Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66129 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heidy Kasmadeani
"Salah satu permasalahan krusial yang umumnya terjadi pada proses shooting adalah pembentukan set latar baru. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan pengolahan ruang yang baik dengan mempertimbangkan aspek visual. Komunikasi visual pada ruang interior memberikan peran dalam membentuk sebuah ilusi visual. Pemahaman mengenai ilusi visual dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan ruang dalam upaya memunculkan persepsi dalam melihat ruang baru seperti keadaan nyata. Pengamatan ini bertujuan untuk memahami sejauh mana peran ilusi visual dalam menyampaikan konsep kreatif di dalam ruang studio. Hasil yang hendak didapatkan dari penelitian ini adalah ilusi visual baru pada pembangunan set latar dalam ruang yang dikenal sebagai manipulasi ruang. Pengamatan ini didukung dengan metode Figure-Ground pada proses shooting iklan Klinik ZAP dalam upaya memahami cara kerja ilusi visual pada pengaturan posisi latar dan talent. Penggunaan properti yang sederhana dengan utilisasi ruang yang optimal dapat mewujudkan konsep yang akan direalisasikan. Hal ini tentunya memberikan hasil ilusi visual dengan pertimbangan aspek manipulasi ruang. Ilusi visual yang hadir pada proses shooting ini mempertimbangkan aspek ruang laboratorium yang sederhana, higienis, dan steril. Penelitian ini juga memberikan hasil untuk menjawab permasalahan dalam pengaturan terhadap objek latar dan talent. Output dari penelitian ini adalah manipulasi ruang yang dapat diimplementasikan pada setiap latar dan properti pendukung lainnya pada waktu scene yang berbeda dalam proses shooting iklan klinik ZAP.

One of the crucial problems that mainly occurs in a shooting process is the creation of new settings. This problem can be resolved through a good spatial processing by considering the visual aspect. Visual communications on interior space gives a role in creating visual illusions. The understanding of visual illusion is required to overcome the space problem in attempt of delivering a creative concept inside a studio. The aimed result from this research is new visual illusions on the construction of background set that is known as spatial manipulation. This study is supported by Figure-Ground method on the shooting process of ZAP Clinic advertisement in understanding how visual illusion works on background and talent settings. The use of simple properties with optimal space utilization can result in acquiring the concept that will be realized. This certainly gives a result of visual illusion in consideration of spatial manipulations aspects. Visual illusions in this shooting process is considering the simple, hygienic, and sterile laboratory space aspect. This study also gives a result to answer/address problems in object settings of background and talent. Output of this study is a spatial manipulation that can be implemented in every different sets and supporting properties on every different times of scene in the shooting process of Zap Clinic advertisement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Oxford University Press, 2017
612.84 OXF
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rana Fitri Athaya
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ruang virtual, dalam hal ini video game, dapat terbentuk dan dipahami oleh manusia tanpa mengalami ruang secara langsung dengan tubuhnya. Karena terbatasnya indra yang digunakan, maka dibutuhkan visualisasi ruang virtual untuk menyampaikan informasi ruang, sehingga indra penglihatan menjadi faktor penting bagi user untuk dapat mengerti ruang virtual yang sedang dialami oleh avatar. Cara melihat di ruang virtual berbeda dengan di dunia nyata. Pada ruang virtual terdapat perubahan titik penglihatan berupa perspektif dan Field of View yang memengaruhi seberapa banyak informasi mengenai ruang yang disampaikan kepada user. Peletakan titik penglihatan terhadap ruang virtual disesuaikan dengan penyampaian komposisi bentuk serta warna objek yang telah disusun sesuai fungsinya. Dengan pengubahan titik penglihatan, user dapat mengumpulkan informasi ruang virtual dari apa yang kita lihat dan membangkitkan emosi pada user. User dapat melihat ruang-ruang yang sedang dikunjungi dan yang berada di sekitar avatar, sehingga user dapat bernavigasi walaupun ruang virtual merupakan ruang yang tidak pernah user kunjungi dan ketahui bentuknya. Oleh sebab itu, pengubahan titik penglihatan di ruang virtual merupakan hal yang penting karena berpengaruh pada seberapa besar informasi yang akan ditangkap user agar user dapat mengerti ruang yang sedang dikunjungi dari objek-objek yang dikomposisikan.

This thesis aims to find out how virtual space, in this case in video game, can be formed and understood by humans without experiencing space directly with their bodies. Because of the limited senses used, it requires visualization of virtual space to convey space information, so that the sense of sight becomes an important factor for the user to be able to understand the virtual space that is being experienced by the avatar. How we see in virtual space is different from how we do in the real world. In the virtual space, there is a change point of view from perspective and field of view that affects how much information about the space is delivered to the user. Laying the point of view of virtual space is adjusted by conveying the composition of the shape and color of the object that has been arranged according to its function. By changing the point of view, user can gather information of virtual space from what we see and evoke users emotion. User can see the spaces that is being visited and those around the avatar, so user can navigate even though virtual space is a space that never been visited and unknown by the user. Therefore, changing the point of view in virtual space is important because it affects how much information will be received so user can understand the space from the objects that are composed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kharisma Nur Maulida
"Awal mula melihat Wet Grid adalah sebagai fenomena yang inovatif dalam konteks cara membangun yang berlatar belakang sistem grid. Wet Grid adalah keadaan yang menjelaskan kondisi di mana sebuah objek berunsur tertentu memiliki probabilitas untuk bebas beraksi ketika berinteraksi dengan elemen lain yang mempengaruhi karakteristik unsur objek tersebut. Wet Grid memungkinkan sebuah objek untuk bertransformasi; saling menyatu atau memisahkan diri dengan tingkat derajat tertentu tergantung batasan elemen yang berinteraksi dengannya.
Isu hirarki ditemukan pada site blok M, dikarenakan tidak adanya pembagian ruang yang konkret yang disebabkan oleh definisi aktivitas yang tidak jelas kategorisasinya. Wet Grid nantinya akan hadir dalam desain sebagai media re-organisasi kategorisasi ruang dan aktivitas. The Invention of Lying akan berperan dalam mempengaruhi manusia dalam mendefinisikan identitas mereka sebagai pelaku aktivitas di dalamnya, agar kategorisasi aktivitas terlihat jelas, dengan Wet Grid tetap sebagai media pencapaiannya.

At the beginning we see Wet Grid as a phenomenon, which is innovative for the sake of how to build something with the grid system as a background. Wet Grid is a way that explains the circumstances under which an object has a certain element and probability for doing an independent action at the moment of interaction with other elements, that affect the characteristics of the object element itself. Wet Grid allows an object to transform; lock and merge or separate and bifurcate themselves to each other in a certain degree depending on the level of restrictions of elements that interact with it.
We found a hierarchical issue in the blok M as the site, due to lack of a concrete division of space caused by the unclear definition of activities categorization. Wet Grid will be present in the design as a media for re-categorization of the organization and activity space. The Invention of Lying will play a role in affecting people in defining their identity as the activity subject in it, so that the categorization of activity is clearly visible, with the Wet Grid still as the media to accomplish the main goal of the design.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abiel Marangkup Samuel
"Ruang publik sebagai bagian dari ruang urban memiliki peran untuk memfasilitasi masyarakat untuk berinteraksi dan beraktivitas di dalamnya. Namun, wanita, sebagai bagian dari masyarakat, tidak memiliki akses yang sama dengan pria terhadap ruang publik oleh karena sistem patriarki yang masih dianut oleh masyarakat Indonesia dan termanifestasi dalam elemen spasial yang hadir dalam ruang-ruang publik di Indonesia. Kondisi ini mengakibatkan tingginya angka kekerasan seksual sebagai salah satu bentuk objektifikasi yang menyerang kaum wanita sehingga menghasilkan ruang publik yang tidak aman bagi wanita. Studi dilakukan terhadap elemen-elemen spasial pada Taman Langsat dan Taman Sambas Asri untuk membandingkan tingkat keamanan yang ada pada kedua ruang publik. Elemen spasial akan membentuk visibilitas, aksesibilitas, dan surveilans yang ada pada taman dan pemenuhan semua aspek ini akan menghasilkan ruang publik yang aman bagi wanita dari kekerasan seksual. Hasil studi menunjukkan bahwa Taman Langsat memiliki keamanan dari kekerasan seksual yang lebih rendah dibandingkan Taman Sambas Asri. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan kepekaan terhadap inklusivitas gender di dua periode yang berbeda. Oleh karena itu, ruang publik yang sudah ada perlu diintervensi sehingga dapat memfasilitasi seluruh masyarakat, khususnya wanita.

Public space as part of a city has a role to facilitate people to interact and do activities in it. However, women, as part of society, do not have the same access as men to public space because of the patriarchy system that is still adhered to by Indonesian society and is manifested in the spatial elements that are present in public spaces in Indonesia. This condition results in high rates of sexual violence as a form of objectification that attacks women, resulting in a public space that is not safe for women. A study was conducted on the spatial elements of Langsat Park and Sambas Asri Park to compare the level of security between the two public spaces. Spatial elements will shape the visibility, accessibility and surveillance of the park and the fulfillment of all these aspects will produce a public space that is safe for women from sexual violence. The result of the study shows that Langsat Park has lower safety from sexual violence than Sambas Asri Park. This shows that there is a difference in sensitivity towards gender inclusivity in two different periods. Therefore, existing public spaces need to be intervened so that they can facilitate the entire community, especially women."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Today, our society is overloaded with many kinds of information, including advertisements. In order to create or develop an effective and attractive advertisement, we as designer, could use a verbal and visual rhetoric to convey our messages. Rhetoric itself is a principle or guide to develop messages. It plays in two language levels, which is 'language proper' and 'figurative language'. By using verbal and visual rhetoric, messages conveyed in advertisements could be more imaginative, clever and innovative."
MAILMAR
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhan Pratama
"Skripsi ini membahas tentang peran agensi warga dalam membentuk wacana tentang kejahatan di Instagram serta Visual Jalanan sebagai multi-agensi yang mengamplifikasi wacana tersebut pada medium Instagram, website, dan pameran. Akun Instagram Visual Jalanan menjadi kanal sekaligus jembatan bagi warga melalui aksi performatif untuk menyampaikan gagasan terkait kejahatan dalam bentuk visual. Pada proses konstitutif, Visual Jalanan berperan sebagai agensi untuk melakukan konstruksi ulang terhadap realitas baru terkait label yang melekat pada aksi vandalisme yang dilakukan oleh warga melalui berbagai medium. Kedua agen dalam proses konstitutif tersebut memiliki tendensi untuk menciptakan aktivisme visual melalui pengarsipan. Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik dan metode studi kasus untuk memberikan gambaran proses konstitutif dalam konstruksi terkait realitas kejahatan.

This thesis examines the role of citizens in shaping the discourse about crime on Instagram and Visual Jalanan as an multi agency which amplify the discourse on Instagram, websites, and exhibitions. The Instagram account 'Visual Jalanan' becomes a channel as well as a bridge for citizens through a performance act to express the idea regarding the visual form of a crime. Concerning the constitutive process, Visual Jalanan acts as an agency to reconstruct new realities related to the label attached to the vandalism act which commit by citizens through various mediums. These two agents in the constitutive process tend to create a visual activism through archiving. This research uses an analytical approach and case study method to illustrate the constitutive process in construction concerning the crime reality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Teressa
"Seni pertunjukan merupakan aktivitas yang melibatkan sekelompok penampil dan penonton, biasanya melibatkan desain set panggung. Salah satu bentuk pertunjukan adalah fashion show. Fashion show umumnya menggunakan scenery untuk membantu menyampaikan konsep yang diangkat oleh koleksi fesyen. Penonton menggunakan kemampuan visualnya untuk memahami koleksi dan lingkungannya, sehingga terbentuk persepsi visual. Dari sekian banyak stimulus visual yang hadir, perancang desain set perlu dapat mengarahkan fokus penonton. Oleh karena itu, skripsi ini akan membahas peran dari ruang pertunjukan dan scenery dalam mengarahkan persepsi visual terhadap koleksi fesyen pada fashion show.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan melakukan studi literatur dan analisis studi kasus. Hal ini dilakukan untuk menelusuri peran dari stimulus visual berupa ruang pertunjukan dan scenery dalam mengarahkan persepsi visual penonton untuk memahami konsep koleksi fesyen pada fashion show. Studi literatur dilakukan untuk menelusuri bagaimana pesepsi visual memengaruhi hubungan antara scenery, koleksi fesyen, dan manusia. Studi kasus dilakukan dengan mengaji scenery yang hadir pada fashion show yang menampilkan koleksi haute couture.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, koleksi pakaian merupakan attended stimulus sedangkan scenery dan ruang pertunjukan merupakan unattended stimulus. Meski begitu, scenery dapat menjadi attended stimulus ketika karakteristik dari komposisi dan elemen penyusunnya dapat menarik perhatian penonton. Scenery dan ruang pertunjukan turut menyampaikan makna dan dapat mengarahkan perhatian penonton menuju bagian yang ingin ditekankan sehingga penonton dapat dengan lebih baik memahami konsep yang diangkat.

Performance art is an activity that involves a group of performers and spectators, commonly involves the usage of set design. An example of performance art is fashion show. Fashion shows generally use scenery to help convey the concepts of the presented collection. The audience uses their visual ability to understand the collection and its environment, hence visual perception is formed. Of the many visual stimuli that are present, set designers need to be able to direct audiences focus. Therefore, this thesis will discuss the role of theatrical space and scenery in directing audiences visual perception towards a fashion collection in fashion shows.
The method used was qualitative method, by conducting literature studies and analysis of case studies. This was done to explore the role of visual stimulus in the form of theatrical space and scenery in directing the audiences visual perception to understand the concept of fashion in a fashion show. Literature studies were conducted to explore how visual perception affects the relationship between scenery, fashion collection, and humans in fashion shows. The case study was conducted by analyzing the scenery of a fashion show that presented a haute couture collection.
Based on the analysis conducted, the presented collection is the attended stimulus while scenery and theatrical space are unattended stimulus. Even so, scenery can also act as attended stimulus when the characteristics of the composition and its elements have the ability to attract audiences attention. Scenery and theatrical space also convey meaning and can direct audiences attention towards a specific part that needs to be emphasized so that the audience can understand the concept of the collection better."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hayfa Farhah
"Warna merupakan elemen yang digunakan oleh arsitek dan desainer interior dalam mendesain suatu ruang. Warna menjadi penting karena warna ditemukan dalam setiap objek termasuk pada permukaan ruang. Jika digunakan secara tepat, warna pada permukaan ruang tidak hanya memberikan nilai estetis tetapi juga dapat memberikan dampak bagi pencahayaan dan kondisi termal sebuah ruangan. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui performa warna permukaan ruang yang memenuhi standar kualitas ruang dalam berdasarkan Indoor Environmental Quality (IEQ). Penilaian IEQ dinilai berdasarkan kenyamanan visual, termal, dan kualitas udara. Metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu eksperimen dan pengolahan data. Eksperimen yang dilakukan dalam penulisan ini berupa suatu model ruang dalam berupa kotak. Warna permukaan di dalam kotak tersebut dapat divariasikan dengan intensitas cahaya yang terkontrol. Data nilai yang didapatkan dari eksperimen kemudian diolah berdasarkan poin-poin yang disesuaikan dengan parameter kenyamanan visual, termal, dan kualitas udara. Hasil eksperimen dan pengolahan data menunjukkan bahwa warna terbaik yang memenuhi standar IEQ tidaklah terdiri dari satu warna saja, tetapi performa suatu warna sangat bergantung pada kondisi kebutuhan ruang serta berdasarkan parameter apa warna tersebut dinilai. Warna permukaan ruang yang tepat dapat diketahui dengan melengkapi beberapa informasi pengguna seperti kegiatan yang dilakukan dalam ruang, jenis ruang, iklim ruangan tersebut berada, serta informasi mengenai keberadaan tanaman dalam ruangan tersebut. 

Color is an element used by architects and interior designers in designing a space. Color is important because color is found in every object, including on the surface of a room. If used properly, the color on the surface of the room not only provides aesthetic value but can also have an impact on lighting and temperature of a room. This thesis aims to determine the performance of the surface color of a room that meets the quality standards based on Indoor Environmental Quality (IEQ). The IEQ assessment is based on visual comfort, thermal comfort, and air quality. The method used in this paper is experimentation and data processing. The experiment is in the form of a room model in the form of a box. The color of the surface inside the box can be varied with controlled light intensity. The value data obtained from the experiment was processed based on the points adjusted for the parameters of visual comfort, thermal comfort, and air quality. Experimental results and data processing show that the best color that meets IEQ standards does not consist of just one color, but the performance of a color is very dependent on the conditions of space requirements and based on what parameters the color is assessed. The exact color of the surface of the room can be known by completing some user information such as the activities in the room, the type of room, the climate the room is in, as well as information about the presence of plants in the room."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Untari Meistuti
"Dominasi pedagang kaki lima di sepanjang Jalan Malioboro menjadikan kawasan ini lebih dikenal sebagai kawasan berbelanja dibandingkan kawasan bersejarah. Kepadatan pedagang kaki lima menjadi penyebab terjadinya perubahan identitas kawasan tersebut. Pemerintah Yogyakarta bersama para pedagang melakukan revitalisasi dalam usaha mengembalikan kembali identitas sebagai kawasan bersejarah dengan melakukan penataan instalasi temporal para pedagang kaki lima. Skripsi ini menganalisis sejauh mana instalasi temporal tersebut berperan dalam terbentuknya identitas kawasan Malioboro. Skripsi berfokus pada menggali bagaimana visual, fungsi dan dampak pengaplikasian instalasi temporal terhadap lingkungan sekitar berdasarkan hasil subjective interpretation saat berjalan di sepanjang koridor jalan Malioboro. Dengan begitu dapat diketahui peran pengaplikasian instalasi temporal pedagang kaki lima mempengaruhi perbedaan suasana yang dirasakan pengunjung pada kawasan sehingga berdampak pada terbentuknya identitas kawasan Malioboro sebagai kawasan berbelanja menjadi lebih kuat dibandingkan sebagai kawasan bersejarah.

The dominance of street vendor makes Malioboro famously known as a shopping area than a historical area. Overcrowded with street vendors might be the main factor that had changed the image of Malioboro. The government and the vendors finally agreed to made revitalization along Malioboro street through arranging the temporary installation for all of the vendors to bring back the historic value around the area. For this reason, this paper will discuss the role of street vendors’ temporary installation to create the image of Malioboro. This thesis will focus on visual, function and impact of the temporal installation to the historical environment by subjective interpretation when walking along the corridor of the Malioboro street. So we can find out the temporary installations’ street vendors affect to the atmosphere of Malioboro that creating the image of Malioboro as a shopping area more stronger than as a historical area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>