Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24335 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Adji Rizqi Ramadhan
"Dokter gigi sebagai salah satu profesi yang penting di masyarakat memiliki banyak tantangan dalam menjalani pekerjaannya sehari-hari. Karakteristik pekerjaan yang bersifat repetitif, menghadapi mulut pasien sebagai ruang kerja yang ukurannya kecil, dan keharusan untuk bekerja pada postur yang salah dapat berdampak buruk pada postur dokter gigi dan dapat menimbulkan musculoskeletal disorder pada jangka panjang apabila tidak terdapat usaha untuk mereduksi dampak permasalahan ini. Perancangan kursi operator dokter gigi sebagai instrumen terpenting milik dokter setelah dental unit merupakan salah satu usaha dalam rangka untuk memperbaiki tahapan penatalaksanaan praktik dokter gigi. Tahapan perancangan menggunakan framework Holtzblatt-Beyer Contextual Design yang terdiri atas fase pengumpulan dan interpretasi data, fase konsolidasi dan ideasi, dan fase rancangan mendetail dan validasi. Pada tiap fase ini, beberapa instrumen maupun proses dipergunakan dengan tetap mengacu pada prinsip ergonomi sehingga dalam prosesnya semua aspek dokter gigi sebagai manusia dapat dilibatkan secara holistik. Performa luaran perancangan selanjutnya diperbandingkan menggunakan Posture Evaluation Index.

Dentist as one of the most important profession in the society face substantial challenge in performing his/her job daily. It is a job characterized by repetitive task, small workspace on patient’s mouth, and the necessity to work on a bad posture. The long-term effect will be detrimental for his/her posture. It could stimulate musculoskeletal disorder to occured if there are no improvement in place. The process to redesign dental stool, as the most important instrument for dentist just after the dental unit itself, is necessary to improve the dentist’s working task. Design steps in this research utilize Holtzblatt-Beyer Contextual Design framework which consist of data collection and interpretation as phase 1, consolidation & ideation as phase 2, and detailed design & validation as phase 3. On each of phases, several instrument and process employed with respected to ergonomic principles to ensure every step in the design process holistically involve dentist as human being. Performance of each design output will be compared using Posture Evaluation Index (PEI)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tegar Septyan Hidayat
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada aspek ergonomis desain pintu tol dan performa
operator berbasis lingkungan virtual. Pengambilan data dibagi menjadi data postur
kerja dan waktu pelayanan. Postur rangkaian kerja dianalisis melalui Posture
Evaluation Index (PEI). Sementara data waktu dianalisis dengan pendekatan
simulasi antrian. Setelah melakukan evaluasi dari desain aktual, kemudian dibuat
rekonfigurasi baik untuk desain yang berjumlah 36 jenis, maupun perubahan
metode kerja. Hasil analisis desain menunjukkan konfigurasi optimal yang
memilki nilai PEI terkecil adalah desain dengan tinggi dudukan sebesar 51 cm,
tinggi meja 80 cm, tinggi sandaran kaki 5 cm, dan tinggi jendela dari tanah 78 cm.
Untuk kombinasi konfigurasi desain dan metode kerja rekomendasi, berdasarkan
simulasi yang dilakukan dapat mengurangi rata-rata waktu antrian sebesar 82%
dari 35,31 detik menjadi 6,4 detik.

Abstract
This research studies the ergonomic aspect from toll booth and operators
performance. It focused on two main areas, working posture and service time of
operators. The analysis of working posture based on Posture Evaluation Index,
meanwhile service time using the queuing theory. The output of the study can be
divided into ergonomic design and method reengineering. The results suggest
that the most ergonomic design which has the lowest value of PEI is with 51 cm
in seat height, 5 cm in foot rest height, and 80 cm in table height. For the queuing
simulation, the implementation of new configuration and method can reduce the
average time of costumer spend in the queue until 82%.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43602
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erindra Nur Shadrina Ghaisani
"Meningkatnya pengguna sepeda di Indonesia berbanding lurus dengan adanya risiko kecelakaan. Pentingnya mencegah kecelakaan dengan melengkapi komponen dan alat keselamatan sepeda perlu ditingkatkan. Salah satu komponen sepeda yang wajib dimiliki oleh setiap pengendara sepeda berdasarkan kebijakan pemerintah yaitu lampu sepeda. Walaupun kebijakan telah ditetapkan, tetapi ditemukan keluhan mengenai kurangnya pencahayaan pada sepeda khususnya pada malam hari yang dapat membahayakan seluruh pengguna jalan. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk merancang pencahayaan pada sepeda berdasarkan prinsip ergonomi dengan metode kerangka kerja perancangan produk rasional oleh Nigel Cross. Proses perancangan dimulai dengan mengidentifikasi peluang hingga mengembangkan detail rancangan usulan. Konsep pencahayaan pada sepeda dirancang dengan memerhatikan biological motion pengendara sepeda dengan pola kedipan lampu yang membentuk segitiga sehingga dapat dilihat dan dikenali oleh pengguna jalan lain khususnya pada malam hari. Selain itu, rancangan usulan pencahayaan pada sepeda ini memanfaatkan gerakan rotasi dari crank pedal untuk menggerakan generator yang berfungsi untuk menghidupkan lampu pada sepeda.

The increase in bicycle users in Indonesia is directly proportional to the risk of accidents. The importance of preventing accidents by completing bicycle safety components and tools needs to be increased. One of the bicycle components that must be owned by every cyclist based on government policy is a bicycle light. Even though the policy has been set, there are complaints about the lack of lighting on bicycles, especially at night which can endanger all road users. Therefore, this research was conducted to design bicycle lighting based on ergonomic principles using the rational product design framework method by Nigel Cross. The design process begins with identifying opportunities to develop a detailed plan of the proposed concept. The concept of lighting on bicycles is designed by taking into account how the biological movement of cyclists when riding by applying a pattern of flashing lights that form a triangle shape so that other road users can see and recognize them, especially at night. In addition, the proposed lighting design on bicycles utilizes the rotational movement of the crank pedal to drive a generator which functions to turn on the lights on bicycles."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Addriliant Al Rasyid
"Industri militer merupakan salah satu bidang industri penting untuk pertahanan di Indonesia suatu negara dan menjadi salah satu tolak ukur kekuatan suatu negara. Untuk mengamankan dan memelihara keutuhan dan keutuhan wilayah Indonesia, serta, mengamankan dan melindungi setiap benda vital milik negara yang harus dimiliki; pertahanan yang kuat dari segala bentuk ancaman eksternal. Salah satu pertahanan yang hebat yang penting adalah pertahanan dari segala bentuk ancaman yang datang dari udara. Satu dari Sistem pertahanan udara yang dimiliki Indonesia melalui TNI-AD adalah sistem artileri pertahanan udara (ARHANUD). Sistem artileri pertahanan udara kaliber S60 amunisi 57mm. S60 adalah artileri pertahanan udara anti-pesawat dengan laras tunggal. Sistem pertahanan udara ini merupakan sistem pertahanan buatan Uni Soviet diimpor ke Indonesia pada tahun 1960-an. Seiring berkembangnya teknologi, Meriam pertahanan udara S60-57 mm mulai dianggap kurang efektif dalam melaksanakan misi mempertahankan wilayah udara Indonesia dan melindungi benda-benda vital yang ada. Program retrofit dengan konsep menembak melalui alat alat pengendali kebakaran adalah salah satu solusi paling hemat biaya di tengah anggaran yang minim untuk meningkatkan kegunaan meriam ini, dibandingkan dengan membeli sistem artileri pertahanan udara baru. Tapi konsep desain perangkat pengendalian kebakaran yang telah dibuat masih belum mengikuti kaidah ergonomi. Tujuan dari penelitian ini untuk datang dengan desain stasiun kerja ruang kendali kebakaran itu sudah memenuhi kaidah ergonomi bagi prajurit.

The military industry is one of the important industrial fields for the defense of a country in Indonesia and is one of the benchmarks for a country's strength. To secure and maintain the integrity and territorial integrity of Indonesia, as well as, secure and protect every vital state property that must be owned; strong defense from all forms of external threats. One of the most important great defenses is defense from all forms of threats that come from the air. One of the air defense systems that Indonesia has through the TNI-AD is the Air Defense Artillery System (ARHANUD). S60 caliber air defense artillery system 57mm ammunition. The S60 is a single-barreled anti-aircraft air defense artillery. This air defense system is a defense system made in the Soviet Union which was imported to Indonesia in the 1960s. Along with the development of technology, the S60-57 mm air defense cannon began to be considered less effective in carrying out the mission of defending Indonesian airspace and protecting vital objects. The retrofit program with the concept of firing through fire control devices is one of the most cost-effective solutions on a low budget to increase the usability of this gun, compared to buying a new air defense artillery system. But the design concept of fire control devices that have been made still does not follow the rules of ergonomics. The purpose of this research is to come up with a fire control room work station design that meets the ergonomics rules for soldiers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faris Abiyyu Mirwan
"Manual material handling merupakan kegiatan yang dapat ditemui dalam operasional gudang dan menjadi salah satu penyebab risiko terjadinya kecelakaan kerja dalam bentuk musculoskeletal disorder (MSDs). Kegiatan manual material handling yang memiliki tingkat risiko cukup tinggi perlu dilakukannya perbaikan yang salah satunya perancangan terhadap alat manual yang digunakan. Dalam kegiatan manual material handling dalam gudang benih padi, kegiatan material handling yang dilakukan menggunakan alat two- wheeled hand trucks. Hand trucks yang digunakan merupakan alat utama dan paling sering digunakan dalam operasional gudang benih padi namun memiliki potensi risiko musculoskeletal disorder yang cukup tinggi terhadap penggunaannya. Dalam penggunaannya, pekerja memiliki beberapa keluhan terkait kesulitan dan ketidaknyamanan. Sebagai kegiatan utama dalam gudang benih, objektif perancangan alat hand trucks yang akan dilakukan bertujuan menyesuaikan dengan pekerjaan yang dilakukan dan meminimalisasi potensi risiko musculoskeletal disorder. Perancangan terhadap hand trucks akan menggunakan metode perancangan produk rasional yang mengarah pada pendekatan yang sistematis dalam menyelesaikan masalah. Dalam perancangan alat yang kemudian dilakukan dengan mengintegrasikan digital human modelling yang menggunakan posture evaluation index (PEI) sebagai indikatornya. Perancangan hand trucks yang dihasilkan mampu menurunkan nilai PEI dalam batas rekomendasi dan dilakukan validasi terhadap rancangan usulan alat kepada pekerja sehingga diharapkan mampu menurunkan risiko musculoskeletal disorder dalam manual material handling yang dilakukan dan menyesuaikan dengan kondisi pekerja.

Manual material handling is an activity that can be found in warehouse operations and is one of the causes of the risk of work accidents in the form of musculoskeletal disorders. Manual material handling activities that have a fairly high level of risk need to be improved, one of which is the design of the manual tools used. In manual material handling activities in the rice seed warehouse, material handling activities are carried out using two-wheeled hand trucks. The hand trucks used are the main tools and are most often used in seed warehouse operations but have a high potential risk of musculoskeletal disorders in their use. In its use, workers have some complaints related to difficulties and discomfort. As the main activity in the rice seed warehouse, the objective of designing hand trucks that will be carried out is aimed at adjusting to the work being carried out and minimizing the potential risk of musculoskeletal disorders. The design of the hand trucks will use a rational product design method that leads to a systematic approach in solving problems. In the design of the tool, it is integrated with digital human modeling which uses the Posture Evaluation Index (PEI) as an indicator. The design of the recommendation hand trucks is able to reduce the PEI value within the recommended limits and validation of the proposed tool design for workers is expected to reduce the risk of musculoskeletal disorders in manual material handling carried out and adjust to the conditions of workers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvyn Nur Fauzi Irawan
"Musculoskeletal disorder (MSD) adalah kondisi penyakit yang dialami oleh sebagian besar orang di dunia. Salah satu penyebab MSD adalah kecelakaan kerja, termasuk dalam kegiatan manual material handling. Kegiatan manual material handling memiliki risiko yang tinggi, sehingga diperlukan perbaikan dalam desain alat manual yang digunakan untuk mengurangi risiko tersebut. Dalam proses produksi wheel cap, terdapat kegiatan manual material handling seperti packaging dan perpindahan wheel cap yang menggunakan alat table trolley. Table trolley merupakan alat utama yang sering digunakan dalam sistem operasional produksi wheel cap untuk penanganan wheel cap itu sendiri. Namun, penggunaan table trolley memiliki potensi risiko MSD yang tinggi bagi penggunanya. Para pekerja mengeluhkan beberapa masalah terkait penggunaan table trolley, seperti kelelahan, pegal, dan kesulitan. Operasi yang dilakukan dengan menggunakan table trolley merupakan kegiatan yang krusial dalam proses produksi dan penjualan wheel cap. Oleh karena itu, dibangunlah objektif perancangan alat table trolley yang bertujuan untuk menyesuaikan alat dengan kegiatan yang dilakukan dan meminimalkan potensi risiko terjadinya musculoskeletal disorder. Perancangan table trolley menggunakan metode perancangan produk rasional oleh Nigel Cross dengan pendekatan sistematis dalam membangun alat dan memecahkan masalah. Perancangan alat tersebut juga melibatkan integrasi digital human modeling untuk mendapatkan nilai Posture Evaluation Index (PEI) sebagai indikator perhitungan. Perancangan table trolley yang diusulkan terbukti mampu mengurangi nilai PEI menjadi dalam kategori batas aman yang direkomendasikan. Selain itu, dilakukan tinjauan ulang terhadap rancangan usulan alat table trolley bersama pekerja gudang, sehingga diharapkan alat yang diusulkan dapat mengurangi risiko MSD dalam kegiatan manual material handling wheel cap dalam proses produksi dan dapat menyesuaikan kondisi para pekerja.

Musculoskeletal disorders (MSDs) are a prevalent condition affecting a significant portion of the global population. One of the causes of MSDs is work-related accidents, including manual material handling activities. Manual material handling tasks can pose a considerable risk, necessitating improvements in the design of commonly used manual tools to mitigate these risks. One such manual material handling activity in the production process of wheel caps involves packaging and transferring wheel caps using a table trolley. The table trolley is a primary tool frequently utilized in the operational system for handling wheel caps. However, its usage carries a high potential risk of MSDs for the operators. Workers have expressed complaints related to the use of the table trolley, including fatigue, stiffness, and difficulty in operation. The operation performed using the table trolley is a critical task in the wheel cap production process, from manufacturing to sales. Therefore, the objective of designing an improved table trolley is to align the tool with the performed tasks and minimize the potential risk of musculoskeletal disorders. The design of the table trolley follows Nigel Cross's rational product design method, employing a systematic approach to building the tool and resolving issues. Additionally, digital human modeling is integrated into the design process to obtain the Posture Evaluation Index (PEI) as an evaluation indicator. The proposed design of the table trolley has proven effective in minimizing the PEI values within the recommended safe limits. A review of the proposed design was also conducted in collaboration with warehouse workers, ensuring that the suggested tool can reduce the risk of MSDs during the manual material handling of wheel caps in the production process while accommodating the conditions of the workers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Smithies, Kenneth W.
Bandung: Intermedia, 1982
729 SMI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Sathya Ananda Suputra
"Kerajinan ukiran kayu Bali termasuk salah satu sektor dengan skala besar dan bekontribusi pada perekonomian negara. Namun, sayangnya pengrajin ukiran kayu asal Bali mengalami banyak keluhan akibat postur kerjanya yang canggung. Kondisi ini dapat berisiko menyebabkan pengukir terkena Musculoskeletal Disorder (MSD). Apabila tidak diperbaiki, maka dalam jangka panjang, kualitas hidup dari pengukir akan menurun. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk merancang workbench atau meja kerja sebagai sarana untuk memperbaiki postur kerja pengukir. Perancangan workbench pada penelitian ini dilakukan dengan kerangka kerja Perancangan Produk Rasional oleh Nigel Cross dan berasaskan prinsip Participatory Ergonomics Design. Postur kerja pengukir dievaluasi di awal dan akhir penelitian menggunakan perangkat lunak Jack Digital Human Modeling (DHM) untuk mendapatkan analisis Lower Back Analysis (LBA), Ovako Working Posture Analysis (OWAS), dan Rapid Upper Limb Asssessment (RULA). Penelitian ini menghasilkan luaran berupa rancangan workbench untuk pengukir asal Bali dalam proses kerjanya mengukir papan nama kayu. Workbench berhasil menyesuaikan dengan kebiasaan kerja pengukir Bali sembari meningkatkan kenyaman kerjanya. Hasil evaluasi postur kerja setelah perbaikan mengindikasikan nilai yang aman, menyatakan workbench berhasil memperbaiki postur kerja pengukir.

Balinese woodcarving craft is one of the sectors with a large scale that contributes to the country's economy. However, unfortunately wood carving craftsman from Bali experienced many problems due to his awkward working posture. This condition can risk the craftsman to develop Musculoskeletal Disorder (MSD). If not repaired, then in the long run, the quality of life of the carver will decrease. Therefore, this study was conducted to design a supporting workbench. The design process in this study uses Rational Product Design framework by Nigel Cross and based on the principle of Participatory Ergonomics Design. The working posture of the carver was evaluated at the beginning and end of the study using Jack Digital Human Modeling (DHM) software to obtain Lower Back Analysis (LBA), Ovako Working Posture Analysis (OWAS), and Rapid Upper Limb Assessment (RULA) analysis. This research produced an output in the form of a workbench for carving wooden nameplates. Workbench successfully adapts to the work habits of Balinese carvers while increasing the comfort of their work. The results of the evaluation of the working posture after the repair indicate a safe value, stating that the workbench has succeeded in improving the work posture of the carver."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Dwitasari
"Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi (TPMDG) merupakan salah satu jenis FKTP sektor swasta di Indonesia yang dalam perawatannya memberikan pelayanan kesehatan primer dengan kontak pertama pada individu, keluarga, dan masyarakat. Permasalahan yang timbul pada TPMDG seperti seringnya menawarkan perawatan gigi mulut secara tidak terstruktur, kurangnya pemeriksaan yang mendetail pada kunjungan pertama. Model pemeriksaan komprehensif pada pelayanan gigi digambarkan sebagai perawatan yang berorientasi pada pasien dengan melakukan edukasi kesehatan, menerapkan perawatan berbasis preventif-promosi, merangkum perawatan dan mencapai promosi kesehatan. Sehubungan dengan belum terdapatnya sistem informasi yang dapat digunakan sebagai alat bantu pelayanan gigi dan mulut, maka perlu dibuat rencangan sistem informasi perencanaan kesehatan gigi dan mulut komprehensif. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan perancangan sistem dengan metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan pendekatan prototipe, untuk mendapatkan kebutuhan pengembangan sistem. Dalam sistem ini akan diperoleh data terkait pemeriksaan dan status kesehatan gigi dan mulut. Penggunaan sistem ini dapat mendukung fungsi pengawasan dan evaluasi kesehatan gigi dan mulut pasien, selain itu sistem informasi ini dapat mengefisiensikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di TPMDG dalam penjadwalan pasien, pemeriksaan pasien, konsultasi pasien, penyusunan laporan, dan mendapatkan informasi untuk digunakan dalam perencanaan program kesehatan gigi dan mulut.

Primary Dental Healthcare (TPMDG) is one type of private sector FKTP in Indonesia which in its care provides primary health services with first contact to individuals, families, and communities. Problems that arise in TPMDG such as frequent offers of unstructured oral dental care, lack of detailed examination at the first visit. The comprehensive examination model in dental services is described as patient-oriented care by conducting health education, implementing preventive-promotion-based care, summarizing care and achieving health promotion. Due to the lack of an information system that can be used as a dental and oral service aid, it is necessary to design a comprehensive dental and oral health planning information system. The research was conducted by qualitative methods and system design with the System Development Life Cycle (SDLC) method with a prototype approach, to obtain system development needs. In this system, data related to dental and oral health examinations and status will be obtained. The use of this system can support the function of monitoring and evaluating the patient's dental and oral health, in addition this information system can streamline dental and oral health services at TPMDG in patient scheduling, patient examination, patient consultation, report preparation, and obtaining information for use in dental and oral health program planning."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febi Fajrianti
"

Berdasarkan pengamatan ITDP pada Juni 2020, jumlah pengendara sepeda meningkat hingga 10 kali lipat dibandingkan Oktober 2019. Peningkatan jumlah pengendara sepeda sejalan dengan peningkatan jumlah kecelakaan sepeda berdasarkan data dari Polda Metro Jaya dan komunitas Bike to Work. Pengendara sepeda memiliki risiko 55% lebih tinggi terlibat dalam kecelakaan pada malam hari dibandingkan siang hari. Lampu berkedip dapat meningkatkan conspicuity pengendara sepeda dan menjadi solusi untuk masalah keterlihatan pengendara sepeda yang merupakan penyebab utama kecelakaan. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui pengaruh pola kedipan lampu sepeda terhadap conspicuity pengendara sepeda dan mengevaluasi faktor kognitif pengemudi terhadap pola kedipan lampu sepeda. Penelitian ini melibatkan 12 responden (6 laki-laki dan 6 perempuan) untuk membandingkan conspicuity pengendara sepeda yang dihasilkan dari setiap pola kedipan. Hasil menunjukkan bahwa pattern full blink lebih meningkatkan conspicuity pengendara sepeda dengan jarak deteksi sejauh 80,25 meter, dibandingkan pattern partial blink dengan jarak deteksi sejauh 76,09 meter. Selain itu, kondisi pedal sepeda yang berkaitan dengan adanya biological motion dan jarak deteksi yang lebih jauh memberikan indikasi mengenai proses kognitif responden dalam mengenali pesepeda.


Based on ITDP's observation in June 2020, the number of cyclists increased up to 10 times compared to October 2019. The increase in the number of cyclists is in line with the increase in the number of bicycle accidents, based on data from Polda Metro Jaya and the Bike to Work community. Cyclists have a 55% higher risk of being involved in an accident at night than during the day. Flashing lights can increase the conspicuity of cyclists and provide a solution to the problem of cyclist visibility, which is a major cause of accidents. This study aimed to determine the effect of bicycle light flashing patterns on cyclist conspicuity and to evaluate driver cognitive factors in relation to bicycle light flashing patterns. The study involved 12 respondents (6 males and 6 females) to compare the cyclist conspicuity resulting from each blink pattern. The results showed that the full blink pattern increased cyclists’ conspicuity more, with a detection distance of 80.25 meters, compared to the partial blink pattern with a detection distance of 76.09 meters. In addition, the condition of the bicycle pedals associated with biological motion and longer detection distances provides an indication of the respondents' cognitive process in recognizing cyclists.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>