the laws governing the problem are adequate or not. The data used in this thesis include primary data, i.e. data obtained in the field, the results of a survey of banking customers, interviews with informants, and secondary data from laws being in force as positive law and literature research. Once the data collected, the problems were described in a descriptive analysis approach and the data were processed and analyzed in qualitative normative method. Qualitative normative means describing the primary data by the quality, nature, symptoms, and the legal occurrence in reality and then connecting it with the secondary data. After the analysis of the primary and secondary data, it can be seen that basically, the positive law governing ATM as one of the payment method using card (Alat Pembayaran Menggunakan Kartu, APMK) are already sufficiently issued by Bank of Indonesia, in regards to the licensing requirements of APMK issuers, transparency of information products, the use of technology risk management, consumer protection, and the settlement of customer complaints. In addition, Financial Services Authority (Otoritas Jasa Keuangan, OJK) has also issued regulations to protect the customers, as well as legislation in the field of information and electronic transactions. But there are still many violations committed by the bank, in which have injured the customers rights. The violation begins from the format of the agreement upon applying for a bank account which is an agreement containing standardized clauses prohibited by the banking sector regulation and consumer protection; lack of risk management, and particularly the risk arise upon the use of information technology with unattended reliability; verification difficulty; and customer complaints handling and settlement that are still not satisfactory to the customers, also the absence of compensation for material and immaterial damages from the bank to the customers.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T42671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwansyah Sutandar
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septian Primade
"Perkembangan Kota Depok membuat kebutuhan pasar akan semakin meningkat. Dengan meningkatnya kebutuhan pasar di kota depok keberadaan ATM sebagai sarana praktis mempercepat terjadinya transaksi sangat dibutuhkan. Namun, keberadaan ATM di kota Depok tidaklah merata hal ini dikarenakan adanya pertimbangan faktor karakteristik lokasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran persebaran outlet Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik pemerintah dan swasta di Kota Depok yang dikaitkan karakteristik lokasi dengan menggunakan variabel penggunaan tanah, jaringan jalan, dan variabel jumlah penduduk produktif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Analisis Tetangga Terdekat, Matriks dan SIG. Hasil penelitian menunjukan bahwa Outlet ATM milik Pemerintah dan Swasta tersebar mengelompok pada Jalan Kolektor Primer yang berada pada penggunaan tanah perdagangan dan jasa serta mempunyai jumlah penduduk produktif pada tingkat sedang. Jalan yang mempunyai jumlah ATM terbanyak adalah Jalan Raya Margonda dan Jalan Cinere Raya. Persebaran ATM di Kota Depok tersebar mengelompok pada Pusat Pelayanan Kota Depok dan Subpusat Pelayanan Kota Cinere dan Cimanggis serta cenderung berada pada Area Of Dominance.

Depok is one of growth center city in west java, that makes market demand is increase. Those increases effect presence of ATM as a practical means to accelerate the transaction is needed. However, the presence of ATMs in the city of Depok not uniform due to consideration of the characteristics of the location factor. The aim of this study was to obtain a distribution outlet Automated Teller Machine (ATM) in the public and private in Depok characteristics, associated with the location using the variable, such as land use, road networks, and a variable number of productive populations. The method used in this study is the Matrix Method and GIS. Our research showing that Goverment ATM Outlets and Private Bank Outlets spread collectively on Primary Collector ways where placed among used trades and services area and having an amount productively population in middle level. The ways that has more ATM machines is Margonda Raya streets and Cinere Raya streets. The Distribution of ATM Machines in Depok City spread collectively on Official Service Center of Depok city and City Sub-Service Center in Cinere and Cimanggis and disposed in the Area of Dominace."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Nurjanitra
"Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) merupakan salah satu alat pembayaran non-tunai yang berupa kartu kredit, kartu Automated Teller Machine (ATM), dan atau kartu debet. APMK hadir karena ketidaknyamanan dan inefisiensi alat pembayaran yang telah ada sebelumnya. Kemudian, Bank Indonesia menggulirkan gerbang pembayaran nasional atau National Payment Gateway (NPG) untuk peningkatan efisiensi sistem pembayaran ritel dan mikro. Salah satu bentuk NPG ialah interkoneksi nasional layanan ATM perbankan.
Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai bagaimana peraturan mengenai APMK di Indonesia serta dibahas pula mengenai resiko, baik bagi bank maupun nasabah, dari interkoneksi nasional layanan ATM perbankan dan cara penyelesaian resiko tersebut. Dengan menggunakan metode yuridis normatif, hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa peraturan mengenai APMK yang ada cukup komperhensif, yang mana mengatur mengenai aspek sistem pembayaran, kehati-hatian, dan perlindungan nasabah.
Resiko bagi bank dengan interkoneksi nasional layanan ATM perbankan ialah mengenai kapasitas jaringan operasional sedangkan resiko bagi nasabah, yaitu nasabah tidak melakukan transaksi di ATM, tetapi rekening terdebet; nasabah melakukan transaksi tetapi uang tidak keluar; nasabah melakukan transaksi tetatpi hasilnya tidak sesuai; kartu tertelan di mesin ATM, fraud APMK, dan sebagainya.

Card-based payment instruments is one of non-cash payment instrument such as credit card, Automated Teller Machine (ATM) card, or debit card. The reason behind card based instrument existence is because of the inconvenience and the inefficiency of the prior payment instrument. Therefore, Bank Indonesia create the National Payment Gateway (NPG) to improve the efficiency of retail and micro sector payment system. One of many forms of NPG is the national interconnection of ATM service in banking system.
This study will explain about how is the regulation of APMK in Indonesia and it will also explain the national interconnection of ATM service risks in banking system along with how to overcome it. By using normative juridical method, this study gives a conclusion that the current regulation about APMK is already comprehensive because it stipulated provisions about payment system, prudential principles, and customers protection in it.
The risk of the implementation of national interconnection of ATM service in banking system for bank is related to its operational network capacity and as for the customers, the risk is there will be possibilities for error to be occured in the system such as reduction of the customers? account even when they did not do any transaction via ATM, the money does not come out from the ATM, result of transaction that does not match with the customers intention, the card stuck in the ATM, fraud in APMK, etc.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S54228
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gargentiana Gian Budi
"ABSTRAK
Persaingan yang sangat ketat dalam sektor perbankan khususnya memaksa setiap penyedia jasa untuk memberikan pelayanan terbaiknya yang menekankan pada pentingnya pemenuhan harapan dan kebutuhan pelanggan. Salah satu bentuk pelayanan bank dituangkan dalam sistem antrian nya. Sistem antrian sebuah bank dapat secara nyata dilihat dan dirasakan pelanggan begitu memasuki bank dan akan memulai melakukan transaksi. Pelanggan dapat langsung memberikan penilaian akan efektif tidaknya, nyaman tidak nya sistem antrian sebuah bank.
Penelitian ini ditujukan untuk memvisualisasi dan memodelkan sistem antrian Bank BNI. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melakukan analisis skenario untuk menganalisis apakah sistem antrian Bank BNI efektif dan mampu melayani semua nasabah nya dengan baik.
Dalam simulasi sistem antrian Bank BNI, terdapat tiga skenario, yaitu skenario pertama dengan mengurangi jumlah teller aktif menjadi tiga teller. Skenario kedua adalah jumlah teller tetap namun arus nasabah yang datang ditambah menjadi dua kali lipat. Lalu skenario ketiga adalah skenario paling ekstrim dimana jumlah teller dikurangi menjadi tiga dan arus nasabah ditambah menjadi dua kali lipat.
Dengan simulasi model menggunakkan ketiga skenario diatas, sistem antrian Bank BNI mampu menangani semua nasabah yang datang. Semua nasabah yang datang tuntas dilayani. Pada jam akhir operasional pelayanan bank, tidak ada nasabah yang tidak terlayani, dengan kata lain semua nasabah telah selesai dan keluar dari sistem. Nasabah lancar dalam mendapatkan pelayanan bank dan sistem antrian bank berjalan dengan baik.
Sistem antrian bank BNI efektif dan memadai dalam melayani nasabahnya, namun penggunaan sumber daya manusia (teller) kurang optimal. Manajemen Bank BNI sebaiknya lebih meningkatkan utilisasi teller, sehingga cost operasional yang dikeluarkan Bank BNI terpakai secara optimal.

ABSTRACT
The tight competition in the banking industry forces every service provider to serve best and emphasize on the importance to fulfill customer?s expectation and needs. A queuing system is one of the services that a bank provides for it?s customer. As a customer enters a bank, they immediately enter the queuing system. Also at the same time customers feel and respond to the queuing system?s effectivity and comfort.
The objective of this research is to visualize and represent a model of the Bank BNI queuing system. This research is to conduct several scenario analysis to analize the effectivity of the queuing system and to figure if the queuing system is capable of serving well each customer.
In the simulation of the Bank BNI queuing system, three scenario?s were conducted. The first scenario, active bank tellers were reduced to three. The second scenario, the number of active tellers weren?t reduced nor added, but the customer flow were doubled. Last, the third scenario is the most extreem , where the number of active tellers were reduced and also the customer flow were doubled.
In the simulation of all three scenarios, the statisitic result shows that the queuing system of Bank BNI was capable of handling every customer. Each and every customer were served. At the end of the service operational period, there were no customers left in the system, meaning that all customers were finished receiving service. Cusomers received service fluently and the system ran well.
The queuing system of Bank BNI were adequate and effective in serving it?s customers, but the usage of the bank?s human resources wasn?t optimal. The management of Bank BNI should increase their teller?s utilization so that the operational cost is optimally used."
2013
S44519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly Helen
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
S23194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Kondisi chaotic merupakan kondisi dimana sistem selalu berkembang. Prediksi dari sistem yang memiliki kondisi chaotic sangat penting untuk menentukan keputusan yang akan diambil. Dalam skripsi ini dibahas mengenai prediksi dari Lorenz’s Chaotic System, dimana prediksi yang dilakukan menggunakan jaringan saraf tiruan Radial Basis Function Extreme Learning Machine. Jaringan saraf tiruan dipilih karena kemampuannya untuk dapat beradaptasi dengan sistem sehingga diharapkan dapat melakukan prediksi dengan baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jaringan saraf tiruan Radial Basis Function Extreme Learning Machine dapat melakukan prediksi dengan baik yaitu dengan waktu pembelajaran yang sangat cepat dan tingkat akurasi yang tinggi., Chaotic condition is a condition where the system is always evolving. Prediction of the system that has chaotic condition is very important for determining the decisions to be taken. In this thesis discussed about the prediction of Lorenz's Chaotic System, where the predictions are made using Radial Basis Function Extreme Learning Machine neural network. Artificial neural network is chosen for its ability to be able to adapt to a system that is expected to do well prediction. The results of this study indicate that the Radial Basis Function Extreme Learning Machine neural network can perform good prediction with very fast learning time and high accuracy.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>