Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75200 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kinanti Dyah Lynaringtyas
"Jumlah migran Korea Utara di Korea Selatan terus meningkat setiap tahunnya. Menurut Kementerian Unifikasi Republik Korea, jumlah migran Korea Utara yang menetap di Korea Selatan telah mencapai 33.523 jiwa pada tahun 2019. Dalam beradaptasi di lingkungan masyarakat Korea Selatan, migran Korea Utara dapat mengalami apa yang disebut sebagai gegar budaya atau culture shock. Hal ini didorong oleh adanya perbedaan budaya yang cukup signifikan antara Korea Utara dan Korea Selatan setelah terpecah selama lebih dari tujuh puluh tahun. Pengalaman gegar budaya ini dicerminkan dalam memoar The Girl with Seven Names karya Hyeonseo Lee, salah satu memoar migran Korea Utara yang paling populer. Memoar ini menceritakan pengalaman Lee dalam mencari identitasnya selama hidup di Korea Utara, Cina, dan Korea Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana gegar budaya yang dihadapi migran Korea Utara digambarkan dalam memoir The Girl with Seven Names. Dengan menggunakan teori Oberg (1960) mengenai tahapan gegar budaya, penelitian ini menemukan bahwa migran Korea Utara melewati seluruh tahapan gegar budaya dalam beradaptasi di lingkungan masyarakat Korea Selatan. Dari seluruh tahapan tersebut, crisis stage menjadi tahapan gegar budaya yang paling menggambarkan permasalahan adaptasi migran Korea Utara di Korea Selatan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa gegar budaya tidak hanya dialami oleh orang-orang dengan latar belakang etnis dan budaya yang berbeda saja.
The number of North Korean migrants in South Korea continues to increase every year. According to the Ministry of Unification of the Republic of Korea, the number of North Korean migrants residing in South Korea reached 33,523 in 2019. In adapting to South Korean society, North Korean migrants can experience culture shock. This is driven by the significant cultural differences between North and South Korea after being divided for more than seventy years. This culture shock experience is reflected in the memoir The Girl with Seven Names by Hyeonseo Lee, one of the most popular memoirs by North Korean migrants. This memoir tells of Lee's experience in finding her identity while living in North Korea, China, and South Korea. This study aims to understand how the culture shock faced by North Korean migrants is illustrated in the memoir The Girl with Seven Names. Using Oberg's (1960) theory regarding stages of culture shock, this study found that North Korean migrants go through all stages of culture shock in adapting to South Korean society. Of all the stages, the crisis stage becomes the stage of culture shock that most describes the adaptation problems of North Korean migrants in South Korea. The results of this study also showed that culture shock was not only experienced by people with different ethnic and cultural backgrounds."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kresna Andika
"Skripsi ini mengangkat tema wacana multikulturalisme dalam karya sastra Migrantenliteratur di Jerman. Migrantenliteratur merupakan karya sastra yang dibuat oleh penulis yang memiliki latar belakang imigran di Jerman. Karena para penulis tersebut memiliki latar budaya yang berbeda dengan Jerman maka karya sastra mereka juga membawa aspek baru ke dalam sastra nasional Jerman, yaitu aspek multikultural. Dengan menggunakan analisis wacana dalam satu contoh cerita Migrantenliteratur dan 4 artikel berita online sebagai korpus data dapat disimpulkan bahwa Migrantenliteratur diterima sebagai hal positif di Jerman. Wacana multikulturalisme mengenai imigran di Jerman juga bersifat multidimensional dimana masalah identitas dan integrasi juga terkait didalamnya.

This thesis focuses on reading and analysing the discourse concerning multiculturalism in Migrantenliteratur in Germany. Migrantenliteratur is a type of literature that is written by writers with immigration origin on their root. Since those writers have different origin culture than Germany they can bring new aspect to German national literature, namely multicultural aspect. By analysing discourse found in one Migrantenliteratur story and four online German news article about Migrantenliteratur as data it can be seen that multiculturalism is positively accepted by the German society. Multiculturalism discourse about immigrant in Germany is also multidimensional and include identity and integration problem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dizar Ramadhan Sabana
"Sekuritisasi migran/migrasi merupakan hal yang problematis. Tulisan ini akan mengkaji berbagai gugatan akademisi kritis terhadap dinamika tersebut. Tulisan ini akan mengelompokkan literatur berdasarkan tipologi Huysmans dan Squire. Mereka melihat untuk mengkaji sekuritisasi migran/migrasi secara kritis hal yang harus dipersoalkan adalah wacana, praktik, dan studi. Namun, tulisan ini hanya akan menelaah literatur yang mempersoalkan wacana dan praktik sekuritisasi migran/migrasi. Pembahasan mengenai studi akan menjadi analisis. TKA ini mengidentifikasi bila perspektif postmodern dan poststrukturalis mendominasi literatur. Selain itu, TKA ini juga melihat perspektif negara penerima yang mayoritas merupakan negara Barat mendominasi. Dengan demikian, muncul kecurigaan bahwa sekuritisasi migran/migrasi hanyalah masalah negara-negara Barat saja.

Securitization of migrants/migration is a problematic issue. This paper seeks to discuss various assessments from critical studies scholars towards securitization of migrant/migrations. This paper organizes these literatures based on a typology by Huysmans and Squire. According to their typology, discourse, practice, and knowledge must be examined to assess securitization of migrant/migration are. However, this paper would only scrutinize discourse and practice. Assessment on knowledge will be discussed in the analysis. This paper found that postmodern and poststructuralism paradigms dominate critical studies about securitization of migrant/migration. Furthermore, it is also interesting to note that host countries perspective dominates the literature. This raises a suspicion if securitization of migrant/migration is merely a problem of Western countries."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kholidah Zia
"Skripsi ini menjelaskan mengenai deskripsi hubungan migran Indonesia dan masyarakat lokal perbatasan Long Busang, Malaysia. Letak Long Busang yang jauh dari kontrol pemerintah Malaysia membuat situasi perbatasan terasa sangat cair, sehingga aturan yang telah ditetapkan oleh negara sebagai acuan untuk menentukan batas sosial sulit untuk dilakukan. Skripsi ini bertujuan untuk melihat konsepsi mengenai batas sosial oleh masyarakat yang tinggal di perbatasan melalui interaksi sosial aktor - aktor yang ada di perbatasan. Saya melakukan pengumpulan data dengan pengamatan dan wawancara untuk mendapatkan narasi mengenai perbatasan bagi masyarakat Long Busang melalui relasi sosial dengan migran asal Indonesia, pengalaman latar belakang sejarah dan konteks wilayah perbatasan.

This thesis describes the relationship between Indonesian migrants and local people of Long Busang Malaysia. The condition of Long Busang away from the Malaysian central government control, make the boundary situation was "very liquid". So the rules set by the state as a reference for determining the territory and social boundaries becomes difficult to be implemented. This thesis aims to look at the conception of the social boundaries by people living in the border through the social interaction of actors in the border. I perform data collection by observation and interviews to obtain narratives on the border to the community of Long busang through social relations with migrants from Indonesia, experience the historical background and context of the border region.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Ulfa
"Karya ilmiah ini mengkaji strategi bagian pembuka dan penutup pada esai non-formal dalam buku kumpulan esai Onoe Ondo  karya Lee Kijoo. Esai yang termasuk di dalam buku kumpulan esai ini dikategorikan sebagai esai nonformal. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memaparkan strategi bagian pembuka dan penutup yang digunakan penulis Korea, Lee Kijoo dalam esai-esai di buku kumpulan esai Onoe Ondo. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis deskriptif menggunakan teori yang dikemukakan oleh Henry dan Roseberry (1997). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak berstrata dan metode acak sistematis sehingga terkumpul 45 sampel esai untuk dianalisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa penulis Lee Kijoo banyak menggunakan strategi memberikan pernyataan dalam tahap penyajian topik, strategi memberikan deskripsi dalam tahap pengerucutan fokus, dan strategi memberikan fakta dalam tahap menyatakan ide utama dalam bagian pembuka. Dalam bagian penutup, penulis menggunakan strategi menyatakan opini personal dalam tahap komitmen terhadap ide utama  dan strategi membuat evaluasi subjektif dalam tahap pengembangan.
This research examines the strategy of opening and closing parts in non-formal essays of Lee Kijoo`s essay collection book titled Onoe Ondo. The essays in this collection book are categorized as non-formal essay. The aim of this research was to determine which strategy of opening and closing parts that used by Korean writers. The research method used is qualitative with descriptive analysis using the theory put forward by Henry and Roseberry (1997). Sampling was done by stratified random method and systematic random method so that 45 essay samples were collected for analysis. The results of the analysis show that writer Lee Kijoo used a lot of strategies make a general statement in the Introduction to the Topic move, the strategy give a description in the Narrowing the Focus move, and the strategy of state a fact in the Stating the Central Idea move in the opening section. In the concluding part, the writer used the strategy of stating personal opinion or reaction to the central idea in Commitments to the Main Idea move and strategies for making a subjective evaluation plus reasons or explanation in the Expansion move."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Tresnawati Salim
"ABSTRAK
Skripsi ini memaparkan penelitian mengenai citra Indonesia yang terdapat dalam novel Korea berjudul Kalimantan-ui Sarang karya Yun Kyu-ho. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggambaran citra Indonesia melalui cara penyampaian yang ditunjukkan oleh Yun Kyu-ho di dalam novelnya. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif agar dapat menjelaskan penggambaran yang dilakukan oleh Yun Kyu-ho. Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori strukturalisme, sosiologi sastra, serta menghubungkannya dengan teori citra. Batasan di dalam penelitian ini adalah kurun waktu yang melatarbelakangi kejadian dalam novel ini, yakni tahun 1997 hingga 1999. Hasil dari penelitian yang penulis dapatkan, citra positif negara Indonesia dicerminkan oleh citra individu, citra sosial, citra kebudayaan yang dimilikinya. Sementara citra negatif yang ada pada negara Indonesia saat itu dibentuk oleh situasi dan kondisi sosial yang sedang kacau.

ABSTRACT
This thesis relates the research that the author has done regarding the image of Indonesia through the Korean novel entitled Kalimantan ui Sarang by Yun Kyu ho. The goal of the research is to explore the depiction of Indonesia rsquo s image as it is delivered by Yun Kyu ho in his novel. This research was done using a qualitative descriptive method which explains the depiction done by Yun Kyu ho. In this study, the author uses the theory of structuralism, literary sociology, and image theory. The boundary in this research includes the timeline background of events in this novel, the years 1997 to 1999. The results of the research that the author has concluded is as such, the positive image of Indonesia is reflected from its individual image, social image, and cultural image that is posseses. On the other hand, a negative image that existed in Indonesia at that time was formed through a chaotic situational and social condition."
2017
S70176
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul: Doseochulphan Yeonlak, 2010
KOR 895.7408 LEE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chrisnina Maharani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor demografi terhadap kualitas hidup, dengan membandingkan kondisi migran dan non-migran di Provinsi Jawa Barat. Provinsi Jawa Barat memiliki tingkat migrasi tertinggi di Indonesia, dan memiliki pertumbuhan penduduk yang tinggi. Jumlah populasi bisa berpengaruh baik atau buruk pada pembangunan. Variabel kualitas kehidupan dipengaruhi oleh faktor demografi yang dimiliki oleh masing-masing individu, seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, ukuran keluarga, perempuan dan sektor formal. Membandingkan migran dan non-migran akan memberikan gambaran yang lebih baik tentang kontributor pembangunan.
Dengan memisahkan migran dan non migran bisa menjelaskan akar permasalahan sosial di Provinsi Jawa Barat. Menggunakan Susenas data survei sosioekonomi nasional pada tahun 2014 dengan jumlah pengamatan 37.833 sampel angkatan kerja dan 19.259 sampel yang bekerja dengan metode ordinal logit, didapatkan hasil bahwa semua variabel kecuali kepala rumah tangga perempuan berpengaruh signifikan secara statistik terhadap kualitas hidup. Meskipun variabel-variabel ini berpengaruh, migran memiliki kualitas hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan non-migran. Hal ini juga ditunjukkan dari perhitungan skor kualitas hidup migran yang 13 persen lebih tinggi daripada kualitas hidup non-migran.

This study aims to see the influence of demographic factors on the quality of life, by comparing the situation of migrants and non migrants in West Java Province. West Java Province has the highest in migration rate in Indonesia, and has a high population growth. The size of population could be good or bad for the development. The quality of life variables is influenced by demographic factors owned by each individual, such as age, gender, marital status, family size, female headed and formal sector. Comparing migrants and non migrants will give a better picture of who are the development contributors.
By separating migrant and non migrant could explain the root of social problems in West Java Province. Using Susenas The national socioeconomic survey data in 2014 with an observation number of 37.833 sample of labor force and 19.259 sample of employee with ordinal logit method, it is found that all of the variable except female headed is significant statistically affecting the quality of life. Although these variables are influential, migrants have a higher quality of life than non migrants. It is also shown from the calculation of life scores where the life quality score of migrants is 13 percent higher than non migrant quality of life score.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T47723
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Dewiasti Ristanti
"Banyak sekali informasi terkait semakin maraknya warga asing di wilayah puncak Cisarua Bogor, yang dijadikan tempat singgah bagi para wisatawan, migran pengungsi maupun pencari suaka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan migran asing dan dampak yang ditimbulkan terhadap komposisi demografi dan perubahan sosial. Penelitian ini menggunakan data Cisarua dalam angka (BPS) tahun 2008 sampai dengan 2012, data imigrasi Kabupaten Bogor dan data hasil wawancara. Analisis dilakukan dengan metode Kualitatif dan analisis konten.
Hasil analisis menunjukkan Perkembangan migran asing di Cisarua khusunya migran asing sirkuler mengalami kenaikan berdasarkan data pengguna VOA di Soekarno Hatta dan perpanjangan VOA di Kantor Imigrasi Bogor selama 4 (empat) tahun terakhir. Dampak adanya migran asing terhadap komposisis demografi diantaranya meningkatkan jumlah penduduk baik di desa Tugu Selatan akibat adanya pekerja pendatang dan desa Batu Layang akibat banyak migran yang menetap lama, menghasilkan banyak mata pencaharian baru (pekerjaan) sehingga menjalankan roda perekonomian masyarakat setempat, dan adanya penyimpangan terhadap status perkawinan atau yang dikenal fenomena praktek kawin kontrak.
Dampak adanya migran asing terhadap perubahan sosial diantaranya dilihat dari sudut pandang lingkungan dan budaya menunjukkan adanya akulturasi terlihat nuansa arab di Cisarua, dilihat dari sudut pandang pendidikan menunjukkan adanya penguasaan bahasa oleh warga sekitar terutama bahasa arab dan inggris, dan dilihat dari sudut pandang kesehatan menunjukkan adanya kekhawatiran warga terhadap penyakit menular yang dibawa oleh migran.

There are so many information related to the fact that more and more foreigners come to the site of Puncak Cisarua Bogor, and make it as a place for tourists, refugees, and asylum seekers to live. The objection of the research is to recognise the development of migrant and its effect that appears to the Demography Composition and Social Change.The research done using the data of Cisarua in the number of BPS (Badan Pusat Statistik) in 2008 to 2012, the data of Immigration in Bogor Regency, and the data as the result of interview. Analysis done using the Qualitative Method and Content analysis.
The result of analysis based on both the data of the VOA user at Sukarno Hatta Air Port and the extension of VOA in Immigration Office in Bogor shows that the development of Migrant in Cisarua, especially Circulation Migrant, has increased for the last 4 years. The effect of Migrant to the Demography Composition among others are it increase the population number because there are so many newcomer of worker in Tugu selatan village and so many migrant to stay for a long time in Batu Layang village. Those create some new-living or job that run the economy of the local inhabitant, and create marital status deviation of inhabitant such as marriage contract phenomenon.
The effect of Migrant to the Change of Social of culture and environment view show the acculturation among them.There is Arabian nuance in Cisarua. Viewed from the standpoint of education view there is the competent of inhabitant in using Arabic and English language as communication. Viewed from the standpoint of health there is the concerns of the inhabitant about the communicable-deseases brought by the immigrants.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yi Kwang-su
Jakarta: UI-Press, 2014
859.74 YIK s II
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>